• Tidak ada hasil yang ditemukan

Fz4010 PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN D (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Fz4010 PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN D (1)"

Copied!
139
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar

Sarjana Pendidikan Islam (SI)

Oleh : ROHIDIN 102011023566

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

SYARIF HIDAYATULLAH

(2)

Lamp : 1 (satu) bundel proposal

Hal : Proposal Pengajuan Judul Skripsi

Kepada Yth :

Drs. H. Abdul Fatah Wibisono, MA

(Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Di- Tempat

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Salam sejahtera saya sampaikan, semoga Ibu senantiasa berada dalam lindungan Allah SWT. Amien

Sehubungan dengan akan dilaksanakannya penulisan skripsi sebagai salahsatu tugas akademik, maka dengan ini saya yang bertandatangan dibawah ini :

Nama : Achmad Syukur

NIM : 102011023536

Fakultas : Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Jurusan : Pendidikan Agama Islam Semester : VIII / C

Bermaksud Mengajukan Judul skripsi : HUBUNGAN ANTARA KEMEMPUAN GURU DALAM PERENCANAAN PEMBELAJARAN DI KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA (DI MTs SERPONG TANGERANG BANTEN) sebagai bahan pertimbangan saya lampirkan satu bundel.

Demikian pengajuan judul ini saya sampaikan, atas pertimbangan Bapak/Ibu saya udapkan terima kasih.

Wassalamu’alaikum wr. Wb. Dosen Pembimbing

Seminar Proposal Skripsi Pemohon

DR. Hj. Zurinal Z. Achmad Syukur

NIP. 150 170 332 NIM :102011023536

Mengetahui,

Dosen Pembimbing Akademik

(3)

BAB I PENDAHULUAN...1

A. Latar Belakang Masalah………...………....1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ………...8

C. Tujuan Penelitian………..9

D. Kegunaan Penelitian ………..10

E. Sistematika Penelitian………....11

BAB II KAJIAN TEORI……….13

A. Tinjauan Pustaka...13

1. Pengertian Pendidikan...13

2. Faktor yang mempengaruhi pendidikan ……….20

3. Jalur, Jenis dan Jenjang Pendidikan………21

B. Dorongan atau Motivasi ………25

1. Pengertian Dorongan atau Motivasi………25

2. Macam-Macam Dorongan Atau Motivasi………..26

3. Fungsi Dorongan atau Motivasi Belajar ………28

C. Hakikat Prestasi Belajar ………...31

1. Pengertian Prestasi Belajar ……….31

D. Pengaruh Tingkat Pendidikan Orang Tua terhadap Prestasi Belajar ……33

1. Pengertian Orang Tua ………33

2. Tingkat Pendidikan Formal Orang Tua ………..35

(4)

G. Pengujian Hipotesis ………...50

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ………..……52

A. Tujuan Penelitian ……….……….……….52

B. Tempat dan Waktu Penelitian ….……….………..52

C. Populasi dan Sampel ………..52

D. Tehnik Pengumpulan Data ………..………...……...53

E. Konsep Pengukuran Variabel …...……….54

F. Tehnik Pengolahan dan Analisa Data….………..……….60

1. Tehnik Pengolahan data………..60

a. Editing………60

b. Skoring………...60

c. Kategorisasi………62

d. Tabulating………..63

2. Tehnik Analisa Data………63

BAB IV HASIL PENELITIAN ………..……….69

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ….………...………...69

1. Sejarah Singkat SMK Triguna Utama ……….……..69

2. Visi dan Misi SMK Triguna Utama ……….………70

3. Biodata Guru SMK ……….……..………...72

4. Biodata Karyawan ……….……...…….74

(5)

BAB V PENUTUP……….……...…….107

A. Kesimpulan ………...………...107

B. Saran ………....108

DAFTAR PUSTAKA……….......111

(6)

1. Tabel 1 Tingkat pendidikan formal orang tua dapat diukur melalui dimensi dan

indikator ………...……….……….56

2. Tabel 2 Pengaruh Dorongan Oang Tua (Variabel X2 ), Dimensi Variabel Serta Indikator Variabel Penelitian ...57

3. Tabel 3 Kualifikasi skor prestasi belajar anak ...60

4. Tabel 4 Kategorisasi Tingkat pendidikan formal orang tua ...63

5. Tabel 5 Interpretasi Terhadap Besarnya "r" Product Moment ...66

6. Tabel 6 Biodata Guru SMK Triguna Utama Pelajaran...72

7. Tabel 7 Biodata karyawan SMK Triguna Utama Ciputat Tangerang Banten ...74

8. Tabel 8 Stuktur Organisasi SMK Triguna Utama Ciputat Tangerang ...75

9. Tabel 9 Struktur Organisasi Program Keahliansmk Triguna Utama ... 76

10. Tabel 10 Tabulasi Hasil Angket Tingkat Pendidika Orang Tua (Ibu) ...78

11. Tabel 11Kategorisasi tingkat pendidikan orang tua (ibu)... 79

12. Tabel 12Tabulasi Hasil Angket orang tua menyediakan kamar/rungan belajar anak ...79

13. Tabel 13Tabulasi Hasil Angket orang tua menyediakan meja belajar ... 80

14. Tabel 14 Tabulasi Hasil Angket orang tua menyediakan semua perlengkapan alat tulis menulis untuk belajar... 80

(7)

17. Tabel 17 Tabulasi Hasil Angket orang tua memberi hadiah jika anda mendapat prestasi belajar yang baik ...82

18. Tabel 18 Tabulasi Hasil Angket orang tua memberi makanan yang bergizi... 82

19. Tabel 19 Tabulasi Hasil Angket orang tua memberi pujian jika anda mendapatkan prestasi belajar yang baik... 83

20. Tabel 20 Tabulasi Hasil Angket orang tua mendorong agar rajin dan giat dalam belajar... 84

21. Tabel 21Tabulasi Hasil Angket orang tua menyarankan agar masuk kelas terlebih dahulu sebelum pelajaran dimulai... 84

22. Tabel 22 Tabulasi Hasil Angket orang tua menganjurkan agar berteman dengan orang yang baik ...85

23. Tabel 23 Tabulasi Hasil Angket orang tua melarang keras anda agar tidak merokok dan obat-obat terlarang atau narkoba... 85

24. Tabel 24 Tabulasi Hasil Angket orang tua menganjurkan agar anda mendapatkan prestasi belajar baik ...86

25. Tabel 25 Tabulasi Hasil Angket orang tua menganjurkan agar dapat terus melanjutkan sekolah sampai keperguruan tinggi... 87

26. Tabel 26 Tabulasi Hasil Angket orang tua mengatakan hebat atau pintar jika anda mendapatkan prestasi belajar yang baik ...87

(8)

29. Tabel 29 Tabulasi Hasil Angket orang tua mengacungkan jempol jika anda

mendapatkan prestasi belajar yang baik... 89

30. Tabel 30 Tabulasi Hasil Angket orang tua mencium atau mengusap-ngusap kepala anda jika anda mendapatkan prestasi belajar yang baik... 90

31. Tabel 31 Tabulasi hasil Angket orang tua memeluk jika anda mendapatkan prestasi belajar yang baik... 91

32. Tabel 32 Kualifikasi Skor Prestasi Belajar ... 91

33. Tabel 33 Skor variabel X1 (tingkat pendidikan orang tua)... 93

34. Tabel 34 Skor Variabel X2 (Dorongan Orang Tua ) ...94

35. Tabel 35 Skor Variabel Y (Prestasi belajar anak) ...95

36. Tabel 36 Tabel kerja atau tabel perhitungan Variabel X dan Variabel Y... 97

37. Tabel 37 Ringkasan statistik X1 dengan Y... 98

38. Tabel 38 Ringkasan statistik X1 dengan Y... 99

(9)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar

Sarjana Pendidikan Islam (SI)

Oleh : ROHIDIN 102011023566

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

SYARIF HIDAYATULLAH

(10)

SKRIPSI

Diajukan Kepada fakultas Ilmu Tarbiyah dan keguruan

Untuk memenuhi syarat mencapai gela

Sarjana Pendidikan Islam (SI)

Oleh : ROHIDIN 102011023566

Di bawah Bimbingan

Dr. Hj. Zurinal.Z NIP : 150 170 330

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

SYARIF HIDAYATULLAH

(11)

A. Tujuan dan Petunjuk

1. Angket ini bertujuan ilmiah, disebarkan untuk mengumpulkan data dalam rangka studi kesarjanaan (SI) di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2. Jawablah pertanyaan dibagian poin ( C ) dengan memberi tanda silang ( X ) pada jawaban yang menurut anda benar

