• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

33 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di kelas VII D SMPN 22 Kota Jambi. Penulis memilih SMPN 22 Kota Jambi yang menjadi lokasi penelitian dengan pertimbangan bahwa: (a) Sekolah tesebut memiliki permasalahan dalam pembelajaran bahasa Indonesia berbasis teks khususnya teks deskripsi; (b) Sekolah menggunakan implementasi kurikulum merdeka belajar dan setuju untuk melakukan inovasi pembelajaran sesuai kurikulum; (c) Kepala sekolah memberikan izin dilakukannya penelitian dengan tujuan kemajuan pendidikan di masa yang akan datang; (d) Sekolah terbuka menerima inovasi pendidikan saat proses pembelajaran. Tahap penerapan penelitian ini dilakukan pada bulan September 2022. Penentuan waktu penelitian ini berpedoman pada kalender akademik sekolah menengah pertama, sebab penelitian membutuhkan beberapa hari dengan memperhatikan proses pembelajaran yang efektif di kelas.

3.2 Pendekatan dan Jenis Penelitian

Pendekatan yang digunakan oleh peneliti yaitu studi kasus atau case study peneliti melihat kondisi dan situasi pembelajaran menulis teks deskripsi dengan pembelajaran berbasis proyek untuk mencapai hasil yang lebih baik pada kemampuan menulis teks deskripsi siswa kelas VII D.

Jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah kualitatif. Dikatakan kualitatif sebab data yang didapat, diuraikan secara lengkap dan rinci mengenai proses pembelajaran siswa materi teks deskripsi di kelas. Selanjutnya, proses pembelajaran

(2)

tersebut dengan menerapkan dan mengikuti langkah-langkah model pembelajaran berbasis proyek, sehingga mengetahui hasil dari pencapaian siswa dalam menulis teks deskripsi. Metode penelitiannya adalah deskriptif dengan mendeskripsikan dari perencanaan, pelaksanaan, dan hasil penilaian yang terjadi di lapangan sesuai judul penelitian ini yaitu “Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek pada Materi Menulis Teks Deskripsi Siswa kelas VII di Kota Jambi”.

3.3 Data dan Sumber Data

Data adalah hasil yang diperoleh melalui pengamatan yang dilakukan. Jenis data yang digunakan yaitu data kualitatif dihasilkan dari menilai teks deskripsi yang dibuat oleh siswa dengan melihat ketercapaian sesuai dengan tata cara penulisan teks deskripsi yang benar memperhatikan struktur, kaidah kebahasaan, dan penulisan. Peneliti memperoleh informasi saat proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran berbasis proyek melalui langkah-langkah yang diaplikasikan ketika menulis teks deskripsi.

Sumber data penelitian ini adalah siswa kelas VII D dan guru Bahasa Indonesia di SMP Negeri 22 Kota Jambi. Memilih kelas VII D diperoleh melalui purposive sampling yaitu teknik pengambilan sampel dengan perhitungan tertentu.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dilaksanakan melalui observasi, wawancara, dan tes terkait aktivitas yang sedang berlangsung. Kegiatan ini bisa berkaitan tentang model pembelajaran yang digunakan pendidik dalam mengajar dan keterampilan peserta didik dalam belajar;

(3)

1. Teknik Observasi

Observasi yang dilakukan peneliti digunakan untuk menilai dan mengamati suatu kondisi sekolah dan pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah tersebut. Secara nyata berdasarkan apa yang dilihat dan dirasakan. Selanjutnya, peneliti memakai teknik observasi partisipatif. Melalui observasi partisipatif, peneliti dapat berinteraksi sosial baik secara formal maupun non fomal dengan tujuan untuk dapat memperoleh data yang lebih tepat berdasarkan apa yang dilihat dan dirasakan oleh peneliti. Melalui observasi, peneliti melakukan pengamatan terhadap guru dan siswa. Kemudian, mengungkapkan secara keseluruhan setelah apa yang diamati berdasarkan hasil pengamatan tersebut.

Melalui pengamatan langsung, peneliti juga dapat mencatat segala kejadian yang terjadi baik kegiatan siswa, perilaku siswa maupun keadaan lain yang terjadi.

