• Tidak ada hasil yang ditemukan

(Studi Empiris Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun ) Pangestu Wiyoga

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "(Studi Empiris Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun ) Pangestu Wiyoga"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH TOTAL ARUS KAS, KOMPONEN ARUS KAS (ARUS KAS OPERASI, ARUS KAS INVESTASI, ARUS KAS PENDANAAN), LABA AKUNTANSI, DAN

UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP RETURN SAHAM

(Studi Empiris Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2014)

Pangestu Wiyoga 120462201112

Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi

Universitas Maritim Raja Ali Haji, Tanjung Pinang, 2017 Email : [email protected]

ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan untuk mencari hubungan antara total arus kas, arus kas operasi,arus kas investasi, arus kas pendanaan, laba akuntansi, ukuran perusahaan terhadap return saham.

Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang berasal dari IDX dan ICMD. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 36 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling dengan kriteria tertentu dengan jumlah data yang didapat selama tahun pengamatan 2012-2014 berjumlah 108 data. Metode analisis data menggunakan uji asumsi klasi yaitu uji normalitas, multikolonieritas, heteroskedastisitas dan autokorelasi. Pengujian hipotesis menggunakan analisis regresi berganda, uji f dan uji t.

Hasil yang didapat dalam penelitian ini menemukan bahwa arus kas investasi berpengaruh secara parsial terhadap return saham. Sedangkan total arus kas, arus kas operasi, arus kas pendanaan, laba akuntansi dan ukuran perusahaan secara parsial tidak berpengaruh terhadap return saham. Secara simultan total arus kas,arus kas operasi,arus kas investasi,arus kas pendanaan, laba akuntansi dan ukuran perusahaan berpengaruh terhadap return saham.

Kata Kunci: Return Saham, Total Arus Kas, Komponen Arus Kas (Aktivitas Operasi. Aktivitas Investasi, dan Aktivitas Pendanaan), Laba Akuntansi, dan Ukuran Perusahaan.

PENDAHULUAN

Dalam era persaingan dunia usaha yang semakin kompetitif ini, kelangsungan

hidup dan kesempatan perkembangan

perusahaan sangat dipengaruhi oleh

ketersediaan dana dan akses ke sumber dana. Dalam perekonomian modern, salah satu sumber dana eksternal bagi perusahaan

adalah pasar modal. Pasar modal

memberikan kesempatan perusahaan untuk bersaing secara sehat dalam rangka menarik

minat investor agar menanamkan modalnya di perusahaannya.

Investor memerlukan informasi

untuk menilai kemampuan dan kinerja perusahaan dalam menjalankan usahanya.

Salah satu sumber informasi yang

diperlukan untuk dasar pengambilan

keputusan investasi adalah laporan

keuangan. Laporan keuangan yang lengkap menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan no. 1 (PSAK) terdiri dari

(2)

komponen-komponen berikut ini: (a) laporan posisi keuangan (neraca) pada akhir periode; (b) laporan laba rugi komprehensif selama periode; (c) laporan perubahan ekuitas selama periode; (d) laporan arus kas selama periode; (e) catatan atas laporan

keuangan, berisi ringkasan kebijakan

akuntansi penting dan informasi penjelasan lain; dan (f) laporan posisi keuangan komparatif (IAI, 2011)

Berinvestasi dipasar modal

memerlukan pengetahuan yang cukup, pengalaman, serta naluri bisnis untuk menganalisis efek efek mana yang akan dibeli, mana yang akan dijual, dan mana yang akan tettap dimiliki. Investor harus berhati-hati dalam pembuatan keputusan investasi dengan memahami informasi yang

berhubungan dengan perusahaan yang

menerbitkan saham sehingga dengan

informasi tersebut investor dapat melakukan berbagai analisis. Analisis tersebut berguna untuk menilai saham-saham yang akan dipilih dan untuk mengetahui tingkat return yang diharapkan dalam menentukan strategi investasi yang akan dilakukan.

