• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Praktikum Komunikasi Bisnis DAN Studi Kelayakan Bisnis

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Laporan Praktikum Komunikasi Bisnis DAN Studi Kelayakan Bisnis"

Copied!
59
0
0

Teks penuh

(1)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Praktikum

Dalam kehidupan sehari-hari, setiap orang tidak dapat dilepaskan dari dunia komunikasi, mulai dari bangun tidur hingga akan tidur kembali. Sebelum berangkat kerja atau sekolah, berbagai kegiatan komunikasi mereka lakukan, seperti mendengarkan musik atau radio, menonton acara televisi, membaca koran, majalah atau tabloid, atau bercengkerama dengan anggota keluarga. Kegiatan komunikasi yang dilakukan dapat menggunakan berbagai media komunikasi yang ada, baik media komunikasi non elektronik atau konvensional, maupun media komunikasi elektronik.

Dalam dunia bisnis yang berskala kecil, menengah maupun besar, para pelaku bisnis tidak dapat terlepas dari kegiatan komunikasi. Oleh karena itu, komunikasi merupakan faktor yang sangat penting demi pencapaian tujuan suatu organisasi. Komunikasi bisnis merupakan kegiatan terpadu yang menyeluruh tentang komunikasi yang dibangun oleh departemen fungsional perusahaan untuk mencapai dan memelihara keterkaitan antara tujuan strategi, identitas perusahaan dan citra perusahaan. Komunikasi bisnis adalah proses pertukaran pesan atau informasi untuk mencapai efektivitas dan efisiensi produk kerja di dalam struktur dan sistem organisasi. Pesan dalam kegiatan komunikasi bisnis hendaknya tidak hanya sekedar informatif tetapi juga haruslah persuasif agar pihak lain bersedia menerima suatu paham atau keyakinan atau melakukan suatu perbuatan atau kegiatan.

Sehingga dalam suatu perusahaan sangat diperlukan departemen fungsional yang sering disebut Public Relations (PR), yang nantinya akan memiliki tugas untuk menjaga citra perusahaan, menangani krisis yang terjadi di perusahaan, dan menjalankan tujuan strategis dari perusahaan. Pada praktikum ini diharapkan mampu memahami tindak komunikasi Public Relations seperti apa yang dapat

(2)

dilakukan untuk menangani krisis dan memperbaiki citra perusahaan, serta mengetahui desain bisnis yang paling sering digunakan oleh suatu perusahaan. B. Tujuan Praktikum

Tujuan dari Praktikum Komunikasi Bisnis ini terdiri dari tujuan umum dan tujuan khusus antara lain :

1. Tujuan Umum

Tujuan umum dari praktikum Komunikasi Bisnis yaitu mahasiswa mampu mengimplementasikan pengetahuan komunikasi bisnis sebagai landasan dalam mengidentifikasi dan mengevaluasi tindak komunikasi bisnis dalam organisasi.

2. Tujuan Khusus

Tujuan khusus dari praktikum Komunikasi Bisnis ini antara lain :

a. Mahasiswa diharapkan mampu mengidentifikasi berbagai fenomena komunikasi bisnis kaitannya dengan desain pesan bisnis dan tindak komunikasi Public Relations (PR) yang dilakukan oleh lembaga profit atau non profit baik pertanian ataupun non pertanian.

b. Mahasiswa diharapkan mampu mengembangkan instrument untuk mengidentifikasi berbagai fenomena komunikasi bisnis baik dari aspek desain pesan bisnis ataupun tindak komunikasi Public Relations (PR). c. Mahasiswa diharapkan mampu mengevaluasi berbagai fenomena

komunikasi bisnis baik dari aspek desain pesan bisnis ataupun tindak komunikasi Public Relations (PR).

(3)

C. Waktu dan Tempat

(4)

II. LANDASAN TEORI

A. Komunikasi Bisnis

Komunikasi bisnis merupakan kegiatan terpadu yang menyeluruh tentang komunikasi yang dibangun oleh departemen fungsional perusahaan untuk mencapai dan memelihara keterkaitan antara tujuan strategi, identitas perusahaan dan citra perusahaan. Dapat dikatakan bahwa komunikasi bisnis meliputi pengiriman dan penerimaan pesan-pesan diantara dua orang, kelompok kecil masyarakat, atau dalan satu lingkungan atau lebih dengan tujuan untuk mempengaruhi perilaku di da;am suatu organisasi atau perusahaan. Dilihat dari tujuannya maka komunikasi bisnis perusahaan memiliki tujuan untuk :

1. Memantapkan pijakan strategi perusahaan yang dijabarkan kepada konsistensi komunikasi,

2. Menekan kesenjangan antara identitas yang diinginkan dengan citra perusahaan dihubungkan dengan khalayak sasaran,

3. Mengorganisasikan dan mengendalikan pelaksanaan usaha-usaha komunikasi internal dan eksternal (Suryana, 2005).

Komunikasi bisnis adalah komunikasi yang digunakan dalam dunia bisnis yang mencakup berbagai macam bentuk komunikasi, baik komunikasi verbal maupun komunikasi non verbal untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam dunia bisnis, seorang komunikator yang baik di samping harus memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik (tentu saja), juga harus mampu menggunakan berbagai macam alat atau media komunikasi yang ada untuk menyampaikan pesan-pesan bisnis kepada pihak lain secara efektif dan efisien, sehingga tujuan penyampaian pesan-pesan bisnis dapat tercapai. Para komunikator seharusnya memahami dengan baik bagaimana menyusun kata-kata yang mampu membentuk suatu arti atau makna, bagaimana mengubah suatu situasi menjadi lebih menarik dan menyenangkan (Purwanto, 2006).

(5)

Di dalam sebuah proses pemasaran suatu produk bisnis tentu terdapat proses komunikasi di dalamnya. Komunikasi inilah yang dapat menginformasikan dan membuat konsumen potensial menyadari atas keberadaan produk yang ditawarkan dan juga dapat berusaha membujuk konsumen agar berhasrat masuk ke dalam hubungan pertukaran.Selain itu peranan komunikasi dalam berbisnis adalah untuk mengarahkan khalayak agar dapat membedakan produk yang ditawarkan oleh satu perusahaan dengan perusahaan yang lainnya. Promosi penjualan sebagai bentuk komunikasi bisnis dalam strategi pemasaran tidak hanya harus dilakukan oleh perusahaan - perusahaan yang memproduksi barang. Bank yang merupakan lembaga keuangan yang menghasilkan jasa (dalam hal ini jasa keuangan), tentunya juga membutuhkan strategi pemasaran dalam berbisnis untuk memasarkan produknya, terlebih sekarang persaingan antara perusahaan perbankan pun sudah semakin ketat (Rahiem, 2014).

B. Desain Pesan Bisnis

Salah satu program komunikasi adalah promosi. Promosi merupakan salah satu elemen dari marketing mix yang dipakai perusahaan untuk memasarkan produknya. Periklanan merupakan salah satu dari alat promosi yang paling umum digunakan perusahaan untuk menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan pembeli sasaran atau masyarakat. Inti dari periklanan adalah untuk memasukkan sesuatu ke dalam pikiran konsumen, mengubah persepsi konsumen, dan mendorong konsumen untuk bertindak (Kotler et al, 2004).

(6)

sebaliknya peningkatan anggaran iklan pesaing berpengaruh negative terhadap tingkat penjualan dan market share pesaingnya (Durianto et al, 2004).

Menurut Sutisna (2003) terdapat tiga tujuan utama dari periklanan yaitu menginformasikan, membujuk serta mengingatkan.” Pertama, iklan yang bertujuan untuk menginformasikan berarti pengiklan harus dapat menyampaikan informasi-informasi penting mengenai suatu produk atau jasa agar konsumen mengetahui dan memahami hal-hal yang hendak disampaikan oleh pengiklan dalam isi pesan iklan tersebut. Kedua, Iklan yang bersifat membujuk biasanya dipakai oleh perusahaan-perusahaan dengan tingkat persaingan yang tinggi. Iklan bersifat membujuk ini akan berusaha meyakinkan konsumen bahwa merek yang mereka iklankan ialah pilihan yang tepat. Tujuan iklan terakhir yaitu untuk mengingatkan konsumen. Iklan seperti ini biasanya dipakai oleh para produsen yang telah mapan. Produsen ini biasanya telahmemiliki konsumen yang loyal atau telah memiliki kelompokkonsumen tertentu. Produsen hanya mengingatkan konsumen mengenai merek mereka sehingga para konsumen tidak terbujuk oleh pesan iklan produk lain.

Perusahaan harus mampu mengenal apa yang menjadi kebutuhan dan harapan konsumen saat ini maupun yang akan datang. Konsumen sebagai individu dalam mendapatkan atau membeli barang telah melalui proses-proses atau tahapan-tahapan terlebih dahulu seperti mendapat informasi baik melalui iklan atau referensi dari orang lain kemudian membandingkan produk satu dengan produk lain sampai akhirnya pada keputusan membeli produk itu. Perilaku konsumen tersebut merupakan fenomena yang 19 sangat penting dalam kegiatan pemasaran perusahaan, yaitu perilaku konsumen dalam melakukan pembelian (Swastha, 2001).

(7)

yang terwakili dalam sebuah merek dagang (trade mark) yang mampu menciptakan nilai dan pengaruh tersendiri di pasar bila dikelola secara tepat (Durianto et al, 2004).