Berikut hal-hal yang dikerjakan peneliti dalam kegiatan observasi, yakni:

1) Melakukan pengamatan dan penyelidikan terhadap segala komponen dalam RPP yang disusun oleh guru.

2) Melakukan pengamatan terhadap proses belajar megajar yang dilaksanakan oleh pendidik.

3) Mengamati kondisi dan keadaan siswa ketika mengikuti proses pembelajaran.

4) Melakukan wawancara kepada guru bahasa Indonesia kelas VII D.

2. Teknik Wawancara

Melalui wawancara, peneliti memperoleh data atau informasi secara mendalam melalui komunikasi secara langsung antara peneliti dan narasumber yaitu guru bahasa Indonesia yang mengajar di kelas VII D, agar data yang diperoleh akurat dan tepat.

(4)

Jenis wawancara yang digunakan peneliti yaitu wawancara terstruktur merupakan wawancara yang memakai pedoman dan telah diatur dengan sistematis dan lengkap.

Wawancara dilaksanakan bersama Bapak LT guru bidang studi bahasa Indonesia.

Adanya wawancara adalah sebagai upaya mendapatkan uraian yang telah dirinci terkait sudut pandang guru terhadap siswa dan siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Data yang diperoleh dari hasil wawancara bersama guru mengenai perencanaan, pelaksanaan atau proses, dan penilaian atau evaluasi dari pembelajaran menulis teks deskripsi.

3. Tes

Tes yang digunakan peneliti dalam penelitiannya adalah mengukur kemampuan siswa dengan memberikan tugas kelompok dan tugas individu dari hasil tulisan teks deskripsi tempat dengan tema “keindahan sekolah” sebagai proyek kelompok dan teks deskripsi orang dengan tema “sahabatku” oleh siswa. Tujuannya untuk melihat ketercapaian siswa dalam menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru sebagai tes untuk evaluasi.

3.5 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan ialah analisis kualitatif yang dipakai guna mendeskripsikan hasil pengamatan mengenai model pembelajaran berbasis proyek pada pembelajaran menulis teks deskripsi. Analisis data kualitatif merupakan data berbentuk informasi yang diuraikan dalam bentuk kalimat dengan memberikan gambaran terkait ekspresi siswa. Data berhubungan dengan seberapa paham siswa terhadap mata pelajaran (kognitif), pandangan atau tingkah laku siswa, dan perhatian dan analisis

(5)

siswa saat mengikuti pelajaran (Kunandar, 2008 :128). Bidang mata pelajaran yaitu bahasa Indonesia pada materi menulis teks deskripsi.

Peneliti menggunakan tiga tingkatan analisis data. Menurut Miles dan Huberman (Sugiyono, 2016: 337) “Analisis data kualitatif mencakup tiga kegiatan yang bersamaan, yaitu a) reduksi data, b) penyajian data, c) penarikan kesimpulan”. Lebih lanjut tahapan analisis data dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Reduksi data terdiri dari penggolongan dan pengelompokkan. seluruh data yang didapatkan akan diseleksi kemudian dikelompokan sesuai dengan klasifikasinya. Selanjutnya peneliti akan memisahkan data yang relevan dan data yang tidak ada hubungannya sama sekali oleh penelitian. Data yang relevan akan dilakukan analisis dan yang tidak diperlukan akan dipisahkan.

b. Penyajian data dilaksanakan dengan mengelompokkan data yang telah didapatkan dan data disajikan dengan sistematik guna mempermudah peneliti untuk memahami dan membuat kesimpulan sebagai langkah untuk kegiatan berikutnya.

c. Penarikan kesimpulan adalah kesimpulan akhir penelitian dengan merumuskan rancangan usulan mengenai prinsip logika, menjadikannya sebagai temuan penelitian, yang kemudian dilakukan kajian berulang- ulang, dan proposisi yang telah dirumuskan.

Analisis data yang akan dilaksanakan secara terpisah-pisah bertujuan untuk memperoleh bermacam informasi yang khusus dan terfokus untuk menunjang pembelajaran dan yang menjadi kendala dalam belajar mengajar. Berdasarkan hal itu,

(6)

peningkatan dan perbaikan terhadap berbagai kelemahan dapat dikerjakan tepat pada unsur yang berkaitan.

