xv ABSTRAK
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT BELI KONSUMEN PADA IKLAN KARTU PERDANA CDMA
Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui pengaruh kualitas, harga dan pelayanan terhadap minat beli konsumen kartu perdana CDMA Flexi di Ramai Mall, Yogyakarta.Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Populasinya adalah seluruh pengunjung Ramai Mall Yogyakerta. Jumlah sampel sebanyak 100 responden. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik accidental sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner. Teknik analisis data menggunakan teknik Regresi Berganda. Hasil analisis menunjukan bahwa: (1) kualitas, harga dan pelayanan berpengaruh secara simultan terhadap minat beli konsumen kartu perdana CDMA Flexi di Ramai Mall, Yogyakarta. (2) Kualitas secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli konsumen kartu perdana CDMA Flexi di Ramai Mall, Yogyakarta. (3) Harga secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli konsumen kartu perdana CDMA Flexi di Ramai Mall, Yogyakarta. (4) Pelayanan secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli konsumen kartu perdana CDMA Flexi di Ramai Mall, Yogyakarta
xvi ABSTRACT
Analysis Of The Factors That Affect Purchasing Consumer Interest In Advertisements Prime CDMA Card
i
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT BELI KONSUMEN PADA IKLAN KARTU PERDANA CDMA
Studi Kasus Pada Pengunjung Di Ramai Mall
Skripsi
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
Disusun Oleh: Andry Wardanto Saputra
NIM :09 22 14020
PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
”
Tak Selalu Yang Berkilau Itu Indah
”
Persembahan;
v
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
FALKUTAS EKONOMI
J
JUURRUUSSAANN MMAANNAAJJEEMMEENN PPRROOGGAAMM SSTTUUDDII MMAANNAAJJEEMMEENN
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS
Saya yang bertanda tangan dibawah ini,dengan ini menyatakan bahwa skripsi dengan judul:
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT BELI KONSUMEN PADA KARTU PERDANA CDMA
Studi kasus pada pengunjung Ramai Mall Yogyakarta. Dan diajukan untuk di uji pada tangal 21 Agustus 2015 adalah hasil karya saya.Saya juga menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau symbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya aku seolah-olah sebagai tulisan sya sendiri,dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin,saya tiru,atau saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan (disebutkan dalam referensi)pada penulis aslinya. Bila dikemudian hari terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan tersebut, maka saya bersedia menerima sanksi,yaitu skripsi ini digugurkan dan gelar akademik yang saya peroleh (S.E) dibatalkan serta di proses sesuai dengan aturan perundang-undangan yang berlaku (UU No 20 Tahun 2003,pasal 25 dan pasal 70).
Yogyakarta,31 Agustus 2015 Yang membuat pernyataan,
vi
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma Nama : Andry Wardanto Saputra
Nim : 09 22 14020
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT BELI KONSUMEN PADA KARTU PERDANA CDMA Studi kasus pada pengunjung Ramai Mall Yogyakarta. Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma untuk menyimpan ,
mengalihkan dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas , dan mempublikasikannya di internet dan media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin kepada saya maupun memberikan royalti kepada saya selama mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan yang saya buat dengan sebenarnya .
Yogyakarta, 31 Agustus 2015
Yang membuat pernyataan
Andry Wardanto Saputra
vii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis persembahkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
atas segala berkat, rahmat, dan kasih-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan
skripsi dengan judul “ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT BELI KONSUMEN PADA IKLAN KARTU PERDANA CDMA”. Studi Kasus Pada Pengunjung Di Ramai Mall.Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Unversitas Sanata Dharma
Yogyakarta. Penulisan skripsi ini tidak akan terlaksana dan terselesaikan dengan
baik tanpa bantuan, dukungan serta kerjasama dari berbagai pihak yang dengan
tulus dan rela mengorbankan waktu dan pikiran untuk membimbing penulis
sampai penulisan skripsi ini dapat terselesaikan. Untuk itu penulis ingin
mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Dr. Herry Maridjo M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma.
2. Bapak Dr. Lukas Purwoto, S.E., M.Si., selaku Ketua Program Studi
Manajemen Universitas Sanata Dharma.
3. Ibu Dra. Diah Utami, M.Si, selaku dosen pembimbing I, yang telah banyak
memberikan bimbingan, koreksi, dan saran dalam penulisan skripsi ini.
4. Bapak Drs. Th. Sutadi, MBA. selaku dosen pembimbing II, yang dengan
bijaksana memberikan bimbingan, koreksi dan saran selama penyusunan
viii
5. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan dan
pengalaman hidup selama penulis menempuh kuliah.
6. Segenap karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.
7. Orang tua penulis, Sri Mulyati yang selalu memberikan dukungan doa,
kasih sayang, nasehat, dan memberikan penghidupan yang layak bagi
penulis.
8. Saudara-saudaraku yang memberikan masukan-masukan yang berguna
bagi terwujudnya pembuatan skripsi ini.
9. Teman-eman di Fakultas Ekonomi Universitas sanata Dharma yang telah
memberikan doa dan dorongan dalam pembuatan skripsi ini.
10.Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih atas
dukungan semangat, dukungan doa serta terimakasih atas bantuannya
dalam menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari sepenuhya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna
karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki penulis. Untuk
itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca untuk
menyempurnakan tulisan ini.
Yogyakarta, 31 Agustus 2015
Andry Wardanto Saputra
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ... v
HALAMAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... vi
HALAMAN KATA PENGANTAR ... vii
HALAMAN DAFTAR ISI ... ix
HALAMAN DAFTAR TABEL ... xiii
HALAMAN DAFTAR GAMBAR ... xiv
HALAMAN ABSTRAK ………. . xv
HALAMAN ABSTRACT………. xvi
BAB I. PENDAHULUAN A. LatarBelakangMasalah ……… 1
B. Rumusan Masalah ... 4
x
D. Manfaat Penelitian ... 5
BAB II. KAJIAN PUSTAKA A. LandasanTeori ……… 6
1. Pemasaran ………. 6
2. TeoriMinat ……….. 6
3. TeoriKualitas ………... 11
4. TeoriHarga ……….……….. 14
5. TeoriPelayanan ……… 16
B. Penelitianterdahulu ……… 19
C. KerangkaKonseptual …….……….. 20
D. Hipotesis ……….. 21
BAB III. METODE PENELITIAN A. JenisPenelitian……… 22
B. LokasidanWaktuPenelitian……….. 22
C. SubjekdanObjekPenelitian……… 22
D. VariabelPenelitian ……… 23
E. Definisi Operasional ………. 24
F. PopulasidanSampel ………. 26
G. TeknikPengambilanSampel ……… 26
H. TeknikPengumpulan Data ……… 27
I. TeknikPengujianInstrumen ………. 28
1. Uji Validitas ... 28
xi
J. TeknikAnalisis Data ……….. 30
1. AnalisisRegresiBerganda ……… 31
K. UjiAsumsiKlasik ……….. 31
1. UjiAsumsiKlasikNormalitas………. 32
2. UjiAsumsiKlasikHeteroskedastisitas……… 32
3. UjiAsumsiKlasikMultikolinieritas………. 33
L. Ujisignifikasi parameter individual (UjiStatistik t) …………. 35
M. UjiSignifikasisimultan (ujistatistik F) ………. 36
BAB IV. GAMBARAN UMUM A. Sejarah Perusahaan Telkom ……… 38
B. LayananTelekomunikasì Telkom ……….. 40
C. CDMA ……… 42
D. Susunanorganisasi………. 43
BAB V. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. UjiValiditasdanRealibilitas Data ………. 45
1. Validitas……… 45
2. Reliabilitas……… 46
B. UjiAsumsiKlasik……….. 47
1. UjiNormalitas……….. 47
2. UjiHeteroskedastisitas………. 48
3. UjiMultikolinearitas………. 49
xii
1. AnalisisDeskriptif (karakteristikresponden) ……….. 51
2. DeskripsiVariabelPenelitian……….. 52
D. Analisis Regresi ... 57