Logo adalah salah satu identitas perusahaan yang sangat mendasar. Logo atau simbol sangat beragam dari waktu ke waktu, dari satu perusahaan dengan perusahaan lainnya. Logo tidak memberi ruang bagi keterangan rinci tentang suatu produk image perusahaan, organisasi atau lembaga maka logo sering tampil dalam sosok komunikasi visual yang cukup elegan dan bermakna. Logo biasa dijadikan identitas atau tanda pengenal yang digunakan oleh perusahaan, organisasi, atau produk, untuk memberikan ciri khas yang membedakan satu perusahaan dengan perusahaan lainnya. Logo merupakan sebuah identitas, baik berupa gambar maupun stilisasi huruf, yang memuat filosofi, visi dan aspirasi perusahaan. Melalui logo pula, sebuah perusahaan ataupun organisasi berusaha menggambarkan atau menunjukkan karakteristik, kepribadian maupun budaya perusahaannya. Logo pada umunya akan menjadi senjata bisnis sangat efektif untuk meraih sasaran dan tujuan tertentu atau dengan kata lain melalui logo, perusahaan ingin dikenal oleh publik yang pada akhirnya mampu menciptakan citra positif atas jati dirinya. Banyak orang yang mempercayai logo yang tidak tepat, dapat menjatuhkan sebuah lembaga atau organisasi, disinilah dapat dilihat pentingnya peranan logo bagi perusahaan, lembaga atau organisasi (Aat, 2015).

C. Komunikasi Public Relations (PR)

(8)

Relations adalah menghadapi krisis (facing of crisis). Menangani keluhan (complain) dan menghadapi krisis dan Public Relations recovery of image yang bertugas memperbaiki lost of image and damage. Sehubungan dengan masalah krisis, orang yang mempunyai peranan penting untuk mengembalikan citra perusahaan yang baik adalah seorang Public Relations (Humas). Seorang PR tidak hanya harus mempunyai technical skill dan managerial skill dalam keadaan normal, tapi PR juga harus memiliki kemampuan dalam mengan-tisipasi, menghadapi atau menangani suatu krisis kepercayaan (crisis of trust) dan penu-runan citra (lost of image) yang terjadi. Selanjutnya merupakan tantangan berat adalah pemulihan citra positif (recovery of image) masyarakat terhadap kepercayaan perusahaan (Purwaningwulan, 2011).

Public Relations menekankan pada “Bentuk spesialisasi komunikasi”. Hal ini menunjukkan bahwa Public Relations adalah salah satu bentuk spesialisasi komunikasi personal, komunikasi kelompok, dan komunikasi massa. Public Relations termasuk bentuk spesialisasi komunikasi massa karena pada prinsipnya, publik-publik yang berkepentingan terhadap organisasi atau badan atau perusahaan tertentu, yang tentu saja sebagai publik yang harus menjadi perhatian untuk dibina hubungan baiknya adalah tersebar di dalam masyarakat. Oleh karena itu beralasan jika Public Relations termasuk ke dalam salah satu bentuk spesialisasi komunikasi massa (Suhandang, 2004).

Peran Public Relations sebagai Communication Facilitator, antara lain : 1. Berperan sebagai pendengar dan penyampai informasi yang peka;

2. Berperan sebagai fasilitator, mediator dan interpreter antara organisasi dengan publik;

3. Menjalankan komunikasi simetri dua arah;

4. Memfasilitasi pertukaran informasi antara organisasi dengan publiknya, termasuk menjamin adanya saluran komunikasi;

(9)

6. Menjaga agar manajemen selalu mengetahui informasi terkini berkaitan dengan masalah PR; dan

7. Menjaga agar tiap individu dalam organisasi mengetahui informasi terkini berkaitan dengan perkembangan organisasi.

Peran Public Relations sebagai Communication Technician, antara lain : 1. Melakukan aktivitas administratif di bidang Public Relations; 2. Tidak terlibat serta dalam pembuatan keputusan;

3. Menekankan pada aktivitas teknis Public Relations, meliputi menulis materi PR, editing, produksi brosur, poster, fotografi dan grafis, menjaga hubungan dengan media dan penempatan press relations (Sulistyaningtyas, 2010). D. Mobil dan Motor

Sepeda motor selain praktis, ekonomis, dan mudah dalam pengoperasian berkendara, juga tepat untuk segala kondisi jalan menjadikan sepeda motor sebagai sarana transportasi yang penting bagi konsumennya. Hal ini memacu para produsen kendaraan untuk menciptakan inovasi baik dari segi mutu, model dan teknologinya untuk mendapat simpati dari konsumennya sedangkan dari segi pemasaran pemasar berusaha melakukan kegiatan pemasaran antara lain dengan melakukan promosi untuk 21 menawarkan dan mempromosikan produk baru yang dikeluarkan yaitu dengan berbagai macam periklanan baik melalui media cetak maupun elektronik dengan harapan volume penjualan dapat meningkat, kepuasan konsumen akan terpenuhi, dan laba peusahaan akan meningkat. Upaya kearah itu dilakukan melalui studi atau penelitian dengan maksud mencari sejumlah informasi tentang faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam membeli sebuah produk (Kotler et al, 2004).

(10)

di launchingnya produk pesaing dari perusahaan Suzuki yaitu Suzuki Ertiga. Dari data yang diperoleh, penjualan Avanza pada bulan Januari 2013 di Indonesia (17.471) turun menjadi (16.760) pada Februari. Hal ini diduga karena kehadiran Suzuki Ertiga sebagai Produk pesaing, yang tentu saja di buktikan dengan fakta bahwa pada bulan dan tahun yang sama, data penjualan Suzuki Ertiga naik dari (5.467) pada Januari, menjadi (6.784) pada Februari. Penjualan produk Suzuki Ertiga masih kalah dari Avanza, namun peningkatan penjualan dari produk ini menjadi ancaman bagi Toyota khususnya Avanza (Valdy, 2013).

(11)

III. HASIL PRAKTIKUM

A. Kondisi Umum Lokasi Praktikum

1. Sejarah PT. Suzuki Indomobil Sales (SIS)

Nama perusahaan Suzuki Indonesia adalah PT. Suzuki Indomobil Motor (Agen Pemegang Merk) dan PT. Suzuki Indomobil Sales (Distributor Tunggal). Status perusahaan adalah Perseroan terbatas, status investasinya yaitu PMA (Penanaman Modal Asing). Untuk status kepemilikan perusahaan Suzuki Motor Corp 93,4 % dan Indomobil 6,6 %. Sekarang ini perusahaan Suzuki dipimpin oleh Shuji Oishi dengan jumlah karyawan 7.017 jiwa.

Solo Indonesia Utama (SIU) adalah outlet terbaru dari perusahaan PT. Suzuki Indomobil Sales (SIS) dengan fasilitas 3S (Sales, Service, Spareparts). Outlet terbaru ini berlokasi di Jalan Raya Solo-Karanganyar Km.5 Palur, Kelurahan Ngringo, Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Outlet ini diresmikan pada awal tahun 2015, tepatnya bulan februari 2015. Outlet ini merupakan outlet ke-9 yang diresmikan oleh PT. Suzuki Indomobil Sales sepanjang semester pertama tahun 2015. Tujuan dari pembukaan outlet di Karanganyar ini adalah untuk melanjutkan upaya perluasan jaringan 3S Suzuki guna memberikan kepuasaan kepada para pelanggan Suzuki.

Solo Indonesia utama (SIU) telah memiliki karyawan sebanyak 197 orang, berdiri sejak tahun 1975 dan hingga saat ini telah memiliki 5 (lima) outlet terdiri dari 2 (dua) Outlet dengan fasilitas 3S (Sales, Service, Spare parts) dan 3 (tiga) Outlet dengan fasilitas 1S (Sales). Selain itu, PT. Solo Indonesia Utama dari tahun ke tahun selalu menunjukkan peningkatan penjualan. Sepanjang tahun 2009 sampai 2014, angka penjualan Solo Indonesia Utama menunjukkan tren positif, terbukti pada tahun 2009 tercatat sebanyak 574 unit mobil terjual, meningkat pada tahun 2014 menjadi 2.182 unit.

(12)

Outlet terbaru PT. Solo Indonesia Utama Cabang Palur berdiri di atas lahan seluas 750 m2 dengan luas bangunan sebesar 1.280 m2, terbagi atas bangunan showroom seluas 420 m2, dan bengkel seluas 576 m2. Showroom dan bengkel dilengkapi dengan ruang pamer dan ruang tunggu bengkel yang sangat nyaman serta didukung oleh fasilitas, sarana dan peralatan yang sesuai dengan standar Suzuki yang modern, lengkap dan terkini sehingga PT. Solo Indonesia Utama mampu melayani masyarakat yang membutuhkan kendaraan dan bengkel Suzuki di Karanganyar dan sekitarnya.

Outlet ini dibangun dengan konsep desain bangunan dan eksterior serta interior yang modern dan terkini, memberikan kesan mewah dan nyaman untuk memberikan layanan maksimal kepada konsumen dan calon konsumen Suzuki, serta adanya fasilitas-fasilitas yang terdapat di showroom, yaitu playground untuk anak-anak, Wi-Fi, Full Air Conditioner dan sebagainya. Sedangkan untuk fasilitas bengkel, dilengkapi dengan kapasitas service, yaitu dari 3 stall, terdapat 1 unit 4-post lift, 2 unit scissor lift EM dan total lift sebanyak 3 unit serta Smart Diagnostic Tester (SDT), Suzuki Special Tools (SST), Digital Digital Battery Tester, Layanan cuci dan vacuum 1 stall drive thru, serta express maintenance. Sehingga total kapasitas bengkel baru ini, mampu menampung sekitar 10 sampai dengan 15 unit per hari.

(13)

dan menjawab tantangan industri kendaraan roda empat kedepannya. Serta mampu bersaing dengan pasarang otomotif di Indonesia.

