NASKAH PUBLIKASI
PENGELOLAAN PEM BELAJARAN IPA TERPADU SEKOLAH UNGGULAN
(Studi Situs SM P Negeri 1 Salatiga)
Oleh IKA DAM AYANTI NIM : Q100070814
PROGRAM STUDI M AGISTER M ANAJEM EN PENDIDIKAN PROGRAM PASCA SARJANA
NASKAH PUBLIKASI
PENGELOLAAN PEM BELAJARAN IPA TERPADU SEKOLAH UNGGULAN
(Studi Sit us SM P Negeri 1 Salatiga)
Telah disetujui oleh:
Pem bim bing I
Prof. Dr . Budi M urt iyasa
PROGRAM STUDI M AGISTER M ANAJEM EN PENDIDIKAN PROGRAM PASCA SARJANA
NASKAH PUBLIKASI
PENGELOLAAN PEM BELAJARAN IPA TERPADU SEKOLAH UNGGULAN
(Studi Sit us SM P Negeri 1 Salatiga)
Telah disetujui oleh:
Pem bim bing II
Dr. Sum ardi, M .si
PROGRAM STUDI M AGISTER M ANAJEM EN PENDIDIKAN PROGRAM PASCA SARJANA
PENGELOLAAN PEM BELAJARAN IPA TERPADU SEKOLAH UNGGULAN (Studi Situs SM P Negeri 1 Salatiga)
Oleh
Ika Dam ayant i1, Budi M urt iyasa2, dan Sum ardi3 1
M ahasisw a M agist er Pendidikan UM S Surakart a dan Guru SM P Negeri 8 Salatiga, ik_dam ay@yahoo.co.id
2
Staf Pengajar UM S Surakarta, bdmurtiyasa@yahoo.com 3
St af Pengajar UM S Surakart a, s_mardi15@yahoo.co.id
ABSTRAK
PENGELOLAAN PEM BELAJARAN IPA TERPADU SEKOLAH UNGGULAN (Studi Situs SM P Negeri 1 Salatiga)
Oleh
Ika Dam ayant i1, Budi M urt iyasa2, dan Sum ardi3 1
M ahasisw a M agist er Pendidika UM S Surakart a dan Guru SM P Negeri 8 Salat iga, ik_dam ay@yahoo.co.id
2
Staf Pengajar UM S Surakarta, bdmurtiyasa@yahoo.com 3
St af Pengajar UM S Surakart a, s_m ardi15@yahoo.co.id ABSTRACT
Int egrated Science is a combinat ion of various disciplines of nat ural sciences, w hich usually consist s of a few subjects such as Physics, Biology, and Chem ist ry are in practice no longer separat e but becom e a single ent it y. Object ives to be achieved in this study w as to determ ine the role of t he teacher organizes an int egrat ed science learning consist s of planning, im plem entation, evaluation of Int egrat ed science learning. This study used a qualit at ive approach t hat focuses on t he description of t he data in the form of sentences that have deep m eaning derived from informant s and observed behavior.The results show ed that t he planning, im plem ent ation, evaluat ion of Integrated science learning give opportunities for academ ic developm ent of st udent creativit y. How ever, t here are deviat ions in t he m anagem ent oh integrat ed science learning in composing RPP and syllabus t o be used in t he classroom . It is because each t eacher has different skills so the teacher feels incapable of teaching subject m att er beyond his expertise.The im plem entation plan in the realization of the learning experience of learners that have been specified in the learning syllabus. The translat ion of t he syllabus packed in prelim inary act ivit ies, core act ivities, and post activit ies t hat becom e t he im plem ent ation of the Integrated science learning. To m easure t he im plem entation of learning Int egrat ed science evaluat ion of students leraning on bot h the coqnitive, psychom otor aspects and affective aspect m ust be done.
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan suat u sist em yang di dalam nya terdapat beberapa
komponen yang m enjadi sat u kesatuan fungsional dan saling berint eraksi,
bergantung, dan berguna untuk m encapai tujuan. Komponen itu adalah t ujuan
pendidikan, pendidik, anak didik, lingkungan pendidikan dan alat pendidikan.
