• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN BUKU PETUNJUK PRAKTIKUM IPA FISIKA UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VII SMPN 1 LEMBAR TAHUN PELAJARAN 2014/2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGEMBANGAN BUKU PETUNJUK PRAKTIKUM IPA FISIKA UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VII SMPN 1 LEMBAR TAHUN PELAJARAN 2014/2015"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN BUKU PETUNJUK PRAKTIKUM IPA FISIKA

UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

KELAS VII SMPN 1 LEMBAR TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Reza Arsika, M. Firman Ramadhan

1)

1) Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Muhammadiyah Mataram, Mataram, Indonesia,

islahudin.ntb@gmail.com

Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah untuk membuat buku petunjuk praktikum IPA Fisika yang dikembangkan serta untuk mengetahui peningkatan motivasi belajar siswa kelas VII SMPN 1 Lembar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Research and Development (penelitian dan pengembangan). Media ini didesain kemudian akan divalidasi oleh ahli. Instrumen yang digunakan untuk uji kelayakan produk adalah angket yang akan diuji validasi oleh ahli kemudian diterapkan di sekolah. Uji validasi 5 ahli media akan merevisi pada beberapa bagian. Hasil revisi media kemudian akan diterapkan di sekolah dengan populasi semua kelas VII SMPN 1 Lembar. Sampel penelitian diambil dengan teknik purposive sampling dan yang terpilih kelas VII-1 sebagai kelas sampel. Instrumen yang digunakan untuk mengetahui peningkatan motivasi belajar yaitu berupa angket motivasi belajar siswa yang akan diuji validitas maupun reliabilitasnya. Dalam pengukuran motivasi belajar siswa digunakan teknik analisis data berupa data kuantitatif, diperoleh peningkatan dengan menggunakan normalisasi gain (N-gain). Untuk motivasi belajar berupa perhatian diperoleh normalisasi gain 0,34 dengan kriteria sedang, motivasi belajar berupa relevansi diperoleh normalisasi gain 0,64 dengan kriteria sedang, motivasi belajar berupa percaya diri diperoleh normalisasi gain 0,58 dengan kriteria sedang, dan motivasi belajar berupa kepuasan diperoleh normalisasi gain 0,81 dengan kriteria tinggi. Peningkatan motivasi belajar secara klasikal juga berada pada kriteria sedang. Berdasarkan beberapa analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa pengembangan buku petunjuk praktikum IPA Fisika dapat meningkatkan motivasi belajar pada siswa kelas VII-1 SMPN 1 Lembar tahun pelajaran 2014/2015.

Kata kunci: Pengembangan Media Pembelajaran, Buku Petunjuk Praktikum IPA Fisika,

Motivasi Belajar.

A. Pendahuluan

Ilmu pengetahuan merupakan hal yang paling penting bagi kehidupan manusia. Salah satunya yaitu pendidikan. Pendidikan merupakan hal penting bagi masyarakat di Indonesia. Pelaksanaan Sistem Pendidikan Nasional di Indonesia adalah berdasarkan pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Indonesia Tahun 1945 untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, salah satu tujuan nasional yang ingin dicapai oleh bangsa Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Sistem Pendidikan Nasional kemudian dapat direalisasikan dengan penerapan kurikulum pendidikan berkarakter di sekolah. Tujuan kurikulum ini diadakan untuk meningkatkan hasil

prestasi dan sikap bagi siswa itu sendiri dalam proses pembelajaran.

Pembelajaran IPA di SMP meliputi tiga bidang ilmu yaitu ilmu biologi, ilmu kimia dan ilmu Fisika. Salah satu diantara pembelajaran IPA di SMP yang penting diajarkan adalah ilmu Fisika. IPA Fisika merupakan ilmu yang paling kompleks dalam kelompok pelajaran sains, karena disamping memahami dasar perhitungan matematis, diperlukan juga pemahaman konsep. Oleh karena itu, siswa diharapkan memiliki motivasi belajar yang tinggi dalam proses pembelajaran, sehingga siswa dapat mengaplikasikan pelajaran IPA Fiska dalam kehidupan sehari-hari.

Pelaksanaan pembelajaran IPA Fisika di sekolah memiliki beberapa hambatan. Berdasarkan

(2)

hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti di kelas VII SMPN 1 Lembar dapat diketahui bahwa masih banyak siswa yang tidak mengikuti mata pelajaran IPA Fisika dalam proses Kegian Belajar Mengajar (KBM), karena mereka tidak mengerti dan menganggap bahwa mata pelajaran IPA Fisika itu tidak menarik dan tidak mudah dipahami.