2. Visi, Misi dan Tujuan PT. Suzuki Indomobil Sales (SIS)

Suzuki Indonesia merupakan kelompok usaha yang bergerak dibidang industri otomotif yang memproduksi, memasarkan, memperniagakan motor, mobil dan motor tempel (outboard-motor). Hal tersebut juga diidukung dengan pelayanan purna jual suku cadang serta perbaikan atau pemeliharaan di seluruh Indonesia yang solid dan terintegrasi dalam melayani para pelanggan Suzuki.

Suzuki Indonesia telah memberikan kontribusi untuk bangsa dan masyarakat dengan memberikan produk-produk bermanfaat bagi perkembangan bangsa. Pelayanan profesional dibidang pemasaran produk dan jasa pelayanan juga menjadi komitmen utama kami untuk memberikan yang terbaik bagi para pelanggan setia Suzuki. Saling percaya dan menghormati merupakan nilai yang kami tanam dalam setiap kerja sama yang dijalani antara karyawan, pemasok, dealer-dealer diseluruh Indonesia.

3. Struktur Organisasi

(14)

Gambar 1. Struktur Suzuki Indonesia

PT. Suzuki Indomobil Sales (SIS) menganut struktur organisasi fungsional yang terpusat, dimana setiap fungsional bertanggung jawab atas 3 fungsi besar yaitu produksi, pemasaran, serta keuangan dan administrasi. Kewenangan tertinggi berada pada Executive Board yang terdiri dari wakil – wakil Share Holder dibantu oleh beberapa Managering Director. Jabatan tertinggi dalam directorat dipegang oleh Managering Director yang membawahi para Director, para Director membawahi General Manager dan seterusnya sampai ke Assistant Manager, Super Visor, Foreman Worker. Untuk mengambil sesuatu keputusan, maka managemen membentuk Executive Board ini yang terdiri dari 6 orang, dengan komposisi 5 orang pihak Jepang dan 1 orang pihak Indonesia. Executive Board ini juga menentukan arah dan tujuan organisasi dengan rencana jangka pendek (1 tahun), jangka menengah (5 tahun) dan jangka panjang di atas (5 tahun). Struktur organisai fungsional dalam PT. Suzuki Indomobil Sales (SIS) ini dibagi atas 3 fungsi besar ,yaitu :

a. Produksi

(15)

b. Pemasaran

Bertugas mengembangkan produk yang akan dipasarkan serta mempersiapkan pelayanan penjualan kepada pelanggan berupa promosi, discount, servis, spare parts dan memperhitungkan adanya ancaman dan peluang dari pesaing.

c. Keuangan dan Administrasi

Bertugas melaksanakn pekerjaan yang berkaitan dengan pencatatan, pengendalian dan pengawasan arus masuk dan keluar keuangan perusahaan baik jangka pendek maupun jangka panjang.

B. Hasil Identifikasi terhadap Kegiatan Komunikasi Bisnis dalam Organisasi Suzuki Indonesia merupakan kelompok usaha yang bergerak dibidang industri otomotif yang memproduksi, memasarkan, memperniagakan motor, mobil dan motor tempel (outboard-motor). Hal tersebut juga diidukung dengan pelayanan purna jual suku cadang serta perbaikan/pemeliharaan di seluruh Indonesia yang solid dan terintegrasi dalam melayani para pelanggan Suzuki. Suzuki Indonesia telah memberikan kontribusi untuk bangsa dan masyarakat dengan memberikan produk-produk bermanfaat bagi perkembangan bangsa. Pelayanan profesional dibidang pemasaran produk dan jasa pelayanan juga menjadi komitmen utama kami untuk memberikan yang terbaik bagi para pelanggan setia Suzuki. Saling percaya dan menghormati merupakan nilai yang kami tanam dalam setiap kerja sama yang dijalani antara karyawan, pemasok, dealer-dealer diseluruh Indonesia.

1. Desain Pesan Komunikasi Bisnis

(16)

berupa informasi produk yang dibutuhkan konsumen. Komunikasi bisnis yang baik sangat menentukan dalam terwujudnya suatu kerjasama dalam perusahaan baik kerjasama dengan perusahaan lain maupun dengan konsumennya.

a. Stakeholder

Stakeholder merupakan individu, sekelompok manusia, komunitas atau masyarakat baik secara keseluruhan maupun secara parsial yang memiliki hubungan serta kepentingan terhadap perusahaan. Individu, kelompok, maupun komunitas dan masyarakat dapat dikatakan sebagai stakeholder jika memiliki karakteristik yaitu mempunyai kekuasaan, legitimasi dan kepentingan terhadap perusahaan. Pembagian kelompok Stakeholders ini secara umum bisa dibagi menjadi dua kelompok yaitu internal stakeholders dan external stakeholders.

(17)

Stakeholders dalam upaya memprioritaskannya menggunakan tiga atribut yaitu, power, legitimacy dan urgency. Pemegang saham dan dewan direksi merupakan stakeholder yang dominan karena mereka mempunyai power dan legitimacy dalam organisasi atau perusahaan. Mereka juga bisa memiliki urgency ketika launching produk honda mempengaruhi investasi mereka jika ada resiko yang tidak diinginkan. Konsumen merupakan stakeholder yang definitive dan mereka harus mendapatkan prioritas tertinggi karena memiliki tiga atribut khususnya konsumen motor yang mereka menjadi prioritas tertinggi pada launcing produk Suzuki. Konsumen motor dalam launching ini adalah para pecinta motor honda dan pengguna motor sport. Mereka juga memiliki power dan legitimacy karena mereka bisa mempengaruhi organisasi untuk bertindak dan ketika mereka memiliki resiko secara moral, klaim-klaim stakeholder dapat mempengaruhi proses launching produk Suzuki. Konsumen memiliki urgency atau tingkat kepentingan terhadap launching produk ini karena sebagai pemenuhan kebutuhan akan produk tersebut. Sasaran yang menjadi stakeholder PT. Suzuki Indomobil Sales (SIS) adalah semua masyarakat dari berbagai kalangan namun stakeholder utama PT. Suzuki Indomobil Sales (SIS) adalah para pengusaha-pengusaha kecil karena produk unggulan dari PT. Suzuki Indomobil Sales (SIS) berupa pick up unuk membawa barang.

b. Tujuan penjalinan kemitraan kerjasama

(18)

atau dengan usaha besar disertai pembinaan dan pengembangan oleh usaha menengah atau usaha besar dengan memperhatikan prinsip saling memerlukan, saling memperkuat, dan saling menguntungkan serta dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab.

Berbeda dengan hubungan jual beli biasa, dalam kemitraan beberapa hal baik yang berkaitan dengan produksi maupun pemasaran sudah ditentukan di depan. Penentuan dalam aspek produksi serta penggunaan input produksi antara lain terkait dengan jenis komoditas, kuantitas dan kualitas komoditas, teknologi produksi, serta penggunaan input produksi. Pemasaran dalam lingkup kemitraan menyangkut harga dan jaminan pihak perusahaan mitra dalam pembelian output produksi yang dihasilkan kelompok mitra. Selain jaminan dibelinya produk yang dihasilkan, pihak perusahaan mitra umumnya menyediakan fasilitas supervisi, kredit, input produksi, peminjaman atau penyewaan mesin, dan bantuan/nasehat teknis lainnya.

Tujuan dilakukan kemitraan adalah untuk menjalin hubungan kerjasama yang saling menguntungkan antara pihak konsumen dan produsen. Kemitraan yang ideal yaitu kemitraan yang saling menguntungkan dan berlandaskan ekonomi, bukan berdasarkan belas kasihan. Kemitraan antara yang usaha skala kecil dan usaha skala besar harus dilakukan dalam kaitan bisnis yang saling menguntungkan.

c. Teknik-teknik lobi dan negosiasi yang dilakukan untuk menjalin kemitraan

(19)

yang bersentuhan langsung seperti perbaikan dan pengembangan produk maupun yang tidak bersentuhan langsung dengan konsumen seperti memperbaiki struktur organisasi. PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) cenderung memperkuat sisi yang di mana pesaing lengah di aspek tersebut sehingga menambahkan nilai plus di mata masyarakat.

Penanaman image baik produk Suzuki di masyarakat adalah hal yang sangat diperhatikan betul oleh PT Suzuki Indomobil Sales (SIS). Secara garis besar strategi pemasaran ini dibagi dalam dua strategi utama yaitu fokus meningkatkan image dan kedua dengan meningkatkan kualitas aktifitas sales-marketing dan after sales. Peningkatan image dilakukan dengan fokus pada aktifitas balap, di mana secara global Suzuki akan kembali terjun ke MotoGP di tahun 2015, demikian juga dengan balap nasional. Suzuki akan masuk ke kelas Indoprix 150 dengan Satria. Startegi yang kedua adalah meningkatkan kualitas aktifitas sales-marketing dan after sales yang pasti Suzuki bekomitmen untuk menambah man power untuk meningkatkan produktifitas. Sejalan dengan perkembangan bisnis Suzuki yang semakin meningkat maka meningkat pula kebutuhan akan sarana pendukungnya, baik itu teknologi maupun jumlah man power-nya. Sebuah perusahaan harus memiliki keunggulan-keunggulan yang dapat menarik perhatian konsumen dan meningkatkan kepercayaan konsumen. Keunggulan-keunggulan yang dimiliki oleh PT. Suzuki Indomobil Sales (SIS) antara lain:

1) Dari segi produk

(20)

ke masyarakat, selain itu diberikan jaminan (warranty) untuk setiap produk Suzuki dilengkapi dengan penyediaan service center.

2) Dari segi promotion

Perusahaan melakukan iklan di berbagai media mulai dari media cetak sampai media elektronik dan membuat spanduk yang dipasangkan di pinggir jalan. Selain itu Perusahaan bekerja sama dengan acara-acara lainnya yang dapat mempromosikan produk Suzuki ke masyarakat dan memberikan layanan perbaikan gratis selama masa jaminan.

