• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTA"

Copied!
52
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU

TENTANG PENYAPIHAN DINI DI DESA KETAPANG

WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUSUKAN

KARYA TULIS ILMIAH

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Saint Terapan

Oleh : KADARWATI

R1112022

PROGRAM STUDI DIV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

(2)

HALAMAN PERSETUJUAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG PENYAPIHAN DINI DI DESA KETAPANG

WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUSUKAN

KARYA TULIS ILMIAH

Telah Disetujui Oleh Pembimbing Untuk Diuji di Hadapan Tim Penguji

Pada Tanggal:

Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping

(Mujahidatul Musfiroh, S.Kep, Ns, M.Kes) (Bambang Widjokongko, dr.,PHK, M.Pd. Ked )

NIP. 198208212005012001 NIP. 194812311976091001

Ketua TIM KTI

(3)

HALAMAN PENGESAHAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG PENYAPIHAN DINI DI DESA KETAPANG

WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUSUKAN KADARWATI

R1112022

Telah dipertahankan dan disetujui di hadapan Tim Penguji Proposal KTI Program Studi D IV Bidan Pendidik Fakultas Kedokteran UNS

Pada Hari , Juni 2013

Ketua Penguji Sekretaris Penguji

(Sri Mulyani, S.Kep,Ns, M.Kes) (Endang Listyaningsih S, dr.,M.Kes)

NIP. 19670214 199303 2 001 NIP. 19640810 199802 2 001

Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping

(Mujahidatul Musfiroh, S.Kep,Ns,M.Si.Med) ( Bambang Widjokongko, dr.,PHK, M.Pd. Ked )

NIP. 198208212005012001 NIP. 194812311976091001

Ketua Tim KTI a.n. Ketua Program Studi

D IV Bidan Pendidik FK UNS Sekretaris

(4)

ABSTRAK

Kadarwati. R1112022. 2013. HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG PENYAPIHAN DINI DI DESA KETAPANG WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUSUKAN. Program Studi D IV Bidan Pendidik Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Latar Belakang: Penyapihan adalah suatu proses berhentinya masa menyusui secara berangsur angsur atau sekaligus

yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Pengetahuan yang terbatas menciptakan sikap yang tidak bai dalam penerapan penyapihan pada anak yang berakibat pada status kesehatan anak.

Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan sikap ibu tentang penyapihan dini di desa ketapang, kecamatan susukan, kabupaten semarang. (Periode maret – juli 2013).

Metode Penelitian: Analitik korelasi dengan pendekatan cross sectional.

Hasil Penelitian : Hasil penelitian menunjukkan bahwa Ibu balita yang terbanyak memiliki pengetahuan tentang penyapihan dini yang baik yaitu sebesar 122 responden (78,20 %). Ibu balita yang terbanyak memiliki sikap tentang penyapihan dini yang baik yaitu sebesar 139 responden (89,10 %).Setelah dilakukan uji gamma sommers d’ didapatkan hasil bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara 2 variabel, yaitu antara tingkat pengetahuan dan sikap ibu tentang penyapihan dini di Desa Ketapang Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang , dengan p=0,205 (p>0,05). Dan kekuatan korelasi nya lemah dengan r= 0,383.

Kesimpulan : terdapat Hubungan antara pengetahuan dan sikap dengan korelasi yang lemah

(5)

ABSTRACT

Kadarwati. R1112022. 2013. RELATED KNOWLEDGE AND ATTITUDES ABOUT MOTHER WEANING KETAPANG REGION EARLY IN THE VILLAGE OF HEALTH SUSUKAN. Study Program IV Midwife Educators Faculty of Medicine, University of March Surakarta.

Background : Weaning is a process of gradual cessation of lactation gradually or all at once which is still a public health problem in Indonesia. Limited knowledge creates bai attitude in the application of weaning the child resulting in the child's health status.

Objective : To determine the relationship between knowledge and attitudes of mothers about early weaning in the village ketapan, Susukan district, Semarang regency. (Period March - July 2013).

Methods : Analytical correlation with cross-sectional approach. Results : The results showed that most toddlers that she has knowledge of the good that early weaning of 122 respondents (78.20%). Toddlers whose mothers have the attitude most of the good early weaning in the amount of 139 respondents (89.10%). Gamma After testing Sommers d 'showed that there was no significant correlation between the two variables, namely the level of knowledge and attitude of mothers on weaning early in the village of Ketapang District Susukan Semarang regency, with p = 0.205 (p> 0,05). And the strength of its weak correlation with r = 0.383.

Conclusion : there is a relationship between knowledge and attitude with a weak correlation

(6)
(7)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah serta karunia-Nya berupa kesehatan dan rasa nikmat yang tiada terbalaskan, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini. Shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada rasulullah nabi Muhammad SAW beserta para keluarga, sahabat dan para pengikutnya sampai akhir zaman.

Tugas akhir ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains Terapan Jurusan D IV Bidan Pendidik , Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Penulis sangat menyadari bahwa dalam penulisan Tugas Akhir ini tidak akan dapat selesai tanpa bantuan moral maupun material dari berbagai pihak. Atas segala bantuan yang diberikan kepada penulis, baik berupa bimbingan, motivasi, dorongan, kerjasama, fasilitas maupun kemudahan lainnya maka pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya dan ucapan terima kasih kepada :

1. H.Tri Budi Wiryanto, dr, SpOG(K) selaku Ketua Program Studi D-IV Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Mujahidatul M., S.Kep, Ns, M. Kes selaku dosen pembimbing utama yang telah membimbing penulis dengan kesabaran nya.

(8)

4. Sri Mulyani, S.Kep, Ns., M.Kes selaku Sekretaris Program Studi D-IV Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta dan Ketua Penguji karya Tulis Ilmiah

5. Endang Listyaningsih S, dr.,M.Kes selaku penguji kedua karya tulis ilmiah. 6. Seluruh Dosen dan Staff Jurusan D IV Bidan Pendidik yang telah

membimbing, membina, dan mengajar penulis dengan sabar dan baik.