Untuk melihat hasil penulisan siswa disesuaikan dengan indikator penulisan teks deskripsi sebagai berikut;

Tabel 1. Kriteria Penilaian Teks Deskripsi Berdasarkan Ciri-ciri Teks Deskripsi No. Aspek

Ciri-ciri Teks Deskripsi

Indikator Penilaian Deskriptor Skor Kategori

1 Menggambark an atau melukiskan sebuah objek secara jelas dan terperinci

1. Ketika

menggambarkan atau melukiskan sesuatu harus berdsarkan keadaan yang nyata sama seperti apa yang dilihatnya.

2. Objek yang digambarkan tersebut dipaparkan secara detail atau terperinci.

3. Penggambaran objek dilakukan sejelas-jelasnya.

4. Perbedaan di setiap bagian harus diuraikan sejelas mungkin agar dapat terlihat seperti potret.

1) Jika hasil tulisan deskripsi siswa sesuai dengan 4 aspek penilaian.

2) Apabila hasil tulisan deskripsi memenuhi 3 aspek penilaian.

3) Apabila hasil tulisan deskripsi memenuhi 2 aspek penilaian.

4) Apabila hasil tulisan deskripsi memenuhi 1 aspek penilaian.

5) Apabila hasil tulisan

5

4

3

2

1

Sangat mampu

Mampu

Cukup mampu

Kurang mampu

Tidak mampu

(7)

deskripsi tidak memenuhi aspek penilaian.

2 Penggambaran objek

diuraikan sedemikian rupa dengan menghubungka n pancaindra.

1. Dalam

penggambaran objek dipapaprkan sejelas-jelasnya sehingga dapat menarik perhatian pembaca maupun pendengar.

2. Penggambaran objek dipaparkan secara nyata dan dapat dilihat oleh pembaca dan pendengar.

3. Penggambaran objek dipaparkan secara nyata dan dapat dibaca, dan dikenali oleh pembaca dan pendengar.

4. Penggambaran objek dipaparkan secara nyata sehingga dapat dirasakan oleh pembaca dan pendengar.

1) Jika hasil tulisan teks deskripsi siswa sesuai dengan 4 aspek penilaian.

2) Jika hasil tulisan deskripsi sesuai dengan 3 aspek penilaian.

3) Jika hasil tulisan deskripsi sesuai dengan 2 aspek penilaian .

4) Jika hasil tulisan deskripsi sesuai dengan 1 aspek penilaian.

5) Apabila hasil tulisan deskripsi

5

4

3

2

1

Sangat mampu

Mampu

Cukup mampu

Kurang mampu

Tidak mampu

(8)

tidak memenuhi aspek penilaian.

3 Bermaksud mempengaruhi pembaca untuk secara saksama menelaah apa yang ditulis pengarang.

1. Mempengaruhi pembaca atau pendengar untuk dapat mencermati

objek yang

dideskripsikan.

2. Membuat pembaca atau pendengar seolah-olah

diperkenalkan lagi akan

pemandangan- pemandangan aktivitas yang telah dilaluinya.

3. Membuat pembaca atau pendengar tertarik terhadap

objek yang

dideskripsikan.

4. Dapat

menimbulkan kesan atau daya khayal terhadap pembacanya.

1) Jika hasil tulisan deskripsi siswa sesuai dengan 4 aspek penilaian.

2) Jika hasil tulisan deskripsi siswa sesuai dengan 3 aspek penilaian.

3) Jika hasil tulisan deskripsi siswa esuai dengan 2 aspek penilaian.

4) Jika hasil tulisan deskripsi siswa sesuai dengan 1 aspek penilaian.

5) Apabila hasil

5

4

3

2

1

Sangat mampu

Mampu

Cukup mampu

Kurang mampu

Tidak mampu

(9)

tulisan deskripsi siswa tidak memenuhi aspek penilaian.

Sumber: Burhan Nurgiyantoro, (2015: 60)

Tabel 2. Kriteria Penilaian Teks Deskripsi Berdasarkan Aspek Kebahasaan Teks Deskripsi

No. Aspek Kebahasaan

Aspek yang dinilai Deskriptor Skor Kategori

1 Ejaan dan

Tanda Baca

1. Pemilihan ejaan yang tepat menjadi patokan utama agar pembaca mudah memahami isi bacaan.

2. Ejaan yang digunakan adalah Ejaan Bahasa Indonesia (EBI) yang terdiri dari penulisan huruf abjad, vokal,

konsonan, diftong, gabungan huruf konsonan, huruf kapital, huruf miring, dan tebal.

