• Tidak ada hasil yang ditemukan

Aktivitas Anti-Candida Yoghurt Kedelai Terhadap Candida albicans in vitro.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Aktivitas Anti-Candida Yoghurt Kedelai Terhadap Candida albicans in vitro."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

iv

Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK

AKTIVITAS ANTI-Candida YOGHURT KEDELAI TERHADAP Candida albicans in vitro

Feby Febriana, 2011. Pembimbing I : Triswaty Winata,dr., M.Kes Pembimbing II : Joshua A. Sutjiono, dr., FIACLE

Latar Belakang Sebanyak 75% wanita pernah mengalami infeksi Candida

albicans setidaknya sekali sepanjang hidupnya. Sekarang ini mulai banyak

dilakukan penelitian tentang penggunaan probiotik sebagai terapi adjuvan untuk infeksi Candida albicans.

Tujuan Penelitian Untuk mengetahui ada atau tidaknya aktivitas

anti-Candida yoghurt kedelai terhadap anti-Candida albicans.

Metode Penelitian Penelitian ini bersifat prospektif eksperimental laboratorik. Candida albicans dimasukkan ke dalam tabung berisi yoghurt kedelai lalu dilakukan penghitungan jumlah sel yang hidup dengan metode pengenceran agar (serial dilution-agar plate technique).

Hasil Jumlah koloni Candida albicans pada susu kedelai, yoghurt kedelai 5%, 10%, dan 15% adalah sebesar >105 CFU/ml. Akan tetapi pada yoghurt kedelai 5%, 10%,dan 15% didapatkan tingkat kerapatan yang lebih renggang jika dibandingkan dengan kerapatan pada susu kedelai. Sedangkan ukuran koloni pada tabung berisi yoghurt kedelai lebih kecil dibandingkan ukuran koloni pada tabung berisi susu kedelai.

Kesimpulan Yoghurt kedelai menghambat pertumbuhan Candida albicans.

(2)

v

Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT

ANTICANDIDAL ACTIVITY OF SOY YOGHURT AGAINST Candida albicans in vitro

Feby Febriana, 2011. 1st Tutor : Triswaty Winata,dr., M.Kes 2nd Tutor : Joshua A. Sutjiono, dr., FIACLE

Background Candida albicans infection affects up to75% of women at least

once in their lives. nowdays the use of probiotics as adjuvan therapy for Candida albicans infection has been observed.

Objective Purpose of this research is to determine the presence or absence of

anti-Candida activity of soy yoghurt against Candida albicans.

Method This study appplies a prospective laboratory experimental test.

Candida albicans is put into tube which contain soy yoghurt and then cells that are alive are counted with serial dilution-agar plate technique.

Result It is found that the number of Candida albicans colonies in the tube

containing soy milk, 5%, 10%, and 15% soy yoghurt are >105 CFU/ml. Nevertheless, the density of colonies in 5%, 10 %, and 15% soy yoghurt is lower in compare to the density colonies in soy milk. Whereas, the colonies size in the tubes containing soy yoghurt is smaller than in the tubes containing soy milk.

Conclusion Soy yoghurt inhibits the growth of Candida albicans.

(3)

vi

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

SURAT PERNYATAAN ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 2

1.3 Maksud dan Tujuan... 2

1.4 Manfaat Penelitian ... 2

1.5 Kerangka Pemikiran ... 3

1.6 Metodologi ... 3

1.7 Tempat dan Waktu Penelitian ... 3

BAB I I TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Mikologi ... 4

2.1.1 Klasifikasi ... 5

2.2.1.1 Chrytridiomycota ... ... 5

2.2.1.2 Zygomycota (Zygomycetes) ... 5

2.2.1.3 Ascomycota (Ascomycetes)... ... 6

2.2.1.4 Basidiomycota (Basidiomycetes) ... 6

2.1.2 Candida albicans... 6

2.1.2.1 Morfologi dan Identifikasi ... ... 7

2.1.2.2 Struktur Antigen ... 8

2.2 Kandidiasis ... 8

2.2.1 Kandididasis Sistemik ... 8

2.2.1 Kandididasis Mukosa dan Kutaneus... 9

2.2.1 Kandididasis Mukokutaneus Kronik ... 10

2.3 Antifungi... 10

2.3.1 Antifungi Sistemik... 10

2.3.1.1 Amphotericin B... ... 11

2.3.1.2 Flucytosine ... 12

2.3.1.3 Azole ... 12

2.3.1.4 Echinocandins ... 13

(4)

