• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

1.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti memakai penelitian kuantitatif inferensial sebagai pendekatanya. Metode ini dapat diartikan sebagai teknik penelitian yang digunakan untuk mempelajari populasi serta sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian analisis data yang bersifat kuantitatif/statistic dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2006)1. Pendekatan paradigma dalam penelitian ini yaitu paradigma positivism yang merupakan aliran filsafat yang bersumber dari pemikiran Auguste Comte.

Pandangan Paradigma ini didasarkan pada hukum dan prosedur yang baku; ilmu dianggap bersifat deduktif, berjalan dari hal yang umum dan bersifat abstrak menuju kongkrit dan bersifat spesifik. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis penelitian deskriptif eksplanatoris yang menerangkan tentang fakta dan objek yang diamati. Tipe penelitian ini merupakan jenis penelitian yang akan menghasilkan dari tempat tertentu. Dalam penelitian ini penulis akan melakukan pengumpulan data dengan menyebarkan kuisioner, test, wawancara dan lain sebagainya.

1.2 Identifikasi Variabel dan Indikator Penelitian 1.2.1 Identifikasi Variabel

1. Variabel Independen (Bebas) → X

Variabel bebas yaitu variablel yang berpengaruh atau yang menjadi penyebab pergantian ataupun munculnya variabel terikat (Sugiyono, 2005:33). Dalam penelitian ini yang merupakan variable bebas yaitu Iklan Web Series “Rumah Biru The Series”

2. Variabel Dependen (Terikat) → Y

Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi ataupun terakibat, sebab terdapatnya variabel bebas (Sugiyono 2005:33).

Variable terikat dalam riset ini ialah Brand Awareness Viewers Iklan webseries “Rumah Biru The Series”

a. Brand Awareness

(2)

Brand Awareness merupakan keahlian calon pembeli untuk mengidentifikasi ataupun mengingat kembali bahwa suatu merek menjadi bagian dari produk tertentu.

1.2.2 Indikator Penelitian

Indikator dalam variabel X (Model AIDA), menurut Kotler & Amstrong (2011) :

X1. Attention (daya tarik) X2. Interest (minat) X3. Desire (keinginan) X4. Action (tindakan)

Indikator dalam variable Y (Brand Awareness) menurut Aaker (1997) : Y1. Tidak Menyadari Merek

Y2. Pengenalan Merek

Y3. Pengingatan kembali terhadap merek Y4. Puncak Pikiran

1.3 Desain & Variabel Penelitian

1.4 Skala Pengukuran

Skala Likert akan menjadi jenis skala pengukuran yang akan digunakan peneliti dalam penelitian ini. Skala liket akan menunjukan bagaimana mengukur sikap, pendapat maupun persepsi seseorang atau suatu kejadian mengenai kejadian atau sebuah gejala sosial. (Erlina, 2011:46)

X

Model AIDA

Y

Brand Awareness X;

X1. Attention (daya tarik) X2. Interest (minat) X3. Desire (keinginan) X4. Action (tindakan)

Y;

Y1. Tidak Menyadari Merek Y2. Pengenalan Merek

Y3. Pengingatan kembali merek Y4. Puncak Pikiran

(3)

Tabel 3.1

Instrumen Skala Likert

No Skala Likert

1. Sangat Setuju 4

2. Setuju 3

3. Tidak Setuju 2

4. Sangat Tidak Setuju 1

(4)

1.5 Hubungan antara Variabel Penelitian, Indikator Penelitian dan Skala Pengukuran Tabel 3.2

Hubungan Variabel Penelitian, Indikator penelitian dan Skala Pengukuran

Variabel Indikator Empirik Epistamic Corelation Skala

Model AIDA (X) Strategi dasar pemasaran dalam mengorganisir

iklan yang

dihasilkan dari presepsi konsumen atau penonton dari iklan itu sendiri.

Terdiri dari beberapa indicator yakni Attention, Interest, Desire dan Action.

Attention – Daya Tarik (X1) Pemasar diharapkan mampu untuk merangkai sebuah media informasi yang dapat menarik konsumen, dengan membuat kata atau gambar yang dominan sehingga dapat membuat konsumen atau khalayak yang menonton tertarik

Kotler (2006) :

1. Pesan dalam iklan harus bermakna (meaningfull) 2. Pesan dalam iklan harus

dapat dipercaya (believeable)

3. Pesan dalam iklan berbeda atau lebih baik dari pesan iklan produk serupa lainya (distinctive)

1. Iklan layanan pinjaman kredit usaha Bank BCA dapat saya temukan dengan mudah di berbagai media 2. Saya kesulitan mendapatkan

informasi mengenai layanan-layanan yang ditawarkan Bank BCA.