3) Dari segi place

Jalur pemasangan langsung di distribusikan kepada konsumen melalui main dealer dan dealer-dealer yang ada di setiap kota Indonesia. Pemasaran dilakukan di luar negeri dengan melalui Suzuki Group yang berada di negara tersebut. Pemasaran juga dibuat website Suzuki Indomobil Motor dengan tujuan mempermudah konsumen untuk melihat dan mengetahui produk-produk Suzuki. Suzuki juga memberikan kemudahan pembayaran melalui pemberian kredit dengan bunga yang kecil.

4) Strategi segi price

(21)

meningkatkan jumlah produksi dan tingkat penjualan dengan mengeluarkan produk-produk baru yang berkualitas dan inovasi tinggi serta harga yang terjangkau. Strategi ini diharapkan Suzuki dapat mengalahkan pesaing yang berada setingkat dengan Suzuki di dalam pasar maupun yang mempunyai tingkat lebih tinggi di dalam pasar. Strategi lain yang dilakuakan untuk menarik konsumen yaitu dengan memberikan bonus tambahan dalam kegiatan sorum event.

d. Upaya yang dilakukan untuk membina dan memelihara hubungan yang baik dengan mitra

Upaya yang dilakukan perusahaan dalam memelihara hubungannya dengan mitra kerja yaitu meningkatkan iklim saling percaya, menghargai, dan memupuk kebersamaan dengan mitra kerja sesuai dengan kaidah-kaidah bisnis yang berlaku dengan cara membuat perjanjian kerja yang berimbang dan saling menguntungkan dengan mitra kerja dan tidak melanggar aturan dan prosedur, mengutamakan pencapaian hasil optimal sesuai standar yang berlaku dan terbaik dan membangun komunikasi secara intensif dengan mitra kerja untuk mencari solusi yang terbaik dalam rangka peningkatan kinerja.

PT. Suzuki Indomobil Sales (SIS) sebagai salah satu perusahaan brand otomotif terbesar di Indonesia terus mencoba berbagai cara untuk mendekatkan diri pada konsumen khususnya dan pada masyarakat Indonesia pada umumnya. Guna mempererat hubungan ini, PT. Suzuki Indomobil Sales (SIS) mengadakan berbagai kegiatan positif yang akan berguna bagi masyarakat. Kegiatan yang dimaksud adalah tanggung jawab sosial perusahaan seperti Suzuki Peduli Kesehatan, Suzuki Peduli Banjir dan Suzuki Peduli Pendidikan.

(22)

perusahaan harus senantiasa menjaga etika berusaha dan tidak dibenarkan melakukan kegiatan yang dapat dianggap sebagai perbuatan yang tidak patut dan berpotensi melanggar etika. Oleh karena itu perusahaan harus melakukan hal-hal sebagai berikut:

1)Membina komunikasi yang baik dan hubungan timbal balik yang saling menguntungkan.

2)Menjalin kerjasama dengan Pemerintah Pusat maupun Daerah dalam pemecahan masalah-masalah yang terkait dengan kegiatan perusahaan. 3)Mendukung dan mengamankan program Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah dengan tetap memperhatikan kepentingan Perusahaan.

4)Mematuhi peraturan perundang-undangan yang dibuat oleh Pemerintah Pusat maupun Daerah termasuk peraturan pasar modal dan perpajakan.

5)Tidak menjanjikan, memberi atau menawarkan sesuatu kepada Pejabat Pemerintah secara langsung maupun tidak langsung dengan maksud mempengaruhi atau sebagai imbalan atas apa yang telah dilakukan. 6)Melakukan pertemuan-pertemuan informal dan dialog dengan pejabat

Pemerintah dalam rangka menumbuhkan saling percaya.

7)Menghindari terjadinya benturan kepentingan dan Korupsi, Kolusi & Nepotisme (KKN) dalam melaksanakan pekerjaan dengan Pemerintah. 2. Komunikasi Public Relations

Strategi aksi (action strategy) atau strategi tindakan public relations mencakup berbagai hal termasuk melakukan perubahan pada kebijakan, prosedur, jasa dan tingkah laku organisasi atau perusahaan. Tindakan public relations adalah tindakan yang memiliki tanggung jawab sosial yang

(23)

praktisi public relations dalam melakukan tindakan harus mempunyai strategi-strategi khusus yang dirancang untuk mencapai tujuan program dan tujuan organisasi serta juga untuk menjawab kebutuhan khalayak. Hal ini dilakukan dengan cara memfokuskan tindakan dengan melakukan upaya penyesuaian (adjusment) dan adaptasi pada organisasi atau perusahaan. a. Unsur Pembentuk Opini

Unsur pembentukan opini publik terdiri dari 3 komponen penting yaitu Belief (kepercayaan masyarakat), Attitude (sikap) dan Perception (persepesi). Unsur pembentukan opini yang pertama yaitu belief, kepercayaan masyarakat. Dalam pembentukan suatu opini kepercayaan masyarakat kepada perusahaan sangat penting untuk di jaga oleh seorang PR dari perusahaan. Biasanya yang dilakukan PT. Suzuki Indomobil Sales (SIS) untuk menjaga kepercayaan masyarakat adalah dengan melakukan program-program Corporate Public Responbility (CSR). Dengan program tersebut akan menyebabkan timbulnya sikap pada masyarakat yang ingin menggunakan produk Suzuki. Serta persepsi yang positif mengenai barang dan jasa yang dihasilkan Suzuki.

b. Tahap Pembentukan Opini 1) Pernyataan Opini

Pernyataan opini dalam tahapan pembentukan opini publik terdiri dari overt dan covert. Overt opinion adalah opini yang terdapat dalam diri pribadi orang lain, tidak tervisualisasikan. Baru diketahui dengan bertanya kepada orang tersebut. Biasanya opini didapatkan dengan melakukan penelitian seperti wawancara. Sedangkan Covert opinion adalah opini yang tampak, opini yang dinyatakan secara konotatif, seperti demo buruh.

(24)

pelanggan. Sehingga untuk mengurangi terjadinya hal tersebut dari Suzuki melakukan beberapa cara seperti apabila ada tambahan kerusakan yang tidak diketahui oleh pemiliknya maka dari pihak Suzuki akan memberitahu pemilik sebelum melakukan perbaikan, kemudian apabila ada tambahan biaya makan pihak Suzuki akan memberitahu terlebih dahulu dan lain sebagainya. Sedangkan untuk yang sudah terjadi kelalaian hingga menyebabkan pemilik protes ke perusahaan makan akan ditenangkan terlebih dahulu kemudian mendengar keluhan dan memperbaiki sesuai dengan yang diinginkan oleh pemiliknya.

2) Konsensus

Konsensus dalam pembetukan opini publik bergantung pada waktu, cakupan, pengalaman masa lalu publik, media massa dan tokoh. Untuk membentuk konsensus atas masing-masing individu memerlukan proses waktu, berapa lama waktu yang diperlukan sangat tergantung pada unsur emosi, kesamaan persepsi, kepercayaan atas suatu isu berita yang tengah berkembang, tingkat pengalaman yang sama. Dengan adanya kesamaan persepsi, kepercayaan yang sama delama kurun waktu tertentu. Konsensus berkembang di kalangan masyarakat kecil, lama kelamaan menjadi segmen mayor atau berkoalisi dengan kelompok yang lebih luas. Dipengaruhi pengalaman masa lalu masyarakat mengenai isu yang berkembang tersebut membuat opini semakin berkembang luas. Dipengaruhi pula dengan dukungan tokoh-tokoh masyarakat terhadap opini tersebut dan di tambah dengan media massa yang mengekspos makan terbentuk suatu konsensus dalam suatu masyarakat.

(25)

desebabkan adanya consensus yang berkembang di masyarakat. Yakni masyarakat memiliki kesamaan persepsi secara turun-menurun yang beranggapan bahwa kalau sudah bisa beli atau memiliki motor merk Honda dapat dikatakan sebagai orang kaya. Persepsi-persepsi yang terus berkembang bahwa motor Honda merupakan merk mobil dan motor yang bagus berkembang dalam lingkup keluarga, kemudian ke lingkungan sekitar dan lambat laun menjadi masyarakat luas sehingga membentuk consensus bahwa merk Honda merupakan merk motor paling bagus. Sehingga Suzuki, kalah saing akibat status Honda yang sudah tertanam di kalangan masyarakat. Berdasarkan hal tersebut pihak PR di PT. Suzuki Indomobi Sales terus menerus berusaha mempengaruhi masyarakat dengan Sales Promotion ke rumah-rumah. 3) Persepsi

Persepsi adalah suatu proses memberikan makna, yang sebenarnya merupakan akar dari opini. Persepsi ditentukan oleh beberapa faktor antara lain : latar belakang budaya, pengalaman masa lalu, nilai-nilai yang dianut dan berita-berita yang berkembang. Ketika seseorang bertemu dengan orang lain yang baru kali ini dikenalnya orang segera mempunya opini. Opini ini muncul karena orang tersebut mempunyai opini.

(26)

ini bagus, sehingga masyarakat dengan sendirinya berpresepsi demikian dengan melihat situasi perusahaan demikian.

4) Sikap

Sikap adalah kecenderungan bertindak, berpersepsi, berfikir, dan

merasa dalam objek, ide, situasi atau nilai. Sikap bukan perilaku, tetapi

kecenderungan untuk berperilaku dengan cara-cara tertentu. Sikap

mempunyai daya pendorong atau motivasi. Sikap menentukan apakah

orang harus pro atau kontra terhadap sesuatu, menentukan apa yang

disukai, diharapkan dan diinginkan. Sikap mengandung aspek

evaluative, artinya mengandung nilai menyenangkan atau tidak

menyenangkan. Sikap ini juga dapat diperteguh atau diubah.

