vii Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT
In the context of the audit of financial statements, fraud is defined as the intentional misstatement of financial statements.
Inventories often becomes the largest account in the balance sheet that many companies and auditors often find it difficult to verify the existence and valuation of inventory. As a result, iventories are vulnerable to manipulated by managers who want to achieve certain financial reporting purposes. And the object of this research is PT.INTI, which is one of the companies that have sufficient various and large inventories. Fraud against the inventory can be prevented and detected with a good inventory management and adequate, should include an effective inventory control that can prevent the occurrence of various acts of corruption that will make the loss of the company. And it will not be separated from the interference of internal audit. This study was conducted to prove whether the implementation of internal audit affect the prevention and detection of fraud in the inventory. The method used is descriptive analytical approach to the survey. Data obtained from interviews to the internal auditors in each division at PT INTI (Persero). Internal Audit in PT.INTI has done their duties and responsibilities well, even the inventory management also has done with good internal control. And from the interviews conducted, it can be concluded that the existence of "Effect of Implementation of Internal Audit Against Fraud Prevention and Detection In Inventory".
viii Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK
Dalam konteks audit atas laporan keuangan, kecurangan didefinisikan sebagai salah saji laporan keuangan yang disengaja. Persediaan kerap kali menjadi akun terbesar dalam neraca yang banyak perusahaan dan auditor sering merasa sulit memverifikasi eksistensi dan penilaian persediaan. Akibatnya, persediaan rentan terhadap manipulasi oleh manajer yang ingin mencapai tujuan pelaporan keuangan tertentu. Dan yang menjadi objek penelitian adalah PT.INTI, yang merupakan salah satu perusahaan yang memiliki persediaan yang cukup beragam dan berjumlah besar. Kecurangan terhadap persediaan dapat dicegah dan dideteksi dengan pengelolaan persediaan yang baik dan memadai, sebaiknya mencakup pengendalian persediaan yang efektif yang dapat mencegah terjadinya berbagai tindakan penyelewengan yang akan merugikan perusahaan. Dan hal ini tidak akan terlepas dari campur tangan audit internal. Penelitian ini dilakukan untuk membuktikan apakah pelaksanaan audit internal berpengaruh terhadap pencegahan dan pendeteksian kecurangan pada persediaan. Metode yang digunakan adalah deskriptif analitis dengan pendekatan survei. Data yang diperoleh didapatkan dari melakukan wawancara kepada auditor internal di setiap divisi pada PT INTI (Persero). Audit Internal yang ada di PT.INTI telah melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik, bahkan pengelolaan persediaan juga dilakukan dengan pengendalian internal yang baik. Dan dari hasil wawancara yang dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa adanya “Pengaruh Pelaksanaan Audit Internal Terhadap Pencegahan dan Pendeteksian
Kecurangan Pada Persediaan”.
