• Tidak ada hasil yang ditemukan

309340812 Laporan Bulanan Ppi Des 2012 Lengkap

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "309340812 Laporan Bulanan Ppi Des 2012 Lengkap"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

1 . SDM

A . Pola Ketenagaan

LAPORAN BULANAN PI

DESEMBER 2012

(2)

NO Jabatan

PANITIA

PPI

KUALIFIKASI

Kebutuh

an

Pendidikan

Pelatihan

1. IPCO S1 Kedokteran  Pelatihan PPI dasar

 Pendidikan IPCO 1

2. IPCN

D3 Keperawatan Pelatihan PPI dasar

 Peltihan surveilan 1

3. IPCLN D3 Keperawatan  Pelatihan PPI dasar 7

B. Kondisi Saat Ini

NO JABATAN

PANITIA PPI

KUALIFIKASI

KEBUTUHA

N

TERSEDIA

1 IPCO  Pendidikan S1 Kedokteran  Mengikuti Pelatihan dasar PPI 1 1 ( 100 % ) 2 IPCN Pendidikan D3 Keperawatan  Pengalaman Karu  Mengikuti

Pelatian dasar PPI

1 1 ( 100 % ) 3 IPCLN  Pendidikan D3  Mengikuti pelatihan dasar PPI 7 3 (42 % ) Evaluasi :

(3)

 IPCO belum mengikuti pendidikan khusus IPCO  IPCN belum mengikuti pelatihan surveilan

 Belum ada petugas IPCLN ditiap unit keperawatan yang purna waktu  Untuk surveilan masih dirangkap oleh IPCN

Rencana tindak lanjut :

1. Mengajukan pendidikan lanjutan untuk IPCO

2. Berkoordinasi dengan bagian HRD untuk pelaksanaan pelatihan surveilan IPCN

2.KEGIATAN PELAYANAN

 Sosialisasi pada orientasi karyawan baru :  Hand hygiene  Etika batuk

 Pengelolaan sampah  Kewaspadaan isolasi

 Panduan pajanan benda tajam

 Surveilans :

 Infeksi jarum infus perifer  Infeksi aliran darah primer  Infeksi saluran kemih  Infeksi luka operasi  Infeksi VAP

 Pelatihan Internal : “ Pemasangan infus “ tanggal 18 Desember 2012 “  Pelatihan Internal ; “ CSSD “ tanggal 28 Desember 2012

(4)

3. Kejadian infeksi

a. Keperawatan

UNIT

DATA KEJADIAN

KETERANGAN

IRNA 2 Infeksi jarum infus perifer /phlebitis

Ditemukan sebanyak 4 orang ( 7.23 ‰ atau 1.69 % )dari jumlah hari pemasangan infus yaitu 553 hari atau 236 dari jumlah

pemasangan infus dalam 1 bulan.Terjadi penurunan dibanding bulan November 2012 yaitu 5 orang ( 10.44 ‰ atau 2.18 % ) dari jumlah pemasangan infus 479 hari atau 229 dari jumlah pemasangan infus.Hal ini disebabkan ketidak patuhan petugas dalam melakukan tindakan invasif , dan

pendokumentasian yang belum maksimal. Diruangan sudah dijalankannya penggantian infus sesuai ketentuan yaitu 3 x 24 jam, dari 63pasien yang dirawat lebih dari 3 x 24 jam 26 pasien yang dilakukan penggantian infus dan 7 pasien menolak dilakukan penggantian infus, terjadi peningkatan kepatuhan

petugasdibanding bulan November 18 orang yang dilakukan penggantian infus dari 41pasien yang dirawat lebihi dari 3 x 24 jam. Infeksi jarum infus perifer ( cairan

konsentrat )

Tidak ditemukan Infeksi aliran darah primer Tidak ditemukan Infeksi saluran kemih Tidak ditemukan

Masih ditemukan penggantian kateter lebih dari 7 x 24 jam yaitu 2 orang dari 9 pasien yangterpasang kateter.

Hal ini disebabkan karena ketidakpatuhan petugas dalam melakukan penggantian kateter tidak sesuai prosedur.

