SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar
Sarjana Pendidikan Islam (SI)
Oleh : ROHIDIN 102011023566
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
SYARIF HIDAYATULLAH
Lamp : 1 (satu) bundel proposal
Hal : Proposal Pengajuan Judul Skripsi
Kepada Yth :
Drs. H. Abdul Fatah Wibisono, MA
(Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Di- Tempat
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Salam sejahtera saya sampaikan, semoga Ibu senantiasa berada dalam lindungan Allah SWT. Amien
Sehubungan dengan akan dilaksanakannya penulisan skripsi sebagai salahsatu tugas akademik, maka dengan ini saya yang bertandatangan dibawah ini :
Nama : Achmad Syukur
NIM : 102011023536
Fakultas : Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Jurusan : Pendidikan Agama Islam Semester : VIII / C
Bermaksud Mengajukan Judul skripsi : HUBUNGAN ANTARA KEMEMPUAN GURU DALAM PERENCANAAN PEMBELAJARAN DI KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA (DI MTs SERPONG TANGERANG BANTEN) sebagai bahan pertimbangan saya lampirkan satu bundel.
Demikian pengajuan judul ini saya sampaikan, atas pertimbangan Bapak/Ibu saya udapkan terima kasih.
Wassalamu’alaikum wr. Wb. Dosen Pembimbing
Seminar Proposal Skripsi Pemohon
DR. Hj. Zurinal Z. Achmad Syukur
NIP. 150 170 332 NIM :102011023536
Mengetahui,
Dosen Pembimbing Akademik
BAB I PENDAHULUAN...1
A. Latar Belakang Masalah………...………....1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ………...8
C. Tujuan Penelitian………..9
D. Kegunaan Penelitian ………..10
E. Sistematika Penelitian………....11
BAB II KAJIAN TEORI……….13
A. Tinjauan Pustaka...13
1. Pengertian Pendidikan...13
2. Faktor yang mempengaruhi pendidikan ……….20
3. Jalur, Jenis dan Jenjang Pendidikan………21
B. Dorongan atau Motivasi ………25
1. Pengertian Dorongan atau Motivasi………25
2. Macam-Macam Dorongan Atau Motivasi………..26
3. Fungsi Dorongan atau Motivasi Belajar ………28
C. Hakikat Prestasi Belajar ………...31
1. Pengertian Prestasi Belajar ……….31
D. Pengaruh Tingkat Pendidikan Orang Tua terhadap Prestasi Belajar ……33
1. Pengertian Orang Tua ………33
2. Tingkat Pendidikan Formal Orang Tua ………..35
G. Pengujian Hipotesis ………...50
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ………..……52
A. Tujuan Penelitian ……….……….……….52
B. Tempat dan Waktu Penelitian ….……….………..52
C. Populasi dan Sampel ………..52
D. Tehnik Pengumpulan Data ……….….………...……...53
E. Konsep Pengukuran Variabel …...……….54
F. Tehnik Pengolahan dan Analisa Data….………..……….60
1. Tehnik Pengolahan data………..60
a. Editing………60
b. Skoring………...60
c. Kategorisasi………62
d. Tabulating………..63
2. Tehnik Analisa Data………63
BAB IV HASIL PENELITIAN ………..……….69
A. Gambaran Umum Objek Penelitian ….………...………...69
1. Sejarah Singkat SMK Triguna Utama ……….……..69
2. Visi dan Misi SMK Triguna Utama ……….………70
3. Biodata Guru SMK ……….……..………...72
4. Biodata Karyawan ……….……...…….74
BAB V PENUTUP……….……...…….107
A. Kesimpulan ………...………...107
B. Saran ………....108
DAFTAR PUSTAKA………...…....111
1. Tabel 1 Tingkat pendidikan formal orang tua dapat diukur melalui dimensi dan
indikator ………...……….……….56
2. Tabel 2 Pengaruh Dorongan Oang Tua (Variabel X2 ), Dimensi Variabel Serta Indikator Variabel Penelitian ...57
3. Tabel 3 Kualifikasi skor prestasi belajar anak ...60
4. Tabel 4 Kategorisasi Tingkat pendidikan formal orang tua ...63
5. Tabel 5 Interpretasi Terhadap Besarnya "r" Product Moment ...66
6. Tabel 6 Biodata Guru SMK Triguna Utama Pelajaran...72
7. Tabel 7 Biodata karyawan SMK Triguna Utama Ciputat Tangerang Banten ...74
8. Tabel 8 Stuktur Organisasi SMK Triguna Utama Ciputat Tangerang ...75
9. Tabel 9 Struktur Organisasi Program Keahliansmk Triguna Utama ... 76
10. Tabel 10 Tabulasi Hasil Angket Tingkat Pendidika Orang Tua (Ibu) ...78
11. Tabel 11Kategorisasi tingkat pendidikan orang tua (ibu)... 79
12. Tabel 12Tabulasi Hasil Angket orang tua menyediakan kamar/rungan belajar anak ...79
13. Tabel 13Tabulasi Hasil Angket orang tua menyediakan meja belajar ... 80
14. Tabel 14 Tabulasi Hasil Angket orang tua menyediakan semua perlengkapan alat tulis menulis untuk belajar... 80
17. Tabel 17 Tabulasi Hasil Angket orang tua memberi hadiah jika anda mendapat prestasi belajar yang baik ...82
18. Tabel 18 Tabulasi Hasil Angket orang tua memberi makanan yang bergizi... 82
19. Tabel 19 Tabulasi Hasil Angket orang tua memberi pujian jika anda mendapatkan prestasi belajar yang baik... 83
20. Tabel 20 Tabulasi Hasil Angket orang tua mendorong agar rajin dan giat dalam belajar... 84
21. Tabel 21Tabulasi Hasil Angket orang tua menyarankan agar masuk kelas terlebih dahulu sebelum pelajaran dimulai... 84
22. Tabel 22 Tabulasi Hasil Angket orang tua menganjurkan agar berteman dengan orang yang baik ...85
23. Tabel 23 Tabulasi Hasil Angket orang tua melarang keras anda agar tidak merokok dan obat-obat terlarang atau narkoba... 85
24. Tabel 24 Tabulasi Hasil Angket orang tua menganjurkan agar anda mendapatkan prestasi belajar baik ...86
25. Tabel 25 Tabulasi Hasil Angket orang tua menganjurkan agar dapat terus melanjutkan sekolah sampai keperguruan tinggi... 87
26. Tabel 26 Tabulasi Hasil Angket orang tua mengatakan hebat atau pintar jika anda mendapatkan prestasi belajar yang baik ...87
29. Tabel 29 Tabulasi Hasil Angket orang tua mengacungkan jempol jika anda
mendapatkan prestasi belajar yang baik... 89
30. Tabel 30 Tabulasi Hasil Angket orang tua mencium atau mengusap-ngusap kepala anda jika anda mendapatkan prestasi belajar yang baik... 90
31. Tabel 31 Tabulasi hasil Angket orang tua memeluk jika anda mendapatkan prestasi belajar yang baik... 91
32. Tabel 32 Kualifikasi Skor Prestasi Belajar ... 91
33. Tabel 33 Skor variabel X1 (tingkat pendidikan orang tua)... 93
34. Tabel 34 Skor Variabel X2 (Dorongan Orang Tua ) ...94
35. Tabel 35 Skor Variabel Y (Prestasi belajar anak) ...95
36. Tabel 36 Tabel kerja atau tabel perhitungan Variabel X dan Variabel Y... 97
37. Tabel 37 Ringkasan statistik X1 dengan Y... 98
38. Tabel 38 Ringkasan statistik X1 dengan Y... 99
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar
Sarjana Pendidikan Islam (SI)
Oleh : ROHIDIN 102011023566
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
SYARIF HIDAYATULLAH
SKRIPSI
Diajukan Kepada fakultas Ilmu Tarbiyah dan keguruan
Untuk memenuhi syarat mencapai gela
Sarjana Pendidikan Islam (SI)
Oleh : ROHIDIN 102011023566
Di bawah Bimbingan
Dr. Hj. Zurinal.Z NIP : 150 170 330
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
SYARIF HIDAYATULLAH
A. Tujuan dan Petunjuk
1. Angket ini bertujuan ilmiah, disebarkan untuk mengumpulkan data dalam rangka studi kesarjanaan (SI) di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2. Jawablah pertanyaan dibagian poin ( C ) dengan memberi tanda silang ( X ) pada jawaban yang menurut anda benar
3. Isilah biodata ini dengan jelas
4. Atas segala perhatian dan partisipasinya kami ucapkan terima kasih
B. Biodata Responden
1. Apendidikan pendidikan terakhir Ibu anda a. SI / S II / S III
b. SLTA / SMA / MA c. SLTP / SMP /MTs d. SD / MI
2. Apakah orang tua anda sering mengingatkan anda agar rajin dalam belajar
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
7. Apakah anda Mendapatkan nilai ulangan yang kurang memuaskan
12.Bila orang tua anda tidak dapat membantu anda dalam belajar anda, apakah orang tua anda akan meminta bantu orang lain untuk memecahkan kesulitan belajar anda
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
13.Apakah orang tua anda sering dating kesekolah untuk menanyakan kepada guru anda tentang kesulitan belajar anda di sekolah
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
14.Apakah orang tua anda sering mengikuti pertemuan yang diselenggerakan oleh pihak sekolah