ix Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
LEMBAR PENGESAHAN ... ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
ABSTRACT ... vii
ABSTRAK ... viii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR GAMBAR ... xv
DAFTAR LAMPIRAN ... xvi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 6
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 6
1.3.1 Maksud Penelitian ... 6
1.3.2 Tujuan Penelitian ... 6
x Universitas Kristen Maranatha BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN
PENGEMBANGAN HIPOTESIS
2.1 Kajian Pustaka ... 8
2.1.1 Pengertian Audit ... 8
2.1.1.1 Jenis-Jenis Audit... 9
2.1.1.2 Jenis-Jenis Auditor ... 10
2.1.2 Audit Internal ... 11
2.1.2.1 Pengertian Audit Internal ... 11
2.1.2.2 Fungsi Audit Internal... 12
2.1.2.3 Karakteristik Audit Internal ... 14
2.1.2.4 Unsur-Unsur Audit Internal... 15
2.1.2.5 Tujuan dan Ruang Lingkup Audit Internal ... 16
2.1.2.6 Kualifikasi Kememadaian Audit Internal... 17
2.1.2.7 Unit Audit Internal ... 18
2.1.2.7.1 Personalia... 18
2.1.2.7.2 Pengetahuan dan Kecakapan ... 18
2.1.2.7.3 Pengawasan ... 19
xi Universitas Kristen Maranatha
2.1.2.8.1 Program Audit ... 22
2.1.2.8.2 Laporan Audit Internal ... 23
2.1.2.8.3 Tindak Lanjut ... 24
2.1.3 Kecurangan ... 24
2.1.3.1 Defenisi Kecurangan ... 24
2.1.3.2 Unsur-Unsur Kecurangan ... 26
2.1.3.3 Jenis-Jenis Kecurangan ... 27
2.1.3.4 Gejala Adanya Kecurangan ... 31
2.1.3.5 Tindakan Pelaku Kecurangan ... 32
2.1.3.6 Kondisi-Kondisi Penyebab Kecurangan ... 33
2.1.3.7 Faktor Pendorong Kecurangan dan Pencegahannya ... 34
2.1.3.8 Langkah-Langkah Yang Harus Dilakukan Apabila Terdapat Indikasi Kecurangan ... 36
2.1.4 Hubungan Audit Internal dengan Pencegahan Kecurangan ... 38
2.1.5 Hubungan Audit Internal dengan Pendeteksian Kecurangan ... 48
2.1.6 Persediaan ... 50
2.1.6.1 Pengertian Persediaan ... 50
xii Universitas Kristen Maranatha
2.1.6.3 Metode Pencatatan Persediaan ... 53
2.1.6.4 Metode Penilaian Persediaan ... 54
2.1.6.5 Dokumen dan Catatan yang Digunakan Dalam Pencatatan Persediaan ... 58
2.2 Kerangka Pemikiran... 60
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ... 67
3.1.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 67
3.1.1.1 Sejarah PT.INTI ... 67
3.1.1.2 Visi dan Misi Perusahaan ... 72
3.1.1.3 Ruang Lingkup Bisnis Perusahaan ... 73
3.1.1.4 Struktur Organisasi Perusahaan... 75
3.2 Metode Penelitian ... 88
3.2.1 Jenis Penelitian ... 88
3.2.2 Sumber Data ... 90
3.2.3 Teknik Pengumpulan Data ... 91
xiii Universitas Kristen Maranatha BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian ... 93
4.1.1 Audit Internal Pada PT.INTI ... 93
4.1.2 Fungsi Audit Internal ... 94
4.1.3 Tujuan Audit Internal ... 95
4.1.4 Tanggung Jawab dan Wewenang Audit Internal ... 96
4.1.5 Program Kerja Audit Internal ... 98
4.1.5.1Persiapan dan Perencanaan Audit PT.INTI ... 99
4.1.5.2Pelaksanaan Audit PT.INTI ... 100
4.1.6 Laporan Hasil Audit ... 103
4.1.7 Tindakan Perbaikan dan Tindaklanjut ... 103
4.2 Persediaan Pada PT. Industri Telekomunikasi Indonesia (INTI) ... 105
4.2.1 Pencegahan dan Pendeteksian Kecurangan Persediaan pada PT.INTI ... 107
4.2.2 Pengendalian Intern Persediaan pada PT.INTI ... 112
xiv Universitas Kristen Maranatha BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan ... 130
5.2 Saran ... 132
DAFTAR PUSTAKA ... 133
LAMPIRAN ... 136
xv Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 : Jenis/Tipe Audit ... 9
Gambar 2 : Segitiga Kecurangan ... 33
Gambar 3 : Struktur Organisasi PT INTI (Persero) ... 75
xvi Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A Surat Keterangan Melakukan Penelitian ... 136
Lampiran B Contoh Laporan Pengadaan Barang dan Jasa PT.INTI ... 138
Lampiran C Struktur Organisasi PT.INTI ... 156