vii

Universitas Kristen Maranatha

2.3.1.6 Terbinafine ... 14

2.3.2 Antifungi Topikal ... 14

2.3.2.1 Nystatin... 14

2.3.2.2 Clotrimazole, Miconazole, dan azole lain ... 15

2.4 Probiotik dalam Yoghurt Kedelai ... 15

2.4.1 Yoghurt ... 15

2.4.2 Kacang dan Susu Kedelai ... 16

2.4.3 Yoghurt Kedelai ... 17

2.4.4 Bakteri Asam laktat ... 19

2.4.4.1 Streptococcus thermophilus... 20

2.4.4.2 Lactobacillus sp. ... 21

BAB I I I BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan / Subjek Penelitian ... 25

3.1.1 Alat dan Bahan Penelitian... 25

3.1.2 Subjek Penelitian ... 26

3.1.3 Tempat dan Waktu Penelitian ... 26

3.2 Metode Penelitian ... 26

3.2.1 Desain Penelitian ... 26

3.2.2 Variabel Penelitian ... 26

3.2.2.1 Definisi Konsepsional Variabel ... 26

3.2.2.2 Definisi Operasional variabel ... 27

3.2.3 Prosedur Kerja... 27

3.2.3.2 Sterilisasi Alat ... 27

3.2.3.3 Persiapan Bahan Uji... 28

3.2.3.4 Persiapan Kontrol Pembanding ... 29

3.2.3.5 Persiapan Media Agar... 29

3.2.4 Metode Analisis... 29

3.2.4.1 Identifikasi Mikroorganisme Uji ... ... 29

3.2.4.2 Pembuatan Suspensi Mikroorganisme Uji ... ... 31

3.2.4.3 Pengujian Aktivitas Yoghurt Kedelai terhadap Candida albicans ... 31

3.2.4.4 Pengamatan dan Pencatatan Hasil Penelitian ... 32

BAB I V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 33

4.2 Pembahasan ... 34

V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 35

(5)

viii

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA ... 36 RIWAYAT HIDUP ... 40

(6)

ix

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Perbandingan Fungi dan bakteri ... 4 Tabel 4.1 Hasil Perhitungan Jumlah Koloni Candida albicans serta hasil

(7)

x

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Candida albicans pada Sabouraud Dextrose Agar ... 7

Gambar 2.2 Mekanisme Kerja Amphotericin B ... 11

Gambar 2.3 Streptococcus thermophilus ... 21

Gambar 2.4 Lactobacillus bulgaricus... 21

(8)

xi

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR LAMPIRAN

Gambar L1.1 Hasil Penghitungan koloni Candida albicans dalam Yoghurt Kedelai 5 %... 41 Gambar L1.1 Hasil Penghitungan koloni Candida albicans dalam

Yoghurt Kedelai 10 %... 41 Gambar L1.1 Hasil Penghitungan koloni Candida albicans dalam

Yoghurt Kedelai 15 %... 42 Gambar L1.1 Hasil Penghitungan koloni Candida albicans dalam

(9)

40

Universitas Kristen Maranatha RIWAYAT HIDUP

Nama : Feby Febriana

Nomor Pokok Mahasiswa : 0810021

Tempat dan Tanggal Lahir : Bandung, 21 Februari 1990

Alamat : Jl. Boscha No. 18 Bandung

Email : febyfebriana@ymail.com

Riwayat Pendidikan :

• Tahun 1996 : lulus TKK Yahya, Bandung

• Tahun 2002 : lulus SDK Yahya, Bandung

• Tahun 2005 : lulus SMPK 1 BPK Penabur, Bandung

• Tahun 2008 : lulus SMAK 1 BPK Penabur, Bandung

(10)