a. Selalu c. Kadang-kadang
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
2. INSTRUMEN DATA PRESTASI BELAJAR ANAK Petunjuk
1. Jawablah pernyataan-pernyataan dibawah ini dengan sejujur-jujurnya !
2. Berilah tanda silang pada jawaban yang telah anda pilih diantara empat alternative jawaban yang ada !
3. Keempat alternatif tersebut adalah : a. Sangat sering : SS
b. Sering : S
c. Jarang : J
d. Tidak pernah : TP
4. Selamat menerjakan !
No Pernyataan SS S J TP
1 Saya bolos sekolah
2 Saya pulang jika Bapak/Ibu guru tidak hadir kesekolah
3 Buku-buku yang diberikan orang tua menbantu kreatipitas saya
sehingga mendapatkan prestasi belajar yang memuaskan
4 Saya suka menyontek saat ujian atau ulangan
5 Orang tua saya memberi pujian atau hadiah jika nilai saya baik
6 Saya senang belajar di sekolah
7 Saya tidak membuat PR
8 Saya memperhatikan Ibu/Bapak guru saat mereka menerangkan/
11 Saya mengerjakan PR walaupun tidak punya buku paket / panduan
supaya paham mengenai pelajaran
12 Saya tekun dan ulet dalam pelajaran
13 Saya tidak masuk sekolah jika ada pelajaran yang tidak saya
senangi / sukai
14 Saya ingin terus sekolah keperguruan tinggi dan kejenjang
pendidikan selanjutnya yang lebih tinggi
15 Saya berseragam rapih juga bersih
16 Saya melaporkan keguru jika ada teman yang mengganggu dalam
proses belajar mengajar
17 Saya mengikuti pelajaran dengan seksama dan tekun
18 Saya mempunyai jadual belajar di rumah
19 Saya menggunakan waktu dengan baik untuk belajar di rumah
supaya hasil belajar baik
20 Saya di sekolah memperoleh peringkat nilai/ rangking, juara 1 - 3
21 Saya di sekolah memperoleh peringkat nilai/ rangking, juara 4 -7
22 Saya di sekolah memperoleh peringkat nilai/ rangking, juara 8 - 10
23 Saya mendapatkan nilai 7 keatas dari hasil ulangan harian / tugas
24 Di raport saya, mendapat nilai rata-rata 7, sekian keatas
Hormat Kami
Rohidin 102011023566
INSTRUMEN PERTANYAAN DATA PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA
Angket penelitian Tujuan dan Petunjuk
1. Angket ini bertujuan ilmiah, disebarkan untuk mengumpulkan data dalam rangka studi kesarjanaan (SI) di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan sejujur-jujurnya !
3. Berilah tanda silang pada jawaban yang telah anda pilih diantara empat alternative jawaban yang ada !
4. Keempat alternatif tersebut adalah : a. Sangat sering : SS
b. Sering : S
c. Jarang : J
2 Apakah orang tua anda Menyediakan bangku di ruangan belajar 3 Apakah ruangan belajar anda nyaman dan kondusif uintuk belajar 4 Apakah di ruangan belajar anda dilengkapi pentilasi dan alat
penerang yang memadai
5 Apakah orang tua anda menyiapkan seragam sekolah 6 Apakah orang tua anda menberi hadiah jika anda naik kelas
7 Apakah orang tua memberi pujian jika anda mendapat prestasi belajar yang baik
8 Apakah orang tua menasehati jika anda malas bangun pagi untuk persiapan sekolah
9 Apakah orang tua anda menyarankan agar tidak terlambat masuk kelas
10 Apakah orang tua menyuruh anda agar mengikuti kegiatan ekstra kurikuler
11 Apakah orang tua anda menyuruh untuk mengikuti les atau kursus pada bidang studi tertentu
12 Apakah orang tua anda menanyakan hasil belajar disekolah setiap hari
13 Apakah orang tua anda membacakan buku pelajaran tentang materi di sekolah jika anda sudah di rumah
14 Apakah orang tua anda menyuruh agar mempunyai jadwal belajar di rumah
15 Apakah orang tua dapat menjawab (memberikan penjelasan) dari pertanyaan-pertanyaan yang anda ajikan
16 Apakah pendidikan terakhir orang tua (ibu) anda
17 Apakah orang tua anda mengajak ketoko buku untuk membeli buku pelajaran
18 Apakah orang tua membantu atau mengajari anda apbila ada PR / tugas sekolah
19 Apakah orang tua memberi teknik cara belajar yang baik dan benar 20 Apakah orang tua anda membimbing belajar di rumah dan
INSTRUMEN PERTANYAAN DATA PENGARUH DORONGAN ORANG TUA pendidikan yang menunjang pelajaran anda
6 Apakah orang tua memerintah anda, ketika guru sedang menyampaikan materi anda dituntut untuk memperhatikan dengan seksama
7 Apakah orang tua anda menyarankan agar mengikuti semua bidang setudi dengan penuh perhatian dan tekun
8 Apakah orang tua anda mendorong agar anda rajin dan giat dalam belajar
9 Apakah orang tua anda menyarankan agar masuk kelas sebelum pelajaran dimulai
10 Apakah orang tua menaya anda tentang kesulitan yang anda alami dalam belajar
11 Apakah orang tua anda menganjurkan agar berteman dengan orang yang baik dan pandai
12 Apakah orang tua melarang keras anda agar tidak merokok dan mengkonsumsi obat- obat terlarang
13 Apakah orang tua menyarankan anda agar mengikuti semua kegiatan sekolah
17 Apakah orang tua anda memberi tanggapan positif terhadap
kebutuhan dalam belajar
18 Apakah orang tua anda menyarankan agar berusaha untuk lebih aktif dalam belajar dikelas dalam segalahal
19 Apakah orang tua menyuruh tetap belajar di kelas jika guru yang bersangkutan berhalangan hadir
20 Apakah anda disuruh orang tua untuk bertanya jika ada materi
yang kurang dimengerti kepada guru yang bersangkutan
Hormat Kami
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar
Sarjana Pendidikan Islam (SI)
Oleh : ROHIDIN 102011023566
Di bawah Bimbingan
Dr. Hj. Zurinal.Z NIP : 150 170 330
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
SYARIF HIDAYATULLAH
i
Alhammdulillah segala puji dan syukur penulis persembahkan kehadirat Allah Swt
yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya serta kekuatan lahir dan batin sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak sedikit hambatan
rintangan serta kesulitan yang dihadapi. Namun berkat bantuan dan motivasi serta
bimbingan yang tidak ternilai dari berbagai pihak, akhirnya penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini
Oleh karena itu, penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tidak terhingga
kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada, MA, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan;
2. Bapak Drs. Sapiudin Shidiq, M.Ag, Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam;
3. Bapak Drs. E. Kusnadi selaku Penasehat Akademik;
4. Ibu Dr.Hj. Zurinal Z, Dosen pembimbing skripsi yang telah menyediakan waktu,
pikiran dan tenaganya untuk memberikan bimbingan, pengarahan dan petunjuknya
kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini;
5. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan yang telah mendidik dan
memberi bekal ilmu pengetahuan kepada penulis;
6. Pemimpin dan para karyawan Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan yang telah memberikan keleluasaan kepada penulis dan
ii
karyawan SMK Triguna Utama yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu;
8. Ayahanda Yoyo Sunaryo, Ibunda Titi Darmiyati, yang telah mencurahkan seluruh
waktu dan tenaganya serta membesarkan dan membiayai segalanya;
9. Kakak Enok Reni dan Ipan serta Adik Mia Rurmiati, Siti Rohayati, Rudi Abbrar, Nana
Supena, Ani Cahyani yang selalu memberi motivasi dan doa serta perjuangannya;
10.Nurun Nasihah selaku teman yang setia setiap saat dan membantu serta menemani
penulis dalam menyelesaikan skipsi ini;
11.Sesepuh Masjid Jami Al-Barkah Drs. H. Muhammad Yusuf Adam, Drs. Edifahmi
Idrus, Bapak Umar Kuman dan Novi Surya Unggul S.H, serta teman-teman Mushalla
Arrahman Pamulang Portal Heri Qushaeri, Ahmad Syukur, Maulidin;
12.Teman-teman Organisasi Himpunan Mahasiswa Persatuan Ummat Islam (PUI);
13.Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skrip
Hanya harapan dan doa semoga Allah Swt memberikan balasan yang berlipat ganda
kepada semua pihak yang telah berjasa dalam membantu penulis menyelesaika sskripsi ini.
