• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis kepuasan grosir produk minuman isotonik pocari sweat wilayah jakarta terhadap kantor cabang pt amerta indah otsuka

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Analisis kepuasan grosir produk minuman isotonik pocari sweat wilayah jakarta terhadap kantor cabang pt amerta indah otsuka"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Minuman isotonik merupakan produk yang tergolong baru di jajaran minuman. dalam kemasan. Minuman isotonik bukan sekadar minuman yang ditujukan untuk menghilangkan rasa haus seperti layaknya softdrink biasa, namun juga merupakan minuman yang diproduksi untuk membantu dalam mengembalikan kesegaran dan kebugaran tubuh manusia. Bisnis produk minuman isotonik dengan merek “Pocari Sweat” yang diproduksi dan dipasarkan oleh PT. Amerta Indah Otsuka (AIO), mengalami perkembangan yang pesat tiap tahunnya. Pada tahun 2005, pangsa pasar yang telah mampu diserap oleh Pocari Sweat mencapai 87 persen (Gambar 1).. Kino Sweat (3%). M100+,Xion,Optima Sw eat,Superade (10%). Pocari Sweat (87%). Pocari Sweat. Kino Sweat. M100+,Xion,Optima Sweat,Superade. Sumber : PT. Amerta Indah Otsuka (2005). Gambar 1. Pangsa Pasar Minuman Isotonik Tahun 2005. Pelaku dalam bisnis minuman isotonik bukan hanya berasal dari dalam negeri, tetapi juga berasal dari luar negeri seperti Gatorade yang diproduksi dan didistribusikan oleh Australia. Namun Gatorade tidak lagi menjadi pesaing bagi Pocari Sweat. Hal ini disebabkan oleh konsentrasi produk Gatorade yang saat ini.

(2) hanya dapat ditemui di pasar-pasar modern. Sementara pelaku pasar minuman isotonik dalam negeri dan masih aktif bersaing dipasaran saat ini diantaranya adalah Kino Sweat, M 100 Plus, Xion, Optima Sweat, dan Superade. Khusus untuk produksi di dalam negeri terdapat sejumlah 22 produsen yang memproduksi minuman isotonik seperti terlihat pada Tabel 1.. Tabel 1. Produsen Minuman Isotonik Dalam Pasar Domestik No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.. Perusahaan PT. Bali Hai Bevery Indonesia PT. Bernofarm PT. Bintang Toedjoe PT. Buana Tirta Utama PT. Coca-cola Amatil Indonesia PT. Herson Makmur PT. Herbayu Inti PT. Hexpharm Djaja Laboratory PT. Kino Sentra Industrindo PT. Konimex Pharmaceutical Lab. Ind PT. Lasallefood Indonesia PT. Nala Vini Eka (Navika) Beverages. 13. PT. Nutrisari Indonesia 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21.. PT. Nutrimedindo Neutraceuticatama PT. Amerta Indah Otsuka PT. Polari limunusa Inti PT. Sinde Budi Sentosa PT. Tang Mas PT. Tempo Scan Pasific. Tbk PT. Triyasa Nagamas Farma PT. Ulam Tiba Halim. 22. PT. Ultrajaya Milk Industry Sumber : PT. Amerta Indah Otsuka (2005). 2. Merek Michi Ionix efervescen Isotonik Vion serbuk isotonik Superade Aquarius Californiana Sports Isotonik Herdrink Isotonik Cooling Plus Kino Sweat serbuk Isotonik Sprint Terra Minuman Isotonik Qolbu Minuman Isotonik Berkarbonasi Nutrisi Fresh Up Isotonik Instant Nutri Isotonik Pocari Sweat 100 Plus Minuman Isotonik Delipo Sweat Isotonik 2 Tang Minuman Isotonik Viton Isotonik Elite Isotonik Marimas Isotonik Minuman Serbuk Lytren Isotonik.

(3) Produk minuman isotonik dalam kemasan kaleng dengan merek ”Pocari Sweat” yang diproduksi oleh PT. Amerta Indah Otsuka (AIO) merupakan pemimpin pasar untuk minuman isotonik. Pada tahun 2004, AIO telah berhasil memasarkan 103 juta kaleng dan pada tahun 2006 menargetkan setiap orang Indonesia mengkonsumsi satu kaleng Pocari Sweat per tahun sehingga penjualan akan mencapai 230 juta kaleng (www.sinarharapan.com, 2005). Posisi sebagai pemimpin pasar dalam industri minuman isotonik didasari oleh besarnya persentase volume pasar dan persentase pangsa pasar yang berhasil diraih untuk tahun 2004 seperti yang diperlihatkan pada Tabel 2.. Tabel 2. Volume dan Nilai Pasar Minuman Isotonik Tahun 2004 Total Pocari Sweat Gatorade Superade Fresh up Sprint 100 Plus Terra Michi Pripps Cooling Plus Lainnya Total. Volume Pasar (Liter) (%) 36.502.500 75.9 4.900.000 10.2 3.055.000 6.4 900.000 1.9 625.000 1.3 412.500 0.9 363.000 0.8 396.000 0.8 375.000 0.8 300.000 0.6 250.240 0.5 48.079.240 100. Pangsa Pasar (Rp Juta) (%) 405,250 65.5 57,400 9.3 22,875 3.7 20,250 3.3 4,125 0.7 56,250 9.1 5,000 0.8 4,140 0.7 3,795 0.6 6,600 1.1 46,225 7.5 618,285 100. Sumber : PT. Amerta Indah Otsuka (2005). Pocari Sweat mulai diperkenalkan di Indonesia pada tahun 1990-an, namun kinerja penjualannya pada saat itu masih belum menghasilkan keuntungan walaupun potensi pasarnya sangat besar. Sebelum dipasarkan oleh AIO, penjualan Pocari Sweat berpindah tangan beberapa kali. Pada 1990 hingga tahun 1997, pemasaran Pocari. 3.