41

Universitas Kristen Maranatha LAMPIRAN

HASIL PERCOBAAN

Gambar L1. 1 Hasil Penghitungan Koloni Candida albicans dalam Yoghurt Kedelai 5%

(11)

42

Universitas Kristen Maranatha Gambar L1. 3 Hasil Penghitungan Koloni Candida albicans dalam Yoghurt

Kedelai 15%

(12)

43

Universitas Kristen Maranatha Gambar L1. 5 Kontrol Positif (nystatin)

(13)

1

Universitas Kristen Maranatha BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Candida merupakan jamur dimorfik yang merupakan bagian dari flora

normal pada traktus gastrointestinal, traktus genitourinarius, dan kulit. Pada orang yang sehat, Candida hidup secara komensal dan tidak menyebabkan infeksi. Infeksi Candida dapat terjadi bila terdapat gangguan pada mekanisme pertahanan tubuh penjamu atau adanya faktor eksogen. Faktor eksogen seperti pemakaian antibiotik spektrum luas dapat mengganggu keseimbangan flora normal sehingga dapat menyebabkan terjadinya infeksi Candida. Faktor lain yang juga dapat meningkatkan risiko terjadinya infeksi Candida adalah peningkatan kadar estrogen seperti pada pegguna kontrasepsi oral dan kehamilan, diabetes melitus, penggunaan kortikosteroid, dan infeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV) (Kauffman, 2007).

Salah satu infeksi Candida yang sering terjadi adalah kandidiasis vulvovagina (KVV). Sebanyak 75% wanita pernah mengalami KVV setidaknya sekali sepanjang hidupnya (Gil et al., 2010). Bentuk lain dari infeksi Candida adalah kandidiasis orofaring, esofagitis, kandidiasis kutaneus, kandidemia, endokarditis, infeksi traktus urinarius, peritonitis, dan meningitis. Candida albicans merupakan spesies yang paling sering menyebabkan infeksi pada manusia (Kauffman, 2007). Sekarang ini mulai banyak dikembangkan penggunaan probiotik sebagai

anti-Candida untuk pencegahan infeksi anti-Candida. Bakteri probiotik adalah

mikroorganisme hidup yang bila diberikan dalam jumlah yang adekuat memberikan keuntungan bagi kesehatan tuan rumah (FAO/WHO, 2001).

Yoghurt kedelai merupakan produk fermentasi susu kedelai dengan menggunakan bakteri probiotik Lactobacillus acidophilus, Lactobacillus

bulgaricus dan Streptococcus thermophilus yang umum dipakai dalam proses

(14)

2

Universitas Kristen Maranatha probiotik tersebut dapat menghambat pertumbuhan Candida (Gil et al., 2010). Dengan demikian, penulis bermaksud untuk mengetahui efek yoghurt kedelai dalam menghambat pertumbuhan Candida albicans.

1.2 Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah penelitian ini berdasarkan latar belakang tersebut adalah apakah yoghurt kedelai memiliki aktivitas anti-Candida terhadap Candida

albicans.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud Penelitian ini untuk menjadikan yoghurt kedelai sebagai terapi adjuvan untuk infeksi Candida albicans.

Tujuan Penelitian adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya aktivitas

anti-Candida yoghurt kedelai terhadap anti-Candida albicans in vitro.

1.4 Manfaat Penelitian

(15)

3

Universitas Kristen Maranatha 1.5 Dasar Teoritis

Probiotik yang terdapat dalam yoghurt kedelai adalah Lactobacillus

acidophilus, Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus. Lactobacillus sp. menghasilkan asam laktat dan hidrogen peroksida (H2O2) yang

dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme patogen. Produksi asam laktat tersebut menyebabkan pH kurang dari 4,5 sehingga menciptakan lingkungan yang dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme patogen, seperti Candida

albicans (Gil et al., 2010). Streptococcus thermophilus menghasilkan biosurfaktan

yang menghambat adhesi mikroorganisme patogen. Dengan adanya probiotik tersebut yoghurt kedelai dapat menghambat pertumbuhan Candida albicans.

