• Tidak ada hasil yang ditemukan

Legal Opinion Pelanggaran Hak Asasi Manu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Legal Opinion Pelanggaran Hak Asasi Manu"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Legal Opinion (Pendapat Hukum)

Pelanggaran Hak Asasi Manusia Mengenai Penolakan dan Pengerusakan Terhadap Pembangunn Gereja Santa Clara di Bekasi negara dengan populasi penduduk nomor empat di dunia. Hal ini tentunya sangat wajar melihat begitu luasnya wilayah yang dimiliki oleh Indonesia. Banyaknya jumlah penduduk ini tentu saja dibarengi dengan begitu banyak perbedaan-perbedaan yang timbul di negeri ini. Oleh karena itulah di negeri ini mengenal istilah Bhineka Tunggal Ika, berbeda-beda tetapi tetap satu.

Diantara banyaknya perbedaan yang terdapat dalam negeri ini, ada satu perbedaan yang paling mencolok dan kerap kali menjadi perdebatan atau bahkan perselisihan antar warga negara sendiri. Perbedaan itu adalah tentang agama. Memeluk suatu agama merupakan salah satu hak asasi manusia yang tidak boleh direnggut oleh siapapun dengan alasan apapun. Dalam hal ini negara menyetujui dengan adanya pasal 28 E Undang-undang Dasar yang mengatur mengenai kebebasan dalam memeluk agama.

Seperti yang sudah sedikit disingung diatas, adanya pasal UUD tersebut bukan berarti dapat menyelesaikan permasalahan yang timbul mengenai adanya perbedaan agama di negeri ini. Hal ini antara lain disebabkan timpangnya jumlah pemeluk agama di Indonesia. Dalam artian terdapat salah satu agama yang memiliki pemeluk jauh diatas agama lainnya. Padahal, di Indonesia sendiri terdapat lebih dari satu agama.

Konflik, kekerasan, hingga hal-hal politik sudah menjadi isu yang ‘lumrahn terjadi apabila kita berbicara mengenai kehidupan antar agama di negeri ini. Dalam hal ini cek cok atau adu mulut merupakan hal yang ‘ecek-ecekn, yang saya bicarakan adalah kekerasan bahkan hingga pelanggaran hak asasi manusia yang disebabkan karena perbedaan agama dan keyakinan.

Yang terbaru dan yang paling membuat geram akhir-akhir ini adalah aksi sekumpulan orang yang menamakan dirinya Majelis Silahturahmi Umat Islam yang menuntut pembangunan Gereja Santa Clara dihentikan. Demo yang dijalankan di jalan lingkar utara Kota Bekasi tepatnya pada haru Jumat tanggal 24 Maret 2017 lalu ini bahkan berakhir dengan ricuh karena terjadi bentrok antara pendemo dengan aparat. Bahkan, dalam bentrokan ini aparat terpaksa menembahkan gas air mata.

Setelah dimintai keterangan, Imam Fathurrahman selaku koordinator aksi mengklaim bahwa pembangunan Gereja Santa Clara tersebut menyalahi prosedur dan sistem yang ada. Untuk itulah mereka ingin bertemu dengan walikota kota Bekasi untuk membahas hal ini. Sebelumnya Walikota Bekasi telah membentuk Majelis Umat Beragama di tiap-tiap kecamatan. Hal ini diharapkan dapat menjadi awal terbentuknya hubungan yang baik dan rukun antar agama.

Prosedur dan sistem yang disalahi oleh pembangunan Gereja Santa Clara seperti yang diklaim oleh Imam Fathurrahman selaku koordinator aksi hingga saat ini masih belum jelas. Untuk itu dari sini dapat disimpulkan bahwa aksi penolakan yang dilakukan tidak mempunyai dasar yang jelas dan semata-mata dikarenakan permasalahan perbedaan agama.

(2)

kaum mendirikan tempat ibadah juga merupakan sebuah perbuatan yang melanggar hak asasi manusia.

Dilihat dari segi manapun, pelarangan pembangunan tempat ibadah merupakan sebuah hal yang tidak sepantasnya dilakukan apalagi bagi mereka yang pada hakikatnya membawa suatu agama tertentu. Tentu saja hal itu dapat menimbulkan perpecahan antar umat beragama yang sangat berbahaya khususnya bagi negara dengan jumlah penduduk besar seperti Indonesia.

