• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN MANAJEMEN (AUDITED) TAHUN 2019

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN MANAJEMEN (AUDITED) TAHUN 2019"

Copied!
68
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN MANAJEMEN

(AUDITED) TAHUN 2019

JL. CEMPAKA PUTIH TENGAH 2

BLOK B.13-14

TELP. 021 42879000 FAX. 02142878389

(2)
(3)
(4)
(5)

DAFTAR ISI

halaman

KATA PENGANTAR

LAPORAN MANAJEMEN DAN KOMISARIS TAHUN 2019

I

II

PENYAMPAIAN LAPORAN MANAJEMEN AUDITED TAHUN 2019

BAB I PENDAHULUAN

1.1

Gambaran Umum Perusahaan ...

1

1.2

Visi ...

2

1.3

Misi ...

3

1.4

Maksud Dan Tujuan Perusahaan ...

3

1.5

Kegiatan Perusahaan ...

7

1.6

Budaya Perusahaan ...

8

1.7

Arah Pengembangan Perusahaan ...

9

1.8

Organisasi ...

10

1.8.1

Susunan Dewan Direksi dan Komisaris ...

10

1.8.2

Fungsi dan Uraian Tugas Direksi ...

11

1.8.2.1 Direktur Utama ...

11

1.8.2.2 Direktur Operasi & Pengembangan Usaha ...

12

1.8.2.3 Direktur Keuangan & SDM ...

13

1.8.3

Struktur Organisasi ...

14

1.8.3.1 Susunan Organisasi Kantor Pusat ...

15

1.8.3.2 Susunan Organisasi Kantor Cabang ...

17

1.9

Brand Perusahaan ...

19

BAB II Realisasi Tahun 2019

2.1

Kondisi Umum Tahun 2019 ...

20

2.2

Rencana Kerja Tahun 2019 ...

21

2.3

Asumsi-Asumsi Penyusunan Prognosa Realisasi Tahun 2019 ...

23

2.3.1

Faktor Eksternal ...

23

2.3.2

Faktor Internal ...

23

2.4

Peristiwa Penting Tahun 2019 ...

24

2.5

Realisasi Program Kerja Tahun 2019 ...

26

2.6

Realisasi Produksi Tahun 2019 ...

27

2.7

Realisasi Keuangan Tahun 2019 ...

32

2.8

Laporan Posisi keuangan Tahun 2019 ...

37

2.9

Arus Kas Tahun 2019 ...

37

(6)

2.11

Sumber Daya Manusia Tahun 2019 ...

38

2.12

Realisasi Investasi Tahun 2019 ...

40

2.13

Alat Produksi Tahun 2019 ...

41

2.14

PTKP Satuan Pengawas Internal Tahun 2019 ...

42

2.15

Key Performance Indikator

Tahun 2019 ...

42

2.16

Indikator Aspek Operasional Tahun 2019 ...

43

2.17

Tingkat Kesehatan Perusahaan Tahun 2019 ...

43

BAB III TINDAK LANJUT DAN ARAHAN PEMEGANG SAHAM DALAM

RUPS RKAP TAHUN 2019

3.1

Arahan RUPS ...

44

BAB IV PENUTUP

4.1

Kesimpulan ...

46

4.2

Hal-hal yang perlu mendapatkan keputusan RUPS ...

47

LAMPIRAN

Laporan Laba Rugi ...

Lamp 1

Realisasi Produksi Bongkar Muat ... Lamp 2

Realisasi Produksi Freight Forwarding ... Lamp 3

Rincingan Realisasi Biaya tidak Langsung ... Lamp 4

Rincian Realisasi Pendapatan dan Biaya diluar Usaha ... Lamp 5

Laporan Arus Kas... Lamp 6

Laporan Posisi Keuangan ... Lamp 7

Laporan Perubahan Ekuitas ... Lamp 8

Laporan Investasi ... Lamp 9

Realisasi

Key Performance Indicators

(KPI) ... Lamp 10

Tingkat Kesehatan Perusahaan ... Lamp 11

Indicator Aspek Operasional ……… Lamp 12

(7)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

a.

Landasan Hukum Keberadaan Perusahaan

PT. Sarana Bandar Nasional disingkat PT. SBN adalah anak perusahaan PT. Pelni yang didirikan pada tanggal 31 Maret 1986 sebagai tindak lanjut atas Inpres Nomor: 4 tahun 1985 dan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor: KM.88/AL-305/PHB-85 tanggal 11 April 1985, dengan Akte Pendirian Nomor: 59 tanggal 31 Maret 1986, dengan target dasar diperbaharui berdasarkan Akta Notaris Ida Adiningsih, SH nomor: 1 tertanggal 02 Oktober 2019 di Jakarta.

b.

Nature of Business Perusahaan

Pada awal pendirian, kegiatan utama PT. SBN bergerak dalam bidang jasa

bongkar muat barang dari dan ke kapal milik induk perusahaan (Captive)

maupun kapal-kapal pihak ketiga lainnya (Non-Captive) yang meliputi

kegiatan stevedoring, cargodoring, receiving/delivery.

Secara singkat milestone perusahaan dari mulai pendirian sampai dengan

(8)

2

Wilayah usaha Pelni logistics meliputi seluruh wilayah Nusantara dengan didukung 56 cabang dan sub cabang yang beroperasi di pelabuhan besar dan pelabuhan kecil yang tersebar dari Sabang sampai Merauke dengan kantor pusat di Jakarta.

Dalam rangka meningkatkan eksistensi bisnis dan pengembangan

perusahaan untuk mencapai visi menjadi total logistics company, Perusahaan melakukan branding atas usahanya dengan nama “Pelni Logistics”.

Pelni Logistics adalah branding perusahaan, yang terdiri dari PT. Sarana Bandar Nasional (SBN), PT. Sarana Bandar Logistik (SBL) anak perusahaan

yang bergerak di bidang Angkutan Multimoda, dan Strategic Business Unit

yaitu PT. Sarana Bandar Indotrading (SBI) yang bergerak di bidang Perdagangan dan Distribusi.

Dengan branding Pelni Logistics tersebut, diharapkan perwujudan visi perusahaan akan segera terealisasi dan reputasi nama Pelni dan

pertumbuhan bisnis secara holding juga dapat meningkat secara signifikan.

(9)

3

1.3 MISI

1.4 MAKSUD DAN TUJUAN PERUSAHAAN

Maksud dan tujuan Perseroan ini sebagaimana tertuang dalam Akta Target Dasar nomor: 11 tanggal 30 Nopember 2016, dibuat dihadapan Yulkhaizar Panuh, SH, Notaris di Jakarta, dan telah mendapatkan persetujuan dari Kementerian Hukum

dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, nomor:

AHU-0947214.AH.01.02.Tahun 2016 tentang Persetujuan Perubahan Target Dasar Perseroan Terbatas PT. Perusahaan Bongkar Muat Sarana Bandar Nasional, adalah melaksanakan usaha Bongkar Muat dari dan ke kapal, dan kegiatan usaha logistik lainnya, serta pemanfaatan sumber daya yang dimiliki Perseroanuntuk menghasilkan barang/jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat untuk

mendapatkan keuntungan guna meningkatkan nilai Perseroan dengan

menerapkan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas.

Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut diatas, Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha dalam bidangBongkar Muat, yang meliputi pekerjaan sebagai berikut:

1. Angkutan Bermotor Untuk Barang Umum (Kbli 49431)

Mencakup usaha pengangkutang barang dengan kendaraan bermotor dan dapat mengangkut lebih dari satu jenis barang, seperti angkutan dengan tr uk, pickup dan kontainer.

2. Angkutan Bermotor Untuk Barang Khusus (Kbli 49431)

Mencakup usaha pengangkutan barang dengan menggunakan kendaraan bermotor untuk barangyang secara khusus mengangkut satu jenis barang, seperti angkutan bahan bakar minyak (BBM), angkutan barang berbahaya dan angkutan barang alat-alat bahaya.

1

2

3

4

Memberikan pelayanan yang kompetitif di bidang usaha logistik untuk mendukung pengembangan perusahaan induk dan mitra bisnis lainnya Mendukung kinerja pelabuhan untuk kelancaran arus barang;

Memberikan kontribusi yang optimal bagi Pemegang Saham, Negara, Karyawan, dan Lingkungan

Meningkatkan nilai perusahaan yang dibangun melalui kreativitas, inovasi dan kompetensi sumber saya manusia

(10)

4

3. Angkutan Laut Dalam Negeri Liner Untuk Barang (Kbli 50131)

Mencakup usaha pengangkutan barang umum melalui laut dengan menggunakan kapal laut antarpelabuhan dalam negeri dengan melayari trayek tetap dan teratur atau linier. Termasuk usaha persewaan angkutan laut berikut operatornya.

