• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA"

Copied!
61
0
0

Teks penuh

(1)

4.1 Pengumpulan Data 4.1.1 Lokasi Penelitian

Penulis melakukan penelitian di PT. Mitra Toyotaka Indonesia yang berlokasi di Jalan Raya Serang Km. 24 Balaraja – Tangerang Provinsi Banten.

4.1.2 Sejarah Perusahaan

PT. Mitra Toyotaka Indonesia selanjutnya disingkat menjadi PT. MTI adalah sebuah perusahaan Join Venture dengan status Penanaman Modal Asing antara Toyotaka Sangyo Corporation (Japan), Meiwa Industry Corporation (Japan), dan Toyotaka Kagaku Co.Ltd (Japan).

PT. Mitra Toyotaka Indonesia didirikan pada tanggal 6 Februari 1990 dan Akta Notaris Nomor 6, tanggal 6 Februari 1990 yang berlokasi di Jalan Raya Serang Km. 24 Balaraja – Tangerang Provinsi Banten dan mulai memproduksi pada bulan Februari 1991 dengan luas area 31.140 m2 dan luas bangunan 14.000 m2 dengan jumlah karyawan per bulan juli 2015 sebanyak 251 karyawan.

(2)

PT. Mitra Toyotaka Indonesia merupakan suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang Manufacturing dengan menggunakan bahan baku kayu dan besi dengan bidang usaha sebagai berikut :

1. Bidang Steel

a. Steel Case for Automotive Part (Returnable Rack, Special Pallet, & Special Cart for Material Handling in factory,etc)

b. Customize Special Design in Steel Pallet, Steel Rack, & Cart c. Press Part

2. Karoseri Project

a. Karoseri Quick Roof (Wing Box) b. Karoseri Flat Deck

c. Karoseri Bak Tertutup atau Bak Terbuka

4.1.3 Visi dan Misi Perusahaan

a. Visi : Menjadi produsen bertaraf internasional dalam bidang Steel Pallet dan Karoseri

b. Misi : Mempertahankan market share dan menghasilkan produk berkualitas engan cara yang efisien, didukung oleh sumber daya manusia yang berkualitas serta sistem manajemen yang handal.

(3)

4.1.4 Stuktur Organisasi Perusahaan

(4)

4.1.5 Sistem Permintaan Pembelian Material

Berikut urutan kerja permintaan pembelian material di bagian PPIC pada section inventory control :

1. Menerima informasi tertulis dan marketing berupa PO (Purchase Order) dari buyer Steel Pallet / Karoseri.

2. Menerima material list atau daftar komponen per unit dari engineering sesuai dengan type pallet yang ada pada PO buyer.

3. Menghitung kebutuhan material per quantity order berdasarkan material requirement per unit.

4. Menghitung stock material dan memasukkan ke data kebutuhan material per quantity order untuk mengurangi total kebutuhan yang akan dibeli.

5. Membuat permintaan pembelian (PP) dari hasl perhitungan yang sudah dikurangi dengan stock material yang ada.

6. Meminta persetujuan dari atasan

7. Masukkan dalam file sebagai dokumenn

8. Mendistribusikan ke bagian Purchasing dan Production Planning Control.

4.1.6 Sistem Pembuatan Purchase Order di Bagian Purchasing

Berikut diagram alir pembuatan Purchase Order setelah menerima Purchase Request yang dibuat oleh bagian PPIC :

(5)

TERIMA PP (PURCHASE REQUEST) DARI PPIC

KONFIRMASI KE SUPPLIER, SUDAH TERIMA PO /

BELUM

CARI SUPPLIER & HARGA (PENAWARAN HARGA) UNTUK ITEM BARU, INPUT

DIBUKU BERDASARKAN JENIS MATERIALNYA

BUAT PURCHASE ORDER, TTD ATASAN PURCHASING TANDA TENGAN LENGKAP

(HATIBIE & SHINTARO)

KIRIM PO KE SUPPLIER (BY FAX / EMAIL) PO DIDISTRIBUSI, ASLI (DI

FILE), COPY MERAH (KE ADE / ACCOUNTING), COPY

HIJAU (WARE HOUSE)

KONFIRMASI KE SUPPLIER UNTUK PENGIRIMAN

BARANG

`

Gambar 4.2 Flow Chart Pembuatan Purchase Order

4.1.7 Data Bahan Baku

Jenis bahan baku yang menjadi objek penelitian adalah plat baja jenis SPHC berukuran 1,6 x 4’ x 8’. Steel Plate Hot Rolled Coiled (SPHC) adalah plat baja yang dihasilkan lewat proses canai panas dengan kualitas komersial. Plat SPHC juga sering disebut plat hitam karena plat

(6)

ini berwarna kehitam-hitaman. SPHC yang terdapat diperusahaan terbdapat berbagai jenis ukuran.. Plat besi SPHC ini biasa digunakan untuk bagian Door, Aori,Wing, Perisai, dan bagian-bagian yang lainnya. Berikut detail ukuran SPHC 1,6 x 4’ x 8’. Berikut gambar bahan baku SPHC 1,6 x 4’ x 8’ dan gambar produk Karoseri :

`

(7)

Gambar 4.3 Produk Karoseri Di PT. Mitra Toyotaka Indonesia

Berikut tabel detail ukuran SPHC 1,6 x 4’ x 8’ :

Tabel 4.1 Detail Ukuran SPHC 1,6 x 4’ x 8’

Jenis Bahan Baku Ketebalan (mm) Lebar (feet)/(mm) Panjang (feet)/(mm) Berat (kg) SPHC 1,6 4’/1220 8’/2440 37,5

Selain itu, selama 2016 perusahaan mendapatkan bahan baku tersebut dari beberapa supplier yang ada di wilayah JABODETABEK.

(8)

Berikut data supplier beserta waktu tunggu dari barang dipesan hingga barang sampai di perusahaan:

Tabel 4.2 Data Pemasok dan Waktu Tunggu

Pemasok Asal Pemasok Waktu Tunggu Satuan

PT. Kinmasaru Ranggun Batu Ceper,

Tangerang 4 hari Lembar

PT. Putra Setia Sukses Bersama

Tubagus Angke,

Jakarta 4 hari Lembar

PT. Sinar Sukses Sejahtera Jakarta 4 hari Lembar

4.1.8 Biaya Simpan

Berikut biaya yang menyangkut pada biaya penyimpanan bahan baku SPHC berukuran 1,6 x 4’ x 8’ terdiri dari :

Tabel 4.3 Data Biaya Simpan Bahan Baku Tahun 2016

No Keterangan Jumlah Biaya

1 Biaya Listrik Rp 3.989 2 Biaya Kartu Stock Card Rp 147 3 Upah Karyawan (1 Tahun) Rp 1.373.793 4 Material Handling (1 tahun) Rp 521.822 5 Biaya Resiko Rp. 4.632.386 6 Biaya Modal Rp. 71.267.491

4.1.9 Biaya Pesan

Berikut biaya yang menyangkut pada biaya pemesanan bahan baku SPHC berukuran 1,6 x 4’ x 8’ terdiri dari :

(9)

Tabel 4.4 Data Biaya Pesan Bahan Baku Tahun 2016

No Keterangan Jumlah Biaya

1 Biaya Fax Rp 21.667 2 Biaya Form PO Rp 13.000 3 Biaya Transportasi Rp 3.900.000

4.1.10 Data Jumlah Pemakaian Bahan Baku

Berikut data pemakaian bahan baku SPHC 1,6 x 4’ x 8’ selama tahun 2016. Data didapat dari kartu stock card :

Tabel 4.5 Data Pemakaian Bahan Baku SPHC 1,6 x 4’ x 8’ Tahun 2016

No Bulan Jumlah Pemakaian

1 Januari-16 220 2 February-16 341 3 Maret-16 299 4 April-16 252 5 Mei-16 295 6 Juni-16 432 7 Juli-16 97 8 Agustus-16 283 9 September-16 18 10 Oktober -16 315 11 November-16 603 12 Desember-16 566

4.1.11 Data Jumlah Pembelian Bahan Baku

Berikut data pembelian bahan baku SPHC 1,6 x 4’ x 8’ selama tahun 2016. Data didapat dari file Purchase Order di bagaian Purchasing:

(10)

Tabel 4.6 Data Pembelian Bahan Baku SPHC 1,6 x 4’ x 8’ Tahun 2016

No Bulan Jumlah Total Jumlah Pembelian

1 Januari 200 211 2 11 3 Febuari 200 400 4 200 5 Maret 120 320 6 200 7 April 160 166 8 6 9 Mei 200 400 10 200 11 Juni 140 280 12 140 13 Juli - 14 Agustus 200 400 15 200 16 September - 17 Oktober 80 270 18 80 19 110 20 November 100 500 21 200 22 100 23 100 24 Desember 191 963 25 200 26 180 27 100 28 292

(11)

4.2 Pengolahan Data

4.2.1 Perhitungan Biaya Pesan dan Biaya Simpan a. Biaya Pesan

Tabel 4.7 Perhitungan Total Biaya Pesan Bahan Baku

No Keterangan Jumlah Biaya

1 Biaya Fax Rp 21.667 2 Biaya Form PO Rp 13.000 3 Biaya Transportasi Rp 3.900.000 Total Rp 3.934.667 Biaya pesan per pesanan Rp 151.333

Dari tabel 4.7 didapatkan biaya pesan untuk melakukan sekali pemesanan adalah sebesar Rp 151.333.

b. Biaya Simpan

Tabel 4.8 Perhitungan Total Biaya Simpan Bahan Baku

No Keterangan Jumlah Biaya

1 Biaya Listrik * Rp 3.989 2 Biaya Kartu Stock Card* Rp 147 3 Upah Karyawan (1 Tahun) * Rp 1.373.793 4 Material Handling (1 tahun) * Rp 521.822

5 Biaya Resiko* Rp. 4.632.386

6 Biaya Modal* Rp. 71.267.491

Total Rp 77.799.628 Biaya simpan/unit Rp 19.897/unit/tahun

Rp 1.658/unit/bulan RP 80,88/unit/hari *Keterangan : perhitungan tertera pada lampiran

(12)

Dari tabel 4.8, biaya simpan didapatkan dari kontribusi dari total cost product Karoseri yaitu sebesar 3,5%. Biaya simpan per unit yang didapat per-tahunnya adalah sebesar 19.897 rupiah, untuk per-bulanya sebesar 1.658 rupiah, dan untuk per-harinya adalah 80,88 rupiah.

(13)

4.2.2 Perhitungan Biaya Persediaan SPHC 1,6 x 4’ x 8’ di PT. Mitra Toyotaka Indonesia

Dari data yang didapat dari perusahaan, pemakaian bahan baku SPHC ukuran 1,6 x 4’ x 8’, berikut perhitungan biaya persediaan tahun 2016 :

Tabel 4.9 Perhitugan Total Biaya Persediaan SPHC 1,6 x 4’ x 8

No Bulan Pembelian Jumlah Pemakaian Total Sisa Stock Jumlah Penyimpanan Biaya Pembelian Frekuensi Biaya Pesan Total Biaya Persediaan

1 Januari 211 220 354 Rp 586,962 2 Rp 302,666 Rp 889,628 2 Februari 400 341 413 Rp 684,788 2 Rp 302,666 Rp 987,454 3 Maret 320 299 434 Rp 719,608 2 Rp 302,666 Rp 1,022,274 4 April 166 252 342 Rp 567,065 2 Rp 302,666 Rp 869,731 5 Mei 400 295 447 Rp 741,163 2 Rp 302,666 Rp 1,043,829 6 Juni 280 432 295 Rp 489,135 2 Rp 302,666 Rp 791,801 7 Juli 0 97 198 Rp 328,301 0 Rp - Rp 328,301 8 Agustus 400 283 315 Rp 522,296 2 Rp 302,666 Rp 824,962 9 September 0 18 297 Rp 492,451 0 Rp - Rp 492,451 10 Oktober 270 315 252 Rp 417,837 3 Rp 453,999 Rp 871,836 11 November 500 603 49 Rp 81,246 4 Rp 605,332 Rp 686,578 12 Desember 963 566 446 Rp 739,505 5 Rp 756,665 Rp 1,496,170 Total 3910 3721 Rp 6,370,356 26 Rp 3,934,658 Rp 10,305,014

(14)

Dari tabel 4.9, dengan kebijakan yang digunakan oleh PT. Mitra Toyotaka Indonesia dalam pengendalian persdiaan bahan baku, biaya yang dikeluarkan pada periode bulan Januari 2016 sampai dengan Desember 2016 adalah sebesar Rp. 10.305.014. Biaya tersebut terdiri biaya peemesanan sebesar Rp. 3.934.658 dan biaya penyimpanan sebesar Rp. 6.370.356. Biaya pemesanan terbesar terjadi pada bulan Deseber yaitu sebesar Rp. 756.665. Untuk biaya penyimpanan tertinggi berada di bulan Mei yaitu sebesar Rp. 741.163.

