• Tidak ada hasil yang ditemukan

GERONTIK TREND ISSUE KEPERAWATAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "GERONTIK TREND ISSUE KEPERAWATAN"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

TREND ISSUE KEPERAWATAN GERONTIK

Margaretha Teli, SKep, Ns, MSc

(2)

Pendahuluan

Amerika Serikat  jumlah populasi lansia berusia 60 tahun atau lebih diperkirakan hampir mencapai 600 juta orang dan diproyekasikan menjadi 2 miliar pada tahun 2050,

Pada saat itu lansia akan melebihi jumlah populasi anak (0-14 tahun).

Indonesia  jumlah lansia di Indonesia

diproyeksikan sebesar 7,28% pada tahun

2020 menjadi sebesar 11,34%.

(3)

Fakta !!!

Cina  terdapat pouplasi lansia yang sebagian besar berusia lebih dari 100 tahun masih hidup dengan

sehat dan sedikit sekali prevalensi kepikunannya.

Menurut mereka, rahasianya adalah menghindari makanan modern, banyak mengkonsumsi sayur dan buah, aktivitas fisik ynag tinggi, sosialisasi dengan

warga lain, serta hidup di tempat yang sangat bersih dan jauh dari polusi udara.

Hal ini merupakan tantangan bagi kita semua untuk dapat mempertahankan kesehatan dan

kemandirian para lansia agar tidak menjadi beban

bagi dirinya, keluarga, maupun masyarakat.

(4)

Azas pendekatan dan jenis

pelayanan kesehatan Lansia

AZas  Menurut WHO (1991) adalah to add life to the years that have been added to life, dengan prinsip kemerdekaan, partisipasi,

perawatan, pemenuhan diri dan kehormatan.

Azas yang dianut oleh departemen

kesehatan RI adalah meningkatkan mutu kehidupan lanjut usia, meningkatkan

kesehatan, dan memperpanjang usia.

(5)

Pendekatan

Menurut World Health Organization (1982),

pendekatan yang digunakan adalah sebagai berikut:

Menikmati hasil pembangunan

Masing-masing lansia mempunyai keunikan

Lansia diusahakan mandiri dalam berbagai hal

Lansia turut memilih kebijakan

Memberikan perawatan di rumah

Pelayanan harus dicapai dengan mudah

Mendoorng ikatan akrab antar kelompok/antar generasi

Transportasi dan bangunan yang ergonomis dengan lansia

Lansia beserta keluarga aktif memelihara kesehatan

lansia

(6)

Jenis

 Jenis pelayanan kesehatan terhadap lansia meliputi lima upaya kesehatan, yaitu peningkatan (promotion),

pencegahan (prevention), diagnosis

dini dan pengobatan (early diagnosis

and prompt treatment), pembatasan

kecatatan (disability limitation), serta

pemulihan (rehabilitation).

(7)

Promotif

Upaya promotif merupakan proses advokasi kesehatan untuk meningkatkan dukungan klien, tenaga profesiaonal , dan masyarkat terhadap praktik kesehatan yang positif menjadi norma-norma sosial. Upaya aperlindungan

kesehatan bagi lansia adalah sebagai berikut:

Mengurangi cedera, dilakukan dengan tujuan mengurangi kejadian jatuh, mengurangi bahaya

kebakaran dalam rumah, meningkatkan penggunaan alat pengaman, dan mengurangi kejadian keracunan makanan.

Meningkatkan kemanaan di tempat kerja yang bertujuan untuk mengurangi terpapar dengan bahan-bahan kimia dan meningkatkan penggunaan system keamanan kerja.

Meningkatkan perlindungan dari kualitas udara yang buruk, bertujuan untuk mengurangi penggunaan

semprotan bahan-bahan kimia, meningkatkan

pengelolaan rumah tangga terhadap bahan berbahaya, serta megurangi kontaminasi makanan dan obat-obatan.

Meningkatkan perhatian terhadap kebutuhan gigi dan mulut yang bertujuan untuk mengurangi karises gigi serta memelihara kebersihan gigi dan mulut.

