• Tidak ada hasil yang ditemukan

Formulasi Sediaan Soft Lozenges Ekstrak Akar Alang-Alang dengan Menggunakan Polietolenglikol (PEG) 1000 Sebagai Basis yang Dikombinasi dengan PEG 4000 Maupun Akasia - Ubaya Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Formulasi Sediaan Soft Lozenges Ekstrak Akar Alang-Alang dengan Menggunakan Polietolenglikol (PEG) 1000 Sebagai Basis yang Dikombinasi dengan PEG 4000 Maupun Akasia - Ubaya Repository"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

  v

FORMULASI SEDIAAN SOFT LOZENGES

EKSTRAK AKAR ALANG-ALANG DENGAN MENGGUNAKAN POLIETILENGLIKOL (PEG) 1000 SEBAGAI BASIS YANG

DIKOMBINASI DENGAN PEG 4000 MAUPUN AKASIA Dian, 2005

Pembimbing : (I) H. I. I. Panigoro, (II) Agnes Nuniek Winantari

ABSTRAK

Akar alang-alang dalam bentuk seduhan yang berasa pahit umum dimanfaatkan untuk mengatasi panas dalam. Formulasi ekstrak akar alang-alang dalam bentuk soft lozenges dapat meningkatkan aseptabilitas. Basis yang digunakan dalam penelitian ini adalah polietilenglikol (PEG) 1000 yang dikombinasi dengan PEG 4000 dan PEG 1000 dikombinasi dengan PEG 4000 dan akasia. Dari hasil orientasi diperoleh dua formula uji yang mampu menghasilkan soft lozenges ekstrak alang-alang yang berkualitas, yaitu yang berbasis PEG 1000:PEG 4000=60:40 dan yang berbasis PEG:akasia=80:3 dengan komposisi PEG yang sama yaitu terdiri dari PEG 1000:PEG 4000=60:40. Produk yang dihasilkan kedua formula uji memenuhi persyaratan keseragaman bobot menurut Farmakope Indonesia III. Uji aseptabilitas produk dilakukan melalui penyebaran kuisioner dengan delapan pertanyaan. Setelah data dianalisis dengan metode Wilcoxon parameter bentuk, flavor, dan waktu melarut diketahui berbeda antara kedua formula, tetapi parameter kenyamanan produk dalam rongga mulut, warna, rasa konsistensi fisik dan mampu kunyah produk dari kedua formula adalah sama. Dengan demikian dapat disimpulkan aseptabilitas kedua formula uji relatif sama.

(2)

  vi

FORMULASI SEDIAAN SOFT LOZENGES

EKSTRAK AKAR ALANG-ALANG DENGAN MENGGUNAKAN POLIETILENGLIKOL (PEG) 1000 SEBAGAI BASIS YANG

DIKOMBINASI DENGAN PEG 4000 MAUPUN AKASIA Dian, 2005

Tutor : (I) H. I. I. Panigoro, (II) Agnes Nuniek Winantari

ABSTRACT

Alang-alang root although a little bit bitter in the form of liquid, is very usefull for the treatment of sore throat. Formulating this extract into soft lozenges will make it more acceptable to consume. In this study, polyethylene glycol (PEG) 1000 was used as the base both in combination with both PEG 4000 and PEG 4000 plus acacia. Based on the result of preliminary practice, there were two formulas that could produce good quality soft lozenges with alang-alang extract as the active ingredient. One formula used PEG 1000:PEG 4000=60:40 and the other used PEG:acacia=80:3 with equal PEG composition base (60:40). Products produced from both two formulas were accepted in weight as the requirement stated in Farmakope Indonesia III. In order to evaluate products’ acceptability, this study used questionnaire. After the data were analyzed with Wilcoxon method, the result showed difference in shape, flavor, and disintegration time between the two formulas, but there was no difference in size suitability, color, taste physical consistency and chewability between them. In conclusion, the acceptability between two formulas are relatively the same.

Referensi

Dokumen terkait

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN ANGGARAN 2014.. :

Materi dalam penelitian ini adalah Epidemiologi Demam Berdarah Dengue , metodologi penelitian, dan sistem surveilans epidemiologi penyakit menular khususnya pada

Tabel ini adalah tabel yang digunakan untuk menyimpan data-data dari user dan admin yang dibutuhkan untuk masuk kedalam sistem atau login. a) Username : field ini digunakan

KEPUTUSAN BUPATI BARITO KUALA

PT Shamrock Manufacturing Corpora berdiri sejak tahun 1989 dan bergerak dibidang produksi sarung tangan latex tetapi hanya memproduksi sarung tangan dengan jenis powdered dan

Berdasarkan analisis data hasil penelitian yang dideskripsi dalam data pra tindakan, hasil pelaksanaan tindakan, dan perbandingan hasil tindakan antar siklus, maka

[r]

HA yang diultrasonikasi 1.5 dan 2 jam memiliki distribusi ukuran partikel lebih besar dikarenakan pada sampel-sampel tersebut lebih banyak proses panas yang dilakukan