Pada kenyataan yang terjadi dilapangan masih banyak siswa yang kurang termotivasi dan kurang menyukai mata palajaran IPA fisika. Disamping itu guru terlihat masih menggunakan pembelajaran langsung kemudian dilengkapi dengan rumus-rumus dan perhitungan saja sehingga KBM-nya berlangsung satu arah. Selain itu guru masih menggunakan media pembelajaran yang tidak bervariasi karena guru jarang menggunakan kegiatan pembelajaran yang membuat siswanya aktif secara nyata dalam belajar seperti kegiatan praktikum.

Oleh karena itu, pembelajaran IPA Fisika di SMP menekankan pada pemberian pengalaman belajar secara langsung melalui pengguanaan dan pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah. Agar proses pembelajaran IPA Fisika berlangsung efektif, maka harus ditunjang dengan kegiatan laboratorium atau praktikum.

Kegiatan praktikum dapat membawa peserta didik mengalami proses berfikir, karena dari kegiatan inilah peserta didik mengalami proses berfikir, karena dari kegiatan inilah peserta didik berhadapan langsung dengan suatu masalah yang berhubungan dengan materi pelajaran dan diberi kesempatan untuk memecahkan masalah tersebut, sehingga peserta didik dapat lebih mudah memahami materi pelajaran yang diberikan.

Mengingat pentingnya sumber belajar IPA Fisika dalam proses pembelajaran yang berupa buku petunjuk praktikum, maka perlu kiranya dilakukan pengembangan buku petunjuk praktikum IPA Fisika untuk SMP. Selain itu kebanyakan buku-buku yang beredar tidak membahas khusus tentang praktikum, tetapi masih disisipkan dalam buku paket. Permasalahn inilah yang menjadi faktor penting untuk mengembangkan sebuah buku petunjuk praktikum IPA Fisika agar bisa digunakan oleh peserta didik di SMP.

Oleh karena itu peneliti telah melakukan penelitian yang berjudul pengembangan buku petunjuk praktikum IPA Fisika untuk

meningkatkan motivasi belajar siswa kelas VII SMPN 1 Lembar Tahun Pelajaran 2014/2015. B. Metode Penelitian

Dalam penelitian ini Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian dan pengembangan dengan menggunakan metode Research and Development (R&D).

1. Waktu dan Lokasi Penelitian

Tempat penelitian ini dilaksanakan di SMPN 1 Lembar tahun ajaran 2014/2015.

2. Model Pengembangan

Model pengembangan merupakan cara yang digunakan untuk menemukan, mengembangkan dan menguji suatu produk berdasarkan prosedur yang sistematis, sehingga produk yang dihasilkan memiliki nilai ilmiah yang tinggi dan dapat dipercaya. Model penelitian dan Penelitian pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan atau mengembangkan produk tertentu, kemudian menguji keefektifan produk tersebut (Sugiyono, 2014).

Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan atau dalam bahasa inggrisnya Research & Development adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut (Sugiyono, 2014). Langkah-langkah metode penelitian dan pengembangan yang terdiri 7 langkah yaitu: potensi dan masalah, , pengumpulan data, desain produk, validasi desain, ujicoba produk, revisi produk, produk akhir bisa diringkas menjadi 3 tahap yaitu: Analisis potensi dan masalah (potensi dan masalah; pengumpulan data), pengembangan (desain produk; validasi desain), dan ujicoba produk (ujicoba produk; revisi produk; produk akhir). Teknik pengumpulan data penelitian ini adalah angket dan dokumentasi. Angket ini digunakan untuk mengumpulkan data tentang kelayakan media pembelajaran yang dibuat dan akan dijawab oleh responden yang terkait antara lain: ahli materi, ahli media dan pengguna media pembelajaran yaitu siswa.

(3)

3. Prosedur Pengembangan

Gambar 1. Langkah-langkah penggunaan Metode Research & Development (R & D)

Penelitian ini dilakukan sampai pada tahap uji coba produk karena keterbatasan waktu dan dana. Media dikatakan valid apabila telah divalidasi oleh ahli dan diuji keefektifannya dengan adanya peningkatan motivasi belajar siswa. (Sugiyono, 2014).

4. Metode Penelitian Tahap I

Penelitian dapat berangkat dari potensi dan masalah yang ada. Potensi adalah sesuatu yang bila didayagunakan akan memiliki nilai tambah (sugiyono, 2014: 409) sedangkan masalah adalah penyimpangan dari yang diharapkan dengan yang terjadi (Ibid, 2014: 410). Potensi yang ditemukan dalam penelitian ini adalah buku dalam kegiatan pembelajaran. Masalah dalam penelititan ini adalah kurangnya motivasi belajar siswa terhadap mata pelajaran IPA Fisika

.