1. Uji t ………. 58
2. UjiSimultan (Uji-F) ……… 61
3. Koefisiendeterminasi (R2) ……….. 62
E. Pembahasan……….. 63
BAB VI. KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN A. Kesimpulan ……… 66
B. Saran ……….. 66
C. Keterbatasan ……….. 67
DAFTARA PUSTAKA ……….. 69
LAMPIRAN 1 Kuesioner penelitian ……… 70
LAMPIRAN 2 Data Responden …………...……… 70
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel v.1 Rangkumanvaliditaspengunjungramai mall
yangmenggunakankartuperdanacdma flexi ………. 46
Tabel v.2 Rangkumanhasilujireliabilitaspengunjungramai mall yang menggunakankartuperdanacdma flexi ………. 47
tabel v.3 Ujimultikolinearitas……… 50
Tabel v.4 Karakteristikrespondenberdasarjeniskelamin…………. 51
Tabel v.5 Karakteristikrespondenberdasarkanusia……….. 52
Tabel v.6 Karakteristikrespondenberdasarkanpendapatan rata-rataperbulan……….. 52
Tabel v.7 Deskripsivariabelkualitas………... 53
Tabel v.8 Deskripsivariabelharga………...……… 54
Tabel v.9 Deskripsivariabelpelayanan……… 55
Tabel v.10 Deskripsivariabelminatbeli……… 56
Tabel v.11 Rangkumanhasilregeresi linier berganda……… 57
Tabel v.12 Rangkumannilai-nilai t ………. 59
Tabel v.13 Uji f ………..……… 62
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar II.1 Proses MinatdariSeorangKonsumenSebagai Proses
EvaluasiTerhadapMerekatauJasa ………..…… 8
Gambar II.2 KerangkaKonseptualpenelitian ……….. 20
Gambar III.1 SusunanOrganisasi……….. 43
Gambar V.1 UjiNormalitas……….. 48
xv ABSTRAK
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT BELI KONSUMEN PADA IKLAN KARTU PERDANA CDMA
Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui pengaruh kualitas, harga dan pelayanan terhadap minat beli konsumen kartu perdana CDMA Flexi di Ramai Mall, Yogyakarta.Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Populasinya adalah seluruh pengunjung Ramai Mall Yogyakerta. Jumlah sampel sebanyak 100 responden. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik accidental sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner. Teknik analisis data menggunakan teknik Regresi Berganda. Hasil analisis menunjukan bahwa: (1) kualitas, harga dan pelayanan berpengaruh secara simultan terhadap minat beli konsumen kartu perdana CDMA Flexi di Ramai Mall, Yogyakarta. (2) Kualitas secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli konsumen kartu perdana CDMA Flexi di Ramai Mall, Yogyakarta. (3) Harga secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli konsumen kartu perdana CDMA Flexi di Ramai Mall, Yogyakarta. (4) Pelayanan secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli konsumen kartu perdana CDMA Flexi di Ramai Mall, Yogyakarta
xvi ABSTRACT
Analysis Of The Factors That Affect Purchasing Consumer Interest In Advertisements Prime CDMA Card
1 BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Di era globalisasi seperti saat ini, ilmu pengetahuan dan teknologi, bidang telekomunikasi juga mengalami kemajuan yang cukup pesat. Sejak ditemukannya alat komunikasi, gerak hidup Semakin lama pola pikir konsumen berubah seiring perkembangan alat komunikasi, kini mulai beralih menggunakan telepon seluler/genggam, sehingga perusahaan penyedia jasa layanan telekomunikasi atau bisa dibilang providerdapat mengambil peluang baru dari keinginan-keinginan dan kebutuhan konsumen yang belum terpenuhi.
TELKOM yang berkaitan dengan CDMA adalah TELKOMFlexi (sering disebut Flexi).
Konsumen bebas memilih produk yang dibutuhkan atau yang diinginkan,
memutuskan tempat pembelian, bagaimana caranya, berapa jumlah
pembelian, kapan dan waktu membeli dan apa alasan membeli. Pemasar
sebagai pihak yang menawarkan berbagai produk harus dapat menganalisis
faktor- faktor apa saja yang mempengaruhi minat beli konsumen dalam
melakukan pembelian
Harga adalah jumlah dari nilai yang ditukar konsumen atas
manfaat-manfaat karena memiliki atau menggunakan produk/jasa. Segala keputusan
yang bersangkutan dengan harga akan sangat mempengaruhi beberapa aspek
kegiatan usaha, baik yang berkaitan penjualan ataupun aspek keuntungan
yang ingin dicapai oleh suatu usaha. Ini berarti Harga menggambarkan nilai
suatu sebuah barang dan jasa. (Kotler dan Amstrong 2001:439)
Kualitas merupakan hal yang perlu mendapat perhatian utama dari
perusahaan atau produsen, mengingat kualitas dari suatu produk berkaitan
erat dengan masalah keputusan konsumen yang merupakan tujuan dari
kegiatan pemasaran yang dilakukan perusahaan. Layanan adalah setiap
kegiatan atau manfaat yang ditawarkan suatu pihak yang pada dasarnya tidak
berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun. Produksi layanan
bisa berhubungan dengan produk fisik maupun tidak (Bilson, 2002).
Pelayanan adalah setiap kegiatan atau manfaat yang ditawarkan suatu
Telkom ini cukup memuaskan, hal ini ditandai dengan kesigapan para
karyawan dalam melayani setiap konsumen yang datang. Faktor psikologis
juga berpengaruh pada minat beli konsumen.
Perilaku konsumen adalah tindakan-tindakan, proses dan hubungan sosial
yang dilakukan individu, kelompok dan organisasi dalam mendapatkan,
menggunakan suatu produk atau lainnya sebagai suatu akibat dari
pengalamannya dengan produk, pelayanan, harga dan sumber- sumber
lainnya (Gerald, 2002:03). Oleh karena itu, setiap perusahaan harus mampu
memberikan kepuasan kepada para pelanggannya dengan cara menyediakan
produk yang mutunya lebih baik atau berkualitas, harganya murah
(terjangkau), penyajian atau penyerahan produk yang cepat dan pelayanan
yang baik daripada para pesaing. Pelayanan yang baik mampu memberikan
kepuasan konsumen dan meningkatkan minat beli konsumen, serta akan
mampu mempertahankan konsumen yang sudah ada (konsumen lama) untuk
terus membeli produk yang ditawarkan bahkan dapat pula menarik minat
calon konsumen baru.
Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang telah dikemukakan di
atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai minat beli
konsumen dengan judul ‘‘ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI MINAT BELI KONSUMEN PADA KARTU
PERDANA CDMA FLEXI ( Pada konsumen di Ramai Mall, Yogyakarta
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis merumuskan permasalahan yang mendasari penelitian ini sebagai berikut:
1. Apakah kualitas, harga dan pelayanan berpengaruh secara simultan terhadap minat beli konsumen kartu perdana CDMA Flexi di Ramai Mall, Yogyakarta?
2. Apakah kualitas secara parsial berpengaruh terhadap minat beli konsumen
kartu perdana CDMA Flexi di Ramai Mall, Yogyakarta?
3. Apakah harga produk secara parsial berpengaruh terhadap minat beli
konsumen kartu perdana CDMA Flexi di Ramai Mall, Yogyakarta?
4. Apakah pelayanan secara parsial berpengaruh terhadap minat beli
konsumen kartu perdana CDMA Flexi di Ramai Mall, Yogyakarta?
C. Batasan Masalah
Agar pembahasan penelitian ini tidak terlalu luas penelitian ini difokuskan pada :
1. Responden yang diteliti dalam penelitian ini adalah pengunjung yang menggunakan kartu perdana CDMA Flexi khususnya pengunjung di Ramai Mall.
2. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitas, harga, pelayanan dan minat beli
D. Tujuan Penelitian
terhadap minat beli konsumen kartu perdana CDMA Flexi di Ramai Mall,
Yogyakarta
2. Untuk mengetahui pengaruh kualitas terhadap minat beli konsumen kartu
perdana CDMA Flexi di Ramai Mall, Yogyakarta
3. Untuk mengetahui pengaruh harga produk terhadap minat beli konsumen
kartu perdana CDMA Flexi di Ramai Mall, Yogyakarta
4. Untuk mengetahui pengaruh pelayanan terhadap minat beli konsumen
kartu perdana CDMA Flexi di Ramai Mall, Yogyakarta
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Perusahaan CDMA Flexi
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada perusahaan
untuk mengetahui minat beli konsumen terhadap kualitas, harga dan
pelayanan. Selain itu penelitian ini juga dapat digunakan sebagai referensi atau bahan acuan bagi perusahaan yang ada hubungannya dengan penelitian ini.
