• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PENGARUH KUALITAS GOVERNANCE TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN NON KEUANGAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2001 2008

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS PENGARUH KUALITAS GOVERNANCE TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN NON KEUANGAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2001 2008"

Copied!
69
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

ANALISIS PENGARUH KUALITAS GOVERNANCE TERHADAP KINERJA

PERUSAHAAN NON KEUANGAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK

INDONESIA TAHUN 2001 - 2008

SKRIPSI

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas Dan Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar S-1 Pada Jurusan

Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta

DISUSUN OLEH :

RIZAL ARYA SETYAWAN

F 0207107

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

(2)
(3)
(4)

commit to user PERSEMBAHAN

Karya ini kupersembahkan untuk :

-

Bapak dan Ibu ku yang ku cintai

-

Adik ku “Yaya” yang slalu menbuat ceria

-

Semua orang yang slalu mendukung dan memotivasi

(5)

commit to user MOTTO

“Kekuatan yang sesungguhnya tidak datang dari yang kita miliki,

tetapi datang dari yang kita lakukan”

~

Mario Teguh ~

“Aku selalu tumbuh dari persoalan dan tantanganku,

dari berbagai hal yang gagal.

Itulah saatnya aku sungguh-sungguh belajar”

~ Carol Burnett ~

“Imbalan dari sesuatu yang diselesaikan dengan baik

adalah membuatnya terselesaikan”

(6)

commit to user KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas rahmat Allah SWT akhirnya laporan hasil penelitian dengan judul “Analisis Pengaruh Kualitas Governance Terhadap Kinerja Perusahaan Non Keuangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Tahun 2001 - 2008” ini dapat diselesaikan sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Tidak lupa pula saya selaku peneliti mengucapkan terima kasih karena berbagai pihak telah banyak membantu demi terlaksananya dan dapat dilaporkannya hasil penelitian ini. Pada kesempatan ini pula dengan segala kerendahan hati peneliti menyampaikan ucapan terimakasih kepada :

1. Allah SWT yang telah memberikan petunjuk, kemudahan dan kelancaran sehingga dalam proses pengerjaan Skripsi ini berjalan dengan lancar.

2. Kedua orang tua yang telah memberikan motivasi baik berupa doa, material dan spiritual serta segalanya yang terbaik.

3. Bp. Prof. DR. Bambang Sutopo, M.Com. Ak., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Ibu Dra. Endang Suhari, MSi., selaku Ketua Jurusan, Bp. Reza Rahardian, SE., MSi. Dan Bp. Drs. Wiyono, MM. selaku Sekretaris Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

5. Ibu Dra. Endang Suhari, MSi., selaku pembimbing Skripsi yang telah memberikan arahan serta saran-saran sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. 6. Ibu Sinto Sunaryo, SE., MSi., selaku pembimbing akademis yang selalu

(7)

commit to user

7. Dosen, staf dan karyawan Fakultas Ekonomni Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah membantu terselesaikannya Skripsi ini.

8. Teman-teman yang turut membantu terselesaikannya Skripsi ini. 9. Semua pihak yang membantu terselesaikannya Skripsi ini.

Laporan hasil penelitian ini peneliti sadari masih banyak kekurangan, sehingga saran dan kritik yang membangun tetap saya terima. Akhir kata semoga Allah SWT senantiansa melimpahkan berkah dan rahmat-Nya kepada semua pihak yang telah membantu Skripsi ini. Semoga karya sederhana ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

Surakarta, 21 Maret 2011

(8)

commit to user

Thanks to:

1. Allah SWT …Alhamdulillah wa syukurillah…tugas hamba-Mu ini telah ditunaikan,

terima kasih atas petunjuk serta jalan lurus-Mu yang tak henti-hentinya aku telusuri.

2. Bapak dan Ibu ku yang ku hormati dan sayangi, terimakasih telah merawat dan

mendidikku sedari kecil hingga dewasa kini yang tak pernah kurang dalam memberikan

segalanya.

3. Adikku “Yaya”, hehehehehe….tengkyu abis cuiiii……muahhhh…

4. Bapak dan Ibu Dosen semua serta semua pihak Keluarga Besar Fakultas Ekonomi

UNS Surakarta…..support sekali selama ini !!!!

5. Pak Sardi “pelayanan”, wah maaf pak dulu pernah sempat marah-marah juga, itu

semua karna kebutuhan juga, “lha menawi ajeng rapat mosok pados ruang mawon

diangel2ne to pak”…..makasih lho atas bantuannya.

6. Pak Cip “pendidikan”, mantab pak atas pelayanan pendidikan yang saya terima, ga di

bikin pimpongan, tapi ya sedikit bersabar.

7. Pak Topo “mawa”, makasih atas kebijakan2 yang membantu kami dalam menjalankan

amanah kegiatan HMJM, tapi kalau yang minta cowok agak susah nih…

8. Mas Eko “umkap”, salah satu sahabat dan pendukung kami dalam bertugas, slalu siap

dengan apa yang kami butuhkan, thanks berat Bro…

9. Teman-teman CDC FE UNS (Devhi, Lai, Sugi, mas Aan) yang sangat ramah

dan berbaik hati dengan saya khususnya.

10.Mas Fajar “satpam”, mas…makasih banyak lho atas support dan keramahannya.

11.Mas Arya “ipot”, matur tengkyu banget yang udah ndampingin dalam mencari data

sekunder untuk menyelesaikan Skripsi ini.

12.Pak Man dkk “parkir”, wew matur nuwun sanget lhe pak, selama 4 tahun ini slalu

(9)

commit to user

13.Temen-temen BFF (Best Friend Forever), namanya mekso juga sih hehehe….Ichsan

(pakde, edian tenan akhirnya aku khatam, ayo nongkrong meneh sambi ngopi), Lailam

(ohh…Lai, teman seperjuanganku hahahha…maknyus lah, makasih atas support dan

dorongannya, tau-tau Skripsiku jadi aja), Sugi Nobita (gik..gik..wah nek pulang

Serang ga bisa Car Free Day an noh…tq gik selama di Solo sangat menyenangkan

hehe), Icha (wah, udah bisa naek motor neh, ati2 jo ngebut nanti ndak benjut), Zakik

(wah si encik satu ini ga ada matinya, sepatu mu futsal jek ta bawa lho kik), Ading

(hmm..mantune Habib Syeh, thanks bro selama di Entre slalu bantu aku nyari duit..sip

sip…pesenku ”ndang nggawe adik cilik, pokoke aku melu nggendong he), DJ a.k.a.

Doeloenja dJambret (oke bro, semoga tercapai impianmu, sing penting yo njajakne

kanca2ne, kui tetep), Putri (put, ndang dapet cowok, temen2mu udah pada punya

lho….), Dyna (makasih atas tumpangannya kesana kemari, full service lah pokoknya),

Hira (si anak jakarte yg sayang ama eyangnya, ya udahlah…bagus itu), Mufti (si bude

ini, cayo bude….sukanye ilang mulu nih),…….WAH, SO SWEET TO

FORGET WITH ALL OF YOU !!!!!!!!!!

14.Keluarga Besar HMJM dari berbagai angkatan (2004-2011), pesen ku cuma satu

“BAWA HMJM SEMAKIN TERDEPAN, jangan harapkan apa yang kalian

dapatkan dari HMJM, tapi pikirkan apa yang musti kalian berikan untuk HMJM.”

15.Temen-temen UKM lainnya, seperti Bapema, Gadhang, Basket, Bola dll. yang

selalu welcome dan terbuka untuk semuanya.

16.Big Family “CHAW OUT”, sekian banyak tempat yang kita kunjungi teman2,

menjadikan saksi mati bahwa kebersamaan kita tak akan pudar, tak akan lekang oleh

waktu…masih banyak tujuan yang belum kita tuju, semoga lain waktu kita bisa

berkumpul dan chaw out lah ke sana…Horeeeee……

17.Semua temen2 kuliahku manajemen 2007 (andesthi, monyet, ipan, purwo, tiffani,

simbeh & maya, bambang & ida, trisu, tami, zifa, ardian dll. wah ga bisa disebutin

(10)

commit to user

bisa meraih impian masing2, mau eksmud? mau manajer? mau direktur? Semua di tangan

kalian Bro Sist…..

18.Team PSM “Rapid Epress”, thanks buat bu GM, anak buah ku yang slalu nurut

hehehe…, dan semua rekan Manajer serta staf2nya….hebat coi, ga akan terlupakan

kenangan semasa PSM bergulir, walau miskin gelar, gapapa yang penting ga malu2in

kok…hmmmmm…..

19.Monexmania, teman2 senasib dan seperjuangan waktu magang di PT. MONEX

SOLO, makasih banget atas kebersamaannya (sunu, sugeng, caca, bayu, cita, ari

mamet, dan mukti agung).