5. Metode Penelitian Tahap I

a. Model Rancangan Eksperimen untuk Menguji Uji coba produk merupakan bagian penting dalam penelitian pengembangan yang dilakukan setelah rancangan produk selesai. Uji coba produk dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah buku petunjuk praktikum IPA Fisika yang dikembangkan dapat meningkatkan motivasi belajar pada siswa atau tidak dapat meningkatkan motivasi belajar pada siswa. Uji coba ini dilakukan pada kelompok kecil.

Desain uji coba yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan cara menerapkan media pembelajaran berbasis buku petunjuk praktikum IPA Fisika dengan pengujian yang dilakukan dengan cara eksperimen yaitu untuk mengetahui peningkatan motivasi belajar pada siswa dengan menggunakan buku petunjuk praktikum IPA Fisika. Jenis eksperimen yang digunakan adalah desain eksperimen (before-after)

Gambar 2. Desain Penelitian (before-after) Keterangan:

O1= Motivasi sebelum menerapkan Buku Petunjuk Praktikum IPA Fisika

O2 = Motivasi setelah menerapkan Buku Petunjuk Praktikum IPA Fisika (Sugiyono, 2014).

b. Teknik Analisa Data

Analisa data dilakukan setelah proses pengumpulan data. Penelitian ini lebih menitik beratkan pada pengembangan buku petunjuk praktikum IPA Fisika. Selain itu, angket yang digunakan harus dilakukan uji validitas dan uji realibilitas.

1) Uji validitas

Valid dan tidaknya soal dapat dihitung dengan korelasi product moment:

Keterangan:

xy

r

= koefisien korelasi produc moment

X

= jumlah skor butir soal

Y

= jumlah skor total

N = jumlah responden 2

X

= jumlah kuadrat skor butir soal 2

Y

= jumlah kuadrat skor total soal

XY

= jumlah hasil kali skor butir soal (Arikunto, 2008)

O

1

× O

2

}

)

(

}{

)

(

{

)

)(

(

2 2 2 2

Y

Y

N

X

X

N

Y

X

XY

N

r

xy

(4)

Uji signifikasi korelasi product moment dikonsultasikan pada r tabel product moment dengan taraf kesalahan 5%. Apabila r hitung lebih besar dari r tabel maka soalnya valid, tetapi jika r hitungnya lebih kecil dari r tabel maka soalnya tidak valid (Sugiyono, 2012).

2) Uji Reliabilitas

Untuk mengetahui reliabilitas angket, digunakan rumus alpha sebagai berikut:

Keterangan:

r11 = Reliabilitas yang dicari

= Jumlah varians skor tiap-tiap item

= Varians total (Arikunto, 2008)

Dengan persamaan untuk mencari nilai varians sebagai berikut:

Keterangan:

= Varians item

= Jumlah kuadrat skor tiap item = Jumlah skor tiap item

N = Jumlah Responden Berdasarkan hasil perhitungan, akan diperoleh nilai koefisien korelasi r11 agar diketahui tinggi rendahnya koefisien tersebut. Nilai korelasi r11yang diperoleh dikonsultasikan ke tabel harga kritik r Product Moment dengan taraf signifikan 5 %. Jika harga r hitung > r-tabel harga kritik Product Moment, maka harga r-hitung (nilai varians butir/varians total) tersebut reliabel (Sugiyono, 2012).

Uji dengan rumus alpha merupakan uji releabilitas yang cocok digunakan untuk menguji angket. Angket dalam penelitian ini dalam bentuk

pertanyaan maupun pernyataan yang memiliki graduasi penilaian dari positif sampai negatif dengan rentan skor dari satu sampai lima.

