DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR... i
DAFTAR ISI... iii
DAFTAR TABEL... iv
DAFTAR GAMBAR... v
DAFTAR NOTASI... viii
BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakangMasalah………. 1
B. PerumusanMasalah………. 3
C. PembatasanMasalah……… 3
D. Tujuan………. 4
E. Manfaat……… 4
F. MetodePenelitian……… 4
G. SistematikaLaporan……… 5
BAB II LANDASAN TEORI A. DasarKelistrikan……… 7
B. TipeListrikdanSifat-sifatnya……… 9
C. ArusTegangandanTahananpadaRangkaian………... 12
D. Hukum Ohm………... 17
E. TinjauanUmumKelistrikanBody………. 18
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
G. Macam-macam Bola LampudanTitikPenguncipada Bola Lampu….. 45
BAB III ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Data Spesifikasi Bola Lampu……… 50 B. Cara Kerja, PerhitunganKuatArus, UkuranKabeldanFuse yang
Digunakan………. 51 C. AnalisisMasalah………... 72 D. Pembahasan……….. 77
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
DAFTAR TABEL
2.1 Satuan Tegangan Listrik……… 14
2.2 Satuan Pengukuran Tahanan Listrik……….. 15
2.3 Satuan Daya Listrik……… 16
2.4 Luas Penampang Kawat dan Arus yang Diperbolehkan………… 20
2.5 Kode Warna Kabel……….. 20
2.6 Simbol Konektor 1……….. 23
2.7 Simbol Konektor 2……….. 23
2.8 Spesifikasi fuse………... 31
3.1 Spesifikasi Lampu……….. 50
DAFTAR GAMBAR
2.1 Komposisi Benda-benda………... 7
2.2 Kompisisi Air……….... 8
2.3 Atom Hidrogen………...... 8
2.4 Listrik Statis Pada Benda……….. 9
2.5 Pergerakan Elektron Bebas………... 10
2.6 Listrik Arus Searah (DC)……….. 11
2.7 Listrik Arus Bolak-balik (AC)……….. 11
2.8 Simulasi Arus Listrik……… 12
2.9 Ilustrasi Tegangan Listrik………...... 13
2.10 Contoh Aliran Tegangan………...... 16
2.11 Junction Block (J/B) dan Relay Block (R/B)………... 21
2.12 Konektor (Connector)………..…………...... 22
2.13 Simbol Konektor pada Diagram Kelistrikan……...…………...... 24
2.14 Mengecek, Membuka dan Memasang Konektor……… 25
2.15 Saklar Putar (Rotary Switch)..……… 26
2.16Saklar Tekan (Push Switch)……… 26
2.17 Saklar Tuas (Lever Switch)………...... 27
2.18Temperature Switch……….…………..... 27
2.19 Konstruksi dan Cara Kerja dari RelayElektromagnetik…………...……. 28
2.20 TipeRelay………... 29
2.22 Fuse………. 31
2.23 Circuit Breaker……….. 32
2.24 Lokasi Komponen Sistem Penerangan………. 34
2.25 Lokasi Komponen Sistem Penerangan………. 35
2.26 Dimmer Switch……….. 36
2.27 Tipe Bola Lampu Besar……… 37
2.28 Cara Memegang Lampu Quartiz……… 38
2.29 Diagram Gambar Distribusi Lampu………. 38
2.30 SaklardanNyalaLampuSenja……… 39
2.31 Lampu Rem………... 39
2.32 Lampu Tanda Belok………. 40
2.33 Lampu dan Switch Lampu Hazard………. 40
2.34 Lampu Plat Nomor……… 41
2.35 Lampu Mundur (Tail Light)……… 42
2.36 Fog Lamp……… 43
2.37 Lampu Kabin……… 44
2.38 Lampu Instrument Panel………. 45
2.39 Jenis Bola Lampu Single-end………. 45
2.40 Mengganti Bola Lampu……… 46
2.41 Bola Lampu Widge-base………. 47
2.42Memasang dan Melepas Bola Lampu……… 47
2.43 Bola lampu dengan Ujung Ganda……… 48
3.1 Lampu Kepala………. 51
3.2 Rangkaian Lampu Kepala……….. 52
3.3 Jenis dan Kode Soket Lampu Kepala………. 53
3.4 Lampu Tanda Belok/ Lampu Hazard……….. 56
3.5 Rangkaian Lampu Tanda Belok dan Lampu Hazard (OFF)…. 57 3.6 Rangkaian Lampu Tanda Belok (ON Right)……….. 58
3.7 Rangkaian Lampu Tanda Belok (ON Left)……… 60
3.8 Rangkaian Lampu Hazard………. 62
3.9 Rangkaian Lampu Rem (Stop Light)………. 63
3.10 Rangkaian Lampu Belakang (Taillight)……… 65
3.11 Rangkaian Fog Lamp……… 68
3.12 Rangkaian Lampu Mundur………... 70
3.13 Lampu Kepala………... 73
3.14 Analisis Rangkaian Lampu Kepala………... 74
3.15 Fuse……….. 75
3.16 Head Lamp……….. 76
DAFTAR NOTASI
V = Tegangan listrik yang diberikan pada sirkuit/ rangkaian dalam Volt (V).
