• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Model Numbered Head Together Berbantuan Power Point untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Kelas 5 SD Negeri Ringinharjo 01 Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Model Numbered Head Together Berbantuan Power Point untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Kelas 5 SD Negeri Ringinharjo 01 Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

15 BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas, istilah dalam bahasa

Inggris adalah Classroom Action Research (CAR). Penelitian ditujukan pada mata pelajaran Matematika kelas 5 Semester II tahun ajaran 2014/2015. Proses dalam

penelitian ini dilakukan dalam 2 siklus. Setiap siklus peneliti mengumpulkan data

hasil belajar dengan melakukan evaluasi. Setiap siklus dikatakan selesai apabila

penelitian telah mencapai target yang diinginkan sesuai indikator kerja. Setiap

siklus memuat satu Kompetensi Dasar (KD) dan diajarkan dalam tiga kali

pertemuan. Oleh karena itu, siklus II memiliki materi ajar yang berbeda dari

materi ajar siklus I tetapi masih dalam satu Standar Kompetensi(SK).

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di kelas 5 SD Negeri Ringinharjo 01 yang

berdasarkan lokasi merupakan wilayah Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD)

Pendidikan Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan pada semserter II tahun

pelajaran 2014/2015.

Penentuan waktu penelitian mengacu pada kalender akademik sekolah

karena Penelitian Tindakan Kelas memerlukan beberapa siklus, masing-masing

siklus dilaksanakan minimal dalam 3 kali pertemuan. Materi pembelajaran yang

dilakukan yaitu mata pelajaran Matematika dengan pokok bahasan

mengidentiifkasi siffat bangun datar dan bangun ruang. Rincian alokasi waktu

(2)

Tabel 3.1

Jadwal Penelitian Tindakan Kelas SDN 1 Ringinharjo Tahun Pelajaran 2014/2015

Waktu

Kegiatan 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Observasi

Persiapan

Pelaksanaan :

Siklus I :

a. Pertemuan 1 b. Pertemuan 2 c. Pertemuan 3 Silkus 2 :

a. Pertemuan 1 b. Pertemuan 2 c. Pertemuan 3 Analisis Data

Penyusunan

Berdasarkan tabel 3.1 diketahui bahwa penelitian tindakan kelas ini

dilaksanakan selama 4 bulan yaitu dari bulan Januari sampai dengan April 2015.

Pada bulan Januari dipergunakan oleh peneliti untuk melakukan observasi.

Perencanaan lain terkait dengan penelitian dilakukan peneliti pada bulan Maret,

seperti menyusun instrumen dan uji validitas soal yang dilakukan di SDN 1

Ringinharjo pada minggu ke-3 bulan Maret. Selanjutnya pada bulan Maret

minggu ke-3 peneliti mulai melaksanakan penelitian tindakan kelas siklus I

dilanjutkan pelaksanaan siklus II pada bulan April minggu ke-4. Pelaksanaan

tindakan penelitian siklus II mengacu kepada hasil refleksi dari pelaksanaan

tindakan siklus I, pelaksanaan kegiatan observasi oleh guru observer dilaksanakan

bersamaan dengan pelaksanaan tindakan penelitian. Selanjutnya pada bulan April

minggu ke-4 peneliti mengolah data hasil penelitian dan menyusun laporan

penelitian

(3)

3.3 Subjek Penelitian

Subjek peneletian yang diambil adalah SD Negeri Ringinharjo 01,

sedangkan objek penelitian ini adalah siswa kelas 5 sebanyak 22 siswa yang

terdiri dari siswa laki-laki 10 dan siswa perempuan 12 siswa.

3.4 Variabel Penelitian

Penelitian ini terdiri dari variable bebas dan variabel terikat yang menjadi

objek penelitian. Dua variabel bebas yang menjadi objek penelitian yaitu model

pembelajaran NHT dan media power point, sedangkan variabel terikat yang

menjadi objek penelitian adalah hasil belajar siswa. Untuk memperjelas batasan

penelitian dibuat definisi operasional sebagai berikut:

Pembelajaran kooperatif tipe NHT merupakan salah satu tipe

pembelajaran kooperatif yang menekankan pada struktur khusus yang dirancang

untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan memiliki tujuan untuk

meningkatkan penguasaan akademik. Merujuk pada konsep Kagen dalam

Ibrahim (2000: 29), terdapat tiga langkah yaitu :

a) Pembentukan kelompok; b) Diskusi masalah;

c) Tukar jawaban antar kelompok

Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan menggunakan model

pembelajaran Numbered Head Together juga dengan berbantuan media power point yang semakin membuat pembelajaran lebih menarik.