Infeksi luka operasi Tidak ditemukan

Audit kepatuhan cuci tangan Kepatuhan cuci tangan perawat 31 % IRNA 3 Infeksi jarum infus perifer/phlebitis Tidak ditemukan

Infeksi saluran kemih Tidak ditemukan Infeksi luka operasi Tidak ditemukan

Audit kepatuhan cuci tangan Kepatuhan cuci tangan perawat dan bidan 100%

IRNA 5 Infeksi jarum infus perifer/phlebitis Ditemukan sebanyak 4 orang ( 17.17 ‰ atau 3.92 % )dari jumlah hari pemasangan infus yaitu 233 hari atau 102 dari jumlah

pemasangan infus dalam 1 bulan.Terjadi peningkatan dibanding bulan November2012

(5)

yaitu 3 orang ( 18.40 ‰ atau 3.66 % ) dari jumlah pemasangan infus 163 hari atau 82 dari jumlah pemasangan infus.Hal ini disebabkan ketidakpatuhan petugas dalam melakukan tindakan invasive dan pendokumentasian yang belum maksimal.

Diruangan sudah dijalankannya penggantian infus sesuai ketentuan yaitu 3 x 24 jam, dari 32 pasien yang dirawat lebih dari 3 x 24 jam hanya 10 pasien yang dilakukan penggantian infus dan 5 pasien menolak dilakukan penggantian infus.Terjadi peningkatan kepatuhan dibanding bulan November 2012 hanya 4 orang dilakukan penggantian infus dari 9 pasien yang dirawat lebih dari 3 x 24 jam.

Infeksi jarum infus perifer/phlebitis ( cairan konsentrat )

Ditemukan sebanyak 1 orang ( 4.29 ‰ atau 0.98 % ) dari jumlah hari pemasangan infus yaitu 233 hari atau 102 dari jumlah

pemasangan infus dalam 1 bulan.

Hal ini dikarenakan cairan yang diberikan adalah KCL

Infeksi saluran kemih Tidak ditemukan

Masih ditemukan penggantian kateter lebih dari 7 x 24 jam yaitu 1 orang dari 5 pasien yang terpasang kateter.

Hal ini disebabkan karena ketidakpatuhan petugas dalam melakukan penggantian kateter tidak sesuai prosedur.

Infeksi luka operasi Tidak ditemukan

Audit kepatuhan cuci tangan Kepatuhan cuci tangan perawat 57 % ICU Infeksi jarum infus perifer Tidak ditemukan

Infeksi jarum infus perifer /phlebitis ( cairan konsentrat )

Ditemukan sebanyak 1 orang (52.63‰ atau 9.09%) dari jumlah hari pemasangan infuse yaitu 19 hari atau 11 dari jumlah pemasangan infus dalam 1 bulan. Hal ini dikarenakan cairan yang diberikan adalah manitol. Infeksi aliran darah primer Ditemukan sebanyak 1 orang ( 40.00‰ atau

12.50%) dari jumlah hari pemasangan cvc yaitu 25 hari atau 8 orang dari jumlah pemasangan cvc.Dari pemeriksaan cultur pus ujung cvc ditemukan kuman pseudomonas aeruginosa, sebelumnya dari hasil

pemeriksaan sputum dari ETT ditemukan kuman yang sama pemasangan ETT dilakukan dari RS. Lain.

Infeksi saluran kemih Tidak ditemukan Infeksi luka operasi Tidak ditemukan Infeksi VAP Tidak ditemukan

(6)

B. Non Keperawatan

UNIT

DATA KEJADIAN

KETERANGAN

Kesling Pembuangan sampah benda tajam Tidak ditemukan pembuangan sampah benda tajam yang tidak sesuai prosedur.

Umum Kepatuhan petugas kebersihan Penempatan kantong sampah medis tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku dikarenakan penyediaan stok kantong plastic yang kurang .hal ini sudah disampaikan kepenanggung jawab outsourcing. Masih ditemukan kain pel diperas dengan tangan

4. Kejadian Terpajan Benda Tajam

UNIT DATA KEJADIAN KETERANGAN

Tidak ditemukan Tidak ditemukan

5. DATA MULTIRESISTEN DRUG ORGANISM BAHAN

PEMERIKSAAN JENIS KUMAN KETERANGAN

PUS 1. Pseudomonas aeruginosa 2. Staphylococcus aureus

1 pasien data terlampir 2 pasien data terlampir Sputum 1. Pseudomonas aeruginosa

2. Streptococcus pneumonia 3. Enterobacter aerogenes 4. Klebsiella pneumonia 5. Streptococcus aeruginosa

2 pasien data terlampir 3 pasien data terlampir 2 pasien data terlampir 2 pasien data terlampir 1 pasien data terlampir Urine 1. Proteus mirabilis

2. Streptococcus an haemolysa 3. Escherichia coli

1 pasien data terlampir 2 pasien data terlampir 1 pasien data terlampir Faeces 1. Escherichia coli 1 pasien data terlampir Sekret uretra 1. Staphylococcus epidermidis 1 pasien data terlampir

(7)

EVALUASI :

1. Infeksi jarum infus perifer

 Masih ditemukan infeksi jarum infus perifer

 Kemungkinan tehnik pemasangan tindakan pemasangan infus dan tindakan penyuntikan yang tidak sesuai dengan prosedur.