7. Kedua orang tua tercinta bapak saryono dan ibu siti ismaunah yang senantiasa membantu dari segi moril maupun materiil.

8. Teman-teman angkatan 2012 - 2013, terimakasih atas kebersamaannya.

9. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian tugas akhir ini yang tidak dapat penyusun sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan Tugas Akhir ini masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca demi kemajuan penulis di masa yang mendatang. Penulis beharap semoga laporan ini dapat bermanfaat dan membantu dalam mengembangkan ilmu pengetahuan penulis khususnya dan para pembaca pada umumnya.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Surakarta, Juli 2013

(9)

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Kadarwati

NIM : R1112022

Program Studi : Diploma IV Bidan Pendidik Fakultas Kedokteran UNS

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Karya Tulis Ilmiah yang saya susun adalah benar karya saya. Saya bertanggung jawab secara penuh apabila dikemudian hari terdapat tuntutan yang meragukan keaslian Karya Tulis Ilmiah yang saya susun. Dan apabila terbukti benar saya melakukan plagiatisme (praktik penjiplakan), maka saya siap menerima seluruh konsekuensi termasuk pencabutan status saya sebagai mahasiswa dan atau pembatalan ijazah oleh institusi apabila terdapat tuntutan yang dapat mengakibatkan rusaknya nama institusi di masyarakat.

Demikian surat keterangan ini saya buat tanpa ada unsur paksaan dari pihak manapun.

Surakarta, Juli 2013

Penulis

(10)

DAFTAR ISI

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN... viii

DAFTAR ISI... ix

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA KONSEP A. TinjauanPustaka 1. Pengetahuan... 5

2. Sikap... 6

3. Penyapihan ... 7

4. Hubungan Pengetahuan Dan Sikap IbuTentang Penyapihan ... 11

(11)

C. Hipotesis Penelitian... 12

III. METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian... 13

B. Tempat dan Waktu Penelitian... 13

C. Subjek Penelitian... 13

D. Definisi Operasional... 15

E. Teknik Pengumpulan Data... 16

IV. HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian... 22

B. Karakteristik Responden... 23

C. Analisis Pengetahuan Ibu Tentang penyapihan Dini Dengan Sikap Ibu 24 V. PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden ... 27

B. Analisis pengetahuan Ibu Tentang Penyapihan Dini Dengan Sikap Ibu 28

VI. PENUTUP A. Kesimpulan ... 31

B. Saran ... 32

VII. DAFTAR PUSTAKA... 33 LAMPIRAN-LAMPIRAN

(12)

Tabel 3.1 Definisi operasional... 9

Tabel 3.2 Kisi – kisi kuesioner...………... 13

Tabel 4.1 Distribusi jumlah sampel berdasarkan umur………..23

Tabel 4.2 Distribusi jumlah sampel berdasarkan pendidikan………23

Tabel 4.3 Distribusi jumlah sampel berdasarkan pekerjaan………...24

Tabel 4.4 Distribusi jumlah sampel berdasarkan pengetahuan………..24

Tabel 4.5 Distribusi jumlah sampel berdasarkan sikap ……….25

Tabel 4.6 Hasil Uji hipotesis cross sectional...………..25

(13)

DAFTAR GAMBAR

(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Persetujuan Menjadi Responden Lampiran 2 Lembar Kuesioner

Lampiran 3 Jadwal Penelitian Lampiran 4 Surat ijin pendahuluan Lampiran 5 Surat ijin validitas Lampiran 6 Surat ijin penelitian Lampiran 7 Hasil tabulasi data

(15)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Modal dasar pembentukan manusia berkualitas dimulai sejak bayi dalam kandungan disertai dengan pemberian Air Susu Ibu (ASI) sejak usia dini, terutama pemberian ASI eksklusif. Asi ekslusif adalah pemberian ASI (air susu ibu) sedini mungkin setelah persalinan, diberikan tanpa jadwal dan tidak diberi makanan lain, walaupun hanya air putih, sampai bayi berumur 6 bulan. Setelah 6 bulan, bayi mulai dikenalkan dengan makanan lain dan tetap diberikan ASI sampai bayi berumur 2 tahun (Purwanti, 2004). WHO menganjurkan pemberian ASI eksklusif, yakni ASI saja tanpa tambahan apapun, selama 6 bulan (Pujiarto, 2005). Dalam Al Quran surat Al Baqarah ayat 223 juga secara eksplisit dianjurkan agar para ibu memberi ASI sampai bayi berusia 2 tahun.

Data Unicef (2006), jumlah anak balita penderita gizi buruk di Indonesia sudah mencapai 2,3 juta jiwa naik sekitar 500.000 jiwa dibandingkan dengan data tahun 2005 sejumlah 1,8 juta jiwa. Angka kematian bayi (AKB) sebesar 23 per 1.000 kelahiran hidup menjadi salah satu dari delapan target Millenium Development Goals (MDGs) yang mesti dicapai hingga tahun 2015. AKB di Indonesia berdasarkan Human Development Report 2010 mencapai 31 per 1.000 kelahiran.,

(16)

pada tahun 2005, jumlah balita gizi kurang sebanyak 9,87 % dan naik menjadi 14,8 % pada tahun 2007 (Jateng, 2007). Tingginya AKB di Indonesia, disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah rendahnya pemberian Air Susu Ibu (ASI) segera setelah bayi lahir (inisiasi ASI) dan pemberian ASI ekslusif. Inisiasi ASI dan pemberian ASI ekslusif berperan penting dalam mengurangi angka kematian bayi di Indonesia, hingga diharapkan target MDGs pada tahun 2015 dapat tercapai. Penyusuan yang ideal secara ekslusif adalah selama 6 bulan hingga 2 tahun.

Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2010 menunjukkan pemberian ASI di Indonesia saat ini memprihatinkan, persentase bayi yang menyusu eksklusif sampai dengan 6 bulan hanya 15,3 %. Hal ini disebabkan kesadaran masyarakat dalam mendorong peningkatan pemberian ASI masih relatif rendah. Padahal kandungan ASI kaya akan karotenoid dan selenium, sehingga ASI berperan dalam sistem pertahanan tubuh bayi untuk mencegah berbagai penyakit. Setiap tetes ASI juga mengandung mineral dan enzim untuk pencegahan penyakit dan antibodi yang lebih efektif dibandingkan dengan kandungan yang terdapat dalam susu formula.

