• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PRAKTIKUM LINGKUNGAN KERJA FISIK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN PRAKTIKUM LINGKUNGAN KERJA FISIK"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM

LINGKUNGAN KERJA FISIK

Disusun Oleh F-5 :

Nur Arofati Arbaiyah (11522293) Nurhayati (11522295) Nindy Anggli Mirola (11522330)

Asisten Pembimbing :

Iga Ayu Yuandita (E-73)

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTA

2012

(2)

BAB II

LINGKUNGAN KERJA FISIK

2.1. Tujuan Praktikum

1. Untuk mengetahui pengaruh perlakuan temperatur terhadap hasil kerja dan menentukan tingkat temperatur yang optimal.

2. Mengetahui hubungan antara intensitas cahaya dengan output yang dihasilkan. 3. Mengetahui dan memahami tentang pengaruh kondisi kebisingan pada lingkungan

kerja terhadap hasil suatu pekerjaan.

4. Mengetahui pengaruh getaran mekanis terhadap produktivitas kerja manusia. 5. Mengetahui cara pengukuran temperatur, pencahayaan, kebisingan, dan getaran. 6. Mampu menganalisis perancangan lingkungan kerja fisik.

2.2. Tugas Praktikum

Menganalisa perbandingan produktivitas dengan perlakuan lingkungan kerja fisik yang berbeda.

2.3. Output

2.3.1. Deskripsi

Nama : Nindy Anggli Mirola Umur : 19 tahun

Kegiatan : operator duduk dikursi yang diberikan vibrasi lalu dia melakukan kegiatan merangkai PCB. Pengamat mengamati besar tingkat pencahayaan, suhu, vibrasi dan kebisingan. Pencahayaan diukur dengan alat yang bernama Lux meter, cara penggunaan alat ini adalah dengan menekan tombol power pada lux meter dan mengarahkannya pada sumber cahaya.kebisingan sendiri diukur dengan menggunakan alat yang bernama sound level meter adapun cara penggunaan alat ini adalah dengan menekan tombol power dan mengarahkannya pada sumber bunyi. Untuk mengukur vibrasi

(3)

digunakan alat vibrometer dengan cara menekan dan menahan tombol power dari awal aktivitas sampai akhir dengan meletakkan ujung alat tersebut pada lantai kerja. Sedangkan untuk mengukur suhu di gunakan alat thermometer tetapi saat dilakukannya kegiatan kita cukup melihat angka yang ditunjukan pada AC yang digunakan diruang iklim.

2.3.2. Hasil Pengukuran Variabel

Tabel 2.2 Tabel Hasil Pengukuran

No Nama Operator Hasil Pengukuran Temperatur (oC) Pencahayaan (candela) Kebisingan (dB) Vibrasi (m/s2) Hasil Output Resistor min max Min max

1 Nindy A. 16 24 533 93.4 98.8 4.9 12

2 Lima Amalia Yashinta 16 138 319 78.3 98.5 1.7 22

3 Lis Harinda 16 83 201 63.1 95.6 0.3 9

4 Illya Listyani 20 34 54 87.9 112.8 1.6 18 5 Yunita Aprilia 16 64 959 76.6 112.6 4.5 14

6 Muh Afrizal 16 9 173 81.5 117 2.1 20

7 Ikhwan Prasetyo 16 144 420 80 118.9 2.2 17

8 Ari Rizki Yanto 16 14 24 61.5 125 0.5 6

9 Rivaldy 16 65 95 80.9 99.9 3.9 9

2.3.3. Analisis

Untuk menentukan range masing-masing perlakuan: a. Suhu

=

(4)

Ranga pencahayaan :  16 – 17,3 = rendah  17,4 -18,7 = sedang  18,8 – 20,1= tinggi b. Pencahayaan =

=

=

316,7 Range pencahayaan :

9 – 325,7 = rendah

325,8 – 642,5 = sedang

642,6 – 959,3 = tinggi

c.

Kebisingan =

=

=

21,17 Range kebisingan :

61,5 – 82,67 = rendah

82,68 – 103,85 = sedang

103,86 – 125,03 = tinggi

d.