TELAAH PUSTAKA Return Saham

Return atau pengembalian adalah keuntungan yang diharapkan oleh investor. Karna salah satu hak pemilik saham ialah menikmati keuntungan dan kerugian sesuai dengan modal yang disetorkan. Menurut Jogiyanti (2009) return saham adalah return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi. Return dapat berupa return realisasi yang sudah terjadi atau return ekspektasi yang belum terjadai tetapi yang diharapkan akan terjadi dimasa mendatang. Return realisasi merupakan return yang telah terjadi. Return realisasi dihitung berdasarkan data historis. Return realisasi penting karena digunakan sebagai salah satu pengkur kinerja dari perusahaan. Sedangkan return

ekspektasian adalah return yang diharapkan akan diperoleh oleh investor dimasa mendatang.

Total Arus Kas

Arus kas melaporkan arus kas masuk dan arus kas keluar yang utama dari suatu perusahaan selama satu periode (PSAK 2012 No.2, paragraf 9). Laporan ini

menyediakan informasi yang berguna

mengenai kemampuan perusahaan untuk

menghasilkan kas dari operasi,

mempertahankan dan memperluas kapasitas

opersinya, memenuhi kewajiban

keuangannya dan membayar deviden.

Arus Kas dari Aktivitas Operasi

Jumlah arus kas yang berasal dari aktivitas operasi merupakan indikator yang

menentukan apakah dari operasinya

perusahaan dapat menghasilkan arus kas yang cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi perusahaan, membayar deviden dan melakukan investasi baru tanpa mengandalkan pada sumber pendanaan dari luar (PSAK 2012 No. 2, paragraph 12).

Arus kas dari aktivitas operasi terutama deviden dari aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan. Oleh karena itu, arus kas tersebut pada umumnya berasal dari

transaksi dan peristiwa lain yang

mempengaruhi pemdapatan laba atau rugi bersih.

Arus Kas dari Aktivitas Investasi

Pengungkapan terpisah arus kas yang

berasal dari aktivitas investasi perlu

dilakukan sebab arus kas tersebut

mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas sehubungan dengan sumber daya yang bertujuan untuk menghasilkan pendapatan dan arus kas masa depan

Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan

Pengungkapan terpisah arus kas yang timbul dari aktivitas pendanaan perlu dilakukan sebab berguna untuk memprediksi klain

(3)

terhadap arus kas masa depan oleh para pemasok modal perusahaan.

Laba Akuntansi

Penjualan bersih dikurangi dengan harga pokok penjualan akan diperoleh laba kotor (Sinaga, 2010) laba kotor artinya laba yang diperoleh sebelum dikurangi biaya-biaya yang menjadi beban perusahaan. Artinya laba keseluruhan yang pertama sekali perusahaan peroleh.

Penyebab besar kecilnya perolehan laba kotor yang didapat setiap periode perlu dilakukan analisis lebih lanjut. Analisis ini penting guna mengetahui dan memahami penyebab terjadinya perolehan laba kotor

tersebut, kemudian guna memutuskan

tindakan apa yang harus dilakukan ke depan. Analisis ini kita kenal dengan nama analisis laba kotor (Sinaga, 2010).

2.3 Ukuran Perusahaan

Menurut Jaelani dalam

(Adiwiratama,2012) ukuran perusahaan

menggambarkan besar kecilnya suatu

perusahaan. Ukuran perusahaan yang

menunjukkan besar kecilnya perusahaan dapat dilihat dari besar kecilnya modal yang digunakan, total aktiva yang dimiliki, atau total penjualan yang diperoleh. Besar kecilnya perusahaan akan mempengaruhi kemampuan dalam menanggung risiko yang mungkin timbul akibat berbagai situasi yang

dihadapi perusahaan berkaitan dengan

operasinya.

Hipotesis Penelitian

Berdasarkan pengembangan hipotesis,

hipotesis dalam penelitian ini dapat

dirumuskan sebagai berikut:

“Total Arus Kas (TAK), Arus Kas Operasi (ASO), Arus Kas Investasi (AKI), Arus Kas Pendanaan (AKP), Laba Akuntansi (LAK), Ukuran Perusahaan (SIZE) berpengaruh signifikan terhadap Return Saham (RET)”.

Metode Penelitian Populasi dan Sampel

Populasi pada penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012-2014. Dari total populasi sebanyak 130 perusahaan

diambil sampel dengan menggunakan

metode purposive sampling yaitu dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut: (1) Perusahaan maufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012-2014. (2)

Perusahaan manufaktur yang tidak

menerbitkan laporan keuangan di website BEI pada tahun 2012-2014. (3) Perusahaan manufaktur yang tidak menggunakan mata uang rupiah dalam laporan keuangannya

tahun 2012-2014. (4) Perusahaan

manufaktur yang memiliki tanggal

pelaporan keuangan selain 31 Desember. (5) Perusahaan manufaktur yang tidak memiliki laba bersih pada tahun 2012-2014.