Dalam hal hal ini, Pasal 28 E UUD Negara RI 1945 tertulis :

a)Setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat menurut agamanya, memilih pendidikan dan pengajaran, memilih pekerjaan, memilih kewarga-negaraan, memilih tempat tinggal diwilayah negara dan meninggalkannya, serta berhak kembali.

b)Setiap orang berhak atas atas kebebasan meyakini kepercayaan, menyatakan pikiran dan sikap, sesuai dengan hati nuraninya.

B . Analisis Aturan Hukum

Kebebasan suatu individu untuk mendirikan tempat agama sesuai dengan agamanya sudah diatur dalam :

 UUD 1945 pasal 28E :

(1) Setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat menurut agamanya, memilih pendidikan dan pengajaran, memilih pekerjaan, memilih kewarganegaraan, memilih tempat tinggal diwilayah negara dan meninggalkannya, serta berhak kembali.

Makna dari yang kata yang saya tebalkan berarti Setiap orang berhak untuk memilih agamanya sendiri dalam arti dia memiliki rasa “percaya” terhadap agamanya tersebut dan tidak setia dengan agama dan pengajaran agama tersebut

(2) Setiap orang atas kebebasan meyakini kepercayaan, menyatakan pikiran dan sikap, sesuai dengan hati nuraninya.

Makna dari kata yang ditebalkan berarti pemerintah memberikan kebebasan atas kepercayaan yang diyakini oleh warga Negara tesebut dan berhak atas pemikiran dan sikap yang mereka ambil dikehidupan sehari hari sesuai dengan hati nurani yang mereka anggap benar selama semua itu tidak merugikan orang lain.

(3) Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat.

Makna: Serta setiap Negara menjamin atas kebebasan berorganisasi berserikat dan berkumpul dengan tidak merugikan pihak lain atau Negara itu sendiri dan mengeluarkan pendapat dengan bebas dan mendengar pendapat tersebut dengan baik , baik pendapatnya diterima atau pun tidak diterima

(3)

Pemberdayaan Forum Kerukunan Umat Beragama, dan Pendirian Rumah Ibadah). Yang berisi

1. Kerukunan umat beragama adalah keadaan hubungan sesama umat beragama yang dilandasi toleransi, saling pengertian, saling menghormati, menghargai kesetaraan dalam pengamalan ajaran agamanya dan kerjasama dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara RepublikTahun 1945.

2. Pemeliharaan kerukunan umat beragama adalah upaya bersama umat beragama dan Pemerintah di bidang pelayanan, pengaturan, dan pemberdayaan umat beragama.

3. Rumah ibadat adalah bangunan yang memiliki ciri-ciri tertentu yang khusus dipergunakan untukberibadat bagi para pemeluk masing-masing agama secara permanen, tidak termasuk tempat ibadat keluarga.

4. Organisasi Kemasyarakatan Keagamaan yang selanjutnya disebut Ormas Keagamaan adalah organisasi nonpemerintah bervisi kebangsaan yang dibentuk berdasarkan kesamaan agama oleh warga negara Republik Indonesia secara sukarela, berbadan hukum, dan telah terdaftar dipemerintah daerah setempat serta bukan organisasi sayap partai politik. 5. Pemuka Agama adalah tokoh komunitas umat beragama baik yang memimpin ormas keagamaan maupun yang tidak memimpin ormas keagamaan yang diakui dan atau dihormati oleh masyarakat setempat sebagai panutan.

6. Forum Kerukunan Umat Beragama, yang selanjutnya disingkat FKUB, adalah forum yang dibentukoleh masyarakat dan difasilitasi oleh Pemerintah dalam rangka membangun, memelihara, dan memberdayakan umat beragama untuk kerukunan dan kesejahteraan.

7. Panitia pembangunan rumah ibadat adalah panitia yang dibentuk oleh umat beragama, ormas keagamaan atau pengurus rumah ibadat.

8. Izin Mendirikan Bangunan rumah ibadat yang selanjutnya disebut IMB rumah ibadat, adalah izin yang diterbitkan oleh bupati/walikota untuk pembangunan rumah ibadat.

