15 BAB III
METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas, istilah dalam bahasa
Inggris adalah Classroom Action Research (CAR). Penelitian ditujukan pada mata pelajaran Matematika kelas 5 Semester II tahun ajaran 2014/2015. Proses dalam
penelitian ini dilakukan dalam 2 siklus. Setiap siklus peneliti mengumpulkan data
hasil belajar dengan melakukan evaluasi. Setiap siklus dikatakan selesai apabila
penelitian telah mencapai target yang diinginkan sesuai indikator kerja. Setiap
siklus memuat satu Kompetensi Dasar (KD) dan diajarkan dalam tiga kali
pertemuan. Oleh karena itu, siklus II memiliki materi ajar yang berbeda dari
materi ajar siklus I tetapi masih dalam satu Standar Kompetensi(SK).
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di kelas 5 SD Negeri Ringinharjo 01 yang
berdasarkan lokasi merupakan wilayah Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD)
Pendidikan Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan pada semserter II tahun
pelajaran 2014/2015.
Penentuan waktu penelitian mengacu pada kalender akademik sekolah
karena Penelitian Tindakan Kelas memerlukan beberapa siklus, masing-masing
siklus dilaksanakan minimal dalam 3 kali pertemuan. Materi pembelajaran yang
dilakukan yaitu mata pelajaran Matematika dengan pokok bahasan
mengidentiifkasi siffat bangun datar dan bangun ruang. Rincian alokasi waktu
Tabel 3.1
Jadwal Penelitian Tindakan Kelas SDN 1 Ringinharjo Tahun Pelajaran 2014/2015
Waktu
Kegiatan 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Observasi
Persiapan
Pelaksanaan :
Siklus I :
a. Pertemuan 1 b. Pertemuan 2 c. Pertemuan 3 Silkus 2 :
a. Pertemuan 1 b. Pertemuan 2 c. Pertemuan 3 Analisis Data
Penyusunan
Berdasarkan tabel 3.1 diketahui bahwa penelitian tindakan kelas ini
dilaksanakan selama 4 bulan yaitu dari bulan Januari sampai dengan April 2015.
Pada bulan Januari dipergunakan oleh peneliti untuk melakukan observasi.
Perencanaan lain terkait dengan penelitian dilakukan peneliti pada bulan Maret,
seperti menyusun instrumen dan uji validitas soal yang dilakukan di SDN 1
Ringinharjo pada minggu ke-3 bulan Maret. Selanjutnya pada bulan Maret
minggu ke-3 peneliti mulai melaksanakan penelitian tindakan kelas siklus I
dilanjutkan pelaksanaan siklus II pada bulan April minggu ke-4. Pelaksanaan
tindakan penelitian siklus II mengacu kepada hasil refleksi dari pelaksanaan
tindakan siklus I, pelaksanaan kegiatan observasi oleh guru observer dilaksanakan
bersamaan dengan pelaksanaan tindakan penelitian. Selanjutnya pada bulan April
minggu ke-4 peneliti mengolah data hasil penelitian dan menyusun laporan
penelitian
3.3 Subjek Penelitian
Subjek peneletian yang diambil adalah SD Negeri Ringinharjo 01,
sedangkan objek penelitian ini adalah siswa kelas 5 sebanyak 22 siswa yang
terdiri dari siswa laki-laki 10 dan siswa perempuan 12 siswa.
3.4 Variabel Penelitian
Penelitian ini terdiri dari variable bebas dan variabel terikat yang menjadi
objek penelitian. Dua variabel bebas yang menjadi objek penelitian yaitu model
pembelajaran NHT dan media power point, sedangkan variabel terikat yang
menjadi objek penelitian adalah hasil belajar siswa. Untuk memperjelas batasan
penelitian dibuat definisi operasional sebagai berikut:
Pembelajaran kooperatif tipe NHT merupakan salah satu tipe
pembelajaran kooperatif yang menekankan pada struktur khusus yang dirancang
untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan memiliki tujuan untuk
meningkatkan penguasaan akademik. Merujuk pada konsep Kagen dalam
Ibrahim (2000: 29), terdapat tiga langkah yaitu :
a) Pembentukan kelompok; b) Diskusi masalah;
c) Tukar jawaban antar kelompok
Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan menggunakan model
pembelajaran Numbered Head Together juga dengan berbantuan media power point yang semakin membuat pembelajaran lebih menarik.
