i
SKRIPSI
IVO YOLANTINA
PENGARUH KADAR GELATIN SEBAGAI
BAHAN PENGIKAT PADA FORMULASI TABLET
EFERVESEN EKSTRAK MENIRAN (Phyllanthus
niruri L)
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2014
ii
LEMBAR PENGESAHAN
PENGARUH KADAR GELATIN SEBAGAI
BAHAN PENGIKAT PADA FORMULASI TABLET
EFERVESEN EKSTRAK MENIRAN (Phyllanthus
niruri L)
SKRIPSI
Dibuat untuk memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Farmasi pada Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang 2014 Oleh: IVO YOLANTINA 09040122 Disetujui Oleh Pembimbing I
Dr. H. Achmad Radjaram, Apt NIP.194908281978021001
Pembimbing II
Dra. Uswatun Chasanah, M.Kes., Apt NIP-UMM : 114.0704.00448
iii
LEMBAR PENGUJIAN
PENGARUH KADAR GELATIN SEBAGAI
BAHAN PENGIKAT PADA FORMULASI TABLET
EFERVESEN EKSTRAK MENIRAN (Phyllanthus
niruri L)
SKRIPSI
Telah diuji dan dipertahankan di depan tim penguji pada tanggal 26 Juni 2014 Oleh: IVO YOLANTINA 09040122 Tim Penguji: Penguji II
Dra. Uswatun Chasanah, M.Kes., Apt. NIP. 114.0704.00448
Penguji I
Dr. H. Achmad Radjaram, Apt. NIP. 194908281978021001
Penguji IV
Siti Rofida, S. Si., M. Farm., Apt. NIP. 114.0804.0453 Penguji III
Drs. H. Achmad Inoni, Apt. NIDN : 0020124205
iv
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah serta karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Kadar Gelatin sebagai Bahan Pengikat pada Formulasi
Tablet Efervesen Ekstrak Meniran (Phyllanthus niruri L)”.
Skripsi ini dikerjakan demi memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana Farmasi di Jurusan Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang. Penulis menyadari bahwa skripsi ini bukanlah tujuan akhir dari belajar karena belajar adalah sesuatu yang tidak terbatas.
Dengan terselesaikannya penulisan skripsi ini, penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Dr. H. Achmad Radjaram, Apt. selaku dosen pembimbing I dan Dra. Uswatun Chasanah, M.Kes., Apt. selaku dosen pembimbing II atas saran, bimbingan, semangat, motivasi dan arahannya yang dengan sabar telah meluangkan waktu untuk membimbing penulis.
2. Drs. Achmad Inoni, Apt. selaku penguji I dan Siti Rofida, S.Si., M.Farm., Apt. selaku penguji II atas saran dan kritik yang diberikan sehingga penyusunan skripsi ini menjadi lebih baik.
3. Dian Ermawati, S.Farm., Apt. selaku dosen wali yang membimbing serta mengarahkan studi akademik selama 4 tahun.
4. Yoyok Bekti P, S.kep, Ns, M.kep, Sp. Kom selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
5. Nailis Syifa, S.Farm., M.Sc., Apt. selaku Ketua Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
6. Sovia Aprina Basuki, S.Farm., Apt. selaku kepala Laboratorium Program Studi Farmasi yang memberikan arahan dan memudahkan segala urusan penelitian skripsi.
v
7. Arina Swastika Maulita, S.Farm., Apt., dan Radit, M.Farm.Apt yang selalu bersedia selalu memberikan solusi serta nasehat kepada penulis.
8. Ayahanda Suharsono yang sangat saya cintai dan sayangi yang selalu menjadi inspirasi dan motivasi semangat dan selalu memberikan kecukupan yang lebih dalam moril dan materil. Ibunda yang saya rindukan, sayangi, cintai Harti Suwarni, yang selalu memberikan inspirasi dan motivasi hingga akhirnya skripsi ini selesai, yang membuat saya untuk terus mengejar cita-cita dan mewujudkan mimpi-mimpi menjadi kenyataan, yang telah mendoakan dan memberikan motivasi dalam menyelesaikan skripsi ini.