1 Universitas Kristen Maranatha BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Profesi akuntansi menghadapi berbagai masalah karena sepanjang musim panas yang terasa lama,koran-koran dipenuhi dengan perincian baru tentang skandal akuntansi korporasi. Pada tanggal 31 Oktober 2008- muxonated terjadi sebuah kasus, dimana salah seorang Direktur penjualan dari sebuah perusahaan produk elektronik tiba-tiba mengundurkan diri dari jabatannya ketika ditanyakan mengenai adanya keanehan dalam data-data penjualan. Setelah dilakukan investigasi, ternyata mantan direktur tersebut terlibat dalam proses penjualan yang ternyata palsu. Modus pola fraud dilakukan dengan (www.Blogspot.com):
1. Kuitansi penjualan atas nama pembeli tertentu dibuat 2. Tagihan palsu dikeluarkan
3. Barang persediaan dikeluarkan dari gudang penyimpanan seolah-olah akan dikirimkan ke pembeli (barang tersebut kemudian dijual sendiri oleh direktur keuangan dan uangnya masuk ke kantong pribadi)
4. Penjualan dicatat dalam sistem akuntansi dan beberapa waktu kemudian dihapuskan
2 Bab I Pendahuluan
Universitas Kristen Maranatha Kecurangan bukanlah hal yang baru dan sebagai akhir dari skandal ini, profesi auditing menanggapi dengan menetapkan standar-standar formal yang pertama untuk proses audit yang mengharuskan untuk dilakukannya konfirmasi piutang dan observasi atas persediaan fisik yang sekarang merupakan prosedur standar ditambah pedoman mengenai tanggung jawab auditor untuk mendeteksi kecurangan. Sebagai respon atas kecurangan yang ada. Kongres menyetujui UU Sarbanes-Oxley pada tahun 2002 dan AICPA mengembangkan standar auditing yang khusus berhubungan dengan penilaian risiko kecurangan dan pendeteksiannya. Kecurangan menggambarkan setiap upaya penipuan yang disengaja,yang dimaksudkan untuk mengambil harta atau hak orang atau pihak lain. Dalam konteks audit atas laporan keuangan,kecurangan didefinisikan sebagai salah saji laporan keuangan yang disengaja (Arens et al.,2006:430).
Bologna et al.(1993:3) mendifinisikan kecurangan “ Fraud is criminal deception intended to financially benefit the deceiver” yaitu kecurangan adalah penipuan kriminal
3 Bab I Pendahuluan
Universitas Kristen Maranatha 1. Kecurangan Laporan Keuangan (Financial Statement Fraud), Kecurangan Laporan
Keuangan dapat didefinisikan sebagai kecurangan yang dilakukan oleh manajemen dalam bentuk salah saji material Laporan Keuangan yang merugikan investor dan kreditor. Kecurangan ini dapat bersifat financial atau non financial.
2. Penyalahgunaan aset (Asset Misappropriation), Penyalahgunaan aset dapat
digolongkan ke dalam „Kecurangan Kas‟ dan „Kecurangan atas Persediaan dan Aset
Lainnya‟, serta pengeluaran-pengeluaran biaya secara curang (fraudulent disbursement).
3. Korupsi (Corruption), Korupsi dalam konteks pembahasan ini adalah korupsi menurut ACFE, bukannya pengertian korupsi menurut UU Pemberantasan TPK di Indonesia. Menurut ACFE, korupsi terbagi ke dalam pertentangan kepentingan (conflict of interest), suap (bribery), pemberian illegal (illegal gratuity), dan pemerasan (economic extortion).
4 Bab I Pendahuluan
Universitas Kristen Maranatha Walaupun auditor diharuskan memverifikasi eksistensi persediaan fisik,pengujian audit tetap dilakukan atas dasar sampel,dan biasanya tidak semua lokasi persediaan diuji. Banyak tanda peringatan atau gejala yang berpotensi menunjukkan kecurangan persediaan. Prosedur analitis sangat efektif untuk mendeteksi kecurangan persediaan. Prosedur analitis,terutama persentase marjin kotor dan perputaran persediaan seringkali membantu mendeteksi kecurangan persediaan. Persediaan fiktif akan merendahsajikan harga pokok penjualan dan melebihsajikan persentase marjin kotor (Arens et al.,2006:454).