3. Isilah biodata ini dengan jelas

4. Atas segala perhatian dan partisipasinya kami ucapkan terima kasih

B. Biodata Responden

1. Apendidikan pendidikan terakhir Ibu anda a. SI / S II / S III

b. SLTA / SMA / MA c. SLTP / SMP /MTs d. SD / MI

2. Apakah orang tua anda sering mengingatkan anda agar rajin dalam belajar

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak pernah

(12)

7. Apakah anda Mendapatkan nilai ulangan yang kurang memuaskan

12.Bila orang tua anda tidak dapat membantu anda dalam belajar anda, apakah orang tua anda akan meminta bantu orang lain untuk memecahkan kesulitan belajar anda

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak pernah

13.Apakah orang tua anda sering dating kesekolah untuk menanyakan kepada guru anda tentang kesulitan belajar anda di sekolah

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak pernah

14.Apakah orang tua anda sering mengikuti pertemuan yang diselenggerakan oleh pihak sekolah

a. Selalu c. Kadang-kadang

(13)

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak pernah

2. INSTRUMEN DATA PRESTASI BELAJAR ANAK Petunjuk

1. Jawablah pernyataan-pernyataan dibawah ini dengan sejujur-jujurnya !

2. Berilah tanda silang pada jawaban yang telah anda pilih diantara empat alternative jawaban yang ada !

3. Keempat alternatif tersebut adalah : a. Sangat sering : SS

b. Sering : S

c. Jarang : J

d. Tidak pernah : TP

4. Selamat menerjakan !

No Pernyataan SS S J TP

1 Saya bolos sekolah

2 Saya pulang jika Bapak/Ibu guru tidak hadir kesekolah

3 Buku-buku yang diberikan orang tua menbantu kreatipitas saya

sehingga mendapatkan prestasi belajar yang memuaskan

4 Saya suka menyontek saat ujian atau ulangan

5 Orang tua saya memberi pujian atau hadiah jika nilai saya baik

6 Saya senang belajar di sekolah

7 Saya tidak membuat PR

8 Saya memperhatikan Ibu/Bapak guru saat mereka menerangkan/

(14)

11 Saya mengerjakan PR walaupun tidak punya buku paket / panduan

supaya paham mengenai pelajaran

12 Saya tekun dan ulet dalam pelajaran

13 Saya tidak masuk sekolah jika ada pelajaran yang tidak saya

senangi / sukai

14 Saya ingin terus sekolah keperguruan tinggi dan kejenjang

pendidikan selanjutnya yang lebih tinggi

15 Saya berseragam rapih juga bersih

16 Saya melaporkan keguru jika ada teman yang mengganggu dalam

proses belajar mengajar

17 Saya mengikuti pelajaran dengan seksama dan tekun

18 Saya mempunyai jadual belajar di rumah

19 Saya menggunakan waktu dengan baik untuk belajar di rumah

supaya hasil belajar baik

20 Saya di sekolah memperoleh peringkat nilai/ rangking, juara 1 - 3

21 Saya di sekolah memperoleh peringkat nilai/ rangking, juara 4 -7

22 Saya di sekolah memperoleh peringkat nilai/ rangking, juara 8 - 10

23 Saya mendapatkan nilai 7 keatas dari hasil ulangan harian / tugas

24 Di raport saya, mendapat nilai rata-rata 7, sekian keatas

(15)

Hormat Kami

Rohidin 102011023566

INSTRUMEN PERTANYAAN DATA PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA

Angket penelitian Tujuan dan Petunjuk

1. Angket ini bertujuan ilmiah, disebarkan untuk mengumpulkan data dalam rangka studi kesarjanaan (SI) di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan sejujur-jujurnya !

3. Berilah tanda silang pada jawaban yang telah anda pilih diantara empat alternative jawaban yang ada !

4. Keempat alternatif tersebut adalah : a. Sangat sering : SS

b. Sering : S

c. Jarang : J

(16)

2 Apakah orang tua anda Menyediakan bangku di ruangan belajar 3 Apakah ruangan belajar anda nyaman dan kondusif uintuk belajar 4 Apakah di ruangan belajar anda dilengkapi pentilasi dan alat

penerang yang memadai

5 Apakah orang tua anda menyiapkan seragam sekolah 6 Apakah orang tua anda menberi hadiah jika anda naik kelas

7 Apakah orang tua memberi pujian jika anda mendapat prestasi belajar yang baik

8 Apakah orang tua menasehati jika anda malas bangun pagi untuk persiapan sekolah

9 Apakah orang tua anda menyarankan agar tidak terlambat masuk kelas

10 Apakah orang tua menyuruh anda agar mengikuti kegiatan ekstra kurikuler

11 Apakah orang tua anda menyuruh untuk mengikuti les atau kursus pada bidang studi tertentu

12 Apakah orang tua anda menanyakan hasil belajar disekolah setiap hari

13 Apakah orang tua anda membacakan buku pelajaran tentang materi di sekolah jika anda sudah di rumah

14 Apakah orang tua anda menyuruh agar mempunyai jadwal belajar di rumah

15 Apakah orang tua dapat menjawab (memberikan penjelasan) dari pertanyaan-pertanyaan yang anda ajikan

16 Apakah pendidikan terakhir orang tua (ibu) anda

17 Apakah orang tua anda mengajak ketoko buku untuk membeli buku pelajaran

18 Apakah orang tua membantu atau mengajari anda apbila ada PR / tugas sekolah

19 Apakah orang tua memberi teknik cara belajar yang baik dan benar 20 Apakah orang tua anda membimbing belajar di rumah dan

(17)

INSTRUMEN PERTANYAAN DATA PENGARUH DORONGAN ORANG TUA pendidikan yang menunjang pelajaran anda

6 Apakah orang tua memerintah anda, ketika guru sedang menyampaikan materi anda dituntut untuk memperhatikan dengan seksama

7 Apakah orang tua anda menyarankan agar mengikuti semua bidang setudi dengan penuh perhatian dan tekun

8 Apakah orang tua anda mendorong agar anda rajin dan giat dalam belajar

9 Apakah orang tua anda menyarankan agar masuk kelas sebelum pelajaran dimulai

10 Apakah orang tua menaya anda tentang kesulitan yang anda alami dalam belajar

11 Apakah orang tua anda menganjurkan agar berteman dengan orang yang baik dan pandai

12 Apakah orang tua melarang keras anda agar tidak merokok dan mengkonsumsi obat- obat terlarang

13 Apakah orang tua menyarankan anda agar mengikuti semua kegiatan sekolah

(18)

17 Apakah orang tua anda memberi tanggapan positif terhadap

kebutuhan dalam belajar

18 Apakah orang tua anda menyarankan agar berusaha untuk lebih aktif dalam belajar dikelas dalam segalahal

19 Apakah orang tua menyuruh tetap belajar di kelas jika guru yang bersangkutan berhalangan hadir

20 Apakah anda disuruh orang tua untuk bertanya jika ada materi

yang kurang dimengerti kepada guru yang bersangkutan

Hormat Kami

(19)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar

Sarjana Pendidikan Islam (SI)

Oleh : ROHIDIN 102011023566

Di bawah Bimbingan

Dr. Hj. Zurinal.Z NIP : 150 170 330

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

SYARIF HIDAYATULLAH

(20)

i

Alhammdulillah segala puji dan syukur penulis persembahkan kehadirat Allah Swt

yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya serta kekuatan lahir dan batin sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak sedikit hambatan

rintangan serta kesulitan yang dihadapi. Namun berkat bantuan dan motivasi serta

bimbingan yang tidak ternilai dari berbagai pihak, akhirnya penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini

Oleh karena itu, penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tidak terhingga

kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada, MA, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan;

2. Bapak Drs. Sapiudin Shidiq, M.Ag, Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam;

3. Bapak Drs. E. Kusnadi selaku Penasehat Akademik;

4. Ibu Dr.Hj. Zurinal Z, Dosen pembimbing skripsi yang telah menyediakan waktu,

pikiran dan tenaganya untuk memberikan bimbingan, pengarahan dan petunjuknya

kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini;

5. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan yang telah mendidik dan

memberi bekal ilmu pengetahuan kepada penulis;

6. Pemimpin dan para karyawan Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan yang telah memberikan keleluasaan kepada penulis dan

(21)

ii

karyawan SMK Triguna Utama yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu;

8. Ayahanda Yoyo Sunaryo, Ibunda Titi Darmiyati, yang telah mencurahkan seluruh

waktu dan tenaganya serta membesarkan dan membiayai segalanya;

9. Kakak Enok Reni dan Ipan serta Adik Mia Rurmiati, Siti Rohayati, Rudi Abbrar, Nana

Supena, Ani Cahyani yang selalu memberi motivasi dan doa serta perjuangannya;

10.Nurun Nasihah selaku teman yang setia setiap saat dan membantu serta menemani

penulis dalam menyelesaikan skipsi ini;

11.Sesepuh Masjid Jami’ Al-Barkah Drs. H. Muhammad Yusuf Adam, Drs. Edifahmi

Idrus, Bapak Umar Kuman dan Novi Surya Unggul S.H, serta teman-teman Mushalla

Arrahman Pamulang Portal Heri Qushaeri, Ahmad Syukur, Maulidin;

12.Teman-teman Organisasi Himpunan Mahasiswa Persatuan Ummat Islam (PUI);

13.Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skrip

Hanya harapan dan doa semoga Allah Swt memberikan balasan yang berlipat ganda

kepada semua pihak yang telah berjasa dalam membantu penulis menyelesaika sskripsi ini.