Media Power Point sebagai variable. Penggunaan media Power Point merupakan suatu alat bantu untuk meningkatkan hasil belajar Matematika siswa.

Penggunaan Power Point dalam pembelajaran dapat mendukung penyampaian

materi yang diberikan oleh guru.

(4)

Hasil belajar merupakan hasil dari proses pembelajaran yang diukur

dengan menggunakan tes. Dalam hal ini tes hasil belajar diambil dari nilai tes

evaluasi siklus 1 dan nilai tes evaluasi siklus 2.

3.5 Rencana dan Prosedur Penelitian

Rancangan penelitian tindakan ini akan dilakukan dalam dua siklus, tiap

siklus terdiri dari tiga kali pertemuan. Setiap pembelajaran yang dilakukan

menggunakan model pembelajaran NHT berbantuan power point.

Prosedur yang digunakan dalam penelitian ini adalah model spiral, yang

dikemukakan oleh C.Kemmis dan Mc.Taggart, melalui siklus yang terdiri dari

tiga tahap yaitu rencana tindakan, tikndakan, dan observasi, dan refleksi.

Berdasarkan model spiral dari Kemmis dan Mc. Taggart, maka kegiatan tiap

siklusnya dapat dilaksanakan dengan tahapan sebagai berikut:

3.5.1 Siklus Penelitian 3.5.1.1Siklus 1

siklus pertama dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan, dengan

melaksanakan tahap perencanaan, implementasi dan observasi, serta tahap

refleksi. Berikut penjabaran dari setiap tahapnya.

a. Tahap perencanaan

1) Menyusun RPP matematika dengan menggunakan model NHT

berbantuan power pint dengan kompetensi dasar mengidentifikasi

bangun datar.

2) Mempersiapkan media pembelajaran

3) Membuat kelompok secara acak

4) Menyiapakan instrument penelitian berupa lembar observasi untuk

mengetahui aktivitas guru dan siswa selama pembelajaran.

5) Menyusun tes akhir siklus 1 untuk mengetahui hasil belajara siswa

b. Tahap Implementasi dan Observasi

Pelaksanaan pembelajaran siklus 1 dijabarkan dalam kegiatan

(5)

Pertemuan Pertama

1) Guru menyiapkan media pembelajaran sesuai dengan materi yang telah

disusun pada RPP dengan menggunakan model NHT berbantuan

power point.

2) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

3) Siswa mengamati power point tentang bangun datar yang ditayangkan

oleh guru

4) Siswa mendapatkan nomor kepala sebgai identitas kelompok

5) Siswa dalam kelompok mendapatkan pertanyaan dari guru

6) Siswa dalam kelompok berdiskusi untuk menjawab pertanyaaan guru

tentang sifat-sifat bangun datar

7) Siswa menyampaikan hasil diskusi kelompok sesuai dengan nomor

yang ditentukan guru

8) Siswa bersama guru membahas hasil diskusi

9) Guru member skor kepada tiap kelompok yang menjawab dengan

benar.

10)Siswa bersama guru bertanya jawab tentang pembelajaran yang belum

dimengerti

11)Siswa bersama guru menyimpulkan pembelajaran

Petemuan Kedua

1) Guru menyiapkan media pembelajaran sesuai dengan materi yang

telah disusun pada RPP dengan menggunakan model NHT berbantuan

power point.

2) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

3) Siswa mengamati power point tentang bangun datar yang ditayangkan

oleh guru

4) Siswa mendapatkan nomor kepala sebgai identitas kelompok

5) Siswa dalam kelompok mendapatkan pertanyaan dari guru

6) Siswa dalam kelompok berdiskusi untuk menjawab pertanyaaan guru

(6)

7) Siswa menyampaikan hasil diskusi kelompok sesuai dengan nomor

yang ditentukan guru

8) Siswa bersama guru membahas hasil diskusi

9) Guru member skor kepada tiap kelompok yang menjawab dengan

benar.

