• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN - Perbaikan Fasilitas Dan Postur Kerja Pada Proses Pembuatan Sepatu Di Ud.Henry Shoes

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN - Perbaikan Fasilitas Dan Postur Kerja Pada Proses Pembuatan Sepatu Di Ud.Henry Shoes"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Studi tentang musculoskeletal disorder pada berbagai jenis industri telah banyak dilakukan dan hasil studi menunjukkan bahwa keluhan otot skeletal yang paling banyak dialami pekerja adalah otot bagian pinggang dan bahu. Aktivitas kerja yang berulang dan terus menerus atau aktivitas dengan postur yang janggal dapat mengakibatkan musculoskeletal disorder. Menurut NIOSH (1997)

Musculoskeletal Disorders adalah sekumpulan kondisi patologis yang mempengaruhi fungsi normal dari jaringan halus sistem musculoskeletal yang mencakup syaraf, tendon, otot, dan struktur penunjang seperti discus intervertebral.

Postur kerja yang salah sering diakibatkan oleh fasilitas yang digunakan kurang sesuai dengan anthropometri operator sehingga mempengaruhi kinerja operator. Postur kerja yang tidak alami misalnya postur yang selalu berdiri, jongkok, membungkuk, mengangkat dan mengangkut dalam waktu yang lama dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan nyeri pada salah satu anggota tubuh. Kelelahan dini pada pekerja juga dapat menimbulkan penyakit akibat kerja dan kecelakaan kerja yang mengakibatkan cacat bahkan kematian.

(2)

Keluhan MSDs dapat dilihat dari beberapa studi kasus antara lain terjadi pada pekerja di Lathan Furniture yang diteliti oleh Fitri Prasetyaningrum di Surakarta. Penelitian ini membahas postur kerja pada pekerjaan yang bekerja dengan cara duduk yaitu pada stasiun perakitan kursi makan yang masih sederhana.

Hasil kuesioner Nordic Body Map yang disebarkan kepada pekerja mengalami cidera otot pada bagian leher bawah (80%), bahu (20%), punggung (40%), pinggang kebelakang (40%), pinggul kebelakang (20%), pantat (20%), paha (40%), lutut (60%), dan betis (80%). Berdasarkan Penilaian postur kerja dengan metode

Rapid Entire Body Assesment pada aktivitas menganyam sandaran kursi bagian belakang, membalik kursi dan menaruh kursi setelah dibalik berada dalam level tinggi dengan skor REBA 11, 9, dan 8 dalam arti kategori tindakan perlu perbaikan sekarang juga. (Prasetyaningrum, Fitri. 2010. Perancangan Meja Pencekam dan Kursi Guna Memperbaiki Postur Kerja Berdasarkan Pendekatan Anthropometri di Lathan Furniture. Universitas Sebelas Maret: Surakarta.)

(3)

postur tubuh tidak ergonomis. Dengan kondisi seperti itu, pekerja banyak mengalami keluhan muskuloskeletal pada anggota tubuh. Keluhan rasa sakit hingga sangat sakit terjadi di daerah pinggang, pergelangan tangan kiri dan kanan serta paha kiri dan paha kanan. Kondisi tersebut dilakukan oleh pekerja secara berulang-ulang setiap harinya dalam melakukan pekerjaannya.

Berdasarkan gambaran kegiatan aktual diatas, maka akan dilakukan penilaian postur kerja pekerja dengan metode RULA. Setelah itu, akan dilakukan perancangan fasilitas kerja usulan untuk mereduksi keluhan Musculoskeletal Disorders (MSDs).

1.2. Rumusan Permasalahan

Rumusan permasalahan yang akan dibahas adalah usulan perbaikan fasilitas dan postur kerja pekerja di stasiun tapak. Para pekerja tersebut bekerja menggunakan fasilitas kerja yang tidak ergonomis yang mengakibatkan operator mengalami keluhan musculoskeletal disorders. Operator bekerja dengan postur yang tidak ergonomis diantaranya duduk dengan punggung membungkuk membentuk sudut antara 200 sampai 600, menjangkau benda kerja dengan membungkuk membentuk sudut lebih dari 600, leher yang selalu membungkuk dengan sudut 200..

1.3. Tujuan Penelitian

(4)

Untuk mencapai tujuan penelitian maka sasaran penelitian ini adalah:

1. Mengidentifikasi tingkat muscoleskeletal disorders yang dialami pekerja dengan SNQ.

2. Identifikasi postur kerja aktual pada pekerja di stasiun tapak. 3. Perhitungan postur kerja dengan metode RULA.

4. Melakukan pengukuran dimensi tubuh sebagai pedoman untuk perancangan fasilitas kerja yang dibutuhkan.

5. Melakukan usulan perbaikan fasilitas dan postur kerja pekerja

1.4. Asumsi dan Batasan Masalah

Asumsi-asumsi yang digunakan dalam penelitian adalah: 1. Pekerja yang diteliti sehat secara jasmani dan rohani.