2. Bagi Universitas
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan referensi atau kajian bagi penelitian-penelitian berikutnya mampu memperbaiki dan menyempurnakan kelemahan dalam penelitian ini.
3. Bagi Peneliti
6
BAB II
Kajian Pustaka
A. Landasan Teori
1. Pemasaran
Pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dimana pribadi
atau organisasi memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan
melalui penciptaan dan pertukaran nilai dengan yang lain, Philip
kotler, Gary Armstrong(2002; 6).
2. Teori Minat
Minat (intention) merupakan suatu kecenderungan untuk
melakukan tindakan terhadap obyek (Assael 1998, dalam Ikhwan
Susila dan Faturrahman 2004). (Dharmmesta 1998, dalam Ferrinadewi
dan Pantja,2004) menjelaskan, minat terkait dengan sikap dan
perilaku. Minat dianggap sebagai suatu “penangkap” atau perantara
antara faktor-faktor motivasional yang mempengaruhi perilaku, minat
juga mengindikasikan seberapa keras seseorang mempunyai kemauan
untuk mencoba. Minat menunjukkan seberapa banyak upaya yang
direncanakan seseorang untuk melakukan sesuatu dan minat
berhubungan dengan perilaku.
Minat konsumen tumbuh karena suatu motif berdasarkan
atribut-atribut sesuai dengan keinginan dan kebutuhannya dalam
analisa mengenai bagaimana proses minat dari dalam diri konsumen
sangat penting dilakukan.
Perilaku minat konsumen adalah hasil dari evaluasi terhadap
merek atau jasa. Tahapan terakhir dari proses tersebut adalah
pengambilan keputusan secara kompleks termasuk menggunakan
merek atau jasa yang diinginkan, mengevaluasi merek atau jasa
tersebut pada saat digunakan dan menyimpan informasi untuk
digunakan pada masa yang akan datang. (Assael 1998 dalam Ikhwan
Susila dan Faturrahman 2004) lebih lanjut menjelaskan, bahwa pada
saat seorang konsumen melakukan evaluasi terhadap merek atau jasa,
konsumen cenderung akan menggunakan merek atau jasa yang
memberikan tingkat kepuasan tertinggi. Seorang pelaku di dunia
pemasaran akan berusaha keras untuk mengukur minat dari
konsumen, serta mengetahui faktor-faktor apa saja yang
mempengaruhi minat tersebut. Hal ini dijelaskan seperti pada gambar
Gambar II.1
Proses Minat dari Seorang Konsumen Sebagai Proses Evaluasi Terhadap Merek atau Jasa
Minat konsumen merupakan perilaku konsumen yang menunjukkan
sejauh mana komitmennya untuk melakukan tindakan pembelian atau
kegiatan penggunaan suatu jasa. Kebutuhan dan keinginan konsumen
akan barang dan jasa berkembang dari masa ke masa dan mempengaruhi
perilaku mereka, dalam istilah asing perilaku konsumen sering disebut
consumer behaviour, perilaku konsumen dapat didefinisikan sebagai
kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan
mempergunakan barang-barang dan jasa termasuk didalamnya proses
(Swastha,1990), perilaku konsumen dalam mengambil keputusan,
mempertimbangkan barang dan jasa apa yang akan di beli, dimana, kapan,
bagaimana, berapa jumlah dan mengapa membeli produk tersebut.
Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah dijabarkan di atas,
inti masalah tentang penelitian ini mengacu pada minat konsumen. minat
yang cenderung kurang kepada suatu pelayanan jasa terutama di bidang
pendidikan menyebabkan berkurangnya jumlah konsumen yang akan
menggunakan jasa tersebut. Pemecahan masalah hal tersebut bisa
memiliki sumber masalah pada pencitraan yang buruk dari perusahaan
tersebut, promosi yang dilakukan perusahaan sangatlah kurang sehingga
informasi tentang jasa yang ditawarkan tidak sampai ke konsumen atau
masalah kualitas pelayanan yang kurang memuaskan membuat konsumen
cenderung enggan menggunakan jasa tersebut.
Kesimpulan pembahasan tentang minat mengacu bahwa minat dapat
didefinisikan sebagai suatu sikap dari seorang konsumen yang berupa
kemauan untuk menggunakan atau mencoba suatu yang ditawarkan oleh
perusahaan, bisa berupa produk atau jasa.
Bigne (2005), Ekinci dan Hosany (2006), Alampay (2003), dan Rosen
(1987) menjelaskan kecenderungan seseorang menunjukkan minat
terhadap suatu produk atau jasa dapat dilihat berdasarkan ciri-ciri :
a. Kemauan untuk mencari informasi terhadap suatu produk atau jasa
Konsumen yang memiliki minat, memiliki suatu kecenderungan untuk
dengan tujuan untuk mengetahui secara pasti bagaimana spesifikasi
produk atau jasa yang digunakan, sebelum menggunakan produk atau
jasa tersebut.
b. Kesediaan untuk membayar barang atau jasa
Konsumen yang memiliki minat terhadap suatu produk atau jasa dapat
dilihat dari bentuk pengorbanan yang dilakukan terhadap suatu barang
atau jasa, konsumen yang cenderung memiliki minat lebih terhadap
suatu barang atau jasa akan bersedia untuk membayar barang atau jasa
tersebut dengan tujuan konsumen yang berminat tersebut dapat
menggunakan barang atau jasa tersebut
c. Menceritakan hal yang positif
Konsumen yang memiliki minat besar terhadap suatu produk atau
jasa, jika di tanya konsumen lain, maka secara otomatis konsumen
tersebut akan mencitrakan hal yang positif terhadap konsumen lain,
karena konsumen yang memiliki suatu minat secara eksplisit memiliki
suatu keinginan dan kepercayaan terhadap suatu barang atau jasa yang
digunakan.
d. Kecenderungan untuk merekomendasikan
Konsumen yang memiliki minat yang besar terhadap suatu barang,
selain akan menceritakan hal yang positif, konsumen tersebut juga
akan merekomendasikan kepada orang lain untuk juga menggunakan
besar terhadap suatu barang akan cenderung memiliki pemikiran yang
positif terhadap barang atau jasa tersebut, sehingga jika ditanya
konsumen lain, maka konsumen tersebut akan cenderung
merekomendasikan kepada konsumen lain.
3. Teori Kualitas
Menurut Kotler dan Amstrong (2008) kualitas adalah karakteristik dari produk dalam kemampuan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang telah ditentukan dan bersifat laten. Sedangkan menurut Garvin dan A. Dale Timpe (1990, dalam Alma, 2011) kualitas adalah keunggulan yang dimiliki oleh produk tersebut. Kualitas dalam pandangan konsumen adalah hal yang mempunyai ruang lingkup tersendiri yang berbeda dengan kualitas dalam pandangan produsen saat mengeluarkan suatu produk yang biasa dikenal kualitas sebenarnya.
Menurut Kotler (2009), kualitas didefinisikan sebagai keseluruhan ciri serta sifat barang dan jasa yang berpengaruh pada kemampuan memenuhi kebutuhan yang dinyatakan maupun yang tersirat. Sedangkan menurut Tjiptono (2008), kualitas merupakan perpaduan antara sifat dan karakteristik yang menentukan sejauh mana keluaran dapat memenuhi prasyarat kebutuhan pelanggan atau menilai sampai seberapa jauh sifat dan karakteristik itu memenuhi kebutuhannya.
kekurangan sedikitpun nilai suatu produk dan jasa, dan menghasilkan produk dan jasa sesuai harapan tinggi dari pelanggan.