I = Arus yang mengalir pada sirkuit dalam Ampere (A).
R = Hambatan/ tahanan pada sirkuit dalam Ohm (Ω).
P = Daya listrik (Watt).
t = Waktu (Sekon).
V1 = Tegangan Pertama.
R1 = Hambatan Pertama.
I1 = Arus Pertama.
Singkatan-singkatan:
A = Ampere.
AC = Alternating Curent.
ACC = Accessories.
C/B = Circuit Breaker.
IG = Ignition.
KW = Kilo Watt.
LH = Left Hand.
RH = Right Hand.
ST = Starter.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan duniaotomotifpada kendaraan semakin variatif dan
inovatif, tetapi tidak terlepas dari itu juga tetap memperhatikan peraturan
dalam spesifikasi kendaraan tersebut, sesuai dengan peraturan pemerintah
yang ada, seperti halnya pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 44 Tahun 1993 Bab II Paragraf 1 Pasal 3 tentang kontruksi kendaraan
bermotor yang meliputi rangka landasan, motor penggerak, sistem
pembuangan, penerus daya, alat kemudi, sistem roda-roda, sistem suspensi,
sistem rem, lampu-lampu dan alat pemantul cahaya serta komponen
pendukung.
Inti dari tujuan peraturan pemerintah tersebut adalah untuk menunjang
kenyamanan dan keselamatan dalam kendaraan. Seperti halnya pada sistem
penerangan (lampu-lampu dan pemantul cahaya) yang bertujuan untuk
memberikan kenyamanan/kemudahan mengemudi dimalam hari dan
meningkatkan keselamatan bagi pengemudi itu sendiri ataupun pengguna
jalan lainnya dengan memberikan penyinaran melalui pantulan cahaya dengan
kualitas tertentu agar objek dapat dilihat dengan jelas dan untuk memberikan
Sistem penerangan terbagi dalam beberapa bagian dan memiliki tujuan
masing-masing diantaranya adalah lampu depan (head light)yang bertujuan
untuk memberikan cahaya penerangan pada bagian depan kendaraan, lampu
belakang (tail light)yang bertujuan untuk memberikan penerangan dan isyarat
bagi pengendara lain yang berada dibelakang, lampu rem/
stopmemberiisyaratkendaraanberjalanlambatatauakanberhentidanmencegahter
jadinyabenturandengankendaraan lain dibelakangsaatmelakukanpengereman,
lampu senja/
jaramemberiisyaratadanyasertalebarnyasebuahkendaraanpadamalamharibagip
engendaralainnyabaik yang adadidepanmaupundibelakang, lampu tanda
belok(turn signal light)memberiisyaratkepadapengendaralain,
bahwapengendaraakanberbelokataupindahjalur.
Kelengkapansistempeneranganini,
diwajibkanadapadasetiapkendaraanrodaempat, sepertihalnyaterdapatpada
Toyota TGN 40, karenakendaraaninidisampingmemilikiteknologi yang
cukupcanggih,
diwajibkanjugamemilikitingkatkeamanandenganadanyasistemkelistrikan agar
kendaraaninitidakmembahayakanpengendaradanpengendaralainnya.
Sistemkelistrikaniniharusdilakukanperawatandanpemeriksaansecaraberkala
agar
inimemilikibeberapamasalahdiantaranyalampubelakangkanantidakmenyala
yang menyebakankedipanlamputandabelokbagiandepanberkedipcepat,
lampukepalatidakmenyalasebelah, lampukabintidakmenyaladenganbenar,
danbola lampu yang tidaksesuaidenganspesifikasi.
Berdasarkanmasalahtersebutmakapenulismencobauntukmembuatpenelitianpad
a Toyota TGN40 yang berjudul “AnalisisKerusakanSistemKelistrikanpada
Toyota TGN40 Tipe V Tahun 2004”.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkanlatar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka
penulis dapat merumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apasebabnyalampubelakangkananmati?
2. Kenapalampu kabin (switch door) tidak menyala dengan benar?
3. Apadampakdari bola lampu yang tidak sesuai dengan spesifikasi?
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkanketerbatasan yang dimiliki penulis, baik dalam hal biaya,
waktu dan tenaga, dan disebabkan pula di dalam masalah kopling manual
banyak aspek yang dapat dibahas dan hal-hal tersebut mempunyai hubungan
yang saling terkait, maka dalam penulisan laporanpraktekindustri ini, penulis
2. Analisisperhitungankuatarus yang masukkesetiapsistemlampukepala,
lamputandabelok, lampubelakang, lampumundur, lampu plat nomordanfog
lamp.