Akhirnya kepada Allah Swt jualah penulis serahkan segalanya dalam mengharapkan
keridhaan, semoga sskipsi ini bermanfaat bagi masyarakat umumnya dan bagi penulis
khususnya, anak dan keturunan penulis kelak. Amien
Jakarta, 17 Nopember 2006
iii
KATA PENGANTAR ………...i
DAFTAR ISI ...iii
DAFTAR TABEL………..….vi
BAB I PENDAHULUAN...1
B. Latar Belakang Masalah………...………....1
C. Pembatasan dan Perumusan Masalah ………...8
D. Tujuan Penelitian………..9
E. Kegunaan Penelitian ………..10
F. Sistematika Penelitian………....11
BAB II KAJIAN TEORI…...……….13
A. Tinjauan Pustaka...13
1. Pengertian Pendidikan...13
2. Faktor yang Mempengaruhi Pendidikan ………...…….19
3. Jalur, Jenis dan Jenjang Pendidikan………19
B. Dorongan atau Motivasi ………22
1. Pengertian Dorongan atau Motivasi………22
2. Macam-Macam Dorongan Atau Motivasi………..24
3. Fungsi Dorongan atau Motivasi Belajar ………26
C. Hakikat Prestasi Belajar ………...29
Pengertian Prestasi Belajar ……….29
iv
3. Tugas dan Peran Orang Tua ………...34
E. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ……….40
F. Kerangka Berfikir………...47
G. Pengujian Hipotesis ………...48
BAB III METODOLOGI PENELITIAN …...………..…49
A. Tempat dan Waktu Penelitian ….……….………..49
B. Populasi dan Sampel ………..49
C. Teknik Pengumpulan Data ……….….………...……...50
D. Konsep Pengukuran Variabel …...……….51
E. Teknik Pengolahan dan Analisa Data….………..……….57
1. Teknik Pengolahan data………..57
a. Editing………57
b. Skoring………...57
c. Kategorisasi………59
d. Tabulating………..60
2. Teknik Analisa Data………60
BAB IV HASIL PENELITIAN ………..……….66
A. Gambaran Umum Objek Penelitian ….………...………...66
1. Sejarah Singkat SMK Triguna Utama ……….……..66
2. Visi dan Misi SMK Triguna Utama ……….………67
v
6. Struktur Organisasi Program Keahlian………..73
B. Deskripsi Hasil Penelitian ..……….………...…74
C. Deskripsi Data………...…….75
D. Analisa Data dan Interpretasi Data ………89
BAB V PENUTUP…….……….……...…104
A. Kesimpulan ………...………...104
B. Saran ………....105
DAFTAR PUSTAKA………...…....108
vi
Indikator ………...……….……….53
2. Tabel 2 Pengaruh Dorongan Oang Tua (Variabel X2 ), Dimensi Variabel Serta Indikator
Variabel Penelitian ...54
3. Tabel 3 Kualifikasi Skor Prestasi Belajar Anak ...57
4. Tabel 4 Kategorisasi Tingkat Pendidikan Formal Orang Tua ...60
5. Tabel 5 Interpretasi Terhadap Besarnya "r" Product Moment ...63
6. Tabel 6 Biodata Guru SMK Triguna Utama Pelajaran...69
7. Tabel 7 Biodata karyawan SMK Triguna Utama Ciputat Tangerang Banten ...71
8. Tabel 8 Stuktur Organisasi SMK Triguna Utama Ciputat Tangerang ...72
9. Tabel 9 Struktur Organisasi Program Keahliansmk Triguna Utama ...73
10.Tabel 10 Tabulasi Hasil Angket Tingkat Pendidika Orang Tua (Ibu) ...75
11.Tabel 11 Kategorisasi Tingkat Pendidikan Orang Tua (Ibu)... 76
12.Tabel 12 Tabulasi Hasil Angket orang tua menyediakan kamar / rungan belajar
anak ...76
13.Tabel 13 Tabulasi Hasil Angket orang tua menyediakan meja belajar ... 77
14.Tabel 14 Tabulasi Hasil Angket orang tua menyediakan semua perlengkapan alat tulis
menulis untuk belajar... 77
15.Tabel 15 Tabulasi Hasil Angket orang tua membeli buku-buku pelajaran yang anda
butuhkan... 78
16.Tabel 16 Tabulasi Hasil Angket orang tua menyediakan pakaian
vii
18.Tabel 18 Tabulasi Hasil Angket orang tua memberi makanan yang bergizi... 79
19.Tabel 19 Tabulasi Hasil Angket orang tua memberi pujian jika anda mendapatkan
prestasi belajar yang baik... 80
20.Tabel 20 Tabulasi Hasil Angket orang tua mendorong agar rajin dan giat dalam
belajar... 80
21.Tabel 21 Tabulasi Hasil Angket orang tua menyarankan agar masuk kelas terlebih
dahulu sebelum pelajaran dimulai... 81
22.Tabel 22 Tabulasi Hasil Angket orang tua menganjurkan agar berteman dengan orang
yang baik ...82
23.Tabel 23 Tabulasi Hasil Angket orang tua melarang keras anda agar tidak merokok dan
obat-obat terlarang atau narkoba... 82
24.Tabel 24 Tabulasi Hasil Angket orang tua menganjurkan agar anda mendapatkan
prestasi belajar baik ...83
25.Tabel 25 Tabulasi Hasil Angket orang tua menganjurkan agar dapat terus melanjutkan
sekolah sampai keperguruan tinggi... 83
26.Tabel 26 Tabulasi Hasil Angket orang tua mengatakan hebat atau pintar jika anda
mendapatkan prestasi belajar yang baik ...84
27.Tabel 27 Tabulasi Hasil Angket orang tua menyuruh tetap belajar di kelas jika guru
yang bersangkutan berhalang hadir... 85
28.Tabel 28 Tabulasi Hasil Angket orang tua memberi hukuman atau sangsi kalau anda
viii
30.Tabel 30 Tabulasi Hasil Angket orang tua mencium atau mengusap-ngusap kepala anda
jika anda mendapatkan prestasi belajar yang baik... 87
31.Tabel 31 Tabulasi hasil Angket orang tua memeluk jika anda mendapatkan prestasi
belajar yang baik... 87
32.Tabel 32 Kualifikasi Skor Prestasi Belajar ... 88
33.Tabel 33 Skor variabel X1 (Tingkat Pendidikan Orang Tua)... 90
34.Tabel 34 Skor Variabel X2 (Dorongan Orang Tua ) ...91
35.Tabel 35 Skor Variabel Y (Prestasi Belajar Anak) ...92
36.Tabel 36 Tabel Kerja atau Tabel Perhitungan Variabel X dan Variabel Y... 94
37.Tabel 37 Ringkasan Statistik X1 dengan Y... 95
38.Tabel 38 Ringkasan Statistik X2 dengan Y... 96
1
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan dipahami secara luas dan umum sebagai usaha sadar yang dilakukan
pendidik melalui bimbingan, pengajaran, dan latihan untuk membantu peserta didik
mengalami proses pemanusiaan kearah tercapainya pribadi yang dewasa/susila yaitu
sosok manusia dewasa yang sudah terisi secara penuh bekal ilmu pengetahuan serta
memiliki integritas moral yang tinggi sehingga dalam perjalanannya nanti, manusia
yang selalu siap baik jasmani maupun rohani.1
Lingkungan keluarga (orang tua) merupakan pusat pendidikan yang pertama
dan utama bagi seorang anak. Keluarga merupakan proses penentu dalam
keberhasilan belajar. Orang tua dikatakan sebagai pendidik pertama karena orang
tualah yang pertama mendidik anaknya sejak dilahirkan dan dikatakan sebagai
pendidik utama karena pendidikan yang diberikan orang tua merupakan dasar dan
sangat menentukan perkembangan anak selanjutnya.