3. Tepat dalam menggunaka n tanda titik

1) Apabila teks

memiliki 4 aspek ejaan tanda baca.

2) Apabila teks

memilki 3 aspek ejaan tanda baca.

3) Apabila teks

memilki 2 5

4

3

Sangat mampu

Mampu

Cukup mampu

(10)

(.), koma (,), titik koma (;), tanda titik dua (:), tanda hubung (-), tanda pisah (--), tanda tanya (?), tanda seru (!), tanda elipsis (…), tanda petik (“..”), tanda petik tunggal (‘..’), tanda kurung (( )), tanda kurung siku ([ ]), tanda garis miring (/), dan tanda penyingkat atau apostrof (‘)..

4. Tidak ditemukan kesalahan ejaan dan tanda baca dalam

penulisan.

aspek ejaan tanda baca.

4) Apabila teks

memilki 1 aspek ejaan tanda baca.

5) Apabila teks tidak memilki aspek ejaan tanda baca.

2

1

Kurang mampu

Tidak mampu

2 Pilihan Kata atau Diksi

1. Kata yang dipilih

mampu menunjukkan keefektifan

1) Apabila teks

memiliki 4 aspek pilihan

5 Sangat mampu

(11)

kata guna mengungkap kan gagasan dalam sebuah tulisan.

2. Kata yang dipilih sudah memenuhi tata bahasa baku bahasa Indonesia yang termuat dalam ejaan bahasa

Indonesia (EBI).

3. Tepat menggunaka n kata baku dan tidak baku, kata dasar, kata berimbuhan, bentuk ulang, gabungan kata,

pemenggalan kata, kata depan,

partikel, singkatan atau akronim, angka dan bilangan, kata ganti, ku-, kau-, - ku, -mu, dan, -nya, kata sandang si dan sang dalam

penulisan.

4. Pilihan kata yang dipilih merupakan kata yang mudah

kata atau diksi.

2) Apabila teks

memiliki 3 aspek pilihan kata atau diksi.

3) Apabila teks

memiliki 2 aspek pilihan kata atau diksi.

4) Apabila teks

memiliki 1 aspek pilihan

4

3

2

Mampu

Cukup mampu

Kurang mampu

(12)

dipahami pembaca.

kata atau diksi.

5) Apabila teks tidak memiliki aspek pilihan kata atau diksi.

1 Tidak mampu

3 Kalimat efektif 1. Kalimat-kalimat dalam teks berupa kalimat yang singkat, padat, dan jelas serta mudah dipahami oleh pembaca

maupun pendengar.

2. Kalimat-kalimat yang digunakan menunjukkan kesatuan.

3. Kalimat-kalimat yang digunakan menunjukkan kepaduan dan kelogisan.

4. Adanya penekanan kalimat yang jelas guna memberikan makna yang ingin

disampaikan.

1) Apabila teks

memiliki 4 aspek kalimat efektif.

2) Apabila teks

memiliki 3 aspek kalimat efektif.

3) Apabila teks

memiliki 2 aspek kalimat efektif.

4) Apabila teks

memiliki 1 aspek kalimat efektif.

5) Apabila teks tidak memiliki aspek

5

4

3

2

1

Sangat mampu

Mampu

Cukup mampu

Kurang mampu

Tidak mampu

(13)

kalimat efektif.

Sumber: Burhan Nurgiyantoro, (2015: 60)

Tabel 3. Pedoman Penskoran Keterampilan Menulis Teks Deskripsi

No Nama Skor Jumlah Rata-rata Keterangan

PA PK 1

2 3 dst.

