• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kajian Kerentanan Sosial dan Ekonomi Masyarakat Pesisir Terhadap Erosi Pantai di Pantai Trisik, Kulonprogo, DIY

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kajian Kerentanan Sosial dan Ekonomi Masyarakat Pesisir Terhadap Erosi Pantai di Pantai Trisik, Kulonprogo, DIY"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

1

K ajian K erentanan Sosial d an Ekonomi M asyarakat Pesisir Terhadap Erosi Pantai di Pantai Trisik, K ulonprogo, DIY

Galdencia Rezah Josiana galdencia.rezah.j@ m ail.ugm .ac.id

Dyah Rahm awati Hizbaron dyah.hizbaron@ ugm .ac.id

Abstract

This research aim s to knowing the m arine erosion im pact and assess social and econom ic vulnerability due to m arine erosion of Trisik beach. Vulnerability assessm ent uses the Spatial Multi Criteria Evaluation with three scenarios, nam ely social scenarios, econom ic scenarios, and equal scenarios. Variables of social scenarios are education, num ber of household m em bers, population status, and tim e of residence, and econom ic varia bles are em ploym ent and incom e. The results of this study indicate that the greatest im pact of m arine erosion in Trisik Beach occurred around 10 years ago. The current m arine erosion does not result in large losses and does not affect a griculture. The resu lts of the vulnerability assessment indicate that the closer the house to the beach, the higher the level of vulnerability and the farther away from the beach, the lower the level of vulnerability.

Keywords: m arine erosion, coastal, econom y vulnerability, social vulnerability, Spatial Multi Criteria Evaluatin (SMCE)

(2)

2

A bstrak

Pantai Trisik m erupakan pantai yang berada tepat di Barat m uara Sungai Progo. Akibat frekuensi erosi pantai yang intensif terjadi, pesisir m enjadi rentan terancam keberlanjutan perkem bangannya. Penelitian ini m em punyai tujuan m engidentifikasi dam pak erosi pantai dan m enganalisis kerenta nan sosial ekonom i akibat dam pak erosi pantai di Pantai trisik, Kulonprogo. Penilaian kerentanan m engguna kan m etode Spatial Multi Crieria Evaluation (SM CE) pada software ILW IS dengan tiga ske nario yaitu skenario sosia l, skenario ekonom i, dan skenario equal. Variabel sosia l adalah pendidikan, jum la h anggota rum ah tangga, status pen duduk, dan waktu dom isili dan variabel ekonom i ada lah pekerjaan dan pendapatan. Hasil penelitian m enunjukkan bahwa dam pak erosi panta i terbesar terjadi se kitar 10 ta hun yang lalu dan tidak terlalu berdam pak ke pertanian penduduk.Hasil penilaian kerentanan m enunjukkan bahwa sem akin dekat rum ah dengan pantai m aka tingkat kerentanan sem akin tinggi dan sebaliknya sem akin jauh rum ah dari pa ntai m aka tingkat kerentanan sem akin rendah .

Kata kunci: erosi pantai, pesisir, kerentanan ekonomi, kerentanan sosial, Spatial Multiple Criteria Evaluation (SM CE)

(3)

3

PENDAH ULUAN

Erosi panta i m erupakan dam pak penting akiba t kenaikan perm ukaan air laut pada pantai berpasir atau pantai lum pur dalam suatu bentuk keseim bangan profil pantai yang berakibat pada pergeseran garis pantai (N um bri, 2009 dalam Rusdi, 2014). Perubahan garis pantai sangat dipe ngaruhi oleh prose s-prose s yang terjadi di sekitar pantai, di m ana pantai selalu beradaptasi vdengan kondisi yang terjadi (Carter, 1993 dalam Utam i dan Pam ungkas, 2013). Perubahan garis pantai di beberapa daerah di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir m engalam i perubahan yang cukup signifikan, erosi pantai term asuk abrasi yang terjadi m am pu m enenggelam ka n daratan antara 2 hingga 10 m eter pertahun (Koddeng, 2011). Selain hilangnya daratan dan perubahan garis pantai, dam pak lain dari terjadinya erosi pantai serta abrasi adala h tim bulnya dam pak sosial yang berpengaruh terhadap kehidupan m asyarakat da n berakibat pada struktur sosial m asyarakat seperti perubahan m ata pencaharia n (Jatm iko, 2015). W ilayah kepesisiran Kulonprogo setiap ta hun m enga lam i gelom bang besar dan erosi panta i karena letaknya yang berada di se latan Pulau Jawa. Erosi pantai yang terjadi telah m engikis sebagian be sar daratan di pinggir pa ntai da n m enim bulka n kerugian bagi penduduknya. Pantai Trisik m erupakan pa ntai ya ng berada tepat di Barat m uara Sungai Progo. M uara Sungai Progo berpegaruh ke kawasa n perm ukim an sehingga air laut m udah m asuk ke daratan khususnya pada saat air laut pasang pada waktu bulan purnam a. Dengan frekuensi erosi pantai yang inte nsif terja di, pesisir m enjadi rentan terancam keberlanjutan perkem bangannya jika perm asalahan erosi pantai tidak segera dikelola denga n baik.