4. Angkutan Laut Dalam Negeri Tramper Untuk Barang (Kbli 50132)

Mencakup usaha pengangutan barang umum melalui laut dengan menggunakan kapal laut antar pelabuhan dalam negeri dengan melayari trayek tidak tetap dan tidak teratur atau tramper. Termasuk usaha persewaan angkutan laut berikut operatornya.

5. Angkutan Laut Dalam Negeri Untuk Barang Khusus (Kbli 50133)

Mencakup usaha pengangkutan barang dengan menggunakan kapal laut yang dirancang secara khusus untuk mengangkut suatu jenis barang tertentu. Termasuk usaha persewaan angkutan laut berikut operatornya.

6. Angkutan Laut Dalam Negeri Perintis Untuk Barang (Kbli 50134)

Mencakup usaha angkutan laut untuk barang yang menghubungkan daerah-daerah terpencil serta daerah-daerah yang potensial namun belum berkembang serta belum menguntungkan untuk dilayari secara komersial ke daerah-daerah yang telah berkembang. Kegiatan angkutan laut perintis ditetapkan oleh Direktur Jendral dengan trayek tetap dan teratur atau liner serta penempatan kapalnya untuk mendorong pengembangan daerah terpencil yang bersumber dari dana APBN dan dikelola melalui DIP pada setiap tahun anggaran. Termasuk usaha persewaan angkutan laut berikut operatornya.

7. Pergudangan Dan Penyimpanan (Kbli 52101)

Mencakup usaha yang melakukan penyimpanan barang sementara sebelum barang tersebut dikirim ke tujuan akhir, dengan tujuan komersil.

8. Pergudangan Dan Penyimpanan Lainnya (Kbli 52101)

Mencakup kegiatan usaha pergudangan dan penyimpanan lainnya yang belum tercakup dalam kelompok 52101 s.d 52103.

(11)

5

9. Aktivitas Pelayanan Kepelabuhanan Laut (Kbli 52221)

Mencakup kegiatan usaha pelayanan kepelabuhan laut, yang berhu bungan dengan angkutan perairan untuk penumpang, hewan atau barang, seperti pengoperasian fasilitas terminal misalnya pelabuhan dan dermaga, operasi penguncian jalur air dan lain-lain, navigasi, pelayaran dan kegiatan berlabuh, jasa penambatan dan jasa pemanduan

10. Aktivitas Pelayanan Kepelabuhanan Sungai Dan Danau (Kbli 52222)

Mencakup kegiatan usaha penyelengaraan pelabuhan sungai dan danau. Termasuk kegiatan yang berhubungan dengan angkutan perairan untuk penumpang, hewan atau barang, seperti pengoperasian fasilitas terminal misalnya pelabuhan dan dermaga, operasi penguncian jalur air dan lain -lain, navigasi, pelayaran dan kegiatan berlabuh, jasa penambatan dan jasa pemanduan.

11. Aktivtas Pelayanan Kepelabuhanan Penyebrangan (Kbli 52223)

Mencakup kegiatan usaha dalam penyelenggaraan pelabuhan penyebrangan. Termasuk kegiatan yang berhubungan dengan angkutan perairan untuk penumpang, hewan atau barang, seperti pengoperasian fasilitas terminal misalnya pelabuhan dan dermaga, operasi penguncian jalur air dan lain-lain, navigasi, pelayaran dan kegiatan berlabuh, jasa penambatan dan jasa pemanduan.

12. Penanganan Kargo (Bongkar Muat Barang) (Kbli 52240)

Mencakup usaha pelayanan bongkar muat barang dan atau barang -barang bawaan penumpang dari angkutan darat, angkutan jalan, angkutan air dan angkutan atas balas jasa (fee) atau kontrak. Kegiatannya mencakup kegiatan memuat dan membongkar barang atau bagasi (bagasi penumpang) terlepas dari jenis angkutan yang digunakan, kegiatan bongkar muat kapal dan kegiatan bongkar muat kendaraan dengan kereta gerbong barang.

13. Aktivitas Penyewaan Dan Sewa Guna Usaha Tanpa Hak Opsi Mesin Dan Peralatan Industri (Kbli 77301)

Mencakup kegiatan penyewaan dan sewa guna usaha tanpa hak opsi (operasional leasing) mesin dan peralatan industri tanpa operator yang secara umum digunakan sebagai barang modal oleh perusahaan, seperti mesin pembangkit listrik, mesin tekstil, mesin pengolahan atau pengerjaan logam dan kayu, mesin percetakan dan mesin las listrik.

(12)

6

Termasuk mesin penggerak atau uap dan turbin, perkakas mesin, alat pertambangan dan perminyakan, peralatan radio, televisi dan komunikasi profesional, alat untuk produksi gambar hidup, alat pengukur dan pemeriksa dan mesin ilmiah, komersil dan industri lainnya. Sewa guna usaha dengan ha k opsi (financial leasing) mesin dan peralatan industri yang secara umum digunakan sebagai barang modal oleh perusahaan dimasukan kedalam kelompok 64910.

14. Aktivitas Penyewaan Dan Sewa Guna Usaha Tanpa Hak Opsi Alat Transportasi Darat Bukan Kendaraan Bermotor Roda Empat Atau Lebih (Kbli 77302)

Mencakup kegiatan usaha penyewaan dan sewa guna usaha tanpa hak opsi (operasional leasing) semua jenis alat transportasi darat bukan kendaraan bermotor roda empat atau lebih (mobil, bis, truk dan sejenisnya) tanpa operatornya, seperti sepeda motor, caravan, camper, railroad vehicle dan sejenisnya. Kelompok ini juga mencakup usaha persewaan peti kemas (container). Persewaan alat transportasi dari dengan operatornya dicakup dalam sub golongan 4922,4942 dan 4943. Sewa guna usaha dengan hak opsi (financial leasig) alat transportasi darat selain kendaraan bermotor roda empat atau lebih dicakup dalam 64910. Penyewaan alat transportasi darat kendaraan bermotor roda empat atau lebih (mobil, bis, truk dan sejenisnya) tanpa operatornya termasuk dalam 77100. Penyewaan sepeda dicakup dalam 77210.

15. Aktivitas Penyewaan Dan Sewa Guna Usaha Tanpa Hak Opsi Alat Transportasi Air (Kbli 77303)

Mencakup kegiatan usaha penyewaan dan sewa guna usaha tanpa hak opsi (operasional leasing) alat transportasi air tanpa operatornya, seperti motor boat, perahu, kapal dan sejenisnya. Penyewaan alat transportasi air dengan operatornya dicakup dalam golongan pokok 50 pada kelompok yang bersesuaian. Sewa guna usaha dengan hak opsi (finansial leasing) alat transportasi air tercakup dalam 64910. Penyewaan kapal pesiar dicakup dalam 77210.

(13)

7

16. Aktivitas Penyewaan Dan Sewa Guna Usaha Tanpa Hak Opsi Mesin, Peralatan Dan Barang Berwujud Lainnya Ytdl (Kbli 77309)

Mencakup kegiatan penyewaan dan sewa guna usaha tanpa hak opsi (operasioanl leasing) mesin, peralatan dan barang berwujud ytdl dalam sub golongan 7730 yang secara umum digunakan sebagai barang modal, seperti kontainer untuk tempat tinggal atau kantor palet (alat pengangkat kontainer) dan sejenisnya. Termasuk penyewaan hewan ternak, kuda pacu dan sejenisnya. Sewa guna usaha dengan hak opsi (financial leasing) mesin,

peralatan dan barang berwujud termasuk ke dalam 64910.

1.5 KEGIATAN PERUSAHAAN

1. Bongkar Muat

Sesuai latar belakang pendirian perusahaan dan Akte Pendirian perusahaan, serta dukungan operasional perusahaan induk, kegiatan usaha pokok perusahaan adalah usaha bongkar muat dari dan ke kapal.

Usaha bongkar muat dari dan ke kapal, terdiri dari kegiatan stevedoring,

cargodoring, dan receiving/delivery yang melayani kapal PELNI dan kapal-kapal lainnya.

2. Freight Forwarding

Dalam rangka mengembangkan perusahaan, usaha Freight Forwarding mulai

dijalankan perusahaan sejak tahun 1998 sesuai penugasan dan pengalihan izin

operasi EMKL milik PT. PELNI. Adapun usaha Freight Forwarding yang dilayani

meliputi term door to door, door to port, port to door dan port to port.

Terbatasnya ruang gerak usaha pada kapal penumpang, menuntut perusahaan

untuk mengembangkan usaha Freight Forwarding dengan membentuk anak

perusahaan yang bergerak di bidang usaha angkutan Multimoda, yaitu PT. Sarana Bandar Logistik atau disingkat “PT. SBL”.