Media Power Point sebagai variable. Penggunaan media Power Point merupakan suatu alat bantu untuk meningkatkan hasil belajar Matematika siswa.
Penggunaan Power Point dalam pembelajaran dapat mendukung penyampaian
materi yang diberikan oleh guru.
Hasil belajar merupakan hasil dari proses pembelajaran yang diukur
dengan menggunakan tes. Dalam hal ini tes hasil belajar diambil dari nilai tes
evaluasi siklus 1 dan nilai tes evaluasi siklus 2.
3.5 Rencana dan Prosedur Penelitian
Rancangan penelitian tindakan ini akan dilakukan dalam dua siklus, tiap
siklus terdiri dari tiga kali pertemuan. Setiap pembelajaran yang dilakukan
menggunakan model pembelajaran NHT berbantuan power point.
Prosedur yang digunakan dalam penelitian ini adalah model spiral, yang
dikemukakan oleh C.Kemmis dan Mc.Taggart, melalui siklus yang terdiri dari
tiga tahap yaitu rencana tindakan, tikndakan, dan observasi, dan refleksi.
Berdasarkan model spiral dari Kemmis dan Mc. Taggart, maka kegiatan tiap
siklusnya dapat dilaksanakan dengan tahapan sebagai berikut:
3.5.1 Siklus Penelitian 3.5.1.1Siklus 1
siklus pertama dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan, dengan
melaksanakan tahap perencanaan, implementasi dan observasi, serta tahap
refleksi. Berikut penjabaran dari setiap tahapnya.
a. Tahap perencanaan
1) Menyusun RPP matematika dengan menggunakan model NHT
berbantuan power pint dengan kompetensi dasar mengidentifikasi
bangun datar.
2) Mempersiapkan media pembelajaran
3) Membuat kelompok secara acak
4) Menyiapakan instrument penelitian berupa lembar observasi untuk
mengetahui aktivitas guru dan siswa selama pembelajaran.
5) Menyusun tes akhir siklus 1 untuk mengetahui hasil belajara siswa
b. Tahap Implementasi dan Observasi
Pelaksanaan pembelajaran siklus 1 dijabarkan dalam kegiatan
Pertemuan Pertama
1) Guru menyiapkan media pembelajaran sesuai dengan materi yang telah
disusun pada RPP dengan menggunakan model NHT berbantuan
power point.
2) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
3) Siswa mengamati power point tentang bangun datar yang ditayangkan
oleh guru
4) Siswa mendapatkan nomor kepala sebgai identitas kelompok
5) Siswa dalam kelompok mendapatkan pertanyaan dari guru
6) Siswa dalam kelompok berdiskusi untuk menjawab pertanyaaan guru
tentang sifat-sifat bangun datar
7) Siswa menyampaikan hasil diskusi kelompok sesuai dengan nomor
yang ditentukan guru
8) Siswa bersama guru membahas hasil diskusi
9) Guru member skor kepada tiap kelompok yang menjawab dengan
benar.
10)Siswa bersama guru bertanya jawab tentang pembelajaran yang belum
dimengerti
11)Siswa bersama guru menyimpulkan pembelajaran
Petemuan Kedua
1) Guru menyiapkan media pembelajaran sesuai dengan materi yang
telah disusun pada RPP dengan menggunakan model NHT berbantuan
power point.
2) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
3) Siswa mengamati power point tentang bangun datar yang ditayangkan
oleh guru
4) Siswa mendapatkan nomor kepala sebgai identitas kelompok
5) Siswa dalam kelompok mendapatkan pertanyaan dari guru
6) Siswa dalam kelompok berdiskusi untuk menjawab pertanyaaan guru
7) Siswa menyampaikan hasil diskusi kelompok sesuai dengan nomor
yang ditentukan guru
8) Siswa bersama guru membahas hasil diskusi
9) Guru member skor kepada tiap kelompok yang menjawab dengan
benar.
10)Siswa bersama guru bertanya jawab tentang pembelajaran yang belum
dimengerti
11)Siswa bersama guru menyimpulkan pembelajaran
Pertemuan ketiga
1) Siswa bersama guru mengulas kembali cara mengidentifikasi bangun
datar
2) Siswa dan guru bertanya jawab tentang sifat-sifat bangun datar
3) Siswa bersama guru bertanya jawab tentang hal yang belum diketahui
4) Siswa mengerjakan tes evaluasi
5) Siswa dengan bimbingan guru membahas evaluasi
c. Refleksi
Refleksi dilakukan untuk memahami hal-hal yang berkaitan dengan proses
pembelajaran dan hasil yang diperoleh dari tindakan yang telah dilakukan.
3.5.1.2Siklus 2
Siklus kedua dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan sama seperti siklus
pertama tetapi terdapat perbedaan pada materi ajar, dengan melaksanakan tahap
perencanaan, implementasi dan observasi, serta tahap refleksi. Berikut penjabaran
dari setiap tahapnya.
a. Tahap perencanaan
1) Menyusun RPP matematika dengan menggunakan model NHT
berbantuan power pint dengan kompetensi dasar mengidentifikasi
bangun ruang
2) Mempersiapkan media pembelajaran
4) Menyiapakan instrument penelitian berupa lembar observasi untuk
mengetahui aktivitas guru dan siswa selama pembelajaran.
5) Menyusun tes akhir siklus II untuk mengetahui hasil belajara siswa
b. Tahap Implementasi dan Observasi
Pelaksanaan pembelajaran siklus II dijabarkan dalam kegiatan
pembelajaran di bawah ini.
Pertemuan Pertama
1) Guru menyiapkan media pembelajaran sesuai dengan materi yang
telah disusun pada RPP dengan menggunakan model NHT berbantuan
power point.
2) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
3) Siswa mengamati power point tentang bangun ruang yang
ditayangkan oleh guru
4) Siswa mendapatkan nomor kepala sebgai identitas kelompok
5) Siswa dalam kelompok mendapatkan pertanyaan dari guru
6) Siswa dalam kelompok berdiskusi untuk menjawab pertanyaaan guru
tentang sifat-sifat bangun datar
7) Siswa menyampaikan hasil diskusi kelompok sesuai dengan nomor
yang ditentukan guru
8) Siswa bersama guru membahas hasil diskusi
9) Guru member skor kepada tiap kelompok yang menjawab dengan
benar.
10)Siswa bersama guru bertanya jawab tentang pembelajaran yang belum
dimengerti
11)Siswa bersama guru menyimpulkan pembelajaran
Pertemuan Kedua
1) Guru menyiapkan media pembelajaran sesuai dengan materi yang
telah disusun pada RPP dengan menggunakan model NHT berbantuan
power point.
3) Siswa mengamati power point tentang bangun ruang yang
ditayangkan oleh guru
4) Siswa mendapatkan nomor kepala sebgai identitas kelompok
5) Siswa dalam kelompok mendapatkan pertanyaan dari guru
6) Siswa dalam kelompok berdiskusi untuk menjawab pertanyaaan guru
tentang sifat-sifat bangun datar
7) Siswa menyampaikan hasil diskusi kelompok sesuai dengan nomor
yang ditentukan guru
8) Siswa bersama guru membahas hasil diskusi
9) Guru member skor kepada tiap kelompok yang menjawab dengan
benar.
