• Tidak ada hasil yang ditemukan

USULAN PENELITIAN UNGGULAN UDAYANA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "USULAN PENELITIAN UNGGULAN UDAYANA"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

i

Bidang unggulan: Transportasi Kode/Nama Rumpun Ilmu: 431/Teknik Mesin

USULAN

PENELITIAN UNGGULAN UDAYANA

MENGURANGI LAJU KEAUSAN RODA DAN REL KERETA

API DENGAN PELAPISAN

TIM PENGUSUL

Dr. I Made Parwata, ST., MT.

(0009116811)

I Made Widiyarta, ST., MSc., PhD

(22077102)

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS UDAYANA

PEBRUARI 2015

(2)
(3)

iii

DAFTAR ISI

PENELITIAN UNGGULAN PERGURUAN TINGGI ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

DAFTAR ISI ...iii

RINGKASAN ... 1

Bab I PENDAHULUAN ... 2

I.1 Latar Belakang ... 2

I.2 Tujuan Penelitian ... 6

I.3 Ruang Lingkup ... 6

I.4 Batasan Masalah ... 7

I.5 Manfaat Penelitian ... 7

Bab II STUDI PUSTAKA ... 9

II.1 Usaha-Usaha Penanggulangan Keausan ... 9

II.1.1 Optimasi Profil ... 9

II.1.2 Pengembangan Material ... 9

II.1.3 Memperhalus Permukaan Kontak ... 9

II.1.4 Pelumasan Pada Bagian Kontak ... 10

II.1.5 Memperbesar Radius Kelengkungan ... 10

II.1.6 Pelapisan ... 11

II.1.7 Pengendalian Gesekan ... 12

II.2 Peta Jalan Penelitian ... 13

Bab III METODE PENELITIAN ... 14

Bab IV PEMBIAYAAN ... 16

IV.1 Anggaran Biaya ... 16

IV.2 Jadwal Penelitian ... 17

DAFTAR PUSTAKA ... 18

Lampiran 1. Justifikasi anggaran penelitian ... 20

Lampiran 2. Dukungan sarana dan prasarana penelitian ... 21

Lampiran 3. Susunan organisasi tim peneliti dan pembagian tugas ... 23

Lampiran 4. Biodata ketua dan anggota tim peneliti serta mahasiswa yang terlibat ... 24

(4)

iv

2. Anggota Tim Peneliti I ... 28

(5)

1

RINGKASAN

Kereta api merupakan alat transportasi massal yang banyak digunakan untuk mengangkut penumpang maupun barang. Di daerah perkotaan, KA banyak digunakan sebagai angkutan penumpang sedangkan di daerah pertambangan banyak dipakai sebagai angkutan barang. Problem utama yang dihadapi dalam bidang perkeretaapian adalah tingginya laju keausan. Laju keausan ini akibat semakin tingginya kapasitas angkut kereta. Keausan ini mengakibatkan keandalan (reliability) dan ketersediaan (availability) sarana dan prasarana menjadi menurun, bahkan meningkatkan resiko kecelakaan akibat keluar rel (anjlok). Demikian pula biaya operasi maupun pemeliharaan menjadi meningkat. Dalam penelitian ini dikaji mekanisme terjadinya aus pada belokan dan fenomena aus yang terjadi. Dengan diketahuinya mekanisme dan fenomena aus ini diharapkan dapat diupayakan usaha pencegahan dan penanggulangannya.

Penelitian sebelumnya telah dihasilkan profil roda yang baru. Simulasi unjuk kerja profil roda yang baru ini dilakukan terhadap kendaraan rel pada jalur belok

dan jalur lurus. Simulasi ini menggunakan bantuan software Universal

Mechanism. Pada jalur belok kecepatan maksimum adalah 25 km/h, Rasio L/V adalah 0,48 tetapi pada kecepatan 30 km/h, roda 3KN, 3KR, 1KR, dan 2KR rasio L/V lebih besar dari 0,9. Pada kecepatan 25 km/h, tekanan kontak yang dihasilkan cukup besar yaitu 1730 MPa. Tekanan ini lebih besar dari tekanan kontak yang dihasilkan dengan menggunakan profil roda standar. Besarnya tekanan kontak ini berpengaruh besar terhadap laju keausan roda dan rel. Berdasarkan besarnya tekanan kontak yang dihasilkan maka upaya lain yang dilakukan adalah dengan pelapisan permukaan roda.

Metodologi yang dilakukan untuk mencapai tujuan di atas diawali dengan studi awal tentang pelapisan roda kereta api dan pengujian terhadap karakteristik berbagai jenis pelapis spesimen roda dan rel. Karakteristik yang dimaksud adalah kekerasan, area kontak dan microstructure coating. Setelah diketahui karakteristik lapisan ini maka dapat dipilih pelapis yang sesuai untuk roda kereta api. Eksperimen selanjutnya adalah pengujian kekuatan lapisan gesekan. Eksperimen ini menggunakan uji gesek sliding dan uji gesek rolling sliding (twin disc test). Selanjutnya pelapis yang dapat mengurangi laju keausan dapat ditentukan berdasarkan hasil uji gesek sliding, rolling sliding, uji kekerasan, dan struktur mikro.

(6)

2

Bab I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Kereta api (Gambar I-1) merupakan salah satu Guided Transportation yang

memiliki beberapa kelebihan, seperti memiliki kapasitas angkut yang besar, efisiensi dan kelancaran yang lebih baik dibandingkan sarana angkutan lainnya. Rangkaian kereta atau gerbong berukuran relatif luas sehingga mampu memuat penumpang maupun barang dalam skala besar. Karena sifatnya sebagai angkutan massal, beberapa negara berusaha memanfaatkan secara maksimal sebagai alat transportasi utama angkutan darat baik di dalam kota, antarkota, maupun antarnegara.

Gambar I-1. Kereta api penumpang

Keausan roda dan rel merupakan masalah vital dalam operasi perkeretaapian. Masalah ini juga dialami oleh sistem perkeretaapian Indonesia. Sebagai contoh keausan roda dan rel di Divisi Kereta Api Regional III Sumatera Selatan sampai saat ini masih cukup tinggi (excessive wear). Berdasarkan pengolahan data yang didapatkan di lapangan laju keausan roda adalah 1,73 mm per bulan, dimana bagian roda yang mengalami keausan yang cepat adalah bagian flens. Bagian ini diperlihatkan pada Gambar I-2. Keausan ini dikenal dengan keausan flens roda yang tinggi (excessive wheel flange wear), sedangkan pada rel yang mengalami keausan yang sangat cepat adalah rel bagian luar, seperti yang diperlihatkan pada

(7)

3

Gambar I-3. Keausan yang berlebihpada flens roda juga dinyatakan oleh Cantera (1993). (Cantera, 1993)

Gambar I-2 Keausan flens roda gerbong KKBW

Gambar I-3 Keausan pada rel

Selain itu, kriteria roda cepat aus adalah jarak tempuh yang berhasil dicapai oleh roda tersebut. Apabila jarak tempuh kurang dari 600.000 km, roda sudah mencapai batas minimum diameter maka disebut keausan berlebih. Umur roda gerbong KKBW di Sumatera Selatan adalah sekitar 3 tahun atau ± 450.000 km sehingga dapat digolongkan mengalami keausan yang tinggi (Haryanto, 2007).