(4) Sweat dilakukan oleh PT. Otsuka Indonesia (OI). Namun selama kurun waktu tersebut, distribusi tidak berjalan baik serta sasaran pasar yang kurang jelas. Hal ini disebabkan oleh saluran pemasaran produk yang menyatu dengan produk farmasi keluaran OI. Padahal, Pocari Sweat merupakan produk konsumsi (consumer goods). Pada tahun 2002 dan 2003, penjualan Pocari Sweat baru menunjukkan peningkatan sebesar 50 persen, tetapi pada tahun 2004 meningkat lagi mencapai 80 persen. Menurut Bando (2005), rata-rata pertumbuhan penjualan AIO mencapai 67 persen per tahun. Pada 2003 terjual sebanyak 55 juta kaleng, pada 2004 sebanyak 100 juta kaleng, dan 2005 AIO menargetkan penjulan 150 juta kaleng. Peningkatan penjualan Pocari Sweat ini lebih tinggi dari rata-rata produk minuman energi dan minuman kesehatan di Indonesia lainnya yang hanya menunjukkan pertumbuhan sebesar 28.6 persen/tahun (Sudarmadi, 2004). Hal ini menunjukkan bahwa potensi dari pertumbuhan Pocari Sweat dapat mengungguli industri minuman kesehatan. Menurut Simon dalam SWA (2005), Pocari memiliki kemiripan dengan Gatorade yang berjaya di negara-negara Eropa, hanya saja Gatorade lebih diposisikan sebagai penghilang rasa haus. Sebelum terjadinya krisis moneter, Gatorade sempat masuk didalam pasar Indonesia, namun mengalami kegagalan dikarenakan timing yang kurang tepat. Harga Gatorade yang dinilai terlalu mahal dan memposisikan diri sebagai sport drink untuk menghilangkan haus. Masyarakat Indonesia masih sulit melihat fungsi produk sport drink seperti yang ditawarkan oleh Gatorade. Sementara itu Pocari Sweat masuk sebagai health drink, namun tetap dikaitkan dengan dunia olah raga.. 4.

(5) Menurut Sudarmadi (2004), kesuksesan PT. Amerta Indah Otsuka dalam upayanya melakukan turnaround terhadap kinerja Pocari Sweat dipengaruhi oleh beberapa hal, yaitu: (1) aspek promosi dan edukasi ke konsumen, (2) aspek distribusi produk, (3) aspek produk dengan penambahan varian kemasan dan (4) aspek manajemen organisasi.. Khusus dalam aspek distribusi, pada awalnya jaringan. pemasaran Pocari Sweat hanya mengandalkan kekuatan empat buah cabang perusahaan (tiga di Jakarta dan satu di Bandung). Selama tiga tahun terakhir, PT. Amerta Indah Otsuka selaku produsen dan distributor Pocari Sweat mulai memperbaiki saluran pemasarannya agar lebih merata dan lebih tajam. PT. Amerta Indah Otsuka juga telah menciptakan jaringan distributor-distributor baru terutama di wilayah Jawa dan Bali. Konsep pengembangan jaringan pemasaran untuk wilayah diluar Jabotabek dan Bandung, PT. Amerta Indah Otsuka bekerjasama dengan pihak ketiga sebagai distributor. Untuk saat ini PT. Amerta Indah Otsuka berkonsentrasi di Jawa dan Bali dengan jumlah distributor yang telah mencapai 18 perusahaan dan tiaptiap distributor tersebut mengelola berbagai cabang yang dikembangkan sendiri. Dalam mempertahankan posisinya sebagai pemimpin pasar, salah satu strategi yang diperlukan adalah perancangan saluran pemasaran yang efektif dan efisien. Selain itu, kepuasan dari setiap elemen dalam saluran pemasaran, baik ditingkat cabang maupun distributor (outsourcing), yang untuk selanjutnya diteruskan ke berbagai jenis pasar modern (modern market), toko, grosir maupun pasar tradisional perlu diperhatikan. Dengan berlatar belakang saluran pemasaran tersebut sebagai salah faktor penentu keberhasilan dalam penguasaan pasar, maka kajian mengenai kepuasan dari grosir sebagai perpanjangan tangan dari AIO dalam menjangkau pasar. 5.