Sikap memiliki komponen pembentuk yang dikenal sebagai

A-B-Cs of Attitude yaitu Affect atau perasaan, komponen ini merupakan

elemen evaluasi dalam unsur sikap seseorang untuk menilai sesuatu

baik atau buruk. Behavior atau perilaku, komponen ini merupakan

komponen untuk menggerakkan seseorang secara aktif untuk

melakukan tindakan atau berperilaku atau suatu reaksi yang sedang

dihadapinya, seperti memukul, menghancurkan, menerima, menolak

dan sebagainya. Kemudian Cognition atau pengertian, komponen ini

berkaitan dengan penalaran seseorang untuk menilai sesuatu

informasi, pesan, fakta dan pengertian yang berkaitan dengan

pendiriannya.

Setelah terbentukya suatu persepsi dalam kalangan masyarakat

maka masyarakat akan mulai mengambil keputusan. Seperti di PT.

Suzuki indomobil Sales (SIS), dengan adanya persepsi bahwa

pelayanan service di Suzuki tersebut sangat baik, dengan melihat

tampilan luar perusahaan kemudian dengan adanya produk-produk

baru yang terus menerus tampil di iklan-iklan baik cetak maupun

(27)

percaya dan menggunakan produk dan pelayanan Suzuki ataukah

justru meninggalkan. Namun yang terjadi di PT. Suzuki Indomobil

Sales (SIS) cabang Palur tersebut justru semakin ramai pengunjung

akibat persepsi yang berkembang tersebut.

5) Pembentukan Opini

Setelah adanya keputusan untuk menggunakan barang dan jasa Suzuki disitulah seorang PR di PT. Suzuki Indomobil Sales (SIS) mampu dengan baik membentuk opini masyarakat mengenai produk Suzuki. Sehingga masyarakat menjadi tertarik dan ingin mencoba barang dan jasa Suzuki. Bahkan saling bertukar informasi dengan saudara atau teman. Dengan demikian pembentukan opini publik terhadap produk Suzuki semakin berkembang di masyarakat luas. c. Komunikasi PR untuk Opini Publik dan Citra

1) Komunikasi Membangun Citra

(28)

tetapi jika perusahaan tersebut sudah dikenal di masyarakat, maka menanamkan kepercayaan mulai bisa dilakukan. Bagi perusahaan yang ingin go public, pembentukan citra positif itu sangat penting. Bila citra perusahaan negatif dimata masyarakat, dapat mempengaruhi kepada menurunnya penjualan produk ataupun juga nilai investasi perusahaan. Untuk membentuk suatu citra idaman tidak dapat dilakukan dalam sekejap mata, tetapi harus diupayakan dan perlu proses yang panjang.

a) Pada Situasi Permusuhan

Upaya membangun citra pada situasi permusuhan merupakan

yang paling sulit yang dihadapi oleh praktisi PR. Hal ini

disebabkan situasi permusuhan merupakan krisis yang bersifat

segera artinya harus segera ditangani sebelum semakin meluas

diketahui oleh khalayak umum. Sehingga praktisi PR pada situasi

ini harus segera melakukan penelitian untuk mencari akar

permasalahan yang sebenarnya, kemudian membuat perencanaa,

setelah itu barulah melakukan penyelesaian pada situasi tersebut.

Situasi permusuhan yang pernah dihadapi oleh PT. Suzuki

Indomobil Sales (SIS) adalah saling tuduh-menuduh antara pihak

Suzuki dan pihak Honda mengenai kerangkan penyusun mobil dari

tiap perusahaan. Dimana pihak Suzuki menuduh pihak Honda

meniru kerangka mobil Ertiga, begitupun sebaliknya pihak Honda

menuduh pihak Suzuki meniru kerangkan mobil Avanza.

Permasalahan ini terjadi kurang lebih 8 bulan lamanya. Adapun

yang dilakukan oleh PR dari Suzuki adalah mencari akar

permasalahan yakni mengumpulkan kebenaran-kebenaran

mengenai produk Ertiga tersebut. Setelah menemukan titik

(29)

untuk menyelesaikannya yaitu dengan melakukan temu langsung

antara pihak Suzuki dan pihak Honda.

b) Pada Situasi Prasangka

Membangun suatu citra perusahaan yang positif tidaklah

mudah, lebih sulit lagi apabila muncul prasangkan-prasangkan

negatif mengenai perushaan di kalangan masyarakat. Prasangka

disini dapat disebut juga dengan krisis bertahan (sustained crises)

yaitu krisis yang tetap muncul selama berbulan-bulan bahkan

bertahun-tahun walaupun telah dilakukan upaya terbaik oleh pihak

public relations perusahaan untuk mengatasinya. Contoh

prasangka yang pernah muncul di masyarakat mengenai produk

PT. Suzuki Indomobil Sales (SIS) adalah beredarnya rumor bahwa

produk mobil Ertiga yang dimiliki Suzuki merupakan produk yang

menjiplak produk perusahaan Honda yaitu Avanza. Rumor

mengenai hal ini berkembang sangat lama.

Namun dengan upaya-upaya yang dilakukan oleh PR dari

perusahaan PT. Suzuki Indomobil Sales (SIS). Seiring dengan

berjalannya waktu prasangka-prasangka tersebut mulai mereda.

Adapun upaya yang dilakukan adalah melakukan klarifikasi dan

tetap menunjukkan yang terbaik mengenai produk dari Suzuki,

memaparkan kebenaran mengenai produk yang dihasilkan.

Sehingga dengan sendirinya prasangkan yang timbul di

masyarakat reda dengan sendirinya.

Secara detail yang dilakukan oleh praktisi PR PT. Suzuki

Indomobil Sales adalah pertama-tama yaitu fact finding, mencari

dan mengumpulkan data, termasuk data penyebab. Kemudia

membentuk pusat informasi. Pilih juru bicara yang mampu dan

berpengalaman, dan pastikan bahwa juru bicara mendapat semua

(30)

cukup, jelas, dan benar kepada pers, agar mereka tidak mencari ke

sumber yang tidak sesuai. Setelah itu membuat dokumentasi

kejadian tersebut berupa foto, tape atau video sebagai data. Terus

menerus memperbaharui data-data pers dari waktu ke waktu.

c) Pada Situasi Ketidakpeduliaan

Pada situasi ketidakpeduliaan ini, sangat diperlukan

pendekatan dari perusahaan terhadap masyarakat. Melalui

program-program CSR dapat menarik perhatian dari masyarakat

kepada perusahaan. Dengan adanya program-program CSR yang

dilakukan oleh perusahaan akan menimbulkan kepeduliaan dari

masyarakat kepada perusahaan. Hal ini di dasarkan pada masyarakat akan berpresepsi “perusahaan peduli kepada kami, kami pun harus peduli pada perusahaan”. Dengan kata lain, program CSR ini dapat mengubah mindset atau persepsi dari

masyarakat umum.

Adapun program-program Corporate Social Responsibility

(CSR) yang telah dilakukan oleh PT. Suzuki Indomobil Sales (SIS)

antara lain : Suzuki peduli keselamatan : kesadaran berkendara,

Suzuki peduli kesehatan, Suzuki peduli banjir, Suzuki peduli

lingkungan, dan Suzuki peduli pendidikan. Selain itu juga Suzuki

memberikan bantuan-bantuan dalam bentuk perlengkapan

belajar-mengajar dan perlengkapan ibadah di sekolah-sekolah terpencil

dan masjid-mesjid di pedesaan. Hal ini dilakukan sebagai bentuk

tanggung jawab dan kepekaan perusahaan Suzuki terhadap sosial

dengan memberikan bantuan dan donasi yang bermanfaat bagi

(31)

d) Pada Situasi Ketidaktahuan

Untuk membangun citra perusahaan dalam PT. Suzuki

Indomobil Sales (SIS) pada situasi ketidaktahuan, PR

menggunakan beberapa instrument antara lain melalui :

i. Periklanan (Advertising), periklanan merupakan suatu kegiatan

yang terkait dengan dua bidang kehidupan manusia sehari-hari,

yakni ekonomi dan komunikasi. Dengan iklan, citra suatu

perusahaan bisa menjadi lebih baik. Iklan hanya menyebutkan

sisi positif perusahaan. Iklan yang terus-menerus yang

ditayangkan dapat mempengaruhi pola perilaku, pandangan

serta kepercayaan masyarakat. Dengan iklan juga, masyarakat

yang awalnya tidak mengetahui adanya produk-produk yang

dihasilkan perusahaan PT. Suzuki Indomobil Sales (SIS) lama

kelamaan dengan adanya iklan yang diputar terus menerus

masyarakat jadi mengetahui dan adanya ketertarikan untuk

mengetahui lebih mengenai produk perusahaan PT. Suzuki

Indomobil Sales (SIS).

ii. Pameran, salah satu cara yang menarik untuk menanmkan

citra positif pada perusahaan adalah dengan melakukan

pameran. Tujuan utama dari pameran yang dilakukan PT.