Untuk menghiutng angket tingkat motivasi siswa digunakan persamaan:

Mi = 2 1

(Skor maksimal ideal )

Dan Si (simpangan ideal) dapat dihitung : Si =

3 1

(Mi)

Selanjutnya kualifikasi motivasi siswa seperti tabel berikut ini:

Tabel 1. Pedoman Penilaian skala 1-5 Motivasi Siswa

Interval Konversi nilai Kualifikasai

(Mi+1,5Si)-(Mi+3,0Si) 76%-100% Sangat baik

(Mi+0,5Si)-(Mi+1,5Si) 59%-75% Baik

(Mi-0,5Si)-(Mi+0,5Si) 43%-58% Cukup

(Mi-1,5Si)-(Mi-0,5Si) 25%-42% Kurang

(Mi-3,0Si)-(Mi-1,5Si) 0%-25% Sangat kurang

Mirnawati, (2013) dalam Eviandriatullah

Untuk menghitung besarnya motivasi belajar siswa dapat digunakan persamaan sebagai berikut :

%

100

max

X

n

x

S

Sd

IK

Keterangan: IK = Indeks keberhasilan

∑S = Jumlah Skor Deskriptor yang muncul

N = Jumlah Siswa Smax = Skor maksimal

3) Peningkatan motivasi

Analisis data gain dilakukan untuk melihat efek dari metode penggunaan. buku petunjuk praktikum IPA Fisika ini dapat dilakukan dengan menggunakan persamaan uji gain sebagai berikut:





2 2 11

1

1

t i

n

n

r

2 i

2 t

N

N

X

X

2 2 2

2

2

X

X

(5)

before Maks before after

S

S

S

S

gain

N

Keterangan: g = gain terrnormalisasi

Sbefore = Skor awal (sebelum menggunakan produk)

Safter = Skor akhir (setelah menggunakan produk)

Smaks= skor maksimal

Hasil perhitungan diinterpretasikan dengan menggunakan gain ternormalisasi sebagai berikut:

Tabel 2. Kriteria Nilai N-Gain

Nilai g Interprestasi

0,7 < g < 1 Tinggi

0,3 ≤ g ≤ 0,7 Sedang

0 < g < 0,3 Rendah

C. Hasil dan Pembahasan 1. Hasil Penelitian

a. Metode Penelitian Tahap I 1) Potensi dan Masalah

Potensi yang ditemukan dalam penelitian ini adalah buku dalam kegiatan pembelajaran. Pada proses belajar mengajar guru di SMPN 1 Lembar hanya menggunakan buku pelajaran yang pada umumnya yang berisikan materi pelajaran dan latihan soal. Selain itu juga semua siswa tidak memiliki buku tersebut. Secara umum buku pelajaran yang digunakan tidak membahas khusus tentang praktikum, tetapi masih disisipkan dalam buku paket dan juga tidak memiliki variasi warna serta jenis evaluasi yang kurang menarik. Selain itu buku pelajaran yang digunakan tersebut juga belum menampilkan pendidikan berkarakter yang berhubungan dengan materi pembelajaran.

Masalah dalam penelitian ini adalah kurangnya motivasi belajar siswa terhadap mata pelajaran IPA Fisika. Hasil dari observasi berupa pengamatan yang dilakukan di SMPN 1 Lembar pada siswa kelas VII menunjukkan bahwa siswa memiliki motivasi belajar yang rendah khususnya pada mata pelajaran IPA Fisika. Rendahnya motivasi belajar pada siswa ini ditunjukkan dengan jarangnya siswa bertanya saat proses pembelajaran berlangsung, malas mencatat pelajaran yang

diberikan oleh guru, serta tidak adanya keinginan untuk menyimak pelajaran dengan baik. Hal ini terjadi akibat salah satu penyebabnya adalah jarangnya digunakan media pembelajaran yang bervariasi dimana siswa masih menggunakan buku pelajaran biasa pada kegiatan belajar mengajar. 2) Mengumpulkan Informasi

Pengumpulan informasi dilakukan dengan cara observasi sehingga diperoleh informasi bahwa siswa memiliki motivasi belajar yang rendah. Observasi dilakukan dengan menanyakan permasalahan pada guru yang mengajar dan melakukan pengamatan dalam kegiatan pembelajaran dikelas.

3) Desain Produk

Berdasarkan dengan kondisi yang telah ada, dapat diketahui bahwa dalam proses belajar - mengajar media berbasis buku sangat dibutuhkan. Namun, buku pelajaran yang digunakan disekolah belum mampu membuat siswa termotivasi dalam kegiatan pembelajaran terutama praktikum. Buku pelajaran yang digunakan dalam pembelajaran memiliki pembahasan materi yang panjang sehingga siswa cepat merasa bosan dalam membacanya kemudian sulit memahami konsep dalam buku tersebut. Serta buku pelajaran yang digunakan tersebut tidak memiliki pendidikan berkarakter yang bertujuan untuk memotivasi belajar siswa. Dengan demikian, maka diperlukan buku yang mampu menigkatkan motivasi belajar pada siswa.

