• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI KECELAKAAN LALU LINTAS DENGAN METO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "STUDI KECELAKAAN LALU LINTAS DENGAN METO"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

DI KOTA PADANG

(Studi Kasus Mahasiswa SI Fakultas Teknik Universitas Andalas)

Artikel

Oleh:

WIWIN PUTRI ZAYU

NIM : 0921216008

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS ANDALAS

(2)

STUDI KECELAKAAN LALU LINTAS DENGAN

METODE 'REVEALED PREFERENCE' DI KOTA PADANG (Studi Kasus Mahasiswa SI Fakultas Teknik Universitas Andalas)

Oleh: WIWIN PUTRI ZAYU, ST, MT.

(Dibawah Bimbingan PURNAWAN, Ph.D dan TITI KURNIATI, MT)

RINGKASAN

Meningkatnya kepadatan lalu lintas yang disebabkan oleh peningkatan mobilitas masyarakat didukung dengan mudahnya kepemilikan kendaraan bermotor serta perkembangan sarana dan prasarana lalu lintas yang lebih lambat dari pertumbuhan lalu lintas menyebabkan tingginya angka kecelakaan lalu lintas. Kecelakaan lalu lintas di kota Padang didominasi oleh kaum remaja yaitu pada usia 15–24 tahun khususmya mahasiswa. Untuk itu perlu dilakukan penelitian tentang kecelakaan dikalangan remaja. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi kecelakaan lalu lintas yang dialami mahasiswa, menganalisa dan menentukan jenis kecelakaan dan sebab-sebab terjadinya kecelakaan serta menetapkan strategi keselamatan lalu lintas. Objek penelitian ini diwakili oleh mahasiswa S1 fakultas teknik universitas andalas yang pernah mengalami kecelakaan dan hasilnya dianggap mewakili remaja di kota Padang. Pengumpulan data dilakukan dengan survey wawancara dengan bentuk pertanyaan menggunakan metode revealed preference kemudian data yang terkumpul pada penelitian ini dikompilasi dalam bentuk tabel dan grafik. Data yang terkumpul diolah dengan menggunakan uji statistik Chi-kuadrat untuk mengetahui tingkat kecocokan data (goodness of fit) yang dianalisis. Dari kuisioner diperoleh hasil kecelakaan banyak terjadi saat remaja berperan sebagai pengemudi kendaraan, dengan jenis kecelakaan menabrak kendaraan lain. Jika menjadi penumpang kendaraan umum/pedestrian jenis kecelakaan yang sering terjadi adalah ditabrak kendaraan. Sebab kecelakaan terbesar berasal dari sikap manusia yang lalai atau kurang konsentrasi saat mengendarai kendaraan, kemudian tidak tersedianya rambu/marka jalan dilokasi kecelakaan. Kecelakaan juga banyak terjadi pada jalan lurus yaitu 55.07%. Dari 207 orang responden, 90,34% mengalami luka ringan dan 9,66% mengalami luka berat, hal ini terjadi karena kesadaran responden untuk menggunakan proteksi sudah cukup tinggi yaitu 61,81%. Dari hasil uji Chi-kuadrat diperoleh kesamaan pola kecelakaan pada variabel tes kepemilikan SIM, kemudian peran saat kecelakaan, jenis perkerasan di lokasi kecelakaan yaitu perkerasan aspal dan fatalitas kecelakaan. Agar tingkat kecelakaan dapat dikurangi maka perlu dilakukan langkah-langkah seperti pembatasan kecepatan pada jalan lurus, peningkatan sarana dan prasarana jalan seperti ketersediaan rambu dan marka jalan, realisasi peraturan lalu lintas di jalan raya.

(3)

Pendahuluan: Meningkatnya kepadatan lalu lintas yang disebabkan oleh

peningkatan mobilitas masyarakat didukung dengan mudahnya kepemilikan

kendaraan bermotor serta perkembangan sarana dan prasarana lalu lintas yang

lebih lambat dari pertumbuhan lalu lintas menyebabkan tingginya angka

kecelakaan lalu lintas di Indonesia, khususnya kota Padang. Menurut Poltabes

Kota Padang, di kota Padang juga terjadi peningkatan jumlah kecelakaan yang

cukup signifikan, tahun 2005 terjadi 41 kasus kecelakaan, 2006 terjadi 317

kecelakaan dan 2007 terjadi 433 kecelakaan dengan korban meninggal dunia 81

orang, jumlah ini dua kali lipat dari korban meninggal dunia pada tahun 2005 (PT

Jasa Raharja, 2008).