Kelima kom ponen pendidikan tersebut, akan terim plem entasi dalam proses
pembelajaran, yait u aktivit as belajar m engajar. Seseorang dikat akan t elah
belajar apabila dalam dirinya telah t erjadi perubahan perilaku dan t idak t ahu
m enjadi t ahu yang meliput i aspek koqnit if , afektif , dan psikomot or. Sebagai
salah sat u komponen dalam pembelajaran guru m em iliki posisi yang
m enentukan keberhasilan pembelajaran, karena fungsi ut am a guru ialah
m erancang, m engelola dan m engevaluasi pembelajaran. Sejalan dengan it u pula
Kurikulum sat uan Tingkat Pendidikan (KTSP) menegaskan bahw a kedudukan
guru dalam kegiatan belajar mengajar sangat st rategis dan m enentukan
kedalam an dan keluasan m ateri pelajaran. Guru m erupakan fakt or penentu
dalam pembelajaran karena guru yang m em ilah bahan pelajaran yang disajikan
kepada pesert a didik. Salah satu fakt or yang m empengaruhi guru dalam upaya
m em perluas dan m emperdalam m ateri ialah rancangan pem belajaran yang
efekt if , ef isien, m enarik dan hasil pem belajaran yang berm ut u t inggi dapat
M at a pelajaran IPA m erupakan salah satu m at a pelajaran eksak yang
diberikan pada sisw a dari sekolah dasar sam pai dengan sekolah m enengah
t ingkat at as. Pelajaran IPA dianggap sebagai pelajaran yang sulit dan
m em bosankan bagi sisw a, hal it u disebabkan karena guru dalam pem belajaran
kurang m emberikan kegiatan yang berarti bagi sisw a, selam a ini sisw a hanya
m endengarkan dan m emperhat ikan guru saja. Akibat nya sisw a bosan sehingga
kurang dapat m em aham i apa yang telah disampaikan guru sehingga
m em pengaruhi prest asi belajar sisw a. Dengan dem ikian guru dalam
pembelajaran IPA dit unt ut untuk dapat m enggunakan berbagai st rat egi dalam
proses pembelajaran IPA yang melibatkan sisw a secara aktif dalam kegiat an
pembelajaran.
M odel pembelajaran IPA t erpadu m erupakan salah sat u model
im plem ent asi kurikulum yang dianjurkan untuk diaplikasikan pada semua
jenjang pendidikan, m ulai dari t ingka Sekolah Dasar / M adrasah Ibt idaiyah (SD /
M I) sam pai dengan sekolah M enengah At as / M adrasah Aliyah (SM A / M A).
M odel pembelajaran ini pada hakikatnya merupakan suat u pendekat an
pembelajaran yang m emungkinkan dan menemukan konsep sert a prinsip secara
holisic dan ot ent ik. Pem belajaran ini m erupakan model yang mencoba
M elalui pembelajaran IPA terpadu, diharapkan pesert a didik dapat
m em bangun pengetahuannya m elalui cara kerja ilm iah, bekerja sam a dalam
kelom pok, belajar berinteraksi dan berkom unikasi, sert a bersikap ilm iah.
Pengelolaan adalah proses at au cara m enyelenggarakan pembelajaran
sehingga t ercapai tujuan yang diinginkan dengan m em berikan pengaw asan pada
sem ua hal yang terlibat dalam kegiat an dalam hal penyelenggaraan tentang
pembelajaran IPA, yang terkait dengan bagaim ana perencanaan, pelaksanaan
dan evaluasi dari pem belajaran IPA dapat tercapai dengan baik.
Proses pembelajaran adalah usaha guru untuk mencipt akan kondisi at au
m engat ur lingkungan sedem ikian rupa, sehingga terjadi interaksi ant ara sisw a
dengan lingkungan, t erm asuk guru dengan alat m engajarnya yang disebut
proses pem belajaran yang telah dit entukan dapat tercapai.