Pengalaman pergaulan dalam keluarga akan memberikan pengaruh yang besar
bagi pertumbuhan dan perkembangan anak pada masa yang akan datang. Keluarga
yang akan memberikan wacana kehidupan seorang anak, baik prilaku, budipekerti,
maupun adat kebiasaan sehari-hari. Dengan memberikan pendidikan yang baik
kepada anak-anak dalam lingkungan keluarga, maka akan dapat tumbuh dan
1
berkembang dengan baik pula, karena tujuan pendidikan yang dilaksanakan didalam
keluarga adalah untuk membina, membimbing, dan mengarahkan anak kepada tujuan
yang suci.
Pada diri setiap anak terdapat suatu dorongan dan daya untuk meniru, dengan
dorongan ini anak dapat melakukan sesuatu yang telah dilakukan orang tuanya. Masa
ini juga merupakan masa sensitif bagi anak, sebab apa yang dilihat dan apa yang
didengarnya akan selalu ditiru tanpa mempertimbangkan baik dan buruknya. Dalam
hal ini sangat diharapkan kewaspadaan serta perhatian yang besar dari orang tua,
karena masa meniru ini secara tidak langsung turut membentuk watak anak
dikemudian hari
Dengan demikian faktor identifikasi dan meniru pada anak-anak amat penting,
sehingga mereka menjadi terbina, terdidik, dan belajar dari pengalaman langsung. Hal
ini pula yang nantinya akan berpengaruh lebih besar daripada informasi atau
pengajaran lewat instruksi dan petunjuk yang disampaikan dengan kata-kata.
Dalam lingkungan keluarga, pendidikan yang berlangsung didalamnya adalah
pendidikan informal, dengan orang tua sebagai pendidik. Orang tua adalah pendidik
kodrati.2 Mereka pendidik bagi anak-anaknya, karena secara kodrati ibu dan bapak
diberikan anugrah oleh Allah berupa naruri orang tua. Kasih saying dan pengertian
keluarga khususnya orang tua akan meninggalkan yang positif dalam perekembangan
jiwa anak. Untuk itu sudah sepantasnya orang tua menjadi teladan yang baik bagi
anak.
2
Sebelum anak dewasa, orang tua berkewajiban untuk mendidik anaknya
dengan berbagai ilmu pengetahuan dan keterampilan seperti berbicara, berhitung,
membaca, menulis, dan sebagainya. Ketika anak mencapai usia belajar, maka orang
tua harus bertanggung jawab memasukkan anaknya ke Sekolah dan membiayai
pendidikannya. Orang tua bertanggung jawab untuk membina anak-anaknya dan
mensejahterakan kehidupan mereka, adapun kesejahteraan anak itu meliputi segi fisik
(Jasmani) dan mental (rohani).
Tanggung jawab dalam segi mental (rohani) ini merupakan masalah penting
karena kualitas pribadi anak merupakan dari hasil pembinaan mental rohaninya. Salah
satu bagian dari tanggung jawab pembinaan mental rohani anak adalah
menyekolahkan anak ke sekolah atau ke lembaga pendidikan.
Berdasarkan realita dan peranan ketiga lembaga ini maka ahli pendidikan DR
Ki Hajar Dewantara menganggap ketiga lembaga pendidikan ini sebagai tri pusat
pendidikan yang meliputi keluarga, sekolah dan masyarakat. Istilah tiga lingkungan
pendidikan itu dikenal dengan pendidikan informal, pendidikan formal dan
pendidikan non formal.
3
Didalam lingkungan keluarga (informal) yang berperan menjadi pendidik
adalah orang tua (ayah dan ibu) orang tua merupakan pendidik yang pertama dan
utama dalam membantu mengembangkan potensi anak-anaknya, Ki Hajar Dewantara
menyatakan bahwa keluarga merupakan pusat pendidikan yang pertama dan
3
terpenting karena sejak timbulnya adab kemanusiaan sampai kini keluarga selalu
mempengaruhi pertumbuhan budi pekerti tiap-tiap menusia 4
Sehubungan dengan hal ini, komisi pembaharuan pendidikan nasional juga
mengatakan bahwa : Agar keluarga dapat memainkan peranannya sebagai pendidik,
ia perlu dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan.5
Pendidikan merupakan suatu usaha atau proses yang ditujukan untuk membina
kualitas sumber daya manusia seutuhnya agar ia dapat melakukan perannya dalam
kehidupan secara fungsional dan optimal, dalam Islam manusia dituntut untuk belajar
dan juga mengajar. kewajiban setiap individu orang Islam untuk menuntut ilmu dari
sejak buayan hingga akhir hayat, hal tersebut merupakan perintah Allah dan
Rasul-Nya, Adapun motivasi dan sekaligus anjuran untuk keutamaan memiliki ilmu
pengetahuan sesuai dengan firman Allah yang terdapat dalam Al-quran pada surat
Al-Mujadalah ayat 11 yang berbunyi :
˴ϳ
dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.
6
Dengan belajar kita akan memperoleh ilmu, dengan belajar pula kita akan
memperoleh pahala dari Allah Swt. Dan dengan ilmu hidup kita akan menjadi lebih
berguna.
4
Muhammad Shoehib, Pola Asuh Orang Tua, (Jakarta : PT Runeka Cipta, 1998), Cet Ke-1, h. 10
5
Depdikbud, Program Akta Menagjar V-B Dasar Kependidikan, (Jakarta : UT, 1989), h. 740
6
Orang tua yang memiliki tingkat pendidikan tinggi biasanya memiliki cita-cita
tinggi pula terhadap pendidikan anak-anaknya. Mereka menginginkan agar
pendidikan anak-anaknya lebih tinggi atau Setidaknya sama dengan pendidikan orang
tua mereka, cita-cita dan dorongan ini akan mempengaruhi sikap dan keberhasilan
anak-anaknya di Sekolah.
Cara orang tua dalam membimbing anak belajar di Rumah berbeda satu sama
lain, karena tingkat pendidikan yang berbeda, kemungkinan ilmu pengetahuan cara
membimbing anak dalam belajar belum dikuasai oleh semua orang tua, karena tidak
semua orang tua mempunyai tingkat pendidikan tinggi. Cara membimbing anak
dalam belajar di Rumah akan berpengaruh terhadap prestasi belajar anak, sehingga
anak di sekolah akan mempunyai prestasi belajar yang berbeda sesuai dengan
bimbingan yang diperoleh anak dari orang tuanya.
Anak adalah amanah bagi para orang tuanya. Dia bagaikan kertas putih yang
siap diwarnai dan dibentuk sesuai dengan keinginan orang tuanya. Selain itu dalam
kefitrahannya, anak membawa potensi yang siap dikembangkan, baik melalui tangan
orang tuannya, pendidik, maupun masyarakat sekitarnya karenanya orang tua harus
pandai dan bijak dalam memberikan arahan, bimbingan, dan pendidikan bagi
anak-anaknya .7
Orang tua dalam mendidik anaknya tidak harus sama persis dengan para
pendidik (guru) yang berada di lingkungan sekolah. Mendidik anak dengan baik dan
7
benar berarti menumbuh kembangkan totalitas potensi anak secara wajar, disela-sela
waktu luang orang tua dapat memberikan berbagai arahan bimbingan dan pendidikan,
para orang tua harus menguasai dan menyesuakannya perkembangan anak, ada tiga
aspek penting yang harus diperhatikan oleh orang tua dalam mendidik anaknya yaitu :
pertama : aspek kognitif mencakup didalamnya pengetahuan, pemahaman penerapan, analisa, sintesis dan evaluasi. Kedua, adalah aspek afektif mencakup penilaian, penentuan sikap, organisasi dan pembentukan pola hidup. Ketiga aspek psiomotorik mencakup persepsi, persiapan, berbagai gerakan penyesuaian pola gerakan serta
kreatifitas. Ketiga aspek diatas haruslah menjadi prioritas utama bagi para pendidik
atau orang tua dalam mendidik anak-anaknya sesuai dengan pertumbuhan dan
perkembangan mereka.
Menurut Ramayulis orang tua menjadi pendidik terhadap anak-anaknya
fungsinya adalah mempertanggungjawabkan melindungi, mengasah, mangasuh, dan
mengasihi.
