• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembahasan Olimpiade Minggu ke 1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pembahasan Olimpiade Minggu ke 1"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

Untuk jadi maju memang banyak

tantangan dan hambatan. Kecewa

semenit dua menit boleh, tetapi

setelah itu harus bangkit lagi.”

(2)

Olimpiade Mingguan

Minggu ke-1Periode 7-14 Maret 2018

Sebelum memulai jangan lupa berdoa dulu ya menurut agama dan keyakinannya masing-masing , bagi yang muslim baca doa mau belajar ya 

ِ ب

ِ س

ِ مِ

ِ هللا

ِ

ِ رلا

ِ

ِ ح

ِ م

ِ نِ

ِ رلا

ِ

ِ ح

ِ ي

ِ م

ِ

ً

لْ و ُس ر وِاًّي ب

نِ ٍد م ح ُم ب وِا

ًن ي دِ م لَ س لْا ب وِاًّب رِ هللاا بِ ُت ي ض ر

ِ رِ

ِ ب

ِِ ز

ِ د

ِ ن

ِ عِي

ِ

ل

ًِم

ِا

ِ و

ِ ر

ُِزِ

قِ ن

ِ

فِي

ِ ه

ًِما

“Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang, kami ridho Allah SWT sebagai tuhanku, islam sebagai Agamaku, dan Nabi Muhammad sebagai Nabi

dan Rasul, Ya Allah, tambahkanlah kepadaku ilmu dan berikanlah aku pengertian yang baik ”

Number 1

Suatu objek berbentuk persegi bermassa 𝑀 bergerak lurus dengan kecepatan konstan 𝑣0 di atas sebuah meja licin. Dua buah batang bermassa 𝑚 dan panjang 𝐿 pada awalnya diam di atas meja licin tersebut dan membentuk sudut 𝜃 dengan garis sejajar arah gerak persegi 𝑀. Jika kemudian persegi 𝑀 menumbuk kedua batang secara elastis sempurna dan 𝑀 = 5𝑚, tentukanlah kecepatan akhir tiap benda dan kecepatan sudut batang!

Pembahasan :

Untuk sistem ini, karena semua benda berada di atas meja licin sehingga tidak ada gaya gesek, maka momentum linear arah horizontal sistem kekal. Hal ini dikarenakan tidak adanya gaya luar yang bekerja pada arah horizontal. Namun agar lebih mudah, kita tinjau dari impuls yang bekerja pada sistem. Kemudian energi sistem juga kekal karena tidak ada gaya luar nonkonservatif yang bekerja pada sistem. Berikut kondisi sistem setelah tumbukan

𝑀

𝑚

𝑚 𝜃

𝜃

𝐿 𝐿

(3)

Impuls linear/angular total yang bekerja pada suatu benda sama dengan perubahan momentum linear/angularnya nya

Untuk persegi 𝑀 (arah positif searah dengan arah gerak persegi)

−2Δ𝑝 = 𝑀Δ𝑣

−2Δ𝑝 = 5𝑚(𝑣 − 𝑣0) ⟹ Δ𝑝 =52 𝑚(𝑣0− 𝑣) … (1)

Untuk batang : impuls linear – perubahan momentum linear (kita tinjau salah satu saja karena gerkan kedua batang sama, dalam hal ini saya pilih batang atas)

Δ𝑝 = 𝑚𝑢 … (2)

Untuk batang : impuls angular – perubahan momentum angular

Di sini, kita bisa tinjau terhadap terhadap titik mana saja, namun agar memudahkan, kita tinjau terhadap pusat massa batang agar kecepatan pusat massa batang tidak perlu kita ikut sertakan. Momen inersia batang terhadap pusat massanya adalah

𝐼 =12 𝑚𝐿1 2 maka

Δ𝑝𝐿2 sin 𝜃 = 𝐼𝜔

Δ𝑝𝐿2 sin 𝜃 =12 𝑚𝐿1 2𝜔 ⟹ Δ𝑝 = 𝑚𝐿𝜔

6 sin 𝜃 … (3)

Dari persamaan (1) dan (2) kita dapatkan

5

2 𝑚(𝑣0− 𝑣) = 𝑚𝑢 ⟹ 𝑣0− 𝑣 = 2

5 𝑢 …(4) dan 𝑢 = 5

2(𝑣0− 𝑣) … (5)