Berdasarkan kriteria diatas, maka diperoleh jumlah perusahaan yang dijadikan sampel sebanyak 36 perusahaan manufaktur.

Jenis dan Sumber Data Penelitian

Jenis data dalam penelitian ini adalah data skunder. Sumber data yang digunakan adalah berasal dari laporan keuangan sampel yang terdapat pada Bursa Efek Indonesia tahun 2012 dan 2014 yang memuat laporan keuangan dari tahun 2012-2014.

Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Return Saham

Variabel terikat (Y) adalah return

saham yang diukur dengan rumus

mengurangi harga saham waktu tertentu dengan harga saham sebelumnya dibagi

(4)

dengan harga saham periode sebelumnya (Adiwiratama, 2012)

Total Arus Kas

Total Arus kas operasi pada

penelitian ini diproksi menggunakan total selisih antara arus kas operasi, arus kas investasi dan arus kas pendanaan (Sinaga, 2010)

TOTCF = CFO + CFI + CFP

Arus Kas Operasi

Arus kas operasi pada penelitian ini diproksi menggunakan selisih antara arus kas operasi masuk dengan arus kas operasi keluar (Sinaga, 2010).

CFO = CFO Masuk – CFO Keluar

Arus Kas Investasi

Arus kas investasi pada penelitian ini diproksi menggunakan selisih antara arus kas investasi masuk dengan arus kas investasi keluar (Sinaga, 2010).

CFI = CFI Masuk – CFI Keluar

Arus Kas Pendanaan

Arus kas operasi pada penelitian ini diproksi menggunakan selisih antara arus kas pendanaan masuk dengan arus kas pendanaan keluar (Sinaga, 2010).

CFP = CFP Masuk – CFP Keluar

Laba Akuntansi

Pada penelitian ini diproksi

menggunakan Laba Bersih Setelah Pajak (Earning After Taxs) (Sinaga, 2010).

EAT = Earning – Tax

Ukuran Perusahaan

Ukuran (size) perusahaan bisa diukur menggunakan total aktiva, penjualan atau modal perusahaan. Salah satu tolak ukur

yang menunjukkan besar kecilnya

perusahaan adalah ukuran aktiva dari perusahaan (Adiwiratama, 2012)

Ukuran Perusahaan = Total Aktiva

Pengujian Asumsi Klasik Uji Normalitas

1. Menurut (Ghozali, 2013) uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel penganggu atau residual memiliki distribusi normal. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu: (1) dengan melihat normal probality plot yang membandingkan

distribusi kumulatif dari distribusi

normal. Distribusi normal akan

membentuk satu garis lurus diagonal,

dan ploting data residual akan

dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data residual normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya. (2) Uji statistik lain yang

dapt digunakan untuk menguji

normalitas residual adalah uji statistik

non-parametrik Kolmogorov-Smirnov

(K-S). uji K-S dilakukan dengan membuat hipotesis: H0 : Data residual berdistribusi normal, HA : Data residual tidak berdistrubi normal, Jika sig < 0.05, maka H0 tidak diterima, Jika sig > 0.05, maka H0 diterima.

Uji Multikolinieritas

Multikolinieritas adalah situasi

dimana tidak adanya korelasi variabel-variabel bebas diantara satu dengan yang lain. Model regresi berganda harus terbebas dari mltikolinieritas untuk satu variabel

dependennya. Untuk mendeteksi ada

tidaknya multikolinieritas dalam model regresi dapat dilihat dari nilai Tolerance dan dilakukan dengan uji Variance Inflation Factor (VIF). Tolerance mengukur variabelitas variabel bebas ynang terpilih Rit = Pit – Pit-1

(5)

yang tidak dapat dijelaskan dalam variabel bebas lainnya. Jika nilai Tolerance < 0.10 atau VIF > 10 maka terjadi multikolinieritas.