1.6 Metodologi

Penelitian ini bersifat eksperimental laboratorik dengan cara memasukkan

Candida albicans ke dalam tabung berisi yoghurt kedelai lalu dilakukan

penghitungan jumlah sel yang hidup dengan metode pengenceran agar (serial

dilution-agar plate technique) untuk diamati jumlah dan ukuran koloni Candida

albicans.

1.7 Waktu dan Tempat Penelitian

Tempat Penelitian : Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha

(16)

35

Universitas Kristen Maranatha BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa yoghurt kedelai memiliki aktivitas anti-Candida. Meskipun secara perhitungan jumlah koloni pada yoghurt kedelai dan susu kedelai adalah > 105 CFU/ml, namun pada yoghurt kedelai didapatkan ada kecenderungan kerapatannya lebih renggang. Selain itu, didapatkan ukuran koloni pada yoghurt kedelai lebih kecil dibandingkan dengan ukuran koloni pada susu kedelai.

5.2Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disarankan beberapa hal yaitu :

• Perlu dilakukan pengukuran diameter terkecil dan terbesar pada masing-masing pengenceran untuk dibandingkan menggunakan statistik.

• Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan menggunakan pengenceran yang lebih banyak untuk mendapatkan nilai kuantitatif.

Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan menggunakan metode double

layer agar.

Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai efek kedelai terhadap Candida

albicans.

(17)

36

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA

Bennett J.E. 2006. Antimikrobial Agents :antifungal Agents. Goodman & Gilman's The Pharmacological Basis Of Therapeutics.11th Edition.

Congleton Y., Vanover-Sams C., Porter L., Kavanaugh S. 2008. Candida albicans

four quadrant streak. American Society for Microbiology.

http://archive.microbelibrary.org/microbelibrary/files/ccImages/Articleimages/ Atlas_StreakPlating/Candidaalbicans_4QuadrantStreak_fig13.jpg ( 31

Oktober 2011)

FAO-WHO.2001. Report: Health and Nutritional Properties of Probiotics in

Food including Powder Milk with Live Lactic Acid Bacteria

http://www.who.int/foodsafety/publications/fs_management/en/probiotics.pdf ( 29 Desember 2010)

Falagas M.E., Betsil G.I., Athanasiou S. 2006. Probiotics for prevention of reccurent vulvovaginal candidiasis:a review. JAC, 58:266-72.

http://jac.oxfordjournals.org/content/58/2/266.full (29 Desember 2010).

Gil N.F., Martinez R.C.R., Gomes B.C., Nomizo A., Martinis E.C. 2010.Vaginal lactobacilli as potential probiotics against Candida spp. Braz. J. Microbiol., 41:6-14

http://www.scielo.br/scielo.php?script=sci_arttext&pid=S1517-83822010000100002 (1 Januari 2011)

Gulo Nitema.2006. Substitusi susu kedelai dengan susu sapi pada pembuatan soyghurt instan. Jurnal Penelitian. 4(2): 70-73

(18)

37

Universitas Kristen Maranatha Hasslof P., Hedberg M., Twetman S., Stecksen-Blicks C. 2010. Growth inhibition

of oral mutans streptococci and candida by commercial probiotic lactobacilli-an in vitro study. BMC oral health, 10:18

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2908555/ (29 Desember 2010).

Morales D K., Hogan D A. 2010. Candida albicans interaction with bacteria in the context of human health and disease. PLoS Pathog 6(4).

http://www.plospathogens.org/article/info%3Adoi%2F10.1371%2Fjournal.pp at.1000886. (1 Januari 2011)

Kauffman C.A. Candidiasis. 2007. In Goldman L, Ausiello D: Cecil textbook of

medicine. 23rd ed. Philadelphia: Saunders. p.2350-3

Levinson W. 2008. Review of medical microbiology and immunology. 10th ed. McGraw-Hill Companies. p366-49.

Lewis R E. 2011. Antifungal Pharmacology.Doctor Fungus.

http://www.doctorfungus.org/thedrugs/antif_pharm.php ( 27 Septermber 2010)

Magee E. 2007. The benefits of yoghurt. WebMD.

http://www.webmd.com/diet/features/benefits-of-yogurt. (23 Juli 2011).