(17)

WHO, UNICEF dan Departemen Kesehatan RI melalui SK Menkes tahun 2004, telah menetapkan rekomendasi pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan.

Menyapih, secara harfiah berarti membiasakan. Maksudnya bayi secara berangsur-angsur dibiasakan menyantap makanan orang dewasa. Selama masa penyapihan, makanan bayi berubah dari ASI saja ke makanan yang lazim dihidangkan oleh keluarga, sementara air susu diberikan hanya sebagai makanan tambahan. (Arisman, 2004).

Proses itu dapat disebabkan oleh anak itu sendiri untuk berhenti menyusu atau bisa juga dari sang ibu untuk berhenti menyusui anaknya, atau dari keduanya dengan berbagai alasan. Masa menyapih merupakan pengalaman emosional bagi sang ibu, anak juga sang ayah. Karena merupakan ikatan kesatuan yang tidak akan terlupakan. (Ana Fitria, 2007).

(18)

mempunyai hubungan negatif yang bermakna dengan umur penyapihan. Penggunaan alat kontrasepsi pil dan bukan pil tidak terdapat hubungan yang bermakna dengan umur penyapihan.

Perbedaan dengan penelitian yang saya buat adalah sifat penelitian nya analitik , yang bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan antara pengetahuan dan sikap tentang penyapihan dini.

Hasil studi pendahuluan dengan metode wawancara terhadap 10 ibu-ibu yang memiliki anak dan menyusui,dimana sebanyak 4 orang (40%) melakukan penyapihan setelah berumur 2 tahun dan sebanyak 6 orang ibu (60%) melakukan penyapihan kurang dari 1 tahun. Faktor penyebab masalah tersebut adalah praktek penyapihan dini yang masih banyak (sebelum usia 2 tahun) serta kualitas makanan pendamping ASI yang tidak memadai.

Dari data di atas maka peneliti tertarik meneliti korelasi antara pengetahuan dan sikap ibu tentang penyapihan dini.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan data di atas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai “ Adakah Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Tentang Penyapihan dini ?”.

C. Tujuan Penelitian Tujuan Umum

Untuk menngetahui adanya hubungan pengetahuan dan sikap Ibu tentang penyapihan dini.

Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu tentang penyapihan dini.

(19)

3. Untuk mengetahui / menganalisis hubungan antara pengetahuan dan sikap ibu terhadap penyapihan dini.

D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang penyapihan anak serta sikap dalam penyapihan anak.

2. Manfaat aplikatif. a. Bagi Ibu

Untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap ibu tentang penyapihan anak, serta lebih erat nya jalinan kasih sayang ibu dan anak.

b. Bagi Institusi

Sebagai sumber tambahan wawasan keilmuan khusus nya dalam penyapihan dini.

c. Bagi Profesi

(20)

BAB II

LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka

1. Pengetahuan

Pengetahuan adalah berbagai gejala yang ditemui dan diperoleh manusia melalui pengamatan indrawi. Pengetahuan muncul ketika seseorang menggunakan indera atau akal budinya untuk mengenali benda atau kejadian tertentu yang belum pernah dilihat atau dirasakan sebelumnya. (Meliono, 2007)

Menurut (Notoatmodjo, 2005). faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan ada tujuh yaitu :

1) Umur

(21)

itu kemampuan untuk menyerap pengetahuan baru lebih mudah dilakukan pada umur yang lebih muda karena otak berfungsi maksimal pada umur muda.

2) Pendidikan

Penilaian pengetahuan dapat dilihat dari segala item pertanyaan yang akan diberikan peneliti kepada responden.

Kategori pengetahuan dapat ditentukan dengan kriteria Arikunto (2006) :

a) Baik : Jika pertanyaan dijawab dengan benar 76-100% b) Cukup : Jika pertanyaan dijawab dengan benar 56-75% c) Kurang : Jika pertanyaan dijawab dengan benar < 55% 3) Informasi

Seseorang mempunyai sumber informasi yang lebih banyak akan mempunyai pengetahuan yang lebih luas .

4) Pengalaman

Sesuatu yang pernah dialami seseorang akan menambah pengetahuan tentang sesuatu yang bersifat informal.

5) Minat

Minat menjadikan seseorang untuk mencoba dan menekuni suatu hal, sehingga seseorang memperoleh pengetahuan yang lebih mendalam.

(22)

Lingkungan pekerjaan dapat membuat seseorang memperoleh pengalaman dan pengetahuan, baik secara langsung maupun tidak langsung.

7) Kebudayaan Lingkungan Sekitar

Kebudayaan lingkungan tempat kita hidup dan dibesarkan berpengaruh besar terhadap pembentukan sikap kita.

B. Sikap

Sikap adalah suatu reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus.Manifestasi Sikap tidak dapat langsung dilihat tetapi hanya dapat ditafsirkan terlebih dahulu dari perilaku yang tertutup (Notoatmodjo, 2007).

Faktor-faktor yang mempengaruhi sikap yaitu pengalaman pribadi, Orang lain yang dianggap penting dan lebih senior, kebudayaan, media massa, faktor emosional, dan pengetahuan.

a) Cara Pengukuran Sikap

Cara pengukuran sikap yang akan digunakan peneliti adalah skala likert. Skala likert (Mehodof Summateds Ratings) menggunakan tehnik kontruksi test yang lain. Masing-masing responden diminta melakukan agreement atau disagreement nya untuk masing-masing item dalam skala

yang terdiri 4 point (sangat setuju, setuju, tidak setuju, sangat tidak setuju). Semua sistem yang favourabel kemudian diubah nilainya dalam angka. (Setiawan, 2010).