Dari persamaan (2) dan (3)

Δ𝑝 Δ𝑝 𝑀

Δ𝑝 Δ𝑝

𝜃

𝜃

𝑀

𝑢

𝜔 𝜃

𝜃 𝜔

𝑣

(4)

𝑚𝑢 =6 sin 𝜃 ⟹ 𝐿𝜔 = 6𝑢 sin 𝜃 … (6)𝑚𝐿𝜔

Dari kekekalan energi sistem kita dapatkan

1

2 𝑀𝑣02 = 1

2 𝑀𝑣2+ 2 1

2 𝑚𝑢2 + 2 1 2 𝐼𝜔2 5𝑚𝑣02 = 5𝑚𝑣2+ 2𝑚𝑢2+1

6 𝑚𝐿2𝜔2 5(𝑣02− 𝑣2) = 2𝑢2 +16 𝐿2𝜔2

5(𝑣0+ 𝑣)(𝑣0− 𝑣) = 2𝑢2+16(𝐿𝜔)2

Subtitusi persmaan (4) dan (6)

5(𝑣0+ 𝑣)25 𝑢 = 2𝑢2 +16(6𝑢 sin 𝜃)2 2𝑣0 + 2𝑣 = 2𝑢 + 6𝑢 sin2𝜃

𝑣0+ 𝑣 = 𝑢(1 + 3 sin2𝜃)

Subtitusi persamaan (5)

𝑣0+ 𝑣 =52(𝑣0− 𝑣)(1 + 3 sin2𝜃) 1

2 𝑣0(3 + 15 sin2𝜃) =

1

2 𝑣(7 + 15 sin2𝜃) ⟹ 𝑣 =

3 + 15 sin2𝜃 7 + 15 sin2𝜃 𝑣0

Subtitusi 𝑣 ke persamaan (5)

𝑢 =52 (𝑣0−3 + 15 sin

2𝜃

7 + 15 sin2𝜃 𝑣0)

𝑢 = 5 (7 + 15 sin7 + 15 sin22𝜃𝜃 𝑣0−3 + 15 sin

2𝜃

7 + 15 sin2𝜃 𝑣0) ⟹ 𝑢 =

4

7 + 15 sin2𝜃 𝑣0

Subtitusi 𝑢 ke persamaan (6)

𝐿𝜔 = 67 + 15 sin4 2𝜃 𝑣0sin 𝜃 ⟹ 𝜔 =(7 + 15 sin24𝑣0sin 𝜃2𝜃)𝐿

Number 2

Di atas suatu meja licin, diletakkan susunan 𝑁 kotak berbentuk kubus bermassa

𝑚1, 𝑚2, 𝑚3, … , 𝑚𝑁. Panjang rusuk kubus tersebut adalah 𝐿. Suatu ketika, si kubus yang

(5)

Untuk kondisi yang pertama, semua tumbukan berlangsung secara elastis sempurna, tentukanlah :

a. Kecepatan kubus ke 𝑘 setelah di tumbuk kubus ke ke 𝑘 − 1 dimana 1 < 𝑘 < 𝑁! b. Kecepatan kubus ke 𝑁 sebelum menumbuk pojokan meja!

c. Impuls minimum yang diberikan pada kubus pertama agar kubus terakhir dapat jatuh dari meja!

Untuk kondisi yang kedua, semua tumbukan berlangsung secara elastis sebagian dengan koefisien restitusi 𝑒, tentukanlah :

d. Kecepatan kubus ke 𝑘 dimana 1 < 𝑘 < 𝑁!

e. Kecepatan kubus ke 𝑁 sebelum menumbuk pojokan meja!

f. Impuls minimum yang diberikan pada kubus pertama agar kubus terakhir dapat jatuh dari meja!

g. Besar energi yang hilang setelah semua tumbukan terjadi!

Untuk kondisi ketiga, tumbukan yang terjadi tidak elastik sama sekali, tentukanlah : h. Kecepatan akhir semua kubus setelah semuanya bergerak bersama!

Pembahasan :

a. Supaya kita tidak perlu meninjau semua tumbukan, kita tinjau tumbukan dua buah kotak dimana kubus pertama bermassa 𝑚 bergerak menumbuk kubus kedua bermassa 𝑚/2 dengan kecepatan 𝑣1. Karena tumbukan elastis sempurna dan meja licin kita bisa menggunakan hukum kekekalan momentum linear dan kekekalan energi kinetik.