Akhirnya kepada Allah Swt jualah penulis serahkan segalanya dalam mengharapkan

keridhaan, semoga sskipsi ini bermanfaat bagi masyarakat umumnya dan bagi penulis

khususnya, anak dan keturunan penulis kelak. Amien

Jakarta, 17 Nopember 2006

(22)

iii

KATA PENGANTAR ………...i

DAFTAR ISI ...iii

DAFTAR TABEL………...vi

BAB I PENDAHULUAN...1

B. Latar Belakang Masalah………...………....1

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah ………...8

D. Tujuan Penelitian………..9

E. Kegunaan Penelitian ………..10

F. Sistematika Penelitian………....11

BAB II KAJIAN TEORI...……….13

A. Tinjauan Pustaka...13

1. Pengertian Pendidikan...13

2. Faktor yang Mempengaruhi Pendidikan ………...…….19

3. Jalur, Jenis dan Jenjang Pendidikan………19

B. Dorongan atau Motivasi ………22

1. Pengertian Dorongan atau Motivasi………22

2. Macam-Macam Dorongan Atau Motivasi………..24

3. Fungsi Dorongan atau Motivasi Belajar ………26

C. Hakikat Prestasi Belajar ………...29

Pengertian Prestasi Belajar ……….29

(23)

iv

3. Tugas dan Peran Orang Tua ………...34

E. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ……….40

F. Kerangka Berfikir………...47

G. Pengujian Hipotesis ………...48

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ...………..49

A. Tempat dan Waktu Penelitian ….……….………..49

B. Populasi dan Sampel ………..49

C. Teknik Pengumpulan Data ………..………...……...50

D. Konsep Pengukuran Variabel …...……….51

E. Teknik Pengolahan dan Analisa Data….………..……….57

1. Teknik Pengolahan data………..57

a. Editing………57

b. Skoring………...57

c. Kategorisasi………59

d. Tabulating………..60

2. Teknik Analisa Data………60

BAB IV HASIL PENELITIAN ………..……….66

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ….………...………...66

1. Sejarah Singkat SMK Triguna Utama ……….……..66

2. Visi dan Misi SMK Triguna Utama ……….………67

(24)

v

6. Struktur Organisasi Program Keahlian………..73

B. Deskripsi Hasil Penelitian ..……….………...74

C. Deskripsi Data………...…….75

D. Analisa Data dan Interpretasi Data ………89

BAB V PENUTUP…….……….……...104

A. Kesimpulan ………...………...104

B. Saran ………....105

DAFTAR PUSTAKA……….......108

(25)

vi

Indikator ………...……….……….53

2. Tabel 2 Pengaruh Dorongan Oang Tua (Variabel X2 ), Dimensi Variabel Serta Indikator

Variabel Penelitian ...54

3. Tabel 3 Kualifikasi Skor Prestasi Belajar Anak ...57

4. Tabel 4 Kategorisasi Tingkat Pendidikan Formal Orang Tua ...60

5. Tabel 5 Interpretasi Terhadap Besarnya "r" Product Moment ...63

6. Tabel 6 Biodata Guru SMK Triguna Utama Pelajaran...69

7. Tabel 7 Biodata karyawan SMK Triguna Utama Ciputat Tangerang Banten ...71

8. Tabel 8 Stuktur Organisasi SMK Triguna Utama Ciputat Tangerang ...72

9. Tabel 9 Struktur Organisasi Program Keahliansmk Triguna Utama ...73

10.Tabel 10 Tabulasi Hasil Angket Tingkat Pendidika Orang Tua (Ibu) ...75

11.Tabel 11 Kategorisasi Tingkat Pendidikan Orang Tua (Ibu)... 76

12.Tabel 12 Tabulasi Hasil Angket orang tua menyediakan kamar / rungan belajar

anak ...76

13.Tabel 13 Tabulasi Hasil Angket orang tua menyediakan meja belajar ... 77

14.Tabel 14 Tabulasi Hasil Angket orang tua menyediakan semua perlengkapan alat tulis

menulis untuk belajar... 77

15.Tabel 15 Tabulasi Hasil Angket orang tua membeli buku-buku pelajaran yang anda

butuhkan... 78

16.Tabel 16 Tabulasi Hasil Angket orang tua menyediakan pakaian

(26)

vii

18.Tabel 18 Tabulasi Hasil Angket orang tua memberi makanan yang bergizi... 79

19.Tabel 19 Tabulasi Hasil Angket orang tua memberi pujian jika anda mendapatkan

prestasi belajar yang baik... 80

20.Tabel 20 Tabulasi Hasil Angket orang tua mendorong agar rajin dan giat dalam

belajar... 80

21.Tabel 21 Tabulasi Hasil Angket orang tua menyarankan agar masuk kelas terlebih

dahulu sebelum pelajaran dimulai... 81

22.Tabel 22 Tabulasi Hasil Angket orang tua menganjurkan agar berteman dengan orang

yang baik ...82

23.Tabel 23 Tabulasi Hasil Angket orang tua melarang keras anda agar tidak merokok dan

obat-obat terlarang atau narkoba... 82

24.Tabel 24 Tabulasi Hasil Angket orang tua menganjurkan agar anda mendapatkan

prestasi belajar baik ...83

25.Tabel 25 Tabulasi Hasil Angket orang tua menganjurkan agar dapat terus melanjutkan

sekolah sampai keperguruan tinggi... 83

26.Tabel 26 Tabulasi Hasil Angket orang tua mengatakan hebat atau pintar jika anda

mendapatkan prestasi belajar yang baik ...84

27.Tabel 27 Tabulasi Hasil Angket orang tua menyuruh tetap belajar di kelas jika guru

yang bersangkutan berhalang hadir... 85

28.Tabel 28 Tabulasi Hasil Angket orang tua memberi hukuman atau sangsi kalau anda

(27)

viii

30.Tabel 30 Tabulasi Hasil Angket orang tua mencium atau mengusap-ngusap kepala anda

jika anda mendapatkan prestasi belajar yang baik... 87

31.Tabel 31 Tabulasi hasil Angket orang tua memeluk jika anda mendapatkan prestasi

belajar yang baik... 87

32.Tabel 32 Kualifikasi Skor Prestasi Belajar ... 88

33.Tabel 33 Skor variabel X1 (Tingkat Pendidikan Orang Tua)... 90

34.Tabel 34 Skor Variabel X2 (Dorongan Orang Tua ) ...91

35.Tabel 35 Skor Variabel Y (Prestasi Belajar Anak) ...92

36.Tabel 36 Tabel Kerja atau Tabel Perhitungan Variabel X dan Variabel Y... 94

37.Tabel 37 Ringkasan Statistik X1 dengan Y... 95

38.Tabel 38 Ringkasan Statistik X2 dengan Y... 96

(28)

1

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan dipahami secara luas dan umum sebagai usaha sadar yang dilakukan

pendidik melalui bimbingan, pengajaran, dan latihan untuk membantu peserta didik

mengalami proses pemanusiaan kearah tercapainya pribadi yang dewasa/susila yaitu

sosok manusia dewasa yang sudah terisi secara penuh bekal ilmu pengetahuan serta

memiliki integritas moral yang tinggi sehingga dalam perjalanannya nanti, manusia

yang selalu siap baik jasmani maupun rohani.1

Lingkungan keluarga (orang tua) merupakan pusat pendidikan yang pertama

dan utama bagi seorang anak. Keluarga merupakan proses penentu dalam

keberhasilan belajar. Orang tua dikatakan sebagai pendidik pertama karena orang

tualah yang pertama mendidik anaknya sejak dilahirkan dan dikatakan sebagai

pendidik utama karena pendidikan yang diberikan orang tua merupakan dasar dan

sangat menentukan perkembangan anak selanjutnya.

Pengalaman pergaulan dalam keluarga akan memberikan pengaruh yang besar

bagi pertumbuhan dan perkembangan anak pada masa yang akan datang. Keluarga

yang akan memberikan wacana kehidupan seorang anak, baik prilaku, budipekerti,

maupun adat kebiasaan sehari-hari. Dengan memberikan pendidikan yang baik

kepada anak-anak dalam lingkungan keluarga, maka akan dapat tumbuh dan

1

(29)

berkembang dengan baik pula, karena tujuan pendidikan yang dilaksanakan didalam

keluarga adalah untuk membina, membimbing, dan mengarahkan anak kepada tujuan

yang suci.