Dengan demikian buku yang akan dikembangkan oleh peneliti merupakan salah satu buku yang memiliki kelebihan antara lain dapat memotivasi siswa selama proses belajar mengajar, menarik minat siswa untuk belajar, memiliki variasi warna serta ilustrasi gambar yang merupakan media yang dapat meningkatkan kualitas pembelajaran. Selain itu juga memiliki evaluasi menggunakan permainan ular tangga yang dapat membantu semua aspek perkembangan siswa salah satunya mengembangkan kecerdasan logika siswa. Buku ini dinamakan buku petunjuk praktikum IPA Fisika.

Media pembelajaran berbasis buku petunjuk praktikum yang akan dihasilkan yaitu terdiri dari cover Buku petunjuk praktikum, kata pengantar, daftar isi, tujuan eksperimen, dasar

(6)

teori, alat dan bahan, prosedur kerja, data hasil eksperimen, analisis data dan pembahasan, soal tugas dan evaluasi berupa permainan ular tangga. Buku petunjuk praktikum yang dibuat memiliki jenis dan ukuran tulisan yang mudah dibaca serta konsistensi penomoran pada halamannya. Desain awal produk dikerjakan dengan menggunakan program microsoft office word 2007 dan microsoft office publisher 2007 kemudian isi buku dicetak menggunakan kertas hvs dan cover buku dicetak menggunakan kertas glowsy.

4) Hasil Uji Validitas Angket

Media pembelajaran berbasis buku petunjuk praktikum selanjutnya diterapkan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa pada kelompok kecil yaitu kelas VII SMPN 1 Lembar. Besar motivasi belajar siswa dapat diukur dengan memberikan angket motivasi belajar kepada siswa. Ada beberapa bentuk aspek motivasi belajar yang ingin diketahui dalam penelitian ini antara lain, motivasi berupa perrhatian, motivasi berupa relevansi, motivasi berupa percaya diri, dan motivasi berupa kepuasan siswa.

Uji validitas dilakukan pada pernyataan angket dengan menggunakan persamaan korelasi product moment. Hasil uji validitas angket motivasi belajar adalah sebagai berikut:

Tabel 3. Hasil Perhitungan Validitas Pernyataan Angket

Jumlah pernyataan

Valid Tidak valid

20 10 10 5) Hasil Uji Reliabilitas Angket

Pernyataan pada angket diuji keajengan/keandalannya dengan menggunakan persamaan alpha cronbach. Hasil uji reliabelitas pada pernyataan dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4. Hasil Perhitungan Reliabelitas Pernyataan Angket

Jumlah Pernyataan

Reliabel Tidak reliabel

20 10 10

5) Hasil Uji Coba Kelompok Kecil

Uji kelompok kecil yang digunakan adalah kelas VII-1 SMPN 1 Lembar dengan menggunakan

angket motivasi yang sudah valid kemudian diberikan kepada siswa sebelum pembelajaran dimulai. Kegiatan pengisian angket dapat dilakukan selama 20 menit pada awal pertemuan sebelum kegiatan pembelajaran dan diakhir pembelajaran. Siswa kemudian dibagikan dalam beberapa kelompok untuk melakukan kegiatan demonstrasi. Kegiatan pembelajaran pada materi Kalor dilaksanakan dalam satu kali pertemuan.

Perhitungan motivasi belajar siswa dilakukan pada setiap bentuk aspek atau indikator motivasi. Hasil angket motivasi kemudian diolah dengan menggunakan langkah-langkah yang dilakukan. Berdasarkan hasil perhitungan dalam penelitian yang dilakukan, maka dapat dilihat peningkatan motivasi belajar pada siswa.

Persentase hasil perhitungan motivasi siswa tiap indikator sebelum menggunakan buku petunjuk praktikum dan setelah menggunakan buku petunjuk praktikum dapat dilihat pada grafik berikut ini:

Grafik 1. Persentase Motivasi Siswa Masing-masing Indikator

Peningkatan motivasi belajar siswa juga harus dilihat secara klasikal. Dari perhitungan menggunakan konversi data, diperoleh motivasi siswa seperti pada kedua tabel berikut ini.