Untuk mencapai kualitas produk yang diinginkan maka diperlukan suatu standarisasi kualitas. Cara ini dimaksudkan untuk menjaga agar produk yang dihasilkan memenuhi standar yang telah ditetapkan sehingga konsumen tidak akan kehilangan kepercayaan terhadap produk yang bersangkutan. Pemasar yang tidak memperhatikan kualitas produk yang ditawarkan akan menanggung tidak loyalnya konsumen sehingga penjualan produknya pun akan cenderung menurun. Jika pemasar memperhatikan kualitas, bahkan diperkuat dengan periklanan dan harga yang wajar maka konsumen tidak akan berpikir panjang untuk melakukan pembelian terhadap produk (Kotler dan Amstrong, 2008).
Menurut Kotler and Amstrong (2008) arti dari kualitas produk adalah “the ability of a product to perform its functions, it includes the product’s overall durability, reliability, precision, ease of operation and repair, and
other valued attributes” yang artinya kemampuan sebuah produk dalam memperagakan fungsinya, hal itu termasuk keseluruhan durabilitas, reliabilitas, ketepatan, kemudahan pengoperasian dan reparasi produk juga atribut produk lainnya.
Kualitas produk dibentuk oleh beberapa indikator antara lain kemudahan penggunaan, daya tahan, kejelasan fungsi, keragaman ukuran produk, dan lain-lain (Zeithalm, 1988 dalam Kotler, 2009).
Konsumen senantiasa melakukan penilaian terhadap kinerja suatu produk, hal ini dapat dilihat dari kemampuan produk menciptakan kualitas produk dengan segala spesifikasinya sehingga dapat menarik minat konsumen untuk melakukan pembelian terhadap produk tersebut. Berdasarkan bahasan di atas dapat dikatakan bahwa kualitas yang diberikan suatu produk dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen terhadap produk yang ditawarkan.
Menurut Tjiptono (2008), kualitas mencerminkan semua dimensi penawaran produk yang menghasilkan manfaat (benefits) bagi pelanggan. Kualitas suatu produk baik berupa barang atau jasa ditentukan melalui dimensi-dimensinya. Dimensi kualitas produk menurut Tjiptono (2008) adalah:
a. Performance (kinerja), berhubungan dengan karakteristik operasi dasar dari sebuah produk.
b. Durability (daya tahan), yang berarti berapa lama atau umur produk yang bersangkutan bertahan sebelum produk tersebut harus diganti. Semakin besar frekuensi pemakaian konsumen terhadap produk maka semakin besar pula daya produk.
spesifikasi tertentu dari konsumen atau tidak ditemukannya cacat pada produk.
d. Features (fitur), adalah karakteristik produk yang dirancang untuk menyempurnakan fungsi produk atau menambah ketertarikan konsumen terhadap produk.
e. Reliability (reliabilitas), adalah probabilitas bahwa produk akan bekerja dengan memuaskan atau tidak dalam periode waktu tertentu. Semakin kecil kemungkinan terjadinya kerusakan maka produk tersebut dapat diandalkan.
f. Aesthetics (estetika), berhubungan dengan bagaimana penampilan produk.
g. Perceived quality (kesan kualitas), sering dibilang merupakan hasil dari penggunaan pengukuran yang dilakukan secara tidak langsung karena terdapat kemungkinan bahwa konsumen tidak mengerti atau kekurangan informasi atas produk yang bersangkutan.
h. Serviceability, meliputi kecepatan dan kemudahan untuk direparasi, serta kompetensi dan keramahtamahan staf layanan.
4. Teori Harga
Harga adalah jumlah dari nilai yang ditukar konsumen atas manfaat –
manfaat karena memiliki atau menggunakan produk/jasa. Salah satu
faktor yang harus dikendalikan secara serasi dan selaras dengan tujuan
yang ingin dicapai oleh perusahaan. Segala keputusan yang bersangkutan
dengan harga akan sangat mempengaruhi beberapa aspek kegiatan suatu
keuntungan yang ingin dicapai oleh suatu usaha. Ini berarti, harga
menggambarkan nilai uang sebuah barang dan jasa.
Menurut Kotler dan Amstrong (2001:439) harga adalah jumlah dari
nilai yang ditukar konsumen atas manfaat-manfaat karena memiliki atau
menggunakan produk/ jasa. Sedangkan menurut Stanton (2000), harga
adalah jumlah uang yang dibutuhkan untuk memperoleh beberapa
kombinasi sebuah produk dan pelayanan yang menyertainya.
Sementara Lupiyoadi (2001:134) menyatakan bahwa harga
merupakan uang yang dibayarkan oleh konsumen untuk memperoleh jasa
yang diinginkan dengan membandingkan antara biaya dan manfaat yang
diperoleh (The Consumer’s costs and benefits).
Biaya /costs antara lain: waktu dan tenaga, dan pinjaman, pendapatan
atau tabungan pribadi dan keluarga, dan lain-lain sedangkan manfaat
(benefits) meliputi: prestise, pengalaman, pemenuhan kebutuhan, kualitas
dan lain-lain. Konsumen biasanya cenderung untuk mencari harga yang
dapat memberikan nilai dan kepuasan yang tinggi. Tjiptono
(2002:152-153) mengemukakan bahwa pada dasarnya ada empat jenis tujuan
penetapan harga yaitu:
a. Tujuan berorientasi pada laba
Asumsi teori ekonomi klasik menyatakan bahwa setiap perusahan
selalu memilih harga yang menghasilkan laba paling tinggi
(maksimalisasi laba)
Harga ditetapkan sedemikian rupa agar dapat mencapai target volume
penjualan, nilai penjualan atau pangsa pasar
c. Tujuan berorientasi pada citra
Perusahaaan dapat menetapkan harga yang tinggi untuk membentuk
atau mempertahankan citra prestisius. Sementara harga yang rendah
digunakan untuk membentuk citra tertentu
d. Tujuan stabilitas harga
Tujuan stabilitas harga dilakukan dengan jalan menetapkan harga
untuk mempertahankan hubungan yang stabil. Harga dapat pula
ditetapkan dengan tujuan mencegah masuknya pesaing,
mempertahankan loyalitas pelanggan, mendukung penjualan ulang
produk.
Dalam penelitian ini menggunakan empat indikator yang mencirikan
harga yaitu (Stanton, 1998) :
1) Keterjangkauan harga
2) Kesesuaian harga dengan kualitas produk
3) Daya saing harga
4) Kesesuaian harga dengan manfaat
5. Teori Pelayanan
Layanan adalah setiap kegiatan atau manfaat yang ditawarkan suatu
pihak yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan
kepemilikan apapun. Produksi layanan bisa berhubungan dengan produk
tindakan atau perbuatan seseorang atau organisasi untuk memberikan
kepuasan kepada pelanggan. Tindakan tersebut dapat dilakukan melalui
cara langsung melayani pelanggan.
Faktor utama dari pelayanan adalah kesiapan sumber daya manusia
dan melayani pelanggan atau calon pelanggan. Oleh karena itu, sumber
daya manusia perlu dipersiapkan secara matang sebelumnya sehingga
mampu memberikan pelayanan yang optimal kepada calon pelanggannya.
Pelayanan yang baik adalah kemampuan perusahaan dalam
memberikan pelayanan yang dapat memberikan kepuasan kepada
pelanggan dengan standar yang telah ditetapkan. Kemampuan tersebut
ditunjukkan oleh sumber daya manusia dan sarana serta prasarana yang
dimiliki (Kasmir, 2005:31). Berikut ini beberapa ciri pelayanan yang baik
harus diikuti oleh karyawan yang bertugas melayani pelanggan:
a. Kenyamanan pelanggan sangat tergantung dari karyawan yang
melayaninya.
Karyawan harus cepat tanggap, pintar berkomunikasi, menyenangkan.
