• Tidak ada hasil yang ditemukan

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEK (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEK (1)"

Copied!
79
0
0

Teks penuh

(1)

SEKTOR KONTRUKSI

SUB SEKTOR SIPIL

JABATAN KERJA

PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN GEDUNG

MELAKSANAKAN PEKERJAAN PERSIAPAN

KODE UNIT KOMPETENSI:

F.4xxxx.003.02

BUKU INFORMASI

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

B A DAN P E MB I N AAN K ONS T R UK S I

PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN KONSTRUKSI

Jalan Sapta Taruna Raya, Komplek PU Pasar Jumat - Jakarta Selatan

(2)

Pengembangansumberdayamanusia di bidangjasakonstruksibertujuanuntukmeningkatkankompetensisesuaistand Berbagaiupayaditempuh, baikmelaluipendidikan formal, pelatihansecaraberjenjangsampaipadatingkatpemagangan sehinggatenagakerjamampumewujudkanstandarkinerja yang dipersyaratkan di tempatkerja.

Untukmeningkatkankompetensitersebut, PusatPembinaanKompetensidanPelatihanKonstruksiKementerianPekerjaan

ditugasiuntukmelakukanpembinaankompetensi, secarabertahapmenyusunstandar-standarkompetensikerja Kegiatanpenyediaankompetensikerjatersebutdimulaidengananalisakompetensidalamrangkamenyusunsuatustandarkom

dapatdigunakanuntukmengukurkompetensitenagakerja di bidangjasakonstruksi yang bertugassesuaijabatankerjanyas 1999, tentangJasaKonstruksidanperaturanpelaksanaannya.

PenyusunanModulPelatihan (MateriPelatihanBerbasisKompetensi) untukjabatankerjaPelaksanaL

PelaksanaLapanganPekerjaanGedung, yang dalampenjabarannyakepada program pelatihantertuangpadaKurikulu dilakukandenganmengindentifikasi Unit-unit KompetensimelaluianalisisterhadapKriteriaUnjukKerja (KUK) yang m merupakandasarrumusanpenyusunankurikulumdansilabuspelatihan.

Modulinimerupakansalahsatusaranadasar yang digunakandalampelatihansebagaiupayamemenuhikompete sehinggadimungkinkanadanyatambahanmateri-materilainnyauntuklebihmeningkatkankompetensidaristandar yang dipe

Penyusunanmodulinimelaluibeberapatahapandiantaranya Focus Group Discusionserta Workshop yang melibatkan Denganketerbatasanpelibatan stakeholder terkaitdalam proses penyusunanmodulini, danseiring makatetapdiupayakanpenyesuaiandanperbaikansecaraberkelanjutansejalandengandilaksanakannyapelatihandenganm instruktur ,asesorsertasemuapihak.

Padakesempataninidisampaikanbanyakterimakasihkepadatimpenyusun yang telahmencurahkansegalakemampuanny telahterlibatdalampenyusunanmodulpelatihanini.

Jakarta, Juli 2013

PUSATPEMBINAAN

KOMPETENSI DAN PELATIHANKONSTRUKSI

Judul Modul:Melaksanakan Pekerjaan Persiapan

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

Daftar Isi ... ii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1

Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) ... 1

1.2

Penjelasan Materi Pelatihan ... 1

1.3

Pengakuan Kompetensi Terkini ... 3

1.4

Pengertian-pengertian / Istilah ... 3

BAB II STANDAR KOMPETENSI ... 6

2.1

Peta Paket Pelatihan ... 6

2.2

Pengertian Unit Standar Kompetensi ... 6

2.3

Unit Kompetensi yang Dipelajari ... 7

BAB III STRATEGI DAN METODE PELATIHAN ... 12

3.1

Strategi Pelatihan ... 12

3.2

Metode Pelatihan ... 13

3.3

RancangBangunPembelajaranMateriPelatihan ……….……13

BAB IV PELAKSANAAN PEKERJAAN PERSIAPAN ... 25

4.1

Pendahuluan ... 25

4.2

Interpretasigambarkerjadanspesifikasiteknis ... 29

4.3

Penyusunan program kerjapelaksanaanpekerjaan ... 37

4.4

Mobilisasisumberdaya ... 55

BAB V SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI

5.1

Sumber Daya Manusia ... 74

5.2

Sumber-sumber Kepustakaan ... 75

5.3

Alat yang di perlukan ... 76

LAMPIRAN

Judul Modul:Melaksanakan Pekerjaan Persiapan

(4)

Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan

Buku Informasi Edisi: 2013 Halaman: 1 dari 76

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Konsep Dasar Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK)

1.1.1 Pelatihan berbasis kompetensi.

Pelatihan berbasis kompetensi adalah pelatihan kerja yang

menitikberatkan pada penguasaan kemampuan kerja yang mencakup

pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan standar

kompetensi yang ditetapkan dan persyaratan di tempat kerja.

1.1.2 Kompeten ditempat kerja.

Jika seseorang kompeten dalam pekerjaan tertentu, maka yang

bersangkutan memiliki seluruh keterampilan, pengetahuan dan sikap

kerja yang perlu untuk ditampilkan secara efektif di tempat kerja, sesuai

dengan standar yang telah ditetapkan.

1.2 Penjelasan Materi Pelatihan

1.2.1 Desain materi pelatihan

Materi Pelatihan ini didesain untuk dapat digunakan pada Pelatihan

Klasikal dan Pelatihan Individual / mandiri.

a. Pelatihan klasikal adalah pelatihan yang disampaiakan oleh seorang

instruktur.

b. Pelatihan individual / mandiri adalah pelatihan yang dilaksanakan

oleh peserta dengan menambahkan unsur-unsur / sumber-sumber

yang diperlukan dengan bantuan dari instruktur.

1.2.2 Isi Materi Pelatihan

a. Buku Informasi

Buku informasi ini adalah sumber pelatihan untuk instruktur maupun

peserta pelatihan.

(5)

Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan

Buku Informasi Edisi: 2013 Halaman: 2 dari 76

Buku kerja ini harus digunakan oleh peserta pelatihan untuk

mencatat setiap pertanyaan dan kegiatan praktek, baik dalam

Pelatihan Klasikal maupun Pelatihan Individual / mandiri.

Buku ini diberikan kepada peserta pelatihan dan berisi:

1) Kegiatan-kegiatan yang akan membantu peserta pelatihan untuk

mempelajari dan memahami informasi.

2) Kegiatan pemeriksaan yang digunakan untuk memonitor

pencapaian keterampilan peserta pelatihan.

3) Kegiatan penilaian untuk menilai kemampuan peserta pelatihan

dalam melaksanakan praktek kerja.

c. Buku Penilaian

Buku penilaian ini digunakan oleh instruktur untuk menilai jawaban

dan tanggapan peserta pelatihan pada Buku Kerja dan berisi :

1) Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh peserta pelatihan sebagai

pernyataan keterampilan.

2) Metode-metode yang disarankan dalam proses penilaian

keterampilan peserta pelatihan.

3) Sumber-sumber yang digunakan oleh peserta pelatihan untuk

mencapai keterampilan.

4) Semua jawaban pada setiap pertanyaan yang diisikan pada Buku

Kerja.

5) Petunjuk bagi instruktur untuk menilai setiap kegiatan praktek.

6) Catatan pencapaian keterampilan peserta pelatihan.

1.2.3 Penerapan materi pelatihan

a. Pada pelatihan klasikal, kewajiban instruktur adalah:

1) Menyediakan Buku Informasi yang dapat digunakan peserta

pelatihan sebagai sumber pelatihan.

2) Menyediakan salinan Buku Kerja kepada setiap peserta

pelatihan.

3) Menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama dalam

penyelenggaraan pelatihan.

4) Memastikan setiap peserta pelatihan memberikan jawaban /

tanggapan dan menuliskan hasil tugas prakteknya pada Buku

(6)

Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan

Buku Informasi Edisi: 2013 Halaman: 3 dari 76

b. Pada Pelatihan individual / mandiri, kewajiban peserta pelatihan adalah:

1) Menggunakan Buku Informasi sebagai sumber utama pelatihan.

2) Menyelesaikan setiap kegiatan yang terdapat pada Buku Kerja.

3) Memberikan jawaban pada Buku Kerja.

4) Mengisikan hasil tugas praktek pada Buku Kerja.

5) Memiliki tanggapan-tanggapan dan hasil penilaian oleh instruktur.

1.3 Pengakuan Kompetensi Terkini

1.3.1 Pengakuan Kompetensi Terkini (Recognition of Current Competency-RCC)

Jika seseorang telah memiliki pengetahuan dan keterampilan yang

diperlukan untuk elemen unit kompetensi tertentu, maka yang

bersangkutan dapat mengajukan pengakuan kompetensi terkini, yang

berarti tidak akan dipersyaratkan untuk mengikuti pelatihan.

1.3.2 Persyaratan

Untuk mendapatkan pengakuan kompetensi terkini, seseorang harus

sudah memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja, yang diperoleh

melalui:

a. Bekerja dalam suatu pekerjaan yang memerlukan suatu pengetahuan,

keterampilan dan sikap kerja yang sama atau

b. Berpartisipasi dalam pelatihan yang mempelajari kompetensi yang

sama atau

c. Mempunyai pengalaman lainnya yang mengajarkan pengetahuan dan

keterampilan yang sama.