Proses pembelajaran dalam standar penilaian nasional, dimana
kurikulum dijadikan acuan dalam pembelajaran yang diberlakukan, kem udian
m at eri ujian dikembangkan dari kurikulum yang diberlakukan dengan benar
(M ulyasa, 2005 : 7). Penyusunan perencanaan dalam persiapan pem belajaran
sebagai produk program pembelajaran jangka pendek, yang m encakup
perencanaan pembelajaran, terdapat beberapa komponen yang m encakup
kompet ensi dasar, m ateri, st andar, teknik, m edia dan sumber belajar, w aktu
Pem belajaran m erupakan suatu proses yang m engandung
serangkaian perbuatan guru dan sisw a atas dasar hubungan tim bal balik yang
berlangsung dalam sit uasi yang edukatif untuk m encapai t ujuan t ertent u.
Int eraksi at au hubungan tim bal balik ant ara guru dan sisw a m erupakan
syarat ut am a berlangsungnya proses belajar m engajar yang m empunyai art i
yang lebih luas, t idak sekedar hubungan antara guru dengan sisw a, tetapi
berupa int eraksi edukat if.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk m engetahui peran guru
m enyelenggarakan pembelajaran IPA t erpadu yang terdiri dari (a)
Perencanaan pembelajaran IPA terpadu, (b) Pelaksanaan pembelajaran IPA
t erpadu, dan (c) Hasil evaluasi pembelajaran IPA t erpadu
M ETODE PENELITIAN
Penelitian ini adalah penelitian kualit at if, karena dalam m engkaji
m asalah penelit i tidak m embukt ikan at au m enolak hipotesis yang dibuat
sebelum penelit ian tet api m engolah dat a dan m enganalisis suatu m asalah
secara non num eric. Berdasarkan rangkaian t eori t ent ang penelitian kualitatif
t ersebut, penelit i berkeyakinan untuk menggunakan jenis penelit ian dekript if ,
karena jenis penelitian ini m em usat kan pada deskripsi data yang berupa
kalim at -kalim at yang m em iliki art i mendalam yang berasal dari inform an dan
Penelitian dilakukan bertem pat di SM P Negeri 1 Salat iga, dengan teknik
pengumpulan dat a m erupakan langkah yang paling utam a dalam penelit ian,
karena tujuan ut am a dari penelit ian adalah m endapat kan dat a. Tanpa
m engetahui metode pengumpulan data m aka penelit i t idak akan m endapatkan
dat a yang m emenuhi st andar data yang ditetapkan .
Teknik pengumpulan dat a dalam penelit ian ini berdasarkan sett ing data
yang dikumpulkan di sekolah dengan tenaga penelit ian. Berdasarkan sumbernya
m enggunakan data prim er yang diperoleh m elalui pengam at an langsung dari
lapangan, dan data sekunder yang diperoleh m elalui dokumen laporan
pelaksanaan pembelajaran, dan berdasarkan t eknik pengumpulan data
m enggunakan t riangulasi yang m erupakan gabungan dari w aw ancara m endalam ,
observasi dan dokum entasi.
Keabsahan data dari sebuah penelitian sangat pent ing art inya karena
dengan keabsahan dat a m erupakan salah satu langkah aw al kebenaran dan
analisis data. Dalam m enguji keabsahan dat a at au m em eriksa kebenaran data
digunakan cara m emperpanjang m asa penelitian, pengam at an yang t erus
m enerus, trianggulasi, sumber data m aupun trianggulasi teknik pengumpulan
dat a, m enganalisis kasus negat ive, m engadakan sumber check, serta
Terkait dengan hal t ersebut diatas m aka dapat dirumuskan langkah-langkah yang
dilakukan peneliti unt uk m emperoleh dat a yang t erpercaya m elalui :
(1).Pengam atan secara terus m enerus. (2). Triangulasi data
HASIL PENELITIAN DAN PEM BAHASAN
Bahw a kurikulum yang berlaku saat ini berfokus pada pelaksanaan
kurikulum di sekolah, dim ana kurikulum sebagai sebuah aktivit as dan
perencanaan isi pada level individu, level program , dan level sekolah unt uk
m endidik pengajaran guru dan pembelajaran murid. Dalam kurikulum sekarang
yang digunakan adalah kurikulum KTSP di m ana IPA yang digunakan m erupakan
IPA t erpadu yang m em iliki peluang untuk pengembangan kreativit as akadem ik.