4.2.3 Metode Continous Review System (Metode Q)

Biaya pesanan per pemesanan (S) : Rp. 151.333

Permintaan per hari (AU) : 15,8 ~ 16 lembar/hari Permintaan per tahun (D) : 3910 lembar/tahun Persentase biaya penyimpanan(i) : 7,2% ~ 0,072 Biaya per unit (C) : Rp 273.405

Lead Time (L) : 4 hari

Service level (z) : 2

Service level percent : 84,1%

Stock out percent : 15,9%

Standar deviasi (s) : 66,45

a. Jumlah pesanan ekonomis (Metode EOQ atau Q)

EOQ = √2SD iC

= √2 x Rp. 151.333 x 3910 0,072 x Rp 273.405 = 245 lembar

(15)

b. Safety Stock

Untuk menentukkan safety stock, nilai tingkat pelayanan sangat diperlukan. Nilai tingkat pelayanan sangat diperlukan (service level) yang ingin dicapai oleh pihak perusahaan adalah sebesar 84,1 %. Hal ini berarti bahwa persediaan yang dimiliki harus mampu memenuhi 84,1% tingkat permintaan dan bersedia menerima resiko kehilangan potensi penjualan sebeaar 15,9%. Maka didapatkan z sebesar 1. Berikut perhitungan menentukan safety stock :

Diketahui : SS = z x s x √L = 1 x 66,45 x √4 = 133 lembar c. Reorder Point ROP = dL + SS = (16 x 4) + 133 = 197 lembar

(16)

d. Total Biaya Persediaan

Berikut perhitungan untuk mendapatkan total biaya persediaan tahun 2016 dengan metode Q. Jumlah pemesanan ekonomis adalah sebesar 245 lembar, lalu dengan biaya simpan perbulanua yaitu Rp. 1.658 /unit/bulan, serta biaya pemesanan sebesar Rp. 151.333/pesan :

(17)

1. Januari.

Berikut perhitungan untuk bulan Januari 2016:

Tabel 4.10 Perhitungan Biaya Persediaan Dengan Metode Q Bulan Januari 2016

Januari

Hari Pemakaian (Lembar) (Lembar) Balance Dilakukan Diterima Pesanan Pemesanan Biaya

363 1 363 2 10 353 3 4 5 6 7 346 7 5 341 8 4 337 9 10 11 16 321 12 13 20 301 14 15 11 290 8 282 16 17 38 244 18 19 15 229 20 24 205 21 2 203 22 38 165 245 Rp 151,333 23 16 149 6 143 Total 220 151,333 Rp

Berdasarkan hasil dari tabel 4. 10, pada bulan Januari 2016 memiliki persediaan awal sebanyak 363 lembar pemakaian bahan baku sebanyak 220 lembar dengan jumlah pemakaian berbeda per harinya. Untuk memenuhi permintaan, pada bulan Januari perusahaan harus

(18)

melakukan 1 kali pembelian di hari kerja ke-22 sebanyak Q yaitu 245 lembar dengan biaya pemesanan sebesar Rp. 151.333. Sisa persediaan pada bulan ini adalah sebanyak 143 lembar, maka biaya simpan pada bulan ini adalah 143 x Rp. 1.1658 = Rp. 237.106

2. Februari

Berikut perhitungan untuk bulan Februari 2016:

Tabel 4.11 Perhitungan Biaya Persediaan Dengan Metode Q Bulan Februari 2016

Februari

Hari Pemakaian (Lembar) (Lembar) Balance Dilakukan Diterima Pesanan Pemesanan Biaya

129 1 14 129 2 27 347 245 3 18 329 4 5 18 311 6 5 306 7 12 294 8 10 284 9 10 35 249 11 5 244 12 23 221 13 74 147 245 Rp 151,333 14 15 38 109 16 40 69 17 7 307 245 18 15 300 19 20 21 22 Total 341 Rp 151,333

(19)

Berdasarkan hasil dari tabel 4. 11, pada bulan Februaari 2016 memiliki persediaan awal sebanyak 129 lembar pemakaian bahan baku sebanyak 341 lembar dengan jumlah pemakaian berbeda per harinya. Untuk memenuhi permintaan, pada bulan Februari perusahaan harus melakukan 1 kali pembelian di hari kerja ke-13 sebanyak Q yaitu 245 lembar dengan biaya pemesanan sebesar Rp. 151.333. Sisa persediaan pada bulan ini adalah sebanyak 300 lembar, maka biaya simpan pada bulan ini adalah 300 x Rp. 1.1658 = Rp. 497.425.

(20)

3. Maret

Berikut perhitungan untuk bulan Maret 2016 :

Tabel 4.12 Perhitungan Biaya Persediaan Dengan Metode Q Bulan Maret 2016

Maret

Hari Pemakaian (Lembar) (Lembar) Balance Dilakukan Diterima Pesanan Pemesanan Biaya

300 1 300 2 40 260 3 4 9 251 5 49 202 6 17 185 245 Rp 151,333 7 8 25 152 9 6 146 10 391 245 11 46 345 12 4 341 13 14 15 27 314 16 17 18 19 20 2 312 21 74 238 22 23 24 Total 299 Rp 151,333

Berdasarkan hasil dari tabel 4.12 , pada bulan Maret 2016 memiliki persediaan awal sebanyak 300 lembar pemakaian bahan baku sebanyak 299 lembar dengan jumlah pemakaian berbeda per harinya. Untuk memenuhi permintaan, pada bulan Maret perusahaan harus

(21)

melakukan 1 kali pembelian di hari kerja ke-6 sebanyak Q yaitu 245 lembar dengan biaya pemesanan sebesar Rp. 151.333. Sisa persediaan pada bulan ini adalah sebanyak 238 lembar, maka biaya simpan pada bulan ini adalah 238 x Rp. 1.1658 = Rp. 394.624.

4. April

Berikut perhitungan unutk bulan April 2016 :

Tabel 4.13 Perhitungan Biaya Persediaan Dengan Metode Q Bulan April 2016

April

Hari Pemakaian (Lembar) (Lembar) Balance Dilakukan Diterima Pesanan Pemesanan Biaya

238 1 238 2 3 4 5 6 3 235 7 37 198 245 Rp 151,333 8 9 10 15 183 11 24 404 245 12 13 1 403 14 15 36 367 16 18 349 17 18 12 337 19 20 20 317 21 22 86 231 23 Total 252 Rp 151,333

(22)

Berdasarkan hasil dari tabel 4.13 , pada April 2016 memiliki persediaan awal sebnyak 238 lembar pemakaian bahan baku sebanyak 252 lembar dengan jumlah pemakaian berbeda per harinya. Untuk memenuhi permintaan, pada bulan April perusahaan harus melakukan 1 kali pembelian di hari kerja ke-7 sebanyak Q yaitu 245 lembar dengan biaya pemesanan sebesar Rp. 151.333. Sisa persediaan pada bulan ini adalah sebanyak 231 lembar, maka biaya simpan pada bulan ini adalah 231 x Rp. 1.1658 = Rp. 383.017.

