• Tidak ada hasil yang ditemukan

IDENTIFIKASI KEBUTUHAN PELANGGAN DALAM PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN KONSEP TAS BACKPACK YANG ERGONOMIS DAN MULTIFUNGSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "IDENTIFIKASI KEBUTUHAN PELANGGAN DALAM PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN KONSEP TAS BACKPACK YANG ERGONOMIS DAN MULTIFUNGSI"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Identifikasi Kebutuhan Pelanggan (Nataya CR, dkk) Jurnal Teknik Industri ISSN: 1411-6340 36

IDENTIFIKASI KEBUTUHAN PELANGGAN DALAM

PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN KONSEP TAS

BACKPACK YANG ERGONOMIS DAN MULTIFUNGSI

Nataya Charoonsri Rizani1, Agie Satria2 1,2

Staf Pengajar Jurusan Teknik Industri Universitas Trisakti 2

Asisten Laboratorium Desain Sistem Kerja dan Ergonomi Trisakti ABSTRACT

Backpack is one of the most attractive bag because of its excellence in the load management. Preliminary research conducted in the productive age segment (17-40 years) respondents showed that the majority (53 percent) were dissatisfied with the existing backpack. Then narrowed the market share in the segment of students and white collar worker who required high mobility. Customer identification was conducted by several questionnaires. There were 6 primary needs and 21 target specification which connected on needs metric matrix.

Keyword : backpack, product design, ergonomics, primary needs, target specification, needs metric matrix.

1. PENDAHULUAN

Backpack (ransel), merupakan salah satu tas yang banyak digemari karena beberapa keunggulan antara lain kemudahan dalam hal membawa barang, manajemen beban yang lebih baik dan mencegah terjadinya cidera pada otot bahu. Pembagian tugas untuk menahan beban yang lebih bertumpu pada otot pinggul menyebabkan aktivitas membawa beban menjadi lebih mudah, seimbang dan stabil. Besarnya minat terhadap backpack ini yangmenjadi landasan pengembangan produk agar dapat memenuhi keinginan pemakai.

Penelitian pendahuluan kemudian dilakukan yang meliputi kegiatan pengamatan secara langsung dan penyebaran kuisioner pendahuluan. Kegiatan pengamatan langsung ini dilakukan di lapangan untuk mencari informasi-informasi yang selanjutnya akan menjadi dasar dari penelitian. Objek pengamatan adalah para pengguna tas backpack dan juga penelusuran melalui internet. Kegiatan pengamatan dilakukan selama satu bulan penuh di lingkungan kampus Trisakti dan tempat-tempat umum seperti pusat perbelanjaan, tempat wisata, sarana umum dan televisi. Hasil mind mapping hasil kegiatan pengamatan langsung dapat dilihat pada Gambar 1.

(2)

Identifikasi Kebutuhan Pelanggan (Nataya CR, dkk) Jurnal Teknik Industri ISSN: 1411-6340 37 Hasil kuesioner pendahuluan menjadi titik

tolak tujuan penelitian yaitu pengembangan tas backpack yang ergonomis dan multifungsi. Berdasarkan penelitian pendahuluan dapat disimpulkan :

1. 53% responden menyatakan ketidakpuasannya terhadap tas backpack yang telah ada.

2. Responden menginginkan Tas backpack tahan lama (1-5 tahun).

3. Responden menginginkan tas backpack yang ergonomis tetap bergaya trendy (sesuai keinginan pasar).

4. Responden menginginkan

pengembangan produk backpack untuk yang sesuai dengan responden mayoritas yaitu pelajar, mahasiswa dan eksekutif muda.

5. Responden menginginkah harga kompetitif dengan kualitas yang optimal (menggunakan bahan baku dengan kualitas yang baik dan harga yang murah)

Dalam makalah ini tujuan dari penelitian dititikberatkan pada identifikasi kebutuhan pelanggan yang merupakan fase pertama dalam tahap pengembangan tas backpack yang ergonomis dan multifungsi.

