78
Verina, 2014
Pengembangan Model Pembelajaran Investigasi Kelompok Pada Materi Sifat Koligatif Larutan Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini dipaparkan kesimpulan dan saran dari hasil temuan
penelitian.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan penelitian ini, maka
diperoleh kesimpulan sebagai berikut.
1. Pembelajaran investigasi kelompok kenaikan titik didih dan penurunan titik
beku larutan untuk mengembangkan kemampuan pemecahan masalah
merupakan pembelajaran yang menerapkan enam tahap pembelajaran
investigasi kelompok, yang mengintegrasikan kemampuan berpikir, kegiatan
penyelidikan dalam kelompok berdasarkan fenomena kenaikan titik didih dan
penurunan titik beku larutan, dan partisipasi aktif siswa untuk mencari sendiri
informasi yang relevan tentang kedua konsep tersebut.
2. Berdasarkan hasil observasi keterlaksanaan model pembelajaran investigasi
kelompok diperoleh hasil bahwa seluruh kegiatan terlaksana, tetapi masih
terdapat beberapa bagian dari tahapan yang hasilnya tidak sesuai rencana,
yaitu pada pelaksanaan tahap 2 siswa belum sepenuhnya melaksanakan tugas
belajar. Pada pelaksanaan tahap 3, terutama pada bagian menganalisis data
untuk memperoleh kesimpulan, siswa masih bingung dan kesulitan. Namun,
semuanya dapat diatasi guru melalui bimbingan dan motivasi.
3. Model pembelajaran investigasi kelompok dapat meningkatkan kemampuan
siswa dalam memecahkan masalah. Hal ini terlihat dari nilai rata-rata N-Gain
sebesar 59% (kategori sedang). Nilai rata-rata N-Gain untuk masing-masing
79
Verina, 2014
Pengembangan Model Pembelajaran Investigasi Kelompok Pada Materi Sifat Koligatif Larutan Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(kategori sedang), mempertimbangkan solusi yang mungkin untuk
menyelesaikan masalah sebesar 60% (kategori sedang), memilih strategi yang
akan digunakan sebesar 80% (kategori tinggi), menjalankan strategi sebesar
86% (kategori tinggi), mendeskripsikan solusi yang diperoleh sebesar 17%
(kategori rendah), mengecek apakah masalah dapat terselesaikan sebesar 23%
(kategori rendah), menghubungkan proses berpikir yang digunakan dalam
menyelesaikan masalah terhadap konteks kehidupan nyata lainnya sebesar
62% (kategori sedang). Berdasarkan hasil tersebut, maka kemampuan
pemecahan masalah yang paling berkembang adalah kemampuan siswa
dalam menjalankan strategi.
B. Saran
Adapun saran-saran demi perbaikan model pembelajaran ini antara lain:
1. Agar menghasilkan dampak yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang
diharapkan, maka model pembelajaran investigasi kelompok ini harus
diterapkan dengan pengelolaan waktu yang cukup dan efisien, serta
perencanaan yang matang baik dari siswa maupun guru.
2. Guru hendaknya selalu melatih siswa untuk belajar memecahkan masalah
dengan berbagai strategi pemecahan masalah agar siswa menjadi terbiasa. Hal
ini diperlukan agar siswa dapat menghadapi tantangan kehidupan yang
semakin hari semakin kompleks.
3. Perlu dikembangkan soal-soal kimia yang berkaitan dengan pemecahan
masalah kimia, agar siswa menjadi terbiasa mengerjakan soal pemecahan
masalah.
4. Dalam penyusunan soal kemampuan pemecahan masalah kenaikan titik didih
dan penurunan titik beku larutan akan lebih baik jika ada variasi untuk jenis
80
Verina, 2014
Pengembangan Model Pembelajaran Investigasi Kelompok Pada Materi Sifat Koligatif Larutan Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5. Dalam penyusunan LKS kenaikan titik didih dan penurunan titik beku larutan
akan lebih baik jika mengutamakan fenomena riil yang berhubungan dengan
kehidupan sehari-hari dan akan lebih baik juga jika ada variasi untuk jenis zat