2. Proses produksi dan prosedur kerja tidak mengalami perubahan selama penelitian berlangsung.

3. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berada pada kondisi baik dan sesuai standar.

4. Subjektivitas penilaian Standard Nordic Questionaire tidak mengalami bias yang terlalu tinggi.

5. Penggunaan otot pada saat dinamis kontraksi dan statis kontraksi dengan beban kerja yang sedang dianggap sama.

Batasan masalah dalam penelitian ini adalah:

(5)

2. Pemecahan masalah hanya dilakukan pada rekayasa teknik yaitu pada alternatif substitusi dengan cara mengganti fasilitas kerja yang lama dengan mendesain kembali fasilitas kerja baru yang aman.

3. Penentuan jumlah sample dilakukan dengan estimation technique by probability statistics.

4. Pengukuran sudut postur kerja hanya dilakukan dengan menggunakan goniometer.

5. Penilaian postur kerja hanya menggunakan metode RULA.

6. Penilaian postur kerja dan perancangan fasilitas kerja usulan hanya dilakukan pada stasiun tapak.

1.5. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Penelitian ini bermanfaat bagi mahasiswa untuk memberikan pengalaman dalam menerapkan teori-teori ergonomi, khususnya dalam penilaian postur kerja, perancangan fasilitas kerja berdasarkan dimensi dan prinsip anthropometri yang telah didapat di perguruan tinggi ke dalam lingkungan industri secara nyata dalam menyelesaikan suatu permasalahan-permasalahan praktis.

(6)

Sistem Kerja dalam hal penilaian postur kerja dan perancangan ulang fasilitas kerja.

3. Hasil dari penelitian dapat digunakan sebagai masukan bagi perusahaan untuk merancang fasilitas kerja usulan yang ergonomis serta mengetahui postur kerja yang ergonomis untuk mengurangi keluhan musculoskeletal disorders dibagian leher, punggung, pinggang, lengan atas, lengan bawah, dan bagian kaki yang dialami oleh operator.

1.6. Sistematika Penulisan Laporan Tugas Sarjana

Sistematika penulisan laporan Tugas Sarjana adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bagian ini diuraikan latar belakang masalah, rumusan masalah tujuan penelitian, asumsi dan batasan masalah, manfaat penelitian.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Menceritakan gambaran umum perusahaan, sejarah perusahaan, ruang lingkup bidang usaha, organisasi dan manajemen, uraian tugas dan tanggung jawab, proses produksi, bahan baku, mesin dan fasilitas produksi di UD. Henry Shoes.

BAB III LANDASAN TEORI

(7)

pentingnya ergonomi, postur kerja, kerja otot statis dan dinamis,

standard nordic questionaire, metode penilaian postur kerja, metode REBA, RULA, dan QEC, anthropometri, dan metode mengukur pergerakan sendi.

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

Pada bab ini berisikan mengenai lokasi dan waktu penelitian, jenis penelitian, objek penelitian, kerangka konseptual, instrumen penelitian, blok diagram prosedur penelitian, pengumpulan data, tahapan pengolahan data, analisis dan evaluasi serta kesimpulan dan saran.

BAB V PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Bab pengumpulan dan pengolahan data berisi tentang pengumpulan data, yaitu data keluhan muscoluskeletal dengan menggunakan SNQ, elemen kegiatan pada kondisi aktual, data waktu kerja, data fasilitas kerja aktual, dan data anthropometri pekerja.

(8)

BAB VI ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini analisis pembahasan dilakukan untuk menganalisis tingkat keluhan muskuloskeletal, analisis postur kerja aktual, analisis kondisi aktual fasilitas kerja.

Selain itu juga diuraikan pembahasan dari hasil penelitian yang dilakukan, yaitu berupa perancangan fasilitas kerja untuk memperbaiki postur pekerja saat bekerja yang tidak ergonomis, membandingkan postur tubuh kerja aktual dan postur tubuh kerja usulan serta perbandingan fasilitas kerja aktual dan usulan.

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

Referensi

Dokumen terkait

Pada uji pengaruh sederhana siswa yang akan diberi tes pilihan ganda sebaiknya menggunakan metode drill sedangkan siswa yang akan diberi tes essay dapat

(The Script, p. 21.) Considering the above explanation about the social condition of Falls City which is reflected in the film, the researcher wants to give a brief

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan persepsi siswa terhadap perilaku guru yang sesuai dengan Kompetensi Inti-2 dengan nilai afektif... ix

Penggunaan daun gamal (Gliricidia sapium), guna mempercepat kematangan buah pisang Raja Sere dan Emas yang dilakukan Yulianingsih dan Dasuki (1989), menyatakan

[r]

Universitas Negeri

Bidang Bantuan dan Jaminan Sosial Dinas Sosial D.I. Jika lanjut dilayani maka Dinas Sosial DIY akan memfasilitasi pembelian tiket bus ke ibu kota provinsi tujuan mulai

Senyawa KP-2, yang mengindikasikan sebagai senyawa fl avonoid menunjukkan aktivitas sitotoksik yang paling kuat terhadap sel murin leukemia P388. Padahal berdasarkan