Namun banyak sekolah yang belum m enggunakan IPA t erpadu t erm asuk SM P
Negeri 1 Salatiga yang m enjadi tem pat penelit ian. Dari hasil penelitian
ditem ukan bahw a terjadi penyimpangan dalam pengelolaan pembelajaran IPA. Di
m ana pada tem pat penelitian t idak m enggunakan pembelajaran IPA terpadu
namun dengan pembelajaran yang terpisah ant ara fisika dengan biologi. Guru
tetap m enyusun perangkat pembelajaran yang berupa silabus dan RPP yang akan
digunakan saat pembelajaran dikelas sesuai dengan m at a pelajaran m
asing-m asing. Dengan RPP yang dibuat it ulah keasing-mudian digunakan dalaasing-m pelaksanaan
pembelajaran. Penyim pangan dalam pem buat an RPP dikarenakan m asing-m asing
m at eri pelajaran yang bukan keahliannya. Di m ana KTSP m enunt ut guru akt if dan
part isipasi dalam perubahan kurikulum . Sehingga efekt ivit as dan efisiensi dari
kurikulum IPA t erpadu belum dapat dicapai.
Fakta dalam pelaksanaan m enggunakan RPP yang dibuat oleh guru dengan
m asing-m asing m ata pelajaran (fisika dan biologi). Di m ana m asing-masing m ata
pelajaran m enggunakan 3 jam t at ap m uka dalam pembelajaran sedangkan dalam
IPA terpadu m enggunakan 2 jam tatap m uka pada m asing-m asing m at a pelajaran.
Sedang m et ode-m etode pembelajarannya sudah menggunakan m et ode kelas
yang aktif sehingga kegiat an pembelajaran lebih hidup.
1. Perencanaan pembelajaran IPA
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) IPA t erpadu dibuat sebelum
berhadapan dengan peserta didik dengan langkah aw al m enent ukan tem a,
karena dengan m enentukan t em a akan m embant u peserta didik dalam beberapa
aspek. Setelah menentukan t em a kem udian m elakukan pembuat an m atriks at au
hubungan KD (Kompetensi Dasar) dengan t em a, yang dilanjutkan dengan
m erum uskan indikator pembelajaran terpadu. Dari hasil penyusunan indikat or
dilanjut kan dengan m enyusun silabus pembelajaran terpadu, yang terakhir
m enyusun pelaksanaan pembelajaran t erpadu yang digunakan unt uk berhadapan
dengan pesert a didik. Rencana pelaksanaan pem belajaran tersebut m erupakan
pembelajaran t erpadu. Kom ponennya t erdiri at as identit as mata pelajaran,
kompet ensi dasar yang hendak dicapai, m at er i pokok besert a uraiannya, langkah
pembelajaran, alat m edia yang digunakan, penilaian t indakan lanjut, serta
sumber bahan yang digunakan. M enurut Cheng (1994) efektivit as kurikulum
dipinjam unt uk m engident ifikasi pendekatan untuk m em aksim alkan efektivit as
pengajarna dan pembelajarna m elalui perubahan kurikulum . Dibandingkan
dengan pendekat an kurikulum yang sim ple, dan pendeakt an perkembangan
kompet ensi guru, pendekat an perubahan kurikulum secara din am ik yang
m enekankan perkem bangan di kedua kurikulum dan kompet ensi guru dalam
dinam ik dan cara yang berkelanjut an t am paknya lebih kuat . Pada pendekat an ini,
kompet ensi guru sebaiknya dikembangkan, t ak hanya untuk m emuaskan
kurikulum yang sudah ada at au perubahan kurikulum t et api juga unt uk
m engem bangkan kurikulum lebih cocok unt uk murid dan tujuan sekolah. At uran
aktif dan partisipasi guru pent ing pada perencanaan dan perubahan kurikulum .
