• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN CAMAT TERHADAP PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DI KECAMATAN CIDOLOG KABUPATEN CIAMIS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN CAMAT TERHADAP PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DI KECAMATAN CIDOLOG KABUPATEN CIAMIS"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN CAMAT TERHADAP PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PERENCANAAN

PEMBANGUNAN DI KECAMATAN CIDOLOG KABUPATEN CIAMIS

Oleh : IRA NURHAYATI

NPM. 3506120046

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN

SEKOLAH TINGGI ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK (STISIP) BINA PUTERA BANJAR

BANJAR 2016

(2)

PENDAHULUAN

Keberhasilan pembangunan akan terlihat dari tingginya produktifitas, penduduk makmur dan sejahtera secara merata. Kondisi seperti ini tentunya tidak terlepas dari peranan sumberdaya manusia. Pendapat seperti tersebut diatas sejalan dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 Tentang Pokok-Pokok Kepegawaian sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 yang dalam penjelasannya menyatakan bahwa kelancaran penyelenggaraan tugas Pemerintahan dan pembangunan nasional sangat tergantung pada kesempurnaan aparatur negara.

Kecamatan juga merupakan line office dari Pemerintah Daerah yang berhadapan langsung dengan masyarakat dan mempunyai tugas membina Desa harus pula diselenggarakan secara berdaya guna dan berhasil guna. Sebagai sebuah organisasi yang hidup dan melayani kehidupan masyarakat yang penuh dinamika, Kecamatan mengalami banyak masalah sebagai organisasi administratif. Masalah yang dihadapi juga lebih banyak bersifat manajerial dibandingkan dengan masalah yang bersifat politik. Kompleksitas masalah yang dihadapi berkaitan erat dengan banyaknya jumlah penduduk yang dilayani, tingkat heterogenitasnya (asal usul, pendidikan, umur, kemampuan ekonomi) banyaknya Desa/Kelurahan dan bawahan.

Di tingkat Kecamatan, Camat adalah manajer puncak, oleh karena itu Camat juga menjalankan keempat fungsi manajemen secara berimbang. Tanpa adanya dukungan pegawai yang memadai kualitas maupun kuantitasnya, maka Camat akan lebih banyak menghabiskan waktu dan pemikirannya dibelakang meja menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan yang bersifat teknis administratif.

Seiring dengan besarnya tuntutan akan penerapan good governance, tuntutan akan pelayanan publik yang berkualitas juga menjadi semakin besar. Pemerintah juga telah mengeluarkan berbagai kebijakan dalam rangka meningkatkan pelayanan, seperti misalnya pelayanan prima dan standar pelayanan minimal. Akan tetapi perbaikan kualitas masih belum berjalan sebagaimana diharapkan.

RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti mengidentifikasikan masalah sebagai berikut:

1) Bagaimana gaya kepemimpinan Camat di Kecamatan Cidolog Kabupaten Ciamis dalam perencanaan pembangunan?

2) Bagaimana partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan di Kecamatan Cidolog Kabupaten Ciamis?

3) Berapa besar pengaruh gaya kepemimpinan Camat terhadap partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan di Kecamatan Cidolog Kabupaten Ciamis

(3)

TINJAUAN PUSTAKA

Dalam buku Kartono (2006:38-39) pemimpin mempunyai bermacam-macam pengertian. Beberapa definisi tersebut antara lain:

1) Pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki kecakapan dan kelebihan, khususnya di satu bidang, sehingga mampu memengaruhi orang lain untuk bersama-sama melakukan aktivitas-aktivitas tertentu,demi pencapaian satu atau beberapa tujuan. Jadi, pemimpin itu ialah seorang yang memiliki satu atau beberapa kelebihan sebagai predis posisi (bakat yang dibawa sejak lahir) dan merupakan kebutuhan dari satu situasi zaman sehingga mempunyai kekuasaan dan kewibawaan untuk mengarahkan dan membimbing bawahan.

2) Menurut Henry Pratt Fairchild yang dikutip oleh Kartini Kartono (2006:38) menyatakan bahwa pemimpin dalam arti luas ialah seorang yang memimpin dengan jalan memprakarsai tingkah laku sosial dengan mengatur, mengarahkan, mengorganisasikan atau mengontrol usaha/upaya orang lain atau melalui prestise, kekuasaan atau posisi.