3. Dalam iklan webseries bermanfaat untuk saya.

4. Dalam iklan webseries Bank BCA memiliki kesesuaian pesan di dalam iklan dengan yang terjadi pada kenyataanya.

5. Iklan webseries Bank BCA memiliki pesan yang mudah dimengerti

Ordinal

(5)

daripada iklan webseries lainya, sehingga saya dapat memahami isi pesan yang akan disampaikan.

6. Iklan webseries Bank BCA menarik dan memberi nilai moral yang baik.

Interest – Minat (X2) bagaimana pengiklan

mampu untuk

membangkitkan minat konsumen atau calon Konsumennya.

Kotler (2006) :

Menjelaskan apa saja fitur, fasilitas atau keuntungan yang dapat didapatkan konsumen apabila menggunakan produk yang diiklankan.

7. Dalam iklan webseries disebutkan fitur atau fasilitas yang akan didapatkan apabila menggunakan produk yang ditawarkan.

8. Fitur atau fasilitas yang ditawarkan tidak diterangkan sehingga saya tidak mengerti dengan jelas.

9. Keuntungan yang akan didapatkan apabila menggunakan layanan yang ditawarkan diterangkan dan dapat dimengerti.

10. Saya tidak mendapatkan informasi mengenai keuntungan yang akan saya dapatkan dengan menggunakan

Ordinal

(6)

layanan produk ini.

Desire – Keinginan (X3) Bagaimanan konsumen dapat memiliki keinginan

untuk membeli,

menggunakan atau memiliki produk yang diiklankan.

Kotler (2006) :

1. Pengiklan mampu menjawab persoalan yang dialami oleh konsumen.

2. Ada perlawanan dalam diri konsumen berupa kebimbangan.

11. Dalam iklan ini memiliki kisah yang mirip dengan yang terjadi dalam diri saya serta usaha saya / kolega / teman saya.

12. Dalam menonton iklan ini saya ragu apakah memang benar-benar produk ini yang dapat menjawab persoalan pinjaman usaha yang saya alami.

13. Dalam menonton iklan ini saya juga memikirkan produk serupa yang ditawarkan oleh kompetitor lainya.

Ordinal

Action – Tindakan (X4) tahapan dimana konsumen melakukan suatu tindakan terhadap produknya.

Kotler (2006)

1. Pengiklan dapat membujuk konsumen untuk melakukan tindakan terhadap produk 2. Terdapat kalimat perintah

atau ajakan yang

14. Pada saat menonton iklan ini saya membuat saya ingin untuk menggunakan / merekomendasikan produk yang ditawarkan.

15. Pada saat menonton iklan ini saya tidak memiliki ketertarikan untuk mencoba, menggunakan atau

Ordinal

(7)

ditekankan. merekomendasikan produk yang ditawarkan.

16. Pada saat menonton iklan ini saya menemukan kalimat yang menunjukan ajakan untuk menggunakan layanan produk yang ditawarkan.

Brand Awareness (Kesadaran

Produk) merupakan

kemampuan calon pembeli (potential buyer) dalam mengenali atau mengingat suatu

merek yang

merupakan bagian dari suatu kategori

Top of mind – Puncak Pikiran (Y1) keadaan dimana konsumen telah sangat mengingat merk serta menyangka merk tersebut bagaikan perihal yang muncul dipikiranya dikala berbincang mengenai produk tertentu.

Produk yang ditawarkan sudah menjadi produk pilihan yang digunakan calon konsumen dalam menjawab persoalan yang dialami.

17. Saya mengerti bahwa di Bank BCA memiliki layanan pinjaman kredit usaha untuk UKM.

18. Saya baru mengerti bahwa ternyata Bank BCA menyediakan layanan pinjaman kredit usaha untuk UKM.

19. Menurut saya layanan pinjaman kredit usaha Bank BCA merupakan layanan pinjaman usaha yang paling cocok digunakan untuk pengusaha UKM.

20. Saya tidak merasa bahwa layanan

Ordinal

(8)

produk. pinjaman kredit usaha Bank BCA tidak cocok untuk pelaku usaha kecil menengah.