Kekekalan momentum linear

𝑚𝑣1 = 𝑚𝑣1′ +𝑚2 𝑣2 ⟹ 2(𝑣1− 𝑣1′) = 𝑣2… (1)

Kekekalan energi mekanik

1

2 𝑚𝑣12 = 1

2 𝑚𝑣1′ 2+ 1 2

𝑚 2 𝑣22 2(𝑣12 − 𝑣

1′ 2) = 𝑣22

2(𝑣1− 𝑣1′)(𝑣1+ 𝑣1′) = 𝑣22

Subtitusi persamaan (1)

𝑣2(𝑣1+ 𝑣1′) = 𝑣22 ⟹ 𝑣1+ 𝑣1′ = 𝑣2… (2)

Subtitusi persamaan (2) ke (1)

𝑚1 𝑚2 𝑚3 𝑚𝑁

𝐿

𝐿 𝑣0

(6)

2(𝑣1− 𝑣1′) = 𝑣1+ 𝑣1′ ⟹ 𝑣1′ = 13 𝑣1

Subtitusi 𝑣1′ ke persamaan (2)

𝑣1+13 𝑣1 = 𝑣2 ⟹ 𝑣2 = 43 𝑣1

Kita kembali ke soal. Perhatikan bahwa semua tumbukan yang terjadi pada soal ini adalah tumbukan kubus yang bermassa dua kali dari kubus yang ditumbukanya, maka pola ini akan berlanjut terus.

𝑣1 = 𝑣0

𝑣1′ = 13 𝑣1 = 13 𝑣0

𝑣2 =43 𝑣1 =43 𝑣0

𝑣2′ =13 𝑣2 =49 𝑣0

𝑣3 =43 𝑣2 =169 𝑣0

𝑣3′ =13 𝑣3 =1627 𝑣0

𝑣4 = 43 𝑣3 = 6427 𝑣0 …

𝑣𝑘= (43) 𝑘−1

𝑣0

𝑣𝑘′ = 4 𝑘−1 3𝑘 𝑣0

Maka kecepatan kubus ke 𝑘 setelah ditumbuk kubus ke 𝑘 − 1 adalah

𝑣𝑘 = (43)𝑘−1𝑣0

b. Menggunakan hasil yang kita dapat dari bagian a akan kita peroleh kecepatan kubus ke 𝑁 sebelum menumbuk pojokan meja yaitu

𝑣𝑁 = (43) 𝑁−1

𝑣0

c. Berikut adalah kondisi kotak ke 𝑁 ketika menumbuk pojokan meja

𝑚𝑁 𝑣𝑁

𝜔

(7)

Gaya luar yang bekerja pada kubus terjadi pada titik sentuh antara kubus dan pojokan meja. Jadi, jika kita tinjau terhadap titik ini, tidak ada torsi eksternal yang bekerja pada kubus sehingga berlaku hukum kekekalan momentum sudut terhadap titik ini.

𝑚𝑁𝑣𝑁𝐿2 = 𝐼𝜔

Momen inersia persegi terhadap pusat massanya yang adalah 𝐼pm= 16 𝑚𝑁𝐿2

Dengan teorema sumbu sejajar, momen inersia persegi terhadap titik sudutnya adalah

𝐼 = 𝐼pm+ 𝑚𝑁(√22 𝐿) 2

𝐼 =16 𝑚𝑁𝐿2+ 𝑚𝑁(√22 𝐿) 2

⟹ 𝐼 =23 𝑚𝑁𝐿2

maka

𝑚𝑁𝑣𝑁𝐿2 =23 𝑚𝑁𝐿2𝜔 ⟹ 𝐿𝜔 =34 𝑣𝑁

Dengan hukum kekeaklan energi mekanik sistem dengan acuan energi potensial sama dengan nol adalah permukaan meja licin akan kita dapatkan

1

2 𝑚𝑁𝑣𝑁2+ 𝑚𝑁𝑔 𝐿 2 =

1 2 (

2

3 𝑚𝑁𝐿2) 𝜔2+ 𝑚𝑁𝑔 √2

2 𝐿 𝑣𝑁2+ 𝑔𝐿 =23 (34 𝑣𝑁)