(8)

Penyampaian 10 perliaku yang baik pada lansia, baik perorangan maupun kelompok lansia adalah dengan cara sebagai berikut:

Mendekatkan diri pada Tuhan Yang Maha Esa

Mau menerima keadaan, sabar, dan otomatis serta meningkatkan rasa percaya diri dengan melakukan kegiatan sesuai kemampuan

Menjalin hubungan yang teratur dengan keluarga dan sesama

Olahraga ringan setiap hari

Makan sedikit tetapi sering, memilih makanan yang sesuai , dan banyak minum air putih

Berhenti merokok dan minuman keras

Kembangkan hobi dan minat sesuai kemampuan

Tetap memelihara hubungan harmonis dengan pasangan

Memeriksakan kesehatan secara teratur

(9)

Menyampaikan pesan BAHAGIA:

B : berat badan berlebih dihindari A : atur makanan yang seimbang

H : hindari factor resiko penyakit jantung dan situasi yang menegangkan

A : agar terus merasa berguna dengan

mengembangkan kegiatan /hobi yang bermanfaat G : gerak badan teratur dan susuai kemampuan I : ikuti nasihat dokter dan perawat

A : awasi kesehatan dengan pemeriksaan secara

berkala

(10)

Preventif

Mencakup pencegahan primer, sekunder, dan tersier

Melakukan pencegahan primer, meliputi pencegahan pada lansia sehat, terdapat factor risiko, tidak ada

penyakit, dan promosi kesehatan

Jenis pelayanan pencegahan primer adalah sebagai berikut: konseling (berhenti merokok dan minuman beralkohol), dukungan nutrisi, exercise, keamanan di dalam dan sekitar rumah, manajamen stress dan

penggunaan medikasi yang tepat.

Melakukan pencegahan sekunder, meliputi pemeriksaan terhadap penderita tanpa gejala hingga penderita yang mengidap faktor risiko: kontrol hipertensi, deteksi dan

pengobatan kanker, screening (pemeriksaan rectal, mammogram, papsmear, gigi mulut, dan lain-lain).

Melakukan pecegahan tersier, dilakukan setelah

terdapat gejala penyakit dan cacat: mencegah cacat bertambah dan ketergantungan, serta perawatan

bertahap, tahap (1). Perawatan di rumah sakit, (2).

Rehabilitasi pasien rawat jalan, (3). Perawatan jangka panjang.

(11)

Jenis pelayanan pencegahan tersier :

Mencegah berkembangnya gejala dengan memfasilitasi rehabilitasi dan membatasi katidakmampuan akibat kondisi kronis.

Misalnya osteoporosis atau inkontinensia urune/fekal.

Mendukung usaha untuk

mempertahankan kemampuan berfungsi.

(12)

Early diagnosis and prompt treatment

Diagnosis dini dapat dilakukan oleh lansia sendiri atau petugas professional atau petugas institusi:

Oleh lansia sendiri dengan melakukan tes diri, screening kesehatan, memanfaatkan kartu menuju kesehatan (KMS) lansia,

memanfaatkan buku kesehatan pribadi (BKP), serta penandatanganan kontrak kesehatan.

Oleh petugas professional /tim:

Pemeriksaan status fisik

Wawancara masalh masa lalu dan saat ini

Obat yang dimakan atau diminum

Riwayat keluarga atau lingkungan sosial

Kebiasaan merokok atau minuman beralkohol

Pemeriksaan fisik diagnostik seperti pemeriksaan darah lengkap, pemeriksaan pelvis dan rectum, gerakan sendi, kekuatan otot, penglihatan dan pendengaran, dll.

Skrining kesehatan meliputi berat dan tinggi badan, kolestrol dan tumor

Pemeriksaan status mental dan psikologis. Status mental terdiri atas pengkajian memori, perhatian, orientasi, komunikasi, dan perilaku.

Pemeriksaan status fungsi tubuh apakah mandiri (independent), kurang mandiri (partially), ketergantungan (dependent).

(13)

Disability limitation

Kecacatan adalah kesulitan dalam memfungsikan kerangka, otot, dan system syaraf.

Penggolongannya berupa hal-hal di bawah ini :

Kecacatan sementara (dapat dikoreksi)

Kecacatan menetap (tak bias dipulihkan)

Langkah-langkah yang dilakukan adalah pemeriksaan, identifikasi masalah,

perencanaan, pelaksanaan dan

penilaiaan.

(14)

Rehabilitation

Pelaksana tim rehabilitas (petugas medis, paramedic dan non-paramedis)

Prinsip: pertahankan kenyamanan lingkungan, istirahta, dan aktivitas mobilisasi

Pertahankan kecukupan nutrisi

Pertahankan fungsi pernafasan

Pertahankan fungsi pencernaan, saluran kemih, psikososial, dan komunikasi

Mendorong pelaksanaan tugas

(15)

Upaya rehabilitasi penglihatan berkurang atau tidak bisa melihat:

Membaca dengan jarak yang sesuai menggunkan kaca pembesar atau kacamata baca yang cocok

Jalan pada siang hari menggunakan topi besar dan kacamata hitam karena pengaruh sinar matahari

Memberikan bacaan dengan tulisan diperbesar agar mudah terbaca dan terlihat

Pencahayaan yang cukup terang untuk ruangan dan lampu baca

Menfasilitasi tongkat ketika jalan-jalan

Menggunakan peralatan yang bisa berbunyi atau berbicara

Mengisi aktivitas dengan keterampilan tangan seperti menyulam

Menggunakan alat bantu untuk menulis

(16)

Upaya rehabilitasi bagi lansia dengan pendengaran berkurang atau tidak bisa mendengar

Mendengar dan berbicara dengan jarak dekat, berhadapan, suara agak keras dan menggunakan gerakan tangan dan

kepala

Menggunkan alat bantu dengar bagi

lansia yang mengalami gangguan tuli

ketika di rumah atau di tempat ramai

(17)

Upaya rehabilitasi bagi lansia dengan keterbatasan pergerakan atau immobilisasi

Menggunakan tongkat atau kursi roda untuk melatih jalan

Melatih menggunakan sandal dan sepatu

Mengajarkan cara duduk yang baik di kursi roda

Menggunakan alat makan, alat masak, yang dimodifikasi agar lebih mudah menggunkannya

Menggunakan pispot

Toioet dengan tempat duduk yang berlubang agar mudah buang air besar

Melatih ROM pasif dan aktif

Melatih lansia bergerak dari tempat tidur ke kursi roda kemudian dari kursi roda ketempat duduk tangan

memegang bawah aksila klien, sedangkan klien

memegang bahu perawat

(18)

Upaya rehabilitasi bagi lansia dengan kepikunan (demensia)

Jika ada yang lupa, ingatkan dan bantu lansia misalnya, tidak tahu tempat buang air kecil

Ingatkan hari, tanggal, bulan, tahun serta latih untuk mencoret lewat kalender

Buat catatan untuk nomor telpon penting

Melatih mengingat dengan memperlihatkan album pada orang-orang yang dikenal

Memperkenalkan keluarga kembali dan diajak berkomunikasi

Mencatat setiap pesan, siapkan obat pada

tempat yang sudah ada lebelnya

(19)

Isu- isu yang mempengaruhi Kondisi Panjangnya Usia pada manusia (Hurlock, 1980) :

Keturunan

Karakteristik tubuh

Kondisi tubuh pada umumnya

Sex, ras, letak geografis

Tingkat social ekonomi, inteligensi

Pendidikan, merokok-miniman keras

Status perkawinan, efisiensi, kecemasan

Pekerjaan, kebahagiaan

(20)

Sekian dan Terima Kasih

Referensi

Dokumen terkait

Pada grafik ini dapat terlihat bahwa daya pembangkit memiliki tren yang berbentuk kurva.Efisiensi tertinggi terjadi ketika nilai P3 berada pada tekanan eksisting dengan

Sistem dan tata pamong pimpinan program studi Ekonomi Pembangunan dalam kaitannya dengan sistem tata pamong yang kredibel, transparan, akuntabel, bertanggung jawab,

Dari pembahasan di atas terlihat bahwa populasi atau kerapatan populasi berpengaruh nyata terhadap sebagian besar variabel pertumbuhan, hasil, dan komponen hasil tanaman

Dengan melihat berbagai pertimbangan diatas, kelima sistem tersebut mempunyai beberapa segi keuntunagan dan kerugiannya, namun dengan lebih mempertimbangkan bahwa bentuk tapak yang

Berdasarkan data absorbansi larutan standar Natrium diklofenak yang diperoleh dari hasil pengukuran secara spektrofotometri UV-Vis, dilakukan pembuatan

Dari hasil penelitian dan pembahasan uraian dari bab- bab sebelumnya yang dilakukan oleh peneliti pada perancangan sistem Aplikasi Mobile Try Out Matematika SMK

Dalam kegiatan penyuluhan, kondisi status sosial petani yang terlihat di lapangan memungkinkan petani untuk dapat lebih dimotivasi agar mau mengakses berbagai

Kemandirian merupakan suatu sikap individu yang diperoleh secara komulatif selama perkembangan, dimana individu akan terus belajar untuk bersikap mandiri dalam menghadapi