1.4 Pengertian-pengertian / Istilah

1.4.1 Profesi

Profesi adalah suatu bidang pekerjaan yang menuntut sikap, pengetahuan

serta keterampilan/keahlian kerja tertentu yang diperoleh dari proses

pendidikan, pelatihan serta pengalaman kerja atau penguasaan

sekumpulan kompetensi tertentu yang dituntut oleh suatu

pekerjaan/jabatan.

(7)

Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan

Buku Informasi Edisi: 2013 Halaman: 4 dari 76

Standardisasi adalah proses merumuskan, menetapkan serta menerapkan

suatu standar tertentu.

1.4.3 Penilaian / Uji Kompetensi

Penilaian atau Uji Kompetensi adalah proses pengumpulan bukti melalui

perencanaan, pelaksanaan dan peninjauan ulang (review) penilaian serta

keputusan mengenai apakah kompetensi sudah tercapai dengan

membandingkan bukti-bukti yang dikumpulkan terhadap standar yang

dipersyaratkan.

1.4.4 Pelatihan

Pelatihan adalah proses pembelajaran yang dilaksanakan untuk mencapai

suatu kompetensi tertentu dimana materi, metode dan fasilitas pelatihan

serta lingkungan belajar yang ada terfokus kepada pencapaian unjuk kerja

pada kompetensi yang dipelajari.

1.4.5 Kompetensi

Kompetensi adalah kemampuan seseorang yang dapat terobservasi

mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja dalam

menyelesaikan suatu pekerjaan atau sesuai dengan standar unjuk kerja

yang ditetapkan.

1.4.6 Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI)

KKNI adalah kerangka penjenjangan kualifikasi kompetensi yang dapat

menyandingkan, menyetarakan dan mengintegrasikan antara bidang

pendidikan dan bidang pelatihan kerja serta pengalaman kerja dalam

rangka pemberian pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan struktur

pekerjaan di berbagai sektor.

1.4.7 Standar Kompetensi

Standar kompetensi adalah rumusan tentang kemampuan yang harus

dimiliki seseorang untuk melakukan suatu tugas atau pekerjaan yang

didasari atas pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja sesuai dengan

unjuk kerja yang dipersyaratkan.

1.4.8 Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI)

SKKNI adalah rumusan kemampuan kerja yang mencakup aspek

pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang relevan dengan

pelaksanaan tugas dan syarat jabatan yang ditetapkan sesuai dengan

(8)

Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan

Buku Informasi Edisi: 2013 Halaman: 5 dari 76

1.4.9 Sertifikat Kompetensi

Adalah pengakuan tertulis atas penguasaan suatu kompetensi tertentu

kepada seseorang yang dinyatakan kompeten yang diberikan oleh

Lembaga Sertifikasi Profesi, baik LSP maupun Badan Sertifikasi

Kompetensi.

1.4.10 Sertifikasi Kompetensi

Adalah proses penerbitan sertifikat kompetensi yang dilakukan secara

sistematis dan terprogram serta dilaksanakan secara obyektif melalui uji

kompetensi yang mengacu kepada standar kompetensi nasional dan/ atau

(9)

Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan

Buku Informasi Edisi: 2013 Halaman: 6 dari 76

BAB II

STANDAR KOMPETENSI

2.1 Peta Paket Pelatihan

Materi Pelatihan ini merupakan bagian dari Paket Pelatihan Jabatan Kerja

Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung yaitu sebagai representasi dari Unit

kompetensi melaksanakan pekerjaan persiapan, Kode Unit F4xxxx.003 02,

sehingga untuk kualifikasi jabatan kerja tersebut diperlukan pemahaman dan

kemampuan mengaplikasikan dari materi pelatihan lainnya, yaitu:

• Menerapkan keselamatan dan kesehaan kerja dan lingkungan (K3-L) di

tempat kerja

• Melakukan Komunikasi dan Kerjasama di Tempat Kerja

• Melaksanakan Pekerjaan Pondasi

• Melaksanakan Pekerjaan Struktur

• Melaksanakan Pekerjaan Arsitektur

• Membuat Laporan Pelaksanaan Pekerjaan

2.2 Pengertian Unit Standar Kompetensi

2.2.1 Unit Kompetensi

Unit kompetensi adalah bentuk pernyataan terhadap tugas / pekerjaan

yang akan dilakukan dan merupakan bagian dari keseluruhan unit

komptensi yang terdapat pada standar kompetensi kerja dalam suatu

jabatan kerja tertentu.

2.2.2 Unit kompetensi yang akan dipelajari

Salah satu unit kompetensi yang akan dipelajari dalam paket pelatihan ini

adalah “Melaksanakan Pekerjaan Persiapan”.

2.2.3 Durasi / waktu pelatihan

Pada sistem pelatihan berbasis kompetensi, terfokus pada pencapaian

kompetensi, bukan pada lamanya waktu. Setiap peserta pelatihan

membutuhkan waktu yang berbeda untuk menjadi kompeten dalam

(10)

Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan

Buku Informasi Edisi: 2013 Halaman: 7 dari 76

2.2.4 Kesempatan untuk menjadi kompeten

Jika peserta latih belum mencapai kompetensi pada usaha/kesempatan

pertama, Instruktur akan mengatur rencana pelatihan dengan peserta latih

yang bersangkutan. Rencana ini akan memberikan kesempatan kembali

kepada peserta untuk meningkatkan level kompetensi sesuai dengan level

yang diperlukan.

Jumlah maksimum usaha/kesempatan yang disarankan adalah 3 (tiga)

kali.

2.3 Unit Kompetensi Kerja Yang dipelajari

Dalam sistem pelatihan, Standar Kompetensi diharapkan menjadi panduan bagi

peserta pelatihan atau siswa untuk dapat :

a. Mengidentifikasikan apa yang harus dikerjakan peserta pelatihan.

b. Mengidentifikasikan apa yang telah dikerjakan peserta pelatihan.

c. Memeriksa kemajuan peserta pelatihan.

d. Menyakinkan bahwa semua elemen (sub-kompetensi) dan kriteria unjuk

kerja telah dimasukkan dalam pelatihan dan penilaian.

2.3.1 Judul Unit

Melaksanakan Pekerjaan Persiapan

2.3.2 Kode Unit F.4xxxx.003.02

2.3.3 Deskripsi Unit

Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan, keterampilan, dan sikap

kerja yang diperlukan dalam menginterpretasikan gambar kerja dan

spesifikasi teknis, menyusun program kerja dan melaksanakan mobilisasi

sumber daya.

2.3.4 Kemampuan Awal

Peserta pelatihan harus telah memiliki pengetahuan awal menerapkan

(11)

Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan

Buku Informasi Edisi: 2013 Halaman: 8 dari 76

2.3.5 Elemen Kompetensi dan Kriteria Unjuk Kerja

ELEMENKOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Menginterpretasikan gambar

kerja dan spesifikasi teknis

1.1 Gambar kerja dan spesifikasi teknis diidentifikasi sesuai dengan prosedur

1.2 Gambar kerja dan spesifikasi teknis diperiksa sesuai dengan prosedur

1.3 Hasil pemeriksaan gambar kerja dan spesifikasi teknis dibuat sebagai acuan pelaksanaan pekerjaan

2. Menyusun program kerja

pelaksanaan pekerjaan

2.1 Jenis pekerjaan, material, peralatan, alat berat, dan tenaga kerja diidentifikasi sesuai dengan dokumen kontrak

2.2 Jadwal (schedule) penggunaan material, peralatan, alat berat, dan tenaga kerja dibuat sesuai dengan dokumen kontrak

2.3 Jadwal pelaksanaan pekerjaan dibuat sesuai dengan dokumen kontrak

3. Melaksanakan mobilisasi

sumber daya

3.1 Metode mobilisasi sumber daya ditentukan

sesuai dengan prosedur

3.2 Waktu mobilisasi sumber daya ditentukan

sesuai dengan program kerja

3.3 Mobilisasi sumber daya dilakukan sesuai

dengan program kerja

2.3.6 Batasan Variabel a. Konteks variabel

1) Unit kompetensi ini diterapkan dalam satuan kerja individu atau

kelompok, pada lingkup pekerjaan sektor konstruksi utamanya

pada pelaksanaan pekerjaan gedung

2) Unit kompetensi ini berlaku dalam melakukan persiapan

(12)

Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan

Buku Informasi Edisi: 2013 Halaman: 9 dari 76

3) Unit kompetensi ini juga untuk menyiapkan, melaksanakan dan

menegakkan tanggung jawab dalam persiapan pelaksanaan

pekerjaan gedung

b. Perlengkapan yang dibutuhkan

1) Peralatan

a) Alat tulis

b) Komputer

c) Printer

2) Perlengkapan

a) Kertas HVS

b) Kerta formulir

c. Peraturan-peraturan yang diperlukan

1) Undang-undang RI nomor 18 Tahun 1999 Tentang Jasa

Konstruksi

2) Peraturan presiden nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan

Barang dan Jasa

d. Norma dan standar

1) Standard Operation Procedure (SOP) Perusahaan

2) Peraturan Umum Bahan Bangunan Indonesia (PUBI) Tahun 1982

2.3.7 PANDUAN PENILAIAN a. Konteks penilaian

Unit kompetensi ini harus diujikan secara konsisten pada seluruh

elemen kompetensi dan dilaksanakan pada situasi pekerjaan yang

sebenarnya di tempat kerja atau di luar tempat kerja secara simulasi

dengan kondisi seperti tempat kerja normal dengan menggunakan

kombinasi metode uji untuk mengungkap pengetahuan, keterampilan

dan sikap kerja yang diperlukan sesuai dengan tuntutan Standar

Kompetensi Kerja Nasional Indonesia.