Pada diri setiap anak terdapat suatu dorongan dan daya untuk meniru, dengan

dorongan ini anak dapat melakukan sesuatu yang telah dilakukan orang tuanya. Masa

ini juga merupakan masa sensitif bagi anak, sebab apa yang dilihat dan apa yang

didengarnya akan selalu ditiru tanpa mempertimbangkan baik dan buruknya. Dalam

hal ini sangat diharapkan kewaspadaan serta perhatian yang besar dari orang tua,

karena masa meniru ini secara tidak langsung turut membentuk watak anak

dikemudian hari

Dengan demikian faktor identifikasi dan meniru pada anak-anak amat penting,

sehingga mereka menjadi terbina, terdidik, dan belajar dari pengalaman langsung. Hal

ini pula yang nantinya akan berpengaruh lebih besar daripada informasi atau

pengajaran lewat instruksi dan petunjuk yang disampaikan dengan kata-kata.

Dalam lingkungan keluarga, pendidikan yang berlangsung didalamnya adalah

pendidikan informal, dengan orang tua sebagai pendidik. Orang tua adalah pendidik

kodrati.2 Mereka pendidik bagi anak-anaknya, karena secara kodrati ibu dan bapak

diberikan anugrah oleh Allah berupa naruri orang tua. Kasih saying dan pengertian

keluarga khususnya orang tua akan meninggalkan yang positif dalam perekembangan

jiwa anak. Untuk itu sudah sepantasnya orang tua menjadi teladan yang baik bagi

anak.

2

(30)

Sebelum anak dewasa, orang tua berkewajiban untuk mendidik anaknya

dengan berbagai ilmu pengetahuan dan keterampilan seperti berbicara, berhitung,

membaca, menulis, dan sebagainya. Ketika anak mencapai usia belajar, maka orang

tua harus bertanggung jawab memasukkan anaknya ke Sekolah dan membiayai

pendidikannya. Orang tua bertanggung jawab untuk membina anak-anaknya dan

mensejahterakan kehidupan mereka, adapun kesejahteraan anak itu meliputi segi fisik

(Jasmani) dan mental (rohani).

Tanggung jawab dalam segi mental (rohani) ini merupakan masalah penting

karena kualitas pribadi anak merupakan dari hasil pembinaan mental rohaninya. Salah

satu bagian dari tanggung jawab pembinaan mental rohani anak adalah

menyekolahkan anak ke sekolah atau ke lembaga pendidikan.

Berdasarkan realita dan peranan ketiga lembaga ini maka ahli pendidikan DR

Ki Hajar Dewantara menganggap ketiga lembaga pendidikan ini sebagai tri pusat

pendidikan yang meliputi keluarga, sekolah dan masyarakat. Istilah tiga lingkungan

pendidikan itu dikenal dengan “pendidikan informal, pendidikan formal dan

pendidikan non formal.”

3

Didalam lingkungan keluarga (informal) yang berperan menjadi pendidik

adalah orang tua (ayah dan ibu) orang tua merupakan pendidik yang pertama dan

utama dalam membantu mengembangkan potensi anak-anaknya, Ki Hajar Dewantara

menyatakan bahwa “keluarga merupakan pusat pendidikan yang pertama dan

3

(31)

terpenting karena sejak timbulnya adab kemanusiaan sampai kini keluarga selalu

mempengaruhi pertumbuhan budi pekerti tiap-tiap menusia 4

Sehubungan dengan hal ini, komisi pembaharuan pendidikan nasional juga

mengatakan bahwa : Agar keluarga dapat memainkan peranannya sebagai pendidik,

ia perlu dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan.5

Pendidikan merupakan suatu usaha atau proses yang ditujukan untuk membina

kualitas sumber daya manusia seutuhnya agar ia dapat melakukan perannya dalam

kehidupan secara fungsional dan optimal, dalam Islam manusia dituntut untuk belajar

dan juga mengajar. kewajiban setiap individu orang Islam untuk menuntut ilmu dari

sejak buayan hingga akhir hayat, hal tersebut merupakan perintah Allah dan

Rasul-Nya, Adapun motivasi dan sekaligus anjuran untuk keutamaan memiliki ilmu

pengetahuan sesuai dengan firman Allah yang terdapat dalam Al-quran pada surat

Al-Mujadalah ayat 11 yang berbunyi :

˴ϳ

dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.

6

Dengan belajar kita akan memperoleh ilmu, dengan belajar pula kita akan

memperoleh pahala dari Allah Swt. Dan dengan ilmu hidup kita akan menjadi lebih

berguna.

4

Muhammad Shoehib, Pola Asuh Orang Tua, (Jakarta : PT Runeka Cipta, 1998), Cet Ke-1, h. 10

5

Depdikbud, Program Akta Menagjar V-B Dasar Kependidikan, (Jakarta : UT, 1989), h. 740

6

(32)

Orang tua yang memiliki tingkat pendidikan tinggi biasanya memiliki cita-cita

tinggi pula terhadap pendidikan anak-anaknya. Mereka menginginkan agar

pendidikan anak-anaknya lebih tinggi atau Setidaknya sama dengan pendidikan orang

tua mereka, cita-cita dan dorongan ini akan mempengaruhi sikap dan keberhasilan

anak-anaknya di Sekolah.

Cara orang tua dalam membimbing anak belajar di Rumah berbeda satu sama

lain, karena tingkat pendidikan yang berbeda, kemungkinan ilmu pengetahuan cara

membimbing anak dalam belajar belum dikuasai oleh semua orang tua, karena tidak

semua orang tua mempunyai tingkat pendidikan tinggi. Cara membimbing anak

dalam belajar di Rumah akan berpengaruh terhadap prestasi belajar anak, sehingga

anak di sekolah akan mempunyai prestasi belajar yang berbeda sesuai dengan

bimbingan yang diperoleh anak dari orang tuanya.

Anak adalah amanah bagi para orang tuanya. Dia bagaikan kertas putih yang

siap diwarnai dan dibentuk sesuai dengan keinginan orang tuanya. Selain itu dalam

kefitrahannya, anak membawa potensi yang siap dikembangkan, baik melalui tangan

orang tuannya, pendidik, maupun masyarakat sekitarnya karenanya orang tua harus

pandai dan bijak dalam memberikan arahan, bimbingan, dan pendidikan bagi

anak-anaknya .7

Orang tua dalam mendidik anaknya tidak harus sama persis dengan para

pendidik (guru) yang berada di lingkungan sekolah. Mendidik anak dengan baik dan

7

(33)

benar berarti menumbuh kembangkan totalitas potensi anak secara wajar, disela-sela

waktu luang orang tua dapat memberikan berbagai arahan bimbingan dan pendidikan,

para orang tua harus menguasai dan menyesuakannya perkembangan anak, ada tiga

aspek penting yang harus diperhatikan oleh orang tua dalam mendidik anaknya yaitu :

pertama : aspek kognitif mencakup didalamnya pengetahuan, pemahaman penerapan, analisa, sintesis dan evaluasi. Kedua, adalah aspek afektif mencakup penilaian, penentuan sikap, organisasi dan pembentukan pola hidup. Ketiga aspek psiomotorik mencakup persepsi, persiapan, berbagai gerakan penyesuaian pola gerakan serta

kreatifitas. Ketiga aspek diatas haruslah menjadi prioritas utama bagi para pendidik

atau orang tua dalam mendidik anak-anaknya sesuai dengan pertumbuhan dan

perkembangan mereka.

Menurut Ramayulis orang tua menjadi pendidik terhadap anak-anaknya

fungsinya adalah mempertanggungjawabkan melindungi, mengasah, mangasuh, dan

mengasihi.

Pendidikan dalam keluarga berlangsung dengan sendirinya sesuai dengan

tatanan pergaulan yang berlaku dalamnya tanpa harus diumumkan atau dituliskan

terlebih dahulu agar diketahui dan diikuti oleh seluruh anggota keluarga disini

diletakkan dasar-dasar pergaulan melalui kasih sayang dan penuh kecintaan

kebutuhan akan kewibawaan dan nilai-nilai kepatuhan.

Setiap waktu manusia tidak pernah lepas dari belajar, belajar merupakan

perubahan tingkah laku yang menetap sebagai akibat dari latihan dan pengalaman.

(34)

tetapi dipelajari pula dari tingkah laku kehidupan sehari–hari dan kebiasaan dan

tingkah laku, ini dipengaruhi oleh pola asuh yang berlaku dalam suatu keluarga.