M ETO DE PENELITIAN Data Yang D ikumpulkan

Data yang digunaka n adalah data prim er dan data sekunder. Data prim er diperoleh dari

kegiatan lapangan, wawancara terstruktur, dan indepth interv iew, sedangkan data sekunder dida patkan m ela lui instansi-instansi terkait dan pe nelitian se belum nya. Tabel 1. Pengum pulan Data Penelitian

Kerentanan Variabel Keterangan

Sosial

Tingkat Pendidikan

Sem akin tinggi tingkat pendidikan m aka sem akin tidak rentan Jum lah Anggota

Rum ah Tangga

Sem akin banyak jum lah A RT m aka sem akin rentan Lam a W aktu

Dom isili

Sem akin lam a waktu dom isili m aka tidak rentan

Status Penduduk

Sem akin lam a m enetap m aka sem akin tidak rentan

Ekonom i

Tingkat Pendapatan

Sem akin tinggi tingkat pendidikan m aka sem akin tidak rentan Jenis Pekerjaan M em iliki pekerjaan professional m aka kerentanan rendah

Jum lah Pekerjaan

M em iliki lebih dari satu pekerjaan m aka sem akin tidak rentan

Variabel data yang digunakan berdasarka n elem en risiko terhadap erosi pantai adala h sebagai berikut:

Tabel 2. Variabel Penelitian

Jenis D ata Nam a Data Sum ber D ata

Data Sekunder 1. Data erosi pantai pesisir Kulonprogo 2018 2. Kecam atan Galur Dalam Angka Tahun 2018 3. Peta Penggunaan Lahan 4. Jum lah penduduk Desa Banaran tahun 2018 1. BPBD Kulonprogo 2. BPS dan BAPEDA 3. Peta RBI Digital M onografi Desa Banaran Data Prim er 1. Kecam atan Galur Dalam Angka Tahun 2018 2. Peta Penggunaan Lahan W awancara dan Pengecekan Lapangan

(4)

4

M etode Pengambilan Sampel

Pem ilihan teknik pengam bila n sam pel dilakukan untuk m endapatkan sam pel yang reperesentatif m ewakili populasinya. Teknik pengam bilan sam pel ada dua yaitu Probability Sampling (Random Sam ple) dan

Non Probability Sampling (Non Random Sample). Pengam bilan responde n untuk wawancara terstruktur m enggunaka n random sam ple yaitu area sampling method, pem iliha n daerah kajian pada wilayah kepesisiran yang paling terdam pak erosi pantai yaitu yang paling dekat de ngan laut.

Gam bar 1. Peta Blok Perm ukim an Dusun Tigabelas, Desa Banaran, Kecam atan Galur, Kulonprogo, DIY (Sum ber: Analisis Data, 2018)

Daerah kajian penelitia n utam a adala h Dusun Tigabelas yang m erupakan dusun tem pat Pantai Trisik berada. Pengam bila n responde n dila kukan de ngan m etode se nsus yaitu wawancara dilakuka n kepada seluruh Kepala Keluarga yang ada di dusun tigabe las. M etode sensus baik digunaka n untuk penelitian ini karena cakupan wilaya h yang kecil sehingga perbedaan ya ng ada dapat terlihat denga n jelas apabila dibandingkan dengan m etode pengam bila n sam pel. M etode sensus juga dapat m enjadi saran cross check terhadap setia p Kepala Keluarga terkat data-da ta keluarga yang bersangkutan. W awancara m em punya i tujua n untuk m endapatkan inform asi

m engenai kondisi lingkungan pesisir Panta i Trisik, kejadian bencana ya ng perna h terjadi di Pantai Trisik, dan pem aham an penduduk m engenai erosi pantai serta m itigasi yang dilakukan untuk m engurangi kerugia n akibat erosi pantai. Unit analisis yang digunakan adala h desa dan rum ah tangga yang dipim pin oleh kepala de sa dan rum ah tangga pa da desa tersebut m em iliki status perekonom ia n yang berbeda-be da.