2. TINJAUAN PUSTAKA

Pengembangan Produk

Kriteria Pengembangan Produk

Lima dimensi spesifikasi yang umum digunakan untuk menilai kinerja usaha pengembangan produk, yaitu (Ulrich and Eppinger, 1995 (diterjemahkan oleh Nora A.dan Ivelinne A. M., 2001)):

1. Kualitas Produk

2. BiayaProduk

3. WaktuPengembangan Produk

4. BiayaPengembangan

5. KapabilitasPengembangan Fase Pengembangan Produk

Enam fase proses pengembangan yang dijadikan sebagai langkah–langkah awal pembuatan suatu produk hingga produk tersebut siap untuk digunkan. Berikut enam fase proses pengembangan tersebut (Ulrich and Eppinger, 1995 (diterjemahkan oleh Nora A.dan Ivelinne A. M., 2001)) :

0. Perencanaan

Kegiatan perencanaan sering dirujuk sebagai zerofase karena kegiatan ini mendahului persetujuan proyek dan proses peluncuran pengembangan produk aktual.

1. Pengembangan Konsep

Pada fase ini, mulai dilakukan identifikasi kebutuhan pasar target, membuat berbagai alternatif konsep dan kemudian dipilih yang terbaik untuk diteruskan pada proses pengembangan selanjutnya. Konsep adalah uraian dari bentuk, fungsi dan tampilan suatu produk dan biasanya dibarengi dengan sekumpulan spesifikasi, analisis produk–produk pesaing serta pertimbangan ekonomis proyek.

2. Perancangan Tingkat Sistem

Fase ini mencakup definisi arsitektur produk dan uraian produk menjadi subsistem–subsistem serta komponen– komponen. Output pada fase ini biasanya mencakup tata letak bentuk produk, spesifikasi secara fungsional dari tiap subsistem produk serta diagram aliran proses pendahuluan untuk proses perakitan akhir.

3. Perancangan Detail

Fase ini mencakup spesifikasi lengkap dari bentuk, material dan toleransi– toleransi dari seluruh komponen unik pada produk dan identifikasi seluruh komponen standar yang dibeli dari pemasok. Rencana proses dinyatakan dan peralatan dirancang untuk tiap komponen yang dibuat dalam sistem produksi.

4. Pengujian dan Perbaikan

(3)

Identifikasi Kebutuhan Pelanggan (Nataya CR, dkk) Jurnal Teknik Industri ISSN: 1411-6340 38 kebutuhan pelanggan. Sedangkan

prototipe berikutnya, dibuat dengan

komponen–komponen yang

dibutuhkan, tetapi tidak melalui proses perakitan yang sesungguhnya. Prototipe ini dimaksudkan untuk menjawab pertanyaan mengenai kinerja dan keandalan untuk mengidentifikasi perubahan– perubahan secara teknik untuk produk akhir.

5. Produksi Awal

Fase ini dibuat dengan menggunakan sistem produksi yang sesungguhnya. Tujuan dari produksi awal ini adalah untuk melatih pihak developer dalam memecahkan permasalahan yang mungkin timbul pada proses produksi sesungguhnya.

Fase 1 : Pengembangan Konsep

Dari keseluruhan fase pengembangan yang telah disebutkan di atas, fase 1 atau Pengembangan Konsep inilah yang memegang peranan terpenting. Tanpa mengecilkan peran dari fase-fase yang lain, karena pada fase inilah tim melakukan kegiatan penyaringan dan identifikasi kebutuhan pelanggan yang menjadi target pasar. Kebanyakan dari fase ini, informasi baru mungkin tersedia atau hasil– hasil yang diperoleh dapat menyebabkan tim untuk mengulang kegiatan awal sebelum melanjutkan ke kegiatan berikutnya. Perulangan ini umumnya disebut dengan iterasi. Fase ini terdiri dari beberapa kegiatan (Ulrich and Eppinger, 1995 (diterjemahkan oleh Nora A.dan Ivelinne A. M., 2001)), diantaranya :

1. IdentifikasiKebutuhan Pelanggan

Sasaran dari kegiatan ini adalah memahami kebutuhan pelanggan. Output dari kegiatan ini adalah sekumpulan pernyataan kebutuhan pelanggan yang tersusun rapi, diatur dalam daftar secara hierarki dengan bobot–bobot kepentingan untuk tiap kebutuhan.

2. PenetapanSpesifikasi Target

Spesifikasi merupakan uraian yang tepat mengenai bagaimana produk bekerja. Spesifikasi juga merupakan terjemahan dari kebutuhan pelanggan menjadi

kebutuhan secara teknis. Output dari kegiatan ini adalah suatu daftar spesifikasi target. Setiap spesifikasi terdiri dari suatu metrik (besaran), serta nilai–nilai batas dan ideal untuk besaran tersebut.

3. PenyusunanKonsep

Kegiatan ini mencakup gabungan dari penelitian eksternal, proses pemecahan masalah secara kreatif oleh tim dan penelitian sistematis dari bagian– bagian solusi yang dihasilkan oleh tim.