 Dalam KHUP Pasal 175

Barang siapa dengan kekerasan atau ancaman kekerasan merintangi pertemuankeagamaan yang bersifat umum dan diizinkan, atau upacara keagamaan yang diizinkan, atau upacara penguburan jenazah, diancam dengan pidana penjara paling lama satu tahun empat bulan.

Pasal 406.

(1). Barangsiapa dengan sengaja dan secara melawan hukum menghancurkan, merusak, membuat tak dapat dipakai atau menghilangkan barang sesuatu yang seluruhnya atau sebagian milik orang lain, diancam dengan pidana penjara paling lama dua tahun delapan bulan atau pidana denda paling banyak empat ribu lima ratus rupiah.

(4)

 Dalam UU no 39 tahun 1999 tetang Hak Asasi manusia juga dijelaskan mengenai kebebasan beragama dan bertempat ibadah

Pasal 4

Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kebebasan pribadi, pikiran dan hati nurani, hak beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui sebagai pribadi dan persamaan dihadapan hukum, dan hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut adalah hak asasi manusia yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apapun dan oleh siapapun.

Pasal 22

(1) Setiap orang bebas memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadah menurutagamanya dan kepercayaannya itu.

(2) Negara menjamin kemerdekaan setiap orang memeluk agamanya dan kepercayaannya itu.

Pasal 36:

(1) Setiap orang berhak mempunyai milik, baik sendiri maupun bersama-sama dengan orang lain demi pengembangan dirinya, keluarga, bangsa, dan masyarakat, dengan cara yang tidak melanggar hukum.

(2) Tidak seorangpun boleh dirampas miliknya dengan sewenang-wenang dengan secara melawan hukum.

C. Uji syarat

1. UUD 1945 pasal 28E

 Unsur-unsur ayat 1 : Setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat menurut agamanya

1. Majelis Silahturahmi Umat Islam Bersatu telah melanggar hak masyarakat atau hak anggota dari pengikut gereja santa clara dalam hal memilih agama. Majelis Silahturahmi Umat islam menolak dengan alas an yang belum terbukti benar.

2. Majelis Silahturahmi Umat telah membatasi hak beribadah bagi kaum nasrani untuk membangum gereja santa clara

 Unsur- unsur ayat 2 : Setiap orang atas kebebasan meyakini kepercayaan 1.unsur ini tidak terlaksana karena majelis silahturahmi islam bersatu hanya melanggar hak dalam membangun tempat ibadah

 Unsur- unsure ayat 3: kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat

1. majelis silahturahmi islam bersatu telah melanggar hak untuk berserikat, dalam konteks ini berarti majelis silahturahmi islam bersatu membatasi hak berserikat untuk anggota gereja santa clara

(5)

3. unsure melaksanakan pendapat tidak terpenuhi.

2. Peraturan Bersama Menteri Agama dan Mendagri Nomor 9 dan Nomor 8 Thn 2006 pasal 1

 Unsure Ayat 1 : Kerukunan umat beragama adalah keadaan hubungan sesama umat beragama yang dilandasi toleransi, saling pengertian, saling menghormati, menghargai kesetaraan dalam pengamalan ajaran agamanya.

1.dalam hal ini dapat dikatakan Majelis umat islam bersatu berarti telah menodai unsure toleransi beragama

2.dalam hal ini dapat dikatakan Majelis umat islam bersatu berarti telah menodai unsure saling pengertian

3.dalam hal ini dapat dikatakan Majelis umat islam bersatu berarti telah menodai unsure saling menghormati

4.dalam hal ini dapat dikatakan Majelis umat islam bersatu berarti telah menodai unsure mengehargai kesetaraan

 Unsure –unsur ayat 2

1. dalam hal ini berarti Majelis Umat Islam Bersatu telah terbukti menodai unsure kerukunan umat beragama dalam bidang pelayanan, dalam bidang pelayanan disini merujuk kepadat tempat beribadah

2. 2 .dalam hal ini berarti Majelis umat islam bersatu berarti telah menodai unsure dalam hal pemberdayaan umat beragama di Indonesia

3. Pasal 175 KUHP  Unsure unsur :

1.dalam hal ini Majelis Umat Islam Bersatu memenuhi unsure kesengajaan dalam melakukan kekerasan