20.Rekan2 kerja sekarang di PT. MONEX SOLO yang selalu support dan tak

hentinya memberikan motivasi baik doa maupun semangat, sehingga atas doa2 kalian

tugas pamungkasku telah khatam…..Pak Roy (BM), Pak Gun (DM), Pak Fery

Butong (AM), Bu Intan (AM), Mas Arie Jambu (RE), Mas Risang (HRD), Mbak

Vera (CorProm), Linda (Admin), Mbak Lia (Front Office), Pak Gik (Back Office),

Pak Yuli (Driver), dan semua Financial Consultant baik se tim maupun yang tidak se

tim (Susi, Kuncoro, Fitri, si Boy, Armi, Desthi, Tyas, Okky, Nyit2, Tia, Dedi

THOLANK, Deni “licik”, Murni, Ari, Ochi dll……sangat bahagia dan senang bisa

bekerjasama dengan kalian semua.

21.Sebrina, yang pernah mampir di ati, tapi Cuma mampir doank heheheh…nggih monggo,

makasih udah pernah jadi inspirasiku…..(*_*)

22.Semua pihak yang belum aku sebutin masih banyak lagi, pokok e thanks sekali saja

buat kalian yang dukung aku sepenuhnya…….THANKS TILL DROP !!!!!!!!!!!!!!

Love,

(11)

commit to user 1. Pengertian Corporate Governance ……….. 7

2. Prinsip-prinsip Corporate Governance ……… 8

3. Implementasi Prinsip Kualitas Corporate Governance …….. 11

(12)

commit to user

B. Penelitian Terdahulu ……….. 14

C. Kerangka Pemikiran ……….. 17

D. Hipotesis Penelitian ………... 18

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ………. 20

B. Jenis, Sumber dan Pengumpulan Data ……….. 21

C. Definisi Operasional ……….. 21

D. Metode Analisis Data 1. Uji Multikolinearitas ………... 26

2. Uji Autokorelasi ……….. 26

3. Uji Heteroskedastisitas ………... 26

4. Uji Normalitas ……… 27

E. Analisis Regresi ……….... 27

F. Uji Hipotesis ………. 28

BAB IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data ……….. 29

B. Pengujian Normalitas Data ……… 31

C. Pengujian Asumsi Klasik ………...32

D. Uji Hipotesis ………. 40

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ………... 52

B. Keterbatasan ……… 53

(13)

commit to user

(14)

commit to user DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

TABEL IV.1 Hasil Uji Statistik Deskriptif ……… 30 TABEL IV.2 Hasil Uji Normalitas Data ……… 31 TABEL IV.3 Hasil Uji Multikolinearitas Variabel Dependen ROA ……. 32 TABEL IV.4 Hasil Uji Multikolinearitas Variabel Dependen Q ………... 33 TABEL IV.5 Hasil Uji Heteroskedastisitas Variabel Dependen ROA

(Sebelum Transformasi) ………35 TABEL IV.6 Hasil Uji Heteroskedastisitas Variabel Dependen ROA

(Setelah Transformasi) ………. 35 TABEL IV.7 Hasil Uji Heteroskedastisitas Variabel Dependen Q

(Sebelum Transformasi) ……….. 36 TABEL IV.8 Hasil Uji Heteroskedastisitas Variabel Dependen Q

(Setelah Transformasi) ……… 37 TABEL IV.9 Hasil Analsis Korelasi Pearson ……….. 38 TABEL IV.10 Hasil Uji Regresi Variabel Dependen ROA

(Tanpa Variabel Kontrol) ……….. 40 TABEL IV.11 Hasil Uji Regresi Variabel Dependen Q

(Tanpa Variabel Kontrol) ………. 42 TABEL IV.12 Hasil Uji Regresi Variabel Dependen ROA

(Dengan Variabel Kontrol) ……….. 44 TABEL IV.13 Hasil Uji Regresi Variabel Dependen Q

(15)

commit to user DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

DATA PERUSAHAAN ………. 58

DESKRIPSI DATA ……… 60

UJI NORMALITAS ROA ………. 60

UJI NORMALITAS Q (Sebelum transform) ……… 61

UJI NORMALITAS Q (Setelah transform) ……….. 61

UJI MULTIKOLINEARITAS ROA ……… 62

UJI MULTIKOLINEARITAS Q ……….. 62

UJI AUTOKORELASI ROA ……… 62

UJI AUTOKORELASI Q ………. 63

UJI HETEROSKEDASTISITAS ROA (Sebelum transform) …………... 63

UJI HETEROSKEDASTISITAS ROA (Setelah transform) ………. 63

UJI HETEROSKEDASTISITAS Q (Sebelum transform) ……… 64

UJI HETEROSKEDASTISITAS Q (Setelah transform) ……….. 64

UJI REGRESI ROA (Non variabel kontrol) ………. 65

UJI REGRESI ROA (Variabel kontrol) ……… 66

UJI REGRESI Q (Non variabel kontrol) ……….. 67

(16)

commit to user BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Corporate Governance telah menjadi sebuah isu yang menarik sejak dekade terakhir. Organisasi dunia seperti Bank Dunia dan The Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) berpartisipasi dalam mengembangkan konsep-konsep Corporate Governance. Krisis yang terjadi di Indonesia juga tidak terlepas dari keberadaan isu corporate governance

(17)

commit to user

Corporate governance merupakan tata kelola perusahaan yang menjelaskan hubungan antara berbagai partisipan dalam perusahaan yang menentukan arah kinerja perusahaan. Isu mengenai corporate governance mulai mengemuka, khususnya di Indonesia pada tahun 1998 ketika Indonesia mengalami krisis yang berkepanjangan. Banyak pihak yang mengatakan lamanya proses perbaikan di Indonesia disebabkan oleh sangat lemahnya corporate governance yang diterapkan dalam perusahaan di Indonesia. Sejak saat itu, baik pemerintah maupun investor mulai memberikan perhatian yang cukup signifikan dalam praktek corporate governance. Penerapan good corporate governance

(GCG) merupakan salah satu upaya yang cukup signifikan untuk melepaskan diri dari krisis ekonomi yang melanda Indonesia. Peran dan tuntutan investor dan kreditor asing mengenai penerapan prinsip GCG merupakan salah satu faktor dalam pengambilan keputusan berinvestasi pada suatu perusahaan. Penerapan prinsip GCG dalam dunia usaha di Indonesia merupakan tuntutan zaman agar perusahaan-perusahaan yang ada jangan sampai terlindas oleh persaingan global yang semakin keras. Prinsip-prinsip dasar dari good corporate governance (GCG) pada dasarnya memiliki tujuan untuk memberikan kemajuan terhadap kinerja suatu perusahaan (Komite Kebijakan Corporate Governance, 2006).

Klapper, Leora dan Love Inessa (2002) menjelaskan corporate governance

(18)

commit to user

perusahaan dan bagaimana korelasi antar kebijakan tentang buruh dan kinerja perusahaan.

Riset The Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG), 2002, menemukan bahwa alasan utama perusahaan menerapkan GCG adalah kepatuhan terhadap peraturan. Perusahaan meyakini bahwa implementasi GCG merupakan bentuk lain penegakan etika bisnis dan etika kerja yang sudah lama menjadi komitmen perusahaan, dan implementasi GCG berhubungan dengan peningkatan citra perusahaan. Perusahaan yang mempraktikkan GCG, akan mengalami perbaikan citra, dan peningkatan nilai perusahaan. Sukmawati (2004), meneliti apakah good corporate governance dapat digunakan untuk menilai kinerja dan meningkatkan nilai perusahaan serta pertumbuhan jangka panjang yang tercermin pada nilai pasar perusahaan. Dari hasil pengolahan data menggunakan persamaan regresi yang digunakan untuk menguji hubungan antara Tobin’s Q dengan CGI, ROA, Total asset, dan lama perusahaan, belum memberikan hasil yang memuaskan. Pelaksanaan GCG tidak memiliki peranan penting dalam menentukan nilai pasar perusahaan dilihat dari sisi profitabilitas, umur perusahaan dan ukuran perusahaan. Penelitian yang dilakukan Darmawati (2005), yang meneliti keterkaitan corporate governance dalam suatu perusahaan dengan kinerja perusahaan. Hasil analisis menunjukkan bahwa corporate governance secara statistik signifikan mempengaruhi return on equity, sedangkan tidak ada satupun variabel kontrol yang secara statistik signifikan mempengaruhi return on equity.

Variabel corporate governance mempengaruhi kinerja pasar (Tobin’s Q) perusahaan secara statistik tidak didukung.