10)Siswa bersama guru bertanya jawab tentang pembelajaran yang belum
dimengerti
11)Siswa bersama guru menyimpulkan pembelajaran
Pertemuan ketiga
1) Siswa bersama guru mengulas kembali cara mengidentifikasi bangun
ruang
2) Siswa dan guru bertanya jawab tentang sifat-sifat bangun ruang
3) Siswa bersama guru bertanya jawab tentang hal yang belum diketahui
4) Siswa mengerjakan tes evaluasi
5) Siswa dengan bimbingan guru membahas evaluasi
d. Refleksi
Refleksi dilakukan untuk memahami hal-hal yang berkaitan dengan proses
pembelajaran dan hasil yang diperoleh dari tindakan yang telah dilakukan.
3.6 Jenis Data, Teknik Pengumpulan Data, dan Instrumen Penelitian jenis penelitian, teknik pengumpulan data dan instrument penelitian yang
akan digunakan dalam penelitian ini akan dibahas secara lebih jelas sebagai
3.6.1 Jenis Data
Ada dua jenis data yang diperoleh dari penelitian tindakan ini yaitu data
kualitatif dan kualitatif. Data kualitatif yaitu data yang diperoleh langsung dari
hasil pengamatan siswa dan guru. Sedangkan data kuantitatif merupakan data
yang diperoleh langsung dari skor yang diperoleh dari tes formatif dan rubrik
penilaian unjuk kerja.
3.6.2 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dipakai dalam penelitian tindakan ini
menggunakan teknik tes dan non tes yang terdiri dari:
3.6.2.1Teknik Tes
Teknik pengumpulan menggunakan teknik tes berbentuk pilihan ganda
yang digunakan untuk mengukur kemampuan siswa setelah diberi model
pembelajaran NHT yang berbantuan power point.
3.6.2.2Teknik Non tes
Teknik non tes dalam penelitian ini berupa observasi dan dokumentasi.
Observasi digunakan untuk mendapatkan data tentang pengajaran guru yang
dilakukan di dalam kelas serta peran siswa, sehingga dapat dilihat dalam
pembelajaran benar-benar sesuai dengan kondisi yang diharapkan. Dokumentasi
juga perlukan untuk mendapatkan data tentang identitas siswa.
3.6.3 Instrumen Penelitian
Instrumen yang dipakai dalam penelitian tindakan kelas ini menggunakan
bentuk materi soal tes formatif berbentuk soal pilihan ganda dan lembar observasi
untuk siklus I dan siklus II. Observasi penerapan model NHT difokuskan pada
aktifitas guru dan siswa selama proses pemnbelajaran. Adapun kisi-kisi observasi
Tabel 3.2
Kisi-kisi Lembar Observasi Guru
No Aspek dan Indikator Item
1. Pra Pembelajaran
a. Kesiapan ruang, alat, serta media pembelajaran
b. Memeriksa kesiapan siswa
1,2
2. Kegiatan Awal
c. Melakukan apersepsi
d. Menyampaikan tujuan pembelajaran
3,4
3.
Kegiatan Inti
e. Kegiatan penomoran
f. Penayangan power point untuk menunjukkan
permasalahan
g. Guru membimbing siswa berdiskusi kelompok
h. Guru memanggil nomor perwakilan kelompok untuk
menyampaikan hasil kerja kelompok
i. Guru membimbing siswa menyampaikan hasil diskusi
5,6,7,8,
9
4. Kegiatan Akhir
10. Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan
pembelajaran
11. Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan
siswa
12. Membuat rangkuman dengan melibatkan siswa
13. Melakukan evaluasi terhadap siswa
10,11,1
2,13
Penilaian proses dan hasil 14. Guru menguasai kelas
15. Guru melaksanakan pembelajaran dengan runtut dan
memberikan evaluasi
Untuk mengetahui berhasil atau tidaknya guru dalam melaksanakan
pembelajaran dengan penggunaan model NHT berbantuan power point digunakan skala Likert (Sugiyono,2010:139) dengan keterangan:
1) Apabila pernyataan tersebut dilakukan oleh guru dalam kategori sangat
tidak baik.