Dengan kriteria keberhasilannya digunakan rentang nilai sebagai berikut:

Tabel 4. Rentang Nilai

Angka Keterangan

80-100 Sangat Mampu

66-79,99 Mampu

56-65,99 Cukup Mampu

40-55,99 Kurang Mampu

30-39,99 Tidak Mampu

(Arikunto, 2015: 281)

Uraian di atas memberikan kesimpulan bahwa data dianalisis menggunakan pendekatan kualitatif. Data tersebut merupakan data yang sudah direduksi mulai dari

(14)

perencanaan, pelaksanaan, hingga data evaluasi. Analisis ini dilaksanakan secara terpisah, bertujuan untuk memperoleh bermacam informasi yang menunjang proses belajar mengajar dan yang menjadi kendalanya. Serta diperolehnya hasil dari ketepatan penggunaan model yang peneliti tawarkan sebagai solusi dari gejala permasalahan khususnya dalam menulis teks deskripsi.

3.6 Teknik Uji Validitas Data

Penelitian ini memakai jenis penelitian kualitatif yang pastinya membutuhkan teknik untuk mengukur keabsahan data yang didapatkan sehingga diperoleh data yang tepat (valid). Ukuran keabsahan data dilakukan sebagai pembuktian data yang didapatkan. Sedangkan teknik uji validitasnya adalah triangulasi. Peneliti memilih triangulasi agar dapat mengumpulkan data sekaligus menguji kreadibilitas data dari beberapa sumber. Sumber data sesuai dengan paparan peneliti yaitu siswa dan guru bahasa Indonesia di SMP Negeri 22 Kota Jambi. Sejalan dengan pandangan ahli mengenai triangulasi yang menyatakan bahwa mengumpulkan data dengan cara menggabungkan beberapa macam teknik menjadi satu (Sugiyono, 2014). Penjelasan secara visual bahwa dalam pandangannya dikatakan beberapa sumber dilakukan dalam penelitian ialah; observasi partisipatif, wawancara mendalam, dan tes yang didapatkan dari sumber data yang sama. Maka strategi dipakai adalah triangulasi sumber data, untuk mengumpulkan data dari sumber data yang tidak sama namun metode yang digunakan sama.

(15)

3.7 Prosedur Penelitian

Dalam pelaksanaan penelitian ini membutuhkan tiga pembagian yang dipakai peneliti untuk memudahkannya dapat diuraikan seperti berikut;

Prapenelitian

Sebelum penelitian dilakukan, tentunya peneliti akan menentukan tempat di mana akan dilaksanakannya penelitian tersebut. Diadakanlah observasi lapangan dan mencari tahu gejala atau masalah dalam pembelajaran bahasa Indonesia yang terjadi di sekolah.

Selanjutnya, peneliti menemui guru Bahasa Indonesia yang mengajar dan melakukan wawancara tak berstruktur sebagai awal pengambilan data. Tujuannya untuk memastikan masalah yang akan diselesaikan oleh peneliti agar menjadi solusi dari kasus dalam pembelajaran menulis teks di sekolah tersebut. Setelah itu, peneliti menanyakan kesedian guru apabila masalah yang diangkat dalam penelitian tesisnya diterima oleh pembimbing dan penguji. Konfirmasi atau jawaban dari guru diterima. Terakhir, memberikan gambaran jadwal untuk pelaksanaan penelitian dan menjabarkan secara rinci konsep penelitian yang akan dilakukan kepada guru.

Penelitian

Penelitian ini akan berfokus pada penggunaan model pembelajaran berbasis proyek pada materi teks deskripsi dan akan mengikuti langkah-langkah yang ada dalam model tersebut. Sebagaimana yang dipilih oleh peneliti menggunakan langkah-langkah sebagai berikut;

1. Fase 1: Mengamati Fenomena. Fase pertama akan membagikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengamati lingkungan sekitarnya. Guru memberikan

(16)

gambaran materi yang hendak dipelajari. Kemudian guru membagikan pertanyaan seputar pembelajaran yang akan diberikan. Melihat sejauh mana pengetahuan siswa mengenai pembelajaran yang akan dipelajari.

2. Fase 2: Menentukan Pertanyaan Mendasar. Dalam fase ini peserta didik tidak lagi menjawab pertanyaan melainkan mengidentifikasi masalah membuat rumusan masalah dari apa yang telah diperhatikan melihat lingkungan sekitarnya.