Mitchell T G. 2007. Medical Mycology. In Brooks G.F, Carroll K.C., : Medical

microbiology. 24th ed.McGraw-Hill Companies.p621-5,642-4.

Mitchell T G. 2010 Medical Mycology. In Brooks G.F., Carroll K.C., Butel J.S., Morse S.A., Mietsner T.A. : Jawets, Melnick & Adelberg’s medical

(19)

38

Universitas Kristen Maranatha Musrati A S A. 2008. Academic Dissertation. Oral Immune defense against

chronic hyperplastic candidosis. Helsinki.p18-9.

https://helda.helsinki.fi/bitstream/handle/10138/20301/oralimmu.pdf?sequence =2 ( 31 Oktober 2010)

NN. Streptococcus thermophilus in yoghurt. Science Photo Library. http://www.sciencephoto.com/media/13030/view ( 31 Oktober 2011)

Rodrigues L., Banat I M., Teixeira J., Oliveira R. 2006. Biosurfactants:potential applications in medicine. JAC, 57:609-18

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/16469849 ( 23 Juli 2011)

Ronnqvist D., Forsgren-Brusk U., Husmark U., Grain-Hakansson E. 2007.

Lactobacillus fermentum Ess-1 with unique growth inhibition of vulvo-vaginal

candidiasis pathogens. JMM, 56:1500-4

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/17965352. (29 Desember 2010).

Steele J.tt. Lactobacillus bulgaricus. The Microscopy Facility.

http://bioweb.usu.edu/microscopy/Research.html ( 31 Oktober 2011)

Sumbali G., Mehrotra R S. 2009. Principles of Microbiology. McGraw Hill.p431

Todar K. 2011. Lactic acid bacteria in Todar’s online textbook of bacteriology. p1-5.

http://textbookofbacteriology.net/lactics.html ( 27 September 2011)

Vij S, Hati S, Yadav D.2011. Biofunctionality of probiotic soy yoghurt.SciRes.FNS.502-9

(20)

39

Universitas Kristen Maranatha Yazdanyar A, Essmann M, Larsen B. 2001. Genistein effects on growth and cell

cycle of Candida albicans. J Biomed Sci. 8(2):153-9.

Gambar

Gambar L1. 1 Hasil Penghitungan Koloni Kedelai 5%
Gambar L1. 3 Hasil Penghitungan Koloni  Candida albicans dalam Yoghurt Kedelai 15%
Gambar L1. 5 Kontrol Positif (

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hal tersebut, maka perlu dilakukan isolasi senyawa flavonoid dari ekstrak etil asetat kulit batang tumbuhan Bauhinia hullettii Prain dan

Jika ia terletak di tengah atau di akhir, maka ditulis dengan tanda (’)... Abdul Halik, M.Si. Muhammad Shuhufi, M.Ag. Islam mengajarkan berbagai hal dalam menjalani kehidupan

Apabila ingin mengubah jawaban, Saudara dapat memberikan tanda dua garis mendatar (=) pada jawaban Saudara kemudian Saudara dapat mengganti jawaban tersebut dengan memberi tanda

S : Ibu mengatakan bayinya dalam keadaan baik dan tidak ada kelainan serta menyusi sangat kuat.. Bayi sudah dibungkus dan sudah dikenakkan topi sarung tangan dan kaki. 3)

Kedua , meskipun tujuan pembangunan ekonomi Sulawesi Utara bersifat ”politik- stratejik” yang diwacanakan Sarundajang termasuk dalam perifer geostrategi karena konsepnya

Secara Topografi Kota Kotamobagu memiliki ketinggian yang bervariasi dan terdiri dari daratan dan pegunungan dengan ketinggian yang bervariasi, dimana Kecamatan yang

LAR memiliki pengaruh yang positif terhadap ROA, jika LAR terjadi peningkatan maka jumlah kredit yang akan diberikan juga mendapatkan presentase lebih besar jika

Hasil tersebut sesuai dengan penelitian Mantauv (2013) yang menjelaskan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara nilai nasabah terhadap loyalitas