PT. SBL didirikan berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan nomor: KP.308 Tahun 2014, tanggal 19 Maret 2014, tentang Pemberian Izin Usaha Angkutan Multimoda kepada PT. Sarana Bandar Logistik untuk menyelenggarakan Angkutan Multimoda, bahwa PT.Sarana Bandar Logistik dapat melakukan kegiatan usaha dibidang: Transportasi, Pergudangan, Konsolidasi, Penyedia Ruang Muatan, dan atau Kepabeanan untuk Angkutan Multimoda keluar Negeri dan ke Dalam Negeri.

(14)

8

3. Pergudangan (warehousing)

Kegiatan warehousing atau pergudangan yang selama ini masih dilakukan pada

lingkup daerah Pelabuhan Lini 1 sebagai supporting kegiatan usaha bongkar

muat mulai diperluas ke area Lini 2 sebagai pengembangan usaha pergudangan. Hal ini dilakukan untuk membentuk lini bisnis tersendiri, untuk itu sejak akhir tahun 2014 sudah dikembangkan dan dioperasikan usaha warehousing di Cabang Banyuwangi dengan luas gudang 1.000 meter persegi dan untuk mengembangkan usaha pergudangan tersebut, saat ini tengah

dibangun gudang seluas  3.400m2didaerah Laban Asem, Banyuwangi.

4. Transportasi

Kegiatan usaha transportasi yang dilaksanakan meliputi pengoperasian

angkutan truck CDE, CDD, Fuso Engkel, Fuso Double, dan Tractor Head Truck

Trailler di beberapa cabang. Usaha transportasi ini dilakukan untuk kegiatan supporting haulage muatan kapal PELNI atau kegiatan distribusi angkutan komoditas perusahaan lain.

5. Trading & Retail

Kegiatan usaha trading yang dilaksanakan adalah perdagangan besar bahan makanan dana minuman hasil peternakan dan perikanan, sedangkan kegiatan usaha retail yang dilaksanakan adalah perdagangan makanan dan minuman dalam kemasan didalam toko.

1.6 BUDAYA PERUSAHAAN

Budaya perusahaan merupakan nilai dan falsafah yang telah disepakati dan diyakini oleh seluruh insan perusahaan sebagai landasan dan acuan untuk mencapai tujuan perusahaan, didalam menjalankan perusahaan PT. SBN memiliki

nilai–nilai perusahaan (values) yang diinternalisasikan pada setiap insan

(15)

9

1) Kejujuran (Honesty)

Insan SBN menjunjung tinggi rasa saling percaya dan keterbukaan sebagai

perwujudan Good Corporate Governance

2) Layanan Prima (Service Excellent)

Insan SBN selalu memberikan layanan terbaik melalui kreativitas dan inovasi

3) Pembelajaran yang berkelanjutan (Continuous Learning)

Insan SBN tidak pernah berhenti belajar untuk menjadi yang terbaik

4) Kerjasama Tim (Team Work)

Insan SBN selalu menjunjung tinggi kerjasama tim yang solid untuk mencapai hasil maksimal.

1.7 ARAH PENGEMBANGAN PERUSAHAAN

Arah pengembangan perusahaan ditujukan untuk mencapai Visi “Menjadi Total

Logistics Company”,yang direncanakan dalam jangka waktu 5 (lima) tahunan

dengan cara menumbuhkembangkan usaha Non-Captive dan mengoptimalkan

usaha Captive, serta memperkuat infrastruktur di setiap saluran distribusi yang

(16)

10

Untuk menambah pendapatan perusahaan, penguatan bisnis akan dilakuk an terutama di anak-anak perusahaan PT. SBN untuk memantapkan langkah

perusahaan menuju total logistics company. Hal ini juga harus didukung dengan

kemampuan SDM yang berkualitas dengan kuantitas yang setara sesuai

kebutuhan perusahaan.Di samping itu, pembenahan dan penambahan

infrastruktur wajib dilakukan sebagai bagian dari investasi manajemen logistik.

1.8 ORGANISASI

1.8.1 Susunan Dewan Direksi dan Komisaris

Berdasarkan Surat Keputusan Direksi PT. Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) Selaku Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT. Sarana Bandar Nasional (PT. SBN) Nomor: 03.02/01/SK/HKO.01/2018 tanggal 03 Maret 2018 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Komisaris Utama PT. Sarana Bandar Nasional (PT. SBN), dan Surat Keputusan Direktur PT. PELNI (Persero) selaku Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)

DIVERSIFICATION 2 2015

Diversifikasi Konsentrik

Competency Assesment & Development

DIVERSIFICATION 2016 - 2017

Diversifikasi Horizontal

Competency Assesment & DevelopmentStrategic Alliance  Penguatan Infrastruktur GROWTH 2018 – 2019Market Development

New Business Development

Production Facility Development

Operational Excellence

 Mengembangkan dan

mengoptimalkan usaha anak perusahaan

 Penguatan infrastruktur dan

optimalisasi IT

 Mengembangkan usahabaru

(pergudangan)

 Optimalisasi Operasional

 HR Strategy Implementasi

 Branding Pelni Logistics

sebagai sinergi SBN dan anak

perusahaannya sebagai

strategic alliance dalam

penetrasi pasar

 Penguatan Infrastruktur Sarana

dan Prasarana Produksi

 Penguatan Branding Pelni

Logistics untuk mempercepat

penetrasi pasar dan

memperbesar marketshare

 Fokus dalam usaha baru yang

dapat dikembangkan pada lini

bisnis freight forwarding

(distribusi) dan linin bisnis anak perusahaan (cold storage dan pergudangan)

 Optimalisasi anak perusahaan

 Optimalisasi Sarana/ Prasarana

Produksi

 Optimalisasi IT

 Implementasi ISO

 Mengembangkan usaha

anak perusahaan PT. Sarana Bandar Logistik

 Optimalisasi usaha captive

 Membuat HR Strategi

dengan corporate action

pertamayaitu rekrutmen SDM untuk mengisiformasi dan

memperkuat personel di

masing-masing unit kerja.

(17)

11

PT. Sarana Bandar Nasional (PT. SBN) Nomor: 09.14/03/SK/HKO.01/2018 tanggal 14 September 2018 tentang Pengangkatan Komisaris PT. Sarana Bandar Nasional, serta Surat Keputusan Direktur PT. PELNI (Persero) selaku Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT. Sarana Bandar Nasional (PT. SBN) Nomor: 02.06/01/SK/HKO.01/2019 tanggal 06 Februari 2019 tentang Perpanjangan Masa Jabatan Direksi PT. Sarana Bandar Nasional, serta Surat Keputusan Direksi PT. Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) Selaku Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT. Sarana Bandar Nasional (PT. SBN) Nomor: 11.01/02/SK/HKO.01/2019 tanggal 01 November 2019 tentang Pemberhentian Anggota Komisaris PT. Sarana Bandar Nasional, maka susunan Dewan Komisaris dan Direksi PT. Sarana Bandar Nasional adalah sebagai berikut:

Dewan Komisaris

Harry Boediarto Komisaris Utama

Tri Andayani Komisaris

Dewan Direksi

Suharyanto Direktur Utama

Nofiyetti Edizar Direktur Keuangan & SDM

Murdiyoto Direktur Operasi & Pengembangan Usaha

1.8.2 Fungsi dan Uraian Tugas Direksi

Dalam rangka meningkatkan kinerja dan tata kerja perusahaan sesuai dengan Keputusan Direksi Nomor: 002/SK/DIR/SBN/I/2014 dimana dalam SK tersebut diatur mengenai fungsi dan tugas fungsi Direksi PT. SBN adalah sebagai berikut:

1.8.2.1 Direktur Utama

(1) Direktur Utama memiliki fungsi dalam Memimpin dan

mengendalikan jalannya perseroan serta mewakili Direksi dalam melaksanakan pertanggungjawaban kepada pemegang saham;

(18)

12

(2) Tugas Direktur Utama adalah:

a. Menjalankan pengurusan perusahaan sesuai dengan peraturan yang berlaku dan melakukan tugas lain sesuai dengan yang ditetapkan pemegang saham;

b. Mengendalikan pelaksanaan kebijakan Direksi yang diselenggarakan oleh para Direktur, mengendalikan pelaksanaan tugas pengawasan intern perusahaan dan bersama dengan para Direktur dalam kedudukannya selaku Direksi perusahaan mengendalikan pelaksanaan fungsi staf Kantor Pusat, unit kerja kantor cabang, dan Strategic Business Unit (SBU);

c. Memberikan pengarahan kepada Direksi dalam rangka memimpin dan mengendalikan jalannya perseroan;

d. Melakukan tindakan untuk dan atas nama Direksi serta mewakili perseroan di dalam dan diluar pengadilan atau

menyerahkan kekuasaan tersebut kepada

seseorang/beberapa orang Direksi yang khusus ditunjuk untuk hal dimaksud atau seseorang/beberapa orang pegawai perseroan, baik sendiri maupun bersama-sama atau kepada orang/ badan lain;

1.8.2.2 Direktur Operasi & Pengembangan Usaha

(1) Direktur Operasi & Pengembangan Usaha memiliki fungsi

memimpin, mengkoordinir, dan menetapkan pengelolaan operasional dan pemasaran usaha bongkar muat, logistik, dan pengembangan usaha.