3. Fase 3: Mendesain Perencanaan Proyek. Fase ketiga guru membentuk kelompok kecil 4-5 orang untuk membuat teks deskripsi secara kolaboratif dengan mengangkat tema “Keindahan Sekolah”. Masing-masing siswa akan diberikan kesempatan yang sama untuk mengobservasi lingkungan sekolah mengumpulkan data untuk dituliskan bersama teman sekelompoknya. Setelah itu desain kedua dari penelitian ini tidak hanya melihat ketepatan model pembelajaran berbasis proyek secara berkelompok, namun juga secara individu.

Instruksi yang sama membuat teks deskripsi dengan tema “Sahabat” jadi siswa akan membuat dua teks. Teks deskripsi pertama bersama kelompok dan kedua individu dengan membuat tentang sahabatnya di kelas. Setelah instruksi diberikan siswa akan membuat langkah-langkah untuk menyelesaikan kedua proyeknya yaitu proyek bersama (kelompok) dan proyek mandiri (individu).

4. Fase 4: Menyusun Jadwal Proyek. Fase ini lanjutan dari fase sebelumnya hanya menyusun langkah tentu langkah atau rancangan pelaksanaan membutuhkan jadwal yang jelas agar tidak terlalu lama dan tidak terlalu cepat. Sehingga memudahkan proyek diselesaikan tepat waktu. Jadwal yang dibutuhkan yaitu

(17)

jadwal penyelesaian kegiatan proyek dan peninjauan prosedur kerja serta jadwal lainnya yang apabila dibutuhkan.

5. Fase 5: Memonitor Siswa dan Kemajuan Proyek. Fase kelima adalah peran serta guru untuk memonitor sejauh mana kemajuan proyek yang telah diinstruksikan.

Secara lengkap dengan langkah yang harus dipersiapkan siswa, dan jadwal yang telah dirancang sebelumnya.

6. Fase 6: Menguji Hasil dan Mengevaluasi Pengalaman. Terakhir, hasil proyek akan di cek oleh guru untuk melihat ketercapaian siswa dalam melaksanakan, menjalankan sampai pada tahap menyelesaikannya. Untuk melihat keberhasilannya guru meminta secara bergantian untuk menyampaikan hasilnya ke depan kelas. Selanjutnya siswa yang lain akan mengamati setiap penyampaian yang diberikan temannya.

Pascapenelitian

Teks deskripsi yang dibuat oleh siswa selanjutnya akan dikumpulkan dan akan dijadikan draft selanjutnya sebagai bahan pertimbangan untuk dijadikan sumber bacaan bagi siswa mengenai materi teks deskripsi. Karya siswa dikumpulkan dan direvisi untuk diterbitkan dalam satu buku proyek menulis teks deskripsi bersama siswa kelas VII D SMP Negeri 22 Kota Jambi.

Referensi

Dokumen terkait

Aplikasi yang dirancang akan diimplementasikan dengan konfigurasi cloud computing menggunakan proxmox ve 2.1 dan berjalan pada sistem operasi linux Ubuntu 10.10, untuk

Bila kita mencermati pola pada Tari Gambyong secara keseluruhan, kita akan mendapatkan bahwa dalam pola Tari Gambyong terdapat unsur matematika yaitu di antaranya

Setelah dilakukan penelitian oleh penulis, menunjukkan bahwa models eliciting activities dengan menggunkan metode scaffolding dapat menjadikan peserta didik menjadi

Terkait dengan kelestarian sosial perusahaan memiliki kebijakan pembangunan sosial masyarakat yang tertuang dalam program kelola sosial, berupa program pemberdayaan

disampaikan guru, dan diskusi, siswa dapat mempraktikkan gerak spesifik menahan (menggunakan kaki bagian dalam, dan kaki bagian luar) pada permainan sepak bola

Verifikator PPK melakukan pengecekan dan penilaian terhadap keabsahan peserta Jamkesmas yang telah dilegalisasi oleh PT Askes dalam bentuk Surat Keabsahan Peserta (SKP). Peserta

Dari kenyataan diatas penulis memandang penelitian ini sangat perlu dilakukan dengan beberapa pertimbangan: Pertama, pendidikan karakter di sekolah atau madrasah

Penetasan adalah perubahan intracapsular (tempat yang terbatas) ke fase kehidupan (tempat luas), hal.. ini penting dalam perubahan- perubahan morfologi hewan. Penetasan