• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PELAKSANAAN TAHUN ANGGARAN 2016 P

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "METODE PELAKSANAAN TAHUN ANGGARAN 2016 P"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

METODE PELAKSANAAN

PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI D.I. AHA

(DESA AHA KEC. MOROTAI SELATAN KAB. PULAU MOROTAI) TAHUN ANGGARAN 2016

PT. RAHMAT UTAMA MULIA

A. Lokasi Pekerjaan

Lokasi pekerjaan Peningkatan Jaringan Irigasi D.I. Aha Terletak di Desa Aha Kecamatan Morotai Selatan Kabupaten Pulau Morotai Provinsi Maluku Utara atau dapat di lihat pada peta dibawah ini.

B. Uraian Pekerjaan I. PEKERJAAN PERSIAPAN

1. Mobilisasi / Demobilisasi

(2)

Pekerjaan Demobilisasi ini merupakan pekerjaan pengembalian dan pemindahan peralatan yang telah dipergunakan. Dan mengembalikan kondisi lapangan yang telah digunakan sebagai tempat penyimpanan alat, barak pekerja, gudang, dan lain sebaginya kembali ke kondisi awal.

Sebelum memulai pelaksanaan pembangunan Struktur-struktur Bangunan, terlebih dahulu akan dilaksanakan pekerjaan setting out, dimana diperlukan joint survey bersama-sama antara Kontraktor, engineer/konsultan dan wakil Pemilik Proyek. Hasil survey akan dipakai untuk keperluan shop drawing dan perhitungan kuantitas aktual volume pekerjaan. Sebelum dimulai pelaksanaan pekerjaan, lapangan terlebih dahulu harus dilakukan pengukuran ulang dan harus dibersihkan / diamankan dari bangunan – bangunan, fasilitas yang mengganggu. Lapangan selalu dijaga tetap bersih dan rata.

(3)

- Pemasangan bouwplank

Setelah pekerjaan pangukuran (survey) lokasi proyek selesai, keterangan titik ketinggian peil dan sudut - sudut fisik bangunan sudah didapatkan maka pekerjaan selanjutnya adalah Pemasangan Bouwplank, Bouwplank sendiri merupakan patok kayu sementara yang berfungsi untuk menentukan titik As bangunan yang akan dibangun.

Adapun Syarat-syarat memasang bouwplank adalah sebagai berikut:

 Kedudukannya harus kuat dan tidak mudah goyah.

 Berjarak cukup dari rencana galian, diusahakan bouwplank tidak goyang akibat pelaksanaan galian tanah.

 Terdapat titik atau dibuat tanda-tanda.

 Sisi atas bouwplank harus terletak satu bidang (horizontal) dengan papan bouwplank lainnya.

 Letak kedudukan bouwplank harus seragam (menghadap kedalam bangunan semua).

 Garis benang bouwplank merupakan as (garis tengah) daripada pondasi dan dinding batu bata.

3. Acces road / Jalan Inspeksi

(4)

Ada 3 macam kontruksi yang dipergunakan : 1. Muka jalan tanah.

2. Lapisan kerikil diatas dasar jalan makadam.

3. Lapisan pengaspalan dua lapis diatas dasar jalan makadam ikat air

Metode Pekerjaan :

 Lapisan kerikil dihampar diatas permukaan jalan tanah dengan tebal yang telah ditrntukan kemudian di ratakan, di bentuk sesuai kemiringan dan di padatkan. Kepadatan di uji dengan sendcon test. Setelah memenuhi kepadatan akan dilanjutkan dengan penghamparan berikutnya.

 Sebelum batu pecah 2/3 dan 3/5 dihampar secara manual terlibih dahulu dilaksanakan prime coat (60% aspal + 40% minyak tanah) 0,5-0,9 liter/m2

 Batu pecah 3/5 dihampar atau disusun secara manual dan rapi dan dikunci dengan batu pecah 2/3 , diratakan dan dirapikan sepanjang jalan serta dipadatkan.

 Setelah penghamparan batu pecah 2/3 dan 3/5 telah memenuhi persetujuan direksi akan dilanjutkan dengan penyiraman aspal 3,7 kg/m2 (penyiraman Pertama 1)

 Penghamparan batu ½ diatas permukaan yang telah diaspal disusun, dirapikan , dan dipadatkan dengan alat bantu. Kemudian dilanjutkan dengan penyiraman aspal 1,5 kg/m2 (penyiraman Kedua 2)

 Penghamparan pasir ( lapisan penutup) diatas permukaan aspal dengan ketebalan hamparan ± 0.5 cm – 1 cm dan dipadatkan

4. Keselamatan dan Kesehatan Kerja

(5)

ditempatkan tersusun rapi, agar tidak menganggu kelancaran pekerjaan.

Penyedian obat-obatan P3K bagi pekerjaan yabg terluka atau mendapatkan kecelakaan kerja di proyek disediakan obat-obatan yang ditempatkan secara khusus dan selalu ditambah bila ada obat yang kurang. Apabila keadaan pekerja yang mendapatkan kecelakaan tersebur memerlukan perawatan yang lebih, maka segera dibawah kerumah sakit yang terdekat dari lokasi proyek.