9. Adikku tersayang Icca Astrina yang selalu mau direpotkan, yang selalu menemani, memberi semangat dan membantu hingga selesainya skripsi ini. 10. Muhammad Rizqi Zamzam yang menjadi salah satu sumber inspirasi dan
semangat bagi penulis.
11. Teman kelompok seperjuangan: Mimin dan Wahyu Wicaksono yang selalu memberikan ide, diskusi dan kerjasamanya dalam melakukan penelitian. 12. Para laboran : Mas Ferdy, Mbak Bunga, Mbak Evitasari dan Mas Pablo yang
senantiasa menemani penulis dalam menjalankan penelitian di Laboratorium. 13. Ratu Ayu Andiningtyas, Rizka Annisa Putri, Swari Parantika, Mharviar D.P,
Dwi Selvianti, Risa Nuriandini, Ririz Ibriziaty, Vanny Yunita, Tanika Wulansari, Mauidothul Hasanah, Nowval Surya Kusuma, Hafiz Fath. Mar., Asharul Fahrizi, M. Khairani, M. Artabah Muchlisin, Nurcholis (Mas Aan), M. Fahri Salong, dan seluruh teman-teman Farmasi UMM atas suka dukanya menjalani kuliah di Kampus Putih tercinta kita.
14. Google dan Wikipedia, yang cukup banyak memberikan informasi yang dibutuhkan penulis dalam pengembangan dan pengerjaan skripsi hingga tahap akhir.
15. Pihak-pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah memberikan banyak bantuan dan motivasi sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat pada skripsi ini. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
vi
dari berbagai pihak untuk kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak, khususnya bagi penulis dan para pembaca pada umumnya.
Malang, Juni 2013
vii
RINGKASAN
PENGARUH KADAR GELATIN SEBAGAI BAHAN PENGIKAT PADA FORMULASI TABLET EFERVESEN EKSTRAK MENIRAN (Phyllanthus
niruri L)
Indonesia memiliki banyak jenis tanaman yang dapat dibudidayakan karena bermanfaat dan kegunaannya besar bagi manusia dalam hal pengobatan. Salah satu jenis tanaman yang dapat digunakan sebagai obat berbahan herbal adalah meniran. Meniran adalah herba yang berasal dari genus Phyllanthus dengan nama ilmiah
Phyllanthus niruri Linn. Ekstrak herba meniran dilaporkan memiliki khasiat
imunomodulator yaitu dapat mendukung kinerja sistem kekebalan tubuh tetap optimal. Perannya adalah membuat sistem kekebalan tubuh lebih aktif dalam menjalankan fungsinya sebagai penguat sistem kekebalan tubuh (imunostimulator). Selain itu, menekan sistem kekebalan yang berlebihan (imunosupressan) sehingga kekebalan atau daya tahan tubuh selalu optimal dalam menjaga tubuh agar tetap siaga dan kuat ketika diserang virus, bakteri, atau mikroba lainnya, karena ekstrak herba meniran mengandung senyawa flavonoid.
Berdasarkan khasiat tersebut, maka pada penelitian ini dipilih ekstrak herba meniran untuk diformulasi ke dalam bentuk sediaan tablet efervesen. Tablet yang dibuat menggunakan metode granulasi basah yang dalam pembuatannya selain membutuhkan bahan pengisi, juga membutuhkan bahan pengikat. Bahan pengikat menjadi bahan yang sangat penting dalam metode ini, karena berfungsi untuk menyatukan partikel serbuk dalam sebuah butir granulat serta meningkatkan kekompakan dan kekerasan tablet.
Maka pada penelitian ini dilakukan pengamatan terhadap pengaruh bahan pengikat gelatin pada formulasi tablet efervesen ekstrak meniran. Pemberian kadar bahan pengikat yang berbeda diharapkan dapat memberikan mutu fisik tablet yang berbeda. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan kadar gelatin sebagai bahan pengikat yang dapat menghasilkan tablet dengan mutu fisik berbeda yang meliputi kekerasan, kerapuhan, dan waktu hancur tablet.