Pendidikan dalam keluarga berlangsung dengan sendirinya sesuai dengan
tatanan pergaulan yang berlaku dalamnya tanpa harus diumumkan atau dituliskan
terlebih dahulu agar diketahui dan diikuti oleh seluruh anggota keluarga disini
diletakkan dasar-dasar pergaulan melalui kasih sayang dan penuh kecintaan
kebutuhan akan kewibawaan dan nilai-nilai kepatuhan.
Setiap waktu manusia tidak pernah lepas dari belajar, belajar merupakan
perubahan tingkah laku yang menetap sebagai akibat dari latihan dan pengalaman.
tetapi dipelajari pula dari tingkah laku kehidupan seharihari dan kebiasaan dan
tingkah laku, ini dipengaruhi oleh pola asuh yang berlaku dalam suatu keluarga.
Mendidik anak dengan baik dan benar berarti menumbuh kembangkan totalitas
potensi anak secara wajar potensi jasmaniyah dan rohaniyah anak diupayakan tumbuh
dan berkembang secara wajar melalui pemenuhan kebutuhan-kebutuhan jasmani
seperti pemenuhan kebutuhan sandang pangan dan papan sedangkan potensi
rohaniyahnya anak diupayakan pengembangannya secara wajar melalui usaha
pembinaan intelektual, keagamaan, perasaan dan budi pekerti yang agung dan mulia.
Selain itu melihat dari kenyataan bahwa keluarga yang orang tuanya
berpendidikan rendah atau tidak berpendidikan ternyata berhasil dalam mendidik
anaknya. Sebaliknya ada keluarga yang orang tuanya berpendidikan tinggi ternyata
kurang berhasil dalam mendidik anaknya. Keberhasilan mendidik anak disini adalah
anak yang di sekolahnya pintar dan memperoleh prestasi yang baik
Dari uraian di atas penulis merasa tertarik dan terpanggil untuk menyusun skripsi
dengan judul : Pengaruh Tingkat Pendidikan dan Dorongan Orang Tua terhadap Prestasi Belajar Anak Kelas II SMK Triguna Utama, Ciputat, Tangerang, Banten.
Adapun alasan penulis memilih judul di atas sebagai berikut :
1. Penulis ingin mengetahui apakah pengalaman belajar orang tua berpengaruh
2. Penulis ingin mengetahui Apabila orang tuanya berpendidikan tinggi, apakah
prestasi belajar anaknya juga tinggi ?
3. Penulis ingin mengetahui apakah dorongan dari orang tua mempunyai
pengaruh yang dominan terhadap prestasi belajar anak ?
B Pembatasan Dan Perumusan Masalah 1. Pembatasan Masalah
a. Mengingat terbatasnya waktu, tenaga dan kemampuan penulis yang tidak
mungkin dapat melakukan pada semua jenjang sekolah, maka masalah
penelitian dibatasi hanya pada SMK Triguna Utama yaitu tentang
Pengaruh tingkat pendidikan dan dorongan orang tua terhadap prestasi
belajar anak, Orang tua yang akan diteliti yaitu orang tua kandung dari
siswa kelas dua, dan dorongan atau motivasi yang dimaksud adalah
motivasi dari luar yang diberikan oleh orang tua terhadap anaknya.
Adapun dorongan orang tua dilihat dari :
1. Pemenuhan alat-alat belajar atau pasilitas belajar yang berupa materi
2. Dorongan orang tua dari segi ucapan atau perkataan
3. Dorongan orang tua dari segi tingkah laku atau perbuatan.
b. Dalam Penelitian ini, prestasi belajar siswa yang digunakan nilai raport,
yaitu kemampua nsiswa setelah menjalani proses belajar mengajar dengan
indikator nilai raport semester III
2. Perumusan Masalah
Agar permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini jelas dan terarah
maka perlu adanya perumusan masalah, yaitu : Pengaruh Tingkat Pendidikan dan
Dorongan Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Anak SMK Triguna Utama Ciputat
Tangerang . Apakah ada pengaruh yang signifikan antara tingkat pendidikan dan
dorongan orang tua terhadap prestasi belajar anak. Untuk lebih jelasnya perumusan masalah sebagai berikut :
a.Bagaimana tingkat pendidikan orang tua terhadap prestasi belajar anak ?
b. Bagaimana dorongan orang tua terhadap prestasi belajar anak ?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini :
a. Untuk mengetahui tentang ada tidaknya hubungan tingkat pendidikan
orang tua terhadap prestasi belajar anak Kelas II SMK Triguna Utama
Ciputat Tangerang Banten
b. Untuk mengetahui tentang ada tidaknya pengaruh dorongan orang tua
terhadap prestasi belajar anak kelas II SMK Triguna Utama Ciputat
Tangerang Banten
c. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh tingkat pendidikan dan
dorongan orang tua terhadap prestasi belajar anak kelas II SMK Triguna
Utama Ciputat tangerang Banten
D. Kegunaan Penelitian
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi para
Orang tua/ibu dan dapat dijadikan rujukan atau sumber yang bermanfaat
untuk memberikan motivasi atau dorongan terhadap prestasi belajar anak
b. Bagi Orang tua murid, sebagai bahan pemikiran untuk meningkatkan diri
dalam bidang pendidikan, pengetahuan dan pengalamannya agar dapat
membimbing anaknya untuk memperoleh prestasi belajar yang baik, orang
tua murid sebagai pendidik yang pertama dan utama dapat dijadikan
informasi dan pertimbangan dalam mendidik dan mengarahka serta
memberikan dorongan anaknya agar mendapatkan prestasi belajar yang
optimal
c. Memberikan informasi tentang pengaruh tingkat pendidikan dan dorongan
orang tua terhadap prestasi belajar anak
d. Sebagai bahan informasi bagi para peneliti yang akan mengembangkan
ilmu pengetahuan dibidang pendidikan dan hal-hal yang berkaitan
dengannya
e. Bagi peneliti sendiri, sebagai ajang latihan, pengembangan ilmu
pengetahuan dan menanbah wawasan untuk mendalami sebagai pendidik
E. Sistematika Penulisan
Dalam menyusun skripsi ini penulis membagi kedalam beberapa bab dan
masing-masing bab mencakup beberapa sub bab yang berisi sebagai berikut :
BAB I : Pendahuluan yang terdiri dari : A. Latar Belakang Masalah, B.
Pembatasan dan Perumusan Masalah, C. Tujuan Penelitian, D.
Kegunaan Penelitian, dan E. Sistematika Penulisan.
BAB II : Kajian Teoritis, terdiri dari : A. Tinjauan Pustaka Meliputi Pengertian
Pendidikan, Faktor-faktor yang mempengaruhi pendidikan dan Jalur
jenis dan jenjang Pendidikan. B. Dorongan atau motivasi Meliputi
Pengertian Dorongan atau Motivasi, macam-macam dorongan atau
Motivasi dan Fungsi Dorongan atau Motivasi. C. Hakikat Prestasi
Belajar Meliputi Pengertian Prestasi Belajar. D. Pengaruh tingkat
pendidikan orang tua terhadap prestasi belajar anak Meliputi
Pengertian Orang Tua, Tingkat Pendidikan Formal Orang Tua, dan
Tugas Dan Peran Orang Tua E. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Prestasi Belajar F. Kerangka Berfikir. G. Pengujian Hipotesis.
BAB III : Metodologi Penelitian yang terdiri dari : A.Tujuan Penelitian, B.
Tempat dan waktu penelitian, C. Tehnik pengumpulan data, D.
Populasi dan sampel E. Konsep dan pengukuran variabel, F. Tehnik
BAB IV : Hasil penelitian yang terdiri dari gambaran umum objek penelitian,
terdiri dari : 1. sejarah singkat SMK Triguna Utama, 2. Visi dan Misi
SMK Triguna Utama, 3. Keadaan Lingkungan sosial sekitar, 4.
Biodata Guru SMK Triguna Utama, 5. Biodata Karyawan, B.