Brand Recall Pengingatan Kembali Merek (Y2) Keadaan dimana konsumen dapat mengingat merek yang pernah mereka tonton iklanya tanpa diberikan stimulus.

Pada tahapan konsumen kembali diigatkan terhadap produk yang diiklankan, serta konsumen sadar bahwa mereka pernah mendapatkan terpaan iklan serupa.

21. Saya langsung mengerti bahwa iklan ini adalah iklan layanan pinjaman kredit usaha Bank BCA.

22. Saya tidak sadar bahwa selama saya menonton webseries ini, produk yang ditawarkan adalah layanan pinjaman kredit usaha Bank BCA 23. Saya pernah menonton iklan serupa

dengan iklan yang ditampilkan namun kali ini disampaikan dengan cara yang berbeda.

24. Saya tidak pernah mendapatkan informasi pesan iklan seperti ini sebelumnya.

Ordinal

Brand Recognition Pengenalan Merek (Y3)

Konsumen yang sebelumnya sudah tahu atau belum tahu

25. Saya mengerti bahwa iklan yang

ditampilkan adalah iklan yang Ordinal

(9)

keadaan dimana konsumen ataupun potential buyer telah sanggup mengenali merk yang disebutkan dalam iklan.

dapat mengenali apa produk yang ingin diiklankan oleh pengiklan.

dikemas untuk penawaran melakukan pinjaman kredit di Bank BCA.

26. Saya tidak merasa bahwa iklan yang ditampilkan adalah untuk mengajak orang-orang melakukan pinjaman kredit usaha.

Unaware of Brand - Tidak mengenal merek (Y4) keadaan dimana konsumen ataupun potential buyer masih merasa ragu atau belum percaya mengenai produk yang diiklankan. iklan.

Konsumen tidak dapat memgenali produk yang ditawarkan sehingga konsumen ragu untuk menggunakan produk yang diiklankan.

27. Saya tidak mengerti apa isi pesan dari iklan yang saya tonton.

28. Saya tidak menyadari bahwa iklan yang saya tonton adalah iklan dari Bank BCA

29. Saya mengerti isi pesan dari iklan yang saya tonton, namun saya tidak mengerti apakah saya akan menggunakannya atau tidak.

30. Selama menonton iklan webseries tersebut saya tidak paham mengenai apa tujuan yang akan disampaikan

Ordinal

(10)

dari iklan ini.

(11)

1.6 Unit Amatan dan Unit Analisis

Unit amatan adalah sesuatu yang dijadikan sumber untuk memperoleh data dalam rangka menjelaskan tentang suatu analisis dari sebuah penelitian (Imaniar, 2016). Sedangkan Unit analisis yakni satuan yang diteliti dapat berupa individu, kelompok atau suatu latar peristiwa sosial. Dengan demikian unit amatan diartikan sebagai sesuatu yang diamati oleh peneliti dan unit analisis diartikan sebagai apa yang akan dianalisis peneliti dalam penelitian.

1. Unit Amatan

Dalam penelitian ini yang menjadi unit amatan penulis yakni viewers Iklan Webseries “Rumah Biru The Series” yang tayang di dalam channel YouTube Bank BCA di beberapa Kota.

2. Unit Analisis

Dalam penelitian yang kan digunakan sebagai unit amatan penulis yakni pengaruh Iklan Webseries “Rumah Biru The Series”terhadap Brand Awareness Bank BCA oleh penonton webs series tersebut.

1.7 Penentuan Populasi dan Sampel 1.7.1 Populasi

Populasi ialah keseluruhan data yang akan jadi perhatian dalam suatu ruang lingkup yang ditetapkan. Bergubungan dengan indormasi, bukan hanya jumlah yang terdapat pada subjek ataupun obyek yang diamati, tetapi juga meliputi segala ciri serta watak yang dimilikinya (Margono, 2014:188). Viewers dari Iklan Webseries “Rumah Biru The Series” yang akan menjadi populasi dalam penelitian, terhitung dari tanggal 15 September 2020, penonton iklan webseries Bank BCA yakni 1.208.150 viewers dan itulah yang akan menjadi populasi dalam penelitian ini.