0 20 40 60 80 100 50 56 55 54 67 84 81 92 0,34 0,64 0,58 0,81

BUKU PELAJARAN BIASA

MEDIA BUKU PETUNJUK PRAKTIKUM N- GAIN

(7)

Tabel 5. Jumlah Siswa pada Tiap Tingkat Motivasi Belajar Siswa Menggunakan Buku Pelajaran Biasa

No. Interval Jumlah siswa Tingkat motivasi belajar 1 37-49 1 Sangat Bagus 2 29-37 10 Bagus 3 21-29 18 Kurang Bagus 4 13-21 1 Tidak Bagus

5 0-13 0 Sangat Tidak Bagus

Tabel 5. Jumlah Siswa Pada Tiap Tingkat Motivasi Belajar Siswa Menggunakan Buku Petunjuk Praktikum

No. Interval Jumlah siswa Tingkat motivasi belajar 1 37-49 15 Sangat Bagus 2 29-37 15 Bagus 3 21-29 0 Kurang Bagus 4 13-21 0 Tidak Bagus 5 0-13 0 Sangat Tidak Bagus Secara klasikal, motivasi belajar siswa mengalami peningkatan. Peningkatan motivasi belajar dapat dilihat pada tabel 4.3 dan 4.4. Melalui perhitungan juga dibuktikan persentase siswa menggunakan Buku Pelajaran biasa adalah sebanyak 52%. Dan setelah menggunakan Buku petunjuk praktikum, motivasi belajar siswa meningkat sebanyak 76%. Besar peningkatan motivasi dengan normalisasi N-Gain adalah 0,50 dimana peningkatan motivasi belajar siswa berada dalam kriteria sedang. Persentase peingkatan motivasi belajar siswa dapat dilihat pada grafik berikut ini:

Grafik 2. Persentase Motivasi Siswa secara Klasikal

2. Pembahasan

a. Metode Penelitian Tahap I 1) Potensi dan Masalah

Berdasarkan hasil dari kegiatan observasi yaitu berupa pengamatan yang dilakukan di SMPN 1 Lembar pada siswa kelas VII menunjukkan bahwa potensi yang ditemukan dalam penelitian ini adalah buku yang digunakan dalam proses pembelajaran dengan masalah yang paling utama adalah kurangnya motivasi belajar siswa kelas VII SMPN 1 Lembar terhadap mata pelajaran IPA Fisika. Rendahnya motivasi belajar pada siswa ini ditunjukkan dengan jarangnya siswa bertanya saat proses pembelajaran berlangsung, malas mencatat pelajaran yang diberikan oleh guru, serta tidak adanya keinginan untuk menyimak pelajaran dengan baik. Hal ini terjadi akibat salah satu penyebabnya adalah jarangnya digunakan media pembelajaran yang bervariasi dimana siswa masih menggunakan buku pelajaran biasa pada kegiatan belajar mengajar. Secara umum buku pelajaran memiliki penjabaran materi pelajaran yang panjang dan juga tidak memiliki variasi warna serta jenis evaluasi yang kurang menarik. Selain itu buku pelajaran yang digunakan tersebut juga belum menampilkan pendidikan berkarakter yang berhubungan dengan materi pembelajaran.

Berdasarkan potensi yang ditemukan ini, peneliti bermaksud mengembangkan media berbasis buku petunjuk praktikum. Buku petunjuk praktikum ini memang pernah dikembangkan ditempat lain, tetapi buku petunjuk praktikum yang dikembangkan tersebut tidak menghadirkan tes evaluasi berupa permainan ular tangga. Peneliti bermaksud mengembangkan buku petunjuk praktikum agar siswa mampu menghubungkan konsep dari materi pelajaran yang diterima. Selain itu buku petunjuk praktikum yang peneliti kembangkan ini memiliki bentuk evaluasi yang menarik. Peneliti tergerak untuk mengembangkan buku pelajaran tersebut menjadi buku petunjuk praktikum karena berbeda dari buku petunjuk praktikum yang pernah dikembangkan sebelumnya.

52

0,5

0

76

0 20 40 60 80 BUKU PELAJARAN BIASA BUKU PETUNJUK PRAKTIKUM N-GAIN

(8)

Buku petunjuk praktikum ini belum pernah diterapkan di SMPN 1 Lembar.

2. Desain Awal Produk

Kondisi pada potensi dan masalah yang ada mendorong peneliti untuk mengembangkan buku petunjuk praktikum. Buku petunjuk prakikum memiliki kelebihan antara lain dapat memotivasi siswa dalam proses pembelajaran bahkan diluar jam pelajaran karena buku petunjuk praktikum ini memiliki evaluasi berupa permainan ular tangga. Selain itu juga buku petunjuk praktikum ini memiliki kolaborasi warna yang menarik dan terdiri dari gambar-gambar yang dapat meningkatkan kualitas pembelajaran. Bersifat permanen dan dapat membangkitkan minat baca para siswa.