2

+ 𝑔𝐿√2

𝑣𝑁23

8 𝑣𝑁2 = 𝑔𝐿(√2 − 1) 5

8 𝑣𝑁2 = 𝑔𝐿(√2 − 1) ⟹ 𝑣𝑁 = √ 8

5 𝑔𝐿(√2 − 1) … (3)

(43)𝑁−1𝑣0 = √85 𝑔𝐿(√2 − 1)

𝑣0 = (34)𝑁−1√8

5 𝑔𝐿(√2 − 1)

Impuls minimum yang harus diberikan pada kubus pertama adalah

Δ𝑝 = 𝑚𝑣0 ⟹ Δ𝑝 = 𝑚 (34) 𝑁−1

√8

5 𝑔𝐿(√2 − 1)

(8)

Kekekalan momentum linear

𝑚𝑣1 = 𝑚𝑣1′ +𝑚2 𝑣2 ⟹ 2(𝑣1− 𝑣1′) = 𝑣2… (4)

Dengan rumus koefisien restitusi akan kita dapatkan

𝑒 = −𝑣20 − 𝑣− 𝑣1′

1 ⟹ 𝑣2 = 𝑒𝑣1 + 𝑣1

… (5)

Subtitusi persamaan (5) ke (4)

2(𝑣1− 𝑣1′) = 𝑒𝑣1+ 𝑣1′

(2 − 𝑒)𝑣1 = 3𝑣1′ ⟹ 𝑣1= (2 − 𝑒)𝑣1 3

Subtitusi 𝑣1′ ke persamaan (4)

2 (𝑣1 −(2 − 𝑒)𝑣13 ) = 𝑣2 ⟹ 𝑣2 =2(1 + 𝑒)𝑣3 1

Dari sini, kita lihat polanya yaitu

𝑣1 = 𝑣0

𝑣1′ = (2 − 𝑒)𝑣13 =(2 − 𝑒)𝑣03

𝑣2 =2(1 + 𝑒)𝑣13 = 2(1 + 𝑒)𝑣03

𝑣2′ =(2 − 𝑒)𝑣23 =2(1 + 𝑒)(2 − 𝑒)𝑣09

𝑣3 =2(1 + 𝑒)𝑣3 2 =4(1 + 𝑒)9 2𝑣0

𝑣3′ =(2 − 𝑒)𝑣33 =4(1 + 𝑒)

2(2 − 𝑒)𝑣3 27

𝑣4 = 2(1 + 𝑒)𝑣33 =8(1 + 𝑒) 3𝑣0 27 …

𝑣𝑘= [2(1 + 𝑒)3 ] 𝑘−1

𝑣0

𝑣𝑘′ = [2(1 + 𝑒)]

𝑘−1(2 − 𝑒) 3𝑘 𝑣0

Maka kecepatan kubus ke 𝑘 setelah ditumbuk kubus ke 𝑘 − 1 adalah

𝑣𝑘 = [2(1 + 𝑒)3 ] 𝑘−1

𝑣0

e. Menggunakan hasil yang kita dapat dari bagian d akan kita peroleh kecepatan kubus ke 𝑁 sebelum menumbuk pojokan meja yaitu

𝑣𝑁 = [2(1 + 𝑒)3 ] 𝑁−1

(9)

f. Kasus ini sama seperti pada bagian c sehingga akan kita dapat pula hasil seperti pada persamaan (3) yaitu

𝑣𝑁= √85 𝑔𝐿(√2 − 1)

Maka

[2(1 + 𝑒)3 ] 𝑁−1

𝑣0 = √85 𝑔𝐿(√2 − 1)

𝑣0 = [2(1 + 𝑒)]3 𝑁−1

√8

5 𝑔𝐿(√2 − 1)