(8)

4

Laju keausan yang terjadi pada roda maupun rel terjadi demikian cepat (excessive

wear). Laju keausan yang tinggi ini menyebabkan peningkatan biaya

pemeliharaan roda dan rel. Tingginya laju keausan dapat mengakibatkan keandalan (reliability) dan ketersediaan (availability) sarana dan prasarana menjadi menurun, bahkan meningkatkan resiko kecelakaan akibat kereta keluar rel (anjlok). Hal ini menyebabkan biaya operasi dan pemeliharaan menjadi meningkat. Kalau dibandingkan dengan negara lain, misalkan Cina, Jin dkk (2007) menyatakan bahwa biaya yang dikeluarkan untuk masalah keausan ini sekitar 11 juta US dollar per tahun dan Uni Eropa pada tahun 1995 memperkirakan biaya perawatan rel mencapai 300 juta Euro per tahun (Cannon dan Pradier, 1996). Bahkan North American Railroad menyisihkan 600 juta US dollar per tahun untuk penggantian akibat kerusakan rel pada awal tahun1980an (Jamison, 1980).

Selain aspek di atas, aspek yang paling penting adalah aspek keselamatan penumpang dan barang. Roda maupun rel yang aus mengakibatkan ketidakstabilan laju kendaraan rel. Ketidakstabilan ini dapat menyebabkan keluarnya roda dari rel, seperti yang dialami oleh kereta penumpang pada Gambar I-4 dan kereta barang pada Gambar I-5.

Data kecelakaan Kereta Api dari tahun 2004 sampai 2006 dari segi teknis menunjukkan bahwa penyebab kecelakaan tertinggi terjadi karena anjlok dan terguling seperti yang ditunjukkan oleh Tabel I.1. Bahkan data dari laporan Yayasan Bhakti Ganesha (Utomo, 2007) menyebutkan kecelakaan akibat anjlok mencapai 59 persen. Penyebab utama KA anjlok adalah karena masalah prasarana, yaitu sebanyak 39%. Jenis kerusakan prasarana antara lain: rel rusak (patah, aus, bergelombang), wesel rusak, bantalan lapuk, rel amblas karena balas tidak baik. Selain itu, anjlok dapat disebabkan oleh kerusakan sarana. Jenis kerusakan sarana yang sering mengalami gangguan antara lain rem rusak, as roda patah, as roda panas axle box pecah, roda aus dan lain-lain.

(9)

5

Gambar I-4. Kereta Api (KA) Argo Bromo Anggrek jurusan Surabaya-Stasiun Gambir yang anjlok di stasiun Manggarai, Minggu (28/9/2008) (Pemprov_DKI_Jakarta, 2008)

Gambar I-5. Kereta api batu bara rangkaian panjang (babaranjang) bermuatan batu bara terguling di Desa Belatung dan Desa Belimbing, Kecamatan Peninjauan, Kabupaten OKU, Rabu (1/6/2011) (Juwita, 2011)

Roda maupun rel yang aus juga menyebabkan ketidaknyamanan penumpang,

getaran dan noise, dan bunyi yang kurang mengenakkan pada masyarakat di

(10)

6

Tabel I.1 Data kecelakaan kereta api di Indonesia (Koran-Tempo, 2007)

Kecelakaan Kereta Api 2004-2006

Jenis kecelakaan

Antarkereta api 7 9 5

Kereta dan kendaraan lain 31 10 22

Anjlok dan terguling 90 99 52

Kereta terkena longsor 4 3 7

Lain-lain 289 294 297

I.2 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan material pelapis roda dan rel yang tahan terhadap aus.

Tujuan khusus yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah:

• Mendapatkan karakteristik material pelapis roda dan rel, karakteristik ini meliputi kekerasan, area kontak, mikrostruktur lapisan, kekuatan lapisan melalui uji gesek sliding maupun rolling sliding.

• Mendapatkan parameter yang berpengaruh terhadap metode pelapisan

material roda dan rel kereta api. Parameter yang dimaksud adalah jarak

sprayer dengan spesimen, kecepatan sprayer, temperatur pelapis, temperatur spesimen, tekanan oksigen, tekanan acytelin.

I.3 Ruang Lingkup

Ruang lingkup penelitian dimulai dari:

1. Penelitian dimulai dari studi awal terhadap berbagai jenis pelapis yang pernah dicoba oleh para peneliti. Studi ini diambil dari berbagai macam referensi yang ada. Pelapis yang memenuhi kriteria yang sesuai dipilih untuk diuji pada material roda dan rel.

2. Eksperimen yang dilakukan adalah untuk mendapatkan angka kekerasan

(11)

7

mikro lapisan dan kekuatan lapisan. Disamping faktor-faktor yang mempengaruhi laju keausan, eksperimen juga dimanfaatkan untuk mendapatkan parameter yang mempengaruhi tebal dan kekuatan lapisan.

3. Pemilihan material yang tepat sebagai pelapis setelah dilakukan analisis terhadap factor-faktor yang mempengaruhi laju keausan.

I.4 Batasan Masalah

Berdasarkan tujuan dan ruang lingkup penelitian maka batasan masalah pada penelitian ini adalah:

1. Material uji diambil dari roda dan rel kereta api yang sudah pernah

dipakai. Hal ini berpengaruh terhadap harga kekerasan material induk

karena rel kereta api yang telah digunakan sudah mengalami strain

hardening.

2. Pengaruh strain hardening yang terjadi pada roda dan rel tidak

dimasukkan dalam analisa.

3. Roda yang diteliti adalah roda solid yang dibuat dengan proses tempa.

4. Eksperimen twin disc dilakukan hanya melibatkan slip arah memanjang

melalui perbedaan putaran kedua disk.

5. Metode untuk mengurangi laju keausan berdasarkan pada fenomena wear

rate dari hasil percobaan.