Mendidik anak dengan baik dan benar berarti menumbuh kembangkan totalitas

potensi anak secara wajar potensi jasmaniyah dan rohaniyah anak diupayakan tumbuh

dan berkembang secara wajar melalui pemenuhan kebutuhan-kebutuhan jasmani

seperti pemenuhan kebutuhan sandang pangan dan papan sedangkan potensi

rohaniyahnya anak diupayakan pengembangannya secara wajar melalui usaha

pembinaan intelektual, keagamaan, perasaan dan budi pekerti yang agung dan mulia.

Selain itu melihat dari kenyataan bahwa keluarga yang orang tuanya

berpendidikan rendah atau tidak berpendidikan ternyata berhasil dalam mendidik

anaknya. Sebaliknya ada keluarga yang orang tuanya berpendidikan tinggi ternyata

kurang berhasil dalam mendidik anaknya. Keberhasilan mendidik anak disini adalah

anak yang di sekolahnya pintar dan memperoleh prestasi yang baik

Dari uraian di atas penulis merasa tertarik dan terpanggil untuk menyusun skripsi

dengan judul : Pengaruh Tingkat Pendidikan dan Dorongan Orang Tua terhadap Prestasi Belajar Anak Kelas II SMK Triguna Utama, Ciputat, Tangerang, Banten.

Adapun alasan penulis memilih judul di atas sebagai berikut :

1. Penulis ingin mengetahui apakah pengalaman belajar orang tua berpengaruh

(35)

2. Penulis ingin mengetahui Apabila orang tuanya berpendidikan tinggi, apakah

prestasi belajar anaknya juga tinggi ?

3. Penulis ingin mengetahui apakah dorongan dari orang tua mempunyai

pengaruh yang dominan terhadap prestasi belajar anak ?

B Pembatasan Dan Perumusan Masalah 1. Pembatasan Masalah

a. Mengingat terbatasnya waktu, tenaga dan kemampuan penulis yang tidak

mungkin dapat melakukan pada semua jenjang sekolah, maka masalah

penelitian dibatasi hanya pada SMK Triguna Utama yaitu tentang

Pengaruh tingkat pendidikan dan dorongan orang tua terhadap prestasi

belajar anak, Orang tua yang akan diteliti yaitu orang tua kandung dari

siswa kelas dua, dan dorongan atau motivasi yang dimaksud adalah

motivasi dari luar yang diberikan oleh orang tua terhadap anaknya.

Adapun dorongan orang tua dilihat dari :

1. Pemenuhan alat-alat belajar atau pasilitas belajar yang berupa materi

2. Dorongan orang tua dari segi ucapan atau perkataan

3. Dorongan orang tua dari segi tingkah laku atau perbuatan.

b. Dalam Penelitian ini, prestasi belajar siswa yang digunakan nilai raport,

yaitu kemampua nsiswa setelah menjalani proses belajar mengajar dengan

indikator nilai raport semester III

(36)

2. Perumusan Masalah

Agar permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini jelas dan terarah

maka perlu adanya perumusan masalah, yaitu : Pengaruh Tingkat Pendidikan dan

Dorongan Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Anak SMK Triguna Utama Ciputat

Tangerang . Apakah ada pengaruh yang signifikan antara tingkat pendidikan dan

dorongan orang tua terhadap prestasi belajar anak. Untuk lebih jelasnya perumusan masalah sebagai berikut :

a.Bagaimana tingkat pendidikan orang tua terhadap prestasi belajar anak ?

b. Bagaimana dorongan orang tua terhadap prestasi belajar anak ?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini :

a. Untuk mengetahui tentang ada tidaknya hubungan tingkat pendidikan

orang tua terhadap prestasi belajar anak Kelas II SMK Triguna Utama

Ciputat Tangerang Banten

b. Untuk mengetahui tentang ada tidaknya pengaruh dorongan orang tua

terhadap prestasi belajar anak kelas II SMK Triguna Utama Ciputat

Tangerang Banten

c. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh tingkat pendidikan dan

dorongan orang tua terhadap prestasi belajar anak kelas II SMK Triguna

Utama Ciputat tangerang Banten

(37)

D. Kegunaan Penelitian

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi para

Orang tua/ibu dan dapat dijadikan rujukan atau sumber yang bermanfaat

untuk memberikan motivasi atau dorongan terhadap prestasi belajar anak

b. Bagi Orang tua murid, sebagai bahan pemikiran untuk meningkatkan diri

dalam bidang pendidikan, pengetahuan dan pengalamannya agar dapat

membimbing anaknya untuk memperoleh prestasi belajar yang baik, orang

tua murid sebagai pendidik yang pertama dan utama dapat dijadikan

informasi dan pertimbangan dalam mendidik dan mengarahka serta

memberikan dorongan anaknya agar mendapatkan prestasi belajar yang

optimal

c. Memberikan informasi tentang pengaruh tingkat pendidikan dan dorongan

orang tua terhadap prestasi belajar anak

d. Sebagai bahan informasi bagi para peneliti yang akan mengembangkan

ilmu pengetahuan dibidang pendidikan dan hal-hal yang berkaitan

dengannya

e. Bagi peneliti sendiri, sebagai ajang latihan, pengembangan ilmu

pengetahuan dan menanbah wawasan untuk mendalami sebagai pendidik

(38)

E. Sistematika Penulisan

Dalam menyusun skripsi ini penulis membagi kedalam beberapa bab dan

masing-masing bab mencakup beberapa sub bab yang berisi sebagai berikut :

BAB I : Pendahuluan yang terdiri dari : A. Latar Belakang Masalah, B.

Pembatasan dan Perumusan Masalah, C. Tujuan Penelitian, D.

Kegunaan Penelitian, dan E. Sistematika Penulisan.

BAB II : Kajian Teoritis, terdiri dari : A. Tinjauan Pustaka Meliputi Pengertian

Pendidikan, Faktor-faktor yang mempengaruhi pendidikan dan Jalur

jenis dan jenjang Pendidikan. B. Dorongan atau motivasi Meliputi

Pengertian Dorongan atau Motivasi, macam-macam dorongan atau

Motivasi dan Fungsi Dorongan atau Motivasi. C. Hakikat Prestasi

Belajar Meliputi Pengertian Prestasi Belajar. D. Pengaruh tingkat

pendidikan orang tua terhadap prestasi belajar anak Meliputi

Pengertian Orang Tua, Tingkat Pendidikan Formal Orang Tua, dan

Tugas Dan Peran Orang Tua E. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Prestasi Belajar F. Kerangka Berfikir. G. Pengujian Hipotesis.

BAB III : Metodologi Penelitian yang terdiri dari : A.Tujuan Penelitian, B.

Tempat dan waktu penelitian, C. Tehnik pengumpulan data, D.

Populasi dan sampel E. Konsep dan pengukuran variabel, F. Tehnik

(39)

BAB IV : Hasil penelitian yang terdiri dari gambaran umum objek penelitian,

terdiri dari : 1. sejarah singkat SMK Triguna Utama, 2. Visi dan Misi

SMK Triguna Utama, 3. Keadaan Lingkungan sosial sekitar, 4.

Biodata Guru SMK Triguna Utama, 5. Biodata Karyawan, B.

Deskripsi hasil penelitian, C. Deskripsi data

BAB V : Bab ini merupakan bab penutup atau bab akhir dari penyusunan skripsi

yang penulis susun. Bab lima ini penulis mengemukakan kesimpulan

dari seluruh hasil penelitian, dan saran-saran dalam rangka

meningkatkan prestasi belajar anak di SMK Triguna Utama Ciputat

(40)

13

A. Tinjauan Pustaka 1. Pengertian Pendidikan

Dalam upaya agar manusia dapat menjalankan fungsi kemanusiaannya, maka

diperlukan suatu sarana agar fungsi tersebut dapat terlaksana, dan pendidikan adalah

salah satunya. Pendidikan merupakan masalah yang sangat penting dalam kehidupan,

bukan saja sangat penting, bahkan masalah pendidikan ini sama sekali tidak bisa

dipisahkan dari kehidipan, baik dalam kehidupan keluarga, maupun dalam kehidupan

bangsa dan negara. Maju mundurnya suatu bangsa sebagian besar ditentukan oleh

maju mundurnya pendidikan di negara tersebut, sebab pembangunan ekonomi, sosial

budaya, politik dan pertahanan keamanan pada suatu bangsa atau negara, mutlak

memerlukan keikutsertaan upaya pendidikan untuk menstimulir dan menyertai dalam

setiap fase dan proses pembangunan.

Pengertian pendidikan adalah suatu proses dimana suatu bangsa

mempersiapkan generasi mudanya untuk menjalankan kehidupan dan memenuhi

tujuan kehidupan secara efektif dan efisien. Pendidikan lebih dari sekadar pengajaran,

karena dalam kenyataan pendidikan adalah suatu proses dimana suatu bangsa atau

negara membina dan mengembangkan kesadaran diri di antara individu-individu.