Metode uji yang digunakan antara lain:

(13)

Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan

Buku Informasi Edisi: 2013 Halaman: 10 dari 76

2) Test lisan (wawancara);

3) Praktek/simulasi.

4) Porto folio

b. Persyaratan kompetensi

Unit kompetensi ini merupakan penunjang unit kompetensi yang lain

dan tidak memerlukan penguasaan kompetensi lain sebagai

persyaratan awal.

1) F.4xxxx.001.12 : Melaksanakan Ketentuan Keselamatan

dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan

(K3L) di Tempat Kerja

2) F.4xxxx.002.12 : Melakukan Komunikasi di Tempat Kerja

c. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan

1) Pengetahuan

a) Gambar kerja dan spesifikasi teknis

b) Jadwal penggunaan material, lokasi, kantor proyek (Direksi

Kit), peralatan, alat berat, dan tenaga kerja

c) Jadwal pelaksanaan pekerjaan

d) Mobilisasi sumber daya

2) Keterampilan

a) Memeriksa gambar kerja dan spesifikasi teknis

b) Membuat jadwal penggunaan lokasi, kantor proyek (Direksi

Kit), peralatan, alat berat, tenaga kerja, dan material

c) Membuat jadwal pelaksanaan pekerjaan

d) Melakukan mobilisasi sumber daya

d. Sikap kerja yang diperlukan

1) Teliti dalam memeriksa gambar kerja dan spesifikasi teknis

2) Teliti dalam membuat jadwal penggunaan material, lokasi, kantor

proyek (Direksi Kit), peralatan, alat berat, dan tenaga kerja

3) Teliti dalam membuat jadwal pelaksanaan pekerjaan

(14)

Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan

Buku Informasi Edisi: 2013 Halaman: 11 dari 76

e. Aspek kritis

1) Ketelitian dalam memeriksa gambar kerja dan spesifikasi teknis

2) Ketelitian dalam membuat jadwal penggunaan material, lokasi,

kantor proyek (Direksi Kit), peralatan, alat berat, dan tenaga kerja

3) Ketelitian dalam membuat jadwal pelaksanaan pekerjaan

(15)

Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan

Buku Informasi Edisi: 2013 Halaman: 12 dari 76

BAB III

STRATEGI DAN METODE PELATIHAN

3.1 Strategi Pelatihan

Belajar dalam suatu sistem pelatihan berbasis kompetensi berbeda dengan

pelatihan klasikal yang diajarkan di kelas oleh instruktur. Pada sistem ini peserta

pelatihan akan bertanggung jawab terhadap proses belajar secara sendiri,

artinya bahwa peserta pelatihan perlu merencanakan kegiatan/proses belajar

dengan Instruktur dan kemudian melaksanakannya dengan tekun sesuai dengan

rencana yang telah dibuat.

3.1.1 Persiapan / perencanaan

a. Membaca bahan/materi yang telah diidentifikasi dalam setiap tahap

belajar dengan tujuan mendapatkan tinjauan umum mengenai isi

proses belajar yang harus diikuti.

b. Membuat catatan terhadap apa yang telah dibaca.

c. Memikirkan bagaimana pengetahuan baru yang diperoleh

berhubungan dengan pengetahuan dan pengalaman yang telah

dimiliki.

d. Merencanakan aplikasi praktek pengetahuan dan keterampilan.

3.1.2 Permulaan dari proses pembelajaran

a. Mencoba mengerjakan seluruh pertanyaan dan tugas praktek yang

terdapat pada tahap belajar.

b. Mereview dan meninjau materi belajar agar dapat menggabungkan

pengetahuan yang telah dimiliki.

3.1.3 Pengamatan terhadap tugas praktek

a. Mengamati keterampilan praktek yang didemonstrasikan oleh

instruktur atau orang yang telah berpengalaman lainnya.

b. Mengajukan pertanyaan kepada instruktur tentang kesulitan yang

ditemukan selama pengamatan.

3.1.4 Implementasi

(16)

Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan

Buku Informasi Edisi: 2013 Halaman: 13 dari 76

b. Mengamati indikator kemajuan yang telah dicapai melalui kegiatan

praktek.

c. Mempraktekkan keterampilan baru yang telah diperoleh.

3.1.5 Penilaian

Melaksanakan tugas penilaian untuk penyelesaian belajar peserta

pelatihan dengan menerapkan metode :

a. Penilaian tertulis

b. Penilaian lisan/wawancara

c. Penilaian observasi/Praktek/simulasi

3.2 Metode Pelatihan

Terdapat tiga prinsip metode belajar yang dapat digunakan. Dalam beberapa

kasus, kombinasi metode belajar mungkin dapat digunakan.

3.2.1 Belajar secara mandiri

Belajar secara mandiri membolehkan peserta pelatihan untuk belajar

secara individual, sesuai dengan kecepatan belajarnya masing-masing.

Meskipun proses belajar dilaksanakan secara bebas, peserta pelatihan

disarankan untuk menemui instruktur setiap saat untuk

mengkonfirmasikan kemajuan dan mengatasi kesulitan belajar.

3.2.2 Belajar berkelompok

Belajar berkelompok memungkinkan peserta pelatihan untuk datang

bersama secara teratur dan berpartisipasi dalam sesi belajar

berkelompok. Walaupun proses belajar memiliki prinsip sesuai dengan

kecepatan belajar masing-masing, sesi kelompok memberikan interaksi

antar peserta, instruktur dan pakar/ahli dari tempat kerja.

3.2.3 Belajar terstruktur

Belajar terstruktur meliputi sesi pertemuan kelas secara formal yang

dilaksanakan oleh instruktur atau ahli lainnya. Sesi belajar ini umumnya

mencakup topik tertentu.

3.3 Rancang Bangun Pembelajaran Materi pelatihan

Rancang banngun pembelajaran ini memberikan informasi tentang indikator

kompetensi yang jabarkan ke dalam tujuan pencapaian materi pembelajaran,

metode pelatihan yang dibutuhkan disetiap indikator dan tahapan prosess

(17)

Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan

Buku Informasi Edisi: 2013 Halaman: 14 dari 76

Unit Kompetensi MELAKSANAKAN PEKERJAAN PERSIAPAN

Elemen Kompetensi 1. Menginterpretasikangambar kerja dan spesifikasi teknis

No

Kriteria Unjuk Kerja / Indikator Unjuk

Kerja

Tujuan pembelajara

n

Metode

pelatihan Tahapan pembelajaran

Referensi

dan spesifikasi teknis

diidentifikasi sesuai dengan prosedur

Selesai mengikuti materi ini peserta mampu mengidentifik asi gambar kerja dan spesifikasi teknis yang sesuai

1. Menjelaskan jenis dan fungsi gambar kerja

2. Menjelaskan pengertian dan fungsi spesifikasi teknis

3. Menjelaskan cara mengidentifikasi gambar kerja 4. Menjelaskan cara

mengidentifikasi spesifikasi teknis 5. Memperagakan

mengidentifikasi gambar kerja dan spesifikasi teknis 6. Memperagakan

mengidentifikasi spesifikasi teknis 7. Mengamati keteliti

an perserta dalam mengidentifikasi gambar kerja dan spesifikasi teknis

30

1) Dapat menjelaskan jenis dan fungsi gambar kerja 2) Dapat

menjelaskan pengertian dan fungsi gambar kerja 7) Harus mampu

bersikap teliti dalam

(18)

Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan

Buku Informasi Edisi: 2013 Halaman: 15 dari 76

No

Kriteria Unjuk Kerja / Indikator Unjuk

Kerja

Tujuan pembelajaran

Metode

pelatihan Tahapan pembelajaran

Referensi

1.2 Gambar kerja dan spesifikasi teknis diperiksa sesuai dengan prosedur

Selesai mengikuti materi pelatihan ini peserta mampu memeriksa gambar kerja dan

spesifikasi teknis sesuai dengan

1. menjelaskan maksud dan tujuan pemeriksaan gambar kerja 2. menjelaskan

maksud dan tujuan pemeriksaan spesifikasi teknis 3. Mempraktekan

memeriksa gambar kerja sesuai dengan prosedur

4. Mempraktekan memeriksa spesifikasi teknis sesuai dengan dokumen kontrak

30

1) Dapat menjelaskan maksud dan tujuan pemeriksaan gambar kerja 2) Dapat

menjelaskan maksud dan tujuan gambar kerja sesuai dengan prosedur

5. Mengamati perliaku peserta dalam melaksanakan tugas kelompok

4) Mampu memeriksa spesifikasi teknis sesuai dengan dokumen kontrak 5) Harus mampu

(19)

Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan

Buku Informasi Edisi: 2013 Halaman: 16 dari 76

No

Kriteria Unjuk Kerja / Indikator Unjuk

Kerja

Tujuan pembelajaran

Metode

pelatihan Tahapan pembelajaran

Referensi

1.3 Hasil pemeriksa an gambar kerja dan spesifikasi teknis digunakan sebagai acuan pelaksanaan pekerjaan

Selesai mengikuti materi pelatihan ini peserta

1. menjelaskan manfaat hasil pemeriksaan gambar kerja

2. menjelaskan manfaat hasil pemeriksaan spesifikasi teknis

30

1) Dapat menjelaskan manfaat hasil pemeriksaan gambar kerja sebagai acuan pelaksanaan