Kategori penilaian :

(23)

Setuju : 3 51-75% (Baik) Tidak setuju : 2 26-50% (Tidak baik) Sangat tidak setuju : 1 0-25% (Sangat tidak baik) C. Penyapihan

Menyapih adalah suatu proses berhentinya masa menyusui secara berangsur angsur atau sekaligus (Ana Fitria, 2007). Proses tersebut dapat disebabkan oleh berhentinya sang anak dari menyusu ibunya.atau bisa juga berhentinya seorang ibu untuk menyusui anaknya. Atau bisa juga keduanya. Masa menyapih ini merupakan pengalaman emosional bagi sang ibu, anak, juga sang ayah. Karena ketiga pihak tersebut merupakan ikatan kesatuan yang tidak boleh dilupakan.

WHO merekomendasikan penyapihan dilakukan setelah bayi berusia 2 tahun. Pada usia ini anak sudah mempunyai pondasi kuat bagi perkembangan selanjutnya.

Penyapihan anak 2 tahun dilakukan demi perkembangan maupun psikologis anaknya, seperti:

1) Mengembangkan pengenalan aneka ragam rasa dan tekstur makanan. Hal ini berpengaruh pada perkembangan intelektualitasnya karena daya ingatnya akan menyimpan informasi mengenai berbagai rasa dan tekstur makanan.

2) Memperbanyak latihan mengunyah makanan padat agar gigi dan rahangnya berkembang optimal .

3) Anak dilatih untuk mandiri karena tidak bergantung pada ASI setiap kali anak lapar atau haus.

(24)

perubahan konsumsi ASI yang bersih dan mengandung faktor anti infeksi. Menjadi makanan yang seringkali disiapkan, disimpan dan diberikan pada anak dengan cara yang tidak higienis (Muchtadi, 2002). Ada 2 metode Penyapihan yang biasa dilakukan, yaitu :

1) Metode seketika

Umumnya dilakukan pada keadaan terpaksa, misalnya pada ibu mendadak sakit atau pergi jauh. Jika memilih metode ini yang harus dilakukan adalah: Mengkomunikasikan situasi yang terjadi pada anak (terutama untuk anak satu tahun keatas). Untuk memberikan minuman selain ASI tunggulah anak sampai merasa haus dan lapar. Karena biasanya anak bisa menerima minuman tersebut dalam kondisi lapar. Alihkan perhatian anak dengan mainan yang disukai anak sambil memberinya makan dan minum.

2) Metode bertahap

Metode bertahap dibagi menjadi dua yaitu:

a. Natural weaning (penyapihan alami) . Disini ibu tidak memaksa anak untuk berhenti namun mengikuti tahap perkembangan anak.

b. Mother led weaning . Ibu menentukan kapan saat menyapih anak. Yang dibutuhkan pada metode ini adalah kesiapan mental ibu dan dukungan suami. Ayah juga harus berperan sebagai sosok yang memberikan kenyamanan selain ibu, dengan cara mengajak anak bermain ( Muchtadi, 2002 ). Cara menyapih yang benar adalah:

1) Kurangi frekuensi menyusui secara bertahap.

2) Tambah frekuensi makanan pendamping air susu ibu (MP ASI) dan makanan selingan.

(25)

5) Menyapih sebaiknya di mulai pada masa anak berusia di atas 2 tahun.

Pemberian makanan sapihan sebaiknya berangsur-angsur mulai dari yang paling lembut sampai yang lebih keras. Menurut WHO pemberian MP-ASI harus sesuai dengan waktu pemberian yang tepat, memadai, aman untuk dikonsumsi. Bayi yang diberi MP-ASI dalam waktu yang semakin awal memiliki kecenderungan mempunyai status gizi yang kurang dibandingkan dengan bayi yang diberikan MP-ASI tepat pada waktunya yaitu mulai usia enam bulan. ( Judarwanto, 2009 ). Tahapan pengenalan MP-ASI mulai usia 6 bulan dengan tekstur makanan : semi cair. Mulailah dengan makanan lunak seperti biskuit yang diencerkan pakai air atau susu. Kenalkan pula bubur susu dalam jumlah sedikit demi sedikit. Bubur susu sebaiknya dibuat sendiri dari tepung beras yang dicampur dengan ASI atau susu formula. Untuk pengenalan rasa, selingi dengan tepung beras merah, kacang hijau, atau labu kuning. Mulai usia 7 bulan perkenalkan dengan tekstur yang lebih kasar (semi padat) yaitu bubur tim saring. Setelah secara bertahap pemberian tim saring, bayi bisa dikenalkan dengan nasi tim tanpa disaring. Mulai usia 9 bulan dikenalkan dengan bubur beras atau nasi lembek, lauk pauk dengan sayuran seperti sup. Pada saat penyapihan yang terpenting adalah kuantitas / frekuensi pemberian ASI yang masih terus diberikan.

(26)

anak. faktor sikap meliputi pengalaman pribadi, Orang di lingkungan sekitar, dan kebudayaan.

Dampak penyapihan dini dapat menyebabkan terjadinya gangguan kesehatan pada anak, dimana berpengaruh pada status gizi sang anak, meningkatkan risiko gejala pernafasan, menyebabkan hubungan anak dan ibu berkurang keeratannya karena proses bounding attachment terganggu, pengaruh asupan gizi yang kurang menyebabkan malnutrisi pada anak, mudah mengalami reaksi alergi, muntah, ruam dan gatal-gatal karena reaksi dari sistem imun.

WHO merekomendasikan penyapihan dilakukan setelah bayi berusia 2 tahun. Pada usia ini anak sudah mempunyai pondasi kuat bagi perkembangan selanjutnya.

Keuntungan dilakukan penyapihan dini ibu akan mempunyai aktivitas lain untuk menstimulasi anak. Kerugian dilakukan penyapihan dini, bayi akan kehilangan makanan terbaiknya, yakni ASI yang tidak dapat disamai oleh PASI ( pengganti ASI), meningkatkan resiko gejala pernapasan pada bayi, meningkatkan resiko obesitas atau kegemukan pada bayi.