Menurut PT Jasa Raharja korban kecelakaan yang terjadi di kota Padang

sebagian besar berada pada usia 15 – 24 tahun (PT Jasa Raharja, 2008). Jumlah

korban kecelakaan berdasarkan usia di Kota Padang dapat dilihat pada Tabel 1.1

berikut.

Tabel 1. Jumlah Korban Kecelakaan Lalu Lintas Berdasarkan Kelompok Usia di

Kota Padang

Kasus baru menurut golongan umur

Umur (th) 1-4 5-14 15-24 25-44 45-64 > 65

Korban kecelakaan (orang) 6 45 149 66 44 14

Sumber : PT Jasa Raharja (2008)

Dari Tabel 1 dapat dilihat usia korban yang mengalami kecelakaan

terbanyak yaitu pada usia remaja (15-24 tahun) dan masih duduk pada bangku

pendidikan terutama tingkat universitas (mahasiswa). Karena banyaknya korban

kecelakaan pada usia ini maka perlu dilakukan penelitian sebab-sebab terjadinya

kecelakaan dan jenis-jenis kecelakaan yang terjadi untuk mengantisipasi

bertambahnya korban kecelakaan terutama pada generasi muda. Salah satu

generasi muda yang dimaksud pada penelitian ini adalah mahasiswa SI Fakultas

Teknik Universitas Andalas Padang. Lokasi Universitas yang jauh dari pusat kota

dan banyaknya mahasiswa yang menuntut ilmu disini menimbulkan bangkitan

perjalanan yang cukup tinggi. Dengan tingginya bangkitan ini menambah resiko

(4)

Dari uraian diatas maka permasalahan yang dibahas pada penelitian ini

yaitu tingginya angka kecelakaan yang terjadi di kalangan remaja terutama pada

kalangan mahasiswa SI. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi

kecelakaan lalu lintas yang dialami mahasiswa SI Fakultas Teknik Universitas

Andalas, menganalisis dan menentukan sebab-sebab kecelakaan dan jenis

kecelakaan yang terjadi dikaitkan dengan keadaan jalan maupun pengaturan lalu

lintas traffic control jalan, serta pengetahuan mahasiswa tentang peraturan lalu

lintas dan menetapkan strategi peningkatan keselamatan lalu lintas. Hasil

penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi jumlah

kecelakaan di masyarakat pada dan di lingkungan mahasiswa Universitas Andalas

khususnya serta dapat digunakan dalam menetapkan strategi peningkatan

keselamatan lalu lintas di lingkungan mahasiswa. Ruang lingkup penelitian ini

dilaksanakan pada mahasiswa S1 Fakultas Teknik Universitas Andalas yang

pernah mengalami kecelakaan lalu lintas dan masih aktif (angkatan 2006-2011).

Kecelakaan yang dibahas adalah kecelakaan yang menyebabkan luka ringan dan

luka berat, sedangkan kecelakaan yang menyebabkan kematian tidak dibahas

untuk menjaga validitas data.

Referensi: Peraturan pemerintah (PP) Nomor 43 tahun 1993 tentang

prasarana dan lalu lintas menyatakan kecelakaan lalu lintas adalah peristiwa di

jalan yang tidak disangka-sangka dan tidak sengaja melibatkan kendaraan dengan

atau tanpa pemakai jalan lainnya yang mengakibatkan korban manusia atau

kerugian harta benda.

Kriteria Kecelakaan: Menurut Peraturan pemerintah (PP) Nomor 43

tahun 1993 menyatakan kriteria kecelakaan sebagai berikut: Korban mati adalah

korban yang dipastikan mati akibat kecelakaan lalu lintas dalam waktu paling

lama 30 (tiga puluh) hari setelah kecelakaan tersebut. Korban luka berat adalah

korban yang karena luka-lukanya menderita cacat tetap atau harus dirawat dalam

jangka waktu lebih dari 30 (tiga puluh) hari sejak terjadi kecelakaan. Dan korban

luka ringan adalah korban yang tidak termasuk dalam dua kriteria diatas.