Pada penelitian ini yang menjadi variabel adalah kadar gelatin dengan kadar 1% (F2), 2% (F3), 3% (F4) dan F1 tanpa bahan pengikat sebagai kontrol. Pembuatan tablet efervesen ekstrak herba meniran ini menggunakan metode granulasi basah. Granul yang dihasilkan diuji kecepatan alir dan sudut diam, distribusi granul, kelembaban, jumlah fines, dan kompaktibilitas. Kemudian dicetak menjadi tablet dengan kekuatan kempa 2 ton lalu dilakukan pemeriksaan mutu fisik tablet meliputi kekerasan, kerapuhan, dan waktu melarut.
Dari uji yang dilakukan kandungan lembab keempat formula telah memenuhi persyaratan yaitu 0,2–0,4%. Untuk kecepatan alir hanya F2 saja yang tidak memenuhi persyaratan, karena umumnya serbuk dikatakan mempunyai sifat alir yang baik bila mempunyai waktu alir tidak lebih dari 10 detik g/detik. Untuk sudut diam keempat formula telah memenuhi persyaratan, yaitu sudut diam < 40○. Serta untuk jumlah
fines keempat formula telah memenuhi persyaratan, yaitu <20%. Untuk mutu fisik
viii
kerapuhan keempat formula telah memenuhi persyaratan yaitu <1 %. Dan untuk waktu hancur hanya F1 saja yang memenuhi persyaratan yaitu ≤ 2 menit.
Pada uji kekerasan pada masing-masing formula terjadi peningkatan kekerasan dan pada waktu hancur tablet lebih cepat bereaksi karena partikel granul lebih cepat terbasahi dan lebih cepat menimbulkan reaksi munculnya gas CO2.
Hasil analisis statistik menunjukkan adanya perbedaan bermakna dari masing-masing formula terhadap peningkatan kadar gelatin. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa semakin tinggi kadar pengikat yang ditambahkan akan meningkatkan kekerasan, menurunkan kerapuhan dan memperlama waktu hancur tablet efervesen ekstrak meniran.
ix
ABSTRAK
PENGARUH KADAR GELATIN SEBAGAI BAHAN PENGIKAT PADA FORMULASI TABLET EFERVESEN EKSTRAK MENIRAN (Phyllanthus
niruri L)
Ekstrak meniran merupakan salah satu tanaman obat yang dilaporkan memiliki aktivitas sebagai imunomodulator karena terdapat senyawa flavonoid yang terkandung di dalamnya. Kelebihan obat yang berasal dari tanaman yaitu dapat memberikan efek terapi dengan efek samping yang lebih rendah karena produk berbasis tanaman lebih sehat dan aman.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan konsentrasi gelatin sebagai bahan pengikat terhadap formulasi tablet efervesen ekstrak meniran. Tablet dibuat dengan metode granulasi basah dengan berbagai konsentrasi bahan pengikat gelatin (0%, 1%, 2%, dan 3%). Granul dikompresi dengan tekanan hidrolik sebesar 2 ton, kemudian tablet efervesen ekstrak meniran dievaluasi mutu fisiknya, antara lain kekerasan, kerapuhan, dan waktu hancur. Kemudian dibandingkan dengan kekuatan kempaan 1 ton dan di uji pula mutu fisiknya yang meliputi kekerasan dan waktu hancur tablet. Berdasarkan analisis statistik, terdapat perbedaan yang signifikan. Hasil menunjukkan terjadi peningkatan kekerasan, penurunan kerapuhan dan memperlambat waktu hancur tablet. Formula yang terpilih dalam penelitian ini ialah formula 2 dengan kadar gelatin 1 %, karena dengan penambahan bahan pengikat,gelatin berfungsi sebagai pelapis partikel antara granul asam dan granul basa agar terhindar dari interaksi asam dan basa pada tablet efervesen.
x
ABSTRACT
THE EFFECT CONCENTRATION OF GELATIN AS BINDER SUBSTANCE IN FORMULATION EFFERVESCENT TABLET Phyllanthus niruri
EXTRACT
Phyllanthus niruri extract is one of herbal medicine which having
immunomodulator activities because of their flavonoid compound. The excess of herbal medicines can giving therapeutic effect with lower side because herbal products more safety and healthy.