Uji Heteroskedastisitas

Menurut Ghozali, 2013 uji

heteroskedastisitas bertujuan menguji

apakah dalam model regresi terjadi

ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamantan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan kepengamatan lain tetap maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah homokedastisitas. Kebanyakan data

crossection mengandung situasi

heteroskedastisitas karena data ini

menghimpun data yang mewakili berbagai ukuran. Salah satu metode yang dapat

dilakukan untuk melihat tingkat

heterokedastisitas adalah Sperman’s Rho (Trihendardi, 2009), dengan hipotesis: H0 : Homokedastisitas

HA : Heteroskedastisitas

Dengan pengambilan keputusan:

H0 ditolak : apabila nilai sig-t < 0,05

H0 diterima : apabila nilai sig-t > 0,05 Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu

pada periode t dengan kesalahan

pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Masalah ini timbul karena residual (kesalahan pengganggu) tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya (Ghozali 2013). Untuk menguji keberadaan autokorelasi dalam penelitian ini digunakan metode Durbin-Watson test. Uji Durbin-Durbin-Watson hanya digunakan untuk autokorelasi tingkat satu dan mensyaratkan adanya intercept dalam

model regresi dan tidak ada variabel lagi di antara variabel independen.

Pengambilan keputusan ada atau tidaknya autokorelasi akan dijelaskan pada tabel dibawah:

Uji Autokorelasi

Hipotesis nol Keputusan Jika Tidak ada autokorelasi positif Tolak 0 < d < dl Tidak ada autokorelasi positif No desicison dl ≤ d ≤ du Tidak ada korelasi negatif Tolak 4 – dl < d < 4 Tidak ada korelasi negative No decision 4 – du ≤ d ≤ 4 –

dl Tidak ada autokorelasi positif

dan negatif

Tidak ditolak du < d < 4 – du Sumber : Imam Ghozali, 2013

Pengujian Hipotesis

Analisis Regresi Linier Berganda

Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini regresi linier berganda dengan variabel Total Arus Kas, Arus Kas Operasi, Arus Kas Investasi, Arus Kas Pendanaan, Laba Akuntansi, dan Ukuran Perusahaan sebagai variabel independen. Sementara variabel dependen dalam penelitian ini adalah Return Saham. Model regresi yang digunakan adalah sebagai berikut:

RET = α + β1 TAK + β2 ASO + β3 AKI + β4

AKP + β5 LAK + β6 SIZE + e Analisis Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model

dalam menerangkan variasi variabel

dependen. Nilai koefisien determinasi

adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua

informasi yang dibutuhkan untuk

memprediksi variasi variabel dependen. Secara umum koefisien determinasi untuk data silang (crossection) relatif rendah karena adanya variasi yang besar antara

(6)

untuk data runtun waktu (time series)

biasanya mempunyai nilai kofisien

determinasi yang tinggi.

Kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi adalah bias terhadap

jumlah variabel independen yang

dimasukkan kedalam model. Setiap

tambahan satu variabel independen, maka R2

pasti meningkat tidak peduli apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen.

Uji Statistik F

Pengujian ini dilakukan untuk

mengetahui secara bersama-sama apakah variabel bebas berpengaruh secara signifikan atau tidak terhadap variabel terikat (Ghozali, 2013). Uji signifikansi tersebut memiliki ketentuan hipotesis dimana Ho: βi ≠ 0, artinya semua variabel independen bukan

merupakan penjelas yang signifikan

terhadap variabel dependen. Serta apabila Ha: βi = 0, artinya semua variabel

independen merupakan penjelas yang

signifikan terhadap variabel dependen.

Kriteria pengambilan keputusan uji

signifikansi ini adalah:

a. Ho diterima bila: signifikansi < 0,05 b. Ho ditolak bila : signifikansi > 0,05

Uji Statistik t

Menurut Ghozali (2013), uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas/independen

secara individual dalam menerangkan

variasi variabel dependen. Untuk menguji hipotesis ini digunakan statistik t dengan kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut:

1. Jika nilai signifikan > α (0,05) berarti

hipotesis tidak terbukti atau H0

diterima dan Ha ditolak sehingga

dapat disimpulkan bahwa variabel

independen tidak berpengaruh

signifikan terhadap variabel

dependen secara individual.

2. Jika nilai signifikan < α (0,05) berarti hipotesis terbukti atau H0 ditolak dan

Ha diterima sehingga dapat

disimpulkan bahwa variabel

independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen secara individual.