Keuntungan penyapihan lebih 2 tahun anak lebih puas mendapatkan ASI dan gizi yang cukup. Kerugian penyapihan lebih dari 2 tahun adalah tingkat ketergantungan ibu dan anak atau sebaliknya tinggi, sehingga anak tidak mampu membina relasi dengan orang lain termasuk ayah nya.

(27)

terdapat dalam jumlah yang cukup dengan komposisi yang seimbang (Sastroasmoro, 2007). Bayi yang kurang mendapatkan ASI beresiko kekurangan gizi, karena selain tidak dilengkapi oleh zat kekebalan, susu formula dibuat dengan takaran yang belum tentu seluruhnya sesuai dengan kebutuhan bayi (Nadesul, 2007).

D. Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Penyapihan Dengan Sikap Ibu Tentang Penyapihan.

Pengetahuan adalah kesan didalam pikiran manusia sebagai hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu ( Notoatmodjo, 2003). Penyapihan adalah suatu proses berhentinya masa menyusui secara berangsur-angsur atau sekaligus (Ana Fitria, 2007). Faktor pengetahuan ibu tentang penyapihan sangat berpengaruh terhadap kesehatan anak. Sikap adalah suatu reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus. Manifestasi Sikap tidak dapat langsung dilihat tetapi hanya dapat ditafsirkan terlebih dahulu dari perilaku yang tertutup (Notoatmodjo, 2007).

(28)

penyapihan yang benar dapat mempengaruhi sikap ibu dalam menyediakan makanan yang sesuai dengan kebutuhan anaknya. Semakin baik pengetahuan ibu tentang penyapihan maka semakin baik pula sikap ibu dalam menyiapkan makanan kepada anak sesuai

(29)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik korelasi dengan pendekatan cross sectional untuk mempelajari hubungan antara pengetahuan dan sikap ibu tentang penyapihan dini.

B. Tempat dan waktu Penelitian

1. Lokasi penelitian di wilayah kerja puskesmas susukan desa ketapang kabupaten semarang.

2. Waktu penelitian dilaksanakan pada juni 2013 sampai selesai. C. Subjek Penelitian

1. Populasi

a. Populasi target : Semua ibu yang mempunyai anak dengan umur dibawah 5 tahun di wilayah kerja puskesmas susukan b. Populasi Aktual : Semua ibu yang mempunyai anak dengan

umur dibawah 5 tahun di wilayah kerja puskesmas susukan di desa ketapang.

2. Sampel dan Teknik Penelitian

a. Sampel : Sebagian ibu yang mempunyai anak yang tercatat di posyandu dan dilakukan penyapihan kurang dari 2 tahun.

b. Tekhnik sampling : Simple Random Sampling 3. Estimasi besar sampel

(30)

1+N(d2) Keterangan: N: Besar populasi n :Besar sampel

d: Tingkat Kepercayaan 0,05 Saryono (2010) N

n= 1+N(d2) 256 n= 1+256(0,052) 256 n= 1.64 n= 156

4. Kriteria Restriksi a. Kriteria Inklusi :

1). Ibu yang anaknya tercatat di posyandu desa ketapang 2). Ibu yang bersedia menjadi responden.

b. Kriteria Ekslusi :

(31)

D. Definisi Operasional

Tabel 3.1 Definisi Operasional

(32)

Benar : 0

Kuesioner Total jawaban responden menunjukan sikap ibu tentang pengertian, 4. Sangat Tidak Baik: 0-25%

Ordinal

E. Pengumpulan Data dan Analisis Data 1. Pengumpulan Data

a. Alat Ukur

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan alat ukur kuesioner untuk mengukur pengetahuan dan sikap ibu tentang penyapihan dini. Kuesioner pengetahuan dinilai dengan menggunakan skala Gutman dimana untuk jawaban yang benar diberi nilai 1 dan

(33)

pada pertanyaan unfavourable , selanjutnya untuk pengetahuan di kategorikan kedalam pengetahuan baik,cukup, kurang. Data sikap diperoleh dengan wawancara yang dinyatakan dengan skala likert. Jawaban diukur dengan skor sangat setuju diberi nilai 4, setuju diberi nilai 3, tidak setuju 2, dan sangat tidak setuju 1. Untuk sikap dikategorikan sangat baik,baik, tidak baik, dan sangat tidak baik.

b. Teknik Pengumpulan Data

Pada penelitian ini teknik pengumpulan data dengan menggunakan data primer yaitu data diperoleh langsung dari hasil pengisian kuesioner oleh ibu yang anaknya tercatat di posyandu desa ketapang. Sebelum dilakukan pengumpulan data, dilakukan uji validitas terhadap kuesioner yang akan digunakan sebagai instrumen penelitian. Uji validitas kuesioner akan dilakukan di desa gentan dengan menggunakan responden ibu yang anaknya tercatat di posyandu desa gentan . Desa gentan dipilih karena dirasa memiliki karakteristik yang sama dengan desa ketapang. Berikut ini adalah kisi-kisi kuesioner yang akan di gunakan sebagai alat ukur pengetahuan dan sikap ibu tentang penyapihan.

Tabel 3.2

Kisi – kisi kuesioner Pengetahuan dan Sikap Ibu Tentang Penyapihan dini

(34)

1.

c. Uji validitas Dan Reliabilitas

(35)

hitung tabel

rr pada taraf signifikansi 5%. Uji reliabilitas yang digunakan adalah teknik Croncbach’s Alpha dengan cutoff >0,6 (Murti, 2011).Dari hasil data yang telah didapat kemudian menguji validitas dengan person product moment didapatkan hasil soal yang valid sebanyak 40 soal dengan masing – masing soal 20 soal pengetahuan dan 20 soal sikap, dan soal yang tidak valid sebanyak 10 soal. Soal yang tidak valid yaitu nomor 4,11,13,17,19,21,22,23,24,25 . Soal yang tidak valid dibuang dan diambil yang valid saja untuk dilakukan reliabilitas dengan menggunakan teknik Croncbach’s Alpha. Hasil yang didapatkan Croncbach’s Alpha sebesar 0,9017 untuk pengetahuan dan 0,8873 untuk sikap. Sesuai dengan nilai hasil tersebut kuesioner dinyatakan reliabel sebagai alat ukur.