Suzuki Indomobil Sales (SIS) adalah mengundang publik

untuk mengenal, melihat, dan mengerti akan hal-hal mengenai

perusahaan, terutama sekali hasil dari produksinya. Biasanya

untuk daerah Solo, PT. Suzuki Indomobil Sales (SIS)

melakukan pameran di mall-mall atau even-even yang

diadakan di kota Solo.

iii. Propaganda, agar publik menerima apa yang disodorkan serta

mau menanamkan citra yang positif dan timbul kepercayaan,

(32)

propaganda. Propaganda merupakan kegiatan persuasif untuk

mempengaruhi seseorang, suatu kelompok, atau orang banyak

dengan dasar-dasar psikologis agar menerima suatu ide yang

pada waktu tertentu belum tentu diterima. Dengan kata lain,

propaganda yang dilakukan PT. Suzuki Indomobil Sales ini,

bertujuan untuk memperkenalkan produk yang dihasilkan

kepada khalayak umum.

iv. Sales Promotion, disamping untuk meningkatkan citra

perusahaan, promosi dilakukan bertujuan untuk meningkatkan

penjualan produk PT. Suzuki Indomobil Sales (SIS) dengan

memberikan rangsangan atau bujukan yang membangkitkan

pembelian barang dan jasa.

2) Komunikasi Mengubah Opini

Perubahan opini publik harus dititikberatkan pada prinsip-prinsip psikologis. Berdasarkan pengalaman, tindakan yang perlu ditambahkan adalah hindari perdebatan atau pertentangan terbuka, hendaknya mengemukakan fakta-fakta dan pernyataan harus positif. Dikarenakan oleh besarnya kemampuan opini publik terhadap eksistensinya suatu perusahaan maka perlu dilakukan kegiatan-kegiatan yang dapat mengubah opini publik terhadap perusahaan tersebut. Disinilah peranan seorang Public Relations untuk mengubah opini publik dengan menanamkan citra-citra positif perusahaan kepada masyarakat.

(33)

publik yang dulunya acuh tak acuh terhadap Suzuki menjadi lebih respect terhadap Suzuki. Sasaran utama yang harus diubah opininya adalah masyarakat sekitar perusahaan terlebih dahulu, kemudian barulah masyarakat secara umum.

C. Evaluasi Kegiatan Komunikasi Bisnis dalam Organisasi

Evaluasi komunikasi bisnis dilakukan demi peningkatan efektivitas sistem komunikasi dam kualitas kinerja organisasi. Sistem komunikasi dalam evaluasi komunikasi bisnis diartikan secara luas karena peningkatan efektivitas pelaksanaan kerja dibutuhkan tidak hanya pada sistem secara keseluruhan organisasi tapi juga meliputi unit-unit kerja, program-program dan kegiatan-kegiatan khusus. Oleh karena itu, diperlukan suatu rencana kerja yang sistematik untuk menjadi pedoman. Evaluasi komunikasi menurut Jane Gibson dan Richard Hodgetts adalah suatu analisis yang lengkap atas sistem-sistem komunikasi internal dan eksternal dari suatu organisasi. Begitu pula definisi yang diberikan oleh Joseph A. Kopec yang menyatakan evaluasi komunikasi sebagai sebuah analisis lengkap tentang komunikasi organisasi baik internal maupun eksternal yang dirancang untuk memahami kebutuhan, kebijakan, praktek dan kemampuan komunikasi, dan untuk menemukan data sehingga manajemen puncak dapat membuat keputusan yang ekonomis dan berdasarkan informasi lengkap tentang tujuan kedepan komunikasi organisasi (Hardjana, 2000).

1. Desain Pesan Komunikasi Bisnis a. Stakeholder

(34)

saat ini terhadap produk dari PT. Suzuki Indomobil Sales (SIS) dan sudah terbentuknya image masyarakat yang lebih memilih produk dari perusahaan lain.

Tingkat kepercayaan masyarakat terhadap PT. Suzuki Indomobil Sales (SIS) pada saat ini terjadi bisa juga karena kualitas produk PT. Suzuki Indomobil Sales (SIS) tidak ada peningkatan dan kalah saing dengan perusahaan yang lain karena jika dilihat dari prospek perusahaanya PT. Suzuki Indomobil Sales (SIS) dulu pernah menjadi perusahaan yang unggulan bagi konsumen. Hal ini membuat konsumen lebih memilih membeli produk dari perusahaan lain. Tingkat penjualan produk sangat ditentukan oleh konsumen karena konsumen merupakan stakeholder yang diprioritaskan karena konsumen merupakan sasaran atau target dari pemasaran produk (Rawlins, 2006).

b. Tujuan Penjalinan Kemitraan Kerjasama

Kemitraan usaha adalah jalinan kerjasama usaha yang saling menguntungkan antara pengusaha kecil (kelompok mitra) dengan pelaku usaha menengah/besar (perusahaan mitra). Kegiatan kerjasama yang dilakukan disertai dengan pembinaan dan pengembangan oleh perusahan mitra sehingga memerlukan, saling menguntungkan dan saling memperkuat. Kemitraan bertujuan untuk menumbuhkan dan meningkatkan kemampuan serta peranan usaha kecil dalam perekonomian nasional khususnya dalam mewujudkan kelompok mitra sebagai lembaga usaha yang tangguh dan mandiri serta berdaya saing melalui kerjasama yang berkesinambungan (Fletcher, 2006).

(35)

unggul lain PT. Suzuki indomobil Sales (SIS) masih kalah saing dalam jumlah mitranya.

c. Teknik-teknik lobi dan negosiasi yang dilakuakan untuk menjalin kemitraan kerjasama

Negosiasi merupakan suatu proses komunikasi antara dua pihak yang masing-masing mempunyai tujuan dan sudut pandang mereka sendiri yang berusaha mencapai kesepakatan yang memuaskan kedua belah pihak mengenai masalah yang sama. Salah satu tujuan bernegosiasi adalah menemukan suatu kesepakatan kedua belah pihak secara adil dan dapat memenuhi harapan atau keinginan kedua belah pihak. Alas an dilakukannya negosiasi adalah mendapatkan sebuah keuntungan atau menghindarkan kerugian atau memecahkan problem yang lain (Djoko, 2006).

Sebuah perusahaan harus memiliki keunggulan-keunggulan yang dapat menarik perhatian konsumen dan meningkatkan kepercayaan konsumen. Namun pada kenyataannya PT. Suzuki indomobil Sales (SIS) dalam kemampuan mengambil perhatian konsumen dan meningkatkan kepercayaan konsumen masih tergolong rendah. Hal ini mengakibatkan jumlah konsumen PT. Suzuki indomobil Sales (SIS) masih kalah saing dibandingkan perusahan unggul lainnya.

d. Upaya-upaya yang dilakukan untuk membina dan memelihara hubungan yang baik dengan mitra

(36)

para pengusaha sebab, kepercayaan mitra kerja adalah perangkat paling kuat yang bisa mempengaruhi kredibilitas para pengusaha baik di lingkungan internal maupun di kalangan sesama pengusaha (Fletcher, 2006).

Upaya yang dilakukan oleh PT. Suzuki Indomobil Sales (SIS) dalam membina dan memelihara yang baik dengan mitra masih kurang. Namun pada kenyataannya di PT. Suzuki Indomobil Sales (SIS) yang menjaga

yang memelihara hubungan baik dengan mitra hanyalah praktisi PR saja,

karyawan lainnya tampak acuh tak acuh. Seperti pengalaman saat

wawancara yang menyambut dengan baik para konsumen yang datang

hanyalah praktisi Public Relations nya sedangkan karyawan lain hanya melihat tanpa ada respon ketika melihat konsumen datang.

2. Komunikasi Public Relations

Secara garis besar kegiatan praktisi Public Relations pada PT. Suzuki Indomobil Sales (SIS) cukup terprogram dengan baik, walaupun masih diperlukan beberapa pembenahan dalam hal pengorganisasian pekerjaan para praktisi-praktisi Public Relations. Pembelajaran tentang peranan dan fungsi Public Relations yang penulis dapatkan dari teori-teori yang ada pada saat kuliah sudah cukup terealisasi dengan baik pada PT. Suzuki Indomobil Sales (SIS). Hal tersebut dapat penulis kemukakan berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan.

a. Unsur Pembentuk Opini

(37)

ditangkap oleh alat indra) sehingga manusia mendapatkan pengetahuan yang baru (Ruslan, 2001).

Pada kenyataannya di PT. Suzuki indomobil Sales (SIS) dapat dikatakan sudah cukup baik dalam memperhatikan unsur pembentukan opini. Dengan program-program Corporate Social Responbility (CSR) yang terus menerus dilakukan. Hanya saja sebaiknya yang menjadi sasarannya lebih luas lagi tidak terbatas hanya pada masyarakat pedesaan melainkan masyarakat kota juga.

b. Tahap Pembentukan Opini 1. Pernyataan Opini

Opini publik adalah pengumpulan citra yang diciptakan oleh proses komunikasi. Gambaran tentang sesuatu akan menimbulkan banyak sekali penafsiran bagi para peserta komunikasi. Karena adanya berbagai penafsiran, maka pergeseran citra akan sangat mungkin terjadi. Tugas Public Relations adalah menggiring penafsiran yang berbeda itu untuk menjadi satu penafsiran yang sama. Istilah opini publik mengacu pada pengumpulan pendapat yang dikemukakan individu-individu. Opini publik sering digunakan untuk menunjuk ke pendapat-pendapat kolektif sejumlah besar orang. Arti publik sendiri bukan lah masyarakat secara umum, atau semua masyarakat. Publik berarti sejumlah orang yang mempunyai minat, kepentingan, atau kegemaran yang sama. Publik melakukan interaksi secara langsung maupun tidak langsung melalui alat-alat seperti alat komunikasi, pembicaraan antar pribadi yang berantai, desas-desus, radio, surat kabar, maupun televisi dan media sosial seperti Blog, Mailing List (Millis), Twitter dan Facebook yang saat ini begitu mudah diakses oleh siapa saja (Olli et al, 2011).