Media pembelajaran berbasis buku petunjuk praktikum yang telah dihasilkan yaitu terdiri dari cover Buku petunjuk praktikum, kata pengantar, daftar isi, tujuan eksperimen, dasar teori, alat dan bahan, prosedur kerja, data hasil eksperimen, analisis data dan pembahasan, soal tugas dan evaluasi berupa permainan ular tangga. Buku petunjuk praktikum yang dibuat memiliki jenis dan ukuran tulisan yang mudah dibaca serta konsistensi penomoran pada halamannya. Desain awal produk dikerjakan dengan menggunakan program microsoft office word 2007 dan microsoft office publisher 2007 kemudian isi buku dicetak menggunakan kertas hvs dan cover buku dicetak menggunakan kertas glowsy.

3. Hasil Validasi Ahli

Media pembelajaran yang telah didesain divalidasi oleh ahli sebelum diuji pada kelompok kecil. Validasi buku petunjuk praktikum dilakukan oleh 5 ahli.

Hasil validasi dari ahli I,II, Dan III mengatakan tidak ada revisi terhadap produk karena sudah dikatakan layak untuk digunakan. Hasil yang berbeda diperoleh dari praktisi. Praktisi merekomendasikan revisi pada bagian gambar evaluasi soal permainan ular tangga sebaiknya tanda bintang diberikan nomer sehingga siswa tidak bingung ketika melakukan evaluasi. Hasil validasi ahli menunjukkan bahwa media pembelajaran buku petunjuk praktikum layak digunakan dalam pembelajaran setelah melakukan revisi.

4. Revisi Produk

Produk berupa buku petunjuk praktikum yang telah divalidasi kemudian direvisi pada bagian gambar evaluasi soal permainan ular tangga sebaiknya tanda bintang diberikan nomer sehingga siswa tidak bingung ketika melakukan evaluasi. b. Metode Penelitian Tahap II

Pengujian media pembelajaran berbasis buku petunjuk praktikum disekolah digunakan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran IPA Fisika materi Kalor. Sebelum menerapkan media pembelajaran berbasis buku petunjuk praktikum, siswa mengisi angket motivasi belajar yang sebelumnya telah divalidasi. Angket yang telah diisi oleh siswa kemudian diolah untuk mengetahui besar motivasi siswa.

Motivasi belajar siswa diolah berdasarkan indikator masing-masing. Pada indikator pertama yaitu perhatian terdapat 5 pernyataan. Motivasi belajar siswa berupa perhatian mengalami peningkatan dimana persentase perhatian siswa menggunakan buku pelajaran biasa adalah 50% meningkat setelah menggunakan buku petunjuk praktikum menjadi 67%. Kriteria peningkatan motivasi dikorelasikan dengan kriteria N-Gain dimana diperoleh hasil peningkatan motivasi belajar siswa sebesar 0,34 dan berada pada kategori sedang. Aspek perhatian ini berada diurutan kedua dari aspek-aspek lainnya. Hal ini dikarenakan siswa lebih tertarik melakukan proses pembelajaran dengan media yang lebih bervariasi yaitu salah satunya menggunakan media berbasis buku petunjuk praktikum.

Aspek motivasi belajar yang kedua adalah aspek relevansi/keterkaitan. Pada aspek relevansi ini pernyataannya berjumlah 1 nomor. Sama seperti aspek sebelumnya yaitu aspek perhatian yang mana aspek ini juga mengalami peningkatan persentase. Persentase siswa menggunakan Buku pelajaran biasa adalah sebesar 56% dan setelah menggunakan media pembelajaran berbasis buku petunjuk praktikum, aspek relevansi motivasi belajar meningkat menjadi 84% dimana N-Gain motivasi belajar siswa sebesar 0,64 dan berada pada kategori sedang. Besar penigkatan motivasi belajar siswa berada pada urutan ke 2 dari aspek-aspek lainnya.

(9)

Motivasi belajar yang diukur selanjutnya yaitu motivasi berupa percaya diri. Motivasi berupa percaya diri dengan menggunakan buku Konvensional adalah 55% meningkat menjadi 81%. Kriteria peningkatan kepercayaan diri siswa berada pada kategori sedang dengan nilai N-Gain sebesar 0,58. Kepercayaan diri siswa merupakan aspek motivasi yang peningkatannya berada pada urutan terakhir dari aspek lainnya. Hal ini dikarenakan masih banyak siswa yang masih malu bertanya kepada guru mengenai materi yang kurang dimengerti.