1.7.2 Sampel

Teknik yang akan digunakan dalam pengambilan sampel pada penelitian ini yakni Purposive Random Sampling. Pengambilan sampel akan dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi. Karakteristik tersebut terdiri dari :

a. responden adalah penonton Youtube

(12)

Sampel sampel akan diambil dengan menyebar kuisioner dalam bentuk google form kepada responden dari berbagai kota. Guna menenkan ukuran sampel, rumus Slovin (Umar, 2005:132), sebagai berikut :

Dimana :

n = Ukuran sampel N = Ukuran populasi

e = Kelonggaran ketidaktelitian karena kesalaha pengambilan sampel yang dapat di toleransi. Konsta (0.1 atau 100%)

Maka sampel yang akan digunakan dalam penelitian akan dibulatkan menjadi 100 responden yang diambil secara acak dari populasi.

1.8 Metode Pengumpulan Data 1.8.1 Sumber Data

1. Data Primer

Data akan diperoleh dari pengisian kusisioner oleh penonton Iklan Webseries ‘Rumah Biru The Series Episode 2’

2. Data Sekunder

Data akan digunakan oleh peneliti yakni berupa catatan, seperti buku, laporan, bulletin, dan majalah yang sifatnya berupa dokumentasi.

(Siagian dan Sugiarto, 2000) 1.8.2 Teknik Pengumpulan Data

Penulis akan menggunakan teknik kuisioner dalam melengkapi penelitian ini. Kuisioner ialah cara mengumpulkan data dengan

1.208.150 1 + 1.208.150 (0,1)2 1.280.150

1 + 12.081,5 99,90

=

=

=

(13)

dalam penelitian ini ialah viewers Iklan Webseris Bank BCA, dengan memberikan pertanyaan mengenai brand awareness terhadap Iklan webseries ‘Rumah Biru The Series Episode 2’ yang ditayangkan oleh Bank BCA.

1.9 Teknik Analisis Data

1.9.1 Regresi Sederhana

Bagi Sugiyono (2000)2 regresi sederhana akan digunakan peneliti apabila peneliti bertujuan memprediksi kondisi variable independen bagaikan prediktor dimanipulasi. Persamaan yang akan didapatkan dari teknik ini ialah;

Y = a + b X Dimana:

Y = Variabel dependen yang diprediksi

X = Variabel independen yang mempunyai nilai tertentu a = Nilai intercept (konstan) atau harga Y bila X = 0

b = Koefisien regresi, yaitu angka peningkatan atau penurunan variabel dependen yang didasarkan pada variabel independen.

Dimana bila b (+) maka maka terjadi kenaikan, dan bila b (-) maka terjadi penurunan.

Nilai a dihitung dengan rumus:

𝒂 = ∑𝐲 (∑𝐱𝟐) − ∑𝐱 ∑𝐱𝐲

𝐧 (∑𝐱𝟐)− (∑𝐱𝟐)

Nilai b dihitung dengan rumus:

𝒃 =𝐧 ∑𝐱𝐲 − ∑𝐱∑𝐱𝐲 𝒏∑𝒙𝟐− ( ∑𝒙)𝟐

Penelitian ini diperlukan pula uji normalitas. Hal ini dibutuhkan guna mengenali apakah data tang terkumpul dari tiap dependen serta independen ataupu keduanya memiliki distribusi wajar ataupun tidak.

Model regresi yang baik apabila mendekati normal (Imam Ghozali,

2Purnomo, Daru. Statistik Sosial dan Aplikom. (Salatiga: Fakultas Ilmu Sosial dan

(14)

2009). Berikutnya, cara yang digunakan untuk meliha tingkat normal atau tidaknya model regresi, penulis akan melakukan analisis grafik dengan acuan “normal probability report plot” yang menyamakan antara distribusi kumulatif dari informasi sebetulnya dengan distribusi wajar.

1.10 Uji Validitas dan Reabilitas 1.10.1 Uji Validitas

Bilamana instrumen penelitian dikatakan valid, yakni bila persoalan pada instrument tersebut bisa menjelaskan sesuatu yang hendak diukur oleh instrument tersebut. Validitas diartikan bagai dimensi seberapa detail alat ukur melakukan fungsi ukurnya (Azwar, 1997,120)3. Rumus yang digunakan untuk uji validitas item ataupun butir persoalan pada instrument penelitian memakai metode korelasi Product Moment – Pearson yang hasilnya akan dicek dengan memakai metode Part Whole. Rumus korelasi Product Moment-Pearson, ialah:

Dimana :

r xy = koefisien korelasi antara X dan Y X = Nilai variabel bebas/antara (preditor Y) Y = Nilai variabel terikat

∑XY = Jumlah produk dari X dan Y

Item pertanyaan dikatakan valid atau tidak valid adalah berdasar pada korelasi item total dengan menggunakan batasan r-hasil