Karyawan juga harus mampu memikat dan mengambil hati pelanggan
agar semakin tertarik. Demikian juga dengan cara kerja karyawan
harus rapi, cepat, tepat dan cekatan.
b. Bertanggung jawab kepada pelanggan sejak awal hingga selesai
Bertanggung jawab kepada setiap pelanggan sejak awal hingga selesai
mampu melayani dari awal sampai tuntas atau selesai berurusan
dengan segala sesuatu yang berhubungan keperluan pelanggan.
c. Mampu melayani secara tepat dan cepat
Mampu melayani secara tepat dan cepat artinya dalam melayani
pelanggan, karyawan diharapkan harus melakukannya sesuai prosedur
layanan yang diberikan sesuai jadwal untuk pekerjaan tertentu dalam
arti pelayanan yang diberikan sesuai dengan standar perusahaan dan
keinginan pelanggan.
d. Mampu berkomunikasi
Mampu berkomunikasi artinya karyawan harus mampu berbicara
kepada setiap pelanggan. karyawan juga harus mampu dengan cepat
memahami keinginan pelanggan. Selain itu, karyawan juga harus
dapat berkomunikasi dengan bahasa yang jelas dan mudah dimengerti
(jangan menggunakan istilah-istilah yang sulit dimengerti)
e. Memiliki pengetahuan dan kemampuan yang baik
Karyawan yang khusus melayani pelanggan harus memiliki
pengetahuan dan kemampuan tertentu, karena tugas karyawan harus
selalu berhubungan dengan manusia, karyawan perlu dididik khusus
B. Penelitian terdahulu
1. Analisis faktor yang menimbulkan minat beli di Mc Donald’s
Rungkut, Surabaya
a. Penelitian di lakukan oleh Ariesca Hesti Widyaningrum pada
tahun 2011.
b. Variabel penelitian :
1) kualitas.
2) Promosi
3) Kemasan
4) Harga
5) Merek
6) Minat beli
c. Hasil penelitian:
1) Secara keseluruhan dari promosi, harga, kemasan, kualitas dan
merek berpengaruh secara simultan terhadap minat beli.
2) Secara keseluruhan dari promosi, harga, kemasan, kualitas dan
merek berpengaruh secara parsial terhadap minat beli.
2. Analisis faktor –faktor yang mempengaruhi minat beli konsumen
terhadap produk tempe
a. Penelitian di lakukan oleh Moly Yolanda HSB pada tahun 2011.
b. Variabel penelitian :
1) Harga
3) Pelayanan
4) Psikologis
5) Minat beli
c. Hasil penelitian:
a) Secara keseluruhan dari harga, kualitas, pelayanan, dan
psikologis berpengaruh secara simultan terhadap minat beli.
b) Secara keseluruhan dari harga, kualitas, pelayanan, dan
psikologis berpengaruh secara parsial terhadap minat beli.
C. Kerangka Konseptual
Berdasarkan berbagai uraian mengenai harga, kualitas, pelayanan, dan
minat beli maka dapat disusun paradigma penelitian, seperti yang disajikan
pada gambar berikut:
Variabel Independent Variabel Dependent
Gambar II.2
Kerangka Konseptual penelitian
Keterangan:
: Pengaruh parsial : Pengaruh simultan
Kualitas (X1)
Harga (X2)
Pelayanan (X3)
D. Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian, rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk
kalimat pertanyaan (Sugiyono, 2004:70) Adapun hipotesis yang penulis
kemukakan adalah:
H0 = Kualitas, harga dan pelayanan produk flexi tidak berpengaruh secara
simultan terhadap minat beli konsumen di Ramai Mall, Yogyakarta
H1= Kualitas, harga dan pelayanan produk flexi berpengaruh secara simultan
terhadap minat beli konsumen di Ramai Mall, Yogyakarta
H0 = Kualitas tidak berpengaruh secara parsial terhadap minat beli
konsumen di Ramai Mall, Yogyakarta\
H2 = Kualitas berpengaruh secara parsial terhadap minat beli konsumen di
Ramai Mall, Yogyakarta
H0 = Harga tidak berpengaruh secara parsial terhadap minat beli konsumen di
Ramai Mall, Yogyakarta
H3 = Harga berpengaruh secara parsial terhadap minat beli konsumen di
Ramai Mall, Yogyakarta
H0 = pelayanan tidak berpengaruh secara parsial terhadap minat beli
konsumen di Ramai Mall, Yogyakarta
H4 = pelayanan berpengaruh secara parsial terhadap minat beli konsumen di
22
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah studi kasus yaitu suatu
penelitian yang bertujuan membahas suatu masalah yang terjadi pada
suatu perusahaan dan kesimpulannya hanya untuk kasus yang ada pada
perusahaan tersebut.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi penelitian
Penelitian dilakukan di Ramai Mall, Yogyakarta.
2. Waktu penelitian
Penelitian dilaksanakan pada tahun 2013
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek penelitian
Subjek penelitian yang diteliti adalah konsumen di Ramai Mall,
Yogyakarta.
2. Objek penelitian
Objek penelitian yang diteliti adalah faktor-faktor produk flexi yang
D. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah obyek penelitian yang menjadi titik
perhatian suatu penelitian.
1. Variabel independen
Variabel independen adalah unsur yang mempengaruhi variabel
dependen, dalam penelitian ini variabel independen, antara lain:
a. Kualitas produk, dengan indikator:
1) Durability (daya tahan)
2) Performance (kinerja),
3) Conformance to specifications
4) Aesthetics (estetika),
5) Features (fitur),
6) Reliability (reliabilitas),
7) Perceived quality (kesan kualitas),
8) Serviceability,
b. Harga produk flexi, dengan indikator:
1) Keterjangkauan harga
2) Kesesuaian harga dengan kualitas produk
3) Daya saing harga
4) Kesesuaian harga dengan manfaat
c. Pelayanan produk flexi, dengan indikator:
1) Kenyamanan pelanggan sangat tergantung dari karyawan yang
2) Bertanggung jawab kepada pelanggan sejak awal hingga
selesai
3) Mampu melayani secara tepat dan cepat
4) Mampu berkomunikasi
5) Memiliki pengetahuan dan kemampuan yang baik
2. Variabel dependen
Variabel dependen yang dalam penelitian ini disebut Variabel
Endogen (endogenous) adalah variabel yang nilainya dipengaruhi dan
diukur melalui variabel independen. Adapun yang menjadi variabel
dependen adalah minat beli produk Flexi. Dalam variabel minat beli
konsumen perdana flexi akan dijabarkan menjadi 4 aspek penting,
antara lain:
a. Kemauan untuk mencari informasi terhadap suatu produk atau jasa
b. Kesediaan untuk membayar barang atau jasa
c. Menceritakan hal yang positif
d. Kecenderungan untuk merekomendasikan
E. Definisi Operasional
Definisi operasional yang dituliskan oleh penulis adalah definisi atas
faktor-faktor yang digunakan dalam penelitian yang pengertian atau
definisinya berkaitan dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis.
Menurut Kotler dan Amstrong (2008) kualitas adalah karakteristik
dari produk dalam kemampuan untuk memenuhi
kebutuhan-kebutuhan yang telah ditentukan dan bersifat laten Hubungan antara
nilai sampai pada harga
2. Harga
Menurut Kotler dan Amstrong (2001:439) harga adalah jumlah dari
nilai yang ditukar konsumen atas manfaat-manfaat karena memiliki
atau menggunakan produk/ jasa
3. Pelayanan
Layanan adalah setiap kegiatan atau manfaat yang ditawarkan suatu
pihak yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan
kepemilikan apapun. Produksi layanan bisa berhubungan dengan
produk fisik maupun tidak (Bilson, 2001:172).
4. Minat beli
Ikhwan Susila dan Faturrahman 2004). (Dharmmesta 1998, dalam
Ferrinadewi dan Pantja,2004) menjelaskan, minat terkait dengan sikap
dan perilaku. Minat dianggap sebagai suatu “penangkap” atau
perantara antara faktor-faktor motivasional yang mempengaruhi
perilaku, minat juga mengindikasikan seberapa keras seseorang
F. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi merupakan jumlah keseluruhan objek yang diteliti, dalam hal
ini adalah konsumen pengguna maupun yang belum menggunakan
produk flexi di Ramai Mall, Yogyakarta.
2. Sampel
Sebagian dari populasi yang menjadi sumber data dalam penelitian
yang mewakili populasi Dalam penelitian ini diambil sampel sebanyak
100 responden, dengan alasan dikarenakan jumlah populasi yang tak
terbatas maka pengambilan sampel akan dibatasi dengan jangka waktu
agar target waktu penelitian dapat terpenuhi. Ukuran sampel sebanyak
100 responden juga tidak terlalu kecil maupun tidak terlalu sensitif
untuk pengujian-pengujian yang dibutuhkan. Sampel yang dimaksud
adalah konsumen pengguna maupun yang belum menggunakan produk
flexi di Ramai Mall, Yogyakarta.
G. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik Pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah accidental
sampling. Accidental Sampling adalah pengambilan sampel dengan
menentukan sampel berdasarkan kebetulan yang ditemui atau siapapun
yang dipandang oleh peneliti cocok sebagai sumber data (Sumarni dan
maupun yang belum menggunakan produk flexi di Ramai Mall,
Yogyakarta.
H. Teknik Pengumpulan Data
1. Observasi Dokumen
Observasi dokumen merupakan suatu pengamatan terhadap data profil
perusahaan yang sudah ada untuk melengkapi informasi yang
diperlukan dalam penelitian. Dalam penelitian ini untuk mendapatkan
data mengenai konsumen pengguna kartu / provider flexi..
2. Kuesioner
Kuesioner merupakan sejumlah pertanyaan tertulis yang dibagikan
kepada responden. Kuesioner dalam penelitian ini digunakan untuk
memperoleh sejumlah data tentang identitas dan penilaian responden
terhadap faktor–faktor kepuasan yang mempengaruhi kepuasan
konsumen. Kuesioner yang akan disebarkan tersebut akan
menggunakan pendekatan skala Likert. Untuk pernyataan positif,
jawaban responden dikuantitatifkan dengan skor sebagai berikut:
1) Jawaban a (sangat setuju) diberi skor 5
2) Jawaban b (setuju) diberi skor 4
3) Jawaban c (ragu-ragu) diberi skor 3
4) Jawaban d (tidak setuju) diberi skor 2
Wawancara akan dilakukan terhadap konsumen pengguna provider
flexi maupun yang belum menggunakan yang dijadikan responden
dalam penelitian. Wawancara dimaksudkan untuk menggali informasi
tambahan demi melengkapi hasil penelitian. Setiap responden tidak
memiliki kesempatan ataupun kriteria wawancara yang sama dalam
penelitian ini.
I. Teknik Pengujian Instrumen
1. Uji Validitas
Validitas menunjukkan sejauh mana skor/ nilai/ ukuran yang
diperoleh benar-benar menyatakan hasil pengukuran/ pengamatan
yang ingin diukur. Uji validitas ini digunakan untuk mengukur sejauh
mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur (kuesioner) dalam
melakukan fungsi ukurnya. Uji validitas dilakukan dengan
mengkorelasikan skor yang diperoleh dari masing-masing item
dengan skor total, dengan menggunakan rumus Korelasi Product
Momentdari Karl Pearson sebagai berikut:
keterangan :
rxy : Koefesiensi korelasi setiap pertanyaan/item
y : Skor total dari setiap pertanyaan/item
N : Banyaknya sample atau responden
Kuesioner dinyatakan valid apabila nilai korelasinya positif dan rhitung
> rtabeldalam taraf signifikan 5%.
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana
suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan
(Singarimbun, 1989). Setiap alat pengukur seharusnya memiliki
kemampuan untuk memberikan hasil pengukuran relatif konsisten dari
waktu ke waktu.
Uji reliabilitas digunakan untuk memenuhi keandalan kuesioner.
Uji ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran
terhadap hal yang sama untuk dua kali atau lebih dengan alat
pengukur yang sama. Reliabilitas menunjukkan bahwa suatu
instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat
pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Apabila
datanya memang benar sesuai dengan kenyataannya, maka berapa kali
pun diambil tetap akan sama.
Dalam menghitung reliabilitas, peneliti menggunakan rumus
Cronbach’s Alpha.
keterangan :
r 11 : Reliabilitas instrumen
k : Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
: Jumlah varian butir
: Varian total
Menurut Sekaran (dalam Tifane, 2011 : 31), reliabilitas kurang
dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima dan di atas
0,8 adalah baik.
J. Teknik Analisis Data
Analisis regresi merupakan studi mengenai ketergantungan variabel
dependen dengan salah satu atau lebih variabel independen, dengan tujuan
untuk mengestimasi rata-rata populasi atau nilai rata-rata variabel
dependen berdasarkan nilai variabel independen yang diketahui. Hasil
dari analisis regresi adalah berupa koefisien untuk masing-masing
variabel independen. Koefisien ini diperoleh dengan cara memprediksi
nilai variabel dependen dengan suatu persamaan. Koefisien regresi
dihitung dengan dua tujuan sekaligus, yaitu meminimumkan
penyimpangan antara nilai aktual dan nilai estimasi variabel dependen
1. Analisis Regresi Berganda
Analisis ini digunakan untuk menjawab rumusan masalah yang
ketiga, yaitu :
Apakah kualitas, harga, dan pelayanan secara bersama – sama
berpengaruh terhadap minat beli konsumen?
adapun rumusannya menggunakan koefisien standar
(standardized coefficients) sebagai berikut:
Y = a + b1X1+ b2X2+ b3X3 + e
keterangan:
Y : Minat beli konsumen
a : Konstanta
b1 : Koefisien regresi X1 terhadap Y
b2 : Koefisien regresi X2 terhadap Y
b3 : Koefisien regresi X3terhadap Y
X1 : Variabel bebas (Kualitas)
X2 : Variabel bebas (Harga)
X3 : Variabel bebas (Pelayanan)
e : Estimasi eror
K. Uji Asumsi Klasik
Untuk meyakinkan bahwa persamaan garis regresi yang diperoleh
maka akan dilakukan uji asumsi klasik, yaitu dengan menggunakan uji
normalitas, uji heterokedastisitas, uji multikolonieritas dan autokorelasi.
1. Uji Asumsi Klasik Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi, variabel residual memiliki distribusi normal. Model regresi
yang baik memiliki distribusi data yang normal atau mendekati
normal. Pembuktian apakah suatu data memiliki distribusi normal
dapat dilihat pada bentuk distribusi datanya pada histogram maupun
normal probability plot.
Pada histogram, data dikatakan distribusi normal jika data tersebut
berbentuk seperti lonceng. Sedangkan pada normal probability plot,
data dikatakan normal jika ada penyebaran titik-titik disekitar garis
diagonal dan penyebarannya mengikuti arah garis diagonal. Jika data
menyebar disekitar garis normal dan mengikuti arah garis normal
maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
2. Uji Asumsi Klasik Heteroskedastisitas
Dalam persamaan regresi linier berganda perlu juga diuji mengenai
sama atau tidak varians dari residual observasi yang satu dengan
observasi yang lain. Jika residualnya mempunyai varianssama disebut
terjadi homoskedastisitas dan jika variansnya tidak sama atau berbeda
disebut terjadi heteroskedastisitas. Menurut Sunyoto (dalam Joni, 2009
Persamaan regresi yang baik jika tidak terjadi
heteroskedastisitas. Misalkan :
a. Nilai statistik dari 5 mahasiswa kelas A yaitu 70, 69, 71, 73, 70
cenderung lebih seragam atau tidak bervariasi karena selisihnya
kecil, kejadian ini disebut homoskedastisitas.
b. Nilai statistik dari 5 mahasiswa kelas B yaitu 30, 90, 60, 80, 40
cenderung tidak seragam atau sangat bervariasi karena selisihnya
besar, kejadian ini disebut heteroskedastisitas.
Analisis uji asumsi heteroskedastisitas hasil output SPSS melaui
grafik scatterplot antara Z prediction (ZPRED) yang mempunyai
variabel bebas (sumbu X = Y hasil prediksi) dan nilai residualnya
(SRESID) merupakan variabel terikat (sumbu Y = Y prediksi – Y riil).
Homoskedastisitas terjadi jika pada scatterplot titik-titik hasil
pengolahan data antara ZPRED dan SRESID menyebar dibawah
maupun di atas titik origin (angka 0) pada sumbu Y dan tidak
mempunyai pola teratur. Heteroskedastisitas terjadi jika pada
scatterplot titik-titiknya mempunyai pola yang teratur baik menyempit,
melebar maupun bergelombang-gelombang.