2) Apabila pernyataan tersebut dilakukan oleh guru dalam kategori
kurang baik.
3) Apabila pernyataan tersebut dilakukan oleh guru dalam kategori
cukup baik.
4) Apabila pernyataan tersebut dilakukan oleh guru dalam kategori
baik.
5) Apabila pernyataan tersebut dilakukan oleh guru dalam kategori
sangat baik.
Menurut Tampubolon (2014:246) pedoman penilaian dapat menggunakan
tabel konversi sebagai berikut:
Tabel 3.3 Rentang Nilai
Interval nilai Kategori Makna
81 – 100 A Sangat Baik
61 – 80 B Baik
41 – 60 C Cukup Baik
21 – 40 D Kurang Baik
0 – 20 E Sangat Tidak Baik
Adapun lembar pengamatan yang disediakan untuk melakukan pengamatan
terhadap aktivitas siswa selama mengikuti proses pembelajaran dengan
menggunakan model NHT berbantuan power point dalam dilihat dalam tabel 3.4 berikut.
Tabel 3.4
Kisi-Kisi Lembar Observasi Siswa
No Aspek dan Indikator Item
1. Pra Pembelajaran
a. Melakukan doa awal pembelajaran
b. Mempersiapkan perlengkapan belajar
1,2
2. Kegiatan Awal
c. Menjawab apersepsi
d. menyimak tujuan pembelajaran
3,4
3. Kegiatan Inti
e. Siswa mengamati power point tentang bangun datar
yang ditayangkan oleh guru
f. Siswa mendapatkan nomor kepala sebgai identitas
kelompok
g. Siswa dalam kelompok mendapatkan pertanyaan dari
guru
h. Siswa dalam kelompok berdiskusi untuk menjawab
pertanyaaan guru tentang sifat-sifat bangun datar
i. Siswa menyampaikan hasil diskusi kelompok sesuai
dengan nomor yang ditentukan guru
j. Siswa atau kelompok lain menanggapi apabila ada
perbedaan
k. Siswa bersama guru membahas hasil diskusi
5,6,7,8,9,
4.
Penutup
l. Siswa siswa bersama guru menyimpulkan
pembelajaran
m. Menyusun rangkuman
n. Melakukan evaluasi terhadap siswa
o. Melaksanakan doa penutup pembelajaran
12,13,14,
15
Untuk mengetahui berhasil atau tudaknya guru dalam melaksanakan
pembelajaran dengan penggunaan model NHT berbantuan power point digunakan skala Likert (Sugiyono,2010:139) dengan keterangan:
1. Apabila pernyataan tersebut dilakukan oleh guru dalam kategori sangat
tidak baik.
2. Apabila pernyataan tersebut dilakukan oleh guru dalam kategori kurang
baik.
3. Apabila pernyataan tersebut dilakukan oleh guru dalam kategori cukup
baik.
4. Apabila pernyataan tersebut dilakukan oleh guru dalam kategori baik.
5. Apabila pernyataan tersebut dilakukan oleh guru dalam kategori sangat
baik.
Menurut Tampubolon (2014:246) pedoman penilaian dapat menggunakan
tabel konversi sebagai berikut:
Tabel 3.5
Rentang Nilai Meurut Tampupolon
Interval nilai Kategori Makna
81 – 100 A Sangat Baik
61 – 80 B Baik
41 – 60 C Cukup Baik
0 – 20 E Sangat Tidak Baik
Nilai Rata-rata =
Selain lembar pengamatan yang digunakan untuk mengetahui kegiatan
pebelajaran yang dilakukan oleh guru dan siswa juga diperlukan instrument butir
soal tes yang digunakan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan siswa
terhadap pembelajaran prasiklus, dan sebagai pembanding menignkatnya hasil
belajar antar siklus. Soal tes berbentuk pilihan ganda yang dapat dilihat kisi-kisi
soal pada tabel berikut.