Dalam arti sempit, pemimpin ialah seorang yang membimbing, memimpin dengan bantuan kualitas persuasinya, dan akseptansi / penerimaan secara sukarela oleh para pengikutnya.

3) Menurut John Gage Allee yang dikutip oleh Kartini Kartono (2006:39) menyebutkan bahwa "Leader ... a guide;a conductor; acommandet' (pemimpin itu ialah pemandu, penunjuk, penuntun, komandan).

Seorang pemimpin yang baik, adalah seseorang yang tidak melaksanakan sendiri tindakan yang bersifat operasional, tetapi mengambil keputusan, menentukan kebijaksanaan dan menyerahkan orang lain untuk melaksanakan keputusan yang telah diambil sesuai dengan kebijaksanaan yang telah digariskan.

Dalam Kartono (2011:80) terdapat kelompok sarjana lain yang membagi tipe kepemimpinan sebagi berikut :

1) Tipe Karismatis.

2) Tipe Paternalistis.

3) Tipe Militeristis.

4) Tipe Otokratis.

5) Tipe Laissez Faire.

6) Tipe Populistis.

7) Tipe Administratif atau Eksekutif.

8) Tipe Demokratis.

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

Lokasi yang menjadi tempat penelitian dalam penelitian ini adalah di Kecamatan, yang bertempat di Jalan Raya Cidolog - Janggala Desa

(4)

Cidolog Kecamatan Cidolog Kabupaten Ciamis, sedangkan waktu penelitian pada bulan Oktober 2015 sampai dengan Juni 2016

Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif, metode kuantitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk menguji hipotesis dengan menggunakan metode statistik.

Menurut Sugiyono (2010:8) metode penelitian kuantitatif adalah sebagai berikut :

“Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada sample filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sample tertentu, pengumpulan data menggunkan istrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/ statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.”

Penelitian kuantitatif bertujuan menjawab rumusan masalah yaitu untuk mengetahui seberapa besar pengaruh gaya kepemimpinan Camat terhadap partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan di Kecamatan Cidolog Kabupaten Ciamis.

HASIL PENELITIAN

Setelah peneliti menganalisa gaya kepemimpinan Camat (Variabel X) dan partisipasi masyarakat (Variabel Y), selanjutnya untuk menjawab identifikasi Pengaruh Gaya Kepemimpinan Camat Terhadap Perencanaan Pembangunan di Kecamatan Cidolog Kabupaten Ciamis dipergunakan rumus korelasi Product Moment.

Dengan menggunakan rumus Korelasi Product moment, maka dilakukan uji statistik parametrik dengan menggunakan rumus Korelasi Product Moment (r) sebagai berikut :

  

) y ).(

x ( rxy xy

2 2

Diketahui :

x : 1068 (Jumlah rekapitulasi 2 x2)

y : 1096(Jumlah rekapitulasi 2 y2)

xy : 302(Jumlah rekapitulasi xy)

) 1096 ).(

1068 ( rxy 302

(5)

1170528 rxy 302

= 302 1081,90 = 0,279

Sesuai perhitungan korelasai tersebut diperoleh nilai Korelasi Product Moment sebesar 0,279 yang berada pada tingkat hubungan yang rendah. Selanjutnya untuk dapat memberikan interpretasi seberapa kuat hubungan, maka dapat digunakan pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi dari menurut Sugiyono (2001 : 149) seperti tabel berikut:

TABEL 4.61

PEDOMAN UNTUK MEMBERIKAN INTERPRETASI KOEFISIEN KORELASI

Interval Kelas Tingkat Hubungan

0,00-0,199 Sangat rendah

0,20 - 0,399 Rendah

0,40 - 0,599 Sedang

0,60 - 0,799 Kuat

0,80- 1,000 Sangat kuat

Berdasarkan tabel tersebut, maka koefisien korelasi yang ditemukan sebesar 0.279 termasuk pada kategori rendah. Jadi terdapat hubungan yang rendah antara gaya kepemimpinan camat terhadap partisipasi masyarakat di Kecamatan Cidolog Kabupaten Ciamis.