10)Siswa bersama guru bertanya jawab tentang pembelajaran yang belum

dimengerti

11)Siswa bersama guru menyimpulkan pembelajaran

Pertemuan ketiga

1) Siswa bersama guru mengulas kembali cara mengidentifikasi bangun

datar

2) Siswa dan guru bertanya jawab tentang sifat-sifat bangun datar

3) Siswa bersama guru bertanya jawab tentang hal yang belum diketahui

4) Siswa mengerjakan tes evaluasi

5) Siswa dengan bimbingan guru membahas evaluasi

c. Refleksi

Refleksi dilakukan untuk memahami hal-hal yang berkaitan dengan proses

pembelajaran dan hasil yang diperoleh dari tindakan yang telah dilakukan.

3.5.1.2Siklus 2

Siklus kedua dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan sama seperti siklus

pertama tetapi terdapat perbedaan pada materi ajar, dengan melaksanakan tahap

perencanaan, implementasi dan observasi, serta tahap refleksi. Berikut penjabaran

dari setiap tahapnya.

a. Tahap perencanaan

1) Menyusun RPP matematika dengan menggunakan model NHT

berbantuan power pint dengan kompetensi dasar mengidentifikasi

bangun ruang

2) Mempersiapkan media pembelajaran

(7)

4) Menyiapakan instrument penelitian berupa lembar observasi untuk

mengetahui aktivitas guru dan siswa selama pembelajaran.

5) Menyusun tes akhir siklus II untuk mengetahui hasil belajara siswa

b. Tahap Implementasi dan Observasi

Pelaksanaan pembelajaran siklus II dijabarkan dalam kegiatan

pembelajaran di bawah ini.

Pertemuan Pertama

1) Guru menyiapkan media pembelajaran sesuai dengan materi yang

telah disusun pada RPP dengan menggunakan model NHT berbantuan

power point.

2) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

3) Siswa mengamati power point tentang bangun ruang yang

ditayangkan oleh guru

4) Siswa mendapatkan nomor kepala sebgai identitas kelompok

5) Siswa dalam kelompok mendapatkan pertanyaan dari guru

6) Siswa dalam kelompok berdiskusi untuk menjawab pertanyaaan guru

tentang sifat-sifat bangun datar

7) Siswa menyampaikan hasil diskusi kelompok sesuai dengan nomor

yang ditentukan guru

8) Siswa bersama guru membahas hasil diskusi

9) Guru member skor kepada tiap kelompok yang menjawab dengan

benar.

10)Siswa bersama guru bertanya jawab tentang pembelajaran yang belum

dimengerti

11)Siswa bersama guru menyimpulkan pembelajaran

Pertemuan Kedua

1) Guru menyiapkan media pembelajaran sesuai dengan materi yang

telah disusun pada RPP dengan menggunakan model NHT berbantuan

power point.

(8)

3) Siswa mengamati power point tentang bangun ruang yang

ditayangkan oleh guru

4) Siswa mendapatkan nomor kepala sebgai identitas kelompok

5) Siswa dalam kelompok mendapatkan pertanyaan dari guru

6) Siswa dalam kelompok berdiskusi untuk menjawab pertanyaaan guru

tentang sifat-sifat bangun datar

7) Siswa menyampaikan hasil diskusi kelompok sesuai dengan nomor

yang ditentukan guru

8) Siswa bersama guru membahas hasil diskusi

9) Guru member skor kepada tiap kelompok yang menjawab dengan

benar.

10)Siswa bersama guru bertanya jawab tentang pembelajaran yang belum

dimengerti

11)Siswa bersama guru menyimpulkan pembelajaran

Pertemuan ketiga

1) Siswa bersama guru mengulas kembali cara mengidentifikasi bangun

ruang

2) Siswa dan guru bertanya jawab tentang sifat-sifat bangun ruang

3) Siswa bersama guru bertanya jawab tentang hal yang belum diketahui

4) Siswa mengerjakan tes evaluasi

5) Siswa dengan bimbingan guru membahas evaluasi

d. Refleksi

Refleksi dilakukan untuk memahami hal-hal yang berkaitan dengan proses

pembelajaran dan hasil yang diperoleh dari tindakan yang telah dilakukan.