3. Mempraktekan melaksanakan prosedur

penggunaan hasil pemeriksaan gambar kerja

4. Mempraktekan melaksanakan prosedur

penggunaan hasil pemeriksaan spesifikasi

5. Mengamatai ketelitian peserta dalam

melaksanakan tugas

(20)

Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan

Buku Informasi Edisi: 2013 Halaman: 17 dari 76

No

Kriteria Unjuk Kerja / Indikator Unjuk

Kerja

Tujuan pembelajaran

Metode

pelatihan Tahapan pembelajaran

Referensi teknis sebagai acuan

pelaksanaan pekerjaan 5) Harus mampu

bersikap teliti dalam

menggunakan hasil

pemeriksaan gambar kerja dan spesifikasi teknis sebagai acuan

pelaksanaan pekerjaan

Unit Kompetensi MELAKSANAKAN PEKERJAAN PERSIAPAN

Elemen Kompetensi 2. Menyusun program kerja pelaksanaan pekerjaan

No

Kriteria Unjuk Kerja / Indikator Unjuk

Kerja

Tujuan pembelajaran

Metode

pelatihan Tahapan pembelajaran

Referensi peralatan, alat berat, dan tenaga kerja diidentifikasi sesuai dengan dokumen kontrak

Selesai mengikuti materi pelatihan ini peserta Observasi

1. menjelaskan maksud dan tujuan mengenali jenis pekerjaan, material, peralatan, alat berat, dan tenaga kerja

2. menjelaskan cara mengenali jenis pekerjaan, material,

(21)

Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan

Buku Informasi Edisi: 2013 Halaman: 18 dari 76

1) Dapat menjelaskan maksud dan tujuan

mengenali jenis pekerjaan, material, peralatan, alat berat, dan tenaga kerja

peralatan, alat berat, dan tenaga kerja

peralatan, alat berat, dan tenaga kerja

3. Memperagakan cara

mengidentifikasi jenis material sesuai dengan dokumen kontrak 4. Mempraktekan cara

mengidentifikasi jenis peralatan sesuai dengan dokumen kontrak 5. Mempreaktekan

cara

mengidentifikasi jenis alat berat sesuai dengan dokumen kontrak 2) Dapat

menjelaskan cara mengenali jenis pekerjaan, material, peralatan, alat berat, dan tenaga kerja

3) Mampu

mengidentifikasi jenis material sesuai dengan dokumen kontrak

6. Mempraktekan cara mengidentifikasi jenis tenaga kerja sesuai dengan dokumen kontrak

7. Mengamati peserta dalam melakukan identifikasi jenis pekerjaan, material, peralatan, alat berat, dan tenaga kerja

4) Mampu

mengidentifikasi jenis peralatan sesuai dengan dokumen kontrak 5) Mampu

mengidentifikasi jenis alat berat sesuai dengan dokumen kontrak 6) Mampu

mengidentifikasi jenis tenaga kerja sesuai dengan dokumen kontrak 7) Harus mampu

bersikap teliti dalam

(22)

Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan

Buku Informasi Edisi: 2013 Halaman: 19 dari 76

No

Kriteria Unjuk Kerja / Indikator Unjuk

Kerja

Tujuan pembelajaran

Metode

pelatihan Tahapan pembelajaran

Referensi alat berat, dan tenaga kerja dibuat sesuai pelatihan ini peserta alat berat, dan tenaga kerja yang sesuai Observasi

1. menjelaskan maksud dan tujuan membuat jadwal penggunaan material, peralatan, alat berat, dan tenaga kerja 2. menjelaskan

maksud dan tujuan membuat jadwal penggunaan material, peralatan, alat berat, dan tenaga kerja 3. Memperagakan

cara membuat jadwal penggunaan material sesuai dengan dokumen kontrak

4. mempraktekan cara membuat jadwal penggunaan peralatan, dan alat berat sesuai dengan dokumen kontrak

5. memperagakan cara membuat jadwal penggunaan tenaga kerja sesuai dengan dokumen kontrak

30

1) Dapat menjelaskan maksud dan tujuan membuat jadwal

penggunaan material, peralatan, alat berat, dan tenaga kerja yang sesuai dengan membuat jadwal penggunaan material, peralatan, alat berat, dan tenaga kerja yang sesuai dengan dokumen kontrak 3) Mampu

membuat jadwal penggunaan material sesuai dengan

dokumen kontrak

6. Mengamati sikap kerja peserta dalam mengevaluasi

4) Mampu

(23)

Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan

membuat jadwal penggunaan tenaga kerja sesuai dengan dokumen kontrak 6) Harus mampu

bersikap teliti dalam membuat jadwal

penggunaan material, peralatan, alat berat, dan tenaga kerja

2.3 Jadwal pelaksanaan pekerjaan dibuat sesuai dengan pelatihan ini peserta yang sesuai dengan Observasi

1. menjelaskan maksud dan tujuan membuat jadwal pelaksanaan pekerjaan 2. menjelaskan

langkah-langkah membuat jadwal pelaksanaan pekerjaan 3. memperagakan

cara membuat jadwal pelaksanaan pekerjaan

persiapan sesuai dengan dokumen kontrak

4. memperagakan cara membuat jadwal pelaksanaan pekerjaan tanah sesuai dengan dokumen kontrak 5. mengamati perserta

dalam membuat jadwal pelaksanaan pekerjaan

30

1) Dapat menjelaskan maksud dan tujuan membuat jadwal membuat jadwal pelaksanaan pekerjaan 3) Mampu

membuat jadwal pelaksanaan pekerjaan persiapan sesuai dengan dokumen kontrak 4) Mampu

(24)

Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan

Buku Informasi Edisi: 2013 Halaman: 21 dari 76

No

Kriteria Unjuk Kerja / Indikator Unjuk

Kerja

Tujuan pembelajaran

Metode

pelatihan Tahapan pembelajaran

Referensi

membuat jadwal pelaksanaan pekerjaan struktur sesuai dengan dokumen kontrak 6) Harus mampu

bersikap teliti dalam membuat jadwal

pelaksanaan pekerjaan

Unit Kompetensi MELAKSANAKAN PEKERJAAN PERSIAPAN

Elemen Kompetensi 3. Melaksanakan mobilisasi sumber daya

No

Kriteria Unjuk Kerja / Indikator Unjuk

Kerja

Tujuan pembelajaran

Metode

pelatihan Tahapan pembelajaran

Referensi sumber daya ditentukan sesuai dengan prosedur

Selesai mengikuti materi pelatihan ini peserta mampu menentukan Metode mobilisasi sumber daya yang sesuai dengan Observasi

1. menjelaskan cara menentukan metode mobilisasi sumber daya 2. menjelaskan cara

menetapkan metode mobilisasi sumber daya sesuai dengan dokumen kontrak 3. mempraktekan

menetapkan metode mobilisasi tenaga kerja sesuai dengan prosedur 4. mempraktekan

menetapkan metode mobilisasi peralatan dan alat berat sesuai

(25)

Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan

Buku Informasi Edisi: 2013 Halaman: 22 dari 76

sumber daya sesuai dengan dokumen kontrak

dengan prosedur 5. menetapkan

metode mobilisasi material sesuai dengan prosedur 3) Mampu

menetapkan metode mobilisasi tenaga kerja sesuai dengan prosedur 4) Mampu

menetapkan metode mobilisasi peralatan dan alat berat sesuai dengan

prosedur

6. mengamati perserta dalam menentukan metode mobilisasi sumber daya

5) Mampu menetapkan metode mobilisasi material sesuai dengan

prosedur 6) Harus mampu

bersikap teliti dalam menentukan metode mobilisasi sumber daya

3.2.Waktu mobilisasi sumber daya ditentukan sesuai dengan program kerja

Selesai mengikuti materi pelatihan ini peserta mampu menentukan Waktu mobilisasi sumber daya yang sesuai dengan Observasi

1. menjelaskan faktor yang

mempengaruhi penetapan waktu mobilisasi sumber daya

2. menjelaskan cara menentukan waktu mobilisasi sumber daya sesuai dengan prosedur

30

1) Dapat menjelaskan faktor yang mempengaruhi penetapan waktu mobilisasi sumber daya

2) Dapat menjelaskan cara

(26)

Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan

Buku Informasi Edisi: 2013 Halaman: 23 dari 76

No

Kriteria Unjuk Kerja / Indikator Unjuk

Kerja

Tujuan pembelajaran

Metode

pelatihan Tahapan pembelajaran

Referensi 3. mempraktekan

menetapkan waktu mobilisasi sumber daya sesuai dengan prosedur 4. mengamati peserta

dalam menentukan waktu mobilisasi sumber daya 3) Mampu

menetapkan waktu mobilisasi sumber daya sesuai dengan prosedur 4) Harus mampu

bersikap teliti dalam menentukan waktu mobilisasi sumber daya 3.3 Mobilisasi

sumber daya dilakukan sesuai dengan program kerja

Selesai mengikuti materi pelatihan ini peserta mampu melaksanaka n Mobilisasi sumber daya sesuai Observasi

1. menjelaskan persyaratan mobilisasi sumber daya

2. menjelaskan cara melaksanakan mobilisasi sumber daya

3. melaksanakan mobilisasi tenaga kerja sesuai dengan program kerja

4. melaksanakan mobilisasi material sesuai dengan program kerja 5. melaksanakan

mobilisasi peralatan dan alat berat sesuai dengan program kerja 6. mengamati peserta

dalam melakukan mobilisasi sumber daya sumber daya

2) Dapat menjelaskan cara

melaksanakan mobilisasi sumber daya 3) Mampu

melaksanakan mobilisasi tenaga kerja sesuai dengan program kerja 4) Mampu

melaksanakan mobilisasi material sesuai dengan program kerja

(27)

Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan

Buku Informasi Edisi: 2013 Halaman: 24 dari 76

No

Kriteria Unjuk Kerja / Indikator Unjuk

Kerja

Tujuan pembelajaran

Metode

pelatihan Tahapan pembelajaran

Referensi yang disarank

an

Jam pelaj aran indik

atif (mnt) 7.