(23)

5. Mei

Berikut perhitungan untuk bulan Mei 2016 :

Tabel 4.14 Perhitungan Biaya Persediaan Dengan Metode Q Bulan Mei 2016

Mei

Hari Pemakaian (Lembar) (Lembar) Balance Dilakukan Diterima Pesanan Pemesanan Biaya

231 1 231 2 28 203 3 4 4 199 245 Rp 151,333 5 14 185 6 45 140 7 8 35 350 245 9 10 24 326 11 10 316 12 13 4 312 14 51 261 15 46 215 16 18 197 245 Rp 151,333 17 18 19 10 187 20 432 245 21 22 6 426 23 Total 295 Rp 302,666

Berdasarkan hasil dari tabel 4.14 , pada Mei 2016 memiliki persediaan awal sebnyak 231 lembar pemakaian bahan baku sebanyak 295 lembar dengan jumlah pemakaian berbeda per harinya. Untuk memenuhi permintaan, pada bulan Mei perusahaan harus melakukan 2

(24)

kali pembelian di hari kerja ke-7 dan ke 16 sebanyak Q yaitu 490 lembar dengan biaya pemesanan sebesar Rp. 302.666. Sisa persediaan pada bulan ini adalah sebanyak 426 lembar, maka biaya simpan pada bulan ini adalah 426 x Rp. 1.1658 = Rp. 706.344.

(25)

6. Jnui

Berikut perhitungan untuk bulan Juni 2016

Tabel 4.15 Perhitungan Biaya Persediaan Dengan Metode Q Bulan Juni 2016

Juni

Hari Pemakaian (Lembar) (Lembar) Balance Pesanan Pemesanan Biaya Dilakukan Diterima 426 1 426 2 50 376 3 37 339 4 15 324 5 6 14 324 7 8 62 262 9 23 239 10 58 181 245 Rp 151,333 11 41 140 12 46 94 13 45 49 14 294 245 15 26 268 16 4 264 17 18 3 261 19 20 21 8 253 22 23 24 Total 432 151,333 Rp

Berdasarkan hasil dari tabel 4.15 , pada Juni 2016 memiliki persediaan awal sebnyak 426 lembar pemakaian bahan baku sebanyak 432 lembar dengan jumlah pemakaian berbeda per harinya. Untuk

(26)

memenuhi permintaan, pada bulan Juni perusahaan harus melakukan 1 kali pembelian di hari kerja ke-10 sebanyak Q yaitu 245 lembar dengan biaya pemesanan sebesar Rp. 151.333. Sisa persediaan pada bulan ini adalah sebanyak 253 lembar, maka biaya simpan pada bulan ini adalah 253 x Rp. 1.1658 = Rp. 419.495.

7. Juli

Berikut perhitungan unutk bulan Juli 2016 :

Tabel 4.16 Perhitungan Biaya Persediaan Dengan Metode Q Bulan Juli 2016

Juli

Hari Pemakaian (Lembar) (Lembar) Balance Pesanan Pemesanan Biaya Dilakukan Diterima 253 1 253 2 3 4 6 247 5 6 7 8 9 34 213 10 11 12 13 14 15 16 57 156 245 Rp 151,333 Total 97 Rp 151,333

Berdasarkan hasil dari tabel 4.16 , pada Juli 2016 memiliki persediaan awal sebnyak 253 lembar pemakaian bahan baku sebanyak

(27)

97 lembar dengan jumlah pemakaian berbeda per harinya.. Untuk memenuhi permintaan, pada bulan Juli perusahaan harus melakukan 1 kali pembelian di hari kerja ke-16 sebanyak Q yaitu 245 lembar dengan biaya pemesanan sebesar Rp. 151.333. Sisa persediaan pada bulan ini adalah sebanyak 156 lembar, maka biaya simpan pada bulan ini adalah 156 x Rp. 1.1658 = Rp. 258.661.

(28)

8. Agustsus

Berikut perhitungan unutk bulan Agustus 2016 :

Tabel 4.17 Perhitungan Biaya Persediaan Dengan Metode Q Bulan Agustus 2016

Agustus

Hari Pemakaian (Lembar) (Lembar) Balance Pesanan Pemesanan Biaya Dilakukan Diterima 156 1 13 143 2 3 388 245 4 23 365 5 102 263 6 24 239 7 8 24 215 9 40 175 245 Rp 151,333 10 9 159 11 12 30 129 13 374 245 14 12 362 15 16 17 18 19 6 356 20 21 22 Total 283 151,333 Rp

Berdasarkan hasil dari tabel 4.17 , pada Agustus 2016 memiliki persediaan awal sebnyak 156 lembar pemakaian bahan baku sebanyak 283 lembar dengan jumlah pemakaian berbeda per harinya.. Untuk memenuhi permintaan, pada bulan Agustus perusahaan harus

(29)

melakukan 1 kali pembelian di hari kerja ke-16 sebanyak Q yaitu 245 lembar dengan biaya pemesanan sebesar Rp. 151.333. Sisa persediaan pada bulan ini adalah sebanyak 356 lembar, maka biaya simpan pada bulan ini adalah 356 x Rp. 1.1658 = Rp. 590.278.

9. September

Berikut perhitungan untuk bulan September 2016 :

Tabel 4.18 Perhiutngan Biaya Persediaan Dengan Metode Q Bulan Septmber 2016

September

Hari Pemakaian (Lembar) (Lembar) Balance Pesanan Pemesanan Biaya Dilakukan Diterima 356 1 356 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 12 344 13 14 15 16 6 338 17 Total 18 Rp -

Berdasarkan hasil dari tabel 4.18 , pada September 2016 memiliki persediaan awal sebnyak 356 lembar pemakaian bahan baku

(30)

sebanyak 18 lembar dengan jumlah pemakaian berbeda per harinya.. Untuk memenuhi permintaan, pada bulan September perusahaan tidak melakukan pembelian karena persediaan yang tersesisa dari bulan Agustus masih dapat memenuhi permintaan dibulan ini. Sisa persediaan pada bulan ini adalah sebanyak 338 lembar, maka biaya simpan pada bulan ini adalah 338 x Rp. 1.1658 = Rp. 560.432.

(31)

10. Oktober

Berikut Perhitungan untuk bulan Oktober 2016 :

Tabel 4.19 Perhitungan Biaya Persediaan Dengan Metode Q Bulan Oktober 2016

Oktober

Hari Pemakaian (Lembar) (Lembar) Balance Pesanan Pemesanan Biaya Dilakukan Diterima 338 1 338 2 3 4 5 14 324 6 5 319 7 8 48 271 9 36 235 10 32 203 11 27 176 245 Rp 151,333 12 56 120 13 8 112 14 24 88 15 36 297 245 16 4 293 17 14 279 18 19 7 272 20 4 268 21 22 Total 315 Rp 151,333

Berdasarkan hasil dari tabel 4.19 , pada Oktober 2016 memiliki persediaan awal sebanyak 338 lembar pemakaian bahan baku sebanyak 315 lembar dengan jumlah pemakaian berbeda per harinya. Untuk memenuhi permintaan, pada bulan Oktober perusahaan harus

(32)

melakukan 1 kali pembelian di hari kerja ke-11 sebanyak Q yaitu 245 lembar dengan biaya pemesanan sebesar Rp. 151.333. Sisa persediaan pada bulan ini adalah sebanyak 268 lembar, maka biaya simpan pada bulan ini adalah 268 x Rp. 1.1658 = Rp. 444.366

(33)

11. November

Berikut Perhitungan untuk bulan November 2016 :

Tabel 4.20 Perhitungan Biaya Persediaan Dengan Metode Q Bulan November 2016

Berdasarkan hasil dari tabel 4.20 , pada November 2016 memiliki persediaan awal sebnyak 268 lembar pemakaian bahan baku sebanyak 603 lembar dengan jumlah pemakaian berbeda per harinya.