(6) dan target konsumen menjadi penting dan perlu. Diharapkan hasil dari evaluasi dan analisis yang dilakukan nantinya diharapkan dapat diambil beberapa masukan yang dianggap penting bagi PT. Amerta Indah Otsuka. Selain itu dari hasil kajian ini diharapkan dapat diambil beberapa langkah dan keputusan baru dalam meningkatkan kinerja saluran pemasaran Pocari Sweat.. 1.2. Rumusan Masalah Dengan deskripsi latar belakang di atas, maka perumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Atribut-atribut apa saja yang mempengaruhi kepuasan pihak grosir? 2. Bagaimana tingkat kepentingan dan kinerja dari atirbut-atribut mutu pelayanan grosir terhadap kantor cabang PT. Amerta Indah Otsuka dalam mendistribusikan produk Pocari Sweat? 3. Bagaimana implikasi manajerial perusahaan bagi pengembangan dan peningkatan kepuasan grosir terhadap pelayanan pemasaran produk Pocari Sweat?. 1.3. Tujuan Penelitian 1. Menganalisa faktor-faktor/atribut-atribut yang mempengaruhi tingkat kepuasan pihak grosir terhadap kinerja kantor cabang PT. Amerta Indah Otsuka.. 2. Menganalisa tingkat kepentingan dan kinerja atribut mutu pelayanan dari pihak grosir terhadap kantor cabang PT. Amerta Indah Otsuka dalam mendistribusikan produk Pocari Sweat.. 6.

(7) 3. Mengelompokkan atribut-atribut berdasarkan kategori kesamaan tingkat kebutuhan guna pengembangan program kinerja pelayanan kantor cabang.. 4. Merumuskan implikasi manajerial bagi pengembangan dan peningkatan kepuasan grosir terhadap kinerja saluran pemasaran produk Pocari Sweat.. 1.4. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi berbagai pihak yang. berkepentingan dalam proses pengambilan keputusan, baik keputusan manajerial dari manajemen perusahaan yaitu sebagai salah satu bahan pertimbangan dalam menganalisa sistem saluran pemasaran produk Pocari Sweat. Dilain pihak bagi institusi pendidikan, dapat menjadi bahan pustaka dan sebagai pembanding dalam penelitian pengukuran kepuasan salah satu pemain dalam saluran pemasaran produk. Bagi penulis, kajian ini diharapkan dapat menjadi sarana pengembangan wawasan dalam mengaplikasikan teori manajemen dalam bidang pemasaran, khususnya saluran pemasaran produk.. 1.5. Ruang Lingkup Identifikasi model kepuasan grosir dilakukan dengan mengadopsi konsep. kualitas pelayanan (service quality) oleh Parasuraman et al. (1990), dengan menggunakan lima dimensi (reliability, responsiveness, assurance, emphathy dan tangible) yang diterjemahkan menjadi beberapa atribut saluran pemasaran sesuai dengan kondisi di lapangan. Pengambilan sampel dilakukan pada cakupan wilyah tiga kantor cabang DKI Jakarta dan sekitarnya, yakni kantor cabang barat, kantor cabang timur dan kantor cabang selatan.. 7.

(8)

Gambar

Gambar 1. Pangsa Pasar Minuman Isotonik Tahun 2005
Tabel 1. Produsen Minuman Isotonik Dalam Pasar Domestik
Tabel 2. Volume dan Nilai Pasar Minuman Isotonik Tahun 2004

Referensi

Dokumen terkait

Terdapat empat aspek yang telah dikaji dalam kajian ini iaitu tahap pemahaman konsep pelajar dalam topik elektrokimia, salah konsep pelajar dalam topik elektrokimia, tahap

Kegiatan Lomba Penulisan Kisah dan Photo Inspiratif Madrasah tahun 2013 (LPKPIM 2013) yang diadakan oleh Unit Pelaksana Program Akreditasi Madrasah (UPPAM) yang mengambil

Demi melayani masyarakat untuk berbagai aktivitas sosial yang terpadu dalam satu tempat, Qatar Charity Indonesia menyediakan Pusat Pendidikan Terpadu yang terdiri dari

mencapai Universal Access 100-0-100; (3) Perlu Sinergitas antara Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kab/Kota untuk mencapai Universal Access 100-0-100 (Perencanaan dan

✭❇✮ Peningkatan mutu pendidikan di Indonesia memerlukan beberapa komponen, antara lain guru yang berkualitas, sarana dan prasarana yang lengkap, metode pembelajaran yang bervariasi,

MEHMET ZEKİ AVCI Hemşirelik Yüksek

Lakes Environmental sebuah perusahaan penghasil perangkat lunak menawarkan aplikasi WRPLOT (Wind Rose Plot) yang dapat melakukan perhitungan dalam menghasilkan

PT Tunas Gemilang Sakti Palembang dalam menjalankan aktivitasnya yaitu melakukan pengambilan dan mengantarkan produk pesanan sesuai dengan alamat yang dituju, oleh karena itu