II. Pekerjaan Saluran dan Bangunan 1. Clearing dan Stripping

Pekerjaan clearing / pembersihan di atas saluran pengelak dengan area yang ditentukan, menjadi bagian dari pekerjaan galian tanah biasa dan galian tanah berbatu, untuk pembuatan saluran pengelak tanggul sungai. Pekerjaan ini meliputi clearing pohon-pohon yang berada di area tanggul penggelak sungai. dengan menggunakan alat berat excavator.

Pekerjaan Stripping / Kupasan harus dilakukan dengan cara mengupas semua material yang tidak cocok untuk timbunan atau untuk pondasi dan semua bahan organik seperti rumput, tanah lapis atas dan sisa akar, yang tidak termasuk didalam pembersihan medan. Kedalaman minimum kupasan adalah 0,20 Meter

2. Galian Tanah Biasa

(6)

manusia. Penyedia jasa harus melakukan penggalian ini dengan mengikuti gambar rencana. Pekerjaan ini harus mencakup penggalian, penanganan pembuangan dan pembuatan stok tanah untuk timbunan yang ditentukan oleh direksi.

3. Galian Tanah biasa menggunakan alat berat

Sebelum memulai pekerjaan galian tanah, maka terlebih dulu akan kami pasang patok-patok profil yang jaraknya bervariasi sesuai situasi lapangan yang jarak antara patok berkisar 20 s/d 50 meter. Patok kami pasang dengan menancapkan kedalam tanah dan diberi tanda dengan mencat warna merah.

Volume galian tanah dikerjakan dengan alat berat, hasil galian tanah tersebut akan kami gunakan sebagai bahan material untuk timbunan tanggul. Pada penggalian tanah saluran kami menggunakan alat berat yang awal dari galian untuk saluran ini kami rencanakan dengan cara yang tepat yaitu akan kami mulai dari bahagian hilir terlebih dahulu, hal ini kami lakukan adalah untuk menghindarkan air yang mengalir di saluran tidak menghambat aliran air kearah hilir, maka lebih tepat awal galian dimulai dari arah hilir lebih dulu dan secara perlahan maju kearah hulu disebabkan karena dalam pelaksanaannya menggunakan peralatan berat, tentulah kami laksanakan secara hati-hati dan kami laksanaan sedemikian rupa agar bentuk lereng ataupun tampang saluran tidak akan menjadi longsor disebabkan lalu lintasnya alat berat yang sedang bekerja.

(7)

4. Urugan Tanah Bekas Galian

Bahan hasil galian yang berisikan batang-batang kayu ataupun akar-akar kayu serta bahan lain yang tidak cocok untuk bahan timbunan karena tidak sesuai dengan spesifikasi akan kami buang ke lokasi pembuangan (disposal area) yang tempatnya akan kami koordinasikan terlebih dulu dengan Direksi, dan bahan yang cocok untuk timbunan akan kami gunakan sebagai bahan material timbunan. Pekerjaan penimbunan akan dilaksanakan sesuai dengan yang tertera dalam gambar rencana, penimbunan dilakukan lapis demi lapis dan pemadatan dilaksanakan dengan secara manual.

5. Timbunan Tanah Biasa Dipadatkan Jarak angkut 2-3 Km

(8)

sesuai garis rencana atau sesuai perintah Direksi, sehingga pelaksanaan pekerjaan menjadi :

a. Untuk melaksanakan pekerjaan timbunan dengan pemadatan pada saluran , tanah biasa dari galian, minimal dilaksanakan oleh tenaga kerja yaitu Pekerja dan Mandor

b. Untuk melaksanakan pekerjaan timbunan dengan pemadatan pada saluran , tanah biasa dari stock pile, diangkut dengan jarak sembarang dari stock pile area ke tempat timbunan dalam bidang kerja tersebut, minimal dilaksanakan oleh tenaga kerja yaitu Pekerja dan Mandor.

c. Untuk melaksanakan pekerjaan timbunan dengan pemadatan pada saluran ke tempat timbunan dalam bidang kerja tersebut, minimal dilaksanakan oleh tenaga kerja yaitu Pekerja dan Mandor.

Apabila pekerjaan pemadatan timbunan sudah selesai maka harus diikuti dengan pembentukan dan perapihan timbunan sesuai garis rencana atau sesuai dengan perintah Konsultan dan Direksi.

Pekerjaan timbunan dianggap sudah selesai dan layak dibayar jika sudah dibentuk dan dirapihkan.

Biaya pekerjaan pembentukan dan perapihan timbunan harus sudah diperhitungkan dalam harga satuan pekerjaan timbunan.

