• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS KELOMPOK PERILAKU KONSUMEN Disusun

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "TUGAS KELOMPOK PERILAKU KONSUMEN Disusun"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS KELOMPOK

PERILAKU KONSUMEN

Disusun untuk memenuhi tugas Teori Ekonomi Mikro Dosen Pengampu : Dwi Prastiyo Hadi, SE, M.Si

Disusun Oleh :

Ika Atik Zulfaidah 15220048 M. Iqbal Fadloli Amin 15220074

Tegar Prasetyo 15220050

PENDIDIKAN EKONOMI

FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DAN KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS PGRI SEMARANG

(2)

1. Latar Belakang

Perilaku konsumen merupakan tindakan-tindakan individu yang melibatkan pembelian penggunaan barang dan jasa termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului dan menentukan tindakan-tindakan tersebut sebagai pengalaman dengan produk, pelayanan dari sumber lainnya.

Dalam konsep pemasaran telah dijelaskan bahwa kepuasan konsumen merupakan salah satu tujuan yang harus dicapai. Kebutuhan, sikap dan perilaku konsumen mempengaruhi setiap aspek dari strategi pemasaran. Menurut Swastha dan Handoko, “Perilaku konsumen dapat didefinisikan sebagai kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan menggunakan barang dan jasa, termasuk di dalam proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan tersebut.”

Sedangkan The American Marketing Association mendefinisikan perilaku konsumen sebagai interaksi dinamis dari pengaruh dan kesadaran, perilaku, dan lingkungan dimana manusia melakukan pertukaran aspek hidupnya.

Dewasa ini teknologi tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia, selama peradaban manusia masih ada teknologi akan selalu menjadi hal penting dalam kehidupan dan akan selalu berkembang. Salah satu unsur penting dalam perjalanan setiap peradaban adalah kemajuan teknologi. Dimana Teknologi merupakan perkembangan suatu media atau alat yang dapat digunakan dengan lebih efisien guna memproses serta mengendalikan suatu masalah.

(3)

Dan hampir setiap kalangan atau lapisan masyarakat saat ini telah memiliki dan menggunakan telepon seluler (handphone) dalam aktivitas komunikasinya. Hal yang mendukung berkembangnya handphone dimasyarakat Indonesia adalah kebutuhan masyarakat akan teknologi komunikasi dan informasi yang semakin tinggi.

2. Tinjauan Pustaka

2.1. Perilaku Konsumen 2.12. Pengertian

Perilaku Konsumen dapat diartikan sebagai semua aktivitas dan proses yang dilalui oleh konsumen dalam memutuskan produk apa yang dibelinya. Proses-proses tersebut dapat berupa pencarian informasi tentang produk yang dievaluasinya, percobaan terhadap produk tersebut, dan berbagai kegiatan lainnya yang dipertimbangkan oleh konsumen perlu untuk dilakukan sebelum memutuskan untuk membeli suatu produk.

Perilaku konsumen itu sendiri dipengaruhi oleh beberapa faktor yang menunjukkan seberapa minatnya konsumen terhadap suatu produk. Faktor-faktor tersebut adalah:

a. Sikap

Sikap bisa diartikan antara lain sebagai tanggapan/reaksi seseorang terhadap sesuatu. Pengertian tersebut diberikan karena sikap tidak bisa muncul sebelum seseorang dihadapkan dengan sesuatu. Hasil dari tanggapan tersebutlah yang disebut dengan sikap. Setiap orang memiliki sikap yang berbeda-beda terhadap sesuatu. Golongan tertentu memiliki sikap yang positif terhadap pemerintahan seorang gubernur, tetapi tidak dengan golongan lainnya yang memiliki pendapat yang berbeda dengan golongan tersebut dalam menilai pemerintahan gubernur tersebut.

Dari contoh tersebut dapat dipelajari bahwa pembentukan sikap kedua golongan tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:

(4)

Berbedanya pengalaman pribadi setiap orang yang dialami di masa lalu tentu mempengaruhi sikap seseorang terhadap sesuatu. Entah baik atau buruknya pengalaman tersebut, seseorang akan belajar dari pengalaman tersebut untuk menentukan sikap di masa kini dan masa depan dalam menilai sesuatu.