Selanjutnya aspek motivasi belajar yang diukur yaitu aspek motivasi berupa kepuasan. Aspek motivasi berupa kepuasan yang menggunakan buku pelajaran dengan persentase sebesar 54% meningkat setelah menggunakan media pembelajaran berbasis Buku petunjuk praktikum manjadi 92%. Dengan nilai N-Gain sebesar 0,81 dan berada pada kategori tinggi. Dengan demikian, hasil penelitian terhadap motivasi belajar siswa secara klasikal mengalami peningkatan motivasi belajar berada dalam kategori sedang.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, media pembelajaran berbasis buku petunjuk praktikum telah teruji keefektifannya karena mampu meningkatkan motivasi belajar siswa.

D. Simpulan dan Saran

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa pengembangan buku petunjuk praktikum IPA Fisika dapat meningkatkan motivasi belajar pada siswa kelas VII-1 SMPN 1 Lembar tahun pelajaran 2014/2015 E. Daftar Pustaka

Arifah Isnaeni, dkk. (2014). Pengembangan buku petunjuk praktikum berbasis guided inquiry untuk mengoptimalkan hands on mahasiswa semester II program studi pendidikan fisika Universitas Muhammadiyah Purworejo tahun akademik 2013/2014 (Skripsi. Universitas Muhammadiyah Purworejo). Diambil dari https://www.google.com/search?q=artikel=ie= utf-8&oe=utf &aq=t&rls=org.mozilla:en-US:official&client=firefox-beta.

Arikunto, S. (2008). Dasar-dasar evaluasi pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Arsyad, A. (2013). Media pembelajaran. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Rulian, P., dkk. (2013). Pengembangan buku petunjuk praktikum fisika berbasis inkuiri terbimbing untuk meningkatkan keterampilan proses siswa SMA Kelas X (Skripsi).

Sari, S.W., dkk. (2011). Pengembangan buku petunjuk praktikum kimia SMA Kelas XII semester 1 berbasis learning cycle 5 fase

(Skripsi). Diambil dari

https://www.google.com/search?q=artikel=pen didikan &ie=utf8&oe=utf-8&aq=t&rls=org.mozilla:enUS:official&client =firefox beta&channel=np&source=hp.

Setyosari, P. (2013). Metode penelitian pendidikan & pengembangan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Sugiyono. (2014). Metode penelitian pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Sukardi, M.H. (2010). Evaluasi pendidikan prinsip dan operasionalnya. Jakarta: Bumi Aksara. Sukiman. (2012). Pengembangan media

pembelajaran. Depok: PT Pustaka Insan Madani.

Sukmadinata, SN. (2011). Metode penelitian pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Susantini, E., dkk. (2012). Pengembangan petunjuk

praktikum genetika untuk melatih keterampilan berpikir kritis (Skripsi). Diambil dari http://ejournal.unnesa.ac.id/index.php/jpii. Uno, H.B. (2014). Teori motivasi dan

Gambar

Gambar 1. Langkah-langkah penggunaan Metode  Research &amp; Development (R &amp; D)
Tabel 3. Hasil Perhitungan Validitas Pernyataan  Angket
Tabel 5. Jumlah Siswa Pada Tiap Tingkat Motivasi  Belajar  Siswa  Menggunakan  Buku  Petunjuk Praktikum

Referensi

Dokumen terkait

 Tuntutan : Upah tidak dibayar selama 5 bulan, Upah dibawah UMK Kota Bekasi dan Uang Service tidak dibayar selama 10 Bulan.. Indonesia

Terapi aktivitas kelompok adalah suatu upaya untuk memfasilitasi psikoterapis terhadap sejumlah klien pada waktu yang sama untuk memantau dan meningkatkan hubungan interpersonal

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: 1) implementasi pengembangan budi pekerti pada anak usia dini di Kelompok B TK Negeri Pembina Yogyakarta, 2)

Jika banyaknya kamar hotel 46 kamar dan daya tampung keseluruhan i+8 orang, model matematika dari permasalahan tersebut adalah

HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DENGAN SIKAP REMAJA DALAM MENGHADAPI PUBERTAS PADA SISWI KELAS VII SMP NEGERI 1.. TEMPURAN MAGELANG

Dalam tatanan demokrasi, Pemilu juga menjadi mekanisme atau cara untuk. memindahkan konflik kepentingan dari tataran masyarakat ke tataran

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk melihat hubungan tentang pengetahuan pemberian ASI dengan status gizi bayi umur 0 – 6 bulan yang berkunjung ke

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui keterlaksanaan pembelajaran matematika pada materi segitiga kelas VII B SMP BOPKRI 1 Yogyakarta tahun ajaran 2016/2017 dengan