Faktor-Faktor Penyebab Kecelakaan terdiri atas 4 faktor yaitu: Faktor-Faktor manusia adalah

jumlah dan perilaku pengguna jalan, baik sebagai pengemudi/penumpang maupun

(5)

wilayah. Faktor kendaraan Faktor kendaraan adalah jumlah dan properti dari

kendaraan bermotor maupun tak bermotor, yang berpengaruh pada jumlah

kecelakaan. Kendaraan dapat menjadi faktor penyebab kecelakaan apabila tidak

dapat dikendalikan sebagaimana mestinya yaitu sebagai akibat kondisi teknis

yang tidak layak jalan ataupun penggunaannya tidak sesuai ketentuan Faktor

jalan, mencakup karakteristik geometrik, bangunan fasilitas dan tingkat pelayanan

jalan dan faktor lingkungan dapat berupa pengaruh cuaca yang tidak

menguntungkan, kondisi lingkungan jalan, penyeberang jalan dan lampu

penerangan jalan.

Metode revealed preference adalah suatu bentuk survei yang didasarkan pada kenyataan atau kondisi yang ada di lapangan. Metode ini memungkinkan

untuk melihat pilihan terbaik berdasarkan perilaku konsumen. Survei ini biasanya

menggunakan kuisioner yang menanyakan kepada responden mengenai hal-hal

yang sudah nyata terkait objek penelitian. Para responden diminta memberikan

tanggapan terhadap setiap pertanyaan yang terdapat pada kuisioner yang berkaitan

dengan pengalaman responden. Asumsi kunci metode ini adalah responden harus

mempunyai sistem preferensi yang konsisten (Dewanti et al., 1999). Metode

Revealed Preference memiliki kelemahan yaitu dalam hal memperkirakan respon

individu terhadap suatu keadaan pelayanan yang pada saat sekarang belum ada

dan bisa jadi keadaan tersebut jauh berbeda dari keadaan yang ada sekarang

(Ortuzar and Willumsen, 2001) dalam Sugiyanto ( 2008 ).

Populasi atau universe adalah sekelompok orang, kejadian, atau benda, yang dijadikan obyek penelitian. Populasi pada penelitian ini adalah mahasiswa SI

Fakultas Teknik Universitas Andalas.

Sampel atau contoh adalah bagian dari populasi yang menjadi objek penelitian.

Sampel pada penelitian ini adalah mahasiswa SI Fakultas Teknik Unand yang

pernah mengalami kecelakaan.

Pada penelitian ini digunakan teknik pengambilan sampel nonprobability

sampling atau sampel terpilih, dimana tidak semua unsur atau elemen populasi

mempunyai kesempatan sama untuk bisa dipilih menjadi sampel. Unsur populasi

yang terpilih menjadi sampel bisa disebabkan karena kebetulan atau karena faktor

(6)

sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Purposive sampling adalah

teknik sampling yang digunakan peneliti jika peneliti mempunyai

pertimbangan-pertimbangan tertentu di dalam pengambilan sampelnya atau penentuan sampel

untuk tujuan tertentu.

Metodologi penelitian : Penelitian ini dimulai dengan melakukan studi

pendahuluan yaitu mengumpulkan data sekunder dan primer. Data sekunder

diperoleh dari studi literatur terkait dengan kecelakaan yang dialami oleh remaja

dan mahasiswa. Data primer diperoleh dari survey wawancara dengan jumlah

responden 215 orang. Jumlah responden dalam penelitian ini ditentukan dengan

menggunakan pendekatan Pearmain dan Swanson (1991) yang menyatakan

jumlah sampel minimum dalam suatu penelitian adalah 30 orang, maka diambil

sampel rata-rata 35 orang pada tiap jurusan, dengan jumlah jurusan pada Fakultas

Teknik Unand sebanyak enam jurusan maka total responden adalah 210 (dua ratus

sepuluh) orang. Penyusunan kuisioner dalam penelitian ini menggunakan metode

revealed preference. Kuisioner berisi dua puluh pertanyaan tenteng karakteristik

mahasiswa, jenis kecelakaan, sebab kecelakaan, fatalitas kecelakaan dan

pertanyaan tentang rambu lalu lintas.

Data yang terkumpul pada penelitian ini dikompilasi dalam bentuk tabel

dan grafik, kemudian diolah dengan menggunakan uji statistik Chi-kuadrat. Uji

Chi-kuadrat dilakukan untuk mengetahui tingkat kecocokan data (goodness of fit)

yang dianalisis. Uji Chi-kuadrat dilakukan untuk membandingkan pola

kecelakaan dan penyebabnya antar Jurusan di Fakultas Teknik. Teknik analisa

data yang digunakan yaitu analisa deskriptif.