5 Bab I Pendahuluan
Universitas Kristen Maranatha tersebut juga menegaskan tanggung jawab auditor internal untuk membuat laporan audit tentang fraud (http://id.wordpress.com).
PT. INTI (Perseroan Terbatas Industri Telekomunikasi Indonesia) merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berada di bawah Pengelola Industri Telekomunikasi Strategis (BPIS) yang bergerak dalam bidang telekomunikasi. PT. INTI menangani berbagai penjualan produk dan jasa untuk pembangunan infrastruktur telekomunikasi. Dan sebagai perusahaan manufaktur yang menangani produksi dan penjualan jaringan telepon, PT INTI harus tetap waspada terhadap adanya kecurangan yang bisa terjadi pada persediaan yang ada pada perusahaan. Dan untuk mencegah serta mendeteksi adanya kecurangan pada persediaan, maka dibutuhkan adanya campur tangan audit internal ( www.inti.co.id).
Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk mengangkat judul laporan mengenai “Pengaruh Pelaksanaan Fungsi Audit Internal Terhadap Pencegahan dan Pendeteksian Kecurangan Pada Persediaan”.
6 Bab I Pendahuluan
Universitas Kristen Maranatha 1.2Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan diatas, maka penulis mengidentifikasikan permasalahan sebaga berikut :
1. Bagaimana pelaksanaan fungsi audit internal PT INTI ?
2. Bagaimana pencegahan kecurangan terhadap persediaan di PT INTI? 3. Bagaimana pendeteksian kecurangan terhadap persediaan di PT INTI?
4. Seberapa besar pengaruh pelaksanaan fungsi audit internal terhadap pencegahan dan pendeteksian kecurangan pada persediaan di PT INTI?
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
1.3.1 Maksud Penelitian
Adapun maksud yang diharapkan sehubungan dengan identifikasi masalah di atas adalah untuk mengetahui apakah pelaksanaan fungsi audit internal berpengaruh terhadap pencegahan dan pendeteksian kecurangan pada persediaan.
1.3.2 Tujuan Penelitian
Berdasarkan identifikasi masalah seperti yang telah diuraikan diatas, maka penelitian ini bertujuan untuk :
7 Bab I Pendahuluan
Universitas Kristen Maranatha 4. Mengetahui seberapa besar pengaruh pelaksanaan fungsi audit internal terhadap
pencegahan dan pendeteksian kecurangan pada persediaan di PT INTI.
1.4 Kegunaan Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut:
1. Bagi penulis, dapat memberikan pemahaman yang cukup baik mengenai pengaruh pelaksanaan fungsi audit internal terhadap pencegahan dan pendeteksian kecurangan pada persediaan.
2. Bagi perusahaan, memberikan gambaran kepada pihak manajemen mengenai pengaruh pelaksanaan fungsi audit internal terhadap pencegahan dan pendeteksian kecurangan pada persediaan dan membantu pihak manajemen dalam melakukan perbaikan sehingga pengendalian internal juga meningkat dan bisa mencegah serta mendeteksi tindakan kecurangan pada perusahaan.
130 Universitas Kristen Maranatha BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 SIMPULAN
Berdasarkan penelitian dan pengamatan yang telah penulis lakukan pada PT. Industri Telekomunikasi Indonesia/INTI (Persero) dapat ditarik simpulan sebagai berikut:
1. Pelaksanaan fungsi audit internal pada PT. Industri Telekomunikasi Indonesia/INTI (Persero) telah telah dilaksanakan dengan baik karena memiliki perencanaan, perumusan dan strategi yang baik serta pengendalian kegiatan audit yang baik dalam pengembangan SDM pada PT.INTI. Pengendalian intern yang digunakan akan membantu PT.INTI untuk mencapai tujuan yang telah direncanakan dan dirumuskan. Adapun fungsi audit tersebut adalah :
a. Merencanakan, merumuskan, dan merekomendasikan arah strategi untuk pengembangan Audit.
b. Menerjemahkan kebijakan-kebijakan dan program strategis Perusahaan ke dalam rencana kegiatan (Action Plan).
c. Mengorganisasikan dan mengendalikan kegiatan-kegiatan audit dan untuk pengembangan SDM.