Analisis D ata H asil W aw ancara

W awancara dilakukan denga n responde n yang sudah ditentukan denga n m enggunaka n alat berupa kuesioner. Hasil

(5)

5 wawancara diguna kan sebagai data dasar kerentanan sosial dan ekonom i. Hasil wawancara dikelom pokkan berdasarka n variabel m asing-m asing dan dilakuka n pem bobotan berdasarkan sum ber legal dan terpercaya. Pem bobotan se tiap param eter adalah sebagai berikut:

Tabel 3. Penilaian Varia bel Pendidikan N o. K lasifikasi Skor K eterangan

1. Rendah 1 Lulus SM A /Perguruan Tinggi 2. Sedang 2 Lulus SD /SM P 3. Tinggi 3 Tidak sekolah/Tidak lulus SD Sum ber: Setyaningrum & Giyarsih, 2012 Tabel 4. Penilaian Varia bel Jum la h Anggota Keluarga

No. Klasifikasi Skor Keterangan

1. Rendah 1 1-3

2. Sedang 2 4-6

3. Tinggi 3 >6

Sum ber: Setyaningrum & Giyarsih, 2012 Tabel 5. Penilaian Varia bel Pendapatan

No. Klasifikasi Skor Keterangan 1. Rendah 1 >Rp.1.500.000

2. Sedang 2 Rp.700.000

s/d

Rp.1.500.000 3. Tinggi 3 <Rp.700.000 Sum ber: Setyaningrum & Giyarsih, 2012 Tabel 6. Penilaian Varia bel Pekerjaan

No. Klasifikasi Skor Keterangan

1. Rendah 1 PNS/TNI/POLRI 2. Sedang 2 W iraswasta/Pengus aha/Karyawan Swasta 3. Tinggi 3 Buruh/Kuli/Tidak Bekerja

Sum ber: Setyaningrum & Giyarsih, 2012 Hasil pem bobotan se tiap param eter akan diubah m enja di data raster m enggunaka n software ArcGIS. Data raster hasil wawancara diolah m enggunaka n

software Ilwis denga n m etode SM CE. Analisis data m enggunakan analisis deksriptif dan analisis hasil dari pengolaha n SM CE. Analisis deskriptif m enjelaska n kondisi daerah penelitian dan tingka t kerentanan ya ng ada. Ana lisis hasil pengolahan SM CE adalah analisis pada pem iliha n skenario (sosial dom inan, ekonom i dom inan, equal) yang diharapka n dapat m engetahui faktor yang pa ling berpengaruh dengan karakteristik kerentanan yang ada di daerah penelitian.

Pengolah an SM CE

M etode SM CE adalah salah satu m etode statistik untuk m elakukan penilaia n kerentanan yang m enggunakan pendekata n spasia l dan m enggabungka n pendekata n statistik untuk m enga kom oda si keragam an jenis data. M etode SM CE m em berikan output berupa peta kerenta nan de nga n m enggabungkan da ta dari variabel yang m em iliki varia bel dan jenis data yang berbeda, sehingga peta kerentanan yang dihasilka n lebih kom perehensif. M etode SM CE terdiri dari tiga tahap, yaitu penyusunan faktor da lam problem tree analy sis, pem bobotan, dan penyusuna n skenario (Rizal, 2015).

Klasifikasi Pohon M asalah

Pohon m asalah disesuaikan dengan tujua n dari penelitian ya itu m enilai tingka t kerentanan tota l daerah pene litian. Kerentanan yang dinila i ada dua yaitu sosia l dan ekonom i. Kerentanan sosia l dan ekonom i m em punyai m asing-m asing variabel penyusun. Data m entah dari lapangan dalam bentuk excel agar dapat diola h dengan m engguna kan SM CE. Data -data tersebut berbentuk nom inal yang suda h m em punyai ordina l tinggi, sedang, dan rendah yang sebe lum nya diola h m enggunaka n software ArcGIS.

Standardisasi

Standardisasi dila kuka n denga n m enyam akan ukuran data yang berbeda m enjadi m em iliki nilai a ntara 0-1 untuk

(6)

6 m enghasilkan nilai yang sam a. M enggunaka n cost dan bene fit de ngan Cost untuk variabe l yang diperkirakan tida k terlalu berpengaruh dengan tingka t kerentanan dan sebaliknya benefit untuk variabel yang diperkirakan berpengaruh pada penyusunan kerentanan.