Deskripsi hasil penelitian, C. Deskripsi data
BAB V : Bab ini merupakan bab penutup atau bab akhir dari penyusunan skripsi
yang penulis susun. Bab lima ini penulis mengemukakan kesimpulan
dari seluruh hasil penelitian, dan saran-saran dalam rangka
meningkatkan prestasi belajar anak di SMK Triguna Utama Ciputat
13
A. Tinjauan Pustaka 1. Pengertian Pendidikan
Dalam upaya agar manusia dapat menjalankan fungsi kemanusiaannya, maka
diperlukan suatu sarana agar fungsi tersebut dapat terlaksana, dan pendidikan adalah
salah satunya. Pendidikan merupakan masalah yang sangat penting dalam kehidupan,
bukan saja sangat penting, bahkan masalah pendidikan ini sama sekali tidak bisa
dipisahkan dari kehidipan, baik dalam kehidupan keluarga, maupun dalam kehidupan
bangsa dan negara. Maju mundurnya suatu bangsa sebagian besar ditentukan oleh
maju mundurnya pendidikan di negara tersebut, sebab pembangunan ekonomi, sosial
budaya, politik dan pertahanan keamanan pada suatu bangsa atau negara, mutlak
memerlukan keikutsertaan upaya pendidikan untuk menstimulir dan menyertai dalam
setiap fase dan proses pembangunan.
Pengertian pendidikan adalah suatu proses dimana suatu bangsa
mempersiapkan generasi mudanya untuk menjalankan kehidupan dan memenuhi
tujuan kehidupan secara efektif dan efisien. Pendidikan lebih dari sekadar pengajaran,
karena dalam kenyataan pendidikan adalah suatu proses dimana suatu bangsa atau
negara membina dan mengembangkan kesadaran diri di antara individu-individu.
budaya atau pemikiran kepada generasi berikutnya, sehingga menjadi inspirasi bagi
mereka dalam setiap aspek kehidupan.1
Para ahli pendidikan telah banyak yang mengartikan pengertian pendidikan.
Pengertian-pengertian yang diberikan beragam sekali, sehingga terjadi
perbedaan-perbedaan tergantung tokoh itu memandangnya. Walaupun ada perbedaan-perbedaan pandangan
tentang pengertian pendidikan, secara umum terdapat kesamaan didalam merumuskan
pengertian pendidikan tersebut.
kasih sayang dan ucapkanlah wahai Tuhanku, kasihanilah mereka keduanya,
sebagai mana mereka berdua telah mendidik ku waktu kecil. (QS Al-Isra: 24)
2
Menurut epistimologi para ahli mengemukakan berbagai arti tentang
pendidikan Prof. Zaharai Idris, M.A. misalnya, mengatakan bahwa Pendidikan ialah
serangkaian kegiatan komunikasi yang bertujuan, antara manusia dewasa dengan si
anak didik secara tatap muka atau dengan menggunakan media dalam rangka
memberikan bantuan terhadap perkembangan anak seutuhnya.3
Prof. Dr. M.J Langeveld mengatakan bahwa Pendidikan ialah pemberian
bimbingan dan bantuan rohani bagi yang masih memerlukannya.
4
Ahmad D. Marimba berpendapat bahwa Pendidikan adalah bimbingan atau
pimpinan secara sadar oleh pendidik terdapat perkembangan jasmani dan rohani
terdidik menuju terbentuknya kepribadian yang utama.
5
Menurut John Dewey Pendidikan adalah proses pembentukan
kecakapan-kecakapan yang fundamental secara intelektual dan emosional ke arah alam dan
sesama manusia.
6
Menurut K.H. Dewantara Pendidikan adalah daya upaya untuk memajukan
perkembangan budi pekerti (kekuatan batin), pikiran (intelek) dan jasmani anak.
7
Dalam Ensiklopedia Pendidikan Indonesia, dijelaskan tentang pengertian
pendidikan sebagai berikut Pendidikan adalah proses membimbing manusia dari
kegelapan, kebodohan dan kecerdasan pengetahuan. Dalam artian, pendidikan baik
yang formal maupun informal, meliputi segala yang memperluas segala pengetahuan
manusia tentang dirinya sendiri dan tentang dunia dimana hidup.
3
Zahara Idris, Dasar-Dasar Kependidika, ( Bandung : Angkasa. T.th ). h. 11
4
Sutari Imam Bernadib, Pengantar Ilmu Pendidikan, (Yogyakarta : Yayasan Penerbit FIP IKIP , t. Th), Cet. Ke-10, h. 5
5
Ahmad D. Marimba, Pengantar Filsapat Pendidikan Islam, (Bandung : PT.Al-Maarif , t.
Th), cet. Ke-1, h. 20
6
Sudirman.et. al. Ilmu Pendidikan. (Bandung : PT. Rosdakarya, 1991 ). Cet. Ke-5. h.4
7
Dari keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa Pendidikan ialah : usaha
manusia secara sadar bertujuan mengembangkan jasmani dan rohani anak didik
sampai tujuan yang dicita-citakan oleh Pendidikan, hal ini mengandung arti bahwa
Pendidikan merupakan suatu proses yang kontinyu. Ia merupakan pengulangan yang
perlahan tetapi pasti dan terus-menerus sehingga sampai pada bentuk yang
diinginkan. Disisi lain pendidikan sangat penting bagi kehidupan manusia, ia
merupakan kebutuhan mutlak harus dipenuhi untuk mempertahankan eksistensi
ummat manusia atau juga dapat dikatakan bahwa pendidikan adalah tuntunan atau
bimbingan itu harus dapat merealisasikan potensi-potensi yang dimiliki oleh anak
didik yang bersifat menumbuhkan serta mengembangkan baik jasmani maupun
rohani.
Setelah penulis uraikan beberapa pengertian pendidikan secara umum maka
tentunya ada pengertian secara khusus. Pengertian secara khusus ini adalah
pengertian pendidikan menurut Islam. Jika pengertian pendidikan dikaitkan dengan
agama Islam akan menimbulkan makna lain dan mempunyai arti tersendiri, di
samping ada perbedaan-perbedaan atau sifat yang menjadi ciri-ciri dalam pendidikan
Islam, yaitu pendidikan yang diwarnai oleh nilai-nilai Islam. Pendidikan umum
diharapkan terbentuknya kepribadian anak didik sesuai dengan ajaran Islam, sehingga
ia menjadi orang dewasa yang berbudi pekerti luhur menurut ukuran Islam. Hal ini
Menurut Drs. Ahmad D. Marimba Pendidikan Islam adalah bimbingan
jasmani, rohani berdasarkan hukum-hukum agama Islam menuju kepada
terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam.
8
Dari uraian tersebut di atas dapat diambil kesimpulan bahwa para ahli didik Islam
berbeda pendapat menitik beratkan pada segi pembentukan akhlak anak, sebagian lagi
menurut pendidikan teori dan praktek, sebagian lain menghendaki terwujudnya
kepribadian muslim. Namun dari perbedaan pendapat tersebut dapat diambil
kesimpulan adanya titik persamaan yang secara ringkas dapat dikemukakan sebagai
berikut : Pendidikan Islam adalah bimbingan yang dilakukan oleh orang dewasa
kepada anak didik dalam masa pertumbuhan agar ia memiliki kepribadian muslim.
Konsep yang lebih jelas dan tegas bahkan mudah dipahami banyak orang adalah
pendidikan yang dirumuskan dalam UU RI No 2 th 1989. Bab 1, pasal 1. butir 1 :
Pendidikan ialah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan
bimbingan, pengajaran dan atau latihan bagi peranan masa yang akan datang.
9
Konsep ini menjelaskan, bahwa pendidikan memiliki fungsi dan tujuan tertentu,
dengan pendidikan akan tercapai kehidupan yang harmonis yang seimbang antara
kehidupan fisik material, kebutuhan mental spiritual, mampu berdiri sendiri tanpa
ketergantungan terhadap orang lain dan berfungsi sebagaimana mestinya sesuai
dengan nilai-nilai yang dianut serta cita-cita yang telah ditetapkan.
8
Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan Islam, (Bandung : Pustaka Setia,1997), Cet. Ke-2, h. 9
9
Dari beberapa pengertian pendidikan secara umum yang telah diuraikan di atas,
jika dikaitkan dengan agama Islam, akan menimbulkan lain, dan mempunyai arti
tersendiri, disamping ada perbedaan-perbedaan atau sifat yang menjadi ciri-ciri dalam
pendidikan, yaitu pendidikan yang diwarnai oleh nilai-nilai muatan agama Islam. Jika
dengan pendidikan umum diharapkan terbentuknya kepribadian anak didik, maka
dengan pendidikan Islam diharapkan dapat terbentuk kepribadian anak didik sesuai
dengan ajaran Islam, sehingga ia menjadi orang dewasa yang berbudi luhur menurut
ajaran Islam, sebagaimana pengertian pendidikan Islam yang dikemukakan oleh
Ahmad D. Marimba sebagai berikut : Pendidikan Islam adalah bimbingan jasmani
dan rohani berdasarkan hukum-hukum agama Islam menuju pada terbentuknya
kepribadian utama.