4. PemilihanKonsep

Pemilihan konsep merupakan kegiatan dimana berbagai konsep dianalisis secara berturut–turut, dieliminasi untuk mnegidentifikasi konsep mana yang paling menjanjikan. Proses ini biasanya terdiri dari beberapa iterasi dan mungkin diajukannya tambahan penyusunan dan perbaikan konsep.

5. PengujianKonsep

Satu atau lebih konsep akan diuji apakah kebutuhan pelanggan telah terpenuhi, memperkirakan potensi pasar dari produk dan mengidentifikasi beberapa kelemahan yang harus diperbaiki selama proses pengembangan selanjutnya. Jika respon pasar negatif, maka sebaiknya tim mengambil keputusan apakah harus dihentikan atau beberapa kegiatan awal mungkin diulang bila dibutuhkan.

6. PenentuanSpesifiksi Akhir

Pada kegiatan ini, tim melakukan penetapan akhir mengenai spesifikasi sebulumnya yang berasal dari penerjemahan kebutuhan pelanggan. Tim harus konsisten dengan nilai–nilai beasaran spesifik yang mencerminkan batasan–batasan pada konsep produk itu sendiri, batasan–batasan yang diidentifikasi melalui pemodelan secara teknis serta pilihan antara biaya dan kinerja.

7. Perencanaan Proyek

(4)

Identifikasi Kebutuhan Pelanggan (Nataya CR, dkk) Jurnal Teknik Industri ISSN: 1411-6340 39

Tabel 1 Enam Fase Proses Pengembangan Berserta Rincian Kegiatan Masing– Masing Bagian

Perencanaan Pengembangan Konsep Perancangan Tingkat Sistem promosi & peluncuran material

platform & arsitektur produk proses pabrikasi & perakitan

MANUFAKTUR DESAIN

(5)

prototipe-Identifikasi Kebutuhan Pelanggan (Nataya CR, dkk) Jurnal Teknik Industri ISSN: 1411-6340 40 proses yang menjamin kualitas

1.Penelitian : mendemonstrasikan teknologi-teknologi yang ada

1.Keuangan : melakukan analisis ekonomi

3.Manajeman umum : mengalokasikan sumber daya proyek

FUNGSI LAINNYA

2.Hukum : Menyelidiki

permasalahan-3. METODOLOGI PENELITIAN

Pemilihan Obyek Perancangan

1. Memilih Objek Penelitian (Produk)

Produk yang dipilih harus merupakan produk yang memenuhi kriteria-kriteria sebagai berikut : Pertama, produk yang terpilih merupakan produk yang telah dikenal secara luas oleh masyarakat.

2. Memilih Pasar Target (Segmentasi Pasar)

Segmentasi pasar diperlukan guna mempermudah proses pengerjaan proyek pengembangan ini dan menjadikannya tepat sasaran. Strategi yang digunakan untuk menentukan segmen pasar adalah market pull (tarikan pasar).

3. Pernyataan Misi (Mission

Statement)

Kesimpulan dari tahap perencanaan proyek adalah sebuah pernyataan misi (Mission Statement). Pernyataan misi ini akan digunakan sebagai petunjuk untuk memformulasikan definisi pasar target yang lebih detail dan asumsi-asumsi yang mendasari operasional proses

pengembangan. Pernyataan misi ini berisikan enam poin utama, yaitu :

a) Uraian Produk (Product Description),

menguraikan secara singkat mengenai produk yang akan dikembangkan, manfaat utama dan menyertakan visi dari produk tersebut.

b) Sasaran Bisnis Utama, menentukan waktu yang dibutuhkan selama proses perencanaan dan pengembangan, performansi finansial yang diharapkan dan target pangsa pasar.

c) Pasar Utama (Primary Market),

segmen pasar yang menjadi tujuan utama pemasaran produk.

d) Pasar Kedua (Secondary Market),

segmen pasar yang tingkat prioritasnya berada di bawah pasar utama.

e) Asumsi-Asumsi dan Batasan-Batasan, kemungkinan jangkauan konsep yang dapat dijadikan sebagai patokan atau fokus pengembangan. f) Stakeholder, berisikan sekumpulan

yang dipengaruhi oleh keberhasilan dan kegagalan produk.