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN Hasil Pengujian Asumsi Klasik

Uji Normalitas

1) Kurva Histogram

Hasil kurva histogram menunjukan

bahwa bentuk kurva simetris tidak

melenceng kekanan maupun kekiri sehingga berdasarkan kurva histogram, model regresi berdistribusi normal.

2) Grafik Normal P-Plot

Hasil kurva normal probability plot menunjukan bahwa titik-titik pada grafik berhimpit dan mengikuti garis diagonalnya

(7)

sehingga dapat disimpulkan model regresi berdistribusi normal.

3) Uji Kolmogorov smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual N 108 Normal Parameters a Mean .0000000 Std. Deviation .43753170 Most Extreme Differences Absolute .123 Positive .123 Negative -.087 Kolmogorov-Smirnov Z 1.281 Asymp. Sig. (2-tailed) .075 a. Test distribution is Normal.

Hasil Uji One Sample Kolmogorov-Smirnov pada tabel diatas menunjukan nilai Kolmogorov-Smirnov 1.310 dan nilai signifikan 0,065. Karena nilai signifikansi

lebih besar dari 0,05, maka dapat

disimpulkan bahwa data residual pada model regresi ini terdistribusi secara normal. Dengan kata lain model regresi yang digunakan memenuhi asumsi normalitas.

Hasil Uji Multikolinieritas

Hasil Uji Multikolinearitas

terlihat bahwa masing-masing variabel

independen yang terdiri dari TAK,

ASO,AKI,AKP,LAK dan SIZE memiliki nilai tolerance > 0,1 dan VIF < 10. Sehingga dapat disimpulkan bahwa setiap variabel

independen tidak teridentifikasi atau bebas dari gejala multikolinearitas.

Hasil Uji Heteroskedastisitas Ringkasan Hasil Uji Heteroskedastisitas Variabel Bebas Sig. Keterangan TAK 0,539 Sig. > 0,05 ASO 0,782 Sig. > 0,05 AKI 0,686 Sig. > 0,05 AKP 0,219 Sig. > 0,05 LAK 0,604 Sig. > 0,05 SIZE 0,676 Sig. > 0,05

Sumber: Hasil Pengolahan Data dengan SPSS 16 Tabel diatas menunjukan bahwa variabel yang diuji tidak mengandung

heteroskedastisitas. Artinya tidak ada

korelasi antara besarnya data dengan residual sehingga bila data dalam penelitian ini diperbesar tidak akan menyebabkan residual (kesalahan) semakin besar pula.

Hasil Uji Autokorelasi

Hasil Uji Autokorelasi

Variabel Independen Durbin-Watson Kesimpulan

TAK, ASO, AKI, AKP, LAK,

DAN SIZE 1.682 Tidak terjadi autokorelasi

Sumber : Hasil olahan SPSS16.0

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat nilai (D-W) sebesar 1.682 atau berada antara du < d < 4 - du. Hal ini dapat disimpulkan bahwa pada model regresi tidak terdapat gejala autokorelasi.

Hasil Uji Hipotesis

Hasil Regresi Linier Berganda Hasil Uji t-statistik

No Variabel B Sig Kesimpulan

1 (Constanta) 0.045 0.414 -

2 TAK 6.447E-13 0.185 H1 ditolak

3 ASO -3.500E-13 0.326 H2 ditolsk

4 AKI 1.696E-12 0.004 H3 diterima

Variabel Independen Tolerance VIF TAK 0.126 7.941 ASO 0.509 1.964 AKI 0.342 2.921 AKP 0.555 1.803 LAK 0.150 6.675 SIZE 0.981 1.019

(8)

5 AKP 2.932E-13 0.560 H4 ditolak

6 LAK 8.040E-13 0.277 H5 ditolak

7 SIZE 1.555E-9 0.616 H6 ditolak

Sumber: Hasil Pengolahan Data dengan SPSS 16

Return Saham = 0.045 + 6.447E-13Total Arus Kas – (3.500E-13)Arus Kas Operasi + 1.696E-12Arus Kas Investasi + 2.932E-13Arus Kas Pendanaan + 8.040E-13Laba Akuntansi + 1.555E-9Ukuran Perusahaan.

Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) Hasil Uji R2 Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .349a .122 .069 .45034

Sumber: Hasil Olahan SPSS 16

Berdasarkan nilai yang terdapat dalam tabel diatas menunjukkan bahwa diperoleh koefisien determinasi (R2) sebesar 0,069. Jadi dapat disimpulkan bahwa pengaruh TAK, ASO, AKI, AKP, LAK dan SIZE sebesar 6,9% memberikan infomasi terhadap return saham (RET), sedangkan sisanya 93,1% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukan dalam model ini.

Uji F Statistik (Uji F) Hasil Uji F Keterangan F sig Cut

off Kesimpulan

Pengaruh TAK, ASO, AKI, AKP, LAK, dan SIZE terhadap (RET)

0.038 0.05 Uji diterima

Sumber: Hasil Olahan SPSS 16.

Berdasarkan output tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai signifikan sebesar 0.038. Hal ini dapat disimpulkan bahwa variabel total arus kas (TAK), arus kas operasi (ASO), arus kas investasi (AKI), arus kas pendanaan (AKP), laba akuntansi (LAK) dan ukuran perusahaan (SIZE) terhadap return saham (RET) karena nilai signifikasi sebesar 0.038 < .

Pembahasan Hasil

Pengaruh Total Arus Kas teradap Return Saham

Total Arus Kas tidak berpengaruh terhadap Return Saham, hal ini ditunjukan dari nilai unstandardized beta coefficients

ukuran perusahaan sebesar 6.447E-13

dengan signifikansi sebesar 0.185. Nilai signifikansi total arus kas 0.185 yang lebih besar dari nilai 0,05 sehingga hipotesis pertama ditolak, jadi dapat disimpulkan bahwa total arus kas tidak berpengaruh

terhadap return saham perusahaan

manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2014.

Pengaruh Arus Kas Operasi terhadap Return Saham

Hasil pengujian hipotesis yang

menyatakan arus kas operasi (ASO) tidak berpengaruh terhadap return saham (ASO), ditolak. Hai ini ditunjukan dengan nilai t sig sebesar 0.326 > 0,05 sehingga arus kas operasi tidak dapat digunakan untuk memprediksi return saham perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2014.

Pengaruh Arus Kas Investasi terhadap Return Saham

Hasil penelitian menunjukan arus kas

investasi (AKI) memiliki pengaruh

signifikan terhadap return saham. Hal ini dibuktikan dengan nilai unstandardized beta coefficients arus kas investasi (AKI) sebesar 1.696E-12 dengan signifikansi sebesar 0.004. Nilai signifikansi arus kas investasi 0.004 yang lebih kecil dari nilai α 0,05 sehingga dapat disimpulakan hipotesis ketiga diterima. Dari hasil ini maka arus kas

investasi dapat digunakan untuk

memprediksi return saham perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2014.

Pengaruh Arus Kas Pendanaan terhadap Return Saham

(9)

Dari hasil pengujian yang telah

dilakukan pada H4 (hipotesis keempat) untuk

menguji apakah arus kan pendanaan berpengaruh signifikan terhadap return saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012-2014, hipotesis 4 ditolak. Hasil penelitian ini memiliki nilai koefisien regresi untuk variabel arus kas investasi sebesar 2.932E-13 dengan nilai signifikansi

sebesar 0.560 dimana pada tingkat

sgnifikansi lebih besar dari 0.05.

Pengaruh Laba Akuntansi terhadap Return Saham.

Hasil penelitian menunjukan laba akuntansi (LAK) tidak memiliki pengaruh terhadap retun saham (RET) . Hal ini dibutikan dengan nilai unstandardized beta coefficients laba akuntansi sebesar 8.040E-13 dengan signifikansi sebesar 0.277. Nilai signifikansi laba akuntansi 0.277 yang lebih besar dari nilai α 0,05.

Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Return Saham

Hasil penelitian menunjukan ukuran perusahaan (SIZE) tidak memiliki pengaruh terhadap retun saham (RET) . Hal ini dibutikan dengan nilai unstandardized beta coefficients laba akuntansi sebesar 1.555E-9 dengan signifikansi sebesar 0.616. Nilai signifikansi ukuran perusahaan 0.616 yang lebih besar dari nilai α 0,05.