10
Menurut Soegarda Poerbakawatja adalah : Pendidikan Islam adalah segala usaha
yang dilakukan umat Islam yang telah dewasa untuk membentuk manusia muslim
yang berakhlak luhur, berbudi mulia atau tinggi dan bertakwa serta bertanggung
jawab tentang kesejahteraan umat atas dasar pengabdian kepada Allah.
11
Sementara DR. Hasan Langulung mendefinisikan sebagai berikut : Pendidikan
Islam adalah proses penyiapan generasi muda untuk mengisi peran, pemindah
pengetahuan dan nilai-nilai Islam yang diselaraskan dengan Fungsi manusia untuk
beramal di dunia dan memetik hasilnya di akhirat.
12
10
Ahmad D Marimba, op.cit.. h.23
11
Soegarda Poerbakawartja, Ensiklopedi Pendidikan, (Jakarta : Gunung Agung, 1998), h. 214
12
Hasan Langgung, Beberapa Pemikiran tentang Pendidikan Islam, (Bandung : Al-Maarif.
Dari beberapa pengertian-pengertian tentang pendidikan tersebut di atas, terlihat
jelas perbedaan antara pendidikan Islam dengan pendidikan umum. Dalam
pendidikan umum yang menjadi sumber pengetahuan adalah kebudayaan, yaitu
nilai-nilai yang berkembang dalam masyarakat sehingga dari hasil cita rasa dan karya
manusia secara estafet diwariskan kepada generasi penerus, sedangkan dalam
pengertian pendidikan Islam, pengembangan pengetahuan disamping bersumber pada
kebudayaan juga bersumber pada Al-Quran dan Hadits yang sekaligus menjadi filter
nilai-nilai kebudayaan.
2. Faktor Yang Mempengaruhi Pendidikan
Kelancaran proses pendidikan dan keberhasilan pendidikan tidak dapat
dibebankan secara berat pada salah satu faktor pendidikan. Faktor yang
mempengaruhi pendidikan adalah anak didik, alat pendidikan, tujuan pendidikan,
pendidik dan lingkungan pendidikan. Kelima faktor pendidikan tersebut saling
berkaitan satu dengan yang lainnya.
Dari kelima faktor pendidikan di atas, faktor yang paling menentukan ialah guru
atau pendidik, seperti pembinaan yang telah diperolehnya, kemampuan, atau
keterampilannya dalam melakukan tugas sebagai guru, kepribadiannya, atau falsafah
hidup yang dianutnya, tujuan guru dalam melakukan tugas guru, teori belajar dan
mengajar yang dianutnya. Semua itu akan memberi cap pada pekerjaannya dan
menentukan hasil pendidikan yang diberikannya.
Dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003, ketentuan
tentang jalur, jenis dan jenjang pendidikan terdapat dalam Bab VI pasal 13,14,15, dan
16.
a. Jalur Pendidikan
Sesuai dengan pasal 13, ayat 1 UU Sisdiknas No. 20 tahun 2003 bahwa Jalur
Pendidikan terdiri atas pendidikan formal, nonformal dan informal yang dapat saling
melengkapi dan memperkaya.
13
b. Jenis Pendidikan
Sesuai dengan pasal 15 Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20
tahun 2003 bahwa Jenis pendidika mencakup pendidikan umum, kejuruan,
akademik, profesi, vokasi, keagamaan dan khusus.
Jalur pendidikan yang dimaksud oleh penulis di sini adalah tingkat pendidikan
formal, di mana sekolah sebagai tempat berlangsungnya pendidikan formal
melaksanakan tugas pendidikan yang disesuaikan dengan tahapan kemampuan
peserta didik sehingga perlu adanya jenjang-jenjang pendidikan. Menurut A. Murni
Yusuf, jalur pendidikan formal yaitu pendidikan yang berstruktur, mempunyai
jenjang atau tingkatan dalam periode tertentu dari sekolah dasar perguruan tinggi. 14
Sementara Yusuf Enoch menyatakan bahwa pendidikan formal adalah
pendidikan yang berstruktur mempunyai jenjang dalam periode waktu tertentu yang
berlangsung dari sekolah dasar sampai universitas dengan cakupan di samping bidang
13
Undang-undang RI No. 20 Tahun 2003, Sistem Pendidikan Nasiona, (Bandung : Citra Umbara, 2003), h. 12
14
studi akademis umum, juga berbagai program khusus dan lembaga untuk latihan
teknis dan lapangan.
Contoh dari pendidikan formal antara lain, untuk bidang pendidikan umum, yakni
: SD 6 tahun dan SMU 3 tahun, sedangkan untuk bidang pendidikan kejuruan,
Yakni : STM, SMK, dan SMKK selama 3 tahun.
c. Jenjang Pendidikan
Istilah jenjang pendidikan dapat dikatakan sebagai tahapan atau tingkatan yang akan
ditempuh dalam pendidikan sesuai yang tercantum dalam jenjang pendidikan di
Indonesia, yang mengatakan, Jenjang pendidikan adalah suatu tahapan dalam
pendidikan berkelanjutan yang ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan para
perserta didik serta keluasan dan kedalaman bahan pelajaran.
Sementara dalam UU SISDIKNAS pasal 14 dinyatakan bahwa jenjang
pendidikan formal yang termasuk jalur pendidikan sekolah terdiri atas pendidikan
dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi. Pendidikan dasar
diselenggarakan untuk mengembangkan sikap, kemampuan serta membentuk
pengetahuan dan keterampilan dasar yang diperlukan untuk hidup di masyarakat.
Selain itu befungsi pula sebagai landasan untuk jenjang pendidikan menengah, karena
tidak cukup hanya dengan mengenyam pendidikan dasar saja untuk memperluas
wawasan dan pengetahuan. Khusus bagi wanita dalam membina rumah tangganya
dengan segala problemnya nanti. Pendidikan menengah diselenggarakan untuk
melanjutkan dan meluaskan pendidikan dasar dan juga memiliki kemampuan
sekitarnya. Dalam pendidikan menengah ini kedewasaan seseorang mulai tumbuh dan
berkembang dalam menentukan jalan hidup yang akan dijalaninya. Pendidikan tinggi
diselenggarakan untuk menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang
memiliki kemampuan akademik dan profesional yang dapat menerapkan,
mengembangkan dan menciptakan ilmu pengetahuan teknologi dan kesenian 15
Dengan pendidikan tinggi inilah seseorang, dalam hal ini adalah orang tua
khususnya ibu diharapkan mampu menghadapi segala masalah yang dihadapi baik
oleh diri sendiri, keluarga dan masyarakat. Sehingga seorang ibu dalam sebuah
keluarga dihpkan dapat mengenyam pendidikan tinggi sebagai bekal wawasan yang
akan menuntunnya dalam kedewasaan berfikir dan bertindak di dalam rumah
tangganya sehingga menjadi keluarga sakinnah mawaddah wa rahmah atau dalam bahasa kita menjadi keluarga sejahtera.
Jadi yang dimaksud dengan tingkat pendidikan dalam penulisan skripsi ini adalah
pendidikan yang berstruktur dan berjenjang dengan periode tertentu serta memiliki
program dan tujuan yang disesuaikan dengan jenjang yang diikuti dalam mendidik.
B. Dorongan atau Motivasi
1. Pengertian dorongan atau motivasi
Motif (motine) berasal dari akar kata bahasa latin "movere" yang kemudian
menjadi "motion" yang artinya gerak atau dorongan untuk bergerak. Jadi motive
15Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional
merupakan daya dorong, daya gerak atau penyebab seseorang melakukan berbagai
kegiatan dan tujuan tertentu.16
Adapun motivasi yang tercantum dalam kamus besar bahasa Indonesia
Kontempoler adalah keinginan atau dorongan yang timbul pada diri seseorang baik
secara sadar untuk melakukan sesuatu perbuatan dengan jalan tertentu.17
Hal ini sejalan dengan pengertian yang dikemukakan oleh Wood Worth dan
Marqius dalam bukunya Psikologi, yaitu a motive is a set predisposes the individual
of certain aktivies an for seeking certain goals. Motif adalah suatu set (kesiapan)
yang menjadikan individu cenderung untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu.18
Menurut Atkinson "Motivation referts to the factors that energize and direct
behavior". (motivasi mengacu pada factor-faktor menggerakkan dan menggerakkan
tingkah laku). Menurut Mc. Donald Motivasi adalah perubahan energi dalam diri
seseorang yang ditandai dengan munculnya "Feeling" dan didahului dengan
tanggapan terhadap adanya tujuan dan menurut Silverstone motif merupakan tahap
awal dari proses motivasi.19
Jadi motivasi (motivasion) adalah pemberian atau penumbuhan motif atau hal
yang menjadi motif, tegasnya motivasi adalah motif atau hal yang sudah menjadi
16
Abdurrahman Abror, Psikologi Pendidikan, (Yogyakarta : PT Tiara Wacana Yogya, 1993), Cet, Ke-4, h.114
17
Peter Salim dan Yenny Salim, Kamus Besar Bahasa Inadonesia Kontemporer, (Jakarta : Modern English, 1991)
18
Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan Berdasarkan Kurikuluml Nasional IAIN Fakultas Tarbiyah, (Jakarta : Pedoman Ilmu Jaya, 1996), Cet. Ke-1, h.80
aktuif pada saat tertentu, terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan terasa
sangat mendesak.