Impuls minimum yang harus diberikan pada kubus pertama adalah

Δ𝑝 = 𝑚𝑣0 ⟹ Δ𝑝 = 𝑚 [2(1 + 𝑒)]3 𝑁−1√8

5 𝑔𝐿(√2 − 1)

g. Massa kotak ke 𝑁 adalah

𝑚𝑁 = (12)𝑁−1𝑚

Energi awal sistem adalah

𝐸0 = 12 𝑚𝑣02

Energi akhir sistem setelah semua tumbukan terjadi adalah

𝐸 =12 𝑚𝑣1′ 2+12𝑚2 𝑣2′ 2+12𝑚4 𝑣3′ 2+12𝑚8 𝑣4′ 2+ ⋯ +12 (12) 𝑁−1

𝑚𝑣𝑁2

𝐸 =12 𝑚 (𝑣1′ 2+12 𝑣2′ 2+14 𝑣3′ 2+18 𝑣4′2+ ⋯ + (12) 𝑁−1

𝑣𝑁2)

𝐸 =12 𝑚𝑣02(∑2𝑘−11 [[2(1 + 𝑒)]

𝑘−1(2 − 𝑒) 3𝑘 ]

2 𝑁−1

𝑘=1

+ [2(1 + 𝑒)3 ] 2𝑁−2

)

𝐸 =1

2 𝑚𝑣02(∑

2𝑘−1(1 + 𝑒)2𝑘−2(2 − 𝑒)2 32𝑘

𝑁−1

𝑘=1

+ [2(1 + 𝑒) 3 ]

2𝑁−2 )

Untuk menghitung nilai sigma di atas kita modifikasi terlebih dahulu menjadi

2𝑘−1(1 + 𝑒)2𝑘−2(2 − 𝑒)2 32𝑘 =

√22𝑘√2−2(1 + 𝑒)2𝑘(1 + 𝑒)−2(2 − 𝑒)2 32𝑘

2𝑘−1(1 + 𝑒)2𝑘−2(2 − 𝑒)2 32𝑘 =

(2 − 𝑒)2 2(1 + 𝑒)2([

√2(1 + 𝑒) 3 ]

2 )

𝑘

(10)

∑2𝑘−1(1 + 𝑒)32𝑘2𝑘−2(2 − 𝑒)2 𝑁−1

𝑘=1

=2(1 + 𝑒)(2 − 𝑒)22∑ ([√2(1 + 𝑒)3 ] 2 ) 𝑘 𝑁−1 𝑘=1 ⏟ deret geometri

Sigma terkahir adalah suatu deret geometri dengan suku pertama dan rasio memiliki nilai yang sama yaitu

𝑎 = [√2(1 + 𝑒)3 ] 2

= 𝑟

Maka jumlah deret tersebut adalah (ingat bahwa 𝑟 < 1)

𝑆 =𝑎(1 − 𝑟1 − 𝑟𝑁−1)

𝑆 =

[√2(1 + 𝑒)3 ] 2

(1 − ([√2(1 + 𝑒)3 ] 2

) 𝑁−1

)

1 − [√2(1 + 𝑒)3 ] 2

𝑆 =9 − 2(1 + 𝑒)2(1 + 𝑒)2 2[1 − (2(1 + 𝑒)9 2) 𝑁−1

]

Maka

∑2𝑘−1(1 + 𝑒)32𝑘2𝑘−2(2 − 𝑒)2 𝑁−1

𝑘=1

=2(1 + 𝑒)(2 − 𝑒)229 − 2(1 + 𝑒)2(1 + 𝑒)2 2[1 − (2(1 + 𝑒)9 2) 𝑁−1

]

∑2𝑘−1(1 + 𝑒)32𝑘2𝑘−2(2 − 𝑒)2 𝑁−1

𝑘=1

=9 − 2(1 + 𝑒)(2 − 𝑒)2 2[1 − (2(1 + 𝑒)9 2) 𝑁−1

]

Sehingga energi akhir sistem adalah

𝐸 =12 𝑚𝑣02( (2 − 𝑒) 2

9 − 2(1 + 𝑒)2[1 − (

2(1 + 𝑒)2 9 )

𝑁−1

] + [2(1 + 𝑒)3 ] 2𝑁−2

)

Maka energi yang hilang adalah

Δ𝐸 = 𝐸 − 𝐸0

Δ𝐸 = −12 𝑚𝑣02(1 − (2 − 𝑒) 2

9 − 2(1 + 𝑒)2[1 − (

2(1 + 𝑒)2 9 )

𝑁−1

] + [2(1 + 𝑒)3 ] 2𝑁−2

)

h. Soal ini cukup mudah karena momentum total sistem bernilai tetap. Misalkan kecepatan akhir semua kubus setelah semuanya menyatu adalah 𝑉, maka dari kekekalan momentum linear akan kita dapatkan