Rencana dan pelaksanaan kurikulum ini bersifat prakt is dan efektif sehingga pada
akhirnya m am pu mengubah m anajem en sekolah yang lebih maju dalam hal
pembelajaran. Dalam kurikulum sekarang yang digunakan adalah kurikulum KTSP
dim ana IPA yang digunakan m erupakan IPA terpadu yang m emiliki peluang unt uk
Dari hasil penelit ian ditem ukan bahw a t erjadi penyimpangan dalam
pengelolaan pembelajaran IPA. Di m ana pada t em pat penelit ian t idak
m enggunakan pem belajaran IPA t erpadu nam un dengan pembelajaran yang
t erpisah antara fisika dengan biologi. Guru t et ap m enyusun perangkat
pembelajaran yang berupa silabus dan RPP yang akan digunakan saat
pembelajaran dikelas sesuai dengan m at a pelajaran masing-m asing. Dengan
RPP yang dibuat itulah kem udian digunakan dalam pelaksanaan
pembelajaran. Penyim pangan dalam pem buat an RPP dikarenakan m
asing-m asing guru asing-m easing-miliki keahlian yang berbeda sehingga asing-m erasa tidak asing-m aasing-m pu
m em berikan m at eri pelajaran yang bukan keahliannya. Di m ana KTSP
m enuntut guru akt if dan part isipasi dalam perubahan kurikulum . Sehingga
efekt ivit as dan efisiensi dari kurikulum IPA t erpadu belum dapat dicapai.
2. Pelaksanaan pembelajaran IPA
M enjabarkan silabus m enjadi rencana pelaksanaan pembelajaran
t erpadu, dikem as dalam kegiatan pendahuluan, kegiat an int i, dan kegiat an
penutup/ t indak lanjut.
Kegiatan pendahuluan m erupakan kegiat an aw al yang harus ditempuh guru
dan peserta didik pada setiap kali pelaksanaan pembelajaran t erpadu.
Fungsinya t erut am a unt uk m encipt akan suasana aw al pem belajaran yang
pembelajaran yang baik. M enurut Alison and Har (2009) menyatakan bahw a
salah sat u st rat egi pem belajaran yang berbeda adalah melalui m et ode kelas
yang akt if, hal ini dijadikan sebagai acuan dasar oleh guru dalam kegiat an
belajar m engajar. Sehingga sit uasi pembelajaran dalam kelas menjadi lebih
hidup karena keakt ifan sisw a.
Fakta dalam pelaksanaan m enggunakan RPP yang dibuat oleh guru
dengan m m asing m ata pelajaran (fisika dan biologi). Di m ana m
asing-m asing asing-m ata pelajaran asing-menggunakan 3 jaasing-m t at ap asing-m uka dalaasing-m peasing-mbelajaran
sedangkan dalam IPA t erpadu menggunakan 2 jam t at ap m uka pada m
asing-m asing asing-m at a pelajaran. Sedang asing-metode-asing-m et ode peasing-mbelajarannya sudah
m enggunakan m etode kelas yang aktif sehingga kegiat an pembelajaran lebih
hidup.
3. Evaluasi hasil pembelajaran IPA
M enurut Pat ton and Spencer (2008) m enyatakan bahw a m empelajari
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi program pendidikan yang
bertanggung jaw ab berdasarkan kerangka kerja dalam pem belajaran.
Evaluasi pembelajaran dilakukan unt uk m engukur dari pelaksanaan
pembelajaran, m enent ukan sebab-sebab penyim pangan dan mengambil
t indakan korekt if di m ana perlu. M eliputi post t es dan pretest pada saat
t erakhir dari proses pembelajaran. Bahkan ada penilaian dari perform ance
sisw a pada saat sisw a m elakukan diskusi dan present asi. Selain itu ada juga
m andiri at uapun t ugas kelompok yang diberikan kepada sisw a.
Kesimpulan
Berdasarkan rum usan m asalah, t ujuan penelitian serta hasil dan
pembahasan, m aka diperoleh kesimpulan sebagai berikut.
1. Perencanaan pembelajaran IPA t erpadu
Pada pembuat an rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) IPA t erjadi
penyim pangan tidak m enggunakan kurikulum KTSP yang mengharuskan
pelaksanaan IPA t erpadu. Di m ana pada IPA t erpadu menggunakan RPP yang
t em at ik sehingga lebih efisien. Namun yang terjadi IPA t erpadu belum
dilaksanakan di karenakan guru dalam m enyampaikan m at eri IPA
m em punyai keahlian m asing-m asing (fisika dan biologi) sehingga m asih
m erasa belum siap jika menyampaikan m at eri yang bukan keahliannya.
