• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Tanggapan Warga Jemaat Kalimbu Kuni terhadap Gerakan Hidup Hemat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Tanggapan Warga Jemaat Kalimbu Kuni terhadap Gerakan Hidup Hemat"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Daftar pertanyaan

1. Bagaimana tanggapan Bapak/ibu mengenai program gerakan hidup hemat? 2. Sejauh mana program gerakan hidup hemat terlihat manfaatnya?

3. Apa saja kendala yang dihadapi dalam menjalankan program gerekan hidup hemat? 4. Upaya–upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan–hambatan pelaksanaan

Gerakan Hidup Hemat?

5. Pihak–pihak mana saja yang berkontribusi bagi keberhasilan Gerakan Hidup Hemat dalam masyarakat/jemaat dan apa wujud keterlibatannya?

6. Bagaimana tanggapan umum masyarakat/jemaat terhadap Gerakan Hidup Hemat yang telah disosialisasikan tersebut?

7. Apa yang mendorong masyarakat sehingga masyarakat mampu mempraktekkan Gerakan Hidup Hemat tersebut?

8. Seberapa banyak masyarakat/jemaat yang dianggap telah mempraktekkan Gerakan Hidup Hemat?

9. Apakah ada perbedaan–perbedaan dalam praktek Gerakan Hidup Hemat antara berbagai kalangan dalam masyarakat/jemaat? (misalnya berdasarkan tingkat pendapatan, kebangsawanan, pendidikan dan sebagainya)

10.Bagaimana tanggapan agama suku yang ada dalam lingkungan masyarakat/jemaat terhadap gerakan hidup hemat dalam batasan pemotongan hewan dan penyimpanan mayat?

11.Apakah ada pengaruh kebijakan Gerakan Hidup Hemat dalam bidang pendidikan (terkait dengan jumlah anak usia sekolah yang bersekolah dan kemampuan menyekolahkan anak hingga jenjang pendidikan tinggi)?

12.Bagaimana kemampuan masyarakat/jemaat dalam menabung saat ini dan apakah hal itu mempunyai kaitan dengan praktek Gerakan Hidup Hemat yang dilakukan?

13.Apakah ada perbaikan pendapatan masyarakat/jemaat sebagai dampak dari Gerakan Hidup Hemat?

(2)

15.Apakah ada penurunan angka kemiskinan sebagai dampak dari Gerakan Hidup Hemat dan bagaimana hubungan itu terjadi?

16.Pernahkah anda melakukan upacara adat khususnya upacara adat kematian? Kalau ya, berapa lama penyimpanan mayat dilakukan? Berapa banyak hewan yang beredar (yang dibawa) selama upacara tersebut? Berapa ekor hewan yang dikorbankan dalam puncak upacara? Berapa ekor hewan dikorbankan selama ada kematian (selain yang dikorbankan pada acara puncak)? Bandingkan dengan saat program gerakan hidup hemat di laksanakan.

17.Apa saja jenis–jenis pengeluaran yang dilakukan selama pelaksanaan upacara adat (selain hewan)?

18.Berapa banyak perkiraan orang yang terlibat dalam mempersiapkan upacara adat tersebut?

19.Berapa perkiraan biaya nyata yang dikeluarkan dalam setiap upacara adat hingga selesai (konversi rupiah dari hewan yang dibantai saat upacara dan dalam seluruh persiapan, bahan lain seperti beras, kopi, gula, sirih/pinang dan sebagainya)?

20.Bagaimana respon bapak/ibu terhadap gerakan hidup hemat yang telah dicanagkan oleh pemerintah?

21.Dari mana bapak/ibu mendapatkan hewan pada saat upacara adat tersebut? 22.Nilai-nilai Kristiani apa saja yang terdapat dalam gerakan hidup hemat tersebut?

Referensi

Dokumen terkait

Dalam proses ini, setelah data-data yang dikumpulkan berupa informasi uraian tentang pemahaman upacara slametan di GKJW Magetan Pepanthan Pelem, data yang

Jika Geertz mengatakan bahwa makanan merupakan bentuk sesaji bagi makhluk halus, selain itu Geertz secara umum juga menggambarkan doa yang terdapat dalam upacara

KONDISI LAHAN PERSAWAHAN YANG TELAH SELESAI PANEN.. KONDISI JALAN DI

Sumpah Adat dimulai, diawali dengan upacara adat Hibualamo dimana para wakil masyarakat Muslim yang mengikat. kepala

Bagi GBST tidak ada alasan yang tepat untuk menerima perempuan sebagai pendeta karena dalam pengambilan keputusan tersebut GBST didasarkan pada alkitab yang

Untuk itu masyarakat lebih ditekankan pada perubahan sikap mental dan perilaku agar mau berbudaya hemat, dan mau merubah kebudayaan/kebiasaan/adat istiadat masa

orang yang terlibat dalam proses upacara penguburan, seperti petua adat, kepala desa,. kepala lingkungan, keluarga orang yang meninggal, pemangku adat, serta

Hasil penelitian menunjukkan bahwa makna dari ma’badong dalam upacara kematian di Jemaat Lean merupakan nyanyian ratapan atau ratapan kesedihan kepada orang yang