6. Pasangan Batu Kali 1Pc : 4 Psr

(9)

7. Siaran Campuran 1 Pc : 2 Psr Metode Pelaksanaan :

a. Material dan alat disiapkan di lokasi pekerjaan.

b. Material yang dipakai adalah : pasir, semen, dan air. Pasir dibersihkan dari semua kotoran, air yang dipakai adalah air dari sumber air tanah.

c. Pekerja menyiapkan spesi dengan perbandingan 1 semen : 2 pasir, spesi diaduk dengan molen untuk mendapatkan hasil yang homogen.

d. Pasir dimasukkan ke dalam gentong molen terlebih dahulu kemudian semen dengan perbandingan tersebut di atas dan diaduk sampai pasir dan semen bercampur. Setelah dirasa sudah campur baru diberi air bersih secukupnya sesuai kebutuhan spesi dengan posisi molen masih mengaduk. Setelah spesi sudah matang/ campuran semen, pasir dan air merata, adukan spesi dituang ke kotak tempat spesi.

e. Spesi dibawa ke tempat pasang siaran dimana tukang dan pembantu tukang sudah siap ditempat.

f. Sebelum spesi dipasang terlebih dahulu semua bidang sambungan diantara batu muka harus dikorek. Apabila bidang yang dikorek terlalu kering maka terlebih dahulu permukaan dibasahi menggunakan air bersih untuk mendapatkan ikatan yang kuat antara spesi lama dengan spesi baru.

(10)

h. Semua spesi yang jatuh atau tidak menempel dibersihkan dan dibuang.

i. Setelah pekerjaan pekerjaan selesai Penyedia Jasa memberitahukan kepada Direksi pekerjaan untuk diadakan pengukuran pekerjaan tersebut apakah sesuai dengan rencana kerja, spesifikasi dan RAB.

j. . Apabila Direksi menyatakan sudah sesuai dengan rencana kerja, spesifikasi dan RAB, maka kami melanjutkan pekerjaan ke tahap selanjutnya.

8. Plesteran Campuran 1 Pc : 3 Psr

(11)

9. Pekerjan Beton

Material harus mengikuti standar PBI 1971 dan harus disetujui bagian Laboratorium yang ditunjuk Direksi.

 Semen

Untuk semen digunakan harus produksi dalam negeri dan sesuai permintaan Direksi. Semen harus dalam kondisi baik tidak boleh cacat seperti kantong sobek atau bocor, menggumpal dan sebagainya. Semen yang diragukan mutunya, tidak boleh digunakan.

 Pasir

Pasir yang digunakan harus terdiri dari butiran yang keras, tajam dan bersih dengan ukuran maksimum 2.00 mm dan harus memenuhi pasal 3.3 PBI.

 Batu Koral / Batu Pecah

Agregat kasar untuk beton mutu dibawah K 175 dapat memakai batu koral dan untuk mutu di atas K 175 harus menggunakan batu pecah atau persetujuan Direksi. Batu koral / batu pecah harus bergradasi baik dengan ukuran 2.00 mm – 31.50 mm dan harus keras, tidak berpori, bersih dan harus memenuhi seluruh pasal 3.4 PBI.

 Air

Air yang digunakan untuk pembuatan campuran beton tidak boleh mengandung asam, garam, bahan-bahan organis / bahan kimia lain yang merusak beton.

 Campuran Beton

Perbandingan campuran beton untuk masing-masing kelas mutu beton akan ditetapkan oleh Direksi berdasarkan hasil percobaan Laboratorium. Kekentalan adukan beton diukur dengan Slump Test yang harus berkisar antara 7.5 – 15 cm dan harus memenuhi seluruh pasal 4.2 s/d 4.7 PBI.

(12)

Satu hari setelah pengecoran, beton harus disiram dengan air secara terus- menerus selama 3 minggu.

Makassar, 15 Maret 2016 PT. RAHMAT UTAMA MULIA

Gambar

gambar  rencana,  penimbunan  dilakukan  lapis  demi  lapis  dan

Referensi

Dokumen terkait

Selanjutnya yang dilakukan adalah dengan melihat signfikansi antara hubungan varibel dengan dimensi atau sub variabelnya, yang menunjukkan bahwa semua hubungan antar dimensi

Ÿ Secara visual sangat dekoratif karena pengolahan dengan menggunakan simulasi pola serat pada kayu ini menghasilkan efek permukaan aluminum yang lebih baik dari kayu

Dalam Kerja Praktek yang penulis jalani di Quality Control Power Cable khususnya untuk kabel tenaga tegangan menengah 20 kV, dengan mengacu pada SPLN

Hal ini sesuai dengan peneltian yang dilakukan oleh Ropyanto (2011) bahwa faktor yang mempengaruhi status fungsional pasien post ORIF pasien fraktur ekstremitas

Lingkungan Eksternal Lingkungan Internal Lingkungan Sosial Lingkungan Tugas Misi Tujuan Strategi Kebijakan Program/ Kegiatan Internal Struktur Budaya SDO Anggaran

Berhubungan dengan bentuk CAI Instructional games, diharapkan akan didapatkan proses pembelajaran menarik yang dikemas dalam bentuk permainan sehingga muncul minat

Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah kedelai, isolat protein kedelai, kedelai yang ditambahkan dekstrin, serta dua puluh produk minuman bubuk komersial berbasis

Jawaban dari pertanyaan yang berhubungan dengan lungsuran ini didasari oleh penjelasan mengenai teologi Agama Hindu di Bali, tradisi penghormatan kepada leluhur dan tradisi