I.5 Manfaat Penelitian

Berdasarkan uraian di atas penelitian tentang pelapisan material roda untuk mengurangi dan mengatasi keausan sangat diperlukan. Dengan demikian manfaat yang bisa diambil dari penelitian ini antara lain:

1. Hasil yang didapatkan dapat digunakan oleh perusahaan kereta api untuk

mencegah/mengurangi keausan sehingga mereka dapat menghemat biaya perawatan.

(12)

8

2. Keausan pada roda dan rel sangat membahayakan kendaraan rel, karena

dapat menyebabkan roda keluar dari rel. Dengan demikian, penelitian ini sangat bermanfaat untuk mengurangi jumlah kecelakaan akibat ausnya roda maupun rel.

3. Bagi kegiatan akademik penelitian ini dapat menambah pengetahuan

tentang pelapisan pada material roda dan rel. Fenomena keausan ini dapat dimanfaatkan pada aplikasi yang lain, misalkan pada kotak silinder liner, kontak pada poros dengan bearing dll.

(13)

9

Bab II

STUDI PUSTAKA

II.1 Usaha-Usaha Penanggulangan Keausan II.1.1 Optimasi Profil

Geometri profil roda dan rel mempengaruhi laju keausan dari roda dan rel, Perawatan terhadap profil roda dan rel perlu dilakukan. Perawatan ini dapat mengurangi keausan. Salah satu cara untuk perawatan ini adalah dengan penggerindaan muka rel (Magel dan Kalousek, 2002). Dengan penggerindaan profil rel tetap bisa bekerja secara optimal.

Shevtsov dkk. (2005) melakukan optimasi desain profil roda untuk kendaraan rel berdasarkan pada karakteristik kontak roda rel dengan teknik optimasi numerik. Kriteria yang digunakan adalah stabilitas wheelset, efisiensi biaya desain, dan dapat meminimalkan aus roda dan rel. Magel dkk. (2005) melakukan simulasi numerik keausan roda dan menggunakan hasil simulasi untuk mengembangkan profil roda yang lebih tahan terhadap aus. Megel mengembangkan desain profil roda yang baru. Profil ini dapat mengurangi keausan flens 25% dari profil roda yang sudah ada.

II.1.2 Pengembangan Material

Lee dan Polycarpou (2005), menguji performance keausan rel yang terbuat dari baja bainitik dan baja perlitik. Kedua material tersebut diuji kekerasannya.

Hasilnya memperlihatkan bahwa baja perlitik yang lebih lunak memiliki wear

performance yang lebih baik dari baja bainitik. Pada test dengan ball on disc sliding juga memperlihatkan hasil yang sama. Pada tahun yang sama, Viafara dkk. (2005) membandingan aus karena sliding tanpa pelumasan antara baja perlitik dan bainitik. Penelitian ini dilakukan dengan eksperimen test pin on disc. Hasil yang didapatkan adalah baja perlitik memiliki ketahanan aus sliding yang lebih tinggi dari baja bainitik. Hal ini disebabkan karena baja perlitik memiliki strain hardening yang lebih baik dibandingkan dengan baja bainitik.

II.1.3 Memperhalus Permukaan Kontak

Pada daerah kontak roda dan rel terjadi rolling dan sliding. Akibat sliding ini, daerah kontak mengalami keausan seperti diperlihatkan pada Gambar I-2 dan

(14)

10

Gambar I-3 di atas. Keausan ini meningkat dengan adanya pembebanan seperti beban normal, kecepatan sliding atau bulk temperatur. Berdasarkan eksperimen

pin on disc terhadap material bola baja yang dihardening dan material SAE 52100. Andersson dan Russo (1994) menyimpulkan bahwa kemampuan

pembebanan pada kontak sliding dapat ditingkatkan dengan memperhalus

permukaan. Selanjutnya, Magel dan Kalousek (2002) memberikan cara mendesain dan memelihara profil roda dan rel. Pemeliharaan profil rel dilakukan dengan cara penggerindaan. Penelitian ini juga memberikan pengertian tentang aspek-aspek penggerindaan rel.

II.1.4 Pelumasan Pada Bagian Kontak

Pelumasan pada permukaan kontak roda dan rel mampu mengurangi keausan secara signifikan. Cantara (1993) mengembangkan sistem pelumasan on board. Peralatan pelumasan dipasang pada bogie kendaraan rel. Ujung peralatan ini mengarah ke permukaan flens roda sehingga pelumas yang keluar menempel dengan tepat pada flens roda. Pelumas yang digunakan adalah solid lubricant. Dengan demikian, kepala rel tidak turut kena pelumas. Penggunaan pelumas ini mampu mengurangi wear rate pada flens roda sebesar 4,3 kali bila dibandingkan dengan tanpa pelumasan. Selanjutnya, Olofsson dan Telliskivi (2003) mengamati penggunaan pelumas pada lintasan dengan rel baru dan lama, radius kelengkungan 346 m dan 303 m. Pengukuran dilakukan setelah 16 bulan pemakaian. Hasil pengukuran memperlihatkan bahwa dengan adanya pelumasan keausan pada flens rel lebih kecil dibandingkan dengan tanpa pelumasan. Demikian pula, penelitian yang dilakukan oleh Nilsson (2003). Pelumasan memberikan faktor manfaat 9 untuk radius kecil (300 m) dan 4 untuk kelengkungan 600-800 m. Penelitian ini merupakan hasil uji kasus di Stockholm (Iwnicki, 2006).

II.1.5 Memperbesar Radius Kelengkungan

Radius kelengkungan lintasan berpengaruh sangat kuat terhadap wear rate.

Penelitian yang dilakukan oleh Nilsson (2003) memperlihatkan wear rate rel

meningkat secara eksponensial dengan bertambah kecilnya radius kelengkungan lintasan belok. Hal ini dapat dilihat pada Gambar II-1. Lintasan belok dengan

(15)

11

radius kelengkungan 300 m memberikan wear rate tiga kali lebih tinggi daripada radius kelengkungan antara 600-800 m.