3.6 Jenis Data, Teknik Pengumpulan Data, dan Instrumen Penelitian jenis penelitian, teknik pengumpulan data dan instrument penelitian yang

akan digunakan dalam penelitian ini akan dibahas secara lebih jelas sebagai

(9)

3.6.1 Jenis Data

Ada dua jenis data yang diperoleh dari penelitian tindakan ini yaitu data

kualitatif dan kualitatif. Data kualitatif yaitu data yang diperoleh langsung dari

hasil pengamatan siswa dan guru. Sedangkan data kuantitatif merupakan data

yang diperoleh langsung dari skor yang diperoleh dari tes formatif dan rubrik

penilaian unjuk kerja.

3.6.2 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dipakai dalam penelitian tindakan ini

menggunakan teknik tes dan non tes yang terdiri dari:

3.6.2.1Teknik Tes

Teknik pengumpulan menggunakan teknik tes berbentuk pilihan ganda

yang digunakan untuk mengukur kemampuan siswa setelah diberi model

pembelajaran NHT yang berbantuan power point.

3.6.2.2Teknik Non tes

Teknik non tes dalam penelitian ini berupa observasi dan dokumentasi.

Observasi digunakan untuk mendapatkan data tentang pengajaran guru yang

dilakukan di dalam kelas serta peran siswa, sehingga dapat dilihat dalam

pembelajaran benar-benar sesuai dengan kondisi yang diharapkan. Dokumentasi

juga perlukan untuk mendapatkan data tentang identitas siswa.

3.6.3 Instrumen Penelitian

Instrumen yang dipakai dalam penelitian tindakan kelas ini menggunakan

bentuk materi soal tes formatif berbentuk soal pilihan ganda dan lembar observasi

untuk siklus I dan siklus II. Observasi penerapan model NHT difokuskan pada

aktifitas guru dan siswa selama proses pemnbelajaran. Adapun kisi-kisi observasi

(10)

Tabel 3.2

Kisi-kisi Lembar Observasi Guru

No Aspek dan Indikator Item

1. Pra Pembelajaran

a. Kesiapan ruang, alat, serta media pembelajaran

b. Memeriksa kesiapan siswa

1,2

2. Kegiatan Awal

c. Melakukan apersepsi

d. Menyampaikan tujuan pembelajaran

3,4

3.

Kegiatan Inti

e. Kegiatan penomoran

f. Penayangan power point untuk menunjukkan

permasalahan

g. Guru membimbing siswa berdiskusi kelompok

h. Guru memanggil nomor perwakilan kelompok untuk

menyampaikan hasil kerja kelompok

i. Guru membimbing siswa menyampaikan hasil diskusi

5,6,7,8,

9

4. Kegiatan Akhir

10. Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan

pembelajaran

11. Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan

siswa

12. Membuat rangkuman dengan melibatkan siswa

13. Melakukan evaluasi terhadap siswa

10,11,1

2,13

Penilaian proses dan hasil 14. Guru menguasai kelas

15. Guru melaksanakan pembelajaran dengan runtut dan

memberikan evaluasi

(11)

Untuk mengetahui berhasil atau tidaknya guru dalam melaksanakan

pembelajaran dengan penggunaan model NHT berbantuan power point digunakan skala Likert (Sugiyono,2010:139) dengan keterangan:

1) Apabila pernyataan tersebut dilakukan oleh guru dalam kategori sangat

tidak baik.

2) Apabila pernyataan tersebut dilakukan oleh guru dalam kategori

kurang baik.

3) Apabila pernyataan tersebut dilakukan oleh guru dalam kategori

cukup baik.

4) Apabila pernyataan tersebut dilakukan oleh guru dalam kategori

baik.

5) Apabila pernyataan tersebut dilakukan oleh guru dalam kategori

sangat baik.