November

Hari Pemakaian (Lembar) (Lembar) Balance Pesanan Pemesanan Biaya Dilakukan Diterima 268 1 8 260 2 5 255 3 4 5 6 7 8 12 243 9 10 2 241 11 20 221 12 21 200 245 Rp 151,333 13 93 107 14 6 101 15 72 29 16 16 258 245 17 21 237 18 19 53 184 245 Rp 151,333 20 5 179 21 40 139 22 49 90 23 16 319 245 Rp 151,333 24 65 254 25 52 202 26 47 155 245 Total 603 Rp 453,999

(34)

Untuk memenuhi permintaan, pada bulan November perusahaan harus melakukan 3 kali pembelian di hari kerja ke-11, 19, dan 26 sebanyak Q yaitu 735 lembar dengan biaya pemesanan sebesar Rp. 453.999. Sisa persediaan pada bulan ini adalah sebanyak 155 lembar, maka biaya simpan pada bulan ini adalah 155 x Rp. 1.1658 = Rp. 257.003.

(35)

12. Desember

Berikut perhitungan untu bulan Desember 2016 :

Tabel 4.21 Perhitungan Biaya Persediaan Dengan Metode Q Bulan Desember 2016

Desember

Hari Pemakaian (Lembar) (Lembar) Balance Dilakukan Diterima Pesanan Pemesanan Biaya

155 1 48 106 2 3 22 84 4 3 326 245 5 6 7 4 322 8 9 20 302 10 14 288 11 3 285 12 123 162 245 Rp 151,333 13 42 120 14 53 67 15 32 35 16 4 276 245 17 18 6 270 19 29 241 20 29 212 21 30 182 245 Rp 151,333 22 37 145 23 60 85 24 7 78 Total 566 Rp 302,666

Berdasarkan hasil dari tabel 4.21 , pada Desember 2016 memiliki persediaan awal sebnyak 155 lembar pemakaian bahan baku sebanyak 566 lembar dengan jumlah pemakaian berbeda per harinya. Untuk memenuhi permintaan, pada bulan Desember perusahaan harus

(36)

melakukan 2 kali pembelian di hari kerja ke-11 dan ke-21 sebanyak Q yaitu 490 lembar dengan biaya pemesanan sebesar Rp. 302.666. Sisa persediaan pada bulan ini adalah sebanyak 78 lembar, maka biaya simpan pada bulan ini adalah 78 x Rp. 1.1658 = Rp. 129.331.

(37)

13. Total Biaya Persediaan Tahun 2016

Berikut total biaya persediaan tahun 2016 dengan metode Q beserta grafik persediaan bahan baku: Tabel 4.22 Total Hasil Perhitungan Total Biaya Persediaan Dengan Metode Q Tahun 2016

No Bulan Pemakaian Jumlah Pembelian Persediaan Biaya Simpan Sisa Biaya Pesan Total Biaya Persedian

1 Januari 220 245 143 Rp 237,106 Rp 151,333 Rp 388,439 2 Februari 341 245 300 Rp 497,425 Rp 151,333 Rp 648,758 3 Maret 299 245 238 Rp 394,624 Rp 151,333 Rp 545,957 4 April 252 245 231 Rp 383,017 Rp 151,333 Rp 534,350 5 Mei 295 490 426 Rp 706,344 Rp 302,666 Rp 1,009,010 6 Juni 432 245 253 Rp 419,495 Rp 151,333 Rp 570,828 7 Juli 97 245 156 Rp 258,661 Rp 151,333 Rp 409,994 8 Agustus 283 245 356 Rp 590,278 Rp 151,333 Rp 741,611 9 September 18 0 338 Rp 560,432 Rp - Rp 560,432 10 Oktober 315 245 268 Rp 444,366 Rp 151,333 Rp 595,699 11 November 603 735 155 Rp 257,003 Rp 453,999 Rp 711,002 12 Desember 566 490 78 Rp 129,331 Rp 302,666 Rp 431,997 Total 3721 3675 Rp 4,878,081 Rp 2,269,995 Rp 7,148,076

(38)

Gambar 4.5 Grafik Persediaan Dengan Metode Q

Dari tabel 4.22, jumlah pembelian bahan baku untuk memenuhi permintaan adalah sebesar 3675 lembar dengan frekuensi pemesanan sebanyak 15 kali dengan total biaya pesan sebesar Rp. 2.269.995. Untuk biaya simpan, perolehan dari pengolahan data diatas didapatkan biaya simpan sebesar Rp.4.478.081. Maka didapatkan total biaya persediana bahan baku SPHC 1,6 x 4’ x 8’ dengan metode Q adalah sebesar Rp. 7.148.076 Jumlah pembelian tertinggi terdapat pada bulan November yaitu sebanyak 735 dengan biaya pemesanan Rp. 453.999. Biaya simpan tertinggi terdapat pada bulan Mei yaitu sebesar Rp. 706.344.

(39)

4.2.1 Metode Periodic Review System (Metode P)

Biaya pesanan per pemesanan (S) : Rp. 1.333

Permintaan per hari (AU) : 15,8 ~ 16 lembar/hari Permintaan per tahun (D) : 3910 lembar/tahun Persentase biaya penyimpanan(i) : 6,5% ~ 0,065 Biaya per unit (C) : Rp. 303.783

Lead Time (L) : 4 hari

Service level (z) : 1

Service level percent : 84.1%

Stock out percent : 15,9%

Standar deviasi (s) : 66,45

a. Periode Pemesanan Optimal (P)

P = √

2 S iCD

= √

0,072x Rp 273.405x 39102 x Rp 151.333

= 0,062 tahun ~ 15 hari Keterangan : 1 tahun = 246 hari 1 bulan = 21 hari b. Safety Stock (SS) SS = z x s x √P + L = 1 x 66,45 x √2 + 4 = 163 lembar

(40)

c. Target Persediaaan (T)