6) Mampu melaksanakan mobilisasi peralatan dan alat berat sesuai dengan program kerja

(28)

Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan

Buku Informasi Edisi: 2013 Halaman: 25 dari 76

BAB IV

PELAKSANAAN PEKERJAAN PERSIAPAN

Tujuan Pembelajaran Umum :

Setelah selesai mengikuti pelatihan ini diharapkan peserta memiliki kemampuan

untuk menginterpretasikan gambar kerja dan spesifikasi teknis, menyusun

program kerja pelaksanaan pekerjaan, melaksanakan mobilisasi sumber daya

Tujuan Pembelajaran Khusus :

Setelah selesai mempelajarimateri pelatihan ini peserta akan mampu :

1) Menginterpretasikan gambar kerja dan spesifikasi teknis,

2) Menyusun program kerja pelaksanaan pekerjaan,

3) Melaksanakan mobilisasi sumber daya

4.1 Pendahuluan

Sebelum pekerjaan pembangunan gedung di mulai, untuk menjamin lancamya

pelaksanaan pekerjaan, maka perlu diperhatikan hal-hal yang mempengaruhinya

pekerjaan persiapan, antara lain sebagai berikut:

a. Jalan Masuk (Access Road)

Untuk keperluan transportasi/pengangkutan raw material, fabriccated material,

peralatan dan lain-lain, maka diperlukan access road yang cukup memadai,

baik lebarnya maupun kekuatan. Access Road ini ditinjau dari lokasinya ada

dua, yaitu:

1) Off Site Access

Jaringan jalan yang ada di luar lokasi dimanfaatkan sebagai access road.

Untuk ini perlu diketahui hal-hal sebagai:

a) apakah ada yang perlu pelebaran

b) apakah ada yang perlu perkuatan

c) apakah ada peraturan lalu lintas atau peraturan daerah yang perlu

(29)

Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan

Buku Informasi Edisi: 2013 Halaman: 26 dari 76

2) On Site Access

Di dalam lokasi sendiri, diperlukan juga jalan untuk transportasi dalam lokasi

dan pergerakan peralatan yang digunakan. On site access ini perlu

direncanakan sebaik-baiknya, terutama untuk mengetahui timbulannya

gangguan di dalam lokasi seperti:

1) gangguan di atas (over head obstruction)

2) gangguan di permukaan tanah (ground obstruction)

3) gangguan di bawah tanah (underground obstruction)

Perencanaan access ini menjadi satu kesatuan dalam perencanaan site (site

plan).

b. Site Plan

Lahan pada lokasi proyek, perlu direncanakan sebaik-baiknya untuk keperluan

menampung dan mengatur seluruh kegiatan yang ada di lokasi meliputi:

1) Kantor-proyek (offices)

2) Gudang (terbuka dan tertutup)

3) Barak kerja tempat fabrikasi

4) on site access

5) Fasilitas-fasilitas kerja lain, seperti car wash misalnya.

Bila lahan lokasi proyek sangat terbatas, maka perlu pemanfaatan lahan lain

yang berdekatan atau bila terpaksa menggunakan lahan bangunan permanen

secara sementara dengan penjadwalan yang detail dan rinci, agar tidak terlalu

mengganggu kelancaran pekerjaan.

c. Pedoman Pengukuran

Agar bangunan dapat diletakkan path posisi yang diingirikan sesuai rencana

maka diperlukan pedoman-pedoman pengukuran, diantaranya adalah:

 Pedoman titik koordinat, hal ini diambil dari “Bench Mark” (BM) yang ada

di sekitar/di dekat lokasi atau berpedoman pada bangunan yang telah

(30)

Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan

Buku Informasi Edisi: 2013 Halaman: 27 dari 76

Pedoman elevasi, untuk dapat menetapkan elevasi ± 0 untuk bangunan

tersebut.

Kedua pedoman tersebut harus selalu dijaga agar tidak mengalami perubahan

dan senantiasa harus dicek kernbali, sampai dengan pedoman tersebut telah

dipindahkan pada bagian bangunan yang telah dilaksanakan, secara tetap.

d. Alat Angkat

Kegiatan transportasi vertikal merupakan jantung kegiatan pelaksanaan

pembamgunan gedung, oleh karena itu pemilihan alat angkat yang digunakan

serta letak dan pergerakannya perlu ditetapkan/direncanakan lebih dahulu.

e. Jenis Alat Angkat

Objek yang diangkat, maka alat angkat dibagi menjadi dua, yaitu:

1) Alat angkat barang-barang kecil dan tenaga kerja orang yaitu:

passenger hoist.

Passenger hoist ini berbentuk boks yang tertutup dan memiliki pintu untuk

keluar masuk, dan dilayani oleh seorang operator di dalamnya untuk

mengoperasikannya. Boks tersebut bergerak secara vertikal pada tiang

rangka baja yang menempel pada gedung.

2) Alat angkut barang-barang besar dan berat, yaitu: mobile crane dan atau

tower crane.

Mobile crane ada dua jenis yaitu wheel (roda ban) dan crawler (rantai

baja), biasanya digunakan untuk mengangkat barang yang tidak tinggi (2

atau 3 lantai).

Sedangkan tower crane, digunakan untuk transportasi vertikal pada

pelaksanaan gedung bertingkat tinggi.

(31)

Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan

Buku Informasi Edisi: 2013 Halaman: 28 dari 76

a) Static base crane, berdiri secara tetap pada fondasi dan untuk

kekakuannya diangker ke bagian gedung yang selesai dibangun.

b) Rail mounted crane atau traveling crane, berdiri bebas dan dapat

bergerak sepanjang rail yang ada.

c) Climbing crane, bergerak ke atas dengan bertumpu pada lantai

bangunan yang telah selesai dan terletak di tengah-tengah gedung

yang dibangun. Kapasitas tower crane tergantung dan jenis dan tipe

tower crane, serta panjang lengan pada saat mengangkat (makiñ

panjang lengan angkatnya, kemampuan angkatnya menurun).

3) Letak Alat Angkat

Untuk mobile crane, karena sifatnya yang dapat bergerak bebas, tidak

tergantung pada letaknya. Tetapi yang perlu dipikirkan adalah

manuver/pergerakannya efisien atau tidak. Sedangkan untuk tower crane

dan passenger hoist, perlu direncanakan letaknya secara tepat karena

akan mempengaruhi produktivitas kerja.

a) Letak passenger hoist

Letak passenger hoist diupayakan sebagai berikut:

 Sedekat mungkin dengan pusat dan daerah yang dilayani

 Tidak terlalu banyak mengganggu kegiatan pekerjaan finishing.

b) Letak tower crane/climbing crane

Letak tower crane diupayakan sebagai berikut:

 Memiliki daerah pelayanan yang maksimal

 Dapat memanfaatkan struktur bangunan sebagai fondasi

Over swing tower crane tidak mengganggu pihak lain (seperti

bangunan, jalan raya, jalan kereta api, dan lain-lain).

Khusus climbing crane, struktur tempat berpijaknya harus cukup kuat

(32)

Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan

Buku Informasi Edisi: 2013 Halaman: 29 dari 76

4.2 Interpretasi gambar kerja dan spesifikasi teknis

Seorang pelaksana lapangan pekerjaan gedung di dalam melakasanakan

tugasnya, harus mampu membaca gambar kerja secara cermat dan teliti,

sehingga mampu membuat instruksi kerja secara benar.

Spesifikasi teknis sebagai acuan baku mutu bagi seorang pelaksana lapangan

dalam mengendalikan pekerjaan, baik mutu waktu, mutu material, mutu tenaga

maupun mutu biaya.