Pem bobotan

Pem bobotan dilakukan untuk setia p variabel. M etode ya ng digunakan adala h pairw ise com parison, yaitu m etode pem bobotan yang digunakan berdasarka n konsistensi peneliti yang selanjutnya diberikan nilai atau bobot pa da setia p variabel. M etode ini m em bandingkan antara dua variabel yang m enjadi tujuan pene litian. Skenario

Skenario yang digunaka n berdasarkan pada kondisi daerah penelitia n. Pada penelitia n ini digunaka n skenario sosial dan ekonom i. Skenario sosia l dan ekonom i digunaka n dengan berdasarkan perkiraan bahwa variabel sosial dan ekonom i akan berkem bang berka itan dengan aktivita s ekonom i ya ng ada di daerah penelitia n.

H ASIL DAN PEM BAH ASAN Dampak Erosi P antai Trisik

Erosi pantai yang terjadi di Pantai Trisik dia kiba tkan oleh ge lom bang air laut yang m engikis pesisir secara terus m enerus sehingga m enyeba bkan m undurnya garis pantai pesisir dan m erusak beberapa bangunan yang berada di pinggir pantai. Hasil wawancara yang dila kukan terhada p penduduk Dusun T igabe las m em peroleh pernyataan bahwa erosi pantai yang terjadi cukup sering tetapi dengan frekuensi yang kecil dan tidak m engham bat aktivitas sehari-hari penduduk. Erosi pantai terbesar terjadi sekitar tahun 90-an akhir dan tahun 2000-an awal. Erosi pada tahun tersebut m enyebabkan hancurnya beberapa bangunan yang berada di pinggir pantai. Bangunan tersebut berupa kios-kios dan warung yang m erupakan kawasa n

pelelanga n ikan pada beberapa tahun yang lalu. Pem ilik kios dan warung ada yang m engganti m ata pencaharian lain dan ada juga yang m engganti tem pat untuk berdagang. Selain kejadia n besar erosi pantai tersebut tida k ada lagi kejadian besar seperti itu. Dam pak yang lain yaitu m asuknya airlaut ke lahan pertania n penduduk, tetapi hal tersebut jarang terjadi sehingga erosi panta i tidak terlalu m em pengaruhi kegia tan pertania n penduduk.

Gam bar 2. Erosi pantai di Pantai Trisik(sum ber: dokum entasi pribadi, 2019)

Kawasan Pantai Trisik saat ini telah dilakukan perom bakan dan renovasi denga n dibangunnya kawasan wisa ta berupa kolam renang buata n dan pa sar m inggu pagi. Akhir m inggu dan hari libur di Pantai Trisik terdapat banyak pengunjung untuk berlibur. Kawasan wisata ini baru dibuka sekitar 6 bulan da n belum m endapa tkan kerugian dari dam pak erosi pantai. Tetapi ketika terjadi gelom bang tinggi, airlaut akan m engenai beberapa banguna n yang paling deka t dengan garis pantai.

Nilai K erentanan Sosial

Param eter yang digunaka n untuk m enentukan tingkat kerentana n sosial adalah pendidikan, jum la h anggota rum ah tangga, status penduduk, dan waktu dom isili. Nilai kerentana n sosial yang dihasilkan m em iliki tiga tingkatan yaitu rendah, sedang, dan tinggi. Param eter yang m em iliki bobot paling tinggi adalah param eter pendidika n dan waktu dom isili

(7)

7 sedangka n param eter lain m em iliki

bobot yang lebih rendah. Pendidika n sangat m em pengaruhi m asa depa n seseorang baik dalam m em asuki dunia kerja, m engam bil keputusan, dan kem am puan m enyerap pengetahuan. Adanya pendidikan ya ng baik m em buat seseorang akan lebih berpikir dua kali untuk m elindungi dirinya dari datangnya bencana dan juga dapat m enentuka n kegiatan apa ya ng paling m ungkin da n paling efektif untuk m em inim alisir dam pak dari adanya bencana, serta m itiga si seperti apa yang sesua i untuk m engatasi bencana erosi pantai sehingga m em iliki tingkat kerentanan yang rendah. Sebaliknya apabila tingka t pendidika n yang rendah m em buat seseorang kura ng dalam kem am puan m enyerap pengetahuan, dan kurang dapat untuk m elindungi dirinya dari datangnya bencana erosi pantai karena kurang m engertinya terka it m itigasi apa yang seba iknya dilakukan sehingga m em iliki tingkat kerentanan yang tinggi. W aktu dom isili juga m em punyai bobot yang sam a denga n pendidika n karena kem am puan adaptasi seseorang di suatu wila yah sanga t berpengaruh. Sem akin lam a seseorang m enem pati di wilayah yang baru m aka sem akin m am pu se seorang tersebut m engikuti perubahan yang terjadi da n sudah m engerti terkait kearifan lokal apa saja yang sering dila kukan. Karena kearifan loka l m erupakan sesuatu yang penting, ada beberapa wilayah yang m em punyai ritua l tertentu untuk m enangkal be ncana yang diturunkan dari generasi ke generasi yang sudah seharusnya untuk tetap terus dilanjutkan. Kepercayaan yang m em buat kearifan lokal terus teta p bertahan ba ik sebaga i