(11)

𝑣0 = (1 +12 +14 +18 + ⋯ +2𝑁−11 ) deret geometri

𝑉

Dengan 𝑎 = 1 dan 𝑟 = 1/2 dan 𝑛 = 𝑁 maka

𝑠 =𝑎(1 − 𝑟1 − 𝑟𝑁)

𝑠 =1 − (12) 𝑁

1 − 12 ⟹ 𝑠 = 2 − ( 1 2)

𝑁−1

Maka

𝑣0 = [2 − (12)𝑁−1] 𝑉 ⟹ 𝑉 = [2 − (12)𝑁−1] −1

𝑣0

Number 3

Sebuah bola bermassa 𝑚 dan jari-jari 𝑅 berada di atas lintasan horizontal dalam keadaan diam. Sebuah kotak bermassa 2𝑚 dengan tinggi ℎ memiliki suatu tongkat yang terikat di atasnya seperti gambar di bawah. kotak ini berada di permukaan bidang miring dimana ketinggian pusat massa kotak dari permukaan horizontal adalah 𝐻 dan pada awalnya berada dalam keadaaan diam. Kotak kemudian dijatuhkan begitu saja tanpa diberi kecepatan awal. Abaikan efek perubahan lintasan kotak dari bidang miring ke bidang horizontal. Kotak ini kemudian menumbuk bola secara elastis sempurna sehingga bola bergerak translasi sekaligus rotasi. Asumsikan 𝐻 ≫ ℎ.

Tentukanlah :

a. Energi potensial awal kotak dengan acuan permukaan horizontal! b. Kecepatan kotak ketika sampai di permukaan horizontal!

c. Kecepatan translasi kotak dan bola serta kecepatan sudut bola setelah tumbukan! d. Nilai ℎ yang dapat membuat bola menggelinding tanpa slip di atas bidang horizontal

jika tidak ada lintasan kasar! Pembahasan :

a. Energi potensial awal kotak adalah

𝑚 2𝑚

(12)

𝐸𝑃 = 2𝑚𝑔𝐻

b. Karena permukaan bidang miring licin, energi mekanik sistem kekal. Misalkan kecepatan kotak ketika sampai di bidang horizontal adalah 𝑣0 maka

2𝑚𝑔𝐻 = 2𝑚𝑔ℎ2 +12 2𝑚𝑣02

𝑔 (𝐻 −ℎ2) =12 𝑣02 𝑣02 = 𝑔(2𝐻 − ℎ)

Karena 𝐻 ≫ ℎ maka 2𝐻 − ℎ ≈ 2𝐻 sehingga

𝑣0 = √2𝑔𝐻

c. Sekarang kita tinjau perubahan momentum kotak dan bola. Misalkan besar impuls yang diberikan kotak dan bola satau sama lain adalah Δ𝑝. Perhatikan kondisi kotak dan bola ketika bertumbukan

Untuk kotak : Impuls luar – Perubahan momentum linear

−Δ𝑝 = 2𝑚(𝑣1− 𝑣0) ⟹ Δ𝑝 = 2𝑚(𝑣0− 𝑣1) … (1)

Untuk bola : Impuls luar – Perubahan momentum linear

Δ𝑝 = 𝑚𝑣2… (2)

Untuk bola : Impuls angular – Perubahan momentum angular

Δ𝑝(ℎ − 𝑅) =25 𝑚𝑅2𝜔 … (3)

Dari persamaan (1) dan (2)

2𝑚(𝑣0− 𝑣1) = 𝑚𝑣2 ⟹ 2(𝑣0− 𝑣1) = 𝑣2… (4)

Dari persamaan (2) dan (3)

𝑚𝑣2(ℎ − 𝑅) =25 𝑚𝑅2𝜔 ⟹ 𝑅𝜔 =52 (ℎ − 𝑅𝑅 ) 𝑣2… (5)

Karena tumbukan elastis maka energi kinetik sistem kekal

1

2 2𝑚𝑣02 = 1

2 2𝑚𝑣12 + 1

2 𝑚𝑣22+ 1 2 (

2

5 𝑚𝑅2) 𝜔2 𝑚 2𝑚

Δ𝑝 Δ𝑝 𝑣0

𝑚 2𝑚

𝜔

(13)