2. Kebudayaan

Hasil budi daya seseorang di daerah tertentu berbeda dengan budaya lain dalam menilai sesuatu. Tiap ajaran, prinsip dan kebiasaan yang diterapkan dalam suatu budaya ikut membentuk sikap seseorang ke depannya.

3. Orang lain

Kehidupan sosial seseorang juga turut mempengaruhi pembentukan sikap seseorang. Dimulai dari lingkungan sosial terdekat, seperti orang tua, saudara/saudari hingga ke teman-teman, kekasih dan kenalan serta orang-orang sekitar. Prinsip dan ajaran yang diberikan oleh orang-orang tua sering memberikan dasar dalam pembentukan sikap seseorang, diikuti oleh pengaruh dari orang lain seperti sikap orang lain terhadap sesuatu juga mempengaruhi sikap seseorang terhadap hal yang sama.

4. Faktor emosional

Kondisi psikologis, pengalaman masa lalu serta cara seseorang mengatasi masalah yang dihadapinya bisa mempengaruhi emosional seseorang dalam membentuk sikapnya.Seseorang yang memiliki sikap pemarah memiliki tanggapan yang berbeda dengan seseorang yang cenderung lebih tenang terhadap sesuatu.

(5)

b. Konsep Diri

Konsep diri dapat diartikan sebagai bentuk gambaran seseorang terhadap dirinya sendiri. Persepsi seseorang terhadap dirinya sendiri secara keseluruhan dapat mempengaruhi sikap seseorang dalam bergaul di masyarakat. Seseorag yang merasa bahwa dirinya kurang berpenampilan menarik akan cenderung tidak percaya diri terhadap dirinya sendiri dalam bergaul dengan orang lain.

Konsep diri sering mempengaruhi perilaku konsumen dalam membeli suatu produk. Seseorang yang selalu merasa penampilannya kurang menarik secara fisik di hadapan orang lain, akan memberikan porsi pengeluaran yang lebih besar terhadap pembelian kosmetik ketimbang orang lain. Meskipun menurut orang lain penampilannya tidak terlalu buruk, tetapi dengan konsep diri bahwa penampilan orang tersebut tidak menarik, maka ia akan berusaha memenuhi kebutuhannya yaitu mempercantik dirinya.

c. Kepribadian

Kepribadian merupakan cara seseorang menjalani kehidupannya sehari-hari. Istilah lain dari kepribadian adalah karakteristik. Setiap orang memiliki kepribadian yang berbeda-beda, tergantung dari emosional, prinsip dan apa yang telah dilaluinya di masa lalu. Seseorang dengan kepribadian yang bebas akan menggunakan uangnya untuk mengelilingi dunia, sedangkan orang dengan kepribadian yang disiplin akan selalu mengutamakan yang menurutnya penting terlebih dahulu.

2.2. Keputusan Pembelian

Keputusan pembelian adalah berbagai keputusan yang dibuat oleh seseorang sebelu membeli suatu barang/jasa. Keputusan pembelian memiliki beberapa tahapan, yaitu:

(6)

Pada tahap ini, konsumen menyadari adanya perbedaan antara keadaan yang sebenarnya dan keadaan yang diinginkan. Seseorang tidak akan membeli barang/jasa jika tidak ada kebutuhan, meskipun ada banyak faktor-faktor yang mendorong seseorang untuk membeli suatu barang. Tetapi faktor ini adalah faktor yang utama dalam mendorong seseorang dalam membeli suatu barang. Dengan dikenalinya masalah tersebut, maka seseorang akan terpacu untuk memecahkan masalah tersebut.

b. Pencarian informasi

Setelah masalah diidentifikasi, maka seseorang tersebut perlu mencari informasi akan suatu barang/jasa yang dirasa bisa memenuhi kebutuhannya. Proses ini juga dipengaruhi oleh seberapa butuhnya seseorang akan suatu barang/jasa, seberapa banyak informasi yang didapatkan, kemudahan memperoleh informasi dan lain-lain.