2. dalam hal ini Majelis Umat Islam Bersatu memenuhi unsure merintangi dalam hal pertemuan dalam Gereja Santa Clara

4. Pasal 406 KUHP

 Unsure-unsur ayat 1:

1. Dalam hal ini Majelis Umat Islam bersatu dengan sengaja melawan dan melanggar hukum dalam hal ini dengan melakukan penyerangan dan mengahancurkan Gereja Santa Clara

2. Dalam hal ini Majelis Umat Islam Bersatu sengaja melawan hukum dalam hal pengeruakan Gereja Santa Clara

 Unsure-unsur ayat 2:

1. Dalam hal ini Majelis Umat Islam Bersatu sengaja melawan hukum dalam hal merusak gereja santa clara

2. Dalam hal ini majelis umat islam bersatu sengaja melawan hukum dalam hal tidak dapat digunakanya gereja santa clara

5. UU no 39 tahun 1999 Pasal 4  Unsure- unsure :

1. Majelis umat islam bersatu telah mengambil hak kebebasan pribadi pikiran dan hati nurani

2. Majelis umat islam bersatu telah mengambil hak beragama 6. UU no 39 tahun 1999 pasal 22

(6)

1. majelis umat islam bersatu telah mengambil hak anggota gereja santa clara dalam hal kebebsan memeluk agma

2. majelis umat islam bersatu telah mengambil hak anggota gereja santa clara dalam hal beribadah menurut kepercayaanya

 Unsure-unsur ayat 2:

1. majelis umat islam bersatu telah mengambil hak anggota gereja santa clara dalam hal menjamin kemerdekaan memeluk agama

2. majelis umat islam bersatu telah mengambil hak anggota gereja santa clara dalam hal memiliki kepercayaan

7. UU no 39 tahun 1999 pasal 36  Unsure-unsur ayat 1

1. Majelis umat islam bersatu melanggar hak mengembangkan diri untuk melakukan kegitan beribadah dengan cara merusak gereja santa clara

 Unsure-unsur ayat 2:

1. Majelis umat islam bersatu telah merapas hak orang untuk memiliki atau untuk beribadah.

D . Kesimpulan

1. Kegiatan yang dilakukan oleh kelompok yang menamakan dirinya Majelis Silahturahmi Umat Islam Bersatu yang melakukan aksi penolakan pendirian gereja Santa Clara di Kota Bekasi dapat dikatakan sebagai tindak pelanggaran Hak Asasi Manusia karena hak untuk beragama termasuk dalam mendirikan tempat beribadah merupakan suatu Hak Asasi Manusia dan seperti yang diketahui tindakan pelanggaran HAM dapat diproses secara hukum.

(7)

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian dilakukan untuk menginventarisasi kearifan lokal yang terkait dengan kepercayaan atau/dan pantangan, etika dan aturan, teknik dan teknologi, serta praktek dan

tradisional yang merupakan pengetahuan kebudayaan yang dimiliki oleh suatu masyarakat tertentu yang mencakup sejumlah pengetahuan kebudayaan yang berkenaan dengan

Dalam penelitian ini juga diketahui bentuk- bentuk kearifan lokal lokal yang dapat mendukung pengelolaan hutan seperti Kepercayaan dan/atau pantangan yang ada berupa

DENAH RUANG LANTAI 1 SMK PGRI 1 SALATIGA. wc wc wc

membuat suatu material komposit dengan sifat yang sama untuk suatu struktur.. tertentu dan tujuan

Maka dari itu Pengelalan Ilmu Hukum bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada pemuda-pemudi tentang Hukum yang berlaku di Republik Indonseia, hukum tidak tertulis (Hukum

Judul Tesis : PEMBUATAN DAN KARAKTERISTIK KOMPOSIT YANG TERDIRI DARI CAMPURAN POLIETILEN DENSITAS RENDAH (LDPE) DENGAN PENGISI BENTONIT ALAM.. Nama Mahasiswa :

Tree mining adalah turunan dari Frequent Structure Mining (FSM) yaitu yang berhubungan dengan penggalian pola dalam database besar yang mewakili interaksi kompleks antara