ucapan terim akasih, m enangkal ba la, dan m enghadang bencana. Apabila seseorang tidak dapat beradaptasi dengan baik m aka akan sulit untuk m engikuti perubahan yang terjadi da n sulit untuk m elindungi dirinya sendiri dari ancam an erosi pantai. Param eter jum lah anggota rum ah tangga, dan status penduduk m em iliki bobot yang sam a tetapi lebih rendah dari pendidikan da n waktu dom isili. Jum lah anggota rum ah tangga adalah jum lah anggota keluarga yang berada dalam satu kepala ke luarga. Sem akin banyak jum lah anggota keluarga m aka sem akin tinggi tingka t kerentanan da n sem akin sedikit jum la h anggota rum ah tangga m aka sem akin rendah tingkat kerentanan. H al ini karena dengan sem akin ba nyaknya anggota keluarga m aka kem am puan m engayom i seluruh anggota keluarga m enjadi lebih berat tanggungja wabnya. Status penduduk m enentukan apaka h penduduk term asuk penduduk asli atau pendata ng. Status penduduk berkaita n dengan waktu dom isili, yaitu pe nduduk pe ndatang sangat dipengaruhi lam anya waktu dom isili untuk beradaptasi. Penduduk asli lebih m engeta hui da n paham akan kondisi wila yahnya da n sudah sanga t m engetahui kearifan lokal apa saja yang m enjadi kebia saan untuk m ence gah am cam an bencana erosi pantai.

Hasil pengolaha n SM CE pada tingkat kerentanan sosial m enunjukka n responde n penelitian seba nyak 2 rum ah tangga berada pada tingkat kerentana n rendah, sebanyak 12 rum ah tangga berada pada tingka t kerenta nan seda ng, dan sebanya k 92 rum ah tangga berada pada tingkat kerentanan tinggi (Gam bar 3).

(8)

8

Gam bar 3. Peta Tingkat Kerentanan Sosial D usun Tigabe las

Peta tingkat kerentanan sosia l diperoleh dari hasil nila i elem en risiko yang m em punyai potensi kehilangan, kerusakan, dan kerugian yang terdapat di wilaya h rentan atau yam g m em punyai potensi bahaya. Elem en risiko yang digunaka n adalah unit rum ah tangga denga n obje k penelitian sem ua penduduk yang berada di Dusun Tigabela s. Hasil peta m enunjukka n bahwa kerentana n tinggi m endom inasi Dusun Tigabela s karena dari segi sosial sesuai dengan param eter yang diuji m enunjukkan m asih tidak m am pu untuk m enghadapi ancam an erosi pantai. Hipotesis awal adalah sem akin m endekati pantai m aka tingkat kerentanan sem akin tinggi karena penduduk berada lebih dekat denga n ancam an bencana erosi pantai yang m engikis garis pantai dan sem akin m enjauhi pantai m aka wilayah tersebut m em punya i tingkat kerentana n yang sem akin rendah karena jauh dari sum ber ancam an. Tetapi dengan unit analisis yang lebih detail dan cakupan w ilayah yang lebih sem pit m akan

akan lebih m enam pilkan hasil yang lebih baik.