131 Bab V Simpulan dan Saran
Universitas Kristen Maranatha prosedur-prosedur yang baik, jelas dan akurat dan adanya pemeriksaan terhadap perediaan. Adapun tujuan dari pemeriksaan tersebut adalah :
a. Persediaan yang tercatat dalam setiap kartu adalah persediaan adalah sah. b. Persediaan seperti yang tercatat dalam setiap kartu merupakan milik persediaan. c. Persediaan dihitung secara akurat dan jenis yang tidak terpakai lagi dikeluarkan. d. Persediaan diklasifikasikan dengan tepat di dalam setiap kartu.
e. Persediaan telah diungkapkan dengan tepat.
Dengan adanya persediaan tersebut, maka dapat mencegah teradinya kecurangan pada persediaan yang ada di PT.INTI.
3. Dalam mendeteksi kecurangan pada PT.INTI dilakukan dengan pengendalian interal yang baik. Dan untuk mendeteksi kecurangan, maka dilakukan dengan prosedur yang baik yaitu Prosedur pemeriksaan Compliance Test dan Prosedur Substantive Test.
132 Bab V Simpulan dan Saran
Universitas Kristen Maranatha 5.2 Saran
Berdasarkan pengamatan penulis selama melakukan penelitian di PT INTI (Persero) mengambil suatu inisiatif untuk memberikan masukkan bagi perusahaan yaitu:
1. Pelaksanaan fungsi audit pada PT.INTI sudah cukup baik, namun untuk kegiatan audit internal yang dilakukan oleh perusahaan harus tetap ditingkatkan terutama pelaksanaan audit internal yang dilakukan selama 6 bulan sekali, idealnya dilakukan selama 3 bulan sekali dan sebaiknya tim yang melakukan kegiatan audit internal adalah auditor yang telah berpengalaman yang memiliki profesionalisme audit yang baik, yaitu telah memenuhi syarat dan telah mendapat pelatihan yang cukup sehingga lebih memahami prosedur pengauditan yang baik.
2. Pemeriksaan yang dilakukan terhadap persediaan sudah sangat membantu dalam mencegah dan mendeteksi kecurangan, namun agar hasil dari pemeriksaan tersebut akurat, maka pengendalian internal pada PT.INTI harus ditingkatkan sehingga dapat terus melalukan pemantauan dan temuan serta rekomendasi yang berkaitan dengan efektivitas persediaan berjalan dengan baik.
133 Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA
Association of Certified Fraud Examiners. 2000, Report to Nation on Occupational Fraud & Abuse. The Association of Certified Fraud Examiners, Inc.
Agoes, Sukrisno. 2004. Auditing (Pemeriksaan Akuntan oleh Kantor Akuntan Publik). Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Arens, Alvin A., Randal J. Elder, dan Mark S. Beasley. 2003. Auditing dan Pelayanan Verifikasi Pendekatan Terpadu. Edisi kesembilan. Jakarta: Index.
Arens, Alvin, A Randal J Elder & Mark, S Beasley. 2006. Auditing and Assurance Service, An Integrated Approach, International Edition, ninth edition. Upper Saddle River, New Jersey. Pearson Education, Inc.
Arens, Alvin A., Randal J. Elder, dan Mark S. Beasley. 2008. Auditing and Assurance Services An Integrated Approach, 12th Edition. Jakarta: Index.
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian: suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
Amrizal, 2004. Pencegahan dan Pendeteksian kecurangan Oleh Internal Auditor. Black Law Dictionary, Second Edition
Bologna, Jack. 1993, Handbook of Corporate Fraud. Boston; Butterworth-Heinemann. Brink, Victor Z and Herbert Witt., 1982, Modern Internal Auditing Appraisal
Operations and Controls, fourth Edition, Canada, Jonh Wiley dan Sons Inc. Chambers D. Andrew, 1999. Journal Auditing, Pitman Books Ltd.