4. HASIL DAN PEMBAHASAN OBYEK RANCANGAN

(6)

Identifikasi Kebutuhan Pelanggan (Nataya CR, dkk) Jurnal Teknik Industri ISSN: 1411-6340 41 yang mendasari mengapa tas backpack

yang terpilih, yaitu :

a) Hasil dari pengolahan data 30 kuisioner pendahulu. Semua responden (100%) menjawab poin B (Tahu) pada pertanyaan nomor satu yang berbunyi “Tahukah anda seperti apa tas backpack itu ?”.

b) Hasil dari pengamatan yang dilakukan secara langsung, bahwa hampir di setiap segmen ekonomi, umur, profesi dan jenis kelamin pada masyarakat, terdapat pengguna tas backpack. c) Hasil penelusuran di internet,

menunjukan bahwa dewasa ini semakin banyak penelitian yang berkaitan dengan tas backpack dan penggunanya.

Maka dapat disimpulkan bahwa, tas dengan jenis ransel atau backpack ini telah dikenal secara luas oleh masyarakat umum dari berbagai kalangan.

Target Pasar (Segmentasi Pasar)

Penentuan target pasar diawali dengan penyebaran kuisioner yang terdiri dari kuesioner pendahulu, kuisioner 1, kuisioner 2 dan kuisioner 3, pengamatan secara langsung dan penelusuran melalui internet. Berdasarkan hasil pengolahan data 30 kuisioner yang disebarkan, segmentasi pasar akan terfokus pada rentan usia antara 17 hingga 40 tahun. Segmen pasar ini termasuk ke dalam kelompok usia produktif. Rata-rata berprofesi sebagai pelajar, mahasiswa hingga pekerja dengan tingkat mobilitas dan keragaman aktivitas yang cukup tinggi. Mereka memerlukan backpack sebagai alat bantu untuk membawa barang keperluan yang diperlukan selama menjalankan aktivitas.

Pernyataan Misi

Terdiri dari uraian produk, sasaran bisnis utama, pasar utama, pasar kedua, asumsi dan batasan, dan stakeholder terkait.

Uraian Produk

Tas Backpack yang mengedepankan kebutuhan pelanggan melalui keunggulan pada segi kualitas bahan, daya tahan, inovasi desain, model yang trendy namun tetap ekonomis. Fokus utama tas ini ada pada nilai ergonomis yang memberikan rasa nyaman, aman dan

mengurangi dampak kelelahan pada bagian tubuh tertentu, khususnya sekitar bahu hingga pinggang

Sasaran Bisnis Utama

• Produk yang dibuat berupa prototipe

• Produk akan diujicobakan kepada lima orang responden selama satu minggu pemakaian

• Produk ini diharapkan mampu menjadi alternatif tas backpack dan menghapus ketidakpuasan para pelanggan terhadap tas backpack yang ada sebelumnya

Pasar Utama

Kelompok masyarakat yang menjalani aktivitas dengan mobilitas yang cukup tinggi dan sangat dekat dengan keberadaan tas. Rentang umur antara 17-40 tahun, seperti : • Siswa Sekolah Menengah

• Mahasiswa

• Kalangan pekerja baik kantoran

Pasar Kedua

Kelompok masyarakat yang membutuhkan tas backpack pada saat-saat dan kebutuhan-kebutuhan tertentu, seperti :

Traveller atau Backpacker • Para pendaki gunung

• Pengguna tas yang gemar bepergian dengan menggunakan kendaraan beroda dua dan atau menggunakan moda transportasi umum • Para pengguna tas yang menginginkan tas

tidak menggangu gerak tubuh lainnya

Asumsi dan Batasan

• Produk tidak di produksi secara massal • Produksi hanya sebatas kepentingan tugas

akhir

• Fokus utama terletak pada konsep ergonomis dan ekonomis

• Produk yang diproduksi hanya satu jenis, yaitu tas dengan model ransel (backpack) • Produk dibuat di Bogor, Indonesia

• Daya tahan tas berkisar antara 1 hingga 5 tahun

Stakeholder

Produk ini dibuat semata-mata untuk kepentingan penelitian. Namun, apabila terdapat pihak-pihak yang tertarik, dapat melakukan kontak langsung dengan pihak peneliti, seperti :

(7)

Identifikasi Kebutuhan Pelanggan (Nataya CR, dkk) Jurnal Teknik Industri ISSN: 1411-6340 42 2. Produsen ataupun penjual tas backpack

dengan maksud memasarkan dan segala macam bentuk kegiatan komersil lainya 3. Pengguna tas backpack (konsumen akhir)

yang berkeinginan menggunakan prototype

Identifikasi Kebutuhan Pelanggan

Penentuan kebutuhan pelanggan didahului dengan mencari customer statements yang

kemudian diterjemahkan ke dalam customer needs. Penyaringan terhadap customer needs kemudian dilakukan untuk memilih yang dianggap signifikan. Untuk mempermudah kemudian dikelompokkan primary needs dan secondary needs dan kemudian dicari tingkat kepentingannya.