Vibrasi = =

=

1,5 Range vibrasi :  0,3 – 1,8 = rendah  1,9 – 3,4 = sedang  3,5 – 5 = tinggi

(5)

1. Pada operator Nindy, dengan temperatur ruangan 16oC, termasuk dalam tingkat temperature yang rendah dan jauh dari tingkat temperature untuk mencapai kondisi kerja optimum yaitu 24-27 oC, dan range pencahayaan 24 - 533 lux termasuk tingkat pencahayaan yang rendah sampai cukup terang, kemudian range kebisingan 93,4 – 98,8 dB termasuk tingkat kebisingan yang sedang, kemudian vibrasinya sebesar 4,9 m/s2 dan masuk dalam kategori vibrasi dengan tingkat tinggi. Berdasarkan pada perlakuan yang diberikan tersebut maka operator dapat membuat output rangkaian PCB sebesar 12 rangkaian.

2. Pada operator Lima Amalia Yashinta, dengan temperatur ruangan 16oC, termasuk dalam tingkat temperature yang rendah dan jauh dari tingkat temperature untuk mencapai kondisi kerja optimum yaitu 24-27 oC. kemudian dengan range pencahayaan 139 lux – 319 lux dan termasuk tingkat pencahayaan yang kurang, kemudian untuk range kebisingannya yaitu 78,3 - 98,5 dB termasuk dalam tingkat kebisingan rendah sampai sedang, dengan vibrasi sebesar 1,7 m/s2 termasuk dalam tingkat vibrasi yang rendah . Hal ini membuat pengeluaran output sebesar 22 rangkaian PCB.

3. Pada operator Lis Harinda , dengan temperatur ruangan 16oC dan termasuk dalam tingkat temperature yang rendah dan jauh dari tingkat temperature untuk mencapai kondisi kerja optimum yaitu 24-27 oC. kemudian range pencahayaan 83 – 201 lux, dan termasuk tingkat pencahayaan yang kurang, kemudian range kebisingan 63.1 – 95.6 dB termasuk dalam tingkat kebisingan yang rendah. vibrasinya sebesar 0,3 m/s2 dan termasuk dalam tingkat vibrasi yang rendah. Sehingga menghasilkan output 9 rangkaian PCB.

4. Pada operator Illya Listyani Halina, dengan temperatur ruangan 20oC dan termasuk dalam tingkat temperature yang tinggi, kemudian range pencahayaan 34 - 54 lux termasuk tingkat pencahayaan yang rendah, dan range kebisingan 87.9 – 112.8 dB dan termasuk dalam tingkat kebisingan sedang sampai tinggi. Dan vibrasinya sebesar 5,3 m/dan termasuk dalam tingkat vibarasi yang sangat tinggi. Sehingga menghasilkan output 18 rangkaian PCB.

(6)

5. Pada operator Yunita Aprilia, dengan temperatur ruangan 16oC dan termasuk dalam tingkat temperature yang rendah dan jauh dari tingkat temperature untuk mencapai kondisi kerja optimum yaitu 24-27 oC. range pencahayaan 64 – 959 lux, termasuk tingkat pencahayaan yang tinggi(sangat terang). Untuk range kebisingan 76,6 – 112.6 dB dan termasuk dalam kategori tingkat kebisingan rendah sampai tinggi. Vibrasi 4,5 m/s2 termasuk dalam kategi vibrasi yang memiliki intensitas yang tinggi. Sehingga menghasilkan Output sebesar 14 rangkaian.

6. Pada operator Muh Afrizal, dengan temperatur ruangan 16oC dan termasuk dalam tingkat temperature yang rendah dan jauh dari tingkat temperature untuk mencapai kondisi kerja optimum yaitu 24-27 oC, range pencahayaan 9 - 173 lux pencahayaan dalam lingkungan kerja ini termasuk dalam kategori pencahayaan yang kurang (redup). Range kebisingan 81.5 – 117 dB range ini termasuk dalam kategori tingkat kebisingan rendah hingga tinggi. Kemudian Vibrasinya sebesar 2,1 m/s2 termasuk dalam kategori getaran yang sedang. Sehingga output yang dihasilkan sebanyak 20 rangkaian PCB.

7. Pada operator Ikhwan Prasetyo, dengan temperatur ruangan 16oC dan termasuk dalam tingkat temperature yang rendah dan jauh dari tingkat temperature untuk mencapai kondisi kerja optimum yaitu 24-27 oC, range pencahayaan 144-420 lux dapat dikatakan tingkat pencahayaannya termasuk dalam kategori rendah hingga sedang. Dan range kebisingan 80 – 118.9 dB termasuk dalam tingkat kebisingan rendah sampai tinggi. Kemudian untuk Vibrasinya sebesar 2,2 m/s2 termasuk dalam kategori getaran yang sedang. Sehingga output yang dihasilkan sebesar 17 rangkaian PCB.