d. Pelaksanaan

Setelah diperoleh instrument penelitian yang valid dan reliabel maka penelitian dapat dilakukan. Penatalaksanaan pengambilan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari responden melalui pengisian kuesioner. Responden diperoleh dari data sekunder yang didapatkan dari puskesmas susukan.

e. Kerangka kerja

(36)

usia 2 tahun Sampling : Simple Random Sampling Desain Penelitian : Cross Sectional Corelation Pengumpulan Data : Kuesioner pengetahuan dan sikap A nalisa data : Editing , Coding , Scoring , Tabulatin g, dan Uji gamma d’sommer Penarikan

Kesimpulan : Menjawab hipotesis (sesuai hasil signifikansi) dan ditulis dalam kesimpulan. 2010). Langkah ini dilakukan untuk menilai setiap daftar pertanyaan yang sudah di isi editing meliputi kelengkapan pengisian, kesalahan pengisian, dan konsistensi dari setiap jawaban .

2. Koding

(37)

4. Tabulating

Tabulating adalah pekerjaan membuat tabel langkah

ini untuk mengelompokkan data sesuai dengan tujuan penelitian kemudian dimasukan kedalam tabel yang sudah disiapkan. Selanjutnya data dimasukan ke komputer dan dianalisis secara statistik. ( Setiawan , 2010).

b. Analisa Data

Analisa data yang akan dilakukan dalam penelitian ini, yaitu : 1. Analisis Univariat

Dalam penelitian ini, variabel yang akan dianalisis secara univariat adalah pengetahuan ibu tentang gizi seimbang dan sikap ibu tentang penyapihan dini. Analisis univariat ini akan mencari persentase dari tiap variabel penelitian, dengan rumus :

Keterangan :

N : nilai kategori dalam bentuk persen

K : jumlah tiap kategori

P : jumlah seluruh responden 2. Analisis Bivariat

Setelah dilakukan analisis univariat, akan dilanjutkan dengan analisis bivariat. Dalam penelitian ini, analisis bivariat digunakan untuk menguji hipotesis dengan menentukan variabel bebas (pengetahuan ibu tentang penyapihan dini) dan variabel terikat (sikap ibu tentang penyapihan dini).

Analisa data menggunakan uji korelasi gamma dan somers’d dengan program SPSS. Dalam penelitian ini nilai

(38)

untuk memudahkan dalam membaca hasil, sedangkan narasi digunakan untuk memberi penjelasan dari data yang disajikan.

BAB IV

HASIL PENELITIAN

(39)

Desa Ketapang merupakan salah satu desa yang berada di wilayah kerja Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang. Adapun batas - batas desa ketapang sebagai berikut :

Sebelah Utara : Desa Sidoharjo Sebelah Selatan : Desa Timpik Sebelah Timur : Desa Susukan Sebelah Barat : Desa Gentan

Desa Ketapang mempunyai 2 bidan yang terdiri dari 1 bidan desa berada di dusun kwangsan dan 1 orang bidan praktek swasta berada di dusun tawang. Di desa ketapang terdapat 6 posyandu balita yang terdiri dari Posyandu Anggrek I, Posyandu Anggrek II, Posyandu Anggrek III, Posyandu Anggrek IV, Posyandu Anggrek V dan Posyandu Anggrek VI. Jarak antara tempat bidan praktek mandiri dengan rumah warga tidak terlalu jauh sehingga pelayanan kesehatan dapat diakses dengan cepat dan mudah.Informasi-informasi yang berhubungan dengan kesehatan disampaikan oleh bidan melalui penyuluhan pada saat posyandu maupun saat rapat PKK. Masyarakat dapat pula memperoleh informasi kesehatan yang dibutuhkan dengan mendatangi bidan praktek mandiri atau puskesmas pembantu. Jumlah balita yang ada di Desa ketapang kurang lebih 256 balita.Sampel yang diambil untuk menjadi responden penelitian 156 balita.

B. Karakteristik Responden 1. Umur Ibu

(40)

Umur N Persentase (%)

< 20 tahun 1 0,6

20 – 35 tahun 115 73,7

> 35 tahun 40 25,6

Jumlah 156 100

Berdasarkan tabel 4.1 diatas didapatkan hasil bahwa yang paling banyak responden berumur 20-35 tahun sebanyak 115 responden (73,7%). Sedangkan yang paling sedikit ibu balita berumur < 20 tahun sebanyak 1 responden (0,6 %)

2. Pendidikan Ibu

Tabel 4.2 Distribusi Jumlah Sampel Ibu Balita Menurut Pendidikan Ibu di Desa Ketapang Tahun 2013

Berdasarkan tabel 4.2 diatas didapatkan hasil bahwa yang paling banyak pendidikan ibu SLTP sebanyak 53 responden (34,0 %). Sedangkan yang paling sedikit ibu berpendidikan SMK sebanyak 4 responden (2,6 %).

3. Pekerjaan Ibu

Tabel 4.3 Distribusi Jumlah Sampel Ibu Balita Menurut Pekerjaan Ibu di Desa Ketapang Tahun 2013

Pekerjaan N Persentase (%)

Guru 1 0,6

Pedagang 1 0,6

(41)

Tani 19 12,3

Swasta 27 17,3

Buruh 31 19,9

IRT 76 48,7

Total 156 100,0

Berdasarkan tabel 4.3 diatas didapatkan hasil bahwa pekerjaan responden yang paling banyak adalah IRT (Ibu Rumah Tangga) sebanyak 76 responden (48,7 %). Sedangkan yang sedikit pekerjaan ibu sebagai pedagang , guru dan PNS sebanyak 1 responden (0, 6 %).