c. Evaluasi alternatif

Setelah mendapatkan informasi tentang baran/jasa yang dibutuhkannya, maka konsumen dapat menggunakan informasi tersebut untuk membandingkan satu produk dengan produk lainnya. Dengan informasi ini, konsumen bisa mengenali berbagai keunggulan dan kelemahan yang dimiliki berbagai barang/jasa alternatif yang telah dikumpulkannya.

d. Keputusan pembelian

Pada tahap ini, konsumen akan memutuskan barang/jasa mana dari berbagai alternatif yang akan dibelinya. Setelah membatasi alternatif-alternatif, maka konsumen sudah bisa memutusakn untuk membeli produk yang sesuai dengan keinginannya.

e. Perilaku setelah pembelian

(7)

3. Pembahasan

1. Sejarah tentang iPhone

Proyek Iphone dimulai pada tahun 2003 meskipun produk rumor tentang itu telah beredar lama sebelumnya. Ide dasarnya adalah merancang sebuah produk seperangkat digital utama yang akan menggabungkan telepon, PDA dan Ipod. Sebelumnya, Apple telah membuat produk telepon dengan ROCKR motorola diakhir tahun 2005 sebuah chipsetstandar yang kompatibel dengan iTunes. Tetapi produk tersebut tidak dapat beroperasi dengan baik dan itu hanya merupakan solusi sementara Apple muncul dengan ponsel sendiri.

Bermula pada tahun 2002, setelah iPod diluncurkan. Jobs mulai berpikir tentang pengembangan telepon. Melihat jutaan penduduk Amerika kerepotan membawa telepon yang terpisah Blackberry dan MP3 player seyogyanya konsumen akan lebih memilih satu perangkat dalam gengaman. Menurutnya iPod OS tidak cukup canggih untuk mengelola jaringan rumit atau grafis.

Sejarah iPhone dimulai saat Steve Jobs, CEO dari Apple memerintahkan ilmuwan-ilmuwan Apple untuk mempelajari secara lebih mendalam teknologi layar sentuh. Pengembangan dari unit iPhone itu sendiri dimulai nyaris 10 tahun sebelum iPhone pertama diluncurkan di pasaran. Pada tahun 1999, Apple mematenkan hak untuk menggunakan nama domain iphone.org Beberapa tahun kemudian, Apple mengumumkan rencana mereka untuk berinvestasi dalam bisnis telepon genggam.

(8)

Berbagai media menganalisis bahwa pelanggan akan segera mencapai angkai 3 juta unit pada akhir 2007 dan membuat menjadi penjualan smartphone tercepat sepanjang sejarah. Keuntungan perusahaan diperkirakan 80 dollar untuk setiap iPhone yang terjual seharga 399 dollar dan tidak termasuk yang diperoleh dari pelanggan AT&T yang menggunakan iPhone setiap dua tahun.

Perkembangan Apple yang begitu cepat memnuat Apple merupakan perusahaan paling menguntungkan di Amerika serikat dengan kapitalisasi market sebesar $337.17 miliar dollar AS pada tangga 9 Agustus 2011.

Sekarang, dalam rangka mengejar kontak seperti Apple, setiap produsen berlomba untuk menciptakan sebuah telepon yang disukai konsumen. Sebagai pengganti untuk membuktikan kepada para operator. “iPhone telah mengubah perilaku konsumen operator dan produsen.

2. Perilaku Konsumen Terhadap iPhone

iPhone selalu dikaitkan dengan pemilik dengan penghasilan tinggi. Dengan segmentasi pasar yang jelas yaitu kelas menengah ke atas, menjadikan iPhone tetap stabil dalam penggunaannya. Dibandingkan dengan Android di urutan kedua dan Blackberry pada urutan ketiga, dimana kedua merek ponsel ini memiliki range harga yang masih dapat dijangkau oleh kelas menengah ke bawah, dalam tanda kutip “ponsel dengan harga miring”. Pangsa pasar iPhone terbesar yaitu pada usia 25-36 tahun dengan pendapatan berada pada kelas menengah ke atas (Nielsen, iPhone and iPad user profile, 2010).

(9)

menggunakan smartphone tersebut. Yaitu mengirim email, meng-edit foto dan video ataupun audio, membuat proposal, fitur siri layaknya sekretaris yang dapat menjalankan perintah penggunanya dengan mendeteksi suara, dan lain sebagainya.