Uji signifikansi Korelasi Product Moment dapat dilakukan secara praktis, yaitu dengan mengkonsultasikan langsung pada tabel (r) Product Moment. Dapat dilihat bahwa untuk sampel (n) = 99 tarap kesalahan 5 % maka harga r- tabel interval antara 90 – 95 = 0.207. Ketentuan bila r- hitung lebih kecil dari r-tabel maka hubungan itu tidak signifikansi. Tetapi sebaliknya bila r- hitung lebih besar dari r- tabel maka hubungan itu signifikansi. Ternyata r- hitung (0,279) lebih besar dari r- tabel (0,207).

Ketentuan bila r- hitung lebih kecil dari r- tabel, maka Ha yang di terima terntaya r- hitung (0,279) lebih besar dari r – tabel (0,207).

Ketentuan hipotesis yaitu :

HO : r=0 Tidak terdapat pengaruh antara gaya kepemimpinan camat terhadap partisipasi masyarakat di Kecamatan Cidolog Kabupaten Ciamis .

HO : r≠0 Terdapat pengaruh antara gaya kepemimpinan Camat terhadap kualitas partisipasi masyarakat di Kecamatan Cidolog Kabupaten Ciamis

Dari hipotesis di atas terlihat bahwa Ha: r≠0 artinya korelasi 0,279 tersebut signifikan. Dengan demikian dapat disimpulkan, bahwa

(6)

terdapat hubungan yang rendah dan signifikan sebesar 0,279 antara gaya kepemimpinan Camat terhadap partisipasi masyarakat di Kecamatan Cidolog Kabupaten Ciamis.

Untuk menguji signifikansi hubungan, yaitu apakah yang di temukan itu berlaku untuk seluruh populasi yang berjumlah 1.358 orang, maka perlu diuji signifikansinya dengan rumus sebagai berikut :

r n2 t =

1 r 2 0,279 932 =

1(0,279) 2 0,580 91 =

1(0,077)

0,279 x 9,53 =

0,923 2,6588 =

0, 9607

= 2,76

Harga t hitung tersebut selanjutnya dibandingkan dengan harga t tabel (lampiran). Untuk kesalahan 5 % uji dua pihak dan db = n – 2 = 91, maka di peroleh t tabel = 0,843. Dari hasil perhitungan di ketahui bahwa t hitung (2,76) lebih besar dari t tabel, maka Ha di terima atau signifikan. Hal ini dapat digambarkan sebagai berikut :

Daerah penolakan Ho Daerah penolakan Ho

Daerah Penerimaan Ha

-2,76 -0,843 0,843 2,76

(7)

Keterangan :

Jika t hitung > t tabel, maka Ho di tolak dan Ha di terima, atau signifikan.

Jika t hitung < t tabel, maka Ho di terima dan Ha.di tolak atau non signifikan.

Uji signifikansi Korelasi Product Moment juga dapat dilakukan secara praktis, yaitu dengan cara mengkonsultasikan langsung pada tabel r Product Moment (lampiran). Dapat di lihat bahwa untuk n = 99, taraf kasalahan 5 % maka harga r tabel = 0,207. Ketentuannya, bila r hitung < r tabel maka Ho di terima, sebalikmya bila r hitung > r tabel maka Ha di terima.

Dari hasil perhitungan diperoleh r hitung (0,279) lebih besar dari r tabel maka Ha di terima. Dengan demikian Koefisien Korelasi Product Moment 0,279 adalah signifikan.

Selanjutnya untuk mengetahui apakah pengaruh gaya kepemimpinan Camat terhadap partisi di Kecamatan Cidolog Kabupaten Ciamis masyarakat dapat dihitrung dengan menghitung besarnya koefisien determinasi, dengan cara mengkuadratkan koefisien yang ditemukan.

Untuk mengetahui koefisien determinasi maka dihitung dengan rumus sebagai berikut :

d = rxy2x 100%

= (0,279) 2 x 100%

= 0,077 x 100%

= 7.7%

Jadi koefisien determinasi sebesar 7,7 % yang artinya 7,7 % partisipasi masyarakat dipengaruhi oleh gaya kepemimpian camat. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa gaya Camat terhadap partisipasi masyarakat di Kecamatan Cidolog Kabupaten Ciamis sebesar 7.7 % sedangkan 92,3 % lainnya adalah faktor lain yang tidak terdeteksi, seperti perencanaan, kepemimpinan, kinerja, pengorganisasian dan lain-lain.