C. Analisis Pengetahuan Ibu Tentang Penyapihan Dini Dengan Sikap Ibu. 1. Pengetahuan Ibu Tentang Penyapihan Dini

Tabel 4.4 Distribusi Jumlah Sampel Ibu Balita Menurut Pengetahuan Ibu Tentang Penyapihan Dini Di Desa Ketapang Tahun 2013

Pengetahuan N Persentase (%)

Baik 122 78,2

Cukup 34 21,8

Jumlah 156 100.0

Berdasarkan tabel 4.4 diatas didapatkan hasil yang paling banyak pengetahuan ibu tentang penyapihan dini adalah baik yaitu sebanyak 122 responden (78,20 %).

2. Sikap Ibu Tentang Penyapihan Dini

Tabel 4.5 Distribusi Jumlah Sampel Ibu Balita Menurut Sikap Ibu Tentang Penyapihan Dini Di Desa Ketapang Tahun 2013.

Sikap N Persentase (%)

(42)

Baik 139 89,1

Total 156 100

Berdasarkan tabel 4.5 diatas didapatkan hasil bahwa yang paling banyak sikap ibu tentang penyapihan dini baik sebanyak 139 responden (89,1 %).

3. Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Tentang Penyapihan Dini

Tabel 4.6 Hasi Uji Hipotesis Cross Sectional Tentang Penyapihan Dini Di Desa Ketapang Tahun 2013.

Sangat

Baik Baik Total

KAT_P Baik Count 15 107 122

% within KAT_P

12.3% 87.7% 100.0%

Cukup Count 2 32 34

% within KAT_P

5.9% 94.1% 100.0%

Total Count 17 139 156

% within KAT_P

10.9% 89.1% 100.0%

Berdasarkan tabel 4.6 diatas dari uji hipotesis Cross Sectional didapatkan hasil bahwa pada responden dengan pengetahuan yang baik sebagian besar mempunyai sikap baik dan pada responden dengan pengetahuan cukup sebagian besar mempunyai sikap baik.

(43)

Sikap

Sangat baik Baik Total r p Pengetahua

n

Baik Cukup

15 2

107 32

122 34

0,383 0,205

Total 17 139 156

Berdasarkan tabel 4.7 diatas dari uji korelasi antara pengetahuan ibu dengan sikap ibu tentang penyapihan dini didapatkan hasil bahwa ada hubungan antara tingkat pengetahuan dan sikap ibu tentang penyapihan dini di Desa Ketapang Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang dengan p=0,205 (p>0,05). Dan kekuatan korelasi nya lemah dengan r= 0,383. Dengan kata lain terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan dengan sikap ibu dari penyapihan dini hanya saja kekuatan korelasinya lemah.

(44)

Setelah dilakukan pengumpulan data melalui kuesioner kemudian ditabulasi dan dianalisa data sesuai dengan variabel yang diteliti, maka berikut ini pembahasan dan variabel – variabel tersebut.

A. Karakteristik Responden 1. Umur Ibu Balita

Berdasarkan tabel 4.1 diatas didapatkan hasil bahwa yang paling banyak responden berumur 20-35 tahun sebanyak 115 responden (73,7%). Sedangkan yang paling sedikit ibu balita berumur < 20 tahun sebanyak 1 responden (0,6 %).

Menurut Mubarak (2011) dengan bertambahnya umur seseorang akan mengalami perkembangan aspek fisik dan psikologis. Pada aspek psikologis atau mental taraf berfikir seseorang menjadi semakin matang dan dewasa. Dengan umur yang semakin matang maka seseorang akan semakin mudah memahami dan menelaah setiap informasi yang didapat sehingga informasi dapat tersampaikan dengan mudah sehingga pengetahuan nya akan bertambah kearah baik dan dapat memunculkan suatu perilaku atau sikap yang baik.

2. Pendidikan Ibu Balita

(45)

mudah menerima informasi sehingga semakin banyak pula pengetahuan yang dimiliki (Notoatmodjo, 2003).

3. Pekerjaan Ibu Balita

Berdasarkan tabel 4.3 diatas didapatkan hasil yang paling banyak pekerjaan responden IRT (Ibu Rumah Tangga) sebanyak 76 responden (48,70%) .Menurut Mubarak (2011) lingkungan pekerjaan dapat membuat seseorang memperoleh pengalaman dan pengetahuan, baik secara langsung maupun tidak langsung.Pergaulan lingkungan sosial dalam pekerjaan ada yang memberikan dampak positif dan negatif. Seseorang yang bergaul dengan orang-orang yang mempunyai pengetahuan tinggi maka secara langsung maupun tidak langsung pengetahuan yang dimilikinya akan bertambah begitu sebaliknya.

B. Analisis Hubungan Pengetahuan Ibu Dan Sikap Ibu tentang Penyapihan Dini 1. Pengetahuan Ibu Tentang Penyapihan Dini

(46)

maka tidak menutup kemungkinan pengetahuannya akan menjadi bertambah. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pengetahuan seperti pendidikan,umur, pekerjaan, dan informasi sangat mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang. Pengetahuan merupakan salah satu dari ketiga komponen pembentuk sikap yaitu komponen kognitif. Dalam teori Rosenberg, pengetahuan dan sikap berhubungan secara konsisten. Bila komponen kognitif (pengetahuan) berubah, maka akan diikuti perubahan sikap. Berdasarkan teori tersebut dapat disimpulkan bahwa pengetahuan seseorang seharusnya berhubungan dengan sikapnya. Berdasarkan teori tersebut dapat disimpulkan bahwa pengetahuan seseorang sudah seharusnya berhubungan dengan sikapnya.Di Desa Ketapang pengetahuan ibu balitanya hampir seluruhnya baik, itu dikarenakan pada saat posyandu bidan di wilayah Desa Ketapang selalu memeberikan informasi yang banyak dan beragam tentang kesehatan terlebih lagi tentang pemberian ASI. Dan didukung dengan tingkat pendidikan dan umur ibu yang hampir seluruhnya sudah matang dan dewasa.

2. Sikap Ibu Tentang Penyapihan Dini

(47)

responden, sehingga pengetahuan mempengaruhi sikap seseorang dengan hal tersebut dapat di nilai suatu sikap seseorang. Pengetahuan seseorang sangatlah bergantung dari apa yang didapatkan sehari – hari dalam kehidupannya.