Hasil penelitian: Setelah dilakukan pengumpulan data dan dikompilasi

dalam bentuk tabel dan grafik hasil penelitian diringkas ke dalam tabel berikut:

Tabel 2. Ringkasan hasil kuisioner

No VARIABEL Hasil Kuisioner Terbanyak

Karakteristik mahasiswa

1 Data kecelakaan Laki-laki

2 Jenis mobilitas Sepeda motor

3 Kepemilikan SIM ya

(7)

Sambungan Tabel 2

.

Jenis kecelakaan

1 Peran saat kecelakaan pengemudi

2 Jenis kecelakaan jika jadi

pengemudi/penumpang kendaraan pribadi

menabrak kendaraan lain

3 Jenis kecelakaan jika jadi penumpang kendaraan umum/pedestrian

ditabrak kendaraan lain

Sebab-sebab kecelakaan

1 Sikap pelaku kecelakaan bawa kendaraan

2 Kondisi perkerasan jalan rusak ringan

3 Kondisipermukaan jalan baik

4 Jenis perkerasan jalan beraspal

5 Posisi jalan saat kecelakaan jalan Lurus

6 Jenis simpangan simpang prioritas

7 Jumlah simpang empat

8 Ketersediaan rambu tidak ada

9 ketersediaan Marka tidak ada

10 Cuaca cerah

11 Waktu kejadian kecelakaan 16.01-19.00 Wib

12 Pengetahuan tentang rambu lalu lintas 77,59% s.d 94% diketahui

Fatalitas kecelakaan

1 Fatalitas kecelakaan luka ringan

2 Penggunaan proteksi pakai helm & safety belt

Jika dilihat dari peran saat terjadi kecelakaan, kecelakaan paling banyak

terjadi saat responden berperan sebagai pengemudi kendaraan hal ini juga

didukung dengan hasil uji Chi-kuadrat, dengan begitu kecelakaan yang paling

banyak terjadi pada mahasiswa Fakultas Teknik Unand adalah saat mengendarai

kendaraan sendiri. Kecelakaan terjadi karena pengemudi lengah atau kurang

konsentrasi saat mengendarai kendaraan sehingga saat ada lawan didepan atau

objek tetap pengemudi tidak dapat mengendalikan kendaraannya. Selain itu

kurang tanggapnya pengemudi terhadap situasi di jalan raya juga bisa menjadi

penyebab kecelakaan.

Jenis kecelakaan yang paling banyak dialami mahasiswa Fakultas Teknik

(8)

jenis kecelakaan jika menjadi penumpang kendaraan umum dan pejalan kaki

adalah ditabrak oleh kendaraan.

Dilihat dari sebab-sebab kecelakaan dari segi manusia, kondisi cuaca,

kondisi jalan seperti kondisi permukaan jalan, kondisi perkerasan, posisi jalan,

jenis simpang, jumlah simpang, ketersediaan rambu atau marka, yang paling

berpengaruh pada kecelakaan yang terjadi adalah dari segi manusia atau human

error. Hal ini terlihat dari hasil kuisioner, kecelakaan banyak terjadi karena sikap

manusia yang lalai saat menggunakan jalan raya, seperti kurang konsentrasi saat

membawa kendaraan, bawa kendaraan sambil SMS, menelpon atau

mendengarkan musik pakai head phone dan lain-lain.

Kecelakaan juga banyak terjadi pada jalan lurus dan beraspal, biasanya

pada jalan lurus dan beraspal kenyamanan membawa kendaraan cukup tinggi

sehingga pengemudi mengemudikan kendaraan dengan kecepatan tinggi. Pada

kecepatan tinggi jika kendaraan tidak dapat dikendalikan dengan baik akan

menabrak kendaraan didepannya atau menabrak objek tetap.

Untuk pengetahuan rambu lalu lintas tidak terlalu berpengaruh karena dari

116 gambar rambu yang diuji pada mahasiswa 77,59% s.d 94% diketahui oleh

mahasiswa, hal ini berarti pengetahuan mahasiswa tentang rambu lalu lintas

cukup memadai dan kecelakaan yang disebabkan pelanggaran rambu lalu lintas di

jalan raya bukan karena ketidak tahuan mahasiswa, tetapi lebih banyak unsur

kesengajaan.

Dari segi fatalitas kecelakaan, penggunaan proteksi seperti helm dan safety

belt sangat berpengaruh, hal ini terbukti dengan sedikitnya korban kecelakaan

pada mahasiswa Fakultas Teknik yang mengalami luka berat (9,66%) dibanding

dengan yang mengalami luka ringan (90,34%).