Karena m erasa bukan ahlinya sehingga takut salah dalam m enyampaikan
m ateri m aka RPP yang digunakan m asih m engacu pada yang lam a dengan
RPP m asing-m asing. RPP fisika dan RPP biologi sendiri t idak dipadukan.
M eskipun perencanaan yang digunakan bukan IPA t erpadu para guru t et ap
m em buat rencana pengajaran yang m enjadi pedom an untuk pelaksanaan
2. Pelaksanaan pembelajaran IPA terpadu
Selanjut nya set elah perencanaan pembelajaran disusun oleh guru
m ata pelajaran IPA baik it u fisika maupun biologi adalah pelaksanaan
pembelajaran dengan langkah-langkah sebagai berikut : (a) kegiat an aw al; (b)
kegiatan int i; (c) kegiat an akhir. Dalam pelaksanaan pembelajaran juga
m engacu pada rencana pelaksanaan pembelajaran dengan m enggunakan
berbagai m acam m et ode pembelajaran yang sesuai dengan rencana
pembelajaran. Juga penggunaan sarana pembelajaran harus disesuaikan
dengan rencana pem belajaran. Dengan demikian m eskipun t idak
m enggunakan IPA t erpadu namun tetap m elaksanakan pembelajaran yang
sesuai dengan RPP yang dibuat oleh m asing-m asing guru mata pelajaran.
3. Evaluasi pembelajaran IPA terpadu
Evaluasi dilakukan t erakhir set elah m elaksanakan proses
pembelajaran. Dengan penilaian yang dilakukan terhadap sisw a baik dari
aspek kognitif, aspek psikomotirk, dan aspek afektif . Di m ana evaluasi
dilakukan juga berdasarkan dari RPP yang dibuat oleh guru. sehingga
evaluasinya juga belum IPA t erpadu. Namun evaluasi t et ap dilaksanakan
m eski m enggunakan m asing-m asing m ata pelajaran (fisika sendiri biologi
Saran
Keberadaan KTSP dengan IPA t erpadu pada dasarnya dalam proses
perkembangan kurikulum di Indonesia. Dengan pengelolaan pembelajaran IPA
t erpadu, m aka akan didapatkan sisw a yang berkualitas. Oleh sebab itu
disarankan beberapa hal sebagai berikut :
1. Perlu adanya jenjang di civitas akadem ika yang khusus m embahas IPA
t erpadu sehingga t idak ada lagi guru yang m engeluhkan bukan keahliannya
dalam pembelajaran IPA t erpadu. Yang akhirnya dapat m elakukan
pengelolaan pembelajaran IPA terpadu dengan baik.
2. Diadakan pelatihan yang m embahas khusus IPA terpadu unt uk guru-guru IPA
baik fisika m aupun biologi. Sehingga guru m ampu m elakukan pengelolaan
pembelajaran IPA terpadu dengan baik tanpa alasan bidang keahlian m
DAFTAR PUSTAKA
Anonim , 2003, UU RI No. 20 tahun 2003 t ent ang Sist em Pendidikan Nasional Arikunto . Suharsim i, 2006, Prosedur Penelit ian Suatu Pendekatan Prakt ik Edisi
Revisi VI, Jakarta: PT. Rineka Cipt a
Alison and Har, 2009, Journal of Online Learning on Inst ructional Strat egiesas a
Subst ant ial Support to Education Reform “ Act ive Classroom” in t he
context of Hongkong
Cheng, 1994, Journal of Effectiveness Curriculum Change in School: An
Organization Perspect ive.
M ulyasa.E, 2006, M anajem en Berbasis Sekolah Konsep Strat egi dan Im plikasi, Bandung: PT. Rem aja Rosda Karya
Pat ton and Spencer, 2008, Journal of Personal responbilit y: t he creation,
im plem ent at ion and evaluation of a school-school program
Karya
Susilo, Joko M uham m ad, 2007, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offet
W ood, 2008, Journal of Learning Excellce and Developm ent Team Teaching
Change in Learning and Teaching.
Zini and Lin , 2006 , Journal of Free/ libre open source softw are im plem ent ation in