Langkah-langkah yang perlu dilakukan oleh seorang pelaksana lapangan dalam

membaca gambar kerja meliputi :

1) Mengidentifikasi gambar kerja dan spesifikasi teknis

2) Memeriksa kesesuaian gambar kerja dan spesifikasi teknis dengan prosedur

3) Membuat hasil pemeriksaan gambar kerja dan spesifikasi teknis menjadi

acuan pelaksanaan pekerjaan

4.2.1 Identifikasi gambar kerja dan spesifikasi teknis

a. Jenis dan fungsi gambar kerja

Jenis gambar kerja yang diperlukan oleh seorang pelaksana lapangan pekerjaan gedung meliputi :

1) Gambar situasi

2) Gambar denah

3) Gambar presfektif

4) Gambar detail

Fungsi gambar kerja adalah sebagai acuan untuk seorang pelaksana dalam memberikan arahan kepada tukang dan pekerja, dan gambar

kerja menjadi pedoman kerja untuk tukang

b. Pengertian dan fungsi spesifikasi teknis

Spesifikfasi teknis adalah persyaratan khusus yang harus dipenuhi oleh

(33)

Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan

Buku Informasi Edisi: 2013 Halaman: 30 dari 76

maupun kuantitasnya. Persyaratan khusus ini erat hubungannya

dengan persyaratan mutu material, persyaratan mutu alat dan alat

berat, SDM, serta dimensi struktur

c. Cara mengidentifikasi gambar kerja

Langkah kerja mengidentifikasi gambar kerja meliputi :

1) Gambar kerja dapat diidentifikasi dari gambar rencana;

2) Gambar kerja juga dapat diidentifikasi dari dokumen kontrak;

3) Gambar kerja juga dapat diidentifikasi dari spesifikasi teknis;

4) Identifikasi gambar kerja meliputi :

a) Gambar site plan;

b) Gambar denah lantai;

c) Gambar prespektif (potongan bangunan)

d) Gambar kerja pekerjaan pondasi

e) Gambar kerja pekerjaan pembetonan

f) Gambar kerja pekerjaan bekisting, perancah/ scafolding

g) Gambar kerja pekerjaan kosen dan pintu/cendela

h) Gambar kerja pekerjaan atap

i) Gambar kerja pekerjaan plafon

j) Gambar kerja pekerjaan instalasi

k) Gambar kerja pekerjaan plambing

l) Gambar kerja pekerjaan instalasi pemadam kebakaran

d. Cara mengidentifikasi spesifikasi teknis

Langkah kerja mengidentifikasi spesifikasi teknis meliputi :

1) Siapkan spesififkasi teknis yang akan diidentifikasi.

2) Baca dengan teliti spesifikasi teknis dan catat syarat khusus

material, peralatan dan alat berat, dan persyaratan tenaga kerja

yang dibutuhkan;

3) Dari Spesifikasi juga dapat didentifikasi metode kerja.

4) Dari spesifikasi teknis juga dapat diidentifikasi persyaratan mutu

(34)

Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan

Buku Informasi Edisi: 2013 Halaman: 31 dari 76

1) Contoh identifikasi spesifikasi material beton untuk bangunan

gedung :

No Jenis Beton Dimensi beton Karakteristik besi

1 Pilecap K 400 U 32

2 Beton Balok Lt I 40 X 60 K 400 U 32

3 Beton Balok Lt II 40 X 60 K 400 U 32

4 Beton Balok Lt III 40 X 40 K 300 U 32

5 Beton Kolom Lt I 60 X 60 K 400 U 32

6 Beton Kolom Lt II 60 X 60 K 400 U 32

7 Beton Kolom Lt III 50 X 50 K 300 U 32

Dst ...

4.2.2 Pemeriksaan gambar kerja dan spesifikasi teknis sesuai dengan prosedur

a. Maksud dan tujuan pemeriksaan gambar kerja

Maksud melakukan pemeriksaan gambar kerja adalah untuk mencocokan kesesuaian gambar kerja dengan kondisi lapangan.

Apabila ternyata kondisi lapangan tidak sesuai dengan gambar kerja,

maka seorang pelaksana lapangan pekerjaan gedung harus membuat

gambar ketidak cocokan tersebut kemudian dilaporkan kepada

atasannya yaitu manajer lapangan untuk dibuatkan gambar kerja revisi,

dan disetujui oleh GS dan pemberi tugas.

Tujuan melakukan pemeriksaan gambar kerja adalah untuk mendapatkan gambar kerja yang telah disepakati untuk dijadikan

acuan pelaksanaan pekerjaan oleh seorang pelaksana.

b. Prosedur pemeriksaan spesifikasi teknis

Prosedur atau tata cara pemeriksaan spesifikasi teknis untuk pekerjaan pelaksana pekerjaan gedung adalah seperti berikut :

1) Pemeriksaan dilakukan terhadap ukuran (dimensi), kualitas dan

kuantitas material bangunan;

2) Pemeriksaan dilakukan terhadap kualitas dan kuantitas peralatan

(35)

Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan

Buku Informasi Edisi: 2013 Halaman: 32 dari 76

3) Pemeriksaan dilakukan terhadap kualitas dan kuantitas tenaga

kerja;

4) Jika ternyata ada spesifikasi yang tidak sesuai, atau sulit untuk

dipenuhi, maka seorang pelaksana lapangan harus melaporkann

kepada atasannya yaitu manajer lapangan, agar dicarikan

solusinya, dan mendapatkan persetujuan dari GS dan Pemberi

tugas.

c. Pemeriksaan gambar kerja sesuai dengan prosedur

Seorang pelaksana lapangan pekerjaan gedung ketika melakaukan

pemeriksaan gambar kerja, melakukan prosedur seperti berikut :

1) Melakukan periksaan bahwa gambar kerja yang dibutuhkan

benar-benar lengkap (siteplan, denah, gambar presfektif, gambar

detail-detail bagian struktur);

2) Memeriksa bentuk bangunan;

3) Memeriksa dimensi/ ukuran struktur;

(36)

Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan

Buku Informasi Edisi: 2013 Halaman: 33 dari 76

d. Mempraktekan cara memeriksa gambar kerja sesuai dengan prosedur

GAMBAR 4.1. DENAH LANTAI BAWAH

Dari gambar denah seperti di atas ini perlu diperhatikan sbb :

1) Ukuran (dimensi) ruangan dan dinding;

2) Letak pintu dan jendela;

3) Letak kolom-kolom utama dan dimensinya;

4) Letak tangga dan arah naiknya;

5) Letak kamar mandi dan WC;

6) Letak alat angkut vertikal/lift;

7) Perbedaan tinggi lantai;

8) Arah pintu utama.

LAB BETON

LAB BAHASA LAB KOMPUTER

± 0.00 + 0.10

+ 0.10

+ 0.10

+ 0.10

+ 0.10

+ 0.10

+ 0.10

- 0.40

LAB KIMIA LAB MICRO

± 0.00

(37)

Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan

Buku Informasi Edisi: 2013 Halaman: 34 dari 76

9) dll

Seorang pelaksana lapangan pekerjaan gedung haru mampu membuat

daftar hasil pemeriksaan gambar kerja secara rinci.

e. Pemeriksaan spesifikasi teknis sesuai dengan prosedur.

Jenis spesifikasi teknis untuk pekerjaan gedung meliputi :

1) Spesifikasi mutu material;

2) Spesifikasi mutu alat dan alat berat;

3) Spesifikasi tenaga kerja;

f. Mempraktekan cara memeriksa spesifi kasi teknis sesuai dengan

prosedur.

1) Spesifikasi teknis biasanya terdiri atas :

 Mutu bahan/ material

 Metode kerja

 Sumberdaya Manusia

 Spesifikasi alat

2) Periksalah apakah item yang ada di atas sudah lengkap;

3) Buatlah daftar jenis material dengan kualifikasinya;

4) Buatlah daftar jenis peralatan dan alat berat dengan kualifikasinya;

5) Buatlah daftar jenis tenaga kerja yang dibutuhkan disetiap tahapan

pekerjaan.

4.2.3 Pembuatan hasil pemeriksaan gambar kerja dan spesifikasi teknis sebagai acuan pelaksanaan pekerjaan.

a. Manfaat hasil pemeriksaan gambar kerja dan spesifikasi teknis :

Manfaat hasil pemeriksaan gambar kerja, adalah untuk acuan

pegangan bagi pelaksana lapangan melaksanakan tugasnya.

Sebagai contoh :

Dalam pekerjaan pelaksanaan pekerjaan bangunan gedung gambar

kerja yang digunakan sebagai acuan kerja adalah meliputi : gambar

(38)

Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan

Buku Informasi Edisi: 2013 Halaman: 35 dari 76

gambar pasangan, gambar detail pembetonan, gambar detail pekerjaan

kosen, gambar detail pekerjaan atap dan plafon dll.

Manfaat hasil pemeriksaan spesifikasi teknis adalah untuk

mendapatkan kepastian acuan mutu yang diminta.

Sebagai contoh :

Dalam pekerjaan perlaksanaan pekerjaan bangunan gedung spesifikasi

teknik untuk pekerjaan pondasi ditetapkan pondasi tiang pancang,

dimensi tiang, kedalaman peancangan, pemotongan dan atau

penyambungan, alat berat untuk memancang, jumlah titik pancang dll.

b. Prosedur menggunakan hasil pemeriksaan gambar kerja dan

spesifikasi teknis :

Hasl pemeriksaan gambar kerja dan spesifikasi teknis biasanya menjadi

pegangan bagi Manajer Proyek , manajer lapangan dan Pemberi tugas

untuk melakukan kontrol pekerjaan, oleh karena itu penggunaannya

oleh pelaksana lapangan harus melalui prosedur sbb :

1) Pelaksana lapangan pekerjaan gedung harus memiliki copy hasil

pemeriksaan gambar kerja dan spesifikasi teknis yang sudah

diperbaiki dan disyahkan oleh yang berwenang.

2) Hasil pemeriksaan gambar kerja oleh seorang pelaksana lapangan

pekerjaan gedung dibuatlah instruksi-instruksi kerja kepada tukang

dan pekerja.