 Penggantian infus sudah dilakukan sesuai program walaupun belum maksimal

 Kepatuhan cuci tangan perawat sebelum dan sesudah tindakan invasive belum maksimal dilakukan

 Pendokumentasian penggantian infus belum konsisten 2. Infeksi aliran darah primer

 Ditemukan kemungkinan sumber kuman adalah di ICU ,hal ini dikarenakan : 1. Pembersihan ruangan masih belum maksimal.

2. Ruangan banyak kontak dengan lingkungan luar : - Ruangan bocor.

- Pembersihan AC tidak rutin.

- Jam berkunjung tidak ketat sehingga banyak pengunjung yang keluar masuk.

3. Infeksi luka operasi  Tidak ditemukan 4. Infeksi Saluran kemih

 Tidak ditemukan 5. Infeksi VAP

 Tidak ditemukan 6. Pengelolaan sampah

 Tidak ditemukan sampah benda tajam disampah medis 7. Petugas kebersihan

 Masih ditemukan petugas kebersihan dalam menempatkan kantong plastik medis tidak sesuai ketentuan

 Masih ditemukan kain pel diperas dengan tangan. 8. Kejadian terpajan benda tajam

(8)

Rekomendasi :

1. Keperawatan

 Meningkatkan pengawasan dalam tindakan invasive pemasangan infus.

 Pengawasan dan pembinaan sikap dan prilaku tenaga keperawatan dalam bekerja sesuai SPO yang berlaku dan berkesinambungan.

 Menggalakan program cuci tangan sesuai SPO yang berlaku.

 Pengawasan dalam menjalankan SPO managemen limbah benda tajam, medis dan non medis.  Pengawasan yang terus menerus dalam hal menjaga kesterilan melakukan tindakan invasif

dengan audit kepatuhan tindakan invasif dengan prinsip asepsis.

 Mengadakan pelatihan – pelatihan pencegahan dan pengendalian infeksi baik didalam maupun diluar RS. Royal Progress.

2. Non Keperawatan

 Pengawasan dan pembinaan sikap dan prilaku petugas kebersihan dalam bekerja sesuai SPO yang berlaku.

 Pengawasan yang terus menerus untuk petugas kebersihan dalam hal pencegahan infeksi nosokomial dengan melakukan audit kepatuhan penggunaan desinfektan larutan presept dan APD.

 Koordinasi dengan bagian umum untuk berkoordinasi dengan bagian oshorshing dalam

pengadaan alat kebersihan yang sesuai standar yaitu : sarung tangan karet, alat kebersihan untuk memeras kain pel.

3. Penanggulangan infeksi multidrug resisten organism  Pembersihan ruangan mencakup semua permukaan  Kebocoran ruangan segera diatasi.

 Ac dibersihkan secara rutin.  Pembatasan jam berkunjung.

 Kewajiban untuk cuci tangan bagi petugas dan pengunjung.

Jakarta, 08 Januari 2013

Mengetahui Pembuat Laporan

( dr. Ajeng Rahayuning ) ( Sr. Anah Marwanah, AMK ) IPCO IPCN

(9)

PEREKAPAN LAPORAN BULANAN INFEKSI JARUM INFUS PERIFER PERIODE DESEMBER 2012

RUANG

JUMLAH

PEMASANGAN JUMLAH HARI INFEKSI INSIDENRATE STANDARTRATE INFUS PEMASANGAN INFUS JARUM INFUS ‰ % % IRNA 2 236 553 4 7.23 1.69 2 IRNA 3 23 23 0 0.00 0.00 2 IRNA 5 102 233 4 17.17 3.92 2 ICU 11 19 0 0.00 0.00 2 TOTAL 372 828 8 24.40 5.62 2

IRNA 2 IRNA 3 IRNA 5 ICU 0.00 2.00 4.00 6.00 8.00 10.00 12.00 14.00 16.00 18.00 INSIDEN RATE ‰ INSIDEN RATE % STANDART RATE %

(10)

Analisa Data : angka kejadian infeksi jarum infus perifer di IRNA 2 yaitu : 4 orang (8.64 ‰ ) atau

(1.69%) tidak terjadi perubahan dibanding bulan November 2012 yaitu: 4 orang(8.64‰) atau (1.69%),

di IRNA 5 yaitu: 4 orang (17.17 ‰) atau (3.92%) terjadi peningkatan dibanding bulan November 2012

yaitu: 2 orang (9.01 ‰ ) atau (2.08% ), ICU dan IRNA 3 tidak ditemukan

PEREKAPAN LAPORAN BULANAN INFEKSI JARUM INFUS PERIFER ( CAIRAN KONSENTRAT )