The objective of this study was to determine the effect concentration of Gelatin as binder substance in formulation effervescent tablet of Phyllanthus niruri extract. The tablet was prepared by wet granulation method with different concentration of Gelatin (0%, 1%, 2%, and 3%). The granules were compressed with hydraulic press at 2 ton pressure. Then, comparison with press 1 ton in physical quality of the test including tablet hardness and disintegration time. Physical quality test effervescent tablet of Phyllantus niruri extract had been evaluated, including hardness, friability, and disintregation time. From statistical analysis, there were significant different among all the formulas in quality physical. The results showed that hardness effervescent tablets of Phyllanthus niruri extract were increased, disintregation time effervescent tablets of Phyllanthus niruri extract were increased, and friability efervesen tablets of Phyllanthus niruri extract were decreased by increasing Gelatin concentration. From this observation, it could be concluded Gelatin with 1 % concentration was the chosen formula for Phyllanthus niruri extract effervescent tablets.
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
LEMBAR PENGESAHAN ... ii
LEMBAR PENGUJIAN ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
RINGKASAN ... vii
ABSTRAK ... ix
ABSTRACT ... x
DAFTAR ISI ... xi
DAFTAR TABEL ... xii
DAFTAR GAMBAR ... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ... xvii
DAFTAR SINGKATAN ... xviii
BAB 1 PENDAHULUAN ... 1 1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Permasalahan ... 3 1.3 Tujuan... 3 1.4 Hipotesis ... 3 1.5 Manfaat Penelitian... 3
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 4
2.1 Meniran (Phyllanthus niruri L.) ... 4
2.2 Tinjauan Tentang Ekstrak ... 5
2.2.1 Ekstrak ... 5
2.2.2 Metode Ekstraksi ... 6
2.3 Tinjauan Tentang Tablet ... 7
2.4 Tinjauan Tablet Efervesen ... 8
2.5 Bahan Penyusun Tablet Efervesen ... 9
xii
2.7 Tinjauan Mutu Fisik Granul ... 12
2.8 Tinjauan Mutu Fisik Tablet Efervesen ... 13
2.9 Tinjauan Bahan ... 14 2.9.1 Gelatin ... 14 2.9.2 Asam Sitrat ... 15 2.9.3 Asam Tartat ... 15 2.9.4 Natrium Bikarbonat ... 15 2.9.5 Manitol ... 16 2.9.6 Aspartam ... 16 2.9.7 Polyethylene Glycol 6000 ... 16
BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL ... 18
BAB 4 METODE PENELITIAN ... 20
4.1 Bahan Penelitian ... 20
4.2 Alat Penelitian ... 20
4.3 Rancangan Penelitian ... 20
4.4 Pemeriksaan Kualitatif Bahan ... 21
4.4.1 Ekstrak Meniran ... 21 4.4.2 Manitol ... 22 4.4.3 gelatin ... 22 4.4.4 Asam Sitrat ... 22 4.4.5 Asam Tartat ... 23 4.4.6 Natrium Bikarbonat ... 23
4.5 Pembuatan Larutan gelatin ... 23
4.6 Pembuatan Garam Efervesen ... 24
4.7 Pembuatan Tablet ... 24
4.8 Pemeriksaan Mutu Fisik Granul ... 25
4.8.1 Kandungan Lengas ... 25
4.8.2 Distribusi Granul ... 26
4.8.3 Penentuan Kecepatan Alir dan Sudut Diam ... 26
xiii
4.9.1 Keseragaman Bobot ... 28
4.9.2 Kekerasan ... 29
4.9.3 Kerapuhan atau friabilitas ... 29
4.9.4 Waktu Hancur Tablet Efervesen ... 30
4.10 Analisis Data ... 31