(41)

budaya atau pemikiran kepada generasi berikutnya, sehingga menjadi inspirasi bagi

mereka dalam setiap aspek kehidupan.1

Para ahli pendidikan telah banyak yang mengartikan pengertian pendidikan.

Pengertian-pengertian yang diberikan beragam sekali, sehingga terjadi

perbedaan-perbedaan tergantung tokoh itu memandangnya. Walaupun ada perbedaan-perbedaan pandangan

tentang pengertian pendidikan, secara umum terdapat kesamaan didalam merumuskan

pengertian pendidikan tersebut.

kasih sayang dan ucapkanlah wahai Tuhanku, kasihanilah mereka keduanya,

sebagai mana mereka berdua telah mendidik ku waktu kecil. (QS Al-Isra: 24)

2

Menurut epistimologi para ahli mengemukakan berbagai arti tentang

pendidikan Prof. Zaharai Idris, M.A. misalnya, mengatakan bahwa Pendidikan ialah

serangkaian kegiatan komunikasi yang bertujuan, antara manusia dewasa dengan si

(42)

anak didik secara tatap muka atau dengan menggunakan media dalam rangka

memberikan bantuan terhadap perkembangan anak seutuhnya.3

Prof. Dr. M.J Langeveld mengatakan bahwa Pendidikan ialah pemberian

bimbingan dan bantuan rohani bagi yang masih memerlukannya.

4

Ahmad D. Marimba berpendapat bahwa Pendidikan adalah bimbingan atau

pimpinan secara sadar oleh pendidik terdapat perkembangan jasmani dan rohani

terdidik menuju terbentuknya kepribadian yang utama.

5

Menurut John Dewey Pendidikan adalah proses pembentukan

kecakapan-kecakapan yang fundamental secara intelektual dan emosional ke arah alam dan

sesama manusia.

6

Menurut K.H. Dewantara Pendidikan adalah daya upaya untuk memajukan

perkembangan budi pekerti (kekuatan batin), pikiran (intelek) dan jasmani anak.

7

Dalam Ensiklopedia Pendidikan Indonesia, dijelaskan tentang pengertian

pendidikan sebagai berikut Pendidikan adalah proses membimbing manusia dari

kegelapan, kebodohan dan kecerdasan pengetahuan. Dalam artian, pendidikan baik

yang formal maupun informal, meliputi segala yang memperluas segala pengetahuan

manusia tentang dirinya sendiri dan tentang dunia dimana hidup.

3

Zahara Idris, Dasar-Dasar Kependidika, ( Bandung : Angkasa. T.th ). h. 11

4

Sutari Imam Bernadib, Pengantar Ilmu Pendidikan, (Yogyakarta : Yayasan Penerbit FIP IKIP , t. Th), Cet. Ke-10, h. 5

5

Ahmad D. Marimba, Pengantar Filsapat Pendidikan Islam, (Bandung : PT.Al-Maarif , t.

Th), cet. Ke-1, h. 20

6

Sudirman.et. al. Ilmu Pendidikan. (Bandung : PT. Rosdakarya, 1991 ). Cet. Ke-5. h.4

7

(43)

Dari keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa Pendidikan ialah : usaha

manusia secara sadar bertujuan mengembangkan jasmani dan rohani anak didik

sampai tujuan yang dicita-citakan oleh Pendidikan, hal ini mengandung arti bahwa

Pendidikan merupakan suatu proses yang kontinyu. Ia merupakan pengulangan yang

perlahan tetapi pasti dan terus-menerus sehingga sampai pada bentuk yang

diinginkan. Disisi lain pendidikan sangat penting bagi kehidupan manusia, ia

merupakan kebutuhan mutlak harus dipenuhi untuk mempertahankan eksistensi

ummat manusia atau juga dapat dikatakan bahwa pendidikan adalah tuntunan atau

bimbingan itu harus dapat merealisasikan potensi-potensi yang dimiliki oleh anak

didik yang bersifat menumbuhkan serta mengembangkan baik jasmani maupun

rohani.

Setelah penulis uraikan beberapa pengertian pendidikan secara umum maka

tentunya ada pengertian secara khusus. Pengertian secara khusus ini adalah

pengertian pendidikan menurut Islam. Jika pengertian pendidikan dikaitkan dengan

agama Islam akan menimbulkan makna lain dan mempunyai arti tersendiri, di

samping ada perbedaan-perbedaan atau sifat yang menjadi ciri-ciri dalam pendidikan

Islam, yaitu pendidikan yang diwarnai oleh nilai-nilai Islam. Pendidikan umum

diharapkan terbentuknya kepribadian anak didik sesuai dengan ajaran Islam, sehingga

ia menjadi orang dewasa yang berbudi pekerti luhur menurut ukuran Islam. Hal ini

(44)

Menurut Drs. Ahmad D. Marimba Pendidikan Islam adalah bimbingan

jasmani, rohani berdasarkan hukum-hukum agama Islam menuju kepada

terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam.

8

Dari uraian tersebut di atas dapat diambil kesimpulan bahwa para ahli didik Islam

berbeda pendapat menitik beratkan pada segi pembentukan akhlak anak, sebagian lagi

menurut pendidikan teori dan praktek, sebagian lain menghendaki terwujudnya

kepribadian muslim. Namun dari perbedaan pendapat tersebut dapat diambil

kesimpulan adanya titik persamaan yang secara ringkas dapat dikemukakan sebagai

berikut : Pendidikan Islam adalah bimbingan yang dilakukan oleh orang dewasa

kepada anak didik dalam masa pertumbuhan agar ia memiliki kepribadian muslim.

Konsep yang lebih jelas dan tegas bahkan mudah dipahami banyak orang adalah

pendidikan yang dirumuskan dalam UU RI No 2 th 1989. Bab 1, pasal 1. butir 1 :

Pendidikan ialah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan

bimbingan, pengajaran dan atau latihan bagi peranan masa yang akan datang.

9

Konsep ini menjelaskan, bahwa pendidikan memiliki fungsi dan tujuan tertentu,

dengan pendidikan akan tercapai kehidupan yang harmonis yang seimbang antara

kehidupan fisik material, kebutuhan mental spiritual, mampu berdiri sendiri tanpa

ketergantungan terhadap orang lain dan berfungsi sebagaimana mestinya sesuai

dengan nilai-nilai yang dianut serta cita-cita yang telah ditetapkan.

8

Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan Islam, (Bandung : Pustaka Setia,1997), Cet. Ke-2, h. 9

9

(45)

Dari beberapa pengertian pendidikan secara umum yang telah diuraikan di atas,

jika dikaitkan dengan agama Islam, akan menimbulkan lain, dan mempunyai arti

tersendiri, disamping ada perbedaan-perbedaan atau sifat yang menjadi ciri-ciri dalam

pendidikan, yaitu pendidikan yang diwarnai oleh nilai-nilai muatan agama Islam. Jika

dengan pendidikan umum diharapkan terbentuknya kepribadian anak didik, maka

dengan pendidikan Islam diharapkan dapat terbentuk kepribadian anak didik sesuai

dengan ajaran Islam, sehingga ia menjadi orang dewasa yang berbudi luhur menurut

ajaran Islam, sebagaimana pengertian pendidikan Islam yang dikemukakan oleh

Ahmad D. Marimba sebagai berikut : Pendidikan Islam adalah bimbingan jasmani

dan rohani berdasarkan hukum-hukum agama Islam menuju pada terbentuknya

kepribadian utama.

10

Menurut Soegarda Poerbakawatja adalah : Pendidikan Islam adalah segala usaha

yang dilakukan umat Islam yang telah dewasa untuk membentuk manusia muslim

yang berakhlak luhur, berbudi mulia atau tinggi dan bertakwa serta bertanggung

jawab tentang kesejahteraan umat atas dasar pengabdian kepada Allah.

11

Sementara DR. Hasan Langulung mendefinisikan sebagai berikut : Pendidikan

Islam adalah proses penyiapan generasi muda untuk mengisi peran, pemindah

pengetahuan dan nilai-nilai Islam yang diselaraskan dengan Fungsi manusia untuk

beramal di dunia dan memetik hasilnya di akhirat.

12

10

Ahmad D Marimba, op.cit.. h.23

11

Soegarda Poerbakawartja, Ensiklopedi Pendidikan, (Jakarta : Gunung Agung, 1998), h. 214

12

Hasan Langgung, Beberapa Pemikiran tentang Pendidikan Islam, (Bandung : Al-Maarif.