Di Indonesia sendiri, persentase pengguna iPhone meningkat paling besar, meskipun sempat terjadi penyalipan oleh Android, tapi dengan munculnya iPhone 4s menjadikan Apple tetap bertahan pada posisi pertama. Fenomena ini mengakibatkan beberapa pengguna iPhone yang membeli dan menggunakan iPhone hanya untuk sekedar lifestyle saja, karena brand yang telah dibuat iPhone menjadikan para penggunanya memiliki prestige tersendiri dalam memiliki smartphone bermerek tersebut.

3. Motif Masyarakat dalam Menggunakan iPhone

Pengguna iPhone memiliki motif yang tinggi dari segi akses permanen (permanent access), hiburan (entertainment), interaksi sosial (social interaction), daya tarik (attraction), koneksi (connection), instrumentalitas (instrumentality), dan mode/status (fashion/status). Namun yang tertinggi ada pada indikator entertainment, di mana dalam hal ini dikarenakan Apple memang mengunggulkan iPhone dalam segi multimedia atau entertainment-nya, sehingga fitur-fitur andalan iPhone yang menyajikan beragam fitur multimedia lah yang mengikat minat responden dalam menggunakannya, baik multimedia dari segi foto, video, games, dan lain sebagainya, misalnya saja instagram dan camera.

4. Hubungan antara faktor-faktor perilaku konsumen terhadap pembelian Iphone

(10)

Masyarakat Indonesia sebagai masyarakat yang selalu mengikuti perkembangan zaman, turut mengikuti mode atau gaya hidup. Terutama bagi masyarakat perkotaan. Masyarakat tipe ini memiliki pandangan yang terbuka akan motivasi. Mereka mau mencoba dan merubah ke inovasi yang baru. Meskipun Apple memasang harga yang lebih tinggi diatas rata-rata, masyarakat Indonesia tetap membelinya karena mayoritas masyarakat Indonesia ingin mencoba hal-hal yang baru, dan sensitif akan perkembangan zaman.

Selain itu, tanggapan yang diberikan masyarakat Indonesia terhadap produk Iphone juga beragam. Ada yang memandang bahwa Apple memasang harga yang terlalu tinggi terhadap Iphone, ada yang memandang bahwa produk lainnya lebih baik dari Iphone dari berbagai segi. Tetapi tidak hanya itu saja yang mempengaruhi sikap masyarakat Indonesia dalam membeli Iphone.

Contohnya adalah ketika diberitakan bahwa penjualan produk terbarunya, Iphone 6 dan Iphone 6 plus yang mampu terjual sekitar 10 juta unit pada minggu pertamanya. Hal ini jelas menambah nilai persepsi/sikap masyarakat Indonesia yang mengetahui informasi ini, karena dengan mengetahui ninformasi ini, kemungkinan masyarakat Indonesia untuk membeli produk ini akan meningkat ketika telah sampai di Indonesia.

Dalam proses keputusan pembelian, sikap selalu menjadi faktor awal dimulainya proses keputusan pembelian, terutama sikap yang positif. Sikap konsumen yang positif terhadap suatu produk akan mendorong dia memulai proses keputusan pembelian. Karena sudah banyak masyarakat Indonesia yang memiliki sikap yang positif terhadap Iphone, maka proses keputusan pembelian sudah terjadi berulang-ulang. Dengan banyaknya berita dan perkembangan tentang Iphone yang berkembang, maka masyarakat Indonesia akan berbondong-bondong untuk membeli Iphone.

(11)

dilakukan oleh produk lain. Hal ini berarti munculnya sebagian besar sikap positif semua orang akan kehadiran Iphone. Setelah orang-orang membeli Iphone, maka ada dua reaksi yang muncul, yaitu sikap positif dan negatif. Konsumen yang puas akan Iphone akan terus membeli produk Apple atau malah akan membeli suksesornya yang baru, seperti Iphone 2, Iphone 3 dan seterusnya. Bagi yang tidak puas, baik itu dengan kualitasnya atau harga yang mahal, maka akan beralih ke alternatif yang lain dan mungkin tidak akan lagi membeli produk Apple.

b. Konsep Diri

Konsep diri juga sering mempengaruhi keputusan seseorang dalam membeli suatu produk. Dalam kasus Iphone, ada beberapa konsep diri yang mempengaruhi seseorang dalam membeli Iphone. Perasaan akan ketinggalan zaman, melek teknologi dan masih banyak lagi konsep diri yang mendorong seseorang untuk membeli Iphone.