Cooper, Donald R. 2000. Metode Penelitian Bisnis, Edisi Kelima, Jakrta : Erlangga. Fauzan, Alwin. 2003. Peranan Audit Internal dalam Menunjang Efektifitas
Pengendalian Internal Persediaan Barang Jadi: Studi Kasus Pada PT.PINDAD. Fakultas Ekonomi, Universitas Widayatama, Bandung.
Halim, Abdul. 2003. Auditing, Edisi ketiga. Penerbit UPP AMP YKPN. Yogyakarta. Hasan, Saffudien 2000. Membangun GCG Pada Perusahaan, dari Bubble Company
Menuju Sustainable Company, Bahan Konvensi Nasional Akuntan IV.
IPPF. 2010. Definisi Audit Internal pada IPPF 2009
http://auditorinternal.com/2010/01/18/definisi-audit-internal-pada-ippf-2009/ pada tanggal 7 Oktober 2010.
134 Universitas Kristen Maranatha Konsorsium Organisasi Profesi Audit Internal., 2004. “ Standar Profesi Audit Internal”,
Yayasan Pendidikan Internal Audit (YPIA), Cetakan Pertama. Jakarta. Laodesyamri. 2010. Tujuan Internal Audit.
http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/presenting/2052553-tujuan-internal-audit/ pada 7 Oktober 2010. Mulyadi dan Puradiredja, Kanaka. 1998. Auditing. Edisi kelima. Jakarta: Salemba
Empat.
Nurlaelasari, 2010, Proses Pencatatan Barang Jadi. Fakultas Ekonomi, Universitas Komputer, Bandung.
Nurharyanto, 2011. Memahami Fraud dan Melaksanakan Investigative Audit Pada Perusahaan/Korporasi, 17 Februari 2011 yang diakses dari http://www.fkspijabarbanten.org pada tanggal 1 juni 2011.
Oktavia, Rizki. 2009. Peranan Audit Internal dalam Menunjang Efektifitas Kinerja Karyawan: Studi Kasus pada PT. Catudaya Data Prakasa. Fakultas Ekonomi, Universitas Widyatama, Bandung.
Sawyer, Lawrence B., The Practice of Modern Internal Auditing, second edition, Prentice Hall Internasional, 1992
Sawyer’s, Lawrence B, 2003. Dialihbahasakan oleh PPA STAN, Pemeriksaan Intern,
Jakarta: Erlangga.
Sawyer., L.B., Dittenhofer, M.A, 2006. Sawyer’s Internal Auditing, The Practice of Modern Internal Auditing, The Institute of Internal Auditing.
Simanjuntak, Riduan. 2007. Kecurangan : Pengertian dan Pencegahan diakses dari http://www.asei.co.id/internal/docs/Asei-Kecurangan.doc).
Sugiyono, Prof, Dr. 2003. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono, Prof, Dr. 2008. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Susanto, Azhar. 2007. Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Pertama, Bandung: Lingga Jaya.
The Institute of Internal Auditor. 1999. The Professional Practices Framework , Altamonte, Florida.
135 Universitas Kristen Maranatha Tugiman, Hiro. 2006. Pandangan Baru Internal Auditing. Cetakan Kesembilan Penerbit
Kanisius, Yogyakarta.
Tunggal, Amien Widjaja. 2000. Auditing Suatu Pengantar , Jakarta : Rineka Cipta. Tunggal, Amien Widjaja. 1997. Pemeriksaan Kecurangan (Fraud Auditing), Edisi Baru
Penerbit Rineka Cipta, 1992
Wibisono. 2003. Riset Bisnis, Jakarta : Gramedia.
Wijaya. 2000. Sumber Daya Manusia. Jakarta : Rineke Cipta.
Wijaya, 2000. Karateristik Audit Internal diakses dari http://www.kreasitraining.com www.Blogspot.com