(19)

commit to user

ANALISIS PENGARUH KUALITAS GOVERNANCE TERHADAP

KINERJA PERUSAHAAN NON KEUANGAN YANG TERDAFTAR DI

BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2001 - 2008”.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan penemuan-penemuan dari beberapa penelitian terdahulu, tentang variasi penerapan corporate governance di tingkat perusahaan. Corporate governance dapat menjelaskan hubungan antara berbagai partisipan dalam perusahaan yang menentukan arah kinerja perusahaan, sehingga masalah yang akan diangkat dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah kualitas governance mempengaruhi kinerja operasional perusahaan non keuangan di Indonesia?

2. Apakah kualitas governance mempengaruhi kinerja pasar perusahaan non keuangan di Indonesia?

3. Apakah kepemilikan manajerial mempengaruhi kinerja operasional

perusahaan non keuangan di Indonesia?

4. Apakah kepemilikan manajerial mempengaruhi kinerja pasar perusahaan non keuangan di Indonesia?

5. Apakah struktur modal mempengaruhi kinerja operasional perusahaan non keuangan di Indonesia?

(20)

commit to user

C. BATASAN MASALAH

Berdasarkan rumusan masalah diatas, batasan-batasan masalah yang digunakan adalah :

1. Objek yang diteliti adalah perusahaan-perusahaan publik yang terdaftar di BEI dan bersedia disurvei oleh The Indonesian Institute for Corporate Governance

(IICG) berupa hasil pemeringkatan Corporate Governance Perception Index

(CGPI).

2. Kinerja perusahaan dapat diukur dengan berbagai variabel, namun demikian dalam penelitian ini kinerja perusahaan diproxy dengan ROA dan Tobin’s Q.

D. TUJUAN PENELITIAN

Tujuan dari peneltian ini adalah untuk menganalisis pengaruh kualitas

governance terhadap kinerja perusahaan keuangan di Indonesia yang telah disesuaikan dengan kondisi lingkungan bisnis di Indonesia menggunakan ukuran yang dikembangkan oleh IICG. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bukti empiris mengenai :

1. Kualitas governance mempengaruhi kinerja operasional perusahaan non keuangan di Indonesia.

2. Kualitas governance mempengaruhi kinerja pasar perusahaan non keuangan di Indonesia.

3. Kepemilikan manajerial mempengaruhi kinerja operasional perusahaan non keuangan di Indonesia.

(21)

commit to user

5. Struktur modal mempengaruhi kinerja operasional perusahaan non keuangan di Indonesia.

6. Struktur modal mempengaruhi kinerja pasar perusahaan non keuangan di Indonesia.

E. MANFAAT PENELITIAN

Dari penelitian skripsi ini memiliki beberapa manfaat kepada beberapa pihak, antara lain :

1. Bagi peneliti

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat berupa tambahan pengetahuan kepada peneliti mengenai pengaruh pelaksanaan

corporate governance di Indonesia, khususnya pengaruh terhadap kinerja perusahaan di Indonesia.

2. Bagi perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada perusahaan, khususnya mengenai pengaruh penerapan corporate governance

terhadap peningkatan kinerja perusahaan. Dengan adanya berbagai pemeringkatan perusahaan berdasarkan corporate governance yang diterapkan, penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan keyakinan akan kegunaan hasil pemeringkatan tersebut untuk dijadikan masukan dalam pengambilan keputusan.

3. Bagi dunia akademik

Penelitian ini diharapkan dapat menambah bukti empiris dari penelitian-penelitian sebelumnya mengenai praktik corporate governance

(22)

commit to user BAB II

LANDASAN TEORI

A. TINJAUAN PUSTAKA

1. Pengertian Corporate Governance

Good Corporate Governance (GCG) menurut Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG) adalah salah satu pilar dari sistem ekonomi pasar. Corporate governance berkaitan erat dengan kepercayaan baik terhadap perusahaan yang melaksanakannya maupun terhadap iklim usaha di suatu negara. Penerapan GCG mendorong terciptanya persaingan yang sehat dan iklim usaha yang kondusif. Oleh karena itu diterapkannya GCG oleh perusahaan-perusahaan di Indonesia sangat penting untuk menunjang pertumbuhan dan stabilitas ekonomi yang berkesinambungan. Penerapan GCG juga diharapkan dapat menunjang upaya pemerintah dalam menegakkan good corporate governance pada umumnya di Indonesia (Monks dan Minow dalam Darmawati, 2005).

Corporate governance didefinisikan oleh IICG (Indonesian Institute of Corporate Governance) sebagai proses dan struktur yang diterapkan dalam menjalankan perusahaan dengan tujuan utama meningkatkan nilai pemegang saham dalam jangka panjang dengan tetap memperhatikan kepentingan

stakeholders yang lain. Corporate governance juga mensyaratkan adanya struktur perangkat untuk mencapai tujuan dan pengawasan atas kinerja.

(23)

commit to user

ekstern lainnya sehubungan dengan hak-hak dan kewajiban mereka, atau dengan kata lain sistem yang mengarahkan dan mengendalikan perusahaan. Pengertian tentang Corporate governance dapat dimasukkan dalam dua kategori. Kategori pertama, lebih condong pada serangkaian pola perilaku perusahaan yang diukur dengan kinerja, pertumbuhan, struktur pembiayaan, perlakuan terhadap para pemegang saham, dan stakeholders. Kategori kedua lebih melihat pada kerangka secara normatif, yaitu segala ketentuan hukum baik yang berasal dari sistem hukum, sistem peradilan, pasar keuangan, dan sebagainya yang mempengaruhi perilaku perusahaan. Corporate governance

merupakan kumpulan hukum, peraturan dan kaidah yang wajib dipenuhi yang dapat mendorong kinerja perusahaan bekerja secara efisien, menghasilkan nilai ekonomi jangka panjang yang berkesinambungan bagi para pemegang saham maupun masyarakat sekitar secara keseluruhan (Sunarto, 2003).

2. Prinsip-prinsip Corporate Governance

Prinsip-prinsip dasar dari GCG menurut Komite Kebijakan Corporate Governance (2006) yang pada dasarnya memiliki tujuan untuk memberikan kemajuan terhadap kinerja suatu perusahaan. Secara umum, penerapan prinsip GCG secara konkrit memiliki tujuan terhadap perusahaan sebagai berikut :

a. Memudahkan akses terhadap investasi domestik maupun asing. b. Mendapatkan cost of capital yang lebih murah.

c. Memberikan keputusan yang lebih baik dalam meningkatkan kinerja ekonomi perusahaan.

d. Meningkatkan keyakinan dan kepercayaan dari stakeholders

(24)

commit to user

e. Melindungi direksi dan komisaris dari tuntutan hukum.

Dari berbagai tujuan tersebut, pemenuhan kepentingan seluruh

stakeholders secara seimbang berdasarkan peran dan fungsinya masing-masing dalam suatu perusahaan, merupakan tujuan utama yang hendak dicapai. Prinsip-prinsip utama dari GCG yang menjadi indikator, sebagaimana ditawarkan oleh Organization for Economic Cooperation and Development

(OECD) adalah :

a. Fairness (keadilan)

Prinsip keadilan merupakan prinsip perlakuan yang adil bagi seluruh pemegang saham. Keadilan yang diartikan sebagai perlakuan yang sama terhadap para pemegang saham, terutama kepada pemegang saham minotitas dan pemegang saham asing dari kecurangan dan kesalahan perilaku insider. Dalam melaksanakan kegiatannya, perusahaan harus senantiasa memperhatikan kepentingan pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya berdasarkan asas kewajiban dan kesetaraan.

b. Disclosure/Transparency (keterbukaan/transparansi)

(25)

commit to user

keputusan oleh pemegang saham, kreditur dan pemangku kepentingan lainnya.

c. Accountability (akuntabilitas)

Akuntabilitas menekankan pada pentingnya penciptaan sistem pengawasan yang efektif berdasarkan pembagian kekuasaan antara komisaris, direksi dan pemegang saham yang meliputi monitoring, evaluasi, dan pengendalian terhadap manajemen untuk meyakinkan bahwa manajemen bertindak sesuai dengan kepentingan pemegang saham dan pihak-pihak berkepentingan lainnya. Perusahaan harus dapat mempertanggungjawabkan kinerjanya secara transparan dan wajar. Untuk itu perusahaan harus dikelola secara benar, terukur dan sesuai dengan kepentingan perusahaan dengan tetap memperhitungkan kepentingan pemegang saham dan pemangku kepentingan lain. Akuntabilitas merupakan prasayarat yang diperlukan untuk mencapai kinerja yang berkesinambungan.

d. Responsibility (responsibilitas)

(26)

commit to user e. Independency (independen)

Untuk melancarkan pelaksanaan asas GCG, perusahaan harus dikelola secara independen sehingga masing-masing organ perusahaan tidak saling mendominasi dan tidak dapat diintervensi oleh pihak lain. Independen diperlukan untuk menghindari adanya potensi konflik kepentingan yang mungkin timbul oleh para pemegang saham mayoritas. Mekanisme ini menuntut adanya rentang kekuasaan antara komposisi komisaris, komite dalam komisaris, dan pihak luar seperti auditor. Keputusan yang dibuat dan proses yang terjadi harus objektif tidak dipengaruhi oleh kekuatan pihak-pihak tertentu. Prinsip-prinsip transparansi, keadilan, akuntabilitas, responsibilitas dan independen GCG dalam mengurus perusahaan, sebaiknya diimbangi dengan good faith (bertindak atas itikad baik) dan kode etik perusahaan serta pedoman GCG, agar visi dan misi perusahaan yang berwawasan internasional dapat terwujud. Pedoman GCG yang telah dibuat oleh Komite Nasional Corporate Governance hendaknya dijadikan kode etik perusahaan yang dapat memberikan acuan pada pelaku usaha untuk melaksanakan GCG secara konsisten dan konsekuen. Hal ini penting mengingat kecenderungan aktivitas usaha yang semakin mengglobal dan dapat dijadikan sebagai ukuran perusahaan untuk menghasilkan suatu kinerja perusahaan yang lebih baik.