(38)

disampaikan melalui kata-kata yang diucapkan maupun ditulis, ataupun melalui bahasa-bahasa non verbal seperti gesture tubuh, gerak gerik, kedipan mata, kepalan tinju, dan tarikan nafas panjang. Opini public dapat meninggikan atau mengecilkan citra suatu organisasi. Hal ini sangat perlu lebih diperhatikan lagi oleh praktisi Public Relations PT. Suzuki Indomobil Sales (SIS). Sebaiknya selain masyarakat kota Public Relations Suzuki juga harus memperhatikan masyarakat desa yang juga pada kenyataan di pulau jawa mayoritas berada di pedesaan. Terlebih lagi dilihat dari produk unggulan Suzuki yaitu pick up sehingga sangat dibutuhkan pendekatan terhadap masyarakat desa. Hal ini disebabkan sebagian besar yang membutuhkan pick up adalah masyarakat desa dibandingkan masyarakat kota sebagai transportasi untuk pengantar hasil-hasil pertaniaannya ke kota. Dengan demikian untuk membentuk suatu pernyataan opini mengenai keunggulan produk Suzuki para praktisi PR sangat diharapkan mampu melakukan pendekatan pada masyarakat desa sebagai sasaran utama produk unggulannya.

2. Konsensus

Konsensus adalah sebuah frasa untuk menghasilkan atau

menjadikan sebuah kesepakatan yang disetujui secara bersama-sama

antarkelompok atau individu setelah adanya perdebatan dan penelitian

yang dilakukan dalam kolektif intelijen untuk mendapatkan konsensus

pengambilan keputusan. Konsensus dalam pembentukan opini terdiri

(39)

terus menerus antar anggota dari kelompok yang membahas isu tersebut (Susanto, 2005).

Konsensus merupakan suatu kesepakatan yang dihasilkan dari

opini-opini yang muncuk di masyarakat. Penaggulangan untuk

mencegah timbulnya consensus dikalangan masyarakat sangat

diperlukankannya keahlian dalam hal mencegah isu yang beredar

mengenai perusahaan. Seperti yang telah terjadi di PT. Suzuki

Indomobil Sales (SIS) terkait isu bahwa Suzuki menduplikat rangkaian

mobil dari Honda. Disinilah peranan Public Relations untuk mencegah

isu yang beredar. Namun setelah wawancara yang dilakukan, penulis

melihat bahwa Public Relations dari Suzuki hanya membiarkan isu berkembang. Walaupun tetap membuktikan bahwa isu tersebut tidak

benar. Disisi lain yang sangat perlu diperhatikan Public Relations bahwa selama isu yang berkembang masih dapat dicegah sebaiknya

berusaha terlebih dahulu untuk mencegah. Tidaklah benar seorang

Public Relations menyerah sebelum melakukan usaha yang maksimal. 3. Persepsi

Persepsi yang dibentuk seseorang dipengaruhi oleh pikiran dan lingkungan yang ada di sekitarnya. Kemampuan mempersepsi dapat melanjutkan proses pembentukan opini. Pengaruh persepsi masyarakat terdiri dari perhatian, pemahaman, dan ingatan terhadap citra perusahaan (Soemirat et al, 2003).

(40)

kredit murah kepada masyarakat. Sehingga dapat menarik perhatian masyarakat, menjaga agar konsumen tidak beralih ke produk lainnya. 4. Sikap

Sikap merupakan kecenderungan yang dipelajari, ini berarti

bahwa sikap yang berkaitan dengan perilaku membeli terbentuk

sebagai hasil dari pengalaman langsung mengenai produk, informasi

secara lisan yang diperoleh dari orang lain atau terpapar oleh iklan di

media masa, internet dan berbagai bentuk pemasaran langsung. Sikap

mungkin dihasilkan dari perilaku tetapi sikap tidak sama dengan

perilaku. Sikap dapat mendorong konsumen kearah perilaku tertentu

atau menarik konsumen dari perilaku tertentu. Sikap adalah

Mempelajari kecenderungan memberikan tanggapan pada suatu obyek

baik disenangi maupun tidak disenangi secara konsisten

(Swastha et al, 2002).

Sikap pada proses pembentukan opini ini merupakan keputusan dari konsumen untuk mempercayai produk dikarenakan persepsi yang beredar ataukah beralih ke produk baru. Public Relations dari PT. Suzuki Indomobil Sales (SIS) harus benar-benar dapat mengatasi pada tahap ini. Hal ini disebabkan oleh tahap ini merupakan tahap penentu terbentuknya opini. Sehingga seorang Public Relations Suzuki penanganannya harus lebih ekstra hati-hati dalam hal pendekatan kepada masyarakat umum. Untuk dapat memperbaiki image dari Suzuki dikarenakan isu yang beredar tersebut.

5. Pembentukan Opini

Pada bagian ini proses pembentukan opini publik

menggambarkan mulai dari persepsi seseorang sehingga terbentuknya

suatu opini publik, yaitu berakar dari latar belakang budaya,

pengalaman masa lalu, nilai-nilai yang akan melahirkan suatu

(41)

terbentuk suatu opini publik, apakah nantinya bersifat mendukung, dan

menentang atau berlawanan. Pendirian merupakan apa yang dirasakan

seseorang dan timbul attitude (sikap yang mencerminkan kepatuhan

dan rasa menghormati dengan tulus) sebagai sikap yang dapat

tersembunyi dalam diri seseorang, dan dapat dalam bentuk simbol,

bahasa tubuh, verbal, mimik muka serta bahkan dari suatu warna yang

dipakainya. Opini dari seseorang itu kemudian secara akumulatif dapat

berkembang menjadi suatu consensus (kesepakatan), dan terkristalisasi

jika masyarakat dalam kelompok tertentu mempunyai kesamaan dalam

visi, ide, nilai-nilai yang dianut, latar belakang dan hingga tujuan yang

hendak dicapai dikemudian hari akan terbentuk menjadi opini publik

(Rubani, 2010).

Opini publik yang terbentuk mengenai PT. Suzuki Indomobil

Sales (SIS) sangat bervariasi. Namun demikian penanganan yang

dilakukan dapat dikatakan masih cukup lamban untuk mengatasi

opini-opini mengenai barang dan jasa perusahaan PT. Suzuki

Indomobil Sales (SIS). Rentan waktu yang dibutuhkan untuk

mengatasi suatu opini negative yang muncul terbilang cukup lama.

Sehingga kedepannya diharapkan praktisi Public Relations di perusahaan PT. Suzuki Indomobil Sales (SIS) lebih sigap lagi

mengatasi opini-opini negatif yang timbul dikalangan masyarakat

mengenai perusahaan.

c. Komunikasi PR untuk Opini Publik dan Citra 1) Komunikasi Membangun Citra

Tujuan public relations adalah agar citra perusahaan positif

dimata publiknya. Citra positif mengandung arti kredibilitas dimata

publik adalah baik. Kredibilitas mencakup dua hal, yaitu : kemampuan

dan kepercayaan. Citra perusahaan bukan hanya dilakukan oleh

(42)

unsur perusahaan (karyawan, manajer, dan lainnya) ikut andil dalam

pembentukan citra ini, baik disadari atau tidak (Olie, 2007).

Namun pada kenyataannya di PT. Suzuki Indomobil Sales (SIS)

yang menjaga citra positif hanyalah praktisi Public Relations saja, karyawan lainnya tampak acuh tak acuh. Seperti pengalaman saat

wawancara yang menyambut dengan baik para konsumen yang datang

hanyalah praktisi Public Relations nya sedangkan karyawan lain hanya

melihat tanpa ada respon ketika melihat konsumen dating. Sehingga

itu bisa saja menyebabkan kesan buruk bagi konsumen yang datang.

2) Komunikasi Mengubah Opini

Melvin Sharpe (dalam Kasali, 2005), Menyebut lima prinsip

hubungan harmonis: komunikasi yang jujur untuk memperoleh

kredibilitas, keterbukaan dan konsistensi terhadap langkah-langkah

yang diambil untuk memperoleh keyakinan orang lain,

langkah-langkah yang fair untuk mendapatkan hubungan timbal balik

dan goodwill, komunikasi dua arah yang terus menerus untuk

mencegah keterasingan dan untuk membangun hubungan, evaluasi dan

riset terhadap lingkungan untuk menentukan langkah atau penyesuaian

yang dibutuhkan masyarakat.

Public Relations di PT. Suzuki Indomobil Sales (SIS), sudah cukup baik dalam mengubah opini negatif mengenai masyarakat.

Hanya saja yang masih kurang adalah bagamana menjaga hubungan

harmonis dengan pesaingnya. Sehingga timbul dendam satu sama lain.

Seperti kasus dengan pihak Honda.

D. Alternatif Masukan/Rekomendasi terhadap Kegiatan Komunikasi Bisnis dalam Organisasi

(43)

sebagai pendukung kedepannya atas keberhasilan perusahaan tersebut. Perusahaan dapat berkembang ketika adanya masukan ataupun rekomendasi yang akan diterima oleh perusahaan sebagai pembelanjaran menajadi lebih baik.

1. Desain Pesan Komunikasi Bisnis a. Stakeholder

Produk yang diunggulkan oleh PT. Suzuki Indomobil Sales (SIS) sebaiknya ditambahkan sehingga PT. Suzuki Indomobil Sales (SIS) dapat bersaing dengan perusahaan yang lain dan mampu mengambil hati konsumen serta mengurangi image konsumen yang lebih memilih produk dari perusahaan lain. Apabila PT. Suzuki Indomobil Sales (SIS) berhasil mengambil hati masyarakat maka PT. Suzuki Indomobil Sales (SIS) dapat kembali bersaing dengan perusahaan unggulan yang lain.