PENUTUP Kesimpulan

Sesuai dengan hasil dan pembahasan penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya mengenai pengaruh gaya kepemimpinan camat terhadap partisipasi masyarakat dalam perencaanaan pembangunan di kecamatan Cidolog Kabupaten Ciamis didapatkan beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Gaya kepemimpinan Camat Kecamatan Cidolog Kabupaten Ciamis pada umumnya sudah memperlihatkan gaya kepemimpinan dengan baik, hal ini terlihat dari jawaban responden yang setelah dilakukan rekapitulasi jawaban diperoleh tingkat gaya kepemipinan camat dalam perencanaan pembangunan di Kecamatan Cidolog Kabupaten Ciamis mencapai 75.34 % dan

(8)

berada pada kategori cukup. Faktor lain yang tidak terdeteksi, seperti : perencanaan, kepemimpinan, pengorganisasian, dan lain- lain.

2. Dalam perencanaan pembangunan di Kecamatan Cidolog Kabupaten Ciamis, camat sudah banyak memberikan inspirasi, keberanian dan selalu berpegang teguh pada keyakinan sendiri guna mencapai suatu tujuan dalam perencanaan pembangunan.

3. Partisipasi masyarakat sudah cukup mendukung pada perencanaan pembangunan di Kecamatan Cidolog Kabupaten Ciamis, dengan salah satu contoh masyarakat selalu menghadiri musyawarah dalam perencanaan pembangunan, menjaga keamanan lingkungan sekitar, serta ikut serta bergotong royong.

Saran

Berdasarkan hasil kesimpulan bahwa hasil penelitian ini memberikan saran bagi Kecamatan Cidolog yang berhubungan dengan partisipasi masyarakat dalam perecanaan pembangunan, yaitu sebagai berikut:

1. Camat seharusnya tidak terlalu mengatur kepada msyarakat dalam perencanaan pembangunan, camat harus lebih meningkatkan kemampuannya dalam mengurus pemerintahannya dengan baik dalam perencanaan pembangunan, seharusnya camat tidak menyerahkan semua pekerjaannya kepada bawahannya dalam perencanaan pembangunan.

2. Masyarakat harus lebih memeberikan masukan dalam perencanaan pembangunan, seharusnya dalam perencanaan pembangunan masyarakat ikut merumuskan permasalahan yang ada, dan masyarakat juga harus berperan dalam organisasi dalam perencanaan pembangunan.

3. Pertisipasi masyarakat sudah cukup mendukung pada perencanaan pembangunan di Kecamatan Cidolog Kabupaten Ciamis, tetapi masih gaya kepemimpinan camat yang kurang sesuai dengan kultur masyarakat di Kecamatan Cidolog Kabupaten Ciamis.

Referensi

Dokumen terkait

- Ambil sebuah mangkuk lalu campurkan terigu dan telur dan aduk-aduk perlahan saja sambil tuangkan santan tadi sedikit demi sedikit, sampai adonan licin, lalu tambahkan gula pasir,

Sehubungan dengan hal tersebut maka dalam budaya Jawa sering ada ungkapan “ E, ya karang lagi dadi lakon ” (E, dasar memang sedang menjadi pelaku cerita) atau “ urip mung

Pantai Bali Lestari sebagai salah satu objek wisata alam dengan konsep yang baru yaitu seperti suasana di bali, terletak di Kabupaten Serdang bedagai, memiliki potensi alam yang

KNP merupakan bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari Entitas Anak yang diatribusikan kepada kepemilikan atas ekuitas yang secara langsung atau tidak

Pendekatan (approach), menurut Joni (1991) dalam Rianto (2006:4), menunjukan cara umum dalam memandang permasalahaan atau objek kajian, sehingga berdampak pada permasalahan atau

Hal ini disebabkan karena Jawa Barat memiliki daya tarik wisata yang potensial seperti pegunungan, pantai, hutan, dan lainnya yang apabila dikelola dengan baik dapat

MASYARAKAT, APA YANG BISA KITA LAKUKAN DALAM UPAYA MENCEGAH DAN. MENYELAMATKAN PENGGUNA

Pendugaan umur simpan bahan pangan atau produk pangan sangat penting untuk mengetahui masa kadaluarsa suatu produk, yaitu suatu masa bagi produk tidak layak