Nilai K erentanan Ekonomi

Param eter-param eter yang

digunakan dalam m em pengaruhi tingkat kerentanan ekonom i adalah pekerjaan dan pendapatan. Pekerjaan dan pendapatan

m em iliki bobot yang tinggi dalam

kerentanan, pendapatan m em punyai bobot yang lebih tinggi dibandingkan dengan pekerjaan. P endapatan sesuai dengan jenis pekerjaan yang dim iliki, jenis pek erjaan form al m em iliki pendapatan yang lebih stabil, sedangkan jenis p ekerjaan non

form al m em iliki pendapatan yang

cenderung tidak stabil, contohnya petani,

petani da lam setahun da pat m elakuka n panen sebanyak tiga kali tetapi pane n yang dila kukan tidak sela lu berhasil atau tidak selalu m enghasilka n hasil yang sam a, karena pengaruh ham a dan pergantia n cuaca hingga ancam an lain dapat m enurunka n hasil pane n dan berpengaruh terha dap rendahnya pendapatan. Sedangka n jenis pekerjaan form al contohnya Pegawai Ne geri Sipil,

(9)

9 setiap bulan m em iliki pendapatan yang

stabil dan tidak dipengaruhi ham a, m usim , dan ancam an lain, dan juga m endapat berbagai tunjangan. Jenis pekerjaan form al cenderung m em iliki pendapatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan jenis pekerjaan non form al.

Jum lah pekerjaan yang dim iliki oleh seseorang juga m em pengaruhi pendapatan yang diperoleh. Sem akin banyak pekerjaan yang dilakukan m aka pem asukan pe ndapata n yang diterim a juga sem akin banyak. Hasil wa wancara yang dilakukan m endapat hasil bahwa banyak penduduk Dusun Tigabelas yang m em punyai pekerjaan lebih dari sa tu. Beberapa petani m em iliki pekerjaan tam bahan seperti tam bak udang, pedagang, nelayan, dan pekerja lepas. Petani yang a da tidak hanya m em iliki sawah tetapi m em iliki lada ng lain seperti cabe, bawang m erah, dan m elon. Hasil panen tersebut aka n diperdagangkan di pasar dan sebagian untuk konsum si sehari-hari. Tam bak udang m em iliki hasil yang sangat tidak m enentu sehingga sangat sulit untuk m enentuka n pendapatan dari tam bak udang. Nelaya n juga dipe ngaruhi oleh keam anan untuk berlayar, apabila sedang cuaca buruk diserta i badai para nelayan tidak aka n berlayar karena akan m em bahayaka n

bagi diri sendiri, ha sil tangkapan yang diperoleh dalam sekali berlayar sanga t bervariasi yang hasilnya diperda gangka n atau untuk dikonsum si sendiri.

W awancara dilakukan pada setiap unit kepala keluarga sehingga yang dihasilkan pekerjaan dan pendapatan dari kepa la keluarga. Teta pi, ada beberapa keluarga yang dalam satu kepala keluarga tida k hanya kepala keluarga yang bekerja, yaitu istri juga bekerja. Beberapa pekerjaan yang dilakukan istri ya itu bidan, perawat, pedagang serta ada yang m em buka warung di rum ah sendiri, kerja di pabrik, dan ada juga yang m engam bil kerja serabutan industri rum ah tangga. Pendapatan istri dapat m em bantu pem asukan ke uangan dari keluarga tersebut.

Hasil pengolaha n SM CE pada

tingkat kerenta nan ekonom i

m enunjukkan responde n penelitia n sebanyak 4 rum ah ta ngga berada pada tingkat kerentanan rendah, sebanya k 43 rum ah tangga berada pada tingka t kerentanan seda ng, dan seba nyak 59 rum ah tangga berada pada tingka t kerentanan tinggi (Gam bar 4).

(10)

10

Gam bar 4. Peta Tingkat Kerentanan E konom i Dusun T igabelas (Sum ber: Analisis Da ta, 2018)

Peta tingkat kerentanan ekonom i diperoleh dari hasil nila i elem en risiko yaitu unit rum ah tangga dari segi ekonom i. Hasil peta m enunjukkan tingkat kerenta nan tinggi m endom inasi di wilaya h Dusun Tigabela s karena status e konom i rata -rata rendah dan m erupakan status m enengah ke bawah dilihat dari pekerjaan dan pendapa tan yang tela h dianalisis. Selisih penda patan antar rum ah tangga tidak terlalu berbeda secara keseluruhan se hingga kerentana n rendah dan tinggi m endom inasi hasil penila ian kerentanan.