Motivasi merupakan segala sesuatu yang menjadi pendorong timbulnya suatu
tingkah laku.
2. Macam-Macam Dorongan atau Motivasi
Banyak pendapat para ahli tentang klasifikasi motivasi, pembagian itu dibuat
berdasarkan sudut pandang budaya yang digelutinya. Menurut Sartain, motif itu dapat
dibedakan menjadi dua golongan yaitu physiological drive (dorongan-dorongan yang
bersifat fisik) dan social motivies (dorongan-dorongan yang ada hubungannya dengan
orang atau manusia yang lain)
Lalu Wood Worth juga membagi motif menjadi dua bagian, yaitu Unlearned
motivies (motif yang tak dipelajari atau motif bawaan) dan Learned Motivies (motif
yang timbul karena dipelajari) 20
Berdasarkan atas jalaranya, maka motif dapat dibedakan menjadi dua macam
yaitu :
1. Motivasi intrinsik
Motivasi intrinsik adalah motivasi yang timbul dari dalam diri seseorang atau
motivasi yang erat hubungannya dengan jam belajar, misalnya ingin memahami
suatu konsep, ingin memperoleh suatu pengetahuan, ingin memperoleh kemampuan
dan sebagainya.
20 Ibid h. 130
Atau dengan kata lain motivasi intrinsik adalah hal atau keadaan yang berasal
dari dalam diri siswa sendiri yang dapat mendorongnya melakukan tindakan belajar.
Dari contoh diatas dapat dipahami bahwa hal yang dapat menimbulkan motivasi
intrinsik diantaranya adalah :
1. adanya kebutuhan
2. adanya pengetahuan sebagai kemajuan diri
3. adanya cita-cita atau aspirasi.21
2. Motivasi ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang timbul dari luar individu atau
motivasi ini tak ada kaitannya dengan jam belajar seperti belajar karena takut kepada
guru atau karena ingin lulus, ingin memperoleh nilai tinggi yang semuanya tak
berkaitan langsung dengan jam belajar yang dilaksanakan 22
Pada dasarnya perbuatan-perbuatan yang kita lakukan sehari-hari banyak
didorong oleh motif ekstrinsik, tapi banyak pula yang didorong oleh
motif-motif intrinsik atau oleh keadaan sekaligus.
Seperti halnya dalam dunia pendidikan, khususnya dalam proses belajar
mengajar untuk mencapai jam dan hasil belajar yang optimal, siswa banyak
terpengaruh oleh motif-motif yang berasal dari luar dirinya maupun yang berasal dari
dalam dirinya, atau mungkin dapat berpengaruh secara bersamaan sesuai dengan
situasi yang berkembang.
21
Akhyas Azhari, Psikologi Pendidikan, (Semarang : Dina utama Semarang , 1996), Cet, ke-1, h. 75
22
Meskipun terdapat motivasi ekstrinsik yang kerap pengaruhi kondisi dan hasil
belajarnya, namun yang paling utama yang harus dimiliki oleh siswa tersebut adalah
motivasi yang berasal dari dalam dirinya (Motivasi intrinsik). Dengan motivasi yang
ada tersebut maka siswa tak akan goyah dan rapuh jika terdapat gangguan dan
hambatan dalam mencapai hasil belajar (prestasi belajar) yang baik, disamping itu
dengan motivasi yang kuat siswa akan berusaha sungguh-sungguh dalam belajar
untuk mencapai jam-jam pendidikan yang diharapkan.
3. Fungsi Dorongan atau Motivasi Dalam Belajar
Motivasi sangat berperan dalam belajar, dengan motivasi inilah siswa menjadi
tekun dan bergairah dalam proses belajar, dan dengan motivasi itu kualitas hasil
belajar siswa (prestasi belajar) juga kemungkinannya dapat terwujud, siswa yang
dalam proses belajar mempunyai motivasi yang kuat dan jelas pasti akan tekun
berhasil belajarnya, kepastian itu dimungkinkan oleh sebab adanya ketiga fungsi
motivasi sebagai berikut :
1. Dorongan orang tua untuk berbuat sesuatu dalam mencapai jam
2. Penentu arah perbuatan yakni kearah tujuan
3. Penyeleksi perbuatan sehingga perbuatan orang yang mempunyai motivasi
senantiasa selektif dan tetap terarah kepada jam yang ingin dicapai.23
Berdasarkan arti dan fungsi motivasi di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi
itu bukan hanya berfungsi sebagai penentu terjadinya suatu perbuatan, tetapi juga
menentukan hasil perbuatan.
23 Ibid
Motivasi akan mendorong untuk belajar atau melakukan sesuatu perbuatan dengan
sungguh-sungguh (tekun) dan selanjutnya akan menentukan pula hasil pekerjaannya.
Menurut Cecco ada 4 fungsi motivasi dalam proses belajar mengajar yaitu :
1. Fungsi membangkitkan (Arousal Function)
Dalam pendidikan arousal diartikan sebagai kesiapan atau perhatian umum siswa
yang diusahakan oleh guru untuk mengikut sertakan siswa dalam belaja. Fungsi ini
menyangkut tanggung jawab yang terus-menerus untuk mengatur tingkat yang
membangkitkan guna menghindarkan siswa dari tidur dan lupa emosional
2. Fungsi harapan (expectancy function)
Fungsi ini menghendaki agar guru memelihara atau mengubah harapan
keberhasilan atau kegagalan siswa akan mencapai jam instuksional dan
menghendaki agar guru mengurauikan secara kongkrit/konkret kepada siswa apa
yang harus dilakikan setelah pelajaran berakhir. Disamping itu pula guru harus
menghubungkan antara harapan-harapan dengan jam siswa yang dekat dan yang
jauh seraya mengikut sertakan usaha siswa sepenuhnya dalam belajar.
3. Fungsi intensif (intensive function)
Fungsi ini menghendaki agar guru memberikan hadiah kepada siswa yang
berprestasi dengan cara seperti mendorong usaha lebih lanjut dalam mengajar jam
instruksional.
Fungsi ini menghendaki agar guru mengontrol tingkah laku yang menyimpang
dengan menggunakan hukuman dan hadiah.24
Disamping itu motivasi sebagai sesuatu proses mengantarkan murid kepada
pengalaman yang mengiginkan dapat belajar, dan proses motivasi tersebut memiliki
beberapa fungsi yaitu yang pertama memberi semangat dan mengaktifkan murid agar tetap berminat dan siaga. Kedua memusatkan perhatian anak pada tugas tertentu untuk mencapai pembelajaran. Ketiga, membuat memenuhi kebutuhan akan hasil janka panjang dan jangka pendek.25
Dua pendekatan teoritis yang cukup berbeda terhadap motivasi manusia
dipaparkan oleh para pakar psikologi dalam teori psikologi sebagai berikut :
1. Tori psikoanalisis
Freud menekankan adanya dua dorongan dasar seks dan agresi. Motif ini timbul
pada masa bayi, bila orang tua melarang ekspresinya. Motif ini aktif sebagai motif
tak sadar dan akan diekspresikan secara tidak langsung atau simbolik
2. Teori belajar sosial
Teori belajar sosial ini menekankan pola prilaku yang dipelajari dalam usaha
menghadapi lingkungan belajar dapat terjadi melalui penguatan langsung atau
melalui orang lain dengan mengamati akibat prilaku yang ditampilkan orang lain,
proses kognitif memungkinkan orang memperkirakan kemungkinan akibat dan
24
Abdurrahman Abror, Psikologi Pendidikan , Op Cit. h. 115-116
25