(2) Tugas Direktur Operasi & Pengembangan Usaha adalah :

a. Merencanakan dan menyusun rencana pemasaran,

produksi, pendapatan dan biaya usaha eksisting maupun pengembangan usaha lainnya;

b. Merencanakan dan menyusun strategi, target, dan posisi pemasaran secara menyeluruh untuk usaha eksisting, dan pengembangan usaha lainnya;

(19)

13

c. Merencanakan dan menyusun strategi pengembangan usaha dalam rangka mendukung kegiatan usaha pokok dan ekspansi usaha;

d. Merencanakan dan menyusun kajian-kajian dan langkah-langkah kongkrit untuk pengembangan usaha;

e. Memberikan petunjuk teknis dan kebijakan operasional kepada pimpinan cabang dan unit kerja;

f. Merencanakan dan menyusun kebijakan optimalisasi, utilisasi dan pemeliharaan peralatan usaha;

g. Menyusun target biaya dan pendapatan, serta

melaksanakan kegiatan berdasarkan program kerja

Perseroan sesuai bidang tugas;

h. Memimpin dan mengarahkan pelaksanaan tugas kewajiban di lingkungan Direktorat Operasi & Pengembangan Usaha;

i. Menjalankan tugas-tugas lain yang sewaktu-waktu

diberikan oleh Direktur Utama secara khusus.

1.8.2.3 Direktur Keuangan & SDM

(1) Direktur Keuangan dan Umum memiliki fungsi memimpin,

mengkoordinir, dan menetapkan pengelolaan pengelolaan

keuangan, informasi teknologi, akuntansi, perpajakan,

sumber daya manusia, rumah tangga, umum, dan K3.

(2) Tugas Direktur Keuangan adalah :

a. Melaksanakan kebijakan penerimaan, pengunaan dan pembukuan keuangan, pengelolaan, dan pembinaan pengelolaan keuangan, informasi teknologi, akuntansi, perpajakan, sumber daya manusia, rumah tangga dan umum, dan K3;

b. Merencanakan dan menyusun program kerja kegiatan pengelolaan keuangan, informasi teknologi, akuntansi, perpajakan, sumber daya manusia, rumah tangga dan umum, dan K3;

(20)

14

c. Menyusun target biaya dan pendapatan, serta

melaksanakan kegiatan berdasarkan program kerja, dan

menyiapkan Rencana Kerja dan Target Tahunan

Perseroan;

d. Menyusun dan memelihara organisasi dan aparatur beserta asset secara efektif dan efisien, serta melakukan pembinaan dan pengembangan sumber daya manusia; e. Memimpin dan mengarahkan pelaksanaan tugas kewajiban

di lingkungan Direktorat Keuangan & SDM;

f. Mengatur dan melaksanakan tata cara pembukuan dan tertib penerimaan dan pengeluaran keuangan perseroan atas dasar sistem dan prosedur akuntansi yang dapat dipertanggungjawabkan;

g. Mengatur tata cara penyusunan dan pelaksanaan target serta melakukan verifikasi;

h. Mengatur dan menyusun pelaksanaan pelaporan dan pembayaran pajak;

i. Mengendalikan dan memelihara likuiditas perseroan serta merencanakan penyediaan dana yang diperlukan untuk kegiatan usaha;

j. Menyusun dan menyimpan laporan keuangan perseroan secara lengkap sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

k. Menjalankan tugas-tugas lain yang sewaktu-waktu

diberikan oleh Direktur Utama secara khusus.

1.8.3 Struktur Organisasi

Sesuai dengan Surat Keputusan Direktur Utama PT. PELNI (Persero)

selaku Rapat Umum Pemegang Saham PT. SBN nomor:

01/DIR/SBN/X/2014 tanggal 16 Desember 2019 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Direksi PT. Sarana Bandar Nasional, maka perlu dillakukan penyesuaian atas Struktur organisasi tata kerja perusahaan yang baru.

(21)

15

Sampai dengan RKAP ini disusun struktur organisasi dan tata kerja yang berlaku di PT. Sarana Bandar Nasional berdasarkan Surat Keputusan Direksi PT. Sarana Bandar Nasional tentang Organisasi dan tata Kerja PT. Sarana Bandar Nasional, nomor: 045/SK/DIR/SBN/IX/2014, tanggal 26 September 2014 adalah sebagai berikut:

1.8.3.1 Susunan Organisasi Kantor Pusat

Susunan organisasi kantor pusat perusahaan terdiri dari :

1) Unsur Pimpinan, adalah berupa Dewan Direksi yang bekerja secara kolektif, dan beranggotakan:

a. Direktur Utama sebagai koordinator dan sekaligus anggota

Direksi Perusahaan, serta bertanggung jawab atas

pengelolaan usaha;

b. Direktur Operasi dan pengembangan Usaha sebagai

pimpinan, coordinator dan penanggung jawab atas

pengelolaan operasional dan pemasaran usaha bongkar muat, logistik dan pengembangan usaha;

c. Direktur Keuangan & SDM sebagai pimpinan, koordinator,

dan penanggungjawab atas pengelolaan keuangan,

informasi teknologi, akuntansi, perpajakan, sumber daya manusia, rumah tangga dan umum, serta K3.

2) Unsur organisasi managerial di Kantor Pusat terdiri atas unit kerja:

a. Satuan Pengawasan Intern (SPI), merupakan unit kerja staf Dewan Direksi yang dipimpin oleh seorang Head of Internal Auditor dan membawahi para pemeriksa intern dalam penyelenggaraan kegiatan pengawasan internal pada unit kerja kantor pusat dan kantor cabang;

b. Corporate Secretary, merupakan unit kerja Dewan Direksi yang dipimpin oleh seorang Corporate Secretry dan membawahi para staf dalam penyelenggaraan kegiatannya; c. Divisi Strategic Management Office (S.M.O), merupakan unit

kerja Dewan Direksi yang dipimpin oleh seorang Senior

Manager S.M.O dan membawahi para staf dalam

(22)

16

d. Divisi Operasi, merupakan unit kerja yang secara teknis dikoordinir oleh Direktur Operasi dan Pengembangan Usaha dipimpin oleh seorang Senior Manager Operasi, dan terdiri atas unit kerja:

(1) Bagian Operasi Bongkar Muat; (2) Bagian Peralatan

e. Divisi Pengembangan Usaha & Logistik, merupakan unit kerja yang secara teknis dikoordinir oleh Direktur Operasi dan Pengembangan Usaha dipimpin oleh seorang Senior Manager Pengembangan Usaha & Logistik, dan terdiri dariunit kerja:

(1) Bagian Pemasaran & Pengembangan Usaha; (2) Bagian Logistik dan Distribusi

f. Divisi Keuangan & Akuntansi, merupakan unit kerja yang secara teknis dikoordinir oleh Direktur Keuangan, dipimpin oleh seorang Senior Manager Keuangan & Akuntansi, dan terdiri dari unit kerja:

(1) Bagian Keuangan;

(2) Bagian Akuntansi & Pajak

g. Bagian SDM & Umum, merupakan unit kerja yang secara teknis dikoordinir oleh Direktur Keuangan & SDM, dipimpin oleh seorang Manager SDM & Umum.

STRUKTUR ORGANISASI

(23)

17 1.8.3.2 Susunan Organisasi Kantor Cabang

Sesuai Surat Keputusan Nomor: IV-012/SBN/DIR/2015 tentang pemisahan cabang dan struktur organisasi kantor cabang PT. Sarana Bandar Nasional tanggal 14 April 2015.

Organisasi kantor cabang dipimpin oleh seorang General Manager yang kedudukannya sebagai unit kerja pelaksana kantor pusat dibentuk berdasarkan lokasi kegiatan perusahaan dan dibedakan klasifikasinya berdasarkan bobot pengusahaan kantor cabang, sebagai berikut:

1) Kantor Cabang Kelas A; 2) Kantor Cabang Kelas B; 3) Kantor Cabang Kelas C;

4) Kantor Cabang Representative.