BAB 5 HASIL PENELITIAN 5.1 Pemeriksaan Ekstrak Meniran ... 32
5.2 Pemeriksaan Kualitatif Bahan Tambahan ... 33
5.2.1 Pemeriksaan Spektrum Inframerah Manitol ... 33
5.2.2 Pemeriksaan Spektrum Inframerah gelatin... ... 34
5.2.3 Pemeriksaan Spektrum Inframerah Asam Sitrat ... 35
5.2.4 Pemeriksaan Spektrum Inframerah Asam Tartat ... 36
5.2.5 Pemeriksaan Spektrum Inframerah Natrium Bikarbonat ... 37
5.3 Pemeriksaan Mutu Fisik Granul ... 37
5.4 Pemeriksaan Mutu Fisik Tablet Efervesen Ekstrak Meniran ... 41
5.5 Analisa Statistik Mutu Fisik Tablet Efervesen Ekstrak Meniran ... 45
5.5.1 Hasil Analisa Statistik Kekerasan Tablet Efervesen Ekstrak Meniran ... 46
5.5.2 Hasil Analisa Statistik Kerapuhan Tablet Efervesen Ekstrak Meniran ... 48
5.5.3 Hasil Analisa Statistik Waktu Hancur Tablet Efervesen Ekstrak Meniran ... 49
BAB 6 PEMBAHASAN ... 51
BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan... 57
7.2 Saran ... 57
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
IV.1 Rancangan Formula Tablet Efervesen ... 21
IV.2 Hubungan Sudut Diam dan Daya Alir ... 27
IV.3 Persyaratan Penyimpangan Bobot Tablet ... 29
V.1 Pemeriksaan Kualitatif Senyawa Flavonoid dalam Ekstrak Herba Meniran ... 32
V.2 Hasil Pemeriksaan Kecepatan Alir, Sudut Diam, MC, dan Kompaktibilitas ... 38
V.3 Hasil Pemeriksaan Distribusi Ukuran Granul ... 40
V.4 Hasil Pemeriksaan Mutu Fisik Tablet Efervesen Ekstrak Meniran ... 42
V.5 Kekerasan 2 Ton Tablet Efervesen Ekstrak Meniran ... 46
V.6 Kerapuhan Tablet Efervesen Ekstrak Meniran ... 48
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Meniran (Phyllanthus niruri L.) ... 4
3.1 Skema Kerangka Konseptual ... 19
4.1 Moisture Content Balance ... 26
4.2 Shieve Shaker ... 26
4.3 Alat Penentuan Sifat Alir dan Sudut Diam ... 28
4.4 Hardness Tester ... 29
4.5 Friability Tester ... 30
5.1 Hasil pemeriksaan Spektrum Inframerah Manitol ... 33
5.2 Spektrum Infra merah Manitol pada pustaka ... 33
5.3 Hasil pemeriksaan Spektrum Inframerah gelatin ... 34
5.4 Spektrum Inframerah gelatin pada pustaka ... 34
5.5 Hasil pemeriksaan Spektrum Inframerah Asam Sitrat ... 35
5.6 Spektrum Inframerah Asam Sitrat pada pustaka ... 35
5.7 Hasil pemeriksaan Spektrum Inframerah Asam Tartat ... 36
5.8 Spektrum Inframerah Asam Tartat pada pustaka ... 36
5.9 Hasil pemeriksaan Natrium Bikarbonat ... 37
5.10 Spektrum Inframerah Natrium Bikarbonat pada pustaka ... 37
5.11 Grafik Pengaruh Tekanan dan Kadar Bahan Pengikat Terhadap Kompaktibilitas Tablet ... 39
5.12 Histogram Distribusi Ukuran Granul ... 41
5.13 Profil Kekerasan Tablet Efervesen Ekstrak Meniran pada berbagai Kadar gelatin dengan Tekanan/kempaan 2 Ton ... 43
5.14 Profil kerapuhan tablet efervesen Ekstrak Meniran terhadap kadar gelatin ... 44
5.15 Profil Waktu Hancur Tablet Efervesen Ekstrak Meniran pada berbagai Kadar gelatin ... 45
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Daftar Riwayat Hidup ... 63
2. Surat Pernyataan ... 64
3. Sertifikat Analisis Ekstrak Meniran ... 65
4. Hasil Pengamatan Senyawa Flavonoid pada Ekstrak Meniran ... 68
5. Hasil Pengamatan FT-IR Manitol ... 69
6. Hasil Pengamatan FT-IR Gelatin ... 71