T = dt+L+ SS

= (16 x 4) x (4+2) + 163 = 547 lembar

(41)

d. Total Biaya Persediaan

Berikut perhitungan untuk mendapatkan total biaya persediaan tahun 2016 dengan metode P. Periode pemesanan optimal yaitu 15 hari. Target persediaannya adalah 547 lembar. Jumlah pemesanan ditentukan oleh jumlah persediaan saat perusahaan harus melakukan pemesanan dimana target persediaan dikurangi dengan jumla persediaan saat melakukan pemesanan. Lalu dengan biaya simpan perbulanya yaitu Rp. 1.658 /unit/bulan, serta biaya pemesanan sebesar Rp. 151.333/pesan :

(42)

1. Januari.

Berikut perhitungan untuk bulan Januari 2016:

Tabel 4.23 Perhitungan Biaya Persediaan Dengan Metode P Bulan Januari 2016

Januari

Hari Pemakaian (Lembar) (Lembar) Balance Dilakukan Pesanan Pemesanan Diterima Biaya Pesan

363 1 363 2 10 353 3 4 5 6 7 346 7 5 341 8 4 337 9 10 11 16 321 12 13 20 301 14 15 11 290 257 Rp 151,333 8 282 16 17 38 244 18 501 257 19 15 486 20 24 462 21 2 460 22 38 422 23 16 406 6 400 Total 220 257 Rp 151,333

Berdasarkan hasil dari tabel 4. 23, pada bulan Januari 2016 memiliki persediaan awal sebanyak 363 lembar pemakaian bahan baku sebanyak 220 lembar dengan jumlah pemakaian berbeda per harinya.

(43)

Untuk memenuhi permintaan, pada bulan Januari perusahaan harus melakukan 1 kali pembelian di hari kerja ke-15 berjumah 257 lembar dengan biaya pemesanan sebesar Rp. 151.333. Sisa persediaan pada bulan ini adalah sebanyak 400 lembar, maka biaya simpan pada bulan ini adalah 400 x Rp. 1.1658 = Rp. 663.223.

2. Februari

Berikut perhitungan untuk bulan Februari 2016:

Tabel 4.24 Perhitungan Biaya Persediaan Dengan Metode P Bulan Februari 2016

Februari

Hari Pemakaian (Lembar) (Lembar) Balance Dilakukan Pesanan Pemesanan Diterima Pesan Biaya

400 1 14 386 2 27 372 3 18 358 4 5 18 340 207 Rp 151,333 6 5 335 7 12 323 8 10 313 9 520 207 10 35 485 11 5 480 12 23 457 13 74 383 14 15 38 345 16 40 305 17 7 298 18 15 283 19 20 264 Rp 151,333 21 22 Total 341 471 Rp 302,666

(44)

Berdasarkan hasil dari tabel 4.24, pada bulan Februaari 2016 memiliki persediaan awal sebanyak 400 lembar pemakaian bahan baku sebanyak 341 lembar dengan jumlah pemakaian berbeda per harinya. Untuk memenuhi permintaan, pada bulan Februari perusahaan harus melakukan 2 kali pembelian di hari kerja ke-5 dan ke-20 berjumlah 471 lembar dengan biaya pemesanan sebesar Rp. 302.666. Sisa persediaan pada bulan ini adalah sebanyak 283 lembar, maka biaya simpan pada bulan ini adalah 283 x Rp. 1.1658 = Rp. 469.238.

(45)

3. Maret

Berikut perhitungan untuk bulan Maret 2016 :

Tabel 4.25 Perhitungan Baya Persediaan Dengan Metode P Bulan Maret 2016

Maret

Hari Pemakaian (Lembar) (Lembar) Balance Dilakukan Pesanan Pemesanan Diterima Biaya Pesan

283 1 283 2 40 507 264 3 4 9 498 5 49 449 6 17 432 7 8 25 407 9 6 401 10 11 46 355 12 4 351 13 196 Rp 151,333 14 15 27 324 16 17 520 196 18 19 20 2 518 21 74 444 22 23 24 Total 299 196 Rp 151,333

Berdasarkan hasil dari tabel 4.25, pada bulan Maret 2016 memiliki persediaan awal sebanyak 283 lembar pemakaian bahan baku sebanyak 299 lembar dengan jumlah pemakaian berbeda per harinya.

(46)

Untuk memenuhi permintaan, pada bulan Februari perusahaan harus melakukan 2 kali pembelian di hari kerja ke-13 berjumlah 196 lembar dengan biaya pemesanan sebesar Rp. 151.333. Sisa persediaan pada bulan ini adalah sebanyak 444 lembar, maka biaya simpan pada bulan ini adalah 444 x Rp. 1.1658 = Rp. 736.189.

4. April

Berikut perhitungan unutk bulan April 2016 :

Tabel 4.26 Perhitungan Biaya Persediaan Dengan Metode P Bulan April 2016

April

Hari Pemakaian (Lembar) (Lembar) Balance Dilakukan Pesanan Pemesanan Diterima Biaya Pesan

444 1 444 2 3 4 103 5 6 3 441 7 37 404 8 507 103 9 10 15 492 11 24 468 12 13 1 467 14 15 36 431 Rp 151,333 16 18 413 17 18 12 401 19 146 20 20 381 21 22 86 295 23 441 146 Rp 151,333 Total 252 249 Rp 302,666

(47)

Berdasarkan hasil dari tabel 4.26 , pada April 2016 memiliki persediaan awal sebanyak 444 lembar pemakaian bahan baku sebanyak 252 lembar dengan jumlah pemakaian berbeda per harinya. Untuk memenuhi permintaan, pada bulan April perusahaan harus melakukan 2 kali pembelian di hari kerja ke-4 dan ke-19 berjumlah 249 lembar dengan biaya pemesanan sebesar Rp. 302.666. Sisa persediaan pada bulan ini adalah sebanyak 441 lembar, maka biaya simpan pada bulan ini adalah 441 x Rp. 1.1658 = Rp. 731.215.

(48)

5. Mei

Berikut perhitungan untuk bulan Mei 2016 :

Tabel 4.27 Perhitungan Biaya Persediaan Dengan Metode P Bulan Mei 2016

Mei

Hari Pemakaian (Lembar) (Lembar) Balance Dilakukan Pesanan Pemesanan Diterima Biaya Pesan

441 1 441 2 28 413 3 4 4 409 5 14 399 6 45 354 7 8 35 319 9 10 24 295 252 Rp 151,333 11 10 285 12 13 4 281 14 51 482 252 15 46 436 16 18 418 17 18 19 10 408 20 21 22 6 402 23 Total 295 252 Rp 151,333

Berdasarkan hasil dari tabel 4.27, pada Mei 2016 memiliki persediaan awal sebanyak 441 lembar pemakaian bahan baku sebanyak 295 lembar dengan jumlah pemakaian berbeda per harinya. Untuk memenuhi permintaan, pada bulan Mei perusahaan harus

(49)

melakukan 1 kali pembelian di hari kerja ke-10 berjumlah 252 lembar dengan biaya pemesanan sebesar Rp. 151.333. Sisa persediaan pada bulan ini adalah sebanyak 402 lembar, maka biaya simpan pada bulan ini adalah 402 x Rp. 1.1658 = Rp. 666.550.