> r-tabel.

a. Dikatakan Valid jika r-hasil positif dan > r-tabel (rxy > 0.195) b. Dikatakan Tidak Valid jika hasil r-hasil < r-tabel (rxy < 0.195) c. R-tabel diperoleh dari tabel nilai r Product Moment, dimana

Nilai N adalah 100 (0.195, dengan taraf signifikansi 5%)

(15)

Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas

Indikator Nilai R-hitung Nilai R-tabel

(∝ = 0.05) Keterangan

Attention-1 0.206 0.195 VALID

Attention-2 0.362 0.195 VALID

Attention-3 0.308 0.195 VALID

Attention-4 0.347 0.195 VALID

Attention-5 0.344 0.195 VALID

Attention-6 0.195 0.195 VALID

Interest-1 0.385 0.195 VALID

Interest-2 0.418 0.195 VALID

Interest-3 0.438 0.195 VALID

Interest-4 0.269 0.195 VALID

Desire-1 0.465 0.195 VALID

Desire-2 0.366 0.195 VALID

Desire-3 0.488 0.195 VALID

Action-1 0.417 0.195 VALID

Action-2 0.208 0.195 VALID

Action-3 0.400 0.195 VALID

Top of Mind -1 0.233 0.195 VALID

Top of Mind -2 0.198 0.195 VALID

Top of Mind -3 0.428 0.195 VALID

Top of Mind -4 0.196 0.195 VALID

Brand Recall-1 0.197 0.195 VALID

Bramd Recall 2 0.544 0.195 VALID

Brand Recall 3 0.530 0.195 VALID

Brand Recall 4 0.326 0.195 VALID

Brand Regognition 1 0.200 0.195 VALID

Brand Regognition 2 0.288 0.195 VALID

(16)

Unaware 2 0.431 0.195 VALID

Unaware 3 0.212 0.195 VALID

Unaware 4 0.365 0.195 VALID

1.10.2 Uji Reabilitas

Menurut Suryabrata (1990:46), reliabilitas alat ukur akan memperlihatkan bagaimana hasil ukur yang diukur dengan alat ukur tersebut bisa dipercaya. Rumus yang digunakan dalam uji reliabilitas yakni teknik Alpha Cronbachs, adapun rumus Alpha Cronbach adalah sebagai berikut :

ά = 2

Keterangan :

‘A : Koefisien reliabilitas alpha

S12 dan S22 : Varian skor belahan 1 dan varian skor belahan 2 Sx2 : Varian skor skala

Tabel 3.4 Hasil Uji Reabilitas

Dari tabel diatas menunjukan bahwa variabel dari Pengaruh Iklan Webseries terhadap Brand Awareness viewers memiliki r hasil 0,598

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

0.598 16

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

0.420 14

Gambar

Tabel 3.3  Hasil Uji Validitas
Tabel 3.4  Hasil Uji Reabilitas

Referensi

Dokumen terkait

Pelatihan dapat meningkatkan performance kerja pada posisi jabatan yang sekarang. Kalau level of performance-nya naik/meningkat, maka berakibat peningkatan

Meskipun pemupukan NPK nyata mempengaruhi bobot kering polong dibanding kontrol, namun penambahan pupuk hayati pada dosis N yang lebih rendah (1/4–1/2 N), meningkatkan hasil

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa, alasan Pencabutan 7 (Tujuh) Peraturan Daerah Kota Bogor Yang Mengatur Tentang Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, meliputi:

Penelitian ini dilakukan dengan melihat dan mengeksplor tanggapan mengenai praktik kartu kredit syariah dalam hal ini aplikasi iB Hasanah Card dari berbagai sudut

Persiapan wadah kultur skala intermediate dan skala massal dilakukan dengan cara bak disemprot dengan air laut untuk membersihkan kotoran yang menempel pada

Langkah-langkah yang dilakukan dalam menganalisis data yaitu: (1) mentranskripsikan data hasil rekaman dalam bahasa tulis, (2) mengklasifikasikan berdasarkan jenis tindak

Dihadapan saodara tersajikan sirup buah kersen, kesediaan sodara diminta untuk memberikan penilaan terhadap kekentalan sirup buah kersen, sesuwai dengan

Dalam sistem tarik, jadwal produksi yang detail untuk setiap operasi dihilangkan, dan keputusan segera mengenai jumlah dan waktu untuk prouksi ditentukan oleh pekerja