Tabel 2 Tabel Primary Needs dan Secondary Needs

Primary Needs Secondary Needs

Fleksibelitas Produk

Tas backpack dapat menampaung buku (kertas) dan alat tulis dengan aman

Tas backpack multifungsi untuk keperluan sekolah, kuliah, bekerja, kegiatan olahraga dan kegiatan outdoor

Tas backpack dapat digunakan untuk membawa laptop

Nilai Estetika Produk

Tas backpack memiliki desain yang sederhana dan menarik

(trendy)

Tas backpack dengan desain bentuk yang proporsional

(Bodyfit)

Tas backpack memiliki kreasi warna yang menarik, tidak mencolok dan variatif

Kualitas Bahan dan Daya Tahan Produk

Tas backpack terbuat dari bahan yang ringan dan

berkualitas

Tas backpack terbuat dari bahan yang kedap air

Tas backpack dilengkapi dengan resleting yang berkualitas dan efisien

Tas backpack dilengkapi dengan kunci pengaman yang

efektif dan efisien

Tas backpack memiliki kualitas jahitan yang baik pada bagian sambungan

Nilai Ergonomis Produk (Keamanan & Kenyamanan)

Tas backpack dilengkapi dengan beberapa kantong khusus, tersembunyi dan aman

Tas backpack memiliki desain pengalokasian beban yang nyaman dan merata

Tas backpack memiliki desain alas punggung yang

ergonomis (sirlulasi udara, menahan posisi punggung dan empuk)

Tas backpack memiliki desain tali utama yang ergonomis (dapat diatur, dilepas, empuk dan lebar)

Tabel 3 Tingkat Kepentingan Relatif Customer Needs

No. Kebutuhan Pelanggan Tingkat Kepentingan 1 Tas backpack dapat menampaung buku (kertas) dan alat tulis

dengan aman 5

2 Tas backpack multifungsi untuk keperluan sekolah, kuliah,

bekerja, kegiatan olahraga dan kegiatan outdoor 5

3 Tas backpack dapat digunakan untuk membawa laptop 5

4 Tas backpack memiliki desain yang sederhana dan menarik

(trendy) 5

5 Tas backpack dengan desain bentuk yang proporsional

(Bodyfit) 5

6 Tas backpack memiliki kreasi warna yang menarik, tidak

(8)

Identifikasi Kebutuhan Pelanggan (Nataya CR, dkk) Jurnal Teknik Industri ISSN: 1411-6340 43

7 Tas backpack terbuat dari bahan yang ringan dan berkualitas 5

8 Tas backpack terbuat dari bahan yang kedap air 4

9 Tas backpack dilengkapi dengan resleting yang berkualitas

dan efisien 4

10 Tas backpack dilengkapi dengan kunci pengaman yang

efektif dan efisien 4

11 Tas backpack memiliki kualitas jahitan yang baik pada bagian

sambungan 5

12 Tas backpack dilengkapi dengan beberapa kantong khusus,

tersembunyi dan aman 4

13 Tas backpack memiliki desain pengalokasian beban yang

nyaman dan merata 5

14 Tas backpack memiliki desain alas punggung yang ergonomis

(sirlulasi udara, menahan posisi punggung dan empuk 5

15 Tas backpack memiliki desain tali utama yang ergonomis

(dapat diatur, dilepas, empuk dan lebar) 5

16 Tas backpack dengan modifikasi kapasitas yang dapat diatur

sesuai kebutuhan 3

17 Tas backpack dilengkapi dengan tali tambahan sebagai

modifikasi menjadi tas selempang 3

18 Tas backpack dilengkapi dengan trolley 3

19 Tas backpack dilengkapi dengan jaket 2

20 Tas backpack dilengkapi dengan tali pinggang 3

21 Tas backpack dilengkapi dengan kantong pada sisi luar untuk

membawa botol minum 3

22 Tas backpack dilengkapi dengan ruang tambahan untuk

membawa makanan 3

23 Tas backpack memiliki harga yang kompetitif dan terjangkau 5

Sesudah dicari tingkat kepentingan dilanjutkan dengan penentuan spesifikasi target dan menentukan hubungan antara needs dan target yang ada. Hasil tahapan ini dapat dipetakan dalam needs metrics matrix.