PERIODE DESEMBER 2012

RUANG

JUMLAH

PEMASANGAN JUMLAH HARI INFEKSI INSIDENRATE STANDARTRATE INFUS PEMASANGAN INFUS JARUM INFUS ‰ % % IRNA 2 236 553 0 0.00 0.00 2 IRNA 3 23 23 0 0.00 0.00 2 IRNA 5 102 233 1 4.29 0.98 2 ICU 11 19 1 52.63 9.09 2 TOTAL 372 828 2 56.92 10.07 2

(11)

IRNA 2 IRNA 3 IRNA 5 ICU 0.00 10.00 20.00 30.00 40.00 50.00 60.00 INSIDEN RATE ‰ INSIDEN RATE % STANDART RATE %

(12)

ditemukan yaitu di ICU:

1orang ( 52.63 ‰ atau 9.09 % ) dan di IRNA 5 yaitu : 1 orang (4.29‰ atau 0.98% )

PEREKAPAN LAPORAN BULANAN INFEKSI SALURAN KEMIH BULAN DESEMBER 2012

RUANG

JUMLAH

PEMASANGAN JUMLAH HARI INFEKSIURINE INSIDEN URINE CHATETER PEMASANGANCHATETER CHATETER RATE(‰)

IRNA 2 9 57 0 0

IRNA 3 20 23 0 0

IRNA 5 5 22 0 0

ICU 14 22 0 0

TOTAL 48 124 0 0

IRNA 2 IRNA 3 IRNA 5 ICU 0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1

PEREKAPAN LAPORAN BULANAN INFEKSI SALURAN KEMIH BULAN DESEMBER 2012

(13)

Analisa`data : jumlah pemasangan folley catheter di IRNA 2 : (9 orang ),IRNA 3 : (20 Orang ),

IRNA`5 : (5 orang ) dan ICU : (14 orang ) dan tidak ditemukan tanda-tanda infeksi saluran kemih

PEREKAPAN BULANAN INFEKSI LUKA OPERASI PERIODE DESEMBER 2012

RUANG JUMLAH JUMLAH JUMLAH JUMLAH IL O

INSIDEN RATE (‰) OPERASI

ELEKTIF OPERASIASEPTIK OPERASICITO OPERASISEPTIK

IRNA 2 20 18 0 2 0 0 IRNA 3 18 18 0 0 0 0 IRNA 5 9 9 0 0 0 0 ICU 1 1 0 0 0 0 TTKP 3 3 0 0 0 0 TOTAL 58 58 0 0 0 0

(14)

IRNA 2 IRNA 3 IRNA 5 ICU TTKP 0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1

PEREKAPAN LAPORAN BULANAN INFEKSI LUKA OPERASI

BULAN DESEMBER 2012

INSIDEN RATE (‰)

Analisa data: kejadian infeksi luka operasi ditemukan di IRNA 2,sedangkan di IRNA 3 dan IRNA 5

Referensi

Dokumen terkait

29 Observasi yang dilakukan oleh peneliti dalam penelitian ini dilakukan di Baitul Maal Wat Tamwil Al- Falah Sumber guna memperoleh data dan informasi yang

Mata kuliah Pengajaran Mikro ini ditempuh oleh mahasiswa selama satu semester yang intensif dilakukan pada semester enam dalam 2 kali tatap muka (200 menit). Pengajaran

Kencana, Jakarta, hlm.. memaksakan sebuah penyelesaian tertentu. Dari sini terlihat jelas perbedaan antara upaya damai melalui mediasi dengan upaya damai yang diatur

Kebijakan pemerintah Rusia terhadap pemaksaan USAID keluar dari Rusia terkait dengan kembalinya Putin menjadi presiden Rusia dan meningkatnya aktivisme civil society pada

Serbuk temulawak yang telah kering sebanyak 2,5 kg, diekstraksi mengunakan pelarut etanol 70% dan air dengan metode maserasi dan perkolasi dengan perbandingan 1 : 10

[r]

Manfaat yang dimiliki jagung sebagai- mana kandungan nutrisinya, menunjukkan bahwa sangat mendukung dalam upaya pen- ganekaragaman pangan yang berbahan baku jagung termasuk

Amanat undang-undang ini dipertegas lagi pada ayat (3) bahwa warga negara di daerah terpencil atau terbelakang serta masyarakat adat yang terpencil berhak memperoleh