Pengaruh dari luar juga bisa mempengaruhi konsep diri seseorang. Semakin banyaknya orang-orang yang menggunakan Iphone akan membentuk imej/konsep diri seseorang yang belum memiliki Iphone untuk mempertimbangkan apakah harus ikut membeli Iphone atau tidak.

Selain itu, dengan membandingkan produk Iphone dengan produk lainnya, maka bisa terbentuk konsep diri bahwa seseorang sudah tidak cocok dengan produk yang sebelumnya digunakan, dan berpeluang untuk membeli Iphone di masa depan.

Dalam proses pembelian, khususnya masyarakat Indonesia, yang mayoritas memiliki pendapatan yang kurang dari cukup untuk membeli Iphone, tidak akan memutuskan untuk membeli Iphone. Dengan konsep diri seperti itu, didorong dengan tingkat pajak impor yang tinggi, akan mendorong masyarakat Indonesia dengan konsep diri bahwa dia tidak mampu untuk membeli Iphone atau realis untuk tidak membeli Iphone.

(12)

Kepribadian tiap orang yang berbeda-beda menciptakan tingkat pembelian Iphone yang berbeda-beda di berbagai daerah. Kepribadian ini juga dipengaruhi oleh faktor usia. Seseorang dengan usia yang lebih muda cenderung terbuka terhadap perkembangan teknologi dan memiliki peluang yang lebih besar untuk membeli Iphone ketimbang orang yang lebih tua. Selain usia, faktor emosional juga merupakan faktor utama pembentuk kepribadian seseorang. Seseorang dengan sikap yang tidak sabar, tidak akan berpikir dua kali untuk menghabiskan uangnya untuk membeli Iphone, berbeda dengan orang yang memiliki kecerdasan intelektual yang tinggi.

Masayarakat Indonesia dalam membeli Iphone juga dipengaruhi oleh berbagai kepribadian yang berbeda. Tingkat emosional yang berbeda pada masyarakat Indonesia juaga mempengaruhi tingkat pembelian Iphone di Indonesia.

4. Kesimpulan

(13)

merupakan salah satu produk dalam sejarah yang palin banyak membuat decak kagum para penggemarnya di seluruh dunia.

Referensi

Dokumen terkait

Peningkatan kapasitas yang dilakukan peneliti bersama warga merupakan bentuk peningkatan kapasitas berbasis pendidikan serta pencegahan kondisi fisik. Peningkatan kapasitas

Untuk menjawab perumusan masalah ketiga dan keempat, yaitu untuk mengetahui besar pengaruh bauran pemasaran jasa terhadap proses keputusan pembelian produk operator

Pertimbangannya antara lain: (a) kayu pinus tersedia dekat dengan tapak karena terdapat hutan pinus di sekitar tapak, (b) kayu pinus memiliki kekuatan yang lebih besar

Akal dan hati adalah sama sebagai substansi yang mengetahui dan berakal, namun berbeda dalam kemampuan menangkap wilayah pengetahuan, di mana hati lebih luas dari akal.. Relasi Akal

A természettudomány - ok kutatásalapú tanulása során a tanárnak el kell érni, hogy a tanulók a sajátjukként viszonyuljanak a tanulási folyamathoz, őket érintő

Dalam situasi semacam ini doa ini memohon segala macam 'hasanah' dari karunia Tuhan, termasuk perbuatan kita supaya menjadi hal yang menyebabkan kita mendapatkan 'hasanah' di

Belum berhasilnya pendidikan karakter menurut Peneliti disebabkan oleh dua hal pokok, yaitu: (1) kurang terampilnya pendidik (guru) dalam menyelipkan pendidikan karakter

(1) Sanksi administratif berupa denda sebagaimana dimaksud dalam Pasal 166 ayat (2) huruf e dikenakan setelah jangka waktu 30 (tiga puluh) hari sejak penetapan pengenaan