Untuk mengetahui pola hubungan antara variabel-variabel kecelakaan

terhadap jurusan di Fakultas Teknik Unand, dilakukan uji Chi-kuadrat yang

dihitung berdasarkan sebuah hipotesa. Kriteria penerimaan dan penolakan

hipotesa adalah sebagai berikut :

Tolak Ho jika

hitung ≥

tabel

(9)

uji Chi-kuadrat ( ) dilakukan dengan rumus berikut :

= ...1

Dimana : = frekuensi pengamatan

= frekuensi harapan

Untuk memperoleh tabel digunakan derajat kebebasan dk untuk

distribusi Chi-kuadrat yaitu :

dk = ( jumlah kolom – 1) x ( jumlah baris – 1)...2

Pada penelitian ini uji Chi-kuadrat dilakukan pada empat poin besar hasil

penelitian. Poin-poin tersebut antara lain : Karakteristik mahasiswa, jenis

kecelakaan, sebab-sebab kecelakaan dan fatalitas kecelakaan. Uji Chi-kuadrat

dilakukan dengan asumsi frekuensi pengamatan diwakili oleh nilai

variabel-variabel pada tiap jurusan dan frekuensi harapan diwakili oleh total nilai

variabel-variabel pada tiap jurusan.

(10)

Tabel 3 Kesamaan pola studi kecelakaan berdasarkan hasil uji Chi-kuadrat

No Variabel Kesimpulan

Tidak Sama Sama

Karakteristik mahasiswa

1 Data kecelakaan T. Informatika, T. Elektro

T. Sipil, T. Mesin, T. Lingkungan, T. Industri

2 Jenis mobilitas T. Sipil, T. Industri

T. Elektro, T. Mesin, T. Lingkungan, T. Informatika

3 Kepemilikan SIM T. Sipil, T. Informatika

T. Elektro, T. Mesin,

1 Sikap pelaku kecelakaan T. Mesin

T. Sipil, T. Elektro, T. Lingkungan, T. Industri, T. Infomatika

2 Kondisi perkerasan jalan T. Informatika

T. Sipil, T. Mesin, T. Elektro,

T. Lingkungan, T. Industri

3 Kondisi permukaan jalan T. Sipil

(11)

Sambungan Tabel 3.

kecelakaan T. Sipil, T. Industri

T. Mesin, T. Elektro, T. Lingkungan, T. Infomatika

6 Jenis simpangan T. Informatika

T. Sipil, T. Mesin, T. Elektro,

T. Lingkungan, T. Industri

7 Jumlah simpang T. Lingkungan

T. Sipil, T. Mesin, T. Elektro,

T. Industri, T. Infomatika

8 Ketersediaan rambu T. Informatika

T. Sipil, T. Mesin,

2 Penggunaan proteksi T. Sipil, T. Informatika

(12)

Dari dua puluh variabel yang dipasangkan untuk uji Chi-kuadrat (Tabel 3)

diperoleh hasil sebagian besar kecelakaan yang terjadi pada mahasiswa Fakultas

Teknik Unand memiliki pola kecelakaan yang berbeda pada tiap jurusannya.

Pada karakteristik mahasiswa pola kecelakaan yang berbeda terlihat pada

hubungan antara kecelakaan pada masing-masing jurusan dengan pelaku

kecelakaan, jenis mobilitas, dan kepemilikan SIM. Pada variabel pelaku

kecelakaan, kecelakaan umumnya terjadi pada mahasiswa laki-laki, hal ini

didukung dengan proporsi mahasiswa laki-laki lebih banyak dibanding mahasiswa

perempuan, dari kuisioner yang dijalankan, mahasiswa laki-laki yang mengalami

kecelakaan sebanyak 76,33% dan mahasiswa perempuan 23,67%. Selanjutnya

untuk jenis mobilitas, kecelakaan banyak terjadi pada mahasiswa dengan

mobilitas sepeda motor dan untuk kepemilikan SIM 77,50% kecelakaan terjadi

pada mahasiswa yang memiliki SIM.

Pada jenis kecelakaan, perbedaan pola kecelakaan terdapat pada variabel

jenis kecelakaan jika jadi pengemudi / penumpang kendaraan pribadi dimana

kecelakaan yang banyak terjadi dan jenis kecelakaan jika jadi penumpang

kendaraan umum / pejalan kaki.