Setiap unit kerja kantor cabang kelas A dan B membawahi unit kerja Bidang yang dipimpin oleh Manager yang membawahi unit kerja seksi yang dipimpin oleh Asisten Manager, dan untuk unit kerja kantor cabang kelas C membawahi unit kerja seksi yang dipimpin oleh Asisten Manager, sedangkan untuk unit kerja kantor cabang Representative membawahi staf atau pelaksana sesuai dengan fungsinya, dan dibedakan sebagai berikut

1) Kantor Cabang Kelas A, membawahi unit kerja: a) Bidang Operasional, membawahi unit kerja:

(1) Asman Operasi Bongkar Muat

(2) Asman Peralatan dan Pergudangan

(3) Asman Forwarding& Pengembangan Usaha Logistik

b) Bidang Administrasi, membawahi unit kerja:

(24)

18

2) Kantor Cabang Kelas B, membawahi unit kerja: a) Bidang Operasi.

b) Bidang Administrasi.

3) Kantor Cabang Kelas C, membawahi unit kerja: a) Seksi Usaha Terminal & Freight Forwarding b) Seksi Administrasi

4) Kantor Cabang Representative membawahi jabatan staf atau pelaksana.

HEAD OF REPRESENTATIVE

(25)

19

1.9

BRAND PERUSAHAAN

Logo SBN mencerminkan sebuah perusahaan yang cepat, inovatif dan modern. Hal ini tertuang dalam logo perusahaan yang simpel dan dinamis (dua) buah persegi dengan warna merah dan abu-abu adalah penggambaran visi dan misi

PT. SBN sebagai Total Logistics Company yang unggul dan terkemuka dibidang

angkutan laut interinsuler. Artinya PT. SBN akan selalu bergerak sesuai perkembangan teknologi dengan kekuatan kreativitas, inovasi, dan kompetensi sumber daya manusia.

Dalam perkembangannya, PT. SBN melakukan ekspansi tidak hanya melayani

bongkar muat dan Freight Forwarding, tetapi juga logistik, Konsep perusahaan

logistik ini disatukan dengan sebuah grand brandingPelni Logistics”.

Pemilihan nama Pelni Logistics tak lepas dari positioning PT. Pelni sebagai

perusahaan induk PT. SBN yang sudah melekat di hati khalayak. Diharapkan

dengan branding Pelni Logistics, pasar logistik yang bisa diraup lebih besar dan

luas secara keseluruhan.

(26)

20

BAB II

REALISASI TAHUN 2019

2.1 KONDISI UMUM TAHUN 2019

Ekonomi Indonesia diproyeksi tetap tumbuh positif di atas 5% pada 2019 di tengah tekanan ekonomi global yang masih terjadi saat ini. Daya tahan ekonomi, yang ditopang oleh konsumsi masyarakat, serta efek kebijakan makro seperti penurunan suku bunga dan reformasi struktural yang mendorong investasi bisa menopang pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi nasional dipastikan masih akan berlanjut sampai dengan akhir Semester II tahun 2019 meskipun terdapat tantangan dari berbagai kebijakan negara lain dan kondisi perekonomian global yang sedang tidak menguntungkan. Konsumsi dan Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) diperkirakan masih akan menjadi faktor pendorong pertumbuhan ekonomi. Secara sektoral, sektor industri pengolahan, perdagangan, konstruksi, dan jasa-jasa diperkirakan masih mampu mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

Pemerintahan Joko Widodo masih gencar membangun infrastruktur. Hal tersebut dinilai dapat memicu pertumbuhan angkutan logistik. Pertumbuhan logistik disebut masih bergairah dan terus mengalami peningkatan. Salah satunya adalah di sektor transportasi darat berbasis jalan. Ketua Umum Asosiasi Logistik Indonesia (ALI), Zaldi Ilham Masita mengatakan, bisnis logistik tahun ini akan tumbuh sekitar 10% dibandingkan tahun lalu. Kemudian, bisnis logistik pada 2020 sekitar 8-9%. Angka itu masih lebih tinggi apabila dibandingkan pertumbuhan ekonomi.

Harga komoditas global yang tinggi telah mendorong investasi yang lebih tinggi, terutama pada mesin, peralatan dan kendaraan, yang menghasilkan pertumbuhan modal tercepat dalam periode lebih dari lima tahun.

Dalam kondisi tersebut manajemen telah melakukan langkah-langkah dengan memperkuat infrastruktur sektor transportasi dan distribusi di beberapa cabang sebagai bagian dari kegiataan logistik. Dari internal, manajemen meyakini bahwa dengan pegembangan usaha anak perusahaan PT. Sarana Bandar Logistik (PT. SBL) dan SBU Indotrading akan memberikan kontribusi positif bagi kinerja perusahaan.

(27)

21

Dalam rangka mendorong percepatan pencapaian target target, perusahaan telah melakukan langkah-langkah strategis dan usaha yang proaktif untuk tetap

meningkatkan usahanya dengan perluasan market share, mempertajam target

pemasaran dan melakukan efisiensi terhadap biaya-biaya yang dikeluarkan, serta melakukan peningkatan infrastruktur dicabang-cabang.

Realisasi pada akhir tahun 2019 (Audited) pendapatan usaha secara konsolidasian terealisir sebesar Rp537,562 milyar, atau 118,54% dari target sebesar Rp453,487 milyar dan apabila dibanding realisasi tahun 2018 yaitu sebesar Rp408,522 milyar, maka trendnya naik 31,59% dari realisasi tahun lalu. Sedangkan perolehan laba setelah pajak dan kepentingan non-pengendali tahun 2019 terealisirkan terealisir sebesar Rp60,493 milyar, atau 91,42% dari target target sebesar Rp66,173 milyar, dan apabila dibanding realisasi tahun 2018 yaitu sebesar Rp50,119 milyar, maka trendnya naik sebesar 20,70% dari realisasi tahun lalu.

2.2 RENCANA KERJA TAHUN 2019

Rencana Kerja Manajemen (RKM) tahun 2019 merupakan rencana kerja i nti dan strategis dari setiap unit kerja yang menunjang pencapaian sasaran strategis dan target perusahaan yang tertera pada Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) dan Kontrak Manajemen PT. SBN Tahun 2019. Sesuai Rencana Jangka

Panjang Perusahaan untuk mewujudkan Visi menjadi Perusahaan total logistics

company yang unggul dan terpercaya di Indonesia pada tahun 2020 dengan 7 strategi yaitu :

a. Optimalisasi captive market

b. Memperkuat infrastruktur

c. Meningkatkan usaha non-captive

d. Meningkatkan dukungan usaha Anak dan SBU Indotrading

e. Mengembangkan sistem IT untuk mendukung strategi dan bisnis Perusahaan f. Meningkatkan kompetensi pegawai

(28)

22

B/M & Distribusi Muatan BUMN Karya (Tiang Pancang & Girder) Distribusi alat-alat perikanan

B/M dan Transhipment Batubara

B/M, EMKL dan Angkutan Pupuk Indonesia (kontrak 6 cabang) B/M Minyak dan Semen

Investasi alat dan sarana produksi pada unit kerja potensial Optimalisasi Captive Market

Peningkatan Infastruktur

Peningkatan Usaha Non Captive

Optimalisasi Layanan End to End Logistik (Redpack)

Optimalisasi Booking Cargo Reservation Online

Pengoperasian Kapal Tongkang

SASARAN STRATEGIS

PROGRAM KERJA

Pengoperasian Gudang dan distribusi di Banyuwangi Pengangkutan bibit sawit, TBS dan CPO

Distribusi Material PPI

Kegiatan door pihak ketiga dari ex muatan SPIL

(29)

23

2.3 ASUMSI-ASUMSI PENYUSUNAN REALISASI TAHUN 2019

2.3.1 Faktor Eksternal

a. Berdasarkan RAPBN tahun 2019 kondisi perekonomian dengan tingkat pertumbuhan ekonomi diprediksi antara 5,30% (lima koma tiga puluh prosen);

b. Tingkat inflasi sebesar 3,50%;

c. Nilai tukar mata uang Rupiah terhadap US$.1,00 diasumsikan sebesar Rp14,400 (empat belas ribu empat ratus rupiah);

d. Suku bunga SPN 3 bulan 5,30%.

2.3.2 Faktor Internal

a. Penambahan Alat Produksi

Pengadaan dan rekondisi alat produksi terserap sebesar 61,30%. – Alat Mekanik/Forklift 3 Ton 1 unit

– Alat Mekanik/Forklift 5 Ton 3 unit – Alat Mekanik/Forklift 7 Ton 1 unit – Angkutan Darat 56 unit

Cold Storage sebanyak 6 Unit

Reefer Container Jumbo sebanyak 50 unit – Freezer sebanyak 1 unit

b. Kapal captive (Kapal Pelni) yang beroperasi sebanyak 26 unit dengan

rata-rata berlayar sebanyak minimal 23 voyage dan seluruh cargo

handling dilaksanakan oleh PT. Sarana Bandar Nasional.

c. Handling muatan kapal tol laut, dan hewan dilaksanakan oleh PT. SBN, serta handling kapal ternak pihak ketiga

d. Kapal Tol Laut Tahun 2019 sebanyak 13 unit dan kapal angkutan ternak/ hewan sebanyak 1 unit kapal,

e. Semakin berkembangnya operasional SBU (Sarana Bandar Indotrading) merupakan usaha sampingan PT. SBN.