Gambar II-1. Wear rate untuk rel tinggi sebagai fungsi radius kelengkungan lintasan studi kasus di Stockholm (Nilsson, 2003)

II.1.6 Pelapisan

Pelapisan permukaan rel dapat mengurangi wear rate, mengontrol gesekan,

meningkatkan ketahanan terhadap kelelahan permukaan dan mengatasi masalah noise (Heinsch, dkk., 2003). Lojkowski dkk. (2001) melakukan pengujian untuk mengetahui sifat-sifat mekanik lapisan nanokristal pada permukaan rel. Kemudian, Lu dkk. (2006) meneliti tentang performance aus dari PTFE

(polytetraflouroethylene) termasuk transfer lapisan tipis dan sifat aliran material. Penelitian ini melalui eksperimen disc on disc dimana disc ini dilapisi dengan PTFE. Selanjutya, hubungan antara jumlah siklus dan koefisian gesek didapatkan. Selain hubungan ini, analisis terhadap morphologi permukaan juga dilakukan. Kurva gesekan yang dihasilkan dibagi menjadi 3 daerah yaitu: (1) daerah peningkatan koefisien gesek dengan cepat, (2) daerah gesekan yang stabil, (3) daerah dimana sebagian besar lapisan telah hilang. Hasil ini diplot dalam grafik Gambar II-2. 0 200 400 600 800 2 4 6 8 10 12 14 Curve radius (m) Wear rate

(16)

12

Gambar II-2 Kurva koefisien gesek hasil pengujian disc on disc yang dilapisi PTFE (Lu, dkk., 2006)

Dari grafik dapat dilihat tanpa adanya lapisan PTFE koefisien gesek menjadi besar. Hal ini akan memperbesar laju keausan.

II.1.7 Pengendalian Gesekan

Telliskivi (2004) mensimulasikan aus pada kontak rolling sliding dengan model sesuai Winkler dan hukum aus Archard. Adapun tujuannya adalah

mengembangkan metode untuk pengendalian gesekan dan aus akibat rolling

sliding. Hasil simulasi ini dibandingkan dengan metode numerik yang lain yaitu Kalker's Simplified Theory (FATSIM). Simulasi ini juga diaplikasikan pada eksperimen disc on disc. Hasil yang sesuai didapatkan baik untuk aus dan gesekan akibat rolling pada beban dan level creep yang berbeda.

Lewis dan Dwyer-Joyce (2006) menggunakan pasir untuk meningkatkan adhesi antara roda dan rel. Pengamatan dilakukan terhadap pengaruh penggunaan pasir terhadap koefisien gesek dan laju aus. Selama tes dinamik penggunaan pasir menyebabkan keausan meningkat dengan faktor antara 2 dan 10, Aus pada kondisi basah lebih tinggi dari pada kondisi kering.

Pada penelitian ini akan dikembangkan desain profil roda yang baru, yang tahan terhadap aus.

(17)

13 II.2 Peta Jalan Penelitian

Penelitian ini merupakan kelanjutan penelitian tentang pengurangan laju keausan. Sebelumnya penyempurnaan desain profil roda menjadi perhatian tetapi karena masih menghasilkan tekanan kontak yang tinggi maka cara lain untuk mengurangi laju keausan adalah dengan pelapisan. Peta jalan penelitian dapat dilihat pada Gambar II-3.

Gambar II-3 Peta jalan penelitan

Penelitian yang telah dilakukan Penelitian yang direncanakan Hasil yang diharapkan

• Lapisan permukaan roda dan rel yang tahan terhadap aus.

Pengembangan model kontak roda dan rel secara numerik dan analitik numerik

AKTIFITAS

• Mengurangi laju keausan roda dan rel dengan pelapisan

Pengembangan metode pengukuran tekanan kontak roda dan rel pada kondisi sebenarnya

• Penelitian tentang mekanisme keausan akibat kontak roda dengan rel saat melewati belokan (Disertasi S3) meliputi:

• Pemodelan dinamika kendaraan rel.

• Pemodelan kontak roda dan rel secara numerik dan analitik numerik

• Eksperimental twin disc terhadap beberapa parameter keausan, yaitu jumlah siklus, perbedaan radius lateral disk.

Penelitian ini dibiayai melalui Hibah Penelitian Kerjasama Luar Negeri dan Publikasi Internasional, ITB, 2010 dan 2011)

• Optimasi radius flens roda untuk mengurangi laju keausan roda dan rel kereta api, hasil yang didapat adalah bentuk profil roda dengan radius flens roda yang baru, yang tahan terhadap aus..

Penelitian ini dibiayai dari Hibah Unggulan Udayana 2013

Persamaan model kontak yang sederhana dan mudah diselesaikan

• Publikasi ilmiah dan lulusan S1, S2

Metode-metode untuk mengurangi laju keausan

Alat uji untuk melihat fenomena keausan seperti twin disc, pin on disk dll Pengembangan rancangan alat uji keausan yang lebih

(18)

14

Bab III

METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang diusulkan seperti terlihat pada Gambar III-1.

Gambar III-1 Diagram alir metode penelitian

Pada tahun I merupakan studi awal untuk mendapatkan karakteristik awal material pelapis yang akan digunakan. Uji terhadap material yang telah dilapisi dan material induk (material yang tidak dilapisi) dilakukan untuk menunjukkan perbedaan karakteristik sebelum dan setelah dilapisi. Sedangkan, pada tahun II eksperimen yang dilaksanakan adalah eksperimen untuk melihat kekuatan lapisan. Pengujian dilakukan dengan melakukan uji gesek sliding dan rolling sliding. Kemudian dianalisis permukaan kontak yang terjadi dan dibawah permukaan

Studi Pustaka tentang Pelapisan pada roda dan rel

Pemilihan 3 material pelapis yang menggunakan metode THERMAL SPRAY COATING

Persiapan material uji dan alat uji

Eksperimenterhadap material uji meliputi:

• Uji kekerasan

• Struktur mikro

• Area kontak

Karakteristik material pelapis berdasarkan uji kekerasan, struktur mikro, area kontak

Persiapan material uji dan alat uji

Eksperimenterhadap material uji meliputi:

• Uji gesek sliding

• Uji gesek rolling sliding

• Uji kekuatan lapisan

Karakteristik material pelapis berdasarkanuji gesek sliding, rolling sliding, uji kekuatan

lapisan

Kesimpulan: material yang tepat sebagai pelapis permukaan roda dan rel

STOP MULAI Kegiatan Tahun II Kegiatan Tahun I

(19)

15

kontak. Dari semua pengujian ini maka dapat ditarik kesimpulan bahwa material yang memiliki kekerasan dan hasil uji gesek yang tinggi dapat digunakan sebagai pelapis roda dan rel.

Luaran yang akan dihasilkan dari penelitian ini adalah 1 buah publikasi internasional pada tahun I dan 1 buah pada akhir tahun II. Penelitian ini juga menghasilkan metode yang dapat digunakan oleh perusahaan kereta api untuk mencegah dan menanggulangi keausan baik pada roda maupun rel. Pada tahun II juga dihasilkan alat uji twin disc yang lebih efektif dan mudah pengoperasiannya. Luaran-luaran ini merupakan indikator bagi keberhasilan penelitian ini.