(46)

Dari beberapa pengertian-pengertian tentang pendidikan tersebut di atas, terlihat

jelas perbedaan antara pendidikan Islam dengan pendidikan umum. Dalam

pendidikan umum yang menjadi sumber pengetahuan adalah kebudayaan, yaitu

nilai-nilai yang berkembang dalam masyarakat sehingga dari hasil cita rasa dan karya

manusia secara estafet diwariskan kepada generasi penerus, sedangkan dalam

pengertian pendidikan Islam, pengembangan pengetahuan disamping bersumber pada

kebudayaan juga bersumber pada Al-Quran dan Hadits yang sekaligus menjadi filter

nilai-nilai kebudayaan.

2. Faktor Yang Mempengaruhi Pendidikan

Kelancaran proses pendidikan dan keberhasilan pendidikan tidak dapat

dibebankan secara berat pada salah satu faktor pendidikan. Faktor yang

mempengaruhi pendidikan adalah anak didik, alat pendidikan, tujuan pendidikan,

pendidik dan lingkungan pendidikan. Kelima faktor pendidikan tersebut saling

berkaitan satu dengan yang lainnya.

Dari kelima faktor pendidikan di atas, faktor yang paling menentukan ialah guru

atau pendidik, seperti pembinaan yang telah diperolehnya, kemampuan, atau

keterampilannya dalam melakukan tugas sebagai guru, kepribadiannya, atau falsafah

hidup yang dianutnya, tujuan guru dalam melakukan tugas guru, teori belajar dan

mengajar yang dianutnya. Semua itu akan memberi cap pada pekerjaannya dan

menentukan hasil pendidikan yang diberikannya.

(47)

Dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003, ketentuan

tentang jalur, jenis dan jenjang pendidikan terdapat dalam Bab VI pasal 13,14,15, dan

16.

a. Jalur Pendidikan

Sesuai dengan pasal 13, ayat 1 UU Sisdiknas No. 20 tahun 2003 bahwa Jalur

Pendidikan terdiri atas pendidikan formal, nonformal dan informal yang dapat saling

melengkapi dan memperkaya.

13

b. Jenis Pendidikan

Sesuai dengan pasal 15 Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20

tahun 2003 bahwa Jenis pendidika mencakup pendidikan umum, kejuruan,

akademik, profesi, vokasi, keagamaan dan khusus.

Jalur pendidikan yang dimaksud oleh penulis di sini adalah tingkat pendidikan

formal, di mana sekolah sebagai tempat berlangsungnya pendidikan formal

melaksanakan tugas pendidikan yang disesuaikan dengan tahapan kemampuan

peserta didik sehingga perlu adanya jenjang-jenjang pendidikan. Menurut A. Murni

Yusuf, jalur pendidikan formal yaitu pendidikan yang berstruktur, mempunyai

jenjang atau tingkatan dalam periode tertentu dari sekolah dasar perguruan tinggi. 14

Sementara Yusuf Enoch menyatakan bahwa pendidikan formal adalah

pendidikan yang berstruktur mempunyai jenjang dalam periode waktu tertentu yang

berlangsung dari sekolah dasar sampai universitas dengan cakupan di samping bidang

13

Undang-undang RI No. 20 Tahun 2003, Sistem Pendidikan Nasiona, (Bandung : Citra Umbara, 2003), h. 12

14

(48)

studi akademis umum, juga berbagai program khusus dan lembaga untuk latihan

teknis dan lapangan.

Contoh dari pendidikan formal antara lain, untuk bidang pendidikan umum, yakni

: SD 6 tahun dan SMU 3 tahun, sedangkan untuk bidang pendidikan kejuruan,

Yakni : STM, SMK, dan SMKK selama 3 tahun.

c. Jenjang Pendidikan

Istilah jenjang pendidikan dapat dikatakan sebagai tahapan atau tingkatan yang akan

ditempuh dalam pendidikan sesuai yang tercantum dalam jenjang pendidikan di

Indonesia, yang mengatakan, Jenjang pendidikan adalah suatu tahapan dalam

pendidikan berkelanjutan yang ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan para

perserta didik serta keluasan dan kedalaman bahan pelajaran.

Sementara dalam UU SISDIKNAS pasal 14 dinyatakan bahwa jenjang

pendidikan formal yang termasuk jalur pendidikan sekolah terdiri atas pendidikan

dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi. Pendidikan dasar

diselenggarakan untuk mengembangkan sikap, kemampuan serta membentuk

pengetahuan dan keterampilan dasar yang diperlukan untuk hidup di masyarakat.

Selain itu befungsi pula sebagai landasan untuk jenjang pendidikan menengah, karena

tidak cukup hanya dengan mengenyam pendidikan dasar saja untuk memperluas

wawasan dan pengetahuan. Khusus bagi wanita dalam membina rumah tangganya

dengan segala problemnya nanti. Pendidikan menengah diselenggarakan untuk

melanjutkan dan meluaskan pendidikan dasar dan juga memiliki kemampuan

(49)

sekitarnya. Dalam pendidikan menengah ini kedewasaan seseorang mulai tumbuh dan

berkembang dalam menentukan jalan hidup yang akan dijalaninya. Pendidikan tinggi

diselenggarakan untuk menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang

memiliki kemampuan akademik dan profesional yang dapat menerapkan,

mengembangkan dan menciptakan ilmu pengetahuan teknologi dan kesenian 15

Dengan pendidikan tinggi inilah seseorang, dalam hal ini adalah orang tua

khususnya ibu diharapkan mampu menghadapi segala masalah yang dihadapi baik

oleh diri sendiri, keluarga dan masyarakat. Sehingga seorang ibu dalam sebuah

keluarga dihpkan dapat mengenyam pendidikan tinggi sebagai bekal wawasan yang

akan menuntunnya dalam kedewasaan berfikir dan bertindak di dalam rumah

tangganya sehingga menjadi keluarga sakinnah mawaddah wa rahmah atau dalam bahasa kita menjadi keluarga sejahtera.

Jadi yang dimaksud dengan tingkat pendidikan dalam penulisan skripsi ini adalah

pendidikan yang berstruktur dan berjenjang dengan periode tertentu serta memiliki

program dan tujuan yang disesuaikan dengan jenjang yang diikuti dalam mendidik.

B. Dorongan atau Motivasi

1. Pengertian dorongan atau motivasi

Motif (motine) berasal dari akar kata bahasa latin "movere" yang kemudian

menjadi "motion" yang artinya gerak atau dorongan untuk bergerak. Jadi motive

15Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional

(50)

merupakan daya dorong, daya gerak atau penyebab seseorang melakukan berbagai

kegiatan dan tujuan tertentu.16

Adapun motivasi yang tercantum dalam kamus besar bahasa Indonesia

Kontempoler adalah keinginan atau dorongan yang timbul pada diri seseorang baik

secara sadar untuk melakukan sesuatu perbuatan dengan jalan tertentu.17

Hal ini sejalan dengan pengertian yang dikemukakan oleh Wood Worth dan

Marqius dalam bukunya Psikologi, yaitu a motive is a set predisposes the individual

of certain aktivies an for seeking certain goals. Motif adalah suatu set (kesiapan)

yang menjadikan individu cenderung untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu.18

Menurut Atkinson "Motivation referts to the factors that energize and direct

behavior". (motivasi mengacu pada factor-faktor menggerakkan dan menggerakkan

tingkah laku). Menurut Mc. Donald Motivasi adalah perubahan energi dalam diri

seseorang yang ditandai dengan munculnya "Feeling" dan didahului dengan

tanggapan terhadap adanya tujuan dan menurut Silverstone motif merupakan tahap

awal dari proses motivasi.19

Jadi motivasi (motivasion) adalah pemberian atau penumbuhan motif atau hal

yang menjadi motif, tegasnya motivasi adalah motif atau hal yang sudah menjadi

16

Abdurrahman Abror, Psikologi Pendidikan, (Yogyakarta : PT Tiara Wacana Yogya, 1993), Cet, Ke-4, h.114

17

Peter Salim dan Yenny Salim, Kamus Besar Bahasa Inadonesia Kontemporer, (Jakarta : Modern English, 1991)

18

Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan Berdasarkan Kurikuluml Nasional IAIN Fakultas Tarbiyah, (Jakarta : Pedoman Ilmu Jaya, 1996), Cet. Ke-1, h.80

(51)

aktuif pada saat tertentu, terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan terasa

sangat mendesak.

Motivasi merupakan segala sesuatu yang menjadi pendorong timbulnya suatu

tingkah laku.