3. Implementasi Prinsip Kualitas Corporate Governance

Selain para pemegang saham atau investor, perlu diperhatikan juga

(27)

commit to user

berjalan dengan modalnya sendiri, sehingga mencari tambahan dana yang diperlukan untuk biaya operasional perusahaan ataupun ekspansi usaha.

Sunarto (2003) mengatakan penerapan prinsip-prinsip GCG dalam suatu perusahaan merupakan salah satu bahan pertimbangan utama bagi kreditor dalam mengevaluasi potensi suatu perusahaan untuk menerima pinjaman kredit. Bahkan bagi perusahaan yang berdomisili di negara-negara berkembang, implementasi prinsip corporate governance secara konkrit dapat memberikan kontribusi untuk memulihkan kepercayaan para kreditor terhadap kinerja suatu perusahaan yang telah dilanda krisis, misalnya di Indonesia. Di dunia internasional, penerapan GCG sudah merupakan suatu syarat utama dalam perjanjian pemberian kredit. Seringkali perusahaan yang telah mengimplementasikan prinsip-prinsip GCG, mempunyai kemungkinan besar untuk memperoleh bantuan kredit bagi usahanya.

Hal-hal tersebut sangat berkaitan dengan filosofi dasar kepentingan para kreditor, yaitu bahwa kepentingan utama kreditor adalah mendapatkan keuntungan maksimal dan menekan seminimal mungkin risiko kegagalan pengembalian pinjaman. Keuntungan maksimal ini dapat diperoleh dengan berbagai jalan, salah satunya adalah dengan meningkatkan tingkat kemampuan perusahaan debitor untuk mengembalikan dana yang telah meningkatkan tingkat kemampuan perusahaan debitor untuk mengembalikan dana yang telah dipinjam melalui efektivitas kinerja perusahaan tersebut.

(28)

commit to user

dewan direksi dan dewan komisaris dalam menjalankan kegiatan perusahaan, sehingga menghasilkan kinerja perusahaan yang baik.

4. Kinerja Perusahaan

Hidayah (2007) mengemukakan pengertian kinerja adalah gambaran pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan atau program atau kebijaksanaan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi. Pelaporan kinerja merupakan refleksi kewajiban untuk mempresentasikan dan melaporkan kinerja semua aktivitas dari sumber daya yang perlu dipertanggungjawabkan.

Kinerja perusahaan dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain terkonsentrasi atau tidaknya terkonsentrasinya kepemilikan, manipulasi laba, serta pengungkapan laporan keuangan. Kepemilikan yang banyak terkonsentrasi oleh institusi akan memudahkan pengendalian sehingga akan meningkatkan kinerja perusahaan.

Dalam hubungannya dengan kinerja suatu perusahaan dapat dilihat dari laporan keuangan yang sering dijadikan dasar untuk penilaian kinerja perusahaan. Salah satu jenis laporan keuangan yang mengukur keberhasilan operasi perusahaan untuk suatu periode tertentu adalah laporan laba rugi. Akan tetapi angka laba yang dihasilkan dalam laporan laba rugi seringkali dipengaruhi oleh metode akuntansi yang digunakan. Disclosure laporan keuangan akan memberikan informasi yang berguna bagi pemakai laporan keuangan. Disclosure sebagai salah satu aspek good corporate governance

(29)

commit to user

Kinerja perusahaan dapat dinilai melalui berbagai macam indikator atau variabel untuk mengukur keberhasilan perusahaan, pada umumnya berfokus pada informasi kinerja yang berasal dari laporan keuangan. Laporan keuangan tersebut bermanfaat untuk membantu investor, kreditor, calon investor dan para pengguna lainnya dalam rangka membuat keputusan investasi, keputusan kredit, analisis saham serta menentukan prospek suatu perusahaan di masa yang akan datang.

Penilaian kinerja perusahaan dilakukan bertujuan untuk memotivasi karyawan dalam mencapai sasaran organisasi dan dalam mematuhi standar perilaku yang ditetapkan sebelumnya agar tercapai tujuan perusahaan yang baik. Melalui penilaian kinerja, maka perusahaan dapat memilih strategi dan struktur keuangannya.

B. PENELITIAN TERDAHULU

The Indonesian Institute of Corporate Governance (IICG), 2002, menemukan bahwa alasan utama perusahaan menerapkan GCG adalah kepatuhan terhadap perarturan. Perusahaan meyakini bahwa implementasi GCG merupakan bentuk lain penegakan etika bisnis dan etika kerja yang sudah lama menjadi komitmen perusahaan, dan implementasi GCG berhubungan dengan peningkatan citra perusahaan. Perusahaan yang mempraktikkan GCG, akan mengalami perbaikan citra dan peningkatan nilai perusahaan.

(30)

commit to user

corporate governance yang baik, dan sesuai dengan perturan yang berlaku, akan membuat investor memberikan respon yang positif terhadap kinerja perusahaan dan meningkat nilai pasar perusahaan. Data yang digunakan adalah data sekunder berupa data saham perusahaan pada sesi penutupan perdagangan BEJ tanggal 31 Juli 2003 dan sampel pada penelitian ini diambil dari Annual Report tahun buku 2002 perusahaan-perusahaan yang telah listing di BEJ dan data Financial Report

Triwulan II tahun buku 2003 dengan jumlah sampel 52 perusahaan. Variabel yang digunakan adalah variabel dependen, variabel independen dan variabel kontrol. Variabel dependen yang digunakan yaitu kinerja, sedangkan variabel independen dalam penelitian ini adalah good corporate governance dan variabel kontrol dalam penelitian ini ada tiga faktor yaitu profitabilitas (ROA), company size book value of total asset, dan usia perusahaan yang diwakili dengan lama perusahaan tersebut telah listing pada BEJ, dalam satu tahun. Dari hasil pengolahan data menggunakan persamaan regresi yang digunakan untuk menguji hubungan antara Tobin’s Q dengan CGI, ROA, Total asset, dan lama perusahaan telah listing di BEJ dengan mengambil sampel sebanyak 52 perusahaan yang terdaftar pada BEJ, khususnya di sektor keuangan, belum memberikan hasil yang memuaskan. Dari hasil analisis empirik, pelaksanaan good corporate governance tidak memiliki peranan penting dalam menentukan nilai pasar perusahaan dilihat dari sisi profitabilitas, umur perusahaan dan usuran perusahaan. Secara simultan penelitian ini menunjukkan bahwa variable corporate governance tidak satupun signifikan terhadap ROA dan Tobin’s Q.

(31)

commit to user

ini menggunakan corporate governance hasil survei IICG tahun 2001 dan 2002 yang berupa Corporate Governance Perception Index (CGPI) yang dilakukan oleh The Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG) di tahun 2001 dan 2002 dengan jumlah sampel sebanyak 53 perusahaan-tahun (pooled data untuk tahun 2001 dan 2002). Sampel untuk tahun 2001 sebanyak 21 perusahaan dan tahun 2002 sebanyak 32 perusahaan. Variabel dalam penelitian ini adalah variabel dependen dan independen. Variabel dependen yang digunakan yaitu kinerja dan variabel independen adalah corporate governance. Dalam penelitian ini juga memasukkan variabel control yang terdiri dari komposisi aktiva, kesempatan tumbuh dan ukuran perusahaan. Hasil analisis menunjukkan bahwa, corporate governance secara statistik signifikan mempengaruhi return on equity sedangkan tidak ada satupun variable kontrol yang secara statistik signifikan mempengaruhi

return on equity. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa corporate governance mempengaruhi kinerja operasi perusahaan.