3) Hasil pemeriksaan spesifikasi teknis oleh seorang pelaksana

lapangan pekerjaan gedung dibuatlah sebuah acuan baku untuk

mutu pekerjaan (material, alat & alat berat, tenaga kerja)

4) Hasil pemeriksaan gambar kerja tersebut digunakan oleh pelaksana

lapangan sebagai acuan untuk memonitor dan mengontrol

pekerjaan dari sisi dimensi dan bentuknya.

5) Hasil pemeriksaan spesifikasi teknis digunakan oleh seorang

pelaksana lapangan pekerjaan gedung untuk memerika kualitas/

mutu pekerjaan (material, dan peralatan & alat berat serta jumlah

(39)

Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan

Buku Informasi Edisi: 2013 Halaman: 36 dari 76

c. Penggunaan hasil pemeriksaan gambar kerja :.

1) Hasil pemeriksaan gambar kerja akan digunakan untuk membuat

daftar jenis pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh seorang

pelaksana lapangan;

2) Hasil pemeriksaan gambar kerja juga akan digunakan untuk

menghitung kebutuhan material, kebutuhan tenaga kerja kebutuhan

peralatan dan alat berat;

3) Hasil pemeriksaan gambar kerja juga akan digunakan sebagai

acuan membuat program kerja pelaksanaan pekerjaan.

d. Cara menggunakan hasil pemeriksaan gambar kerja :.

 Gambar denah lantai bawah di atas digunakan sebagai acuan untuk

membuat bangunan pondasi, dengan sudut-sudut pertemuan

sesaui jumlah kamar yang ada dalam gambar;

 Dengan gambar denah lantai bawah, dapat digunakan untuk

menetapkan letak-letak kolom yang dibutuhkan dan ukuran kolom;

 Dengan gambar denah lantai bawah, dapat digunakan untuk

menetapkan letak kosen pintu maupun jendela;

 Dengan gambar denah lantai bawah, dapat digunakan untuk

menetapkan ketinggian lantai disetiap ruangan

 Dengan gambar denah lantai bawah, dapat digunakan untuk

menetapkan letak tangga maupun lift;

e. Penggunaan hasil pemeriksaan spesifikasi teknis :

 Pengendalian mobilisasi material, alat dan peralatan

 Pengendalian kualitas dan kuantitas pekerjaan persiapan;

 Pengendalian kualitas dan kuanatitas pekerjaan tanah;

 Pengendalian kualitas dan kuantitas pekerjaan pondasi;

 Pengendalian kualitas dan kuantitas pekerjaan struktur;

 Pengendalian kualitas dan kuantitas pekerjaan arsitektur;

f. Cara menggunakan hasil pemeriksaan spesifikasi teknis :.

 Pengendalian mobilisasi material, alat dan peralatan harus

(40)

Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan

Buku Informasi Edisi: 2013 Halaman: 37 dari 76

untuk mobilisasi material, harus ada hasil pemeriksaan

laboratorium, harus ada jaminan ketersediaan kecukupan jumlah.

Praktek untuk mobilisasi alat dan peralatan, harus ada hasil

ketetapan jenis alat, kapasitas produksi alat, dan jumlah kebutuhan

alat.

 Pengendalian kualitas dan kuantitas pekerjaan persiapan, harus

memperhatikan ketentuan spesifikasi teknis, sebagai contoh,

praktek pematokan daerah proyek, dibutuhan jenis alat yang

digunakan, luas area yang akan dibangunan, jenis mateial patok

proyek yang dibutuhkan, tenaga kerja yang dibutuhkan dll.

 Pengendalian kualitas dan kuantitas pekerjaan tanah, harus

memperhatikan ketentuan spesifikasi teknis, sebagai contoh

pekerjaan galian dan timbunan dan pengankutan, dibutuhkan jenis

dan jumlah alat berat untuk menggali, dibutuhkan hasil pemeriksaan

laboratorium tentang jenis dan kekuatan dukung tanah di sekitar

lokasi proyek, dibutuhkan jenis dan jumlah alat berat untuk

menganggusur, dibutuhkan jenis dan jumlah alat berat untuk

mengangkut, dibutuhkan jumlah tenaga kerja untuk melaksanakan

pekerjaan tersebut.

 Pengendalian kualitas dan kuantitas pekerjaan pondasi, harus

memperhatikan ketentuan spesifikasi teknis, sebagai contoh

dibutuhkan ketetapan jenis pondasi dan metode pekerjaannya,

dibutuhkan mutu pondasi dan jumlahnya, dibutuhkan dimensi

pondasi, dibutuhkan alat yang digunakan untuk mengerjakan

pondasi, dibutuhkan jenis dan jumlah tenaga kerja.  dll

4.3 Penyusunan program kerja pelaksanaan pekerjaan

Seorang pelaksana lapangan pekerjaan gedung di dalam melakasanakan

tugasnya, juga harus mampu menyusun program kerja pelaksanaan pekerjaan

secara cermat dan teliti, sehingga mampu membagi waktu, material, tenaga dan

alat kerja secara tepat. Dengan berlandaskan pada gambar kerja yang terlah

(41)

Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan

Buku Informasi Edisi: 2013 Halaman: 38 dari 76

Langkah-langkah yang perlu diperhatikan oleh seorang pelaksana lapangan

dalam menyusun program kerja adalah :

1) Melakukan identifikasi jenis pekerjaan, jenis material, jenis peralatan dan alat

berat, serta jenis tenaga kerja sesuai dengan kontrak;

2) Membuat jadwal (schedule) penggunaan material, peralatan & alat berat, dan

tenaga kerja yang sesuai dengan dokumen kontrak;

3) Membuat jadwal pelaksanaan pekerjaan yang sesuai dengan dokumen

kontrak.

Langkah kerja tersebut akan diperjelas pada bagian-bagian selanjut dari tahapan

penulisan ini.

4.3.1 Identifikasi jenis pekerjaan, material, peralatan, alat berat dan tenaga kerja yang sesuai dengan dokumen kontrak.

a. Maksud dan tujuan mengidentifikasi jenis pekerjaan, material,

peralatan, alat berat, dan tenaga kerja.

Maksud an tujuan melakukan identifikasi terhadap material, peralatan &

alat berat serta tenaga kerja, pada setiap langkah pekerjaan

pembangunan gedung adalah untuk mengetahui:

1) Maksud dan tujuan mengidentifikasi material :

 Untuk mengetahui jenis material yang dibutuhkan untuk

pembangunan gedung yang diminta dalam kontrak;

 Untuk mengetahui kualitas material yang dipersyaratkan;

 Untuk dasar penghitungan volume material tiap-tiap jenis;

 Untuk menjadikan acuan sebagai bahan pemeriksaan terhadap

material yang masuk dan keluar.

2) Maksud dan tujuan mengidentifikasi peralatan dan Alat Berat:

 Untuk mengetahui jenis peralatan dan alat berat yang

diperlukan;

 Untuk dasar penghitung volume kerja peralatan dan alat berat;

 Untuk dasar penghitungan waktu operasi alat berat;

(42)

Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan

Buku Informasi Edisi: 2013 Halaman: 39 dari 76

 Untuk mengetahui jenis tenaga kerja yang harus dikoordinasi

oleh seorang pelaksana lapangan pekerjaan gedung;

 Untuk mengetahui jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan di

setiap sektor;

 Untuk dasar perhitungan produktifitas kerja enaga kerja;

 Untuk dasar perhitungan waktu penyelesaian pekerjaan

b. Cara mengidentifikasi jenis pekerjaan, material, peralatan, alat berat,

dan tenaga kerja.

Langkah kerja mengidentifikasi jenis pekerjaan :

 Menyiapkan gambar kerja, spesififkasi teknis dan dokumen

kontrak

 Gambar kerja dicermati dan dicocokan dengan spesifikasi

teknis dan dokumen kontrak,

 Buat daftar jenis pekerjaan yang diperlukan

 Buat daftar jenis material untuk bangunan gedung yang

dibutuhkan

 Buat daftar jenis peralatan kerja

 Buat daftar jenis Alat berat :

 Buat daftar kebutuhan tenaga kerja :

c. Jenis pekerjaan yang sesuai dengan dokumen kontrak

 Pekerjaan persiapan

1) Pekerjaan pengukuran lokasi;

2) Pekerjaan land clearing;

3) Pekerjaan pematokan (bowplanng);

4) Pekerjaan dewatering

5) Pekerjaan pembuatan jalan jalan masuk & keluar

6) Pekerjaan pembuatan direksikit, bedeng, gudang,

 Pekerjaan tanah

1) Pekerjaan penyelidikan tanah di laboratorium;

2) Pekerjaan penyelidikan tanah di lapangan;

3) Pekerjaan penggalian;

(43)

Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan

Buku Informasi Edisi: 2013 Halaman: 40 dari 76

5) Pekerjaan pemadatan.

 Pekerjaan pondasi

1) Pekerjaan penetapan titik-titik tiang pancang;

2) Pekerjaan persiapan alat pancang;

3) Pekerjaan penyimpanan dan menyiapkan tiang pancang

dilokasi;

4) Pekerjaan pemasangan pilecap;

5) Pekerjaan penyetelan tiang pancang pada mesin pancang;

6) Pekerjaan pemancangan

7) Pekerjaan pemotongan tiang pancang;

8) Pekerjaan pile cap kelompok tiang

 Pekerjaan struktur

1) Pekerjaan Pembetonan

2) Pekerjaan Pembesian

3) Pekerjaan perancah & scafolding

4) Pekerjaan perawatan beton

 Pekerjaan arsitektur

1) Pekerjaan kosen

2) Pekerjaan pintu dan jendela

3) Pekerjaan plafon

4) Pekerjaan plesteran

5) Pekerjaan batu permukaan dan ornamen

6) Pekerjaan pengecatan

7) Pekerjaan pencahayaan

 Pekerjaan pelaporan

1) Pelaporan harian

2) Pelaporan mingguan

3) Pelaporan bulanan

4) Profesisonal Hand Over (PHO)

(44)

Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan

Buku Informasi Edisi: 2013 Halaman: 41 dari 76

d. Cara mengidentifikasi jenis pekerjaan dari dokumen kontrak

 Siapkan gambar kerja

 Siapkan spesifikasi teknis

 Siapkan dokumen kontrak

 Siapkan surat perintah kerja dan SPMK

 Pelajari gambar kerja dan temukan jenis-jenis pekerjaannya

 Buat daftar jenis pekerjaan yang anda temukan

 Cocokan daftar jenis pekerjaan tersebut dengan dokumen lain

(dokumen kontrak, SPK/SPMK, spesifikasi teknis).

e. Jenis material kerja yang sesuai dengan dokumen kontrak

Kegiatan mengidentifikasi jenis material berarti mencermati gambar

kerja dan spesifikasi teknis, untuk kemudian tentukan jenis material

ynag dibutuhkan, untuk pekerjaan gedung material yang dibutuhkan

meliputi :

 Material pondasi

Material pondasi tiang pancang meliputi :

a) Jenis dan type tiang pancang;

b) Material pile cap

c) Material las untuk memasang pile cap

Material pondasi sumuran meliputi :

a) Jenis dan type chassing sumuran

b) Jenis dan mutu besi rakitan

c) Material pengisi pondasi (pasir cor, semen, dan splite)

Material Kop pondasi kelompok :

a) Material bekisting

b) Material besi

c) Material adukan (pasir, semen dan koral/ splite)

 Material pasangan, dinding & partisi

a) Pasangan bata :

 Batu bata / bataco / pracetak

(45)

Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan

Buku Informasi Edisi: 2013 Halaman: 42 dari 76

 Pasir ayak

b) Pasangan partisi :

 Jenis bahan partisi

 Material struktur penyangga partisi

 Material pembetonan

a) Jenis dan kualitas besi beton

b) Jenis dan kualitas pasir

c) Jenis dan kualitas semen

d) Jenis zat adetif

e) Material bekisting/ perancah

f) Material scafolding

 Material perancah dan scafolding

a) Jenis dan type scafolding besi

b) Jenis dan type perancah kayu

 Material penutup atap dan palfon

a) Material penutup atap

1) Jenis dan kualitas (kayu/baja ringan)

2) Jenis dan kualitas genting

b) Material Plafon

1) Jenis dan kualitas (asbes/tripleks/gipsum)

2) Jenis dan kualitas kerangka plafon (kayu/baja ringan)

 Material instalasi air bersih dan air limbah

a) Jenis dan kualitas pipa

b) Ukuran pipa

c) Jenis dan kualitas penyambung pipa

d) Jenis dan kualitas penambat (klem)

e) Jenis dan kualitas perekat

 Material instalasi pemadam kebakaran

(46)

Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan

Buku Informasi Edisi: 2013 Halaman: 43 dari 76

b) Jenis dan kualitas penyambung pipa

c) Jenis dan kualitas nozel hidran

f. Cara mengidentifikasi jenis material yang sesuai dengan dokumen

kontrak

Langkah kerja memperagakan cara mengidentifikasi material adalah

sebagai berikut :

 Siapkan gambar kerja, spesifikasi teknis

 Lakukan analisa untuk menetapkan metode kerja

 Buat daftar kebutuhan material yang dibutuhkan

 Contohnya :

Dari gambar kerja pondasi dan spesifikasinya dapat ditetapkan jenis

materialnya yang dibutuhkan seperti telah diuraikan pada butir e.

diatas.

g. Mengidentifikasi jenis peralatan, alat berat, dari dokumen kontrak

Peralatan yang harus disiapkan oleh seorang pelaksana pekerjaan

gedung meliputi :

1) Peralatan kerja tukang batu

2) Peralatan kerja tukang besi

3) Peralatan kerja tukang kayu

4) Peeralatan kerja operator alat berat

5) Juru ukur

Untuk alat berat yang harus disiapkan meliputi :

1) Alat berat berfungsi menggali & menimbun;

2) Alat berat berfungsi menggusur;

3) Alat berat berfungsi mengangkut material galian;

4) Alat berat berfungsi pemadatan

h. Cara mengidentifikasi jenis peralatan, alat berat yang sesuai dengan

(47)

Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan

Buku Informasi Edisi: 2013 Halaman: 44 dari 76

Langkah kerja seorang pelaksana lapangan pekerjaan gedung dalam

memperagakan cara mengidentifikasi jenis peralatan, alat berat adalah

sebagai berikut :

1) Membaca gambar kerja;

2) Mempelajari dokumen kontrak dan spesifikasi teknis;

3) Mempelajari metode kerja;

4) Mengidentifikasi jenis pekerjaan;

5) Merinci jenis peralatan dan alat berat yang diperlukan;

6) Membuat daftar jenis peralatan dan alat berat.

i. Mengidentifikasi jenis tenaga kerja dari dokumen kontrak

Tenaga kerja yang diperlukan untuk pelaksana pekerjaan gedung

meliputi :

No Jenis Pekerjaan Tenaga Kerja yang dibutuhkan

1 Pekerjaan Persiapan

Pekerjaan Pengukuran Juru Ukur

Pembantu Juru Ukur

Tukang Patok Bowplank

Pekerjaan Land clearing Operator Alat Berat

Mandor

Operator Dumptruck

Operator tandum roller

Pekerjaan Tanah Operator Alat Berat

Mandor

Opreator dumptruck

Operator tnadum roller

Laboran (tanah)

Pekerjaan Pondasi Operator alat berat

Mandor

Pelaksana Pekerjaan Pondasi

Tukang las

Tukang cor beton

Tukang dewatering

Tukang turap

Pekerjaan perancah/ scafolding Tukang kayu

(48)

Judul Modul: Melaksanakan Pekerjaan Persiapan

Buku Informasi Edisi: 2013 Halaman: 45 dari 76

Tukang pasang scafolding

Pembantu tukang

Pekerjaan Pasangan Tukang batu

Tukang kayu

Tukang besi

Pembantu tukang

Pekerjaan Struktur Tukang cor beton

Tukang besi

Tukang batu

Tukang kayu

Tukang perancah

Tukang scafolding

Pembantu tukang

Juru Lab Beton

Pekerjaan Arsitektur Tukang kayu

Tukang plafon

Tukang instalasi listrik

Tukang instalasi plambing

Tukang instalasi fire alrm

Tukang plester

Tukang cat

Tukang pasang pintu & jendela

Tukang pasang ubin

Tukang pasang atap

Pembantu tukang

j. Cara mengidentifikasi jenis tenaga kerja dari dokumen kontrak

Langkah kerja seorang pelaksana lapangan pekerjaan gedung dalam

memperagakan cara mengidentifikasi jenis peralatan, alat berat adalah

sebagai berikut :

1) Membaca gambar kerja;

2) Mempelajari jadwalkerja;

3) Mempelajari metode kerja;

4) Mengidentifikasi tenaga kerja setiap jenis pekerjaan ;

5) Merinci tenaga kerja yang diperlukan;

Gambar

gambar kerja dan spesifikasi teknis 6. Memperagakan
gambar kerja sesuai dengan prosedur
gambar kerja sebagai acuan pelaksanaan
gambar kerja dan spesifikasi teknis sebagai
+5

Referensi

Dokumen terkait

6) B S Tujuan melakukan identifikasi kebutuhan peralatan uji material dan kelengkapannya adalah untuk memastikan bahwa pengujian dilakukan dengan alat yang tepat. 7) B S

Membuat daftar peralatan dan penyimpanan -nya 1.1Peralatan pelatihan diidentifikasi sesuai dengan buku kerja 1.2Daftar kebutuhan peralatan pelatihan dibuat sesuai

Pelatihan berbasis kompetensi adalah pelatihan yang ditujukan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diperlukan oleh seorang tenaga kerja untuk

Laporan K3 ini dibuat oleh Operator Backhoe Loader dan pelaksana lapangan, yang harus dibuat dan dikirim ke atasan sesuai dengan jadwal waktu yang telah ditetapkan (periodic

Penggunaan peralatan yang diperlukan sesuai dengan urutan pekerjaan disusun secara rapi.. Peralatan yang diperlukan sesuai jadwal pekerjaan diajukan pada

a) Jenis alat untuk galian saluran tergantung kepada metode kerjanya, apakah menggunakan alat berat atau menggunakan tenaga manusia. Untuk pekerjaan rehabilitasi, volume

Pemeliharaan pada sistem hidrolik alat berat, seperti sudah disinggung di bagian Umum, merupkan langkah usaha untuk mempertahankan kondisi kesiapan alat berat, dengan

Rapi dan teliti menyimpan dokumen laporan hasil penelitian kepada pemangku kepentingan untuk meningkatkan pengetahuan dan praktek pencegahan dan promosi kesehatan pekerja