3. Hubungan Pengetahuan Ibu Dan Sikap Ibu Tentang Penyapihan Dini

(48)

tertentu. Pengetahuan ibu tentang penyapihan sangat berpengaruh terhadap kesehatan anak. Kesehatan anak berhubungan dengan bagaimana sikap keluarga dalam menyediakan makanan yang sesuai dengan kebutuhan anak. Sikap adalah suatu reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus.Penyediaan makanan berhubungan dengan asupan zat gizi dan berpengaruh terhadap status gizi. Jadi pengetahuan ibu tentang penyapihan yang benar dapat mempengaruhi sikap ibu dalam menyediakan makanan yang sesuai dengan kebutuhan anaknya. Semakin baik pengetahuan ibu tentang penyapihan maka semakin baik pula sikap ibu dalam menyiapkan makanan kepada anak sesuai kebutuhan.

(49)

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan maka dapat dirumuskan kesimpulan sebagai berikut:

1. Ibu balita yang terbanyak memiliki pengetahuan tentang penyapihan dini yang baik yaitu sebesar 122 responden (78,20 %).

2. Ibu balita yang terbanyak memiliki sikap tentang penyapihan dini yang baik yaitu sebesar 139 responden (89,10 %).

3. Setelah dilakukan uji gamma sommers d’ didapatkan hasil bahwa ada hubungan antara pengetahuan dan sikap ibu tentang penyapihan dini di Desa Ketapang Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang , dengan p=0,205 (p>0,05) dan kekuatan korelasi nya lemah dengan r= 0,383. B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan sesuai dengan kesimpulan yang didapatkan dari hasil penelitian dan pembahasan peneliti ingin memberikan saran kepada berbagai pihak yang berkaitan dengan penelitian ini antara lain:

1. Bagi Ibu Balita

Ibu dapat lebih meningkatkan lagi pengetahuan tentang penyapihan dari pengertian, tujuan, metode, keuntungan ,dan kerugian melalui buku, media massa dan penyuluhan.

2. Bagi Petugas Kesehatan Setempat

Petugas kesehatan terutama bidan diharapkan lebih dapat meningkatkan lagi pengetahuan tentang penyapihan penyuluhan – penyuluhan pada saat posyandu dan kegiatan lainnya.

(50)

Perlu diadakan penelitian lebih lanjut tentang hubungan pengetahuan ibu dan sikap nya pada penyapihan , mengingat penelitian ini lingkup nya terbatas.

DAFTAR PUSTAKA

(51)

Budiarto, E.2002. Biostatistik untuk Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta : EGC

Fitri A.2007.Panduan Lengkap Kesehatan Wanita. Yogyakarta : Gala Ilmu Semesta

Muchtadi. 2002. Gizi Untuk Bayi, ASI, Susu Formula dan Makanan tambahan. Jakarta : Pustaka Sinar Harapan.

Meliono.2007. Konsep dasar Pengetahuan . Jakarta : EGC

Nadesul. 2007. Makanan Sehat Untuk Bayi. Jakarta : Kawan Pustaka.

Notoatmodjo, S. 2003. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.

. 2007. Ilmu Pengetahuan Masyarakat dan Prinsip-pronsip Dasar. Jakarta : Rineka Cipta.

. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Purwanti, H. 2004. Konsep Penerapan ASI Eksklusif. Jakarta : EGC

Saryono . 2010. Metodologi Penelitian Kebidanan . Jakarta : Nuha Medika

Sastroasmoro. 2007.Membina Tumbuh Kembang Bayi dan Balita.

Sunyoto. 2011. Analisis regresi Dan Uji Hipotesis. CAPS. Yogyakarta.

Setiawan. 2010.Metodologi Penelitian Kebidanan. Jakarta : Nuha Medika

http://www.depkes.go.id/downloads/PP%20ASI.pdf

http://ibuhamil.com/diskusi-umum/8264-angka-kematian-bayi-masih-tinggi.html

gizi.depkes.go.id/wp-content/uploads/2012/05/SK-MP-ASI.pdf

(52)

http://www.tipsbayi.com/mengenalkan-mpasi-setelah-bayi-berusia-6-bulan.html Mengenalkan MPASI setelah Bayi berusia 6 bulan. Diakses 19 Desember 2012

Gambar

Gambar 2.1 Kerangka Konsep
Tabel 3.1 Definisi Operasional
Tabel 4.2 Distribusi Jumlah Sampel Ibu Balita Menurut Pendidikan Ibu di
Tabel 4.4 Distribusi Jumlah Sampel Ibu Balita Menurut Pengetahuan Ibu
+2

Referensi

Dokumen terkait

15:4 Maka tidak akan ada orang miskin di antaramu, sebab sungguh TUHAN akan memberkati engkau di negeri yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu untuk menjadi milik pusaka,

Warga jemaat yang berhak menjadi peserta Pelayanan Kedukaan “Yusuf Arimatea” (PKYA), adalah mereka yang telah terdaftar di Kantor Majelis/Jemaat GPIB FILADELFIA BINTARO JAYA

• Mencari faktor yang dapat mempengaruhi perubahan perilaku manusia yang berasal dari berbagai Teori dan kosep dalam Psikologi Belajar, yang mencakup:.

kemampuan mengakomodasi keterkaitan antar kriteria atau alternatif [2] Keterkaitan pada metode ANP ada 2 jenis yaitu keterkaitan dalam satu set elemen (inner dependence) dan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pemahaman siswa terhadap konsep materi sudut dengan kemampuan menghitung besar sudut pada segitiga di kelas VII

Penelitian ini menghasilkan temuan dengan proposisi: Memelihara kesetaraan (kafa‟ah)kemuliaan nasab,melestarikan nasab,dan memelihara hubungan kekerabatan. Adapun akibat

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh penulis, ada beberapa bentuk penggelapan asal usul anak di Kota semarang, antara lain adalah dengan membuat akta kelahiran langsung

Tujuan Penelitian adalah membangun sebuah aplikasi bagi studi kasus untuk membantu pemasaran properti, pelayanan pelanggan, follow up pelanggan, dan membantu pengelolaan data