(20)

16

Bab IV

PEMBIAYAAN

IV.1 Anggaran Biaya

Tabel IV.1 Ringkasan Anggaran Biaya Penelitian yang Diajukan Setiap Tahun

Tahun I Tahun II

1 Honor Tim Peneliti 14 950 000 14 950 000

2 Peralatan penunjang 6 870 000 5 900 000

3 Bahan habis pakai 10 680 000 10 275 000

4 Perjalanan 10 000 000 12 000 000

5 Lain-lain 7 500 000 6 875 000

50 000 000 50 000 000 No Jenis Pengeluaran Biaya yang Diusulkan (Rp)

(21)

17 IV.2 Jadwal Penelitian

KEGIATAN TAHUN I 1 2 3 4 5 6 Bulan 7 8 9 10 11 12

• Studi pustaka

• Membuat spesimen uji • Membuat alat uji • Melakukan pengujian

• Melakukan analisis terhadap hasil uji • Penulisan paper

• Pembuatan laporan • Seminar Internasional

(22)

18 DAFTAR PUSTAKA

Andersson, S. dan Salas-Russo, E. (1994): The influence of surface roughness and oil viscosity on the transition in mixed lubricated sliding steel contacts, Wear, 174, 1–2, 71-79.

Cannon, D. F. dan Pradier, H. (1996): Rail rolling contact fatigue Research by the European Rail Research Institute, Wear, 191, 1-2, 1-13.

Cantera, F. (1993): Investigation of wheel flange wear on the Santander FEVE rail — a case study, Wear, 162–164, Part B, 0, 975-979.

Haryanto, D. (2007): Optimasi Bentuk Profil Roda Gerbong KKBW Di Divisi

Regional III Sumatera Selatan PT. KERETA API (PERSERO) Untuk Mengurangi Tingkat Keausan FLens Roda Akibat Kontak Roda Dan Rel, Magister, Institut Teknologi Bandung, 1-2.

Heinsch, E. J. M., Franklin, F. J., Nielson, J. C. O., Ringsberg, J. W., Weeda, G. J., Kapoor, A. dan Josefson, B. L. (2003): Prevention of RCF damage in curved

rail through development of the INFRA – STAR two-material rail, Fatigue

Fracture Engineering Material Structurure, 26, 1007–1017.

Iwnicki, S. (2006): Handbook of Raiway Vehicle Dynamics, CRC Press, London, 121-138.

Jamison, W. (1980): Wear of steel in combined rolling and sliding, ASLE Trans., 25, 1, 71-78.

Jin, N. dan Clayton, P. (1997): Effect of microstructure on rolling/sliding wear of low carbon bainitic steels, Wear, 202, 2, 202-207.

Jin, X., Wen, Z., Xiao, X. dan Zhou, Z. (2007): A numerical method for prediction of curved rail wear, Springer Science+Business Media B.V. , 18, 531– 557.

Juwita, L. (2011): KA Batubara Terguling,

Download pada 22 Maret 2013.

Koran-Tempo. (2007): Daftar kecelakaan kereta api di Indonesia

Download pada Februari 24 2009.

Lee, K. M. dan Polycarpou, A. A. (2005): Wear of conventional pearlitic and improved bainitic rail steels, Wear, 259, 1–6, 391-399.

Lewis, R. dan Dwyer-Joyce, R. S. (2006): Wear at the wheel/rail interface when sanding is used to increase adhesion, Proceedings of the Institution of Mechanical Engineers, 220, Part F: J. Rail and Rapid Transit, 29-41.

Lojkowski, W., Millman, Y., Chugunova, S. I., Goncharova, I. V., Djahanbakhsh, M., Burkle, G. dan Fecht, H. J. (2001): The mechanical properties of the nanocrystalline layer on the surface of railway tracks, Materials Science and Engineering, A303, 209–215.

Lu, X., Wong, K. C., Wong, P. C., Mitchell, K. A. R., Cotter, J. dan Eadie, D. T. (2006): Surface characterization of polytetrafluoroethylene (PTFE) transfer films

(23)

19

during rolling–sliding tribology tests using X-ray photoelectron spectroscopy,

Wear, 261, 1155–1162.

Magel, E., Kalousek, J. dan Caldwell, R. (2005): A numerical simulation of wheel wear, Wear, 258, 7–8, 1245-1254.

Magel, E. E. dan Kalousek, J. (2002): The application of contact mechanics to rail profile design and rail grinding, Wear, 253, 1–2, 308-316.

Nilsson, R. (2003): Wheel/Rail wear and surface cracks, Licenciate Thesis, KTH, Olofsson, U. dan Sundvall, K. (2004): Influence of leaf, humidity and applied lubrication on friction in the wheel-rail contact: pin on disc experiment, ProQuest Science Journals, 218, 3,

Olofsson, U. dan Telliskivi, T. (2003): Wear, plastic deformation and friction of two rail steels—a full-scale test and a laboratory study, Wear, 254, 1-2, 80-93. Pemprov_DKI_Jakarta. (2008): Perjalanan 34 Kereta Api Terlambat,

Download pada 22 Maret 2013.

Perez-Unzueta, A. J. dan Beynon, J. H. (1993): Microstructure and wear resistance of pearlitic rail steels, Wear, 162–164, Part A, 0, 173-182.

Shevtsov, I. Y., Markine, V. L. dan Esveld, C. (2005): Optimal design of wheel profile for railway vehicles, Wear, 258, 7–8, 1022-1030.

Telliskivi, T. (2004): Simulation of wear in a rolling–sliding contact by a semi-Winkler model and the Archard’s wear law, Wear, 256, 7–8, 817-831.

Tomeoka, M., Kabe, N., Tanimoto, M., Miyauchi, E. dan Nakata, M. (2002): Friction control between wheel and rail by means of on-board lubrication, Wear, 253, 1–2, 124-129.

Utomo, S. H. T. (2007): Kecelakaan Kereta Api Di Indonesia (Permasalahan & Alternatif Solusi),

Download pada 2 Juli 2012.

Viáfara, C. C., Castro, M. I., Vélez, J. M. dan Toro, A. (2005): Unlubricated sliding wear of pearlitic and bainitic steels, Wear, 259, 1–6, 405-411.