2. Macam-Macam Dorongan atau Motivasi

Banyak pendapat para ahli tentang klasifikasi motivasi, pembagian itu dibuat

berdasarkan sudut pandang budaya yang digelutinya. Menurut Sartain, motif itu dapat

dibedakan menjadi dua golongan yaitu physiological drive (dorongan-dorongan yang

bersifat fisik) dan social motivies (dorongan-dorongan yang ada hubungannya dengan

orang atau manusia yang lain)

Lalu Wood Worth juga membagi motif menjadi dua bagian, yaitu Unlearned

motivies (motif yang tak dipelajari atau motif bawaan) dan Learned Motivies (motif

yang timbul karena dipelajari) 20

Berdasarkan atas jalaranya, maka motif dapat dibedakan menjadi dua macam

yaitu :

1. Motivasi intrinsik

Motivasi intrinsik adalah motivasi yang timbul dari dalam diri seseorang atau

motivasi yang erat hubungannya dengan jam belajar, misalnya ingin memahami

suatu konsep, ingin memperoleh suatu pengetahuan, ingin memperoleh kemampuan

dan sebagainya.

20 Ibid h. 130

(52)

Atau dengan kata lain motivasi intrinsik adalah hal atau keadaan yang berasal

dari dalam diri siswa sendiri yang dapat mendorongnya melakukan tindakan belajar.

Dari contoh diatas dapat dipahami bahwa hal yang dapat menimbulkan motivasi

intrinsik diantaranya adalah :

1. adanya kebutuhan

2. adanya pengetahuan sebagai kemajuan diri

3. adanya cita-cita atau aspirasi.21

2. Motivasi ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang timbul dari luar individu atau

motivasi ini tak ada kaitannya dengan jam belajar seperti belajar karena takut kepada

guru atau karena ingin lulus, ingin memperoleh nilai tinggi yang semuanya tak

berkaitan langsung dengan jam belajar yang dilaksanakan 22

Pada dasarnya perbuatan-perbuatan yang kita lakukan sehari-hari banyak

didorong oleh motif ekstrinsik, tapi banyak pula yang didorong oleh

motif-motif intrinsik atau oleh keadaan sekaligus.

Seperti halnya dalam dunia pendidikan, khususnya dalam proses belajar

mengajar untuk mencapai jam dan hasil belajar yang optimal, siswa banyak

terpengaruh oleh motif-motif yang berasal dari luar dirinya maupun yang berasal dari

dalam dirinya, atau mungkin dapat berpengaruh secara bersamaan sesuai dengan

situasi yang berkembang.

21

Akhyas Azhari, Psikologi Pendidikan, (Semarang : Dina utama Semarang , 1996), Cet, ke-1, h. 75

22

(53)

Meskipun terdapat motivasi ekstrinsik yang kerap pengaruhi kondisi dan hasil

belajarnya, namun yang paling utama yang harus dimiliki oleh siswa tersebut adalah

motivasi yang berasal dari dalam dirinya (Motivasi intrinsik). Dengan motivasi yang

ada tersebut maka siswa tak akan goyah dan rapuh jika terdapat gangguan dan

hambatan dalam mencapai hasil belajar (prestasi belajar) yang baik, disamping itu

dengan motivasi yang kuat siswa akan berusaha sungguh-sungguh dalam belajar

untuk mencapai jam-jam pendidikan yang diharapkan.

3. Fungsi Dorongan atau Motivasi Dalam Belajar

Motivasi sangat berperan dalam belajar, dengan motivasi inilah siswa menjadi

tekun dan bergairah dalam proses belajar, dan dengan motivasi itu kualitas hasil

belajar siswa (prestasi belajar) juga kemungkinannya dapat terwujud, siswa yang

dalam proses belajar mempunyai motivasi yang kuat dan jelas pasti akan tekun

berhasil belajarnya, kepastian itu dimungkinkan oleh sebab adanya ketiga fungsi

motivasi sebagai berikut :

1. Dorongan orang tua untuk berbuat sesuatu dalam mencapai jam

2. Penentu arah perbuatan yakni kearah tujuan

3. Penyeleksi perbuatan sehingga perbuatan orang yang mempunyai motivasi

senantiasa selektif dan tetap terarah kepada jam yang ingin dicapai.23

Berdasarkan arti dan fungsi motivasi di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi

itu bukan hanya berfungsi sebagai penentu terjadinya suatu perbuatan, tetapi juga

menentukan hasil perbuatan.

23 Ibid

(54)

Motivasi akan mendorong untuk belajar atau melakukan sesuatu perbuatan dengan

sungguh-sungguh (tekun) dan selanjutnya akan menentukan pula hasil pekerjaannya.

Menurut Cecco ada 4 fungsi motivasi dalam proses belajar mengajar yaitu :

1. Fungsi membangkitkan (Arousal Function)

Dalam pendidikan arousal diartikan sebagai kesiapan atau perhatian umum siswa

yang diusahakan oleh guru untuk mengikut sertakan siswa dalam belaja. Fungsi ini

menyangkut tanggung jawab yang terus-menerus untuk mengatur tingkat yang

membangkitkan guna menghindarkan siswa dari tidur dan lupa emosional

2. Fungsi harapan (expectancy function)

Fungsi ini menghendaki agar guru memelihara atau mengubah harapan

keberhasilan atau kegagalan siswa akan mencapai jam instuksional dan

menghendaki agar guru mengurauikan secara kongkrit/konkret kepada siswa apa

yang harus dilakikan setelah pelajaran berakhir. Disamping itu pula guru harus

menghubungkan antara harapan-harapan dengan jam siswa yang dekat dan yang

jauh seraya mengikut sertakan usaha siswa sepenuhnya dalam belajar.

3. Fungsi intensif (intensive function)

Fungsi ini menghendaki agar guru memberikan hadiah kepada siswa yang

berprestasi dengan cara seperti mendorong usaha lebih lanjut dalam mengajar jam

instruksional.

(55)

Fungsi ini menghendaki agar guru mengontrol tingkah laku yang menyimpang

dengan menggunakan hukuman dan hadiah.24

Disamping itu motivasi sebagai sesuatu proses mengantarkan murid kepada

pengalaman yang mengiginkan dapat belajar, dan proses motivasi tersebut memiliki

beberapa fungsi yaitu yang pertama memberi semangat dan mengaktifkan murid agar tetap berminat dan siaga. Kedua memusatkan perhatian anak pada tugas tertentu untuk mencapai pembelajaran. Ketiga, membuat memenuhi kebutuhan akan hasil janka panjang dan jangka pendek.25

Dua pendekatan teoritis yang cukup berbeda terhadap motivasi manusia

dipaparkan oleh para pakar psikologi dalam teori psikologi sebagai berikut :

1. Tori psikoanalisis

Freud menekankan adanya dua dorongan dasar seks dan agresi. Motif ini timbul

pada masa bayi, bila orang tua melarang ekspresinya. Motif ini aktif sebagai motif

tak sadar dan akan diekspresikan secara tidak langsung atau simbolik

2. Teori belajar sosial

Teori belajar sosial ini menekankan pola prilaku yang dipelajari dalam usaha

menghadapi lingkungan belajar dapat terjadi melalui penguatan langsung atau

melalui orang lain dengan mengamati akibat prilaku yang ditampilkan orang lain,

proses kognitif memungkinkan orang memperkirakan kemungkinan akibat dan

24

Abdurrahman Abror, Psikologi Pendidikan , Op Cit. h. 115-116

25

Gambar

Tabel 1
Tabel 2
Tabel 6
Gambar Teknik
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penyakit busuk batang atas biasanya menyerang tanaman yang berumur lebih dari 10 tahun dan serangan muncul bersamaan dengan serangan BPB. Gejala serangan menyebabkan

Hasil penelitian didapatkan hubungan bermakna antara kerapatan kolagen dan kejadian prolaps uteri, yaitu kerapatan kolagen pada pasien prolaps uteri lebih rendah (15,3%)

Untuk itu pengurus PERPARI (Perhimpunan Respirologi Indonesia) Cabang Bandung bekerjasama dengan perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit dalam Indonesia (PAPDI) Jabar

Auditor yang memiliki komitmen dalam menjalankan profesinya akan loyal terhadap pekerjaannya, sehingga keberhasilan auditor sangat ditentukan oleh interaksi komitmen

Penelitian pendahuluan yang bertujuan mencari metoda ekstraksi tembaga secara elktrometalurgi bebas emisi SO 2 telah dilakukan, melalui elektro-oksidasi paksa anoda

Dengan ini saya menyatakan bahwa tugas akhir saya yang berjudul ANALISIS PENGARUH CITRA APOTEK TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN (Studi di APOTEK LUK ULO KEBUMEN) adalah

Berdasarkan gambaran sektor pertanian di Indonesia yang tidak terlepas dari berbagai risiko dan hasil temuan berbagai studi empiris yang terkait dengan pekerja anak dan

Disfungsi endotel mengakibatkan aktivasi leukosit yang sangat tinggi pada aliran darah ibu sehingga terjadi inflamasi sistemik dan peningkatan produksi bahan-bahan vasopresor