Curriculum Vitae
Irawan Mangunatmadja,
Tempat/tgl lahir: Martapura, 28 Februari
Status: Menikah + 2 anak wanita
Pendidikan:
SMA 8 Jakarta - 1977
Dokter umum – FKUI 1984
Dokter anak – FKUI 1993
Spesialis Anak Konsultan – IDAI 2002
DOKTOR – FKUI 2012
Pendidikan tambahan
Fellow Clinical Neurophysiology – UMC Utrecht The Netherlands 1999 - 2000
Pekerjaan
Staf Divisi Neurologi Anak Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI – RSCM Jakarta 1995 - sekarang
Kejang Demam
Apa yang perlu diwaspadai Irawan Mangunatmadja
Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI/RSCM
Kejang demam
Merupakan kejang simtomatik akut yang sering terjadi pada anak (2 – 5% kejang pada anak)
Prognosis umumnya baik, tidak pernah menyebabkan kematian
Walaupun demikian kejang sering menakutkan orangtua
Ada keadaan kejang demam yang perlu diwaspadai
Definisi
EJANG DEMAM
Kejang yang terjadi akibat kenaikan suhu tubuh di atas 38.4 0C tanpa adanya infeksi SSP atau
gangguan elektrolit pada anak di atas usia 1 bulan tanpa riwayat kejang tanpa demam sebelumnya
Pasien usia > 1 bulan: demam – kejang – sadar
Pasien diare akut, muntah-muntah – gangguan elektrolit?
Bila kejang tanpa demam – epilepsi?
Umumnya berusia 6 bulan – 5 tahun
ILAE Commision Epidemiology and Prognosis, 1993
Kejang demam kompleks
Kejang lama > 15 menit
Kejang fokal atau parsial menjadi umum
Berulang dalam 24 jam (
Kejang demam sederhana
Kejang umum, singkat, dan tidak berulang
KD kompleks sering berulang dan berlangsung lama
Kejang demam, perlu diwaspadai
Tatalaksana penghentian kejang yang salah
Usia pasien < 1 tahun
KD yang berulang > 2 kali
KD yang berlangsung > 5 menit
Tipe kejang berubah
KD yang perlu pengobatan rumatan (setiap hari)
1. Tatalaksana kejang yang salah
Tidak tenang
Memasukkan sesuatu diantara gigi
Tidak tersedia obat penghenti kejang (diazepam rektal)
Pemberian diazepam rektal maksimal 2 kali (interval 5 menit)
Ajarkan pada setiap anggota keluarga
Drugs
Diazepam Phenytoin n Phenobar bital Midazo lam Dosage 0.5–0.7 mg/kg rectal 20 mg/kg up to 25 mg/kg IV/IO Dilution 10 mg with 1ml NS 20 mg/kg up to 30 mg/kg IV/IO 0.15–0.3 mg/kg load IV/IO, 1–18 μg/kg/h or to effectRate IV/IO over 2–5 min
to prevent apnea 50 mg/min 1 mg/kg/min (maximum 2 mg/kg/min in child, Adverse effect Hypotension, respiratory depression, depressed level of consciousness Hypotension, cardiac arrhythmias Hypotension, respiratory depression, depressed level of consciousness Respiratory depression (less common) Neurocrit Care. 2012; 5:768-89.
ALGORITME PENANGANAN KEJANG AKUT & STATUS EPILEPTIKUS
Diazepam 5-10mg/rekt
max 2x jarak 5 menit Di Rumah
Monitor Diazepam 0,25-0,5mg/kg/iv/io
(kec 2mg/mnt, max dosis 20mg) 10-20 mnt Tanda v ital
Koreksi kelainan EKG
Gula darah Elektrolit serum (Na, K, Ca, Mg, Cl) Analisa Gas Darah
Fenitoin 20mg/kg/iv (10mg/1ml NS), 50mg/men Max 1g Fenobarbital 30-60 mnt 20mg/kg/iv
(rate : 30 mg/min; max 1g) Di Rumah Sakit
0-10 mnt
20-30 mnt
ICU Refrakter
Midazolam 0,2mg/kg/iv bolus Dilanjut infus 0,02-0,4 mg/kg/jam
Pentotal - Tiopental 5 – 8 mg/kg/iv
Propofol 3-5mg/kg/infusion
BILA BELUM TERPASANG CAIRAN IV BOLEH REkTAL 1X Tambahkan 5-10mg/kg/iv KEJANG (-) 4 – 5 mg/kg/hari IV 12 jam kemudian Pulse oxymetri KEJANG (-) 5 – 7 mg/kg/hari IV 12 jam kemudian Tambahkan 5-10mg/kg/iv Jalan napas, O2, sirkulasi
Pemeriksaan neurologis pasca kejang
10 Motorik Penglihatan Pendengaran Prognosis - baik - buruk2. Usia pasien < 1 tahun