Keberadaaan konsumen memberikan pengaruh terhadap tujuan akhir pencapaian perusahaan, yaitu memperoleh kentungan atau laba melalui pembelian produk disertai dengan kepuasan konsumen yang akan berakhir dengan terjadinya pembelian secara terus-menerus. Karena hal inilah yang menyebabkan perusahaan harus memahami faktor penyebab terjadinya keputusan konsumen dalam melakukan pembelian suatu produk agar konsumen membeli barang dan jasa perusahaan pada saat mereka membutuhkan (Milhart, 2012).

b. Tujuan Penjalinan Kemitraan Kerjasama

(44)

usaha yang tangguh dan mandiri serta berdaya saing melalui kerjasama yang berkesinambungan (Fletcher, 2006).

Pada kenyataannya di PT. Suzuki indomobil Sales (SIS) dalam menjalin hubungan kemitraan sudah dapat dikatakan cukup baik. Hal ini terlihat dengan banyaknya pihak-pihak yang bermitra dengan PT. Suzuki indomobil Sales (SIS). Namun, jika dibandingkan dengan perusahaan unggul lain PT. Suzuki indomobil Sales (SIS) masih kalah saing dalam jumlah mitranya. Oleh karena itu sebaiknya PT. Suzuki indomobil Sales (SIS) membuat inovasi baru yang dapat menarik minat konsumen untuk membeli produknya sehingga PT. Suzuki indomobil Sales (SIS) dapat bersaing dengan perusahaan unggul lainnya.

c. Teknik-teknik lobi dan negosiasi yang dilakuakan untuk menjalin kemitraan kerjasama

Negosiasi merupakan suatu proses komunikasi antara dua pihak yang masing-masing mempunyai tujuan dan sudut pandang mereka sendiri yang berusaha mencapai kesepakatan yang memuaskan kedua belah pihak mengenai masalah yang sama. Salah satu tujuan bernegosiasi adalah menemukan suatu kesepakatan kedua belah pihak secara adil dan dapat memenuhi harapan atau keinginan kedua belah pihak. Alas an dilakukannya negosiasi adalah mendapatkan sebuah keuntungan atau menghindarkan kerugian atau memecahkan problem yang lain (Djoko, 2006).

(45)

indomobil Sales (SIS) sebaiknya meningkatkan keunggulan dari produk-produknya sehingga tingkat ketertarikan dan kepercayaan konsumen dapat meningkat.

d. Upaya-upaya yang dilakukan untuk membina dan memelihara hubungan yang baik dengan mitra

Memelihara hubungan bisnis yang kuat adalah salah satu faktor yang paling penting bagi keberhasilan bisnis. Sebagai seorang pelaku usaha, tentunya tak hanya masalah target penjualan saja yang perlu diperhatikan dengan maksimal. Hubungan kerja pegawai dengan para investor, mitra bisnis, maupun anggota tim yang ada, menjadi salah satu poin penting yang menunjang kesuksesan bisnis. Sekarang ini membangun kepercayaan mitra kerja menjadi salah satu pekerjaan rumah yang harus diselesaikan para pengusaha sebab, kepercayaan mitra kerja adalah perangkat paling kuat yang bisa mempengaruhi kredibilitas para pengusaha baik di lingkungan internal maupun di kalangan sesama pengusaha (Fletcher, 2006).

Upaya yang dilakukan oleh PT. Suzuki Indomobil Sales (SIS) dalam membina dan memelihara yang baik dengan mitra masih kurang. Namun pada kenyataannya di PT. Suzuki Indomobil Sales (SIS) yang

menjaga yang memelihara hubungan baik dengan mitra hanyalah praktisi

Public Relations saja, karyawan lainnya tampak acuh tak acuh. Seperti pengalaman saat wawancara yang menyambut dengan baik para

konsumen yang datang hanyalah praktisi PRnya sedangkan karyawan lain

hanya melihat tanpa ada respon ketika melihat konsumen datang.

Sebaiknya semua karyawan dari PT. Suzuki Indomobil Sales (SIS) setiap

ada konsumen yang dating disambut dengan baik. Contoh kecilnya berupa

sapaan atau senyuman sehingga konsumen akan merasa lebih dihargai.

Hal tersebut akan menjadi salah satu nilai plus PT. Suzuki Indomobil

(46)

2. Komunikasi Public Relations a. Unsur Pembentuk Opini

Berdasarkan evaluasi diatas, alternatif masukan yang dapat diberikan kepada perusahaan PT. Suzuki Indomobil Sales (SIS) mengenai unsur pembentuk opini adalah sebaiknya program CSR dilakukan dalam cakupan masyarakat yang lebih luas. Seperti adakan kegiatan bakti social di desa-desa. Dalam hal ini untuk membentuk opini seorang harus dapat melakukan kegiatan-kegiatan amal, yang mana intensitas dalam menarik perhatian masyarakat lebih besar dibandingkan dengan kegiatan-kegiatan yang diadakan di sekitaran perusahaan.

Sehingga dapat tercapainya unsur-unsur pembentuk opini terdiri dari keyakinan dimana Public Relations harus dapat membangun kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan. Kemudian attitude atau sikap, setelah percaya terhadap suatu produk maka masyarakat akan mencaritahu mengenai perusahaan melalui segala macam media untuk lebih mengenal perusahaan. Setelah itu, timbullah persepsi yang nantinya sebagai penentu masyarakat untuk menggunakan produk ataukah tidak.

b. Tahap Pembentukan Opini 1) Pernyataan Opini

(47)

2) Konsensus

Konsensus merupakan kumpulan dari pernyataan opini yang telah disepakati. Seperti yang terjadi di PT. Suzuki indomobil Sales (SIS), akibat keterlambatan Public relations dari Suzuki menanggapi isu yang beredar sehingga berdampak muncullah consensus dalam masyarakat. Setelah terjadinya hal demikian, alternatif masukan yang dapat diberikan adalah untuk menangani hal ini pihak Suzuki sebaiknya melakukan penelitian untuk mencari akar dari permasalahan. Hal ini dilakukan untuk mencegah munculnya persepsi. 3) Persepsi

Jika penanganan terjadi konsensus gagal seperti yang terjadi pada PT. Suzuki Indomobil Sales (SIS). Hal paling penting yang harus dilakukan adalah setelah dilakukan penelitian sebaiknya melakukan perencanaan apa yang harus dilakukan terlebih dahulu. Tujuannya agar apa yang nanti dilakukan tidak terburu-buru dan justru menimbulkan masalah yang lebih buruk. Biasanya pada tahapan ini sulit untuk dicegah.

4) Sikap

(48)

5) Pembentukan Opini

Opini terbentuk akibat Public Relations tidak dapat menanggulangi sikap dari masyarakat terhadap produk dari Suzuki. Pada tahap ini adalah tahap yang palin sulit untuk ditangani karena masyarakat telah memiliki opini permanen yang sulit untuk diubah. Pada tahap ini seorang Public Relations terutama pada perusahaan PT. Indomobil Sales (SIS) harus berhati-hati dalam menyampaikan informasi perusahaan. Karena apabila terdapat satu kesalahan kecil dapat menyebabkan perusahaan kehilangan konsumen dalam jangka panjang.

c. Komunikasi PR untuk Opini Publik dan Citra 1) Komunikasi Membangun Citra

PT. Suzuki Indomobil Sales (SIS) yang berusaha untuk menjaga citra baik dari perusahaan hanyalah praktisi Public Relations saja. Sedangkan karyawan lainnya seperti bagian mekanik tampak acuh tak acuh terhadap citra positif. Sehingga masukan yang dapat diberikan kepada Suzuki adalah perlu adanya sosialisasi dari Public Relations perusahaan Suzuki kepada seluruh karyawan tentang pentinya menjaga citra perusahaan.

(49)

2) Komunikasi Mengubah Opini

Berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan yang dilakukan di perusahaan PT. Suzuki Indomobil Sales (SIS) dapat dilihat bahwa para praktisi Public Relations lebih banyak memperhatikan hubungan yang baik dengan masyarakat. Namun, tidak memperhatikan hubungan yang baik dengan pesaingnya. Hal ini dapat berdampak buruk untuk berjalannya perusahaan.

Gambar

Gambar 1. Struktur Suzuki Indonesia
Gambar 5. Produk Mobil Suzuki 1
Gambar 7. Proses Pelayanan Konsumen 1
Gambar 13. Brosur Produk Mobil Suzuki Ertiga

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian menggunakan dua variabel bebas (citra merek dan reputasi perusahaan) untuk mengukur keputusan pembelian, dan keduanya berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan

Karena infotainment juga menyangkut sesuatu yang terkait dengan image orang, citra orang atau reputasi orang, sementara citra dan reputasi ini sangat penting dalam pengembangan

Dapat diketahui pada saat ini telah terbentuk ester karena sesuai dengan literatur dari Fessenden, 1990 bahwa esterifikasi adalah reaksi pembuatan senyawa ester salah satunya

Menciptakan citra atau publikasi yang positif merupakan prestasi, reputasi dan sekaligus menjadi tujuan utama bagi aktivitas Public Relations dalam melaksanakan manajemen kehumasan

Di era globalisasi pada saat ini merupakan persaingan yang bebas dan ketat, apabila kita tidak membentengi diri dengan rasa percaya diri yang tinggi dan iptek yang memadai

dan reputasi perusahaan akan pembelian suatu produk maka Samsung sebagai. produsen smartphone terbesar yang ada saat ini perlu menjaga

Apabila organisasi mempunyai budaya organisasi yang positif maka akan membuat pegawainya melakukan kebiasaan yang positif, namun apabila budaya tersebut tidak didukung

Sudut repos adalah sudut yang terbentuk antara bidang alas dan bidang miring dari suatu bentuk segitiga pada saat bahan curah (biji-bijian) dijatuhkan secara bebas