Untuk sebab-sebab kecelakaan, kesamaan pola terdapat pada variabel

sikap pelaku kecelakaan, kondisi perkerasan jalan, kondisi permukaan jalan,

posisi jalan saat kecelakaan, jenis simpang, jumlah simpang, ketersediaan rambu

dan marka, serta cuaca dan waktu kejadian kecelakaan.

Untuk fatalitas kecelakaan, perbedaan pola kecelakaan terdapat pada

penggunaan proteksi dimana mahasiswa yang menggunakan proteksi yaitu

61,81%.

Pola kecelakaan yang sama terdapat pada variabel-variabel tes

kepemilikan SIM, peran saat kecelakaan, jenis perkerasan dan fatalitas saat

kecelakaan.

Pada tes kepemilikan SIM terdapat satu jurusan yang memiliki perbedaan

pola kecelakaan. Kesamaan pola kecelakaan dipengaruhi banyaknya kecelakaan

terjadi pada mahasiswa yang tidak mengikuti tes kepemilikan SIM. Pada

(13)

lebih tahu dengan peraturan lalu lintas sehingga akan lebih berhati-hati di jalan

dan lebih sedikit mengalami kecelakaan lalu lintas.

Untuk variabel peran saat terjadi kecelakaan, kecelakaan terbesar terjadi

saat responden berperan sebagai pengemudi kendaraan, kemudian penumpang

kendaraan umum dan pejalan kaki.

Pada fatalitas kecelakaan, jenis luka yang paling banyak terjadi adalah

luka ringan, dan berlaku pada semua jurusan.

Strategi Peningkatan Kaselamatan Lalu Lintas: Berdasarkan hasil

kuisioner yang telah dijalankan dapat dilihat bahwa kecelakaan di kalangan

mahasiswa umumnya terjadi karena sikap remaja itu sendiri, hal ini dapat dilihat

dari banyaknya kecelakaan yang terjadi pada jalan lurus dan beraspal, jalan yang

mengalami rusak ringan, simpang prioritas, dan kecelakaan yang terjadi adalah

menabrak kendaraan lain. Untuk itu perlu dilakukan langkah-langkah untuk

meningkatkan keselamatan lalu lintas di jalan raya.

Pada jalan lurus, beraspal dan mengalami rusak ringan biasanya

pengemudi mengendarai kendaraan dengan kecepatan tinggi karena kenyamanan

saat menggunakan jalan. Pada kecepatan tinggi biasanya kendaraan sulit untuk

dikendalikan ditambah dengan pengemudi yang kurang keterampilan atau

pengalaman dalam mengemudikan kendaraan seperti pengemudi dengan tingkat

kesiagaan yang rendah (dissosiated passive) atau pengemudi dengan pengiraan

jarak yang jelek (injudicious). Untuk mengatasi hal ini perlu dilakukan

pembatasan kecepatan pada jalan lurus, menertibkan rambu di pinggir jalan

seperti adanya rambu pembatasan kecepatan ganda pada suatu jalan dalam satu

lingkungan, misalnya ada rambu batasan kecepatannya 25 km per jam dan 40 km

per jam, dua rambu ini akan menimbulkan arti yang ambigu, untuk itu perlu

dilakukan penertiban dan rambu yang tidak digunakan harus dicabut. Untuk

jalan-jalan lokal seperti jalan-jalan di perumahan, jalan-jalan di lingkungan kampus pembatasan

kecepatan juga dapat dilakukan dengan memberikan polisi tidur.

Kecelakaan yang terjadi pada simpang prioritas dapat dikurangi dengan

memberikan sosialisasi tentang kendaraan mana yang harus didahulukan melewati

simpang prioritas, melengkapi rambu, dan memberikan traffic light jika volume

(14)

Kesimpulan; Berdasarkan analisa yang telah dilakukan diperoleh

beberapa kesimpulan sebagai berikut: Mobilitas yang banyak digunakan

dikalangan mahasiswa adalah sepeda motor dan kecelakaan paling banyak terjadi

saat mahasiswa berperan sebagai pengemudi kendaraan. Untuk kepemilikan SIM

sebagian besar mahasiswa yang memiliki SIM tidak mengikuti tes kepemilikan

SIM, hal ini berkaitan dengan pengetahuan mahasiswa tentang peraturan dan tata

tertib di jalan raya. 75,85% penyebab kecelakaan dikalangan mahasiswa adalah

dari sisi manusia (human error) seperti kurangnya konsentrasi saat mengendarai

kendaraan atau lengah di jalan raya, kurangnya penguasaan terhadap kendaraan.