K erentanan Total Sosial Ekonomi

(Equal)

Nilai kerentanan total diperoleh dari hasil perhitungan dan analisis tingkat kerentana n sosial dan tingkat kerentana n ekonom i. Kerentanan sosial dan kerentanan ekonom i m em iliki

nilai yang sam a. Param eter-param eter yang digunaka n m enunjukkan bahwa param eter-param eter kerentanan ekonom i m em punyai bobot yang le bih tinggi diba ndingka n dengan param eter-param eter kerentanan sosia l sehingga pada peta kerenta nan total sosial dan ekonom i lebih dipe ngaruhi oleh param eter-param eter kerentanan ekonom i. Param eter kerentanan ekonom i yang m em iliki bobot lebih tinggi adala h pekerjaan dan pendapa tan, sedangka n param eter kerentana n sosial yang m em iliki bobot tinggi adalah pendidika n.

Hasil pengola han SM CE pada tingkat kerenta nan ekonom i m enunjukka n responde n penelitia n sebanya k 1 rum ah tangga berada pada tingkat kerentana n rendah, sebanya k 36 rum ah tangga berada pada tingkat kerentanan seda ng, dan sebanyak 69 orang berada pada tingka t kerentanan tinggi (Gam bar 5).

(11)

11

Gam bar 5. Peta Tingkat Kerentanan T otal D usun Tiga belas

(Sum ber: Analisis Da ta, 2018)

Hasil peta di dom inasi oleh kerentanan tingggi karena kerentana n sosial didom inasi tinggi dan kerentana n ekonom i juga di dom ina si tinggi. Kerentanan tinggi didom inasi ole h penduduk yang m em iliki je nis pekerjaan inform al sehingga m em punya i pendapatan yang tidak te tap da n juga Dusun Tigabelas didom inasi oleh peta ni, buruh ta ni, dan pekerja tam bak udang yang m em punyai hasil m usim an dan tidak m enentu. Hasil penilaia n kerentanan sosia l, ekonom i, da n equal m enunjukkan ada satu rum ah tangga yang m em iliki kerentanan tinggi di ketiga skenario tersebut. Hal ini karena rum ah tangga tersebut hanya terdiri ata s dua orang yaitu ibu dan anak, dan yang bekerja hanya ibu dengan pekerjaan sebagai gem bala kam bing yang pendapatannya tidak m enentu dan ana k nya m asih berada di jenjang SM P dan belum bekerja sehingga m enyebabka n

nilai kerentanannya terhadap erosi panta i tinggi dan m erupakan elem en yang paling berisiko.

K ESIM PULAN DAN SAR AN

Kesim pulan dari penelitian ini adalah: 1. Dam pak erosi panta i yang terja di

m enyebabkan kehilangan m ata pencaharian dan atau m engganti m ata pencaharian, tetapi tidak terla lu m em pengaruhi kegia tan pertanian di Dusun Tiga belas.

2. Hasil penelitian yang dihasilkan dari 106 responde n kepala keluarga m enunjukkan di Dusun Tigabela s m em punyai tingkat kerentanan rendah, sedang, dan tinggi terhadap erosi panta i. Hasil penilaian kerentanan de ngan skenario sosial, ekonom i, dan equal m enunjuk kan bahwa Dusun Tiga belas didom inasi oleh kerentanan tinggi sehingga belum m am pu untuk m enghadapi ancam an erosi pantai.

(12)

12 Saran untuk penelitia n selanjutnya adalah: 1. Bagi pem erintah, perlu ditindakla njuti

terkait m itigasi apa yang tepa t untuk dilakukan dalam m enghadapi ancam an erosi pantai da n m em perbaiki birokrasi antara pem erintah pusat dan pem erintah daerah sehingga inform asi yang diterim a sam a dan tidak ada kesalahpaham an. 2. Bagi m asyarakat, m engikuti pelatihan

atau sim ulasi tangga p bencana agar lebih siap dalam m engha dapi ancam an dan

diharapkan untuk m am pu

m em perhitungkan kondisi dengan baik. 3. Bagi penelitian selanjutnya, dapat

m elakukan perhitungan kapasitas m asyarakat dan penilaian risiko terhadap ancam an erosi pantai sehingga dapat dilakukan penguranga n nila i risiko.

DAFTAR PUSTAK A

Adisukm a, D. 2014. Dam pak M ultibahya Rob dan Erosi Pantai pada Perubahan Nila i M anfaat Sosia l dan Ekonom i Huta n M angrove dan Lahan Tam bak di W ilayah Kepesisiran Kabupaten Dem ak (Kasus: Kecam atan Sayung, Karangtenga h, dan Bonang). Tesis. Yogyakarta: Fakulta s Gegografi, Universitas Ga djah M ada.

Dahuri,R., Rais, J., Ginting, S. P., dan Sitepu, M . J. 1996. Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Lautan. Jakarta: Pradnya Param ita.