Xia, F. (2002): Rolling contact between the wheels and the rails, Doctoral,

University of Denmark,

Zhan, X. dan Wang, S. (2005): Proceedings of the Eastern Asia Society for

(24)

20 LAMPIRAN

Lampiran 1. Justifikasi anggaran penelitian 1. Honor

No Tim Peneliti Honor/Jam (Rp) Waktu

(jam/minggu) Minggu Honor per Tahun (Rp) Tahun I Tahun II 1 Dr. I Made Parwata, S.T., M.T. 27 500 10 38 10 450 000 10 450 000 2 I Made Widiyarta, ST., MSc., PhD 22 500 10 20 4 500 000 4 500 000 14 950 000 14 950 000 2. Peralatan Penunjang No Material Justifikasi Pemakaian Kuantitas Harga satuan (Rp) Harga Peralatan Penunjang (Rp) Tahun I Tahun II 1 Penelusuran Pustaka, paper Pustaka terbaru 6 500 000 3 000 000

2 Touch las Nozel untuk

sprayer 1 3 000 000 3 000 000 3 Brusher cat Sebagai tangki powder material pelapis 1 300 000 300 000 4 Valve Kelengkapan pembuatan sprayer 2 35 000 70 000 4 Selang 1/2" Saluran oksigen

dan acetelyn 2 250 000 500 000

5 Besi Profil U 3x5x5 Rangka alat uji 1 3 000 000 3 000 000 6 Linier bearing

Mengurangi gesekan pada

poros 4 300 000 1 200 000 7 Ball bearing Ø50 cm Memperkuat

dudukan poros 4 250 000 1 000 000 8

Pulley fleksibel Merubah kecepatan putar poros 2 350 000 700 000 6 870 000 5 900 000 SUB TOTAL (Rp) SUB TOTAL (Rp)

3. Bahan Habis Pakai

Tahun I Tahun II 1 Textbook Informasi terkini

tentang pelapisan 2 1 500 000 3 000 000 2 Kertas HVS Pembuatan laporan 5 50 000 250 000 250 000 3 Kertas Buram Kertas untuk diskusi 5 35 000 175 000 175 000 4 Catridge Printer HP Deskjet 3740

(Black) Print laporan 2 750 000 1 500 000 1 500 000 5 Spidol Whiteboard Peralatan untuk diskusi 12 50 000 600 000 600 000 6 Pulpen Peralatan untuk diskusi 6 5 000 30 000 7 Catridge Printer HP Deskjet 3740

(Warna) Print laporan 1 1 500 000 1 500 000 1 500 000 8 Hardisk external 500 Gb Backup data 1 1 500 000 1 500 000

9

Compact Disk (CD RW)

Untuk membuat

laporan 5 10 000 50 000 10

Refill Kit DP-27 (black)

Untuk membuat

laporan 2 50 000 100 000 11

Refill Kit DP-27 (Warna)

Untuk membuat

laporan 3 75 000 225 000

12 Oksigen Bahan bakar 1 150 000 150 000 150 000 13 Acetelyn Bahan bakar 1 100 000 100 000 100 000 14 Pembuatan spesimen uji Spesimen uji

thermal spray 15 100 000 1 500 000 15 Pembuatan spesimen uji

Spesimen uji sliding dan rolling sliding 20 300 000 6 000 000 10 680 000 10 275 000 No Material Justifikasi Pemakaian Kuantitas Harga satuan (Rp

Biaya per Tahun(Rp)

(25)

21

Lampiran 2. Dukungan sarana dan prasarana penelitian Sarana dan prasarana yang diperlukan dalam penelitian antara lain:

Nama Peralatan Keterangan

Gambar IV-1 Image Analyser

Image Analyser terdapat di laboratorium logam Teknik Mesin Unud. Alat ini

digunakan untuk mengetahui area kontak

Gambar IV-2 Scanning Electron Microscope

Scanning Electron Microscope (SEM) ada di Laboratorium Logam Jurusan T. Mesin Unud. Alat ini digunakan untuk melihat struktur mikro dan profil permukaan kontak

(26)

22 Gambar IV-3 Hardness tester

Hardness tester ada di

Laboratorium Logam T. Mesin Unud. Alat ini digunakan untuk mengukur kekerasan material.

Gambar IV-4 Alat uji twin disc

Alat uji twin disc telah ada di Laboratorium Teknik Produksi Jurusan Teknik Mesin UNUD. Alat ini perlu penyempurnaan lebih lanjut agar memberikan hasil pengukuran yang lebih akurat.

Gambar IV-5 Timbangan massa

Timbangan massa digunakan pada saat mengamati laju keausan. Timbangan ini memiliki ketelitian 5 digit. Timbangan ini terdapat di Laboratorium Konversi Energi Jurusan T. Mesin Unud

(27)

23 Gambar IV-6 Tachometer

Tachometer digunakan untuk mengukur kecepatan putar disk pada saat pengujian. Alat ini terdapat di Grup Riset Perancangan dan Manufaktur Unud

Gambar IV-7 Komputer

Komputer digunakan untuk analisis data dan pembuatan laporan terdapat di

Laboratorium Komputer Teknik Mesin Unud

Lampiran 3. Susunan organisasi tim peneliti dan pembagian tugas

No Nama/NIDN Instansi

Asal Bidang Ilmu

Alokasi Waktu (Jam/mng Uraian Tugas 1 Dr. I Made Parwata, S.T., M.T./ 0009116811 UNUD Teknologi Kereta api/Tribologi 10 Mengkoordinasika n dan bertanggung jawab terhadap penelitian 2 I Made Widiyarta, ST., MSc., PhD/22077102

(28)

24

Lampiran 4. Biodata ketua dan anggota tim peneliti serta mahasiswa yang terlibat

1. Ketua Peneliti

A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap (dengan gelar) Dr. I Made Parwata, ST., MT. L /P 2 Jabatan Fungsional Lektor

3 Jabatan Struktural -

4 NIP/NIK/Identitas lainnya 196811091998031002

5 NIDN 0009116811

6 Tempat dan Tanggal Lahir Badung, 9 Nopember 1968 7 Alamat Rumah Jl. Gandapura No. 16 Denpasar 9 Nomor Telepon/Faks/ HP (0361) 461989/085935174339

10 Alamat Kantor Kampus Bukit Unud Jimbaran Badung Bali 11 Nomor Telepon/Faks (0361)703321

12 Alamat e-mail md_parwata@yahoo.co.uk

13 Lulusan yang Telah Dihasilkan S-1= > 5 orang; S-2= - Orang; S-3= - Orang

14. Mata Kuliah yg Diampu

1. Analisa Kegagalan Material 2. Statika Struktur II

3. Getaran Mekanis

4. Analisa Tegangan Eksperimen 5. Metode Elemen Hingga 6. Tribologi

B. Riwayat Pendidikan

S-1 S-2 S-3

Nama Perguruan Tinggi ITS Surabaya ITS Surabaya ITB

Bidang Ilmu Disain Rekayasa

perancangan dan manufaktur Perancangan Tahun Masuk-Lulus 1988 - 1994 1997-2001 2007-2012 Judul Skripsi/Thesis/Disertasi Analisis Kekuatan Material Pipa Eksternal dari Boiler menuju Turbin Pada Power Plant PT Tjiwi Kimia Pemanfaatan Load Sensing Proportioning Valve dan Vibrator Membran Untuk Mendapatkan Dampak ABS Keausan Berlebih Pada Roda Kereta Api Saat Melewati Belokan

Nama

Pembimbing/Promotor

Ir. Lubi Prof. Ir. I Nyoman Sutantra, MSc., PhD.