KESIMPULAN, KETERPABATASN

DAN SARAN Kesimpulan

Kesimpulan yang diperoleh dari hasil analisis pengaruh total arus kas, komponen arus kas, laba akuntansi dan ukuran perusahaan terhadap return saham adalah sebagai berikut:

1. Total Arus Kas tidak berpengaruh

terhadap Return Saham pada

Perusahaan Manufaktur yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012-2014.

2. Arus Kas Operasi tidak berpengaruh

terhadap Return Saham pada

Perusahaan Manufaktur yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012-2014.

3. Arus Kas Investasi berpengaruh

terhadap Return Saham pada

Perusahaan Manufaktur yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012-2014.

4. Arus Kas Pendanaan tidak

berpengaruh terhadap Return Saham pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012-2014.

5. Laba Akuntansi tidak berpengaruh

terhadap Return Saham pada

Perusahaan Manufaktur yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012-2014.

6. Ukuran Perusahaan tidak

berpengaruh terhadap Return Saham pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012-2014.

7. Total Arus Kas, Komponen Arus Kas (Arus Kas Operasi, Arus Kas Investasi, Arus Kas Pendanaan),

Laba Akuntansi, dan Ukuran

Perusahaan berpengaruh secara

simultan terhadap return saham pada

Perusahaan Manufaktur yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012-2014.

Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini memiliki beberapa

keterbatasan yang memerlukan perbaikan

dan pengembangan dalam

penelitian-penelitian berikutnya. Adapun keterbatasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Keterbatasan dalam memperoleh

(10)

didalam penelitian ini hanya 36 sampel.

2. Penelitian ini memakai lima variabel yaitu total arus kas, arus kas operasi,

arus kas investasi, arus kas

pendanaa, laba akuntansi dan

ukuran perusahaan sedangkan masih terdapat kemungkinan variabel lain yang mempengaruhi return saham. 3. Penelitian ini terbatas hanya pada

industri manufaktur sehingga kurang mewakili seluruh sektor industri yang ada di Bursa Efek Indonesia.

Saran

Berdasarkan keterbatasan penelitian yang telah diuraikan sebelumnya, maka peneliti menyarankan untuk penelitian selanjutnya sebagai berikut, yaitu:

1. Diharapkan sampel yang digunakan

dapat diperluas tidak hanya

perusahaan manufaktur yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia saja sehingga hasil penelitian ini dapat digeneralisasi.

2. Perlu mempertimbangkan rentang waktu penelitian yang lebih lama untuk mendapatkan kemungkinan hasil yang lebih baik karen unsur keterwakilan data yang lebih tinggi.

3. Perlu menambah variabel lain

berupa variabel-variabel

fundamental yang mempengaruhi

return saham sehingga nilai

koefisien determinasi yang

dihasilkan dapat menciptakan

permodelan yang lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA

Gambar

Tabel  diatas  menunjukan  bahwa  variabel  yang  diuji  tidak  mengandung  heteroskedastisitas

Referensi

Dokumen terkait

Dalam penelitian ini, seleksi mikroba dilakukan menggunakan irradiasi gamma dengan dosis yang bervariasi, hal ini didasarkan bahwa perbedaan resistensi

Lampiran 5 Perhitungan Perk iraan Pengembalian Modal A wal Jika Eirys Melakukan Pengembangan Bisnis Dengan Pemanfaatan Media Sosial Dan Inovasi Penawaran Home Service

Untuk tahun anggaran 2000/2001, kenaikan TDL untuk industri akan mencapai 10-15% - Pengaruh kenaikan TDL untuk sektor industri tidak begitu besar, hal ini

Berdasarkan penjelasan, dapat kita simpulkan bahwa anggaran adalah perencanaan yang rinci untuk masa depan yang dinyatakan secara kuantitatif dan lebih spesifik

Dalam pembelajaran matematika, pengajuan masalah matematika diartikan sebagai perumusan ulang serangkaian masalah matematika dari situasi yang dirancang secara khusus (Shukkwan,

melaksanakan tugas, fungsi dan wewenang untuk masing-masing bidang/seksi. Selanjutnya juga perlu dikembangkan hubungan kerja yang koordinatif baik antar bidang/seksi di dalam

Segala puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang merupakan salah satu

Berdasarkan hal tersebut, peneliti membuat sebuah skripsi yang berjudul “Penerapan Reciprocal Teaching untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman dalam Membaca Siswa