McConnell, J. Servaes, H, 1990 menguji pengaruh struktur kepemilikan terhadap kinerja perusahaan dengan proxy return saham selama 1988 – 1992. hasilnya menunjukkan bahwa tingkat kepemilikan insider berhubungan dengan

return saham. Juga mendapat bukti bahwa kepemilikan insider berhubungan terbalik dengan return saham dan return saham berhubungan positif dengan kepemilikan institusional, hal ini menunjukkan kepemilikan institusional merupakan monitoring manajemen yang aktif.

(32)

commit to user

tata kelola perusahaan yang baik sangat berkorelasi dengan kinerja operasi dan penilaian pasar. Ketentuan tata kelola perusahaan menjadi lebih penting di negara-negara dengan lingkungan hukum yang lemah dan menyarankan untuk memperbaiki sistem hukum harus menjadi prioritas bagi pembuat kebijakan.

C. KERANGKA PEMIKIRAN

Kerangka pemikiran merupakan alur pemikiran penelitian dalam menjawab masalah penelitian dan dinyatakan dalam bentuk skema yang memuat pokok-pokok unsur penelitian tersebut. Dengan demikian, akan diperoleh suatu hasil penelitian yang berupa jawaban atas masalah yang diteliti. Kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut :

Variabel Independen

Variabel Dependen

Variabel Kontrol

(33)

commit to user

D. HIPOTESIS PENELITIAN

Dari kerangka pemikiran yang ada, didapatkan hipotesis sebagai dugaan sementara atas penelitian yang sedang dilaksanakan oleh peneliti, antara lain :

a. Pengaruh kualitas Governance terhadap kinerja perusahaan non

keuangan di Indonesia

Penerapan good corporate governance dipercaya dapat meningkatkan kinerja perusahaan. Penerapan good corporate governance (GCG) membawa manfaat besar bagi perusahaan. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan hasil survey IICG berupa corporate governance perception index (CGPI) untuk mengukur corporate governance. Dari CGPI, rating atau pemeringkatan disusun. Alasan penggunaan indeks ini disebabkan oleh keterbartasan data tentang penelitian penerapan corporate governance pada perusahaan-perusahaan di Indonesia. Darmawati (2005), Cho (1998) dan Chi (2005) menemukan corporate governace berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Dengan demikian dapat dirumuskan hipotesis :

H1 : Terdapat pengaruh positif kualitas Governance terhadap kinerja operasional perusahaan non keuangan di Indonesia.

H2 : Terdapat pengaruh positif kualitas Governance terhadap kinerja pasar perusahaan non keuangan di Indonesia.

b.Pengaruh kepemilikan manajerial terhadap kinerja perusahaan non

keuangan di Indonesia

(34)

commit to user

terbesar berada pada dewan direktur, akan meningkatkan monitoring dan mengendalikan atas para manajer, hal ini akan berpengaruh positif pada nilai perusahaan, dan ini merupakan signal positif bagi Tobins’Q. Mc. Connel dan Sarvaes (1990) meneliti kepemilikan insider ini, maka hipotesis yang diajukan, yaitu :

H3 : Terdapat pengaruh positif kepemilikan manajerial terhadap kinerja operasional perusahaan non keuangan di Indonesia

H4 : Terdapat pengaruh positif kepemilikan manajerial terhadap kinerja pasar perusahaan non keuangan di Indonesia

c. Pengaruh struktur modal terhadap kinerja perusahaan non keuangan di

Indonesia

Hubungan antara struktur modal dengan kualitas corporate governance

suatu perusahaan terdapat beberapa alternatif penjelasan. Black dkk. (2003) berhasil menemukan adanya hubungan negatif antara leverage dan kualitas

corporate governance. Durnev dan Kim (2003) justru berhasil menemukan adanya hubungan positif antara pemilihan perusahaan akan praktik governance

dan pengungkapan berhubungan secara positif dengan kebutuhan perusahaan akan pendanaan eksternal. Dengan demikian dapat dirumuskan hipotesisnya, yaitu :

H5 : Terdapat pengaruh positif struktur modal terhadap kinerja operasional perusahaan non keuangan di Indonesia

H6 : Terdapat pengaruh positif struktur modal terhadap kinerja pasar

(35)

commit to user BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN

Populasi penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang termasuk dalam pemeringkatan Corporate Governance Perception Index dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2001 sampai dengan tahun 2008.

Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode

purposive sampling, yaitu teknik sampling dengan menggunakan pertimbangan dan batasan tertentu sehingga sampel yang dipilih relevan dengan tujuan penelitian.

Kriteria pemilihan sampel yang akan diteliti adalah perusahaan non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun yang masuk dalam pemeringkatan penerapan corporate governance yang dilakukan oleh The Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG) di tahun 2001 hingga 2008 berupa skor pemeringkatan CGPI (Corporate Governance Perception Index) yaitu mengambil peringkat 10 besar perusahaan non keuangan di Indonesia setiap tahun dengan akumulasi jumlah sampel sebanyak 44 perusahaan.

Sampel diperoleh dari The Institute for Corporate Governance (IICG) melalui email (www.iicg.org). Melalui situs ini pemeringkatan CGPI (Corporate Governance Perception Index) dapat dicari dari tahun ke tahun.

(36)

commit to user

B. JENIS, SUMBER, DAN PENGUMPULAN DATA

Penelitian ini menggunakan sumber data historis. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari berbagai sumber, meliputi buku, referensi, literatur dan data yang diambil dari Pojok Bursa Efek Indonesia FE UNS Indonesian Capital Market Directory. Data yang diambil adalah data perusahaan non keuangan yang terdaftar di BEI tahun 2001 sampai tahun 2008 yang masuk dalam CGPI (Corporate Governance Perception Index).

C. DEFINISI OPERASIONAL

Variable Dependen

Variabel dependen adalah variabel terikat atau variabel yang dipengaruhi oleh perubahan variabel independen dan mempunyai hubungan positif atau negatif bagi variabel independen nantinya. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah:

1. Tobin’s Q

Dalam penelitian ini kinerja perusahaan diukur dengan menggunakan Tobin’s Q sebagai ukuran kinerja pasar perusahaan (Klapper dan Love 2004 dalam Darmawati 2005). Tobin’s Q merupakan salah satu dari beberapa jalur

(37)

commit to user

yaitu :

Tobin’s Q = (MVE +PS+DEBT)/ TA

Dimana :

MVE : harga penutupan saham di akhir tahun buku X banyaknya saham biasa yang beredar

PS : nilai likuidasi dari saham preferen yang beredar

DEBT : (utang lancar-aktiva lancar)+nilai buku sediaan+utang jangka panjang

TA : nilai buku total aktiva

Peneliti menyesuaikan rumus tersebut dengan kondisi transaksi keuangan perusahaan-perusahaan di Indonesia. Dengan demikian, rumus yang digunakan untuk mengukur Tobin’s Q menggunakan rumus sebagai berikut :

Q ratio = (Market Value of Equity+Liabilities)/ Total Asset

Nilai pasar ekuitas saham (market value of Equity) dihitung dengan mengalikan harga penutupan saham di akhir tahun dengan jumlah lembar saham yang beredar. Menurut James Tobin, bila rasio ini lebih besar dari 1 maka perusahaan menghasilkan earning dengan rate of return yang sesuai dengan harga perolehan asset-assetnya.

2. ROA (Return On Asset)

(38)

commit to user

semakin baik. Dalam penelitian ini kinerja perusahaan diukur dengan menggunakan ROA sebagai ukuran kinerja operasional perusahaan (Klapper dan Love 2004 dalam Darmawati 2005).

ROA dapat dihitung dengan rumus :

ROA = net income / total assets

Variabel Independen

1. Corporate Governance

Variabel ini diukur dengan menggunakan instrument yang dikembangkan oleh IICG berupa Corporate Governance Perception Index

(CGPI). CGPI berisi skor hasil survey mengenai panerapan corporate governance pada perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. CGPI adalah riset dan pemeringkatan penerapan Good Corporate Governance di Indonesia pada perusahaan publik. Program ini dilaksanakan sejak tahun 2001 dilandasi dengan pemikiran pentingnya mengetahui sejauh mana perusahaan-perusahaan tersebut telah menerapkan prinsip-prinsip Good Coporate Governance (Komite Kebijakan Corporate Governance, 2006).

2. Kepemilikan manajerial

(39)

commit to user

3. Struktur modal

Struktur modal diukur dengan leverage perusahaan. Proksi leverage

yang digunakan dalam penelitian ini yaitu debt to equity ratio (DER) (Black dkk., 2003). Rasio ini digunakan untuk menggambarkan kebijakan hutang perusahaan. DER dihitung dengan rumus :

DER = total debt / total ekuitas

Variabel Kontrol

Variabel kontrol didefinisikan sebagai variabel yang faktornya dikontrol oleh peneliti untuk menetralisasi pengaruhnya. Jika tidak dikontrol variabel tersebut akan mempengaruhi gejala yang sedang dikaji. Peneliti harus menghilangkan atau menetralkan pengaruh yang dapat mengganggu hubungan antara variabel bebas dan variabel tergantung. Dalam penelitian kali ini yang menjadi variabel kontrol adalah :

1. Tangibility

Tangibility merupakan komposisi asset perusahaan berupa asset berwujud, dapat dicari dengan rumus : Aktiva tetap / Total aktiva (Bakrie, 2002).