7. Hasil Pengamatan FT-IR Asam Sitrat ... 73
8. Hasil Pengamatan FT-IR Asam Tartat ... 75
9. Hasil Pengamatan FT-IR Natrium Bikarbonat ... 78
10. Pemeriksaan Mutu Fisik Granul dengan Bahan Pengikat Gelatin ... 80
11. Pemeriksaan Mutu Fisik Tablet Efervesen Ekstrak Meniran ... 83
12. Hasil analisis Statistik Kekerasan Tablet Efervesen Ekstrak Meniran ... 92
13. Hasil analisis Statistik Kerapuhan Tablet Efervesen Ekstrak Meniran ... 97
14. Hasil analisis Waktu Hancur Tablet Efervesen Ekstrak Meniran ... 100
15. Foto Tablet Efervesen Ekstrak Meniran ... 105
16. Reaksi Awal gas CO2 Tablet Efervesen Ekstrak Meniran ... 106
17. Tabel distribusi harga F pada α = 0,05 ... 108
xvii DAFTAR SINGKATAN MC : Moisture Content Kg : Kilogram mg : Milligram cm : Centimeter ml : Milliliter
FTIR : Fourier Transform Infra Red KLT : Kromatografi Lapis Tipis
KBr : Kalium Bromida
SPSS : Statistical Product and Service Solution HSD : Honestly Significant Difference
µg : microgram
g : gram
xviii
DAFTAR PUSTAKA
Agoes, Goeswin. 2007. Teknologi Bahan Alam. Edisi Revisi dan Perluasan, Bandung; Penerbit ITB
Anief, M., 2000. Ilmu Meracik Obat. Edisi Revisi. Cetakan ke 9. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, hal 168-169.
Ansel, Howard C. 1989. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, Edisi Keempat. UI – Press: Jakarta, pp. 300, 607-608
Ansel, Howard C. Nicholas G. Popovich and Layd V. Allen Jr. 1995.
Pharmaceutical Dosage Forms and Drug Diliverry Sistems. Six Edition,
194-202, Lea and Febiger, USA.
Aulton, M., and Summers M. 2002. Tablet and Compaction in : Pharmaceutics The
Science of Dosage Form Design. 2nd., Churchill Livingstone : Philadelphia,pp. 397-439
ASEAN. 2004. Standard of ASEAN Herbal Medicines. Vol. 2. ASEAN Countries: Jakarta.
Banker, G. S., and Anderson N. R. 1986. Tablet in: Lachman L., Lieberman H. A., andKanig J.L. Eds. The Theory and Practice of Industrial Pharmacy. 3rd., Lea and Febiger : Philadelphia,pp. 293-343.
Bertuzzi, G. 2005. Effervescent Granulation in Parikh, D.M, (ed). Handbook of
Pharmaceutical Granulation Technology. Taylor & Francis. Singapore.
365-382.
Bharat W. Tekade, Umesh T. Jadhao, Vinod M .Thakre, Leena R. Bhortake. 2014.
Formulation and Evaluation of Diclofenac Sodium Effervescent Tablet.
Innovations in Pharmaceuticals and Pharmacotherapy. Vol 2 (2) Department of Pharmaceutics. Faizpur, (India). Page 350-358.
BPOM RI., 2010. Acuan Sediaan Herbal. Volume ke-5. Edisi ke-1, Jakarta: Direktorat Obat Asli Indonesia Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Kosmetik, dan Produk Komplemen, hal. 129
Burns SJ, et. al., 1998. Assesment of a Dissolution Vessel Design for Use With
Floating and Erodible Dossage Form. Int. J. Pharm. 160(2): 213-218.
Cartensen, Jens T. 1977. Pharmaceutics of Solids and Solid Dosage Forms. John Wiley & Sons : New York, Pages 132-243.
xix
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2009. Farmakope Herbal Indonesia. Edisi I. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1995. Farmakope Indonesia, Edisi IV. Departemen KesehatanRI : Jakarta.