3. Analisiskerusakanlampukepalakananmenyaladanlampukepalakirimati/tidak
menyala.
D. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai pada penulisan tugas akhir adalah:
1. Untuk mengetahui penyebab lampu belakangkananmati.
2. Untuk mengetahui penyebab lampu kabin (switch door) tidak menyala
dengan benar.
3. Untuk mengetahui dampak bola lampu yang tidak sesuai dengan
spesifikasi.
E. Manfaat Penelitian
Laporan tugas akhir inidiharapkandapatmemberikanmanfaatdiantaranya:
1. Dapat mengetahui penyebab lampu belakangkanantidakmenyala.
2. Dapat mengetahui penyebab lampu kabin (switch door) tidak menyala
dengan benar.
3. Dapat mengetahui dampak bola lampu yang tidak sesuai spesifikasi.
Metode penulisan ini yang penulis gunakan untuk melakukan analisis
pada sistem penerangan ini, yaitu:
1. Metode literature, yaitu penulisan sebagai bahan pustaka dan sebagai
bahan dalam melakukan penulisan tugas akhir ini yang berjudul analisis
sistem penerangan pada kendaraan Toyota TGN40 Tipe V Tahun 2004.
2. Metode dokumentasi, yaitu penulis mengumpulkan data secara tertulis.
3. Metode interview, yaitu penulis melakukan tanya jawab secara langsung
kepada orang yang lebih mengerti tentang sistem penerangan.
4. Metode teknis, yaitu pelaksanaan praktek secara langsung dilapangan.
5. Metode observasi, yaitu penulis melakukan pengamatan secara langsung
terhadap objek yang penulis teliti, sebagai bahan penganalisaan.
G. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan yang berperan sebagai pedoman dalam
penyusunan penulisan tugas akhir, agar lebih terarah dan terstruktur secara
sistematik adalah sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini mengemukakan tentang landasan pemikiran, identifikasi
masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan.
Bab ini mengemukakan tentang landasan teori dan referensi yang
melandasi analisis ini.
BAB III ANALISIS SISTEM PENERENGAN PADA TOYOTA TGN40
TIPE V TAHUN 2004
Bab ini berisi tentang,
analisislampukepalakirimenyaladankananmati,analisiskuatarusdananalisislam
putandabelokberkedipcepatpada Toyota TGN40 Tipe V Tahun 2004.
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini yang berisikan kesimpulan dan saran-saran yang perlu, serta
merupakan penutup dari laporan tugas akhir ini.
DAFTAR PUSTAKA
1
BAB IV
Kesimpulan dan Saran
A. Kesimpulam
1. Setelah dilakukan analisa pada kendaraan tersebut ternyata penyebab
lampu belakang kanan mati yaitu karena salah satu kabel pada soket
male lampu belakang terlepas.
2. Lampu kabin pada switch door tidak menyala dengan benar
disebabkan karena switch door belakang kanan rusak yang
menyebabkan arus negatif/ massa tidak dapat mengalir dikarenakan
switch door rusak/mati.
3. Apabila pemakaian bola lampu yang tidak sesuai standar maka akan
mengakibatkan reflektor berwarna kekuningan,dapat menyilaukan
pengendara lain, jugaakanberdampakpadakabeldansekring yang
digunakan.
B. Saran
1. Lakukanlah perawatan berkala pada sistem kelistrikan karena akan
berakibat fatal apabila sistem kelistrikan pada kendaraan mati.
2. Perhatikan spesifikasi komponen pada saat penggantian bola lampu,
sekring dan komponen kelistrikan lainnya karena dapat menyebabkan
kerusakan kembali/ lebih fatal kepada sistem kelistrikan tersebut.
3. Lakukan perbaikan atau perawatan kelistrikan kepada orang yang ahli/
DAFTAR PUSTAKA
…. PeraturanPemerintahNomor 44 Tahun 1993
http://www.expat.or.id
Anwarunimed.ModulKelistrikan SMK
Otomotifhttp://ml.scribd.com/doc/40527675/kelistrikan-otomotif
Daihatsu.(2004). Training Manual Intermediate 2 Dasar-dasarKelistrikan. Jakarta: Astra Daihatsu Motor.
Dese FaizalFazri. (2010). AnalisisPerawatanSistemPenerangandanLampuIsyaratPada Toyota Kijang LSX Tahun 1998.TugasAkhir. Bandung: FPTK UPI
Nana SumarnadanTatangPermana (2007) Job Sheet Kelistrikan I. Bandung : JPTM FPTK UPI.
Tim Penyusun. (2009). PedomanPenulisanKaryaIlmiah. Bandung: UniversitasPendidikan Indonesia
Toyota Motor Corporation. (2003). Team 21 Diagnosis Technical Electrical. Jakarta: Training Center, Toyota Astra Motor
Toyota. (1996). New Step ITraining Manual. Jakarta: Training Center: Toyota Astra Motor.