6. Juni

Berikut perhitungan untuk bulan Juni 2016

Tabel 4.28 Perhitungan Biaya Persediaan Dengan Metode P Bulan Juni 2016

Juni

Hari Pemakaian (Lembar) (Lembar) Balance Dilakukan Pesanan Pemesanan Diterima Biaya Pesan

402 1 402 2 50 352 195 Rp 151,333 3 37 315 4 15 300 5 6 14 481 195 7 8 62 419 9 23 396 10 58 338 11 41 297 12 46 251 13 45 206 14 15 26 180 16 4 202 17 345 Rp 151,333 18 3 199 19 20 21 8 536 345 22 23 24 Total 432 540 Rp 302,666

(50)

Berdasarkan hasil dari tabel 4.28 , pada Juni 2016 memiliki persediaan awal sebanyak 402 lembar pemakaian bahan baku sebanyak 432 lembar dengan jumlah pemakaian berbeda per harinya. Untuk memenuhi permintaan, pada bulan Juni perusahaan harus melakukan 2 kali pembelian di hari kerja ke-2 dan ke-17 berjumlah 540 lembar dengan biaya pemesanan sebesar Rp. 302.666. Sisa persediaan pada bulan ini adalah sebanyak 536 lembar, maka biaya simpan pada bulan ini adalah 536 x Rp. 1.1658 = Rp. 888.733.

(51)

7. Juli

Berikut perhitungan unutk bulan Juli 2016 :

Tabel 4.29 Perhitungan Biaya Persediaan Dengan Metode P Bulan Juli 2016

Juli

Hari Pemakaian (Lembar) (Lembar) Balance Dilakukan Pesanan Pemesanan Diterima Biaya Pesan

536 1 536 2 3 4 6 530 5 6 7 8 17 Rp 151,333 9 34 496 10 11 12 513 17 13 14 15 16 57 456 Total 97 17 Rp 151,333

Berdasarkan hasil dari tabel 4.29, pada Juli 2016 memiliki persediaan awal sebanyak 536 lembar pemakaian bahan baku sebanyak 97 lembar dengan jumlah pemakaian berbeda per harinya.. Untuk memenuhi permintaan, pada bulan Juli perusahaan harus melakukan 1 kali pembelian di hari kerja ke-8 berjumlah yaitu 17 lembar dengan biaya pemesanan sebesar Rp. 151.333. Sisa persediaan pada bulan ini adalah sebanyak 456 lembar, maka biaya simpan pada bulan ini adalah 456 x Rp. 1.1658 = Rp. 756.086.

(52)

8. Agustsus

Berikut perhitungan unutk bulan Agustus 2016 :

Tabel 4.30 Perhitungan Biaya Persediaan Dengan Metode P Bulan Agustus 2016

Agustus

Hari Pemakaian (Lembar) (Lembar) Balance Dilakukan Pesanan Pemesanan Diterima Biaya Pesan

456 1 13 443 2 3 4 23 420 5 102 318 6 24 294 7 253 Rp 151,333 8 24 270 9 40 230 10 9 221 11 474 253 12 30 444 13 14 12 432 15 16 17 18 19 6 426 20 21 22 121 Rp 151,333 Total 283 374 Rp 302,666

Berdasarkan hasil dari tabel 4.30 , pada Agustus 2016 memiliki persediaan awal sebanyak 456 lembar pemakaian bahan baku sebanyak 283 lembar dengan jumlah pemakaian berbeda per harinya.. Untuk memenuhi permintaan, pada bulan Agustus perusahaan harus

(53)

melakukan 2 kali pembelian di hari kerja ke-7 dan ke-22 berjumlah 374 lembar dengan biaya pemesanan sebesar Rp. 302.666. Sisa persediaan pada bulan ini adalah sebanyak 426 lembar, maka biaya simpan pada bulan ini adalah 426 x Rp. 1.1658 = Rp. 706.344.

9. September

Berikut perhitungan untuk bulan September 2016 :

Tabel 4.31 Perhiutngan Biaya Persediaan Dengan Metode P Bulan Septmber 2016

September

Hari Pemakaian (Lembar) (Lembar) Balance Dilakukan Pesanan Pemesanan Diterima Biaya Pesan

426 1 426 2 3 4 547 121 5 6 7 8 9 10 11 12 12 535 13 14 15 12 Rp 151,333 16 6 529 17 Total 18 12 Rp 151,333

Berdasarkan hasil dari tabel 4.31, pada September 2016 memiliki persediaan awal sebanyak 426 lembar pemakaian bahan baku sebanyak 18 lembar dengan jumlah pemakaian berbeda per harinya..

(54)

Untuk memenuhi permintaan, pada bulan Agustus perusahaan harus melakukan 1 kali pembelian di hari kerja ke-15 berjumlah 12 lembar dengan biaya pemesanan sebesar Rp. 151.333. Sisa persediaan pada bulan ini adalah sebanyak 529 lembar, maka biaya simpan pada bulan ini adalah 529 x Rp. 1.1658 = Rp. 887.126.

10. Oktober

Berikut Perhitungan untuk bulan Oktober 2016 :

Tabel 4.32 Perhitungan Biaya Persediaan Dengan Metode P Bulan Oktober 2016

Oktober

Hari Pemakaian (Lembar) (Lembar) Balance Dilakukan Pesanan Pemesanan Diterima Biaya Pesan

529 1 529 2 541 12 3 4 5 14 527 6 5 522 7 8 48 474 9 36 438 10 32 406 11 27 379 12 56 323 13 8 315 232 Rp 151,333 14 24 291 15 36 255 16 4 251 17 14 469 232 18 19 7 462 20 4 458 21 22 Total 315 232 Rp 151,333

(55)

Berdasarkan hasil dari tabel 4.32 , pada Oktober 2016 memiliki persediaan awal sebanyak 529 lembar pemakaian bahan baku sebanyak 315 lembar dengan jumlah pemakaian berbeda per harinya. Untuk memenuhi permintaan, pada bulan Oktober perusahaan harus melakukan 1 kali pembelian di hari kerja ke-13 berjumlah 232 lembar dengan biaya pemesanan sebesar Rp. 151.333. Sisa persediaan pada bulan ini adalah sebanyak 458 lembar, maka biaya simpan pada bulan ini adalah 458 x Rp. 1.1658 = Rp. 759.402.