Dua, Kamal., Kavita Pabreja, Ramana MV. 2010. Preparation, Characterization,
and In Vitro Evaluation of Aceclofenac Solid Dispersions. ARS
Pharmaceutica Vol. 51 (1). Pp. 57-76.
Duke. 2003. Phytochemical and Ethnobotanical Databases,
http:/www.arsgrin.gov/duke, Diakses tanggal 10 Januari 2014
G. Matei, A. Airinei, D.-E. Creanga. 2005. Submicron Structure in Biocompatible
Ferrofluids. ACTA PHYSICA POLONICA A. Vol. 109 No.3. Iasi. Romania.
Page 405 – 409.
Herdiana, YP. 2007. Spektrofotometri Derivatif Ultraiolet untuk Estimasi Kadar
Flavonoid Ekstrak Meniran. Skripsi. Institut Pertanian Bogor. Indonesia.
Heyne. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia. Jilid II. Yayasan Sauna Wana Jaya. Jakarta.
Hutapea, JR. 1993. Inventaris Tanaman Obat Indonesia (II). Jakarta: Depkes RI.
Ikatan Apoteker Indonesia. 2010. Informasi Spesialite Obat (ISO) Indonesia. Volume 44 - 2009 s/d 2010. PT. ISFI : Jakarta.
Kardinan, A. dan Kusuma, F.R. 2004. Meniran Penambah Daya Tahan Tubuh
Alami. Agromedia Pustaka. Tangerang. Page 6-13.
King, Robert E. 1980. Tablets, Capsules, and Pills, in Osol A., Chase G. D., Gennaro A. R., Gibson M. R., Granberg C. B., Harvey S. C., King R. E., Martin A. N., Swinyard E. A., Zink G. L. Remington’s Pharmaceutical Sciences 16th
Edition, Volume 2. Mack Publishing Company : Easton.
Kristianti,A.N, Aminah, N.S, Tanjung, M dan Kurniadi, B., 2008. Buku Ajar
Fitokimia. Surabaya: Airlangga University pres.
Lachman, C.L., Lieberman, H.A., dan Kanig, J,L., 1994. Teori dan Praktek
Farmasi Industri. Edisi II. Diterjemahkan oleh Siti Suyatmi. Jakarta:
Universitas Indonesia Press, pp. 160-161, 713-714.
Lestari, A.B.S., dan Natalia, L., 2007. Optimasi Natrium Sitrat dan Asam
xx
Ekstrak Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb) secara Granulasi Basah. Majalah Farmasi Indonesia. 18(1), 21-28
Lieberman, H. A.,L. Lachman dan J. B. Schwartz. 1992. Pharmaceutical Dosage
Form - Tablet. Volume 1. Marcel Dekker Inc., New York.
Ma’at, S. 1996. Phyllanthus niruri L. sebagai Imunostimulator pada Mencit. Karya Tulis Ilmiah. Program Pasca Sarjana Universitas Airlangga Surabaya.
Mabry, T.J. (Tom J.), Markham, K.R., Thomas, M.B., 1970. The Systematic
Identification of Flavonoids. New York: Spring-Verlag.
Mangunwardoyo., W., Cahyaningsih., E., Usia., T., 2009. Ekstraksi dan Identifikasi
Antimikroba Herba Meniran (Phyllanthus niruri L.). Jurnal Ilmu
Kefarmasian Indonesia. Jakarta. Vol. 7, No.2 hal. 57-63
Martin, A., 1993. Farmasi Fisik: Dasar - Dasar Kimia Fisik dalam Ilmu
Farmasetik, Edisi ketiga, Penerbit Universitas Indonesia : Jakarta.
M.N. Rode., G.G. Muley, D.V. Meshram, S.S Hussaini, V. G Dongre, B. H. Pawar, M. D Shirsat. 2009. Growth and Characterization of L-Tartaric acid
doped and Mixed Di-sodium hydrogen phosphate (DSHP) single crystal for laser application. Optoelectronics and Advanced Materials-Rapid Comm.
Vol.3, No.9 page 927 – 932.