Penyebab kedua adalah kurangnya sarana dan prasarana jalan raya seperti rambu

dan marka jalan. Kesamaan pola kecelakaan dikalangan mahasiswa khususnya

mahasiswa Fakultas Teknik Unand yaitu dari segi fatalitas kecelakaan dimana

luka yang banyak terjadi saat kecelakaan adalah luka ringan, sedikitnya

kecelakaan yang menyebabkan luka berat karena kesadaran mahasiswa yang

cukup tinggi untuk menggunakan proteksi saat mengendarai kendaraan yaitu

58,29% menggunakan helm dan 3,52 % menggunakan safety belt dari 199

responden. Kesamaan pola kecelakaan lainnya yaitu dari segi peran saat terjadi

kecelakaan dimana kecelakaan umumnya terjadi saat mahasiswa berperan sebagai

pengemudi kendaraan, dan kondisi jalan saat terjadi kecelakaan dimana

kecelakaan terjadi pada jalan beraspal.

Dalam upaya mengurangi kecelakaan lalu lintas di kalangan mahasiswa

khususnya dan di kalangan remaja umumnya dengan mempertimbangkan

beberapa faktor yaitu jenis kecelakaan, sebab kecelakaan dan fatalitas kecelakaan,

dan berdasarkan analisa serta kesimpulan yang telah dituangkan sebelumnya,

maka penulis memberikan saran: Perlu dilakukan pembatasan kecepatan pada

jalan yang lurus dan kondisi permukaan bagus. Peningkatan sarana dan prasarana

jalan raya seperti ketersediaan rambu dan marka jalan. Realisasi peraturan lalu

lintas di jalan raya sehingga pelanggaran peraturan di jalan raya dapat dikurangi.

Misalnya menindak lanjuti pengguna jalan yang tidak menggunakan proteksi.

Walaupun dari hasil kuisioner mahasiswa yang menggunakan proteksi lebih dari

60%, tapi untuk keselamatan di jalan raya angka tersebut belum cukup.

(15)

dengan melakukan koordinasi dengan instansi terkait khususnya di bidang lalu

lintas dan angkutan jalan yaitu Polisi, Dinas Perhubungan, Dinas Bina Marga dan

Dinas Kesehatan terkait dengan usaha peningkatan pengetahuan remaja tentang

peraturan lalu lintas dan peningkatan disiplin remaja di jalan raya. Perlu dilakukan

penelitian lebih lanjut tentang kecelakaan lalu lintas yang terjadi di kalangan

remaja seperti penelitian tentang kecelakaan yang menyebabkan kematian.

Secara keseluruhan hasil penelitian ini menyatakan bahwa kecelakaan lalu

lintas di kalangan remaja disebabkan oleh faktor human error dan kurangnya

(16)

DAFTAR PUSTAKA

PT. Jasa Raharja (2009) Kajian teknis tentang penilaian dampak keselamatan jalan (Road Safety Impact Assessment/RSIA)

Cariawan, U. et al. (1990) Kendaraan dan kecelakan lalu lintas di jalan tol : studi kasus di jalan tol Jakarta – Cikampek. In Fourth Annual Conference on Road Engineering. Directorat General Of Highways.

Dewanti, et al. (1999) Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan penumpang angkutan laut dan angkutan penyebrangan. Forum Teknik , jilid 23 No.1. Maret, pp. 116-125.

De Monfort University Library (2009) The Harvard system of Referencing

(WWW) De Monford University.

www.library.dmu.ac.uk/Images/Selfstudy/Harvard.pdf (Diakses 04/06/2011).

Fachrurrozy. (2001) Keselamatan lalu lintas ( traffic safety ), Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Iskandar, et al. (2000) karakteristik kecelakaan lalu lintas di jalan tol Jakarta-Cikampek dan usulan pemecahannya. Konferensi Nasional teknik jalan ke 6 Direktorat Jenderal Bina Marga.

Kihlstrom, R. et al. (1976) The demand theory of the weak axiom of revealed preference. Econometrica. 44 (5). September, pp. 971-978.

Kompas Cyber Media (2007) Angka kecelakaan dan gerakan safety riding saling mengejar. Jumat 4 Mei. http://www.kompascetak.com/kompas-cetak/0705/04/otomotif/ (Diakses 23/03/2011).