Curiga infeksi SSP:
usia pasien < 1 tahun, pasca kejang tidak sadar, UUB membonjol
American Academic Pediatric (1996)
usia 12 bulan sangat dianjurkan
usia 12 – 18 bulan dianjurkan
usia > 18 bulan dipertimbangkan
Saat ini bila curiga adanya infeksi SSP baru lakukan pungsi lumbal
Indikasi Pungsi Lumbal
Terdapat tanda dan gejala rangsang meningeal
Terdapat kecurigaan adanya infeksi SSP berdasarkan
anamnesis dan pemeriksaan klinis
Dipertimbangkan pada bayi usia 6-12 bulan yang
belum mendapat imunisasi HiB ATAU pneumokokus ATAU yang riwayat imunisasinya tidak jelas
Dipertimbangkan pada anak dengan kejang disertai
demam yang sebelumnya telah mendapat antibiotik dan pemberian antibiotik tersebut dapat mengaburkan tanda dan gejala meningitis
05-May-16 13
Pungsi Lumbal
Jarum spinal no 23 ditusukkan antara
vertebra Lumbal 3 – 4 daerah spinal bawah
Jarum masuk ke ruang subarachnoid, antara medula spinalis dan meningen
Kompetensi DOKTER UMUM
Analisis cairan serebrospinalis
KLINIS / CSS MENINGITIS BAKTERIALIS ENSEFALITIS MENINGITIS TUBERKULOSI S ABSES SEREBRIDemam < 1 minggu < 1 minggu > 2 minggu > 2 minggu
Kesadara n Apatis -somnolen Somnolen soporous Somnolen Soporous Apatis Somnolen
TIK Meningkat Meningkat Sangat
meningkat Sangat meningkat LP -Cairan Serebro spinalis Keruh Opalesen P(++) N(-) Jernih P(-) N(-) Jernih Santokrom P(+) N(-) Kontra indikasi Sel (mm3) 100 – 10.000 10 - 200 10 - 500 -Dominasi PMN> 80% PMN< 50% PMN< 50% -Protein 100 - 500 50 - 100 100 - 500 -Glukosa < 50% > 50% < 30%
3. KD berulang
Umumnya kejang berlangsung < 5 menit dan berhenti sendiri
Hati hati status konvulsivus
KD berulang > 2 kali
KD berlangsung > 5 menit
4. Tipe kejang demam berubah
Umumnya tipe KD adalah tonik, klonik atau tonik klonik
Kejang berukang tanpa demam
Bila kejang menjadi bentuk bengong,
kaget-kaget, curiga epilepsi
Pemeriksaan EEG
Tidak berhubungan dengan prognosis
Dilakukan secara
selektif, curiga epilepsi
Kejang fokal,
usia > 5 tahun
ada kejang tanpa
demam
KD kompleks yang
Pengobatan
Intermitten (saat demam)
parasetamol dan diazepam 0,5 mg/kg/bb/hari
Profilaksis rumatan (setiap hari) selama 1 tahun
Kelainan neurologis nyata : palsi serebral
Kejang > 15 menit
Kejang fokal
Rumatan (setiap hari): fenobarbital (4–8 mg/kgbb/hari) atau asam valproat (10 – 40 mg/kgbb/hari)
Rujuklah ke Rumah Sakit
Pasca kejang pasien tidak sadar
Pasien kejang separuh tubuh (fokal)
KD berulang lebih dari 2 kali
KD disertai panas > 39 0C
Kejang disertai demam, curiga abses serebri
Demam > 2 minggu
Prognosis
KD akan sering berulang
KD dalam keluarga
Usia < 18 bulan
Suhu saat kejang
tidak tinggi (38,5 C)
Suhu tiba-tiba tinggi
Menjadi epilepsi
Menjadi epilepsi
Perkembangan
terlambat
Riwayat epilepsi dalam
keluarga
KD kompleks
Demam singkat
Risiko epilepsi 4 – 6%, meningkat bila ada 2
faktor menjadi 10 – 15%
Tip’s untuk orangtua
Orangtua harus mengetahui pada suhu berapa anak
mengalami kejang
Sediakan termometer – ukur suhu tubuh setiap anak
demam
Sediakan diazepam oral (puyer, sirup). Berikan pada suhu
di atas 38,5oC
Sediakan diazepam rektal. Berikan bila suhu > 39oC atau
anak kejang
Bila anak kejang: miringkan posisi anak, longgarkan
pakaian, perhatikan jalan napas, berikan diazepam rektal
Temani anak sewaktu kejang, dan sampai anak sadar
KESIMPULAN
KD umumnya prognosis baik
Ada keadaan KD yang perlu diwaspadai
Pemeriksaan EEG selektif
Tahu saat kapan harus merujuk pasien ke RS
Pengobatan rumatan sangat selektif
24