(56)

11. November

Berikut Perhitungan untuk bulan November 2016 :

Tabel 4.33 Perhitungan Biaya Persediaan Dengan Metode P Bulan November 2016

November

Hari Pemakaian (Lembar) (Lembar) Balance Dilakukan Pesanan Pemesanan Diterima Biaya Pesan

458 1 8 450 2 5 445 3 4 5 6 102 Rp 151,333 7 8 12 433 9 10 2 533 102 11 20 513 12 21 492 13 93 399 14 6 393 15 72 321 16 16 305 17 21 284 18 19 53 231 20 5 226 21 40 186 361 Rp 151,333 22 49 137 23 16 121 24 65 56 25 52 365 361 26 47 318 Total 603 463 Rp 302,666

Berdasarkan hasil dari tabel 4.33 , pada November 2016 memiliki persediaan awal sebanyak 458 lembar pemakaian bahan baku sebanyak 603 lembar dengan jumlah pemakaian berbeda per harinya.

(57)

Untuk memenuhi permintaan, pada bulan November perusahaan harus melakukan 2 kali pembelian di hari kerja ke-6 dan ke-21 berjumlah 463 lembar dengan biaya pemesanan sebesar Rp. 302.666. Sisa persediaan pada bulan ini adalah sebanyak 318 lembar, maka biaya simpan pada bulan ini adalah 318 x Rp. 1.1658 = Rp. 527.271.

(58)

12. Desember

Berikut perhitungan untu bulan Desember 2016 :

Tabel 4.34 Perhitungan Biaya Persediaan Dengan Metode P Bulan Desember 2016

Desember

Hari Pemakaian (Lembar) (Lembar) Balance Dilakukan Pesanan Pemesanan Diterima Biaya Pesan

318 1 48 270 2 3 22 248 4 3 245 5 6 7 4 241 8 9 20 221 10 14 207 340 Rp 151,333 11 3 204 12 123 81 13 42 39 14 53 326 340 15 32 294 16 4 290 17 18 6 284 19 29 255 20 29 226 21 30 196 22 37 159 367 Rp 151,333 23 60 99 24 7 92 Total 566 707 Rp 302,666

Berdasarkan hasil dari tabel 4.34 , pada Desember 2016 memiliki persediaan awal sebanyak 318 lembar pemakaian bahan baku sebanyak 566 lembar dengan jumlah pemakaian berbeda per harinya.

(59)

Untuk memenuhi permintaan, pada bulan Desember perusahaan harus melakukan 2 kali pembelian di hari kerja ke-10 dan ke-22 berjumlah 707 lembar dengan biaya pemesanan sebesar Rp. 302.666. Sisa persediaan pada bulan ini adalah sebanyak 92 lembar, maka biaya simpan pada bulan ini adalah 92 x Rp. 1.1658 = Rp. 152.544

(60)

13. Total Biaya Persediaan Tahu 2016

Berikut total biaya persediaan tahun2016 dengan metode P beserta grafik persediaan dengan Metode P : Tabel 4.35 Total Hasil Perhitungan Biaya Persediaan Dengan Metode P Tahun 2016

No Bulan Pemakaian Pembelian Jumlah Persediaan Biaya Simpan Biaya Pesan Sisa Total Biaya Persedian

1 Januari 220 257 400 Rp 663,233 Rp 151,333 Rp 814,566 2 Februari 341 471 283 Rp 469,238 Rp 302,666 Rp 771,904 3 Maret 299 196 444 Rp 736,189 Rp 151,333 Rp 887,522 4 April 252 249 441 Rp 731,215 Rp 302,666 Rp 1,033,881 5 Mei 295 252 402 Rp 666,550 Rp 151,333 Rp 817,883 6 Juni 432 540 536 Rp 888,733 Rp 151,333 Rp 1,040,066 7 Juli 97 17 456 Rp 756,086 Rp 151,333 Rp 907,419 8 Agustus 283 374 426 Rp 706,344 Rp 302,666 Rp 1,009,010 9 September 18 12 529 Rp 877,126 Rp 151,333 Rp 1,028,459 10 Oktober 315 232 458 Rp 759,402 Rp 151,333 Rp 910,735 11 November 603 463 318 Rp 527,271 Rp 302,666 Rp 829,937 12 Desember 566 707 92 Rp 152,544 Rp 302,666 Rp 455,210 Total 3721 3770 Rp 7,933,929 Rp 572,661 Rp 10,506,590

(61)

Gambar 4.6 Grafik Persediaan dengan Metode P

Dari tabel 4.35, jumlah pembelian bahan baku untuk memenuhi permintaan berjumlah 3675 lembar dengan frekuensi pemesanan sebanyak 17 kali dengan total biaya pesan sebesar Rp. 2.572.661. Untuk biaya simpan, perolehan dari pengolahan data diatas didapatkan total biaya simpan sebesar Rp.7.933.929. Maka didapatkan total biaya persediana bahan baku SPHC 1,6 x 4’ x 8’ dengan metode P adalah sebesar Rp. 10.506.590. Jumlah pembelian tertinggi terdapat pada bulan Desember yaitu sebanyak 707 dengan biaya pemesanan Rp. 302.666. Biaya simpan tertinggi terdapat pada bulan Juni yaitu sebesar Rp. 888.733.

Gambar

Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT. Mitra Toyotaka Indonesia
Gambar 4.2 Flow Chart Pembuatan Purchase Order
Gambar 4.3 Produk Karoseri Di PT. Mitra Toyotaka Indonesia
Tabel 4.2 Data Pemasok dan Waktu Tunggu
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dari kebutuhan bersih seperti pada tabel diatas maka ditentukan kapan waktu dan kualitas pembuatan , ataupun pemesanan bahan baku yang akan digunakan untuk memproduksi mould

Data yang diperoleh berdasarkan pengamatan selama bulan maret sampai dengan bulan mei 2013, Dimana untuk data problem dari customer banyak kesalahan yang diakibatkan dari

Informasi data ini diperoleh melalui hasil survey di bagian produksi pada PT. IGS berupa hasil input biaya tenaga kerja, biaya material material, dan biaya `energi untuk

Pengolahan data peramalan permintaan pasar menggunakan software Minitab 16, sedangkan untuk pengolahan data kapasitas produksi, volume produksi, bahan baku, mesin

Dari pengurangan biaya yang dilakukan dengan memberikan dan melakukan usulan perbaikan, yaitu dari pengurangan biaya operasional seksi dan penerapan system performansi seksi

Context Diagram 0 Sistem Data base Inventory Technical Budget Holder Penyediaan dan penggunaan b a Laporan Transaksi Laporan Stock persediaan Purchasing Pemesanan barang C

Biaya tenaga kerja langsung ini juga dibebankan secara langsung ke suatu produk seperti halnya bahan baku dan biaya pemakaian kawat las, yaitu dengan cara mengalikan

4.2 Analisis Kelayakan Tambang 4.2.1 Biaya Investasi Perhitungan biaya investasi meliputi dana yang dikeluarkan oleh perusahaan sebagai akibat realisasi kegiatan dalam masa