Lahaie, Sebastian (....) Kernel methods for revealed preference analysis (WWW). www.research.yahoo.com/files/ECAI-707.pdf ( Diakses 24/05/2011). Marwoto. (2002) Analisis kecelakaan lalu lintas jalan tol Krapyak - Srondol,

Semarang. Universitas Diponegoro. Semarang.

Peraturan pemerintah (PP) Nomor 43 tahun 1993 tentang Prasarana dan Lalu Lintas Jalan. Jakarta.

Pearmain, D. et al. (1991) Stated preference techniques: a guide to practice. 2nd ed. London : Steer Davies Gleave Ltd. And Netherlands : Hague Consulting Group.

Priyanto, et al. (1998) karakteristik kecelakaan lalu lintas di jalan tol Surabaya – Gempol, Simposium I Forum Studi Transportasi Perguruan Tinggi. Pujiastutie, E. T.(2006) Pengaruh geometrik jalan terhadap kecelakaan lalu lintas

di jalan tol : studi kasus tol Semarang dan tol Cikampek. Thesis (MT). Universitas Diponegoro, Semarang.

Ratinawulan, Y. 2004 Studi kecelakaan lalu lintas di jalan Soekarno-Hatta Bandung. Thesis (MT). Institut Teknologi Bandung.

(17)

Santoso, T. I.( 2007) Analisis daerah rawan kecelakaan lalu lintas : studi kasus jalan tol Jatingaleh - Srondol Semarang. Skripsi (SPd). Universitas Negeri Semarang.

Spiegel, M.R. and Stephens, L. J. (2004) Statistik (Schaum’s Outlines). Edisi ketiga. Erlangga. Jakarta.

Sugiyanto, G. (2008) Analisis elastisitas dan sensitivitas respon individu dalam memilih moda antara mobil pribadi dan angkutan umum bus kota dengan teknik stated preference : studi kasus kawasan Malioboro, Yogyakarta.

Dinamika Teknik Sipil, 8 (2). Juli, pp. 189 – 199.

Sukarmin, Y. (2009) Sikap mahasiswa Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta terhadap kecelakaan lalu lintas. Cakrawala Pendidikan, Th. XXVIII No. 1. Februari, Pp. 13-24.

Sutawi. (2006) Membangun budaya keselamatan jalan. Lomba karya tulis keselamatan dan pelayanan transportasi Harhubnas.

www.digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-10142-Chapter1.pdf (Diakses 23/03/2011).

Train, K. and Wilson, W. Wesley. (2007) Estimation on state-preference experiments constructedd from revealed preferrence choices. University of California : Berkeley and University of Oregon.

Gambar

Tabel 1. Jumlah Korban Kecelakaan Lalu Lintas Berdasarkan Kelompok Usia di
Tabel 2. Ringkasan hasil kuisioner
Tabel 3 Kesamaan pola studi kecelakaan berdasarkan hasil uji Chi-kuadrat

Referensi

Dokumen terkait

- Scene ini menunjukkan bahwa hidup kaum kulit hitam, terutama pekerja kulit hitam yang berkerja dengan majikan kulit putih tidak memiliki kesempatan mendapatkan

• Indeks bias solut dan pelarut harus berbeda • Detektor mengukur perbedaan antara indeks. bias pelarut murni dan indeks bias pelarut yg keluar dari kolom, perbedaan ini disebabkan

Untuk mengakomodir fasiltas smartphone, maka penulis akan membuat sebuah aplikasi tes IQ berbasis Android yang dapat digunakan sebagai media latihan.. Tujuan

Kerentanan merupakan upaya mengidentifikasi dampak akibat dari bencana seperti jatuhnya korban jiwa, kerugian ekonomi, kerusakan sarana prasarana, analisis kerentanan

Skripsi berjudul Hubungan Penyakit Gondok dengan Tingkat Intelegensia Pada Siswa Sekolah Dasar di (SDN) Darsono 2 Kecamatan Arjasa Kabupaten Jember telah diuji

Gambar 1e merupakan gambaran mikroskopik lambung mencit pada kelompok P2 yang diberikan campuran jus buah tomat merah 0,2 ml/20grBB dan jus tomat ungu 0,2 ml/20grBB.. Dari gambar

Buat project baru dengan StandartEXE untuk membuat User Interface sederhana dengan melibatkan komponen Label, Textbox dan CommandButton yang ada di Toolbox pada

Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan kualitas laporan keuangan pada perspektif manajemen laba dan relevansi nilai setelah penerapan SAK adopsi IFRS namun