5. KESIMPULAN DAN SARAN

1. Terdapat 6 primary needs yang teridentifikasi yaitu fleksibilitas produk, nilai estetika produk, kualitas bahan dan daya tahan produk, nilai ergonomi produk, modifikasi dan inovasi, dan nilai ekonomis produk.

2. Fleksibilitas produk terdiri dari secondary needs yang mempunyai tingkat kepentingan tinggi yaitu backpack yang dapat membawa buku, laptop dan multifungsi.

3. Nilai estetika produk terdiri dari secondary needs yang mempunyai tingkat

kepentingan tinggi yaitu desain sederhana dan proporsional.

4. Kualitas bahan dan daya tahan produk terdiri dari secondary needs yang mempunyai tingkat kepentingan tinggi yaitu terbuat dari bahan yang ringan dan kualitas jahitan yang baik.

5. Nilai ergonomis produk terdiri dari secondary needs yang mempunyai tingkat kepentingan tinggi yaitu alokasi beban nyaman, alas punggung ergonomis dan desain tali utama yang.

6. Dua primary needs terakhir terdiri dari secondary needs dengan tingkat kepentingan yang tidak terlalu tinggi.

(9)

Identifikasi Kebutuhan Pelanggan (Nataya CR, dkk) Jurnal Teknik Industri ISSN: 1411-6340 44 Tabel 4 Needs Metrics-Matrix

: Hubungan Sedang : Hubungan Kuat

(10)

Identifikasi Kebutuhan Pelanggan (Nataya CR, dkk) Jurnal Teknik Industri ISSN: 1411-6340 45

6. DAFTAR PUSTAKA

[1] Eko Nurmianto. 2008. Ergonomi: Konsep Dasar dan Aplikasinya. Edisi Kedua. Surabaya: Guna Widya.

[2] Nora Azmi dan Iveline Anne Marie. 2001. Perancangan dan Pengembangan Produk. Diterjemahkan dari Ulrich, Karl T. dan Eppinger, Steven D. 1995. Product Design and Development. Edisi Pertama. Jakarta: Salemba Teknika. [3] Y. Martinus P.. “Pengantar Ergonomi

Desain 1 dan 2”. Catatan Kuliah

Jurusan Desain. Bandung: Institut Teknologi Bandung (ITB).

[4] Hurst, Kenneth S. 2006. Prinsip – Prinsip Perancangan Teknik. Diterjemahkan dari Engineering Design Principles. Jakarta: Erlangga.

Gambar

Gambar 1 Mind Maping Kegiatan Pengamatan Langsung
Tabel 1 Enam Fase Proses Pengembangan Berserta Rincian Kegiatan Masing– Masing Bagian
Tabel 2 Tabel Primary NeedsPrimary Needs dan Secondary Needs  Secondary Needs

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka perlu dilakukan penelitian dengan judul “DAMPAK PENAMBANGAN BAHAN GALIAN GOLONGAN C TERHADAP SOSIAL EKONOMI DAN LINGKUNGAN DI

(3) Kendala yang dihadapi tuha peut dalam menyelesaikan konflik yang terjadi dalam masyarakat di kecamatan Kluet Utara yaitu berkaitan dengan kesediaan masyarakat yang

Kompetensi profesional, hal ini berpengaruh ke peserta didik termotivasi untuk selalu belajar meningkatkan prestasi belajarnya yang ditunjukkan dengan adanya peningkatan nilai

Pada mata kuliah proses produksi ini,tujuan diadakannya praktikum tentang pengerjaan mesin frais ini adalah agar mahasiswa lebih mengerti tentang cara-cara atau

Rekomendasi penelitian ditujukan kepada: (1) guru BK untuk dapat bekerja sama dengan guru mata pelajaran dalam hal pelatihan menguasai teknik dasar bermain agar guru

bahwa kesulitan yang dialami siswa dalam menyelesaikan soal cerita matematika adalah mereka tidak memahami bentuk soal yang harus diterjemahkan ke dalam. kalimat

Partikel materi adalah bagian terkecil dari materi yang masih mempunyai sifat sama dengan materi tersebut.. Contohnya, partikel gula pasir adalah bagian terkecil dari gula pasir

Teknik pembiusan dengan penyuntikkan obat yang dapat menyebabkan pasien mengantuk, tetapi masih memiliki respon normal terhadap rangsangan verbal dan tetap dapat mempertahankan