Mohrle, R., 1989. Effervescent Tablets. In : Lieberman. H. A., Lachman. L. And Schwart.I.B (Eds.). Pharmaceutical Dosage Form, Tablet, Vol 1,2 nd Ed Revisied And Expanded, Marcel Dekker. Inc, New York, P : 285 – 328.
Osward, T. T., 1995. Tumbuhan Obat. Baratha. Jakarta.
Peters, D., 1989, Medicated Lozenges, In : Lieberman. H. A., Lachman. L. And Schwart.I.B.Eds., Pharmaceutical Dosage Form, Tablet, Vol 1, 2nd Ed Revisied And Expanded, Marcel Dekker. Inc, New York, pp : 419- 582
Plantamor: Situs Dunia Tumbuhan. 2012. Meniran (Phyllanthus niruri). http://www.plantamor.com/index.php?plant=990
Rahardja, Kirana. 2008. Obat Obat Penting. Edisi Keenam Cetakan Pertama. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
Rowe, R.C., Sheskey, P.J., Weller, P.J. 2009. Handbook of Pharmaceutical
Excipient, Sixth Edition. The Pharmaceutical Press and The American
xxi
Sabir, Ardo. 2005. Aktivitas Antibakteri Flavonoid Propolis Trigona sp.
Terhadap Bakteri Streptococcus mutans (in vitro). Majalah Kedokteran
Gigi Volume 38 No. 3, Indonesia, pp.135-141.
Schmidt PC, et al. 1998. Optimization of an effervescent tablet formulation
containing spray dried L-leucine and polyethylene glycol 6000 as lubricants using a central composite design. European Journal of
Pharmaceutics and Biopharmaceutics Vol.46 (1), Germany. pp 85-94
Sheth, B. B., Bandelin F, J., Shangraw r.,F., 1980, Compressed Tablet., in Lieberman M.A, et. Al. 1989. Pharmaceutical Dosage Forms : Tablet. 2nd Edition, Revisied dan Expanded, Volume I, Marcel Dekker, Inc., New York and Basel, 105-115.
Siregar, CJP., Wikarsa, S. 2010. Teknologi Farmasi Sediaan Tablet : Dasar-dasar
Praktis. Jakarta: EGC.
Soenarto, Y., Sumadiono, Kusumaningrum A.D.R., 2012. Effects of Phyllanthus
niruri on the Severity of the Common Cold in Children, Paediatrica
Indonesiana, Vol. 52, Page 346-351.
Subhashree Sahoo, Chandra Kanti Chakraborti, Subash Chandra Mishra, Sharmistha Naik. 2011. Analytical Characterization of a Gelling Biodegradable
Polymer. Drug Invention Today Vol. 3 No. 6, Orissa, India.
Suhirman., S dan Winarti., C. 2010. Prospek dan Fungsi Tanaman Obat sebagai
Imunomodulator. Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik. Indonesia.
pp. 121-133.
Sunarno. 2007. Efek Phillantus niruri L. pada prosentase neutrofil, koloni bakteri
limpa dan histopatologi hepar mencit Balb/C yang diinfeksi Salmonella
thypimurium. Semarang: Program Pasca Sarjana Universitas Dipenogoro.
Sweetman, Sean C. 2009. Martindale, The Complete Drug Reference. 36th edition.
Pharmaceutical Press : London, pp. 1930-1931.
Timmermas J, Moes AJ. 1990. How well do floating dosage form float?. Int. J. Pharm.; 62(2-3):207-216.
United States Pharmacopoeial Convention. 2009. The united states pharmacopoeia,
32nd revision and the national formulary, 27th revision. Rockville: United
xxii
Voigh, R. 1971. Buku Pelajaran Teknologi Farmasi, oleh Dr..rer.nat. Soendani NoeronoSoewandhi., Apt (penterjemah) dan Prof. Dr. Moch. Samhoedi Reksohadiprodjo., Apt (Editor). Gajah Mada University press : Jogjakarta.
Winarno, Eko., 2011. Uji Sitotoksik Ekstrak Kapang Aspergillus sp. terhadap Sel Kanker Payudara T47D. Jakarta : Skripsi Fakultas Matematika dan Ilmu