2. Kesempatan pertumbuhan (growth opportunity)

Perusahaan yang memiliki kesempatan tumbuh yang tinggi pada umumnya membutuhkan dana eksternal untuk melakukan ekspansi, sehingga mendorong perusahaan untuk melakukan perbaikan dalam penerapan

(40)

commit to user

akhirnya akan mempengaruhi kinerja yang baik pada perusahaan. Dengan demikian, penelitian ini memasukkan variabel kesempatan pertumbuhan sebagai variabel kontrol yang dapat diukur dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

Growth = Rata-rata perumbuhan pendapatan(penjualan) selama 3 tahun

3. Ukuran perusahaan (Size)

Pengaruh ukuran perusahaan terhadap corporate governance masih belum jelas arahnya. Perusahaan besar dapat memiliki masalah keagenan yang lebih besar (karena lebih sulit untuk dimonitor) sehingga membutuhkan

corporate governance yang lebih baik. Dengan demikian, penelitian ini memasukkan variabel ukuran perusahaan sebagai variabel kontrol. Ukuran perusahaan diukur dengan menggunakan log natural dari penjualan (Klapper dan Love, 2004 dalam Darmawati, 2005).

4. Beta

Menurut Jogiyanto (2003) beta adalah pengukur risiko sistematis dari suatu sekuritas atau portofolio relatif terhadap risiko pasar. Beta yang digunakan adalah satu tahun beta perusahaan.

D. METODE ANALISIS DATA

(41)

commit to user

1. Uji Multikolineritas

Uji multikolineritas ini diperlukan untuk mengetahui ada tidaknya variabel independen yang memiliki kemiripan dengan variabel independen lain dalam satu model. Kemiripan antarvariabel independen dalam suatu model akan menyebabkan terjadinya korelasi yang sangat kuat antara suatu variabel independen dengan variabel independen lain. Selain itu, deteksi terhadap multikolineritas juga bertujuan untuk menghindari kebiasaan dalam proses pengambilan kesimpilan mengenai pengaruh pada uji parsial masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Uji multikolineritas dilakukan dengan menghitung nilai variance inflation factor

(VIF) dari tiap-tiap variabel independen. Nilai VIF kurang dari 10 menunjukkan bahwa korelasi antarvariabel independen masih bisa ditolerir (Gujarati, 2006).

2. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya korelasi antara variabel pengganggu pada periode tertentu dengan variabel pengganggu periode sebelumnya. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lain. Masalah ini timbul karena residual tidak bebas dari suatu observasi ke observasi lainnya. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Uji autokorelasi dapat dilakukan dengan menggunakan uji Durbin-Watson (Ghozali, 2005).

3. Uji Heteroskedastisitas

(42)

commit to user

Heteroskesdastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu observasi ke observasi lain. Heteroskesdastisitas menggambarkan nilai hubungan antara nilai yang diprediksi dengan Studentized Delete Residual nilai tersebut. Model regresi yang baik adalah homoskesdatisitas atau tidak terjadi Heteroskesdastisitas (Ghozali, 2005).

4. Uji Normalitas

Uji Normalitas ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Dalam uji normalitas ini ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik (Ghozali, 2005).

E. ANALISIS REGRESI

Setelah memenuhi uji asumsi klasik, maka tahap pengujian selanjutnya adalah pengujian hipotesis dengan menggunakan analisis regresi berganda. Persamaan regresi berganda akan dipakai untuk menguji hipotesis yang telah dibangun. Singgih Santosa, (2004) menjelaskan analisis regresi ini digunakan untuk mengetahui apakah hipotesis penelitian terbukti signifikan atau tidak signifikan dengan suatu persamaan. Persamaannya sebagai berikut :

Q i = α + β1 GOV-li + β2 BOwn i + β3 LEVER i + β4 TANG i + β5 GROWTH i +

β6 SIZE i + β7 BETA i + e ………(1)

ROA i = α + β1 GOV-li + β2 BOwn i + β3 LEVER i + β4 TANG i + β5 GROWTH i

(43)

commit to user

Keterangan :

GOV-li = index Governance GROWTH = GSALES

Q = Tobin’s Q (proxy market value) TANG = Tangibility

BOwn = Board Ownership ROA = Return on Assets

LEVER = Leverage BETA = beta perusahaan SIZE = firm size

F. UJI HIPOTESIS

1. Uji Regresi Parsial (Uji t)

Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan yang signifikan dari masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikatnya. Apabila tingkat signifikasi yang diperoleh (p-value) lebih kecil dari 0,05 maka H0

dapat ditolak atau dengan a = 5% variabel independen tersebut berhubungan secara statistis terhadap variabel dependennya (Singgih Santosa, 2004).

2. Uji Regresi Simultan (Uji F)

(44)

commit to user BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan disajikan hasil dari analisis data berdasarkan pengamatan sejumlah variabel yang digunakan dalam modal analisis regresi berganda untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh corporate governance terhadap kinerja perusahaan. Variabel dependen adalah ROA dan Tobon’s Q serta Corporate Governance Perception Index (CGPI) sebagai variabel independen. Dalam penelitian ini juga memasukkan variabel kontrol growth, tangibility, leverage dan size.

A. DESKRIPSI DATA

Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia dalam buku Indonesian Capital Market Directory (ICMD) serta dari situs www.idx.co.id. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan non keuangan yang memenuhi syarat sesuai dengan kriteria yang ditentukan.

(45)

commit to user

(46)

commit to user

B. PENGUJIAN NORMALITAS DATA

Uji yang digunakan untuk melihat normalitas data adalah uji Kolmogorov-Smirnov. Jika nilai signifikasi hitung lebih besar dari 0,05 maka data dinyatakan berdistribusi normal. Metode dalam pengujian ini dengan mengeluarkan variabel residual terlebih dahulu karena dianggap sebagai variabel pengganggu kemudian diuji normalitasnya. Hasil pengujian normalitas dengan menggunakan uji

Kolmogorov-Smirnov dari penelitian ini terdiri dari dua hasil karena menggunakan dua variabel dependen yaitu ROA dan Tobin’Q. Uji normalitas dari variabel ROA adalah 0,680 maka data berdistribusi normal karena lebih dari 0,05. Ini berarti residual telah memenuhi asumsi normal. Sedangkan signifikasi untuk variabel

Tobin’s Q adalah 0.000 yang berarti data belum berdistribusi normal karena kurang dari 0,05. Oleh karena itu, agar berdistribusi normal, dilakukan transformasi data sehingga didapatkan hasil dengan signifikasi 0,914 berarti data sudah berdistribusi normal dan residualnya telah memenuhi asumsi normal karena lebih besar dari 0,05. Jadi semua variabel telah berdistribusi normal. Hasil dari uji normalitas ini dapat dilihat di table berikut:

Tabel 1V.2

HASIL UJI NORMALITAS DATA

Variabel Dependen Signifikasi Residu Kesimpulan

ROA 0,680 Berdistribusi Normal

Tobin's Q 0,000 Tidak Berdistribusi Normal 0,914* Berdistribusi Normal

*Setelah transformasi

(47)

commit to user

C. PENGUJIAN ASUMSI KLASIK

1. Uji Multikolinearitas

Untuk mengetahui ada tidaknya multikolinearitas dengan mendasarkan pada nilai tolerance dan VIF. Multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui hubungan linear yang sempurna atau pasti diantara variabel independen yang menjelaskan model regresi (Gujarati, 1999:157). Apabila nilai tolerance lebih besar dari 0,1 dan nilai VIF krang dari 10 maka tidak terdapat multikolinearitas dalam penelitian ini. sebaliknya, apabila nilai tolerance kurang dari 0,1 dan nilai VIF lebih dari 10 maka terdapat multikolinearitas. Berhubung penelitian ini menggunakan dua variabel dependen, yaitu ROA dan Tobin’s Q maka terdapat dua hasil pula untuk menguji multikolinearitas ini.