(30)

24

2.4 PERISTIWA PENTING TAHUN 2019

Beberapa peristiwa dan agenda penting tahun 2019 diantaranya yaitu:

Februari 2019 – Sekarang

(22 shipment)

Shipment Spunpile HKAston

Maret 2019 SKJ HUT PELNI ke 67

Maret 2019 Sertifikasi SMK3

April 2019 HUT PT SBN ke 33

April 2019 BUMN Marketers Awards 2019

April 2019 Training Redpack &

General Cargo tahap II

(31)

25

Mei - Juni 2019

Shipment Batubara PLN

Agustus 2019

Rapat Koordinasi dan

Training pemisahan Cabang

Mei 2019 Pelatihan Fundamental

Digital Marketing

November 2019

RAPIM PT SBN

September-Oktober 2019

Pemisahan Cabang

Assesment KPKU

Desember 2019

(32)

26

2.5 REALISASI PROGRAM KERJA TAHUN 2019

Rencana Kerja Manajemen (RKM) merupakan program kerja pilihan dari s etiap

unit kerja yang menunjang pencapaian target Key Performance Indicators (KPI)

yang tertera pada Kontrak Manajemen PT. SBN Tahun 2019. Sepanjang tahun 2019, perusahaan telah merealisasikan program kerja untuk mendukung pencapaian sasaran strategis sebagai berikut:

SASARAN STRATEGIS NO PROGRAM KERJA TINDAK LANJUT

Optimalisasi usaha captive market

1 Optimalisasi Layanan End to End Logistik (Redpack)

Telah berjalan di beberapa cabang dan Realisasi tahun 2019 sebanyak 988 T/M3

2 Optimalisasi Booking Cargo

Reservation Online Telah dilaksanakan awal tahun 2019

Peningkatan Infrastruktur

3 Pengoperasian Kapal Tongkang Telah direalokasi dengan alat produksi pada Triwulan I 2019.

4 Investasialat dan sarana produksi unit Terealisasi sebesar Rp48.255 milyar.

Peningkatan Usaha Non Captive

5 B/M & Distribusi Muatan BUMN Karya (Tiang Pancang & Girder)

Bojonegara-Dumai ,Surabaya-Dumai, dan Bitung (Girder).

6 B/M dan Transhipment Muatan Batubara (PLN)

Kegiatan di Cabang Kotabaru, Banjarmasin, Ampenan dan Cabang Jayapura

7 B/M Minyak dan Semen Cabang Ampenan dan Palu 8 B/M dan EMKL angkutan Pupuk

Indonesia (kontrak 6 Cabang)

Kegiatan di Palu, Bitung, Gorontalo, Baubau, Pontianak dan Kotabaru

9 Pengoperasian Gudang dan distribusi di Banyuwangi

Optimalisasi Pengoperasian Gudang sebanyak 3 Gudang

10 Pengangkutan Bibit Sawit TBS dan

CPO Kegiatan di Pontianak

11 Distribusi Material PPI Proses pemetaan dan jalinan kerjasama dengan PPI

12 Kegiatan door pihak ketiga eks.

Muatan SPIL Kegiatan di Cabang Merauke

Supporting Usaha Anak (PT.SBL)

13 Dukungan permodalan RUPS telah mendapa persetujuan pemegang saham

14 Optimalisasi Layanan Cargo Udara Sudah diimplementasikan di Cabang Tanjung Priok dan Surabaya

Supporting Usaha SBI (Pelni Mart)

15 Kerjasama Partnership untuk Usaha

Distributorship Telah bekerjasama dengan Walls

16 Pengembangan Usaha Trading di Cabang-Cabang

Optimalisasi distributor Stock Point Plus es krim walls di wilayah Kalabahi, Larantuka dan Loweleba

Optimalisasi Sistem Teknologi Informasi

17 Pembangunan Sistem Disaster Recovery (DRC)

Telah selesai untuk pemindahan data dari server live ke DRC

18 Re-Write Sistem Aplikasi ERP

Keuangan Dalam proses seleksi penawaran vendor

19 Re-Write Sistem Aplikasi

PemasaranTerpadu Dalam proses seleksi penawaran vendor

Peningkatan Kualitas SDM

20 Pengukuran standar kompetensi Dilakukan pada akhir tahun 2019

21 Program Diklat Berjenjang

Telah dilakukan training Red Pack, Fundamental Digital Marketing, dan Manajemen Risiko dan training keuangan untuk persiapan pemisahan cabang Peningkatan Mutu

Operasional 22 Implementasi ISO 9001:2015

Sudah tahap impelementasi di Cabang Tanjung Priok

Peningkatan Kinerja 23 Implementasi Manajemen Kinerja dan Information Dashboard Executive

Sudah dibuatkan API terintegrasi dengan aplikasi PELNI

(33)

27

2.6 REALISASI PRODUKSI TAHUN 2019

2.6.1 Produksi Usaha Bongkar Muat

Realisasi produksi bongkar muat dari kegiatan usaha captive (Kapal Pelni) tahun

2019 rata-rata produksinya telah mencapai target. Tercapainya hal tersebut karena adanya peningkatan muatan barang khususnya untuk pengiriman ke

wilayah Indonesia Timur. Faktor lain yang mempengaruhi kondisi usaha captive

adalah:

a. Untuk keselamatan kapal, maka diberlakukan kebijakan pembatasan muatan container full, sehingga tidak sesuai dengan kapasitas terpasang;

b. Adanya beberapa kapal yang digunakan untuk angkutan lebaran dan angkutan

natal & tahun baru (peak season);

Sedangkan produksi B/M dari kegiatan kapal pihak ketiga (non-captive) rata-rata

produksinya di atas realisasi tahun 2018. Hal tersebut diperoleh dari peningkatan muatan-muatan general cargo dari kegiatan yang diperoleh di Cabang Kotabaru B/M Batubara, bongkar semen & batu bara PLN di Cabang Ampenan, bongkar Batubara PLN di Cabang Jayapura, pengiriman bibit dan pupuk PT. DSN, serta pengiriman tiang pancang PT. HakaAston. Secara rinci dijelaskan sebagai berikut;

TAHUN 2018 RKAP 2019 TAHUN 2019 SD. DES

(AUDITED) SD.DES

SD. DES

(AUDITED) (5 : 4) (5 : 3)

1 2 3 4 5 6 7

A TOTAL PRODUKSI BONGKAR MUAT

1. Prod. Barang (Generla Cargo) / TM3 7.526.822 12.961.552 14.157.784 109,23% 187,33% 2. Produksi Container (TEUs) 23.168 28.282 30.216 106,84% 120,09% 3. Produksi Container Tol Laut (TEUs) 7.905 8.506 6.346 74,61% 80,28% 4. Produksi Angkutan Ternak (Sapi) 18.393 48.000 34.617 72,12% 188,21% 5. Jenis Kendaraan:

5.1 Produksi Sepeda Motor (Unit) 40.272 41.939 42.806 102,07% 94,65% 5.2 Jenis Kend. Mobil (Unit) 11.907 17.091 15.196 88,91% 125,51% 5.3 Produksi Truck/Bus (Unit) 4.906 6.127 6.794 110,89% 106,06% 5.4 Produksi Alat Berat (Unit) 594 2.281 1.801 78,94% 172,51%

67.439

66.597 98,75% 102,80% TAHUN 2018 RKAP 2019 TAHUN 2019

SD. DES

(AUDITED) SD.DES

SD. DES

(AUDITED) (5 : 4) (5 : 3)

1 2 3 4 5 6 7

B CAPTIVE (KAPAL PELNI)

1. Prod. Barang (Generla Cargo) / TM3 84.297 89.996 101.533 112,82% 101,79% 2. Produksi Container (TEUs) 19.670 21.595 21.161 97,99% 97,65% 3. Produksi Container Tol Laut (TEUs) 7.905 8.506 6.346 74,61% 80,28% 4. Produksi Angkutan Ternak (Sapi) 18.393 48.000 16.017 33,37% 87,08% 5. Jenis Kendaraan:

5.1 Produksi Sepeda Motor (Unit) 37.907 39.569 41.088 103,84% 95,76% 5.2 Jenis Kend. Mobil (Unit) 7.112 8.026 7.747 96,52% 105,95% 5.3 Produksi Truck/Bus (Unit) 3.682 3.895 4.705 120,78% 90,80% 5.4 Produksi Alat Berat (Unit) 112 165 407 246,67% 72,42%

110,82% 91,47% C NON CAPTIVE

1. Prod. Barang (Generla Cargo) / TM3 7.442.525 12.871.556 14.056.251 109,20% 188,47% 2. Produksi Container (TEUs) 3.498 6.687 9.055 135,43% 259,32% 3. Produksi Angkutan Ternak (Sapi) - 18.600 100,00% 100,00% 4. Jenis Kendaraan:

4.1 Produksi Sepeda Motor (Unit) 2.365 2.370 1.718 72,49% 74,05% 4.2 Jenis Kend. Mobil (Unit) 4.795 9.065 7.449 82,17% 155,35% 4.3 Produksi Truck/Bus (Unit) 1.224 2.231 2.089 93,62% 170,67% 4.4 Produksi Alat Berat (Unit) 482 2.116 1.394 65,87% 289,21%

NO U R A I A N

NO U R A I A N

PROSEN

(34)

28

1. Produksi Bongkar Muat General Cargo

Produksi bongkar muat untuk jenis muatan general cargo sampai dengan s.d

Desember tahun 2019 terealisir sebanyak 14,157,784 TM3 atau 109,23% dari yang

ditargetkan sebesar 12,961,552 TM3, dan apabila dibanding realisasi tahun 2018

pada periode yang sama sebanyak 7,526,822 TM3 maka trendnya naik sebesar

87,35% dari realisasi tahun lalu. Tercapainya hal tersebut karena adanya peningkatan muatan pada kegiatan yang diperoleh di Cabang Kotabaru B/M Batubara, bongkar semen & batu bara PLN di Cabang Ampenan, bongkar Batubara PLN di Cabang Jayapura.

2. Produksi Bongkar Muat Muatan Container (Full)

Sedangkan produksi bongkar muat untuk jenis muatan container (full) sampai

dengan bulan s.d Desember tahun 2019 terealisir sebanyak 30,216 TEUs atau 106,84% dari yang ditargetkan sebesar 28,282 TEUs, dan apabila dibanding realisasi tahun 2018 pada periode yang sama sebanyak 23,168 TEUs maka trendnya naik sebesar 20,09% dari realisasi tahun lalu.

3. Produksi Bongkar Muat Muatan Container Tol Laut

Sedangkan produksi bongkar muat handling container (full) kapal tol laut sampai

dengan s.d Desember tahun 2019 terealisir sebanyak 6,346 TEUs, atau 74,61% dari yang ditargetkan sebanyak 8,506 TEUs dan apabila dibanding realisasi tahun 2018 pada periode yang sama sebanyak 7,905 TEUs, maka trendnya turun sebesar 19,72% dari realisasi tahun lalu. Tidak tercapainya produksi bongkar muat container (full) kapal tol laut disebabkan berkurangnya trayek kapal tol laut yang dilayani dan adanya perubahan trayek tol laut dari tahun lalu;

4. Produksi Bongkar Muat Angkutan Ternak (Sapi)

Sedangkan produksi bongkar muat angkutan ternak (Sapi) sampai dengan s.d Desember tahun 2019 terealisir sebanyak 34,617 ekor, atau 72,12% dari yang ditargetkan sebanyak 48,000 ekor, dan apabila dibanding realisasi tahun 2018 pada periode yang sama sebanyak 18,393 ekor, maka trendnya naik sebesar 88,21% dari realisasi tahun lalu;

5. Produksi Bongkar Muat Kendaraan Jenis Motor

Sedangkan produksi bongkar muat kendaraan jenis sepeda motor sampai dengan s.d Desember tahun 2019 terealisir sebanyak 42,806 unit, atau 102,07% dari yang ditargetkan sebanyak 41,939 unit, dan apabila dibanding realisasi tahun 2018 pada periode yang sama sebanyak 40,272 unit, maka trendnya naik sebesar 5,35% dari realisasi tahun lalu;

(35)

29

6. Produksi Bongkar Muat Kendaraan Jenis Mobil

Sedangkan produksi bongkar muat kendaraan jenis mobil sampai dengan s.d Desember tahun 2019 terealisir sebanyak 15,196 unit, atau 88,91% dari yang ditargetkan sebanyak 17,091 unit. Apabila dibanding realisasi tahun 2018 pada periode yang sama sebanyak 11,907 unit, maka trendnya naik sebesar 25,51% dari realisasi tahun lalu. Tercapainya target produksi B/M kendaraan jenis mobil dikarenakan adanya peningkatan muatan di wilayah Indonesia Timur;

7. Produksi Bongkat Muat Kendaraan Jenis Truck

Sedangkan produksi bongkar muat kendaraan jenis Truck sampai dengan S.d Desember tahun 2019 terealisir sebanyak 6,794 unit, atau 110,89% dari yang ditargetkan sebanyak 6,127 unit, dan apabila dibanding realisasi tahun 2018 pada periode yang sama sebanyak 4.049 unit, maka trendnya naik sebesar 6,06% dari realisasi tahun lalu;

8. Produksi Bongkar Muat Jenis Alat Berat

Produksi bongkar muat untuk jenis alat berat bulan s.d Desember tahun 2019 terealisir sebanyak 1,801 unit, atau 78,94% dari yang ditargetkan sebanyak 2281 unit. Apabila dibanding realisasi tahun 2018 pada periode yang sama sebanyak 594 unit, maka trendnya naik sebesar 72,51% dari realisasi tahun lalu;

2.6.2 Produksi Usaha Freight Forwarding

TAHUN 2018 RKAP 2019 TAHUN 2019 SD. DES

(AUDITED) SD.DES

SD. DES

(AUDITED) (5 : 4) (5 : 3)

1 2 3 4 5 6 7

A TOTAL PRODUKSI BONGKAR MUAT

1. Prod. Barang (Generla Cargo) / TM3 550.155 265.523 700.048 263,65% 127,25% 2. Produksi Container (TEUs) 39.018 40.488 48.108 118,82% 123,30% 3. Produksi Redpack - 884 988 111,76% 0,00% 4. Jenis Kendaraan:

4.1 Produksi Sepeda Motor (Unit) 38.015 25.634 41.751 162,87% 109,83% 4.2 Jenis Kend. Mobil (Unit) 7.225 7.488 7.674 102,48% 106,21% 4.3 Produksi Truck/Bus (Unit) 3.765 3.373 4.404 130,57% 116,97% 4.4 Produksi Alat Berat (Unit) 422 153 613 400,65% 145,26%

49.427

36.648 54.442 148,55% 110,15% TAHUN 2018 RKAP 2019 TAHUN 2019

SD. DES

(AUDITED) SD.DES

SD. DES

(AUDITED) (5 : 4) (5 : 3)

1 2 3 4 5 6 7

B CAPTIVE (KAPAL PELNI)

1. Prod. Barang (Generla Cargo) / TM3 89.355 88.120 100.173 113,68% 112,11% 2. Produksi Container (TEUs) 24.981 22.509 21.349 94,85% 85,46% 3. Produksi Redpack - 884 988 111,76% 0,00% 4. Jenis Kendaraan:

4.1 Produksi Sepeda Motor (Unit) 37.900 25.569 41.526 162,41% 109,57% 4.2 Jenis Kend. Mobil (Unit) 7.120 7.426 7.459 100,44% 104,76% 4.3 Produksi Truck/Bus (Unit) 3.685 3.295 4.234 128,50% 114,90% 4.4 Produksi Alat Berat (Unit) 348 85 428 503,53% 122,99%

173,60% 92,83%

C NON CAPTIVE Laba - Rugi #REF! #REF!

1. Prod. Barang (Generla Cargo) / TM3 460.800 177.402 599.875 338,14% 130,18% 2. Produksi Container (TEUs) 14.037 17.979 26.759 148,83% 190,63% 3. Jenis Kendaraan:

3.1 Produksi Sepeda Motor (Unit) 115 65 225 346,15% 195,65% 3.2 Jenis Kend. Mobil (Unit) 105 62 215 346,77% 204,76% 3.3 Produksi Truck/Bus (Unit) 80 78 170 217,95% 212,50% 3.4 Produksi Alat Berat (Unit) 74 68 185 272,06% 250,00%

NO U R A I A N

PROSEN

NO U R A I A N

(36)

30

Produksi kegiatan feight forwarding tahun 2019 rata-rata Realisasinya masih

diatas target sebagai dampak dari peningkatan usaha non-captive. Faktor lain

yang mempengaruhi kondisi tersebut adalah sebagai berikut: A. Captive (Kapal PELNI)

Produksi Freight Forwarding dari kegiatan Kapal Pelni (Captive) rata-rata diatas

target, baik muatan general cargo,muatancontainer full maupun jenis muatan

kendaraan dan alat berat, hal ini disebabkan antara lain :

1) Peningkatan muatan container full di wilayah Indonesia Timur;

2) Adanya beberapa kapal yang digunakan untuk angkutan lebaran dan

angkutan natal & tahun baru (peakseason);

B. Non-captive

Produksi Freight Forwarding tahun 2019 untuk kegiatan dari pihak ketiga

(Non-captive) rata-rata Realisasinya dapat mencapai di atas target, hal ini disebabkan antara lain:

1) Adanya kegiatan proyek infrastruktur pemerintah yang memerlukan

penanganan logistik terutama dengan BUMN Karya;

2) Optimalisasi alat produksi (trucking) untuk kegiatan Freight Forwarding di

cabang seperti: Pontianak, Banyuwangi, Tanjung Priok, Surabaya, Bitung,

Sorong, Serui, Manokwari, Nabire, Jayapura, Biak dan Timika;

Produksi kegiatan feight forwarding tahun 2019 secara rinci dijelaskan sebagai

berikut;

1. Produksi Freight Forwarding General Cargo

Produksi freight forwarding untuk jenis muatan general cargo sampai dengan s.d

Desember tahun 2019 terealisir sebanyak 700,048 TM3 atau 263,65% dari yang

ditargetkan sebesar 265,523 TM3, dan apabila dibanding realisasi tahun 2018 pada

periode yang sama sebanyak 550,155 TM3 maka trendnya naik sebesar 27,25%

dari realisasi tahun lalu. Tercapainya hal tersebut karena adanya peningkatan muatan pada kegiatan yang diperoleh di Cabang Kotabaru B/M Batubara, bongkar semen & batu bara PLN di Cabang Ampenan, bongkar Batubara PLN di Cabang Jayapura.

(37)

31

2. Produksi Freight Forwarding Muatan Container (Full)

Sedangkan produksi freight forwarding untuk jenis muatan container (full) sampai

dengan bulan s.d Desember tahun 2019 terealisir sebanyak 48,108 TEUs atau 118,82% dari yang ditargetkan sebesar 40,488 TEUs, dan apabila dibanding realisasi tahun 2018 pada periode yang sama sebanyak 39,018 TEUs maka trendnya naik sebesar 23,30% dari realisasi tahun lalu.

3. Produksi Freight Forwarding Muatan Red Pack

Sedangkan produksi freight forwarding muatan Red Pack sampai dengan s.d

Desember tahun 2019 terealisir sebanyak 988 TM3,

4. Produksi Freight Forwarding Kendaraan Jenis Motor

Sedangkan produksi freight forwarding kendaraan jenis sepeda motor sampai

dengan s.d Desember tahun 2019 terealisir sebanyak 41,751 unit, atau 162,87% dari yang ditargetkan sebanyak 25,634 unit, dan apabila dibanding realisasi tahun 2018 pada periode yang sama sebanyak 38,015 unit, maka trendnya naik sebesar 9,83% dari realisasi tahun lalu;

5. Produksi Freight Forwarding Kendaraan Jenis Mobil

Sedangkan produksi freight forwarding kendaraan jenis mobil sampai dengan s.d Desember tahun 2019 terealisir sebanyak 7,674 unit, atau 102,48% dari yang ditargetkan sebanyak 7,488 unit. Apabila dibanding realisasi tahun 2018 pada periode yang sama sebanyak 7,225 unit, maka trendnya naik sebesar 6,21% dari

realisasi tahun lalu. Tercapainya target produksi freight forwarding kendaraan jenis

mobil dikarenakan adanya peningkatan muatan di wilayah Indonesia Timur;

6. Produksi Freight Forwarding Kendaraan Jenis Truck

Sedangkan produksi freight forwarding kendaraan jenis Truck sampai dengan s.d Desember tahun 2019 terealisir sebanyak 4,404 unit, atau 130,57% dari yang ditargetkan sebanyak 3,373 unit, dan apabila dibanding realisasi tahun 2018 pada periode yang sama sebanyak 3,765 unit, maka trendnya naik sebesar 16,97% dari realisasi tahun lalu;

7. Produksi Freight Forwarding Jenis Alat Berat

Produksi freight forwarding untuk jenis alat berat bulan s.d Desember tahun 2019 terealisir sebanyak 613 unit, atau 400,65% dari yang ditargetkan sebanyak 153 unit. Apabila dibanding realisasi tahun 2018 pada periode yang sama sebanyak 422 unit, maka trendnya naik sebesar 45,26% dari realisasi tahun lalu;

(38)

32

2.7 REALISASI KEUANGAN TAHUN 2019

NO U R A I A N

TAHUN 2018 RKAP 2019 TAHUN 2019 PROSEN

REALISASI (AUDITED) REALISASI REALISASI (AUDITED) (5 : 4) (5 : 3) 1 2 3 4 5 6 7 I PENDAPATAN 43,27% 41,00% 41,00% A. Usaha Pokok 88,51% 70,28% 89,24% 1. Bongkar Muat

- Penghasilan dari Kegiatan Captive 109.473 107.885 98.096 90,93% 89,61%

- Penghasilan dari Kegiatan

Non-Captive 44.854 43.664 77.267 176,96% 172,26% Total Penghasilan Bongkar Muat 154.327 151.549 175.364 115,71% 113,63%

2. Freight Forwarding

- Penghasilan dari Kegiatan

Captive 80.753 80.711 86.700 107,42% 107,36% - Penghasilan dari Kegiatan Non-Captive 53.153 45.874 110.313 240,47% 207,54%

Total Penghasilan Freight

Forwarding 133.906 126.584 197.012 155,64% 147,13%

Total Pendapatan Usaha Pokok 288.233 278.134 372.376 133,88% 129,19% B. Usaha Anak dan Sampingan 94,22% 85,00% 94,57% 3. Perusahaan Anak (PT. SBL) 20.817 25.772 12.176 47,24% 58,49% 4. SBU - Sarana Bandar Indotrading 99.472 149.581 153.009 102,29% 153,82%

Total Pendapatan Usaha Anak &

Sampingan 120.290 175.354 165.186 94,20% 137,32%

TOTAL PENDAPATAN 408.522 453.487 537.562 118,54% 131,59%

II BIAYA LANGSUNG : 27,00% 26,24% 26,22%

A. Biaya Usaha Pokok 90,55% 64,26% 81,28%

1. Bongkar Muat

- Biaya Usaha dari Kegiatan Captive 47.364 44.233 40.215 90,92% 84,91%

- Biaya Usaha dari Kegiatan

Non-Captive 39.699 30.686 68.955 224,71% 173,70% Total Biaya Usaha Bongkar Muat 87.062 74.919 109.170 145,72% 125,39%

2. Freight Forwarding

- Biaya Usaha dari Kegitan Captive 21.804 21.180 22.731 107,32% 104,25% - Biaya Usaha dari Kegiatan

Non-Captive 48.130 29.478 89.666 304,18% 186,30% Total Biaya Usaha Freight Forwarding 69.934 50.658 112.397 221,87% 160,72% Sub Total Biaya Usaha Pokok 156.996 125.577 221.567 176,44% 141,13%

B. Biaya Anak dan Sampingan

3. Perusahaan Anak (PT. SBL) 13.214 15.979 5.330 33,36% 40,34% 4. SBU - Sarana Bandar Indotrading 93.726 127.144 144.701 113,81% 154,39% Sub. Total Biaya Usaha Anak dan

Sampingan 106.940 143.123 150.031 104,83% 140,29%

Jumlah Biaya Langsung 263.936 268.700 371.597 138,29% 140,79% 5. Penyusutan 8.026 11.053 8.844 80,01% 110,19% TOTAL BIAYA LANGSUNG 271.961 279.754 380.441 135,99% 139,89%

Referensi

Dokumen terkait

Faktor-faktor yang diamati adalah pengaruh konsentrasi limbah asam tambang (rendah, sedang, tinggi) terhadap persentase jumlah sel yang membelah dan persentase aberasi

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “HUBUNGAN JARAK SEPTIC TANK, KONSTRUKSI SUMUR GALI, DAN PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP KANDUNGAN BAKTERI

KATA SENDI NAMA ialah kata yang digunakan bersama- sama dengan frasa nama untuk menghubungkannya dengan perkataan lain dalam ayat.. Bahasa Melayu untuk Berkomunikasi

EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RENJA BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH TAHUN 2019 s/d TRIWULAN II TAHUN 2019 KABUPATEN SIDENRENG

Laporan Barang Milik Negara Badan Pengawas Obat dan Makanan RI Tahun Anggaran 2019 Audited yang terdiri dari Laporan Persediaan, Laporan Neraca, Laporan Barang Pengguna

Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan baik lisan maupun tulisan KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA UTAMA FORMULASI PERHITUNGAN/ PENJELASAN SUMBER DATA

Berdasarkan laporan Aliansi Jurnalis Independen (AJI), terhitung sejak Januari sampai dengan 2019 Desember 2019, sampai dengan Desember 2020, setidaknya terdapat 15 83

Ini merupakan tahun kedua dalam Renstra Polres Metro Bekasi Tahun 2015-2019 serta dimulainya tahapan ketiga Grand Strategi Polri "Strive For Exellence" (mencapai