3. Uji Asumsi Klasik Multikolinieritas
Uji asumsi klasik jenis ini menurut Sunyoto (dalam Joni, 2009
:47) diterapkan untuk analisis regresi berganda yang terdiri dari atas
dua atau lebih variabel bebas (independent variabel) (X1, X2, X3,…Xn),
pengaruh antar variabel bebas tersebut melalui besaran koefisien
korelasi ( r ). Dikatakan terjadi multikolinieritas, jika koefisien korelasi
antar variabel bebas (X1 dan X2, X2 dan X3, dan seterusnya) lebih besar
dari 0,60 (pendapat lain : 0,50 dan 0,90). Dikatakan tidak terjadi
multikolinieritas jika koefisien korelasi antar variabel bebas lebih kecil
atau sama dengan 0,60 (r ≤ 0,60).
Atau dalam menentukan ada tidaknya multikolinieritas dapat
digunakan cara lain yaitu dengan :
a. Nilai toleranceadalah besarnya tingkat kesalahan yang dibenarkan
secara statistik (α).
b. Nilai variance inflation faktor (VIF) adalah faktor inflasi penyimpangan baku kuadrat.
Nilai tolerance dan nilai variance inflation faktor (VIF)
dapat dicari dengan menggabungkan kedua nilai tersebut sebagai
berikut :
1) Besar nilai tolerance (α) :
α = 1 / VIF
2) Besar nilai variance inflation faktor(VIF) :
VIF = 1 / α
Variabel bebas mengalami multikolinieritas jika : α hitung <
α dan VIF hitung > VIF.
Variabel bebas tidak mengalami multikolinieritas jika : α
4. Uji Asumsi Klasik Autokorelasi
Persamaan regresi yang baik adalah yang tidak memiliki
masalah autokorelasi, jika terjadi autokorelasi maka persamaan
tersebut menjadi tidak baik atau tidak layak dipakai prediksi. Masalah
autokorelasi baru timbul jika ada korelasi secara linier antara kesalahan
pengganggu periode t-1 (sebelumnya).
Sunyoto (dalam Joni, 2009 :52) mengatakan bahwa salah satu
ukuran dalam menentukan ada tidaknya masalah autokorelasi dengan
uji Durbin-Watson (DW) dengan ketentuan sebagai berikut :
1) Terjadi autokorelasi positif, jika nilai DW di bawah -2 (DW < -2)
2) Tidak terjadi autokorelasi, jika nilai DW berada diantara -2 dan +2 atau -2 ≤ DW ≤ +2
3) Terjadi autokorelasi negatif, jika nilai DW di atas +2 atau DW > +2
L. Uji signifikasi parameter individual (Uji Statistik t)
Untuk mengetahui adanya signifikansi variabel kredibilitas duta
merek terhadap minat beli konsumen dan citra produk terhadap minat beli
konsumen digunakan uji t (test) dengan rumus sebagai berikut:
t-hitung=
n : Jumlah Sampel
Dengan menggunakan analisis ini maka pengambilan keputusan
didasarkan pada :
Nilai thitung ≥ ttabelpada α 0,05 atau t-hitung pada p- value≤ 0,05 maka H0
ditolak dan Haditerima.
Nilai thitung < ttabel pada α 0,05 atau t-hitung pada p-value> 0,05 maka H0
diterima dan Haditolak.
M. Uji Signifikasi simultan (uji statistik F)
Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel
independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara
bersama-sama terhadap variabel dependen. Pengujian hipotesis dengan
statistik F dapat dilakukan dengan membendingkan nilai F hasil
perhitungan dengan nilai F menurut tabel. Bila nila F hitung lebih besar
daripada nilai F tabel, maka H0 ditolak dan menerima Ha.
Langkah-langkah uji F adalah sebagai berikut:
1. Membuat hipotesis untuk kasus pengujian F-test, yaitu:
H0: b1 = b2 = 0
Artinya : tidak ada pengaruh yang signifikan dari variabel-variabel
independen yaitu kredibilitas duta merek (X1), citra produk (X2)
secara simultan terhadap variabel dependen yaitu minat beli (Y).
Artinya: ada pengaruh yang signifikan dari variabel-variabel
independen yaitu kredibilitas duta merek (X1), citra produk (X2)
secara simultan terhadap variabel dependen minat beli (Y).
2. Menentukan F tabel dan F hitung dengan tingkat kepercayaan sebesar 95
% atau taraf signifikansi sebesar 5 %, maka :
Jika F hitung> F tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima, berarti
masing-masing variabel bebas secara bersama-sama mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap variabel terikat.
Jika F hitung< F tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak, berarti
masing-masing variabel bebas secara bersama-sama tidak mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat.
3. Mengambil keputusan
H0diterima.
Keadaan ini menunjukan bahwa pandangan konsumen tentang
kredibilitas duta merek dan citra produk secara simultan tidak
berpengaruh terhadap minat beli konsumen.
H0ditolak
Keadaan ini menunjukan bahwa pandangan konsumen tentang
kredibilitas duta merek dan citra produk secara simultan berpengaruh
38
BAB IV
SEJARAH PERUSAHAAN
A. Telkom
Bermula dari didirikannya sebuah badan usaha swasta penyedia layanan
pos dan telegraf pada tahun 1882, layanan komunikasi dikonsolidasikan oleh
pemerintah Hindia Belanda ke dalam jawatan Post Telegraaf (PTT).
Sebelumnya, pada tanggal 23 Oktober 1856 dimulai pengoperasian layanan
jasa telegraf elektromagnetik pertama yang menghubungkan Jakarta (Batavia)
dengan Bogor (Buitenzorg), momen tersebut di kemudian hari atau tepatnya
tahun 2009 dijadikan sebagai hari lahir Telkom. Status jawatan diubah pada
tahun 1961 menjadi Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi atau PN
Postel. Pada tahun 1965 PN Postel dipecah menjadi Perusahaan Negara Pos
dan Giro, dan satunya lagi adalah Perusahaan Negara Telekomunikasi.
Selanjutnya pada tahun 1974 PN Telekomunikasi diubah namanya menjadì
Perusahaan Umum Telekomunikasi atau Perumtel yang menyelenggarakan
jasa telekomunikasi nasional maupun internasional. Pada tahun 1980 seluruh
saham PT Indonesian Satellite Corporation Tbk. (Indosat) diakuisisi oleh
Pemerintah Indonesia dan dijadikan Badan Usaha Milik Negara atau BUMN
untuk menyelenggarakan jasa telekomunikasi internasional, terpisah dari
Perumtel.
Pada tahun 1989 undang-undang Nomor 3 Tahun 1989 tentang
penyelenggaraan telekomunikasi. Kemudian pada tahun 1991 Perumtel
diubah lagi menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) Telekomunikasi
Indonesia berdasarkan pada Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 1991.
Penawaran umum perdana saham Telkom dilakukan pada tanggal 14
November 1995, maka sejak itu saham Telkom tercatat dan diperdagangkan
di Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya (BES) yang kemudian
(BEJ dan BES) sekarang menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI). Selain di BEI
saham telkom juga tercatat di Bursa saham New York (NYSE) dan Bursa
saham London (LSE), Selain itu saham Telkom juga diperdagangkan tanpa
pencatatan di Bursa saham Tokyo.
Sejak tahun 1989 Pemerintah Indonesia melakukan deregulasi di sektor
telekomunikasi dengan membuka kompetisi pasar bebas, dengan demikian
Telkom tidak lagi memonopoli telekomunikasi Indonesia. Pada tahun 1999
ditetapkan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi.
Pada tahun 2001 Telkom membeli 35 persen saham Telkomsel dari PT.
Indosat sebagai bagian dari implementasi restrukturisasi industri jasa
telekomunikasi di Indonesia yang ditandai dengan penghapusan kepemilikan
bersama dan kepemilikan silang antara Telkom dan Indosat. Dan Duopoli
penyelenggaraan telekomunikasi pun terjadi sejak bulan Agustus 2002.
Kemudian peluncuran ''New Telkom'' yang ditandai dengan penggantian
identitas perusahaan terjadi pada tanggal 23 Oktober 2009.