Dahuri et al. 2001. Pengelolaan Sum ber Daya Wilayah Pesisir dan Lautan Secara Terpadu. Bogor: Pradnya Param ita.

Dewangga, I. G. 2011. M itigasi dan Strategi Adaptasi M asyarakat Terhadap Dam pak Erosi Pa ntai di Kawasan Kepesisira n Kabupaten Jepara. Tesis. Yogyakarta:

Fakultas Ge ografi, Universitas Gadjah M ada.

Jatm iko, D. 2015. Pola Adaptasi M asyarakat Terhadap Abrasi Pantai: Studi di Kawasan Pesisir Sam as, Bantul, Yogyakarta. Tesis. Yogyakarta : Universitas Ga djah M ada.

Koddeng, B. 2011. Z onasi Kawasan Pesisir Pantai M akassar Berbasis M itigasi Bencana (Studi Kasus Panta i Barom bong-Celebes Convention Centre). Prosiding Hasil Penelitia n Fakultas Teknik, Vol. 5, Grup Teknik Arsite ktur, ISBN : 978-979-127255-0-6. M akassar: Fakulta s Teknik, Universitas Ha sanuddin. M arfai, M . A., Pratom oatm ojo, N.A.,

Hidayatullah, T., Nirwansyah, A. W ., dan Gom areuzzam an, M . 2011. M odel Kere ntanan Wlay ah Pesisir Berdasarkan Perubahan Garis Pantai dan B anjir P asang (Studi Kasus Wilayah Pesisir Pekalongan). Yogya karta: Fakultas Ge ografi, Universitas Gadjah M ada.

Rahm at, P. N. 2014. Penilaian Kerentanan Fisik, Sosia l, dan Ekonom i Dusun- Dusun di Sekitar Kali Putih Terhada p Banjir Lahar Gunungapi M erapi. Tesis. Yogyakarta: Universita s Gadjah M ada.

Rijanta, R., Hizbaron, D. R., dan Baiquni, M . 2014. Modal Sosial dalam

Manajemen Benc ana.

Yogyakarta: Gadja h M ada University Press.

Rusdi. 2014. Persepsi dan A daptasi M asyarakat dalam Pengurangan Risiko Dam pak Erosi Pantai di Kabupate n Pinrang Sulawesi Selatan. Tesis. Yogyakarta :

(13)

13 Fakultas Geografi, Universitas

Gadjah M ada.

Setyaningrum , P dan Giyarsih, S. R. 2012. Ide ntifikasi Tingkat Kerentanan Sosial Ekonom i Penduduk Bantaran Sungai C ode Kota Yogyakarta Terhadap Bencana Lahar Merapi. YogyakartaL Fakultas Geograf, Universitas Ga djah M ada.

Utam i, V. H. dan Pam ungkas, A. 2013. Identifikasi Kawasan Rawan Terhadap Abrasi di Pesisir Kabupate n Tuban. Jurnal Teknik Pomits Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: 2337-3539. Surabaya: Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh Nopem ber.

Gambar

Tabel 2. Variabel Penelitian
Tabel 3. Penilaian Varia bel Pendidikan   N o.  K lasifikasi  Skor  K eterangan

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Dari sisi lapangan usaha, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Lapangan Usaha Pengadaan Listrik dan Gas 11,71 persen, adapun dari sisi Pengeluaran terjadi pada

Maksud dari penelitian ini adalah untuk melakukan penelitian terhadap perbandingan antara sari buah jambu bol dan ekstrak bunga rosella serta konsentrasi penstabil yang digunakan

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi perusahaan untuk membayar pajak yaitu: ukuran perusahaan ( size ), keuntungan atau laba ( profitability ), hutang ( leverage ) dan

Kemudian, setelah dilakukan analisis menggunakan analisis AHP dari 5 faktor yang digunakan 2 diantaranya sebagai variabel penelitian yang menunjukkan bahwa faktor

• Bila dilihat di sini, kapabilitas domestik SBY dalam menanggulangi kondisi perekonomian bangsa bisa dinilai cukup berhasil dengan menenkan angka inflasi

Sistem penyederhanaan jumlah partai politik untuk pembatasan peserta Pemilu diterapkan saat Orde Baru, sistem ini dianggap sangat berlawanan dengan kebebasan berserikat dan

Perkembangan sosio-emosional anak-anak (6-12) belum stabil, disebabkan lingkungan karena penyesuaian diri pada situasi baru yang ada dikehidupannya. Kondisi sosial