8. Pada operator Ari Rizki Yanto, dengan temperatur ruangan 16oC dan termasuk dalam tingkat temperature yang rendah dan jauh dari tingkat temperature untuk mencapai kondisi kerja optimum yaitu 24-27 oC, range pencahayaan 14-24 lux dapat dikatakan tingkat pencahayaannya kurang terang (redup). Kemudian range kebisingannya 61.5-125 dB termasuk dalam tingkat kebisingan rendah sampai tinggi. Dan Vibrasinya sebesar 0.5 m/s2 termasuk dalam kategori getaran yang rendah. Sehingga output yang dihasilkan hanya 6 rangkaian PBC.

(7)

9. Pada operator Rivaldy, dengan temperatur ruangan 16oC dan termasuk dalam tingkat temperature yang rendah dan jauh dari tingkat temperature untuk mencapai kondisi kerja optimum yaitu 24-27 oC, range pencahayaan 65-95 lux dikatakan tingkat pencahayaannya rendah (redup), dan range kebisingannya 80.9-99.9 dB termasuk dalam tingkat kebisingan sedang.kemudian Vibrasinya sebesar 3.9 m/s2 termasuk dalam kategori getaran yang tinggi. Sehingga output yang dihasilkan hanya 9 rangkaian.

2.3.4 Kesimpulan

Berdasarkan hasil praktikum dapat disimpulkan bahwa dalam ruang iklim masuk dalam tingkat temperature range suhu yang rendah dan jauh dibawah suhu optimum yaitu 24–27 °C. sedangkan untuk tingkat pencahayaan masuk dalam range rendah hingga sedang yaitu sekitar 9-642,5 lux. Kemudian untik tingkat kebisingan dari data analisis didapatkan rata-rata kebisingan masuk dalam range kebisingan dengan intensitas rendah hingga tinggi yaitu sekitar 61,5-215,05 db. Untuk tingkat vibrasi sendiri dari data nalisis didapatkan rata-rata vibrasi masuk dalam range vibrasi rendah hingga tinggi yaitu sekitar 0,3-5 m/s².

Berdasarkan perlakuan-perlakuan yang diberikan baik dari temperature, pencahayaan, kebisingan dan vibrasi maka rata-rata resistor yang dihasilkan yaitu 9-22 rangkaian resistor PCB. Dapat dilihat bahwa jumlah resistor yang dihasilkan sangat sedikit. Oleh karena itu untuk menghasilkan hasil kerja yang maksimal maka diperlukan perbaikan dengan mengatur temperature, kebisingan, pencahayaan, dan vibrasi mendekati atau harus sesuai dengan standar yang telah ditetapkan untuk mencapai hasil kerja yang optimal. Karena factor-faktor lingkungan kerja tersebut yang dapat mempengaruhi produktifitas seseorang.

Gambar

Tabel 2.2 Tabel Hasil Pengukuran

Referensi

Dokumen terkait

Cara mengetahui seberapa besar pengaruh perubahan temperatur dan tingkat kebisingan pada ruangan tertentu terhadap kinerja seseorang diperlukan beberapa perlakuan untuk menetapkan

Perlu dilakukan perubahan tata letak kantor sehingga jauh dari kebisingan, memperbanyak ventilasi udara atau menambah jumlah AC pada ruangan kantor, memperbesar kapasitas

Dari data lingkungan fisik pada perusahaan di 2 departemen bahwa pada Departemen Prosesing dan Departemen Finishing, tingkat temperatur ruangan 28-30 °C berarti melebihi

16 Sehingga untuk mencapai hal ini pihak manajemen akan melakukan praktik perataan laba guna memperoleh kondisi keuangan yang baik dengan tingkat DER yang

Hasil penelitian menunjukkan tingkat paling rendah pada kepemimpinan transformasional yakni pada pernyataan pemimpin dapat mengambil keputusan untuk menyelesaikan

Kondisi perekonomian yang membaik dan tingkat inflasi yang jauh lebih rendah pada kuartal pertama I 2017 (y-o-y) diperkirakan dapat mendorong tercapainya target penurunan

Pukul 16:00 wib larutan 0,05 N Dilakukan penyemprotan di sore hari pada tanaman pucuk merah, sebelum dilakukan penyemprotan terdapat 2 daun yang jatuh serta kondisi tanaman yang

Diharapkan kepada supervisor & leader untuk memperhatikan kondisi fisik para operator cutting yang memiliki beban kerja yang tinggi agar produktivitas tetap berjalan dengan lancar dan