Tabel 3.6
Kisi-kisi Soal Matematika Siklus I Standar
kompetensi
Kompetensi dasar
bangun datar
yang diberikan.
Tabel 3.7
Kisi-kisi Soal Matematika Siklus II Standar
kompetensi
Kompetensi dasar Indikator Item pada tes
3.7 Uji Validitas dan Reabilitas 3.7.1 Uji Validitas
“Validitas merupakan ketepatan mengukur yang dimiliki oleh sebutir item utnuk mengukur apa yang seharusnya” menurut Wardani Naniek Sulistya, Slameto (Sudjono,A,2011:85). Instrumen yang digunakan harus dapat mengukur
apa yang seharusnya diukur, jadi validitas menekankan pada alat pengukuran atau
kecermatan suatu instrumen pengukuran dalam melakukan fungsi ukurnya.
Rentang indeks validitas 20 siswa dapat dilihat pada tabel 3.8 berikut.
Tabel 3.8
Rentang indeks Validitas
No Indeks Interpretasi
1 0,81 – 1,00 Sangat tinggi
2 0,61 – 0,80 Tinggi
3 0,41 – 0,60 Cukup
4 0,21 – 0,40 Rendah
5 0,00 – 0,20 Sangat Rendah
3.7.2 Uji Realibitas
Naniek Sulistya Wardani, Slameto (2012:86) “Reliabilitas adalah kemampuan untuk memberikan hasil pengukuran yang konstan”. Rentang indeks reabilitas 20 siswa dapat dilihat pada tabel 3.9 berikut.
Tabel 3.9
Rentang indeks Reliabilitas No Indeks Interpretasi
1 0,81 – 1,00 Sangat reliabel
2 0,61 – 0,80 Reliabel
3 0,41 – 0,60 Cukup reliabel
4 0,21 – 0,40 Agak reliabel
3.8 Teknik Analisis Data
Analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif
kualitatif dan deskriptif kuantitatif.
a) Teknik analisis deskriptif kualitatif diperoleh dari hasil lembar observasi
guru dan siswa dengan pembelajaran kooperatif tipe NHT (Numbered Head Together) berbantuan media Power Point. Deskriptif kualitatif dipaparkan dalam bentuk kalimat untuk memperoleh kesimpulan dari hasil
observasi terhadapa guru dan siswa.
b) Teknik analisis deskriptif kuantitatif diperoleh dari hasil belajar kognitif
siswa. Penyajian data kuantitatif dipaparkan dalam bentuk persentase
kemudian dianalisis dengan deskriptif komparatif yang membandingakan
antara hasil belajar matematika antar siklus berdasarkan kriterian yang
ditentukan. Analisis data kemudian disajikan dalam bentuk tebel dan
diagram. Focus analisis dititik beratkan pada pencapaian ketuntasan
belajar untuk masing-masing siklus.
3.9 Indikator Kerja
Untuk mengetahui tingkat keberhasilan penelitian ini dapat dilihat dengan
indikator sebagai berikut :
Indikator keberhasilan belajar dalam penelitian tindakan kelas ini adalah
apabila peserta didik yang nilainya tuntas belajar sudah lebih dari atau sama
dengan 75%. Peserta didik dikatakan mencapai tuntas belajar kognitif apabila
peserta didik mampu menguasai kompetensi atau tujuan pembelajaran yang
mengacu pada KKM yang telah ditetapkan sekolah, yaitu 70.
Indikator kinerja dalam penelitian ini adalah meningkatkan pemahaman
tentang materi pelajaran dan meningkatnya hasil belajar siswa yang ditandai
dengan:
1. Rata-rata nilai kelas diatas 70.