Tabel 1V.3

HASIL UJI MULTIKOLINEARITAS

VARIABEL DEPENDEN ROA

Variabel Tolerance VIF Kesimpulan

GOVLI 0,664 1,505 Tidak Terjadi Multikolinearitas BOWN 0,391 2,556 Tidak Terjadi Multikolinearitas LEVERAGE 0,881 1,135 Tidak Terjadi Multikolinearitas TANG 0,868 1,152 Tidak Terjadi Multikolinearitas GROWTH 0,379 2,635 Tidak Terjadi Multikolinearitas SIZE 0,738 1,355 Tidak Terjadi Multikolinearitas BETA 0,856 1,169 Tidak Terjadi Multikolinearitas

Sumber: Hasil Pengolahan Data (Lampiran)

Berdasarkan table IV.3 dengan variabel dependen ROA, hasil nilai

(48)

commit to user Tabel IV.4

HASIL UJI MULTIKOLINEARITAS

VARIABEL DEPENDEN TOBIN’S Q

Variabel Tolerance VIF Kesimpulan

GOVLI 0,664 1,505 Tidak Terjadi Multikolinearitas BOWN 0,391 2,556 Tidak Terjadi Multikolinearitas LEVERAGE 0,881 1,135 Tidak Terjadi Multikolinearitas TANG 0,868 1,152 Tidak Terjadi Multikolinearitas GROWTH 0,379 2,635 Tidak Terjadi Multikolinearitas SIZE 0,738 1,355 Tidak Terjadi Multikolinearitas BETA 0,856 1,169 Tidak Terjadi Multikolinearitas

Sumber: Hasil Pengolahan Data (Lampiran)

Berdasarkan table IV.4 dengan variabel dependen Tobin’s Q, ternyata hasilnya sama dengan uji multikolinearitas yang menggunakan variabel dependen ROA. Hasil nilai tolerance untuk semua variabel bernilai lebih besar dari 0,1 dan nilai VIF kurang dari 10, maka dapat disimpulkan bahwa dalam model dua hasil ini tidak terdapat gejala multikolinearitas.

2. Uji Autokorelasi

Untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi dapat dilihat dari nilai

(49)

commit to user

Berdasarkan perhitungan SPSS diperoleh nilai Durbin-Watson untuk variabel dependen ROA sebesar 2,159 terletak di antara 1 dan 3 maka dapat disimpulkan dalam model regresi ini tidak terdapat adanya autokorelasi.

Sedangkan untuk pengujian autokorelasi dengan variabel dependen

Tobin’s Q didapatkan nilai Durbin-Watson sebesar 1,844 terletak di antara 1 dan 3 maka dismpulkan bahwa model regresi ini tidak terjadi autokorelasi. Kedua hasil di atas sama-sama menunjukkan tidak adanya autokorelasi dalam penelitian ini.

3. Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas adalah penyeberan data regresi yang tidak sama. Di dalam penelitian ini menggunakan uji Glejser. Apabila nilai signifikasinya lebih dari 0,05 maka ada homoskedastisitas dan ini yang seharusnya terjadi, namun jika sebaliknya nilai signifikasinya kurang dari 0,05 maka terdapat heteroskedastisitas. Oleh karena menguji dengan dua variabel dependen, yaitu ROA dan

(50)

commit to user

Dari hasil pengujian heteroskedastisitas dengan uji Glejser, ditemukan variabel adanya heteroskedastisitas yang bernilai signifikasi di bawah 0,05 yaitu variabel LEVERAGE dan BETA, dan yang lainnya terjadi homoskedastisitas. Untuk menghasilkan nilai yang signifikasinya lebih dari 0,05 maka dilakukan transformasi data sehingga hasilnya dapat dilihat di bawah ini :

(51)

commit to user

Dari table IV.6 dengan menggunakan variabel dependen ROA diperoleh nilai signifikan semua variabel lebih dari 0,05 setelah transformasi. Jadi semua variabel telah memenuhi homoskedastisitas pada model regresi sehingga model regresi layak digunakan.

Kemudian jika menguji heteroskedastisitas menggunakan variabel dependen Tobin’s Q dapat dilihat di table berikut ini :

Tabel IV.7

HASIL UJI HETEROSKEDASTISITAS

VARIABEL DEPENDEN TOBIN’S Q

(Sebelum Transformasi)

Variabel Sig. Kesimpulan

GOVLI 0,783 Homoskedastisitas BOWN 0,723 Homoskedastisitas LEVERAGE 0,000 Heteroskedastisitas TANG 0,954 Homoskedastisitas GROWTH 0,752 Homoskedastisitas SIZE 0,352 Homoskedastisitas BETA 0,628 Homoskedastisitas

Sumber: Hasil Pengolahan Data (Lampiran)

(52)

commit to user Tabel IV.8

HASIL UJI HETEROSKEDASTISITAS

VARIABEL DEPENDEN TOBIN’S Q

(Setelah Transformasi)

Variabel Sig. Kesimpulan

GOVLI 0,527 Homoskedastisitas BOWN 0,706 Homoskedastisitas LEVERAGE 0,079 Homoskedastisitas TANG 0,185 Homoskedastisitas GROWTH 0,389 Homoskedastisitas SIZE 0,907 Homoskedastisitas BETA 0,473 Homoskedastisitas

Sumber: Hasil Pengolahan Data (Lampiran)

Dari table IV.8 dengan menggunakan variabel dependen Tobin’s Q

(53)

commit to user

4. Analisis Korelasi Pearson

Hubungan antara corporate governance dan kinerja perusahaan akan diuji dengan korelasi Pearson. Berikut ini hasil perhitungan korelasi Pearson :

Tabel IV.9

(54)

commit to user

Dari table IV.9 menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif kuat antara kualitas governance dengan size terdapat koefisien sebesar 0,439 dengan sign. sebesar 0,003 (signifikan pada tingkat alpa 1%). Artinya jika ukuran perusahaan semakin besar akan meningkatkan kualitas governance. Sementara itu tidak terdapat hubungan negatif antara kualitas governance dengan variabel kontrol dan variabel dependen. Kemudian terdapat hubungan positif kuat antara bown dan

growth terdapat koefisien sebesar 0,751 dengan sign. sebesar 0,000 (signifikan pada tingkat alfa 1%). Artinya jika kepemilikan saham manajerial bertambah akan meningkatkan pertumbuhan perusahaan. Namun bown terdapat hubungan negatif yang lemah dengan tangibility dan Tobin’s Q dengan koefisien sebesar -0,290 dan -0,035 dengan sign. sebesar 0,056 dan 0,824 (signifikan pada tingkat alpa 5%). Artinya jika asset tangibility dan kinerja perusahaan meningkat akan menurunkan kepemilikan saham manajerial. Variabel leverage juga terdapat hubungan positif yang kuat dengan Tobin’s Q dengan koefisen sebesar 0,556 dengan sign sebesar 0,000 (signifikan pada tingkat alpa 1%). Artinya jika struktur modal perusahaan besar maka akan meningkatkan kinerja perusahaan pula. Selain itu leverage juga mempunyai hubungan yang negatif yang lemah dengan growth terdapat koefisien sebesar -0,077 dengan sign. 0,619 (signifikan pada tingkat alpa 5%). Artinya bahwa jika struktur modal meningkat maka akan menurunkan pertumbuhan perusahaan. Tangibility berhubungan negatif lemah dengan growth dan ROA dengan koefisien sebesar -0,158 dan -0,121 terdapat sign. 0,305 dan 0,436 (signifikan pada tingkat alpa 5%) dimana artinya bahwa jika partumbuhan perusahaan menurun maka kinerja internal perusahaan akan meningkat. Growth

(55)

commit to user

(signifikan pada tingkat alpa 5%). Artinya jika ukuran dan kinerja perusahaan besar maka akan menurunkan pertumbuhan itu sendiri.

Jadi, kesimpulannya adalah ukuran perusahaan, kinerja perusahaan, asset tangibility dan struktur modal berhubungan positif kuat (koefisien lebih dari 0) dengan kualitas governance. Sedangkan pertumbuhan perusahaan, kepemilikan saham manajerial dan ROA (kinerja internal perusahaan) berhubungan negatif lemah (koefisien kurang dari 0) dengan kualitas governance.

D. UJI HIPOTESIS

1. Pengaruh kualitas governance, kepemilikan manajerial, struktur modal

terhadap kinerja perusahaan (ROA) tanpa variabel kontrol

(56)
(57)

commit to user

2. Pengaruh kualitas governance, kepemilikan manajerial, struktur modal

terhadap kinerja perusahaan (Tobin’s Q) tanpa variabel kontrol

(58)

commit to user

Dari table IV.11 hasil regresi dapat diketahui bahwa dari hasil SPSS menganalisis pengaruh mekanisme corporate governance pada nilai perusahaan yang diukur dengan Q namun tanpa variabel kontrol. Pada model summary pada adjusted R square didapatkan nilai sebesar 0,267 yang berarti variabel dependen Q dapat dijelaskan oleh variabel independen (GOVLI, BOWN, LEVERAGE) yang ada sebesar 26,7% sedangkan 73,3% dijelaskan oleh variabel lain di luar variabel independen yang ada. Pada kolom anova, hasil pengujian F test menunjukkan pengaruh variabel GOVLI, BOWN dan LEVERAGE secara bersama-sama terhadap variabel Q. Nilai F test sebesar 6,233 dan nilai signifikasi sebesar 0,001 menunjukkan berada di bawah 0,05 berarti signifikan dan ada pengaruh positif. Nilai output koefisien menunjukkan hasil uji pengaruh terhadap variabel GOVLI, BOWN dan LEVERAGE terhadap variabel Q secara partial. Hasil uji regresi di atas menunjukkan bahwa variabel LEVERAGE berpengaruh positif terhadap Q, sementara variabel GOVLI dan BOWN tidak berpengaruh terhadap Q.