Menurut Tampubolon (2014:246) pedoman penilaian dapat menggunakan

tabel konversi sebagai berikut:

Tabel 3.3 Rentang Nilai

Interval nilai Kategori Makna

81 – 100 A Sangat Baik

61 – 80 B Baik

41 – 60 C Cukup Baik

21 – 40 D Kurang Baik

0 – 20 E Sangat Tidak Baik

(12)

Adapun lembar pengamatan yang disediakan untuk melakukan pengamatan

terhadap aktivitas siswa selama mengikuti proses pembelajaran dengan

menggunakan model NHT berbantuan power point dalam dilihat dalam tabel 3.4 berikut.

Tabel 3.4

Kisi-Kisi Lembar Observasi Siswa

No Aspek dan Indikator Item

1. Pra Pembelajaran

a. Melakukan doa awal pembelajaran

b. Mempersiapkan perlengkapan belajar

1,2

2. Kegiatan Awal

c. Menjawab apersepsi

d. menyimak tujuan pembelajaran

3,4

3. Kegiatan Inti

e. Siswa mengamati power point tentang bangun datar

yang ditayangkan oleh guru

f. Siswa mendapatkan nomor kepala sebgai identitas

kelompok

g. Siswa dalam kelompok mendapatkan pertanyaan dari

guru

h. Siswa dalam kelompok berdiskusi untuk menjawab

pertanyaaan guru tentang sifat-sifat bangun datar

i. Siswa menyampaikan hasil diskusi kelompok sesuai

dengan nomor yang ditentukan guru

j. Siswa atau kelompok lain menanggapi apabila ada

perbedaan

k. Siswa bersama guru membahas hasil diskusi

5,6,7,8,9,

(13)

4.

Penutup

l. Siswa siswa bersama guru menyimpulkan

pembelajaran

m. Menyusun rangkuman

n. Melakukan evaluasi terhadap siswa

o. Melaksanakan doa penutup pembelajaran

12,13,14,

15

Untuk mengetahui berhasil atau tudaknya guru dalam melaksanakan

pembelajaran dengan penggunaan model NHT berbantuan power point digunakan skala Likert (Sugiyono,2010:139) dengan keterangan:

1. Apabila pernyataan tersebut dilakukan oleh guru dalam kategori sangat

tidak baik.

2. Apabila pernyataan tersebut dilakukan oleh guru dalam kategori kurang

baik.

3. Apabila pernyataan tersebut dilakukan oleh guru dalam kategori cukup

baik.

4. Apabila pernyataan tersebut dilakukan oleh guru dalam kategori baik.

5. Apabila pernyataan tersebut dilakukan oleh guru dalam kategori sangat

baik.

Menurut Tampubolon (2014:246) pedoman penilaian dapat menggunakan

tabel konversi sebagai berikut:

Tabel 3.5

Rentang Nilai Meurut Tampupolon

Interval nilai Kategori Makna

81 – 100 A Sangat Baik

61 – 80 B Baik

41 – 60 C Cukup Baik

(14)

0 – 20 E Sangat Tidak Baik

Nilai Rata-rata =

Selain lembar pengamatan yang digunakan untuk mengetahui kegiatan

pebelajaran yang dilakukan oleh guru dan siswa juga diperlukan instrument butir

soal tes yang digunakan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan siswa

terhadap pembelajaran prasiklus, dan sebagai pembanding menignkatnya hasil

belajar antar siklus. Soal tes berbentuk pilihan ganda yang dapat dilihat kisi-kisi

soal pada tabel berikut.

Tabel 3.6

Kisi-kisi Soal Matematika Siklus I Standar

kompetensi

Kompetensi dasar

(15)

bangun datar

yang diberikan.

Tabel 3.7

Kisi-kisi Soal Matematika Siklus II Standar

kompetensi

Kompetensi dasar Indikator Item pada tes

3.7 Uji Validitas dan Reabilitas 3.7.1 Uji Validitas

“Validitas merupakan ketepatan mengukur yang dimiliki oleh sebutir item utnuk mengukur apa yang seharusnya” menurut Wardani Naniek Sulistya, Slameto (Sudjono,A,2011:85). Instrumen yang digunakan harus dapat mengukur

apa yang seharusnya diukur, jadi validitas menekankan pada alat pengukuran atau

(16)

kecermatan suatu instrumen pengukuran dalam melakukan fungsi ukurnya.

Rentang indeks validitas 20 siswa dapat dilihat pada tabel 3.8 berikut.

Tabel 3.8

Rentang indeks Validitas

No Indeks Interpretasi

1 0,81 – 1,00 Sangat tinggi

2 0,61 – 0,80 Tinggi

3 0,41 – 0,60 Cukup

4 0,21 – 0,40 Rendah

5 0,00 – 0,20 Sangat Rendah

3.7.2 Uji Realibitas

Naniek Sulistya Wardani, Slameto (2012:86) “Reliabilitas adalah kemampuan untuk memberikan hasil pengukuran yang konstan”. Rentang indeks reabilitas 20 siswa dapat dilihat pada tabel 3.9 berikut.

Tabel 3.9

Rentang indeks Reliabilitas No Indeks Interpretasi

1 0,81 – 1,00 Sangat reliabel

2 0,61 – 0,80 Reliabel

3 0,41 – 0,60 Cukup reliabel

4 0,21 – 0,40 Agak reliabel

(17)

3.8 Teknik Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif

kualitatif dan deskriptif kuantitatif.

a) Teknik analisis deskriptif kualitatif diperoleh dari hasil lembar observasi

guru dan siswa dengan pembelajaran kooperatif tipe NHT (Numbered Head Together) berbantuan media Power Point. Deskriptif kualitatif dipaparkan dalam bentuk kalimat untuk memperoleh kesimpulan dari hasil

observasi terhadapa guru dan siswa.

b) Teknik analisis deskriptif kuantitatif diperoleh dari hasil belajar kognitif

siswa. Penyajian data kuantitatif dipaparkan dalam bentuk persentase

kemudian dianalisis dengan deskriptif komparatif yang membandingakan

antara hasil belajar matematika antar siklus berdasarkan kriterian yang

ditentukan. Analisis data kemudian disajikan dalam bentuk tebel dan

diagram. Focus analisis dititik beratkan pada pencapaian ketuntasan

belajar untuk masing-masing siklus.

3.9 Indikator Kerja

Untuk mengetahui tingkat keberhasilan penelitian ini dapat dilihat dengan

indikator sebagai berikut :

Indikator keberhasilan belajar dalam penelitian tindakan kelas ini adalah

apabila peserta didik yang nilainya tuntas belajar sudah lebih dari atau sama

dengan 75%. Peserta didik dikatakan mencapai tuntas belajar kognitif apabila

peserta didik mampu menguasai kompetensi atau tujuan pembelajaran yang

mengacu pada KKM yang telah ditetapkan sekolah, yaitu 70.

Indikator kinerja dalam penelitian ini adalah meningkatkan pemahaman

tentang materi pelajaran dan meningkatnya hasil belajar siswa yang ditandai

dengan:

1. Rata-rata nilai kelas diatas 70.

Gambar

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian Tindakan Kelas SDN 1 Ringinharjo
Tabel 3.2
tabel konversi sebagai berikut:
Tabel 3.4
+5

Referensi

Dokumen terkait

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LAJU REAKSI DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF.. TEKNIK NUMBERED HEAD

Simpulan penelitian adalah penggunaan metode Numbered Head Together dapat meningkatkan keaktifan belajar dongeng siswa kelas I SDN Sidomulyo 02 Gunungwungkal

Catatlah secara singkat hal-hal yang terjadi pada guru, siswa, dan proses pembelajaran tema Selalu Berhemat Energi dengan Model Numbered Head Together berbantuan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Numbered Head Together (NHT) berbantuan mind mapping dapat

Untuk mengatasi masalah dan meningkatkan hasil belajar siswa peneliti mengambil salah satu model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together dan pendekatan

Hipotesis nol (Ho) dalam penelitian ini adalah tidak terdapat pengaruh penggunaan Tipe Numbered Head Together pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial terhadap

berjudl “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together Berbantuan Media Gambar Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Pada Siswa.. Kelas 4 SD Negeri

Hipotesis tindakan dalam penelitian penggunaan model Numbered Head Together dapat meningkatkan hasil belajar matematika materi bangun datar bagi siswa kelas IV