Prof. Dr. Ir. I G. N. Wiratmaja Puja

(29)

25

C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir

(Bukan Skripsi, Tesis, maupun Disertasi)

Tahun Judul Penelitian Pendanaan

Sumber* Jml (Juta Rp) 1 2010 Excessive Wear Mechanism due to

Contact Wheel/Rail in Curve Railway Track Hibah Kerjasama Luar Negeri dan Publikasi Internasional (DP2M-Dikti) 140

2 2011 Excessive Wear Mechanism due to Contact Wheel/Rail in Curve Railway Track Hibah Kerjasama Luar Negeri dan Publikasi Internasional (DP2M-Dikti) 160

3 2013 Optimasi Radius Flens Roda Untuk mengurangi Laju Keausan Roda dan Rel Kereta Api Hibah Unggulan Perguruan Tinggi 50

*Tuliskan sumber pendanaan: PDM, SKW, Pemula, Fundamental, Hibah Bersaing, Hibah Pekerti, Hibah Pascasarjana, Hikom, Stranas, Kerjasama Luar Negeri dan Publikasi Internasional, RAPID, Unggulan Stranas, atau sumber lainnya.

D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat Dalam 5 Tahun Terakhir

No .

Tahun Judul Pengabdian Kepada Masyarakat

Pendanaan Sumber* Jml (Juta

Rp)

* Tuliskan sumber pendanaan: Penerapan IPTEKS-SOSBUD, Vucer, Vucer Multitahun, UJI, Sibermas, atau sumber lainnya.

E. Pengalaman Penulisan Artikel Ilmiah Dalam Jurnal Dalam 5 Tahun Terakhir

No .

Judul Artikel Ilmiah Volume/ Nomor/Tahun

Nama Jurnal 1 Penyelesaian Pendekatan Untuk

penyelesaian Problem Kontak Hertzian

Volume 24, No. 1, April 2009, ISSN

Jurnal Teknik Mesin ITB.

(30)

26

Pada Kasus Kontak Antara Roda-Rel. 0852-6095, pp 25-40,

2 Solutions to Hertzian contact problem between wheel and rail for small radius of curvature. Volume 4 Nomor 6, Juni 2010, ISSN 1880-9871, pp.669– 677 Journal of Solid Mechanics and Materials Engineering. 3 Effect of curving speed and mass of

railway vehicle to the contact characteristic on curve track

Volume 6 Nos 3/4, Oktober 2011, ISSN 1745-6436, pp. 250-267 International Journal Vehicle Systems Modelling and Testing.

4 Optimum Lateral Railway Wheel Flange Radius WithMinimum Wear Rate: Twin Disc Simulation Volume 7, No. 4, July 2013, ISSN 1880-9871, pp. 496-506 Journal of Solid Mechanics and Materials Engineering.

F. Pengalaman Penyampaian Makalah Secara Oral Pada Pertemuan/Seminar Ilmiah Dalam 5 Tahun Terakhir

No. Nama Pertemuan Ilmiah / Seminar

Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat

1 Seminar Nasional Teknologi Simulasi IV

Distribusi tegangan kontak pada rel akibat beban impact ketika roda melewati sambungan rel dengan adanya tonjolan ujung rel ke arah lateral

2008, UGM Yogyakarta

2 Seminar Nasional Aplikasi Sains dan Teknologi

Distribusi tegangan kontak pada roda akibat beban impact ketika roda melewati sambungan rel dengan adanya pergeseran ujung rel ke arah lateral

2008, Kampus IST AKPRIND, Yogyakarta

3 Seminar Nasional Teknik Mesin IV

Pengaruh Variasi Kelengkungan Prinsipal Rel Terhadap Tekanan Kontak Antara Roda dan Rel Dengan FEM

2009, UK. Petra, Surabaya

4 The 4th Indonesia Japan Joint Sciencetific Symposiu

Contact Pressure Behavior Due to Wheel and Rail Contact in Curve Track 2010, Sanur, Bali 5 International Conference on Mechanical, Automotive and AerospaceEngineering 2011

Effect of curving speed and mass of railway vehicle to the contact characteristic on curve track

2011, Legend Hotel, Kuala Lumpur, Malaysia

6 Seminar Nasional Energi Terbarukan Dan Produksi Bersih

Keausan Excessive Roda Rel Kereta Api Babaranjang Jalur Tajungenim ke Tarahan

2012, Universitas Lampung, Bandar Lampung

7. Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin XII

Simulasi Kecepatan Kereta Api Babaranjang Terhadap Rasio Gaya Lateral dan Vertikal Saat Melewati Jalur Belok

2013, Universitas Lampung, Bandar Lampung

(31)

27 8 Seminar Nasional

Teknologi

Unjuk Kerja Desain Baru Radius Flens Roda Kereta Api Tipe Profil Roda Ores 1002

2014, Universitas Udayana, Denpasar Bali

G. Pengalaman Penulisan Buku dalam 5 Tahun Terakhir

No .

Judul Buku Tahun Jumlah

Halaman

Penerbit 1

2 Dst

H. Pengalaman Perolehan HKI Dalam 5 – 10 Tahun Terakhir

No .

Judul/Tema HKI Tahun Jenis Nomor P/ID

1 2 Dst

I. Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial Lainnya Dalam 5 Tahun Terakhir

No Judul/Tema/Jenis Rekayasa Sosial Lainnya yang Telah

Diterapkan Tahun Tempat Penerapan Respons Masyarakat 1 2 Dst

J. Penghargaan yang Pernah Diraih dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya)

No .

Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan Tahun 1. 2 Dst Denpasar, 19 Pebruari 2015 (Dr. I Made Parwata, ST, MT )

(32)

28 2. Anggota Tim Peneliti I

3. Identitas Diri

1 Nama Lengkap (dengan gelar) I Made Widiyarta, ST., MSc., PhD. (L) 2 Jabatan Fungsional Lektor

3 Jabatan Struktural Penata

4 NIP/NIK/Identitas lainnya 19710722 199803 1 003

5 NIDN 0022077102

6 Tempat dan Tanggal Lahir Singaraja, 22 Juli 1971

7 Alamat Rumah Perum Pasraman UNUD, Blok F35, Jimbaran 8 Nomor Telepon/Faks/ HP 0361 8953538/081237555184

9 Alamat Kantor UNUD, Kampus Bukit Jimbaran, Jimbaran 10 Nomor Telepon/Faks 0361 703321/0361 703321

11 Alamat e-mail

4. Riwayat Pendidikan

S-1 S-2 S-3

Nama Perguruan Tinggi ITS - Surabaya The University of Sheffield

The University of Newcastle upon Tyne

Bidang Ilmu Disain/ T. Mesin Structural

Integrity/Mechanical Engineering Solid Mechanic/The School of Mechanical and Systems Engineering Tahun Masuk-Lulus 1990 – 1995 1999 – 2000 2004 - 2010 JudulSkripsi/Thesis/Disertasi Pengaruh Beban

Angin Terhadap Traksi Kendaraan Effect of Variation with Depth of Material Properties on Wear Rate Simulation of Wear and Crack Initiation in Line Contact with Thermal Stresses Nama Pembimbing/Promotor Dr. Ir. I Nyoman

Sutantra

Dr. Ajay Kapoor Prof. Ajay Kapoor/Dr. F.J. Franklin

5. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir

No Tahun Judul Penelitian Pendanaan

Sumber Jml (Juta Rp)

6. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat Dalam 5 Tahun Terakhir

No Tahun Judul Pengabdian Kepada Masyarakat

Pendanaan

Sumber Jml (Juta Rp) 1 2009 Tim DED pembangunan pasar di

desa pakraman Renon

(33)

29 pelinggih di pura Alit Mengwi 3 2010 Tim bantuan teknis pembangunan

proyek distribusi/pemipaan air bersih di desa Bontihing 4 2011 Pelatihan Teknik Elektroplating

Nikel Bagi Industri Kerajinan Kuningan di Desa Kamasan Kabupaten Klungkung

7. Pengalaman Penulisan Artikel Ilmiah Dalam Jurnal Dalam 5 Tahun

Terakhir

No Judul Artikel Ilmiah Volume/Nomer/Tahun Nama Jurnal 1 Modelling thermal effect in

ratcheting-led wear and rolling contact fatigue 265 (9-10): p. 1325 – 1331, 2008 Wear 2 Three-dimensional microstructural modelling of wear, crack initiation and growth in rail steel 1 (3): p. 106 – 112, 2008 IJR International Journal of Railway

3 Simulasi perubahan prilaku regangan geser material rel pada perubahan suhu permukaan kontak akibat beban gelinding/gesek volume 5 Nomor 1, April 2011 Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Cakram UNUD

4 Tingkat Keausan Baja Karbon (AISI 1065) Akiba Beban Kontak Gelinding-luncur (Wear Rate of Carbon Steel (AISI 1065) due to Loading of Rolling-sliding contact, SNTTM XI Proceeding SNTTM XI (& Thermofluid IV, Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, 16-17 Oktober 2012.

5 Comparison Vickers Hardness of Welding Aluminium MG5083 with Welded for Metal Inert Gas (MIG) and Tungsten Inert Gas (TIO),

the 2nd ICSTD Proceeding of the 2nd ICSTD, October 32st 2012, Bali, ISBN 978-602-7776-06-7, udayana university press

8. Pengalaman Penyampaian Makalah Secara Oral Pada Pertemuan / Seminar

Ilmiah Dalam 5 Tahun Terakhir

No Nama Pertemuan Ilmiah/Seminar Judul Artikel Ilmiah

Waktu dan Tempat

1 The 7th International Conference

on Contact Mechanics and Wear of Rail/Wheel Systems (CM2006)

Modelling thermal effect in ratcheting-led wear and rolling contact fatigue

2006, Brisbane - Australia

(34)

30

9. Penghargaan yang Pernah Diraih dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya)

No Nama Pertemuan

Ilmiah/Seminar Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat 1 Prize for best paper in The 8th

World Congress on Railway

Research (WCRR 2008)

”Three-dimensional microstructural modelling of wear, crack initiation and growth in rail steel”

May 2008,

Railway Research

(WCRR), Soeul – Korea

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima risikonya.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah Penelitian Unggulan Udayana

Denpasar,14 Februari 2015

Anggota Tim Peneliti I,

(I Made Widiyarta, ST., MSc., PhD.) NIP. 19710722 199803 1 003

(35)

Gambar

Gambar I-1.  Kereta api penumpang
Gambar I-3. Keausan yang berlebih pada flens roda juga dinyatakan oleh Cantera  (1993)
Gambar I-4.  Kereta Api (KA) Argo Bromo Anggrek jurusan Surabaya-Stasiun  Gambir yang anjlok di stasiun Manggarai, Minggu (28/9/2008)  (Pemprov_DKI_Jakarta, 2008)
Tabel I.1  Data kecelakaan kereta api di Indonesia (Koran-Tempo, 2007)
+7

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Sinamo ilah etos karena menemukan bahwa etos mengandung pengertian tidak hanya sebagai perilaku khas dari suatu organisasi atau komunitas, tetapi juga mencakup motivasi

Setelah itu kodrat kita kepada antara qodim barulah disebut surga, yang ketiga disebut kodrat hakikat sifat ratu pada diri Allah dan perintah kepada

Makna Leksikal Yang Terbentuk Oleh Derivasi Yang Mengandung Kombinasi Akhiran – Eun Dalam Bahasa Sunda. Universitas Pendidikan Indonesia |

Walaupun alat-alat elektrik lain sangat sering digunakan dalam pengukuran berat (contoh, transformator diferensial linear atau linear differential transformator),

Kepala Puskesmas Gilingan juga memberikan kepercayaan serta ruang kepada seluruh pegawai untuk menyampaikan ide serta gagasan dalam proses pencapaian akreditasi

Hasil penelitian menunjukan bahwa rata-rata koefisien pemias dari keseluruhan subak sampel adalah sebesar 0.095 yang artinya debit air yang ada pada masing-masing

Jika urutan boot default pada Utilitas Computer Setup (F10) mencantumkan perangkat USB tersebut pada urutan sebelum hard drive, maka komputer dapat di-boot dari perangkat media

A bat survey in Sungai Wain Protection Forest, East Kalimantan, Indonesia. Ditulis dalam Jurnal Cat News IUCN No. Penghargaan dan tahunnya - 17. Mata kuliah dalam program studi