Komposisi kepemilikan saham Telkom dari waktu ke waktu terus
1996 Komposisi saham Telkom menjadi Pemerintah Indonesia 75,80 persen
dan Publik free-float 24,2 persen. Kemudian Per 7 Mei saham Telkom
menjadi, Pemerintah Indonesia 66,20 persen dan Publik free-float 33,80
persen. Lalu per 8 Desember 2001 Saham Telkom berubah menjadi,
Pemerintah Indonesia 54,30 persen dan Publik free-float 45,7 persen. Dan
pada 16 Juli 2002, saham Telkom berubah lagi menjadì, Pemerintah
Indonesia 51,19 persen, Publik free-float 40,21 persen, Serta Bank of New
York dan Investor dalam negeri 8,79 persen. (
http://profil-sejarah.blogspot.com/2013/07/pt-telkom-pt-telekomunikasi-indonesia.htm)
B. Layanan Telekomunikasì Telkom:
1. TELEPON, DATA dan INTERNET
a. Telepon Tetap (PSTN) : Layanan telepon tetap.
b. Flexi : Layanan telepon, data dan internet berbasis fixed wireless
CDMA.
c. TelkomNet Instan : layanan internet dial up.
d. TelkomNet Astinet : layanan akses internet berlangganan dengan
fokus perusahaan.
e. Speedy : layanan akses internet dengan kecepatan tinggi (broad
band) menggunakan teknologi ADSL.
f. e-Business (i-deal, i-manage, i-Settle, i-Xchange, TELKOMWeb
Plazatron)
h. TELKOMLink VPN IP : layanan komunikasi data any to any
connection berbasis IP MPLS.
i. TELKOMNet Whole Sale (VPN Dial) : layanan akses dial up ke
intranet suatu perusahaan yang dilakukan secara remote dan
mobile via jaringan data berbasis TCP IP (MPLS/tunneling) pada
TELKOMNet.
j. TELKOM ISDN : Jaringan digital yang menyediakan layanan
telekomunikasi multimedia, merupakan pengembangan dari sistem
telepon yang telah terintegrasi.
2. SATELIT
a. TELKOMSatelit (Sewa Transponder)
b. TELKOMVSAT (VSAT).
3. TELEVISI BERLANGGANAN
a. Groovia TV
b. TelkomVision
c. TV
d. YesTV.
(http://profil-sejarah.blogspot.com/2013/07/pt-telkom-pt-telekomunikasi-indonesia.html)
C. CDMA
CDMA adalah singkatan dari Code division multiple access Disingkat
dengan CDMA. Suatu format transmisi radio yang digunakan di Amerika
selular yang melalui bandwidth PCS (Personal Communication System).
QUALCOMM adalah perusahaan pertama yang menerapkan metode ini.
Metoda CDMA ini membentuk beberapa channel secara logic melalui satu
jalur komunikasi melalui pengkodean Walsh, yang merupakan sebuah
pembangkit kode secara acak untuk transmisi suara. Pada pemrosesan kode
Walsh ini, 64 channel yang berbeda secara logic ini, dapat disatukan dalam
satu bandwith, yaitu dengan lebar 1,25 MHz. Di Indonesia, teknologi ini
diramaikan oleh TelkomFlexi dari PT Telkom, selain juga melalui provider
lain seperti Esia dari PT Bakrie Telecom, Mobile-8 dari PT Mobile-8
Telecom
Nah kalo GSM itu singkatan dari Global System for Mobile
Communication
GSM adalah sebuah sistem telekomunikasi terbuka, tidak ada pemilikan
(non-proprietary) yang berkembang secara pesat dan konstan. Keunggulan
utamanya adalah kemampuannya untuk internasinal roaming. Ini
memberikan sebuah sistem yang standart tanpa batasan hubungan pada lebih
dari 159 negara. Dengan GSM satelit roaming, pelayanan juga dapat
mencapai daerah2 yang terpencil. Teknologi ini memanfaatkan gelombang
mikro dan pengiriman sinyal yang dibagi berdasarkan waktu, sehingga sinyal
informasi yang dikirim akan sampai pada tujuan. GSM dijadikan standar
global untuk komunikasi selular sekaligus sebagai teknologi selular yang
(http://cuirast.blogspot.com/2010/03/apa-sih-arti-cdma-gsm-ma-gprs.html)
D. Susunan organisasi
E. Fungsi dan Wewenang
Nama Direktorat Fungsi dan Wewenang
Direktorat Keuangan
Fokus pada pengelolaan keuangan Perusahaan serta mengendalikan operasi keuangan secara terpusat melalui unit Finance, Billing & Collection Center.
Direktorat Human Capital & General Affair
Fokus pada manajemen SDM Perusahaan serta penyelenggaraan operasional SDM secara terpusat melalui unit Human Resources Center, serta pengendalian operasi unit: Learning Center, HR
Assessment Center, Management Consulting Center dan
Community Development Center.
Direktorat Network & Solution
Fokus pada pengelolaan Infrastructure Planning & Development, Network Operation Policy, dan pengendalian operasional infrastruktur melalui Divisi Infrastruktur Telekomunikasi, Divisi Access, dan Maintenance Service Center.
Direktorat Konsumer
Fokus dalam pengelolaan bisnis segmen konsumer serta pengendalian operasi Divisi Consumer Services Barat dan Divisi Consumer Services Timur serta Divisi Telkom Flexi.
Direktorat Enterprise & Wholesale
Fokus pada pengelolaan bisnis segmen Enterprise & Wholesale serta pengelolaan Divisi Enterprise Service, Divisi Business Service dan Divisi Carrier & Interconnection Service.
Direktorat Compliance & Risk
Management
Fokus pada pengelolaan fungsi Risk Management, Legal dan
45
BAB V
ANALISIS DATA
A. Uji Validitas dan Realibilitas Data
Dalam penelitian ini digunakan program perhitungan komputer untuk
melakukan uji validitas dan reliabilitas data yang diperoleh selama penelitian.
Paket program yang digunakan yaitu SPSS. Data yang dibutuhkan sebanyak
100 responden yang kemudian layak untuk diukur kevalidan datanya yang
selanjutnya dapat dianalisis lebih lanjut.
1. Validitas
Uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan teknik korelasi product moment pearson. Dikatakan valid
Tabel V.1
Rangkuman validitas pengunjung Ramai Mall yang menggunakan kartu perdana CDMA Flexi
Variabel Butir r r tabel Status
Kualitas (X1) 1 0.271** 0,196 Valid
Pelayanan (X3) 1 0.612** 0,196 Valid
2 0.628** 0,196 Valid
3 0.450** 0,196 Valid
4 0.790** 0,196 Valid
5 0.687** 0,196 Valid
Minat beli (Y) 1 0.525** 0,196 Valid
2 0.437** 0,196 Valid
3 0.861** 0,196 Valid
4 0.861** 0,196 Valid
Sumber :Data Primer 2013
Berdasarkan Tabel V.1 dapat diketahui bahwa seluruh butir
pertanyaan tentang Kualitas, harga dan pelayanan dan Minat beli
mempunyai nilai rhitung > rtabel, sehingga seluruh butir pertanyaan dikatakan
valid.
2. Reliabilitas
Uji reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
analisis Cronbach Alpha. Suatu kuesioner dapat dikatakan reliabel apabila
TABEL V.2
Rangkuman hasil uji reliabilitas pengunjung Ramai Mall yang menggunakan kartu perdana CDMA Flexi
Variabel Alpha Status
Kualitas (X1) 0.631 Reliabel
Harga (X2) 0.794 Reliabel
Pelayanan (X3) 0.639 Reliabel
Minat beli (Y) 0.610 Reliabel
Sumber Data Primer 2013
Dari Tabel V.2 dapat dilihat bahwa seluruh butir pertanyaan mempunyai
nilai alpha ≥ 0,6, sehingga dapat disimpulkan bahwa alat ukur tersebut
dinyatakan reliabel (Sekaran, 1992 : 287).
B. Uji Asumsi Klasik
Untuk menentukan analisis statistic yang akan digunakan dalam
penelitian ini, maka dilakukan pengujian untuk membuktikan independensi
masing-masing variabel bebas yang diteliti. Berdasarkan pengolahan data
dengan menggunakan program SPSS 19.0 For windows, dapat dilakukan
pengujian sebagai berikut.
1. Uji Normalitas
Pengujian normalitas dilakukan terhdap residual regresi. Pengujian
dilakukan dengan menggunakan grafik P-P Plot. Data yang normal adalah
datayang membentuk titik-titik yang menyebar tidak jauh dari garis
diagonal. Hasil analisis regresi linier dengan grafik normal P-P Plot