3. Pengaruh kualitas governance, kepemilikan manajerial, struktur modal

terhadap kinerja perusahaan (ROA) dengan variabel kontrol

(GROWTH, SIZE, TANG, BETA)

(59)

commit to user

(60)

commit to user

dijelaskan oleh variabel independen (GOVLI, BOWN, LEVERAGE) dan variabel kontrol yang ada sebesar 5,3% sedangkan 94,7% dijelaskan oleh variabel lain di luar variabel independen yang ada. Pada kolom anova, hasil pengujian F test menunjukkan pengaruh variabel GOVLI, BOWN, LEVERAGE, GROWTH, SIZE, BETA dan TANG secara bersama-sama terhadap variabel ROA. Nilai F test sebesar 1,143 dan nilai signifikasi sebesar 0,404 menunjukkan berada di atas 0,05 berarti tidak signifikan dan ada pengaruh negatif. Nilai output koefisien menunjukkan hasil uji pengaruh terhadap variabel GOVLI, BOWN, LEVERAGE, GROWTH, SIZE, BETA dan TANG terhadap variabel ROA secara partial. Hasil uji regresi di atas menunjukkan bahwa tidak ada variabel yang berpengaruh positif terhadap ROA atau cenderung negatif semua.

4. Pengaruh kualitas governance, kepemilikan manajerial, struktur modal

terhadap kinerja perusahaan (Q) dengan variabel kontrol (GROWTH,

SIZE, TANG, BETA)

(61)

commit to user

(62)

commit to user

variabel dependen Q dapat dijelaskan oleh variabel independen (GOVLI, BOWN, LEVERAGE, GROWTH, SIZE, BETA dan TANG) yang ada sebesar 24,1% sedangkan 75,9% dijelaskan oleh variabel lain di luar variabel independen yang ada. Pada kolom anova, hasil pengujian F test menunjukkan pengaruh variabel GOVLI, BOWN, LEVERAGE, GROWTH, SIZE, BETA dan TANG secara bersama-sama terhadap variabel Q. Nilai F test sebesar 1,817 dan nilai signifikasi sebesar 0,181 menunjukkan berada di atas 0,05 berarti tidak signifikan dan berpengaruh negatif. Nilai output koefisien menunjukkan hasil uji pengaruh terhadap variabel GOVLI, BOWN, LEVERAGE, GROWTH, SIZE, BETA dan TANG terhadap variabel Q secara partial. Hasil uji regresi di atas menunjukkan bahwa ada variabel yang berpengaruh positif terhadap Q yaitu LEVERAGE dengan sig. 0,079 (sign. tingkat alpa 1%) maka berpengaruh signifikan, sehingga ketika variabel kontrol diikutsertakan tetap hanya variabel LEVERAGE yang signifikan (tidak ada perubahan). Hal ini berarti variabel kontrol mampu mengontrol dengan baik sehingga tidak terjadi perubahan.

Pembahasan :

Kinerja perusahaan ditentukan sejauh mana keseriusannya dalam menerapkan GCG. Sebelumnya, penelitian ini dilakukan pengujian untuk dua veariabel dependen yaitu ROA dan Q. Hasil pengujian pengaruh kualitas

(63)

commit to user

pelaksanaan GCG diperlukan perencanaan yang benar, tepat dan akurat terkait dengan pendanaan perusahaan dimana sangat menentukan keberadaan perusahaan ke depannya. Struktur modal erat kaitannya dengan kebijakan hutang perusahaan. Jadi, kebijakan hutang menjadi salah satu indicator relevan atau tidaknya struktur modal perusahaan. Selain itu, GCG dalam suatu perusahaan merupakan salah satu bahan pertimbangan utama bagi kreditor dalam mengevaluasi potensi suatu perusahaan untuk menerima pinjaman kredit.

Selain itu, Jensen (1986) mengemukakan bahwa perjanjian hutang akan menciptakan disiplin hutang karena hutang akan menciptakan biaya tetap, mengurangi jumlah arus kas bebas serta mengurangi masalah agency. Untuk itu dari hasil pengujian di atas, Nampak bahwa perusahaan-perusahaan ini telah menerapkan struktur modal yang sudah tepat. Apabila struktur modal meningkat, kualitas governance akan mengalami kenaikan juga. Lain halnya dengan GOVLI dan BOWN yang tidak searah dengan kualitas governance

(64)

commit to user Tabel IV.14

TABEL HASIL PENGUJIAN HIPOTESIS (Dikontrol variabel kontrol)

H Keterangan Nilai Sig. Kesimpulan

H1 Pengaruh kualitas governance terhadap kinerja operasional perusahaan non keuangan

0,457 Hipotesis ditolak H2 Pengaruh kualitas governance terhadap

kinerja pasar perusahaan non keuangan

0,527 Hipotesis ditolak H3 Pengaruh kepemilikan manajerial terhadap

kinerja operasional perusahaan non keuangan

0,258 Hipotesis ditolak H4 Pengaruh kepemilikan manajerial terhadap

kinerja pasar perusahaan non keuangan

0,706 Hipotesis ditolak H5 Pengaruh struktur modal terhadap kinerja

operasional perusahaan non keuangan

0,398 Hipotesis ditolak H6 Pengaruh struktur modal terhadap kinerja

pasar perusahaan non keuangan

0,079* Hipotesis diterima

Sumber: data olahan SPSS (*sign. alpa 1%)

Pada table IV.14 dapat dilihat, jika dibandingkan dengan yang mengikutsertakan variabel kontrol dalam pengujian hipotesis menggunakan dependen ROA sangat berbeda, pada awalnya terdapat variabel LEVERAGE yang berpengaruh positif dengan signifikasi 0,002 (kurang dari 0,05). Namun pada saat variabel kontrol masuk, keadaan itu berubah dan mengarah ke pengaruh yang negatif dimana semua variabel independen dan kontrol tidak berpengaruh positif terhadap ROA (sig. di atas 0,05). Hal ini dapat disimpulkan bahwasannya ada perubahan karena variabel kontrol tidak mampu mengontrol dengan baik atau semua hipotesis ditolak. Kenyataan ini terjadi mungkin karena perusahaan ini lemah dalam kemajuan pertumbuhan penjualan maupun pendapatannya, terkait dengan ukuran perusahaan ini sangat menentukan prospektifitas perusahaan dalam bergerak di bidangnya masing-masing. Mungkin perusahaan yang besar sudah mendapatkan tempat yang layak daripada yang lainnya, begitu juga sebaliknya.

Gambar

Table IV.1 berikut ini memberikan informasi ringkas mengenai nilai rata-rata,
Tabel 1V.2
Tabel 1V.3
Tabel IV.4
+2

Referensi

Dokumen terkait

Jika seluruh proses telah dilakukan, selanjutnya operator perguruan tinggi memberikan user dan password tersebut kepada calon peserta yang telah didaftarkan

bersifat langsung dan terdiri dari fakta, konsep, skilldan prinsip, serta yang bersifat tidak langsung sepertitransfer belajar, kemampuan inkuiri, kemampuanmemecahkan masalah,

Diperolehhasil penelitian bahwa siswa yang memiliki kemampuan pemahaman konsep kategori baik memiliki frekuensi terbanyak yaitu 12 siswa (43%).Persentase rata-rata kemunculan

Hal ini berarti bahwa hipotesis ditolak yang artinya tidak ada perbedaan dalam menggunakan metode Problem Focused Coping pada subyek pria dan wanita dalam menghadapi pacaran

Amati sampel secara keseluruhan, berurutan dari kiri ke kanan untuk mengetahui penampakan keseluruhan ( overall ).. Anda boleh mengulang sesering yang

Berdasarkan penjelasan yang telah dijelaskan dalam sebelumnya, maka Dinamika Proses pemekaran Indragiri Hilir Tahun 2008-2010, dapat ditarik kesimpulan bahwa

Changes in the activities of soil enzymes (acid and alkaline phosphatases, .a-glucosidase, and arylsulfatase) associated with continuous cultivation of cassava,

Hasil penyerbukan bunga pepaya dengan sumber putik dan serbuk sari dari tanaman yang berbeda jenis kelaminnya akan menghasilkan tanaman pepaya dengan jenis kelamin yang berbeda