• Tidak ada hasil yang ditemukan

Appendix Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Tehnik Menyusui Yang Benar Di Desa Sei Kopas Kecamatan Bandar Pasir Mandoge

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Appendix Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Tehnik Menyusui Yang Benar Di Desa Sei Kopas Kecamatan Bandar Pasir Mandoge"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

LEMBAR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN (PSP)

(INFORMED CONSENT)

Saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama :

Umur : Alamat : Telp/HP :

Setelah mendapat penjelasan dari peneliti tentang penelitian “Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Tehnik Menyusui Yang Benar Di Desa Sei Kopas Kecamatan Bandar Pasir Mandoge” Maka dengan ini saya dengan sukarela dan tanpa paksaan bersedia ikut serta dalam penelitian tersebut.

Demikian surat pernyataan ini untuk dapat dipergunakan Seperlunya.

Medan, 2015

(2)

KUESIONER PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TEHNIK MENYUSUI

YANG BENAR DI DESA SEI KOPAS KECAMATAN BANDAR

PASIR MANDOGE TAHUN 2015 Sumber informasi :

Berilah tanda silang ( X ) pada jawaban di bawah ini :

1. Apakah langkah pertama yang dilakukan ibu sebelum menyusui? a. Mengoleskan ASI di daerah puting ibu dan areola sekitar b. Mengambil posisi yang nyaman

c. Gunakan selimut dan bantal untuk menopang bayi

2. Bagaimana cara menjaga kelembapan puting susu ibu ?

a. ASI dikeluarkan sedikit kemudian dioleskan diputing dan areola b. Oleskan madu pada bagian puting susu

c. Mengoleskan minyak pada puting ibu

3. Bagaimanakah posisi menyusui yang sesuai untuk ibu yang pasca caesarea ? a. Posisi berbaring

b. Posisi duduk

c. Posisi menggendong

4. Bagaimanakah posisi menyusui yang sesuai untuk ibu dengan bayi kembar ?

a. Posisi mengepit b. Posisi berbaring c. Posisi duduk

5. Bagaimanakah ibu mengetahui bahwa bayi telah menyusui dengan benar ?

a. Mulut bayi hanya memasukkan putingnya saja

(3)

6. Bagaimanakah cara melepaskan isapan bayi dengan benar ? a. Ibu langsung menarik puting dari mulut bayi

b. Ibu memasukkan jari kelingking ke mulut bayi melalui sudut mulut bayi lalu melepaskan isapan

c. Ibu menunggu bayi melepaskan puting dengan sendirinya

7. Bagaimanakah cara ibu pekerja agar tetap bisa terpenuhi kebutuhan ASInya ?

a. Selama ibu bekerja, ASI dapat di peras atau di pompa di simpan dilemari pendingin di tempat kerja atau di bawa pulang

b. Selama bekerja, ibu membawa bayi dan menyusui sambil bekerja c. setelah pulang kerja ibu baru menyusui bayinya

8. Apakah yang akan terjadi pada payudara jika ibu tidak menyusui dengan benar ?

a. Berat badan bayi rendah b. puting susu ibu lecet

c. puting susu tidak terasa nyeri

9. Apakah yang harus dilakukan ibu apabila ASI tidak lancar ? a. Kompres payudara dengan air dingin dan air hangat bergantian b. Memberikan bayi susu formula

c. Peras ASI dengan tehnik yang benar

10. Bagaimanakah tehnik memeras ASI yang benar ?

a. Letakkan jari ibu disekitar puting ibu dan lakukan penekanan pada puting susu ibu

b. Topang payudara dengan 4 jari dan letakkan ibu jari diata areola setelah itu pencet areola dan tekan payudara ke arah dada c. Letakkan jari telunjuk ibu di bawah puting dan ibu jari diatas

areola lalu tekan areola dengan kedua jari

11. Manakah gambar yang menunjukkan tehnik menyusui yang benar ?

(4)

b.

c.

12. Manakah dibawah gambar yang menunjukkan tehnik menyusui yang salah ?

a.

b.

(5)

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON RESPONDEN

Dengan Hormat,

Nama saya sri rasmiana sembiring, sedang menjalani pendidikan di program study

Bidan Pendidik Fakultas keperawatan USU. Saya sedang melakukan penelitian yang

berjudul “Pengetahuan Ibu Nifas Tentang Tehnik Menyusui Yang Benar Di Desa Sei

Kopas Kecamatan Bandar Pasir Mandoge” .

Pengetahuan adalah merupakan hasil “tahu”, dan ini terjadi setelah orang melakukan

penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca

indera manusia, yakni : indera penglihata, indera pendengaran, indera penciuman,

rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan

telinga menurut Notoatmodjo (2007).

Maka dari itu Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui

pengetahuan ibu nifas tentang tehnik menyusui yang benar.

Partisipasi ibu nifas bersifat sukarela dan tanpa paksaan. Setiap data yang ada

di dalam penelitian ini akan dirahasiakan dan digunakan untuk kepentingan peneliti.

Untuk penelitian ini ibu tidak akan di kenakan biaya apapun. Bila ibu membutuhkan

penjelasan, maka dapat menghubungi saya :

Nama : Sri Rasmiana Sembiring

Alamat : Dusun VII Desa Sei Kopas

(6)

Terima kasih saya ucapkan kepada ibu yang telah ikut berpartisipasi pada

penelitian ini. Keikutsertaan ibu dalam penelitian ini akan menyumbangkan suatu

yang berguna bagi ilmu pengetahuan.

Setelah memahami berbagai hal dalam penelitian ini diharapkan ibu - ibu

bersedia mengisi lembar persetujuan yang telah saya siapkan.

Medan, 2015

Peneliti

(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)

Referensi

Dokumen terkait

Contoh diambil dari setiap kemasan. a) Ambil contoh dari setiap kemasan dengan suatu alat pipa logam tahan karat atau pipa gelas yang mempunyai panjang 125 cm dan diameter 2 cm.

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dan keterbatasan-keterbatasan dalam penelitian ini, peneliti menyarankan agar penelitian lanjutan: mengkombinasikan metode

Adalah Gajah Kalimantan yang diklaim merupakan spesies yang berbeda dari gajah Asia serta Sumatera yang saat ini masih.. menghidupi kawasan hutan

Jadi, jika Anda mempunyai koneksi internet dan ingin koneksinya bisa di-sharing, koneksi internet dari ISP yang diterima modem atau AP-Client akan masuk ke router, selanjutnya

• Ruang-ruang di dalam kota atau wilayah yang lebih luas baik dalam bentuk area/kawasan maupun dalam bentuk area memanjang/jalur yang dalam penggunaannya lebih bersifat terbuka

Nyoman Kutha Ratna, Postkolonialisme Indonesia: Relevansi Sastra , Jogjakarta: Pustaka Pelajar, 2008, hlm.. merupakan suatu pemandangan yang berulang dan tersebar luas dalam

Pasien didiagnosis dengan paralisis saraf fasialis perifer dekstra dengan fungsi motorik yang masih baik 68%, House Brackmann III dengan lesi setinggi

Kurangnya keterampilan dokter dalam menulis VeR, kurangnya pengetahuan dokter mengenai unsur-unsur yang dinilai dalam suatu VeR juga dapat menjadi faktor yang