2(𝑣02− 𝑣12) = 𝑣22+25(𝑅𝜔)2

2(𝑣0− 𝑣1)(𝑣0+ 𝑣1) = 𝑣22+25(𝑅𝜔)2

Subtitusi persamaan (4) dan (5)

𝑣2(𝑣0+ 𝑣1) = 𝑣22 +2

5 25

4 ( ℎ − 𝑅

𝑅 ) 2

𝑣22

𝑣0+ 𝑣1 = [1 +52 (ℎ − 𝑅𝑅 ) 2

] 𝑣2

Subtitusi persamaan (4)

𝑣0+ 𝑣1 = [1 +52 (ℎ − 𝑅𝑅 ) 2

] 2(𝑣0− 𝑣1)

𝑣1[3 + 5 (ℎ − 𝑅𝑅 ) 2

] = 𝑣0[1 + 5 (ℎ − 𝑅𝑅 ) 2

]

𝑣1[3𝑅2+ 5(ℎ − 𝑅)2] = 𝑣0[𝑅2+ 5(ℎ − 𝑅)2] ⟹ 𝑣1 = 𝑅2+ 5(ℎ − 𝑅)2

3𝑅2+ 5(ℎ − 𝑅)2√2𝑔𝐻

Subtitusi 𝑣1 ke persamaan (4)

𝑣2 = 2 (𝑣0− 𝑅

2+ 5(ℎ − 𝑅)2

3𝑅2+ 5(ℎ − 𝑅)2𝑣0) ⟹ 𝑣2 =

4𝑅2

3𝑅2+ 5(ℎ − 𝑅)2√2𝑔𝐻

Subtitusi 𝑣2 ke persamaan (5)

𝑅𝜔 =52 (ℎ − 𝑅𝑅 )3𝑅2+ 5(ℎ − 𝑅)4𝑅2 2𝑣0 ⟹ 𝜔 =3𝑅210(ℎ − 𝑅)+ 5(ℎ − 𝑅)2√2𝑔𝐻

d. Agar setelah ditumbuk kotak bola langsung menggelinding tanpa slip, maka 𝑣2 = 𝑅𝜔

4𝑅2

3𝑅2+ 5(ℎ − 𝑅)2𝑣0 =

10(ℎ − 𝑅)𝑅 3𝑅2+ 5(ℎ − 𝑅)2𝑣0 4𝑅2 = 10ℎ𝑅 − 10𝑅2

10ℎ = 14𝑅 ⟹ ℎ =75 𝑅

Kalau udah selesai jangan lupa doa lagi ya, bagi yang muslim baca

ِ اِ

ل

ِ ح

ِ م

ُِد

ِِ لِ

ل

ِ هِ

ِ ر

ِ ب

ِِ

لا

ِ ع

ِ

لا

ِ م

ي

ُِن

Referensi

Dokumen terkait

Dengan Shared Service Portal, Anda dapat melihat profil pribadi / slip gaji Anda, mengajukan masalah / Dengan Shared Service Portal, Anda dapat melihat profil pribadi / slip gaji

The purpose of this research is to know and analyze the effect of Non- Performing Loan (NPL), Bank Size (Size), Return on Asset (ROA), Return on Equity (ROE), Loans to

Proses Spinning di Departemen Nylon Filament Yarn dimulai di lantai empat dimana terdapat Ruang pemuaian ( Shikomi Room ), di ruang tersebut Final Dryer Chip

Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini berkaitan dengan ada tidaknya pengaruh variabel rasio perputaran modal bersih terhadap Net Profit Margin Industri Farmasi pada

Manajemen risiko merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menanggapi risiko yang telah di- ketahui, untuk meminimalisasi risiko yang mungkin terjadi Selanjutnya dapat

Menurut Iwan Sofana (2010, p. 239), Internetworking bisa diartikan sebagai network dari network, yang berarti kumpulan dari jaringan-jaringan yang menghubungkan

'omponen utama pada bagian ini adalah aksial &#34;low compressor, ber&#34;ungsi untuk mengkompresikan udara yang berasal dari inlet air section hingga  bertekanan

 Menyatakan diri sebagai bagian dari NII Kartosuwiryo  Diselesaikan dengan Musyawarah Kerukukan Rakyat Aceh C..