• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Perbandingan Economic Value Added (EVA) dan Financial Value Added (FVA) Sebagai Alat Ukur Penilaian Kinerja Keuangan pada Industri Pariwisata, Hotel dan Restoran yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Perbandingan Economic Value Added (EVA) dan Financial Value Added (FVA) Sebagai Alat Ukur Penilaian Kinerja Keuangan pada Industri Pariwisata, Hotel dan Restoran yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2014."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

viii Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK

Pertumbuhan ekonomi yang semakin pesat menimbulkan persaingan di industri Pariwisata, Hotel dan Restoran. Yang kemudian menuntut perusahaan untuk tetap berada dalam performa terbaiknya dan melakukan pengukuran kinerja keuangan. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis perbandingan Economic Value Added (EVA) dan Financial Value Added (FVA) sebagai alat ukur penilaian kinerja keuangan pada industri Pariwisata, Hotel dan Restoran yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2012-2014.

Metode pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah Non

Probability Sampling dengan teknik Purposive Sampling. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa hanya pada tahun 2014 perusahaan mampu menciptakan nilai tambah ekonomi dan nilai tambah finansial karena hasil EVA dan FVA bernilai positif.

Berdasarkan hasil analisis EVA dan FVA terlihat bahwa nilai FVA lebih besar dibandingkan dengan EVA. Jadi perusahaan lebih baik menggunakan metode FVA dalam melakukan perhitungan laba, karena metode FVA memperhitungkan kontribusi

asset tetap dalam menghasilkan keuntungan bersih perusahaan yaitu depresiasi yang

dimasukkan sebagai faktor penambah asset, dengan semakin meningkatnya depresiasi perusahaan 4akan menyebabkan FVA perusahaan meningkat pula. Sedangkan EVA tidak memasukkan kontribusi dari asset tetap dalam perhitungan laba ekonominya. Jadi EVA hanya mengukur kemampuan laba operasi setelah pajak (NOPAT) untuk menutupi biaya modal yang dikeluarkan perusahaan untuk memperoleh tambahan modalnya.

(2)

ix Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT

Economic growth is exponential cause competition in tourism industry, Hotel and Restaurant. Which then calls for companies to remain in the best performance and perform the measurement of the financial performance. The purpose of this research is to analyze the comparison of Economic Value Added (EVA) and Financial Value Added (FVA) as a measurement of financial performance assessment on tourism industry, Hotel and Restaurant listed in Indonesia Stock Exchange (BEI) 2012-2014 period.

The sampling method used in this research is Non Probability Sampling purposive sampling techniques. Analysis methods used in this research is a descriptive analysis method. The results of this research shows that only in the year 2014 the company is able to create economic value added and financial value added because of the results of EVA and FVA positive value.

Based on the analysis of EVA and seen that the FVA FVA value greater than with EVA. So the company better use FVA method in doing the calculation of spider, because FVA method calculate the contribution of fixed assets in producing a net profit of the company namely depreciation is inserted as a factor multipliers asset, with increasing depreciation the company will cause increased company FVA again. While EVA did not include the contribution of the asset remains in the calculation of economic profit. So EVA only measures the ability operating profit after tax (NOPAT) to cover the cost of capital that issued the company to obtain additional capital.

(3)

x Universitas Kristen Maranatha DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN JUDUL ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

SURAT PENGESAHAN ... iv

SURAT PENYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... v

KATA PENGANTAR ... vi

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian………. 1

1.2 Identifikasi Masalah………. 5

1.3 Tujuan Penelitian……….. 5

1.4 Manfaat Penelitian……… 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Pustaka..……….... 7

2.1.1 Pengertian dan Tujuan Laporan Keuangan.……… 7

2.1.2 Jenis-Jenis Laporan Keuangan……… 8

2.1.3 Analisis Laporan Keuangan..……….. 9

2.1.4 Kinerja Keuangan .……….. 10

2.1.4.1 Tujuan Pengukuran Kinerja Keuangan.……... 10

2.1.4.2 Kinerja Keuangan Konvensional.……… 11

2.1.4.3 Kinerja Keuangan Modern……...……… 13

2.1.5 Economic Value Added (EVA)……… 16

2.1.5.1 Komponen EVA………..………..…. 17

2.1.5.2 Keunggulan dan Kelemahan EVA………..…… 19

2.1.6 Financial Value Added (FVA)……… 20

2.1.6.1 Komponen FVA………..……… 20

2.1.6.2 Keunggulan dan Kelemahan FVA……….. 21

2.1.7 Penelitian Terdahulu……… 24

2.1.8 Rerangka Teoritis………. 29

2.2 Rerangka Pemikiran..……… 30

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian………. 31

(4)

xi Universitas Kristen Maranatha

3.3 Definisi Operasional Variabel………... 33

3.4 Teknik Pengumpulan data………... 34

3.5 Metode Analisis Data………... 34

3.5.1 Economic Value Added (EVA)….……….. 34

3.5.2 Financial Value Added (EVA)….……… 36

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian………. 38

4.5.1 Economic Value Added (EVA)….……… 38

4.5.2 Financial Value Added (EVA)….………. 44

4.2 Pembahasan………... 51

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan……… 53

5.2 Keterbatasan Penelitian………. 54

5.3 Implikasi Penelitian..………. 55

5.4 Saran……….. 56

DAFTAR PUSTAKA………. 57

(5)

xii Universitas Kristen Maranatha DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Rerangka Teoritis……… 29

(6)

xiii Universitas Kristen Maranatha DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu……….. 25

Tabel 3.1 Daftar Perusahaan………...………... 32

Tabel 3.2 Definisi Operasional Variabel (DOV)………... 33

Tabel 4.1 Perhitungan EVA. ……… 40

(7)

xiv Universitas Kristen Maranatha DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Laporan Keuangan……….……… 59

(8)

1 Universitas Kristen Maranatha BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pada saat ini persaingan bisnis di Indonesia semakin ketat, terutama pada perusahaan sektor jasa. Salah satu perusahaan sektor jasa yang menjadi andalan Indonesia adalah industri pariwisata, hotel dan restoran yang mampu menjanjikan pertumbuhan ekonomi yang cepat. Peranan sektor pariwisata dalam meningkatkan perekonomian negara dan kesejahteraan masyarakat tidak dapat diragukan lagi karena perkembangan industri pariwisata, hotel dan restoran membuka kesempatan kerja, meningkatkan pendapatan dan taraf hidup masyarakat. Perusahaan yang bergerak di bidang pariwisata, hotel dan restoran memiliki prospek yang tinggi untuk dikembangkan dan memiliki peluang investasi yang bagus.

(9)

2 Universitas Kristen Maranatha pada kenyataannya tanggung jawab perusahaan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemilik perusahaan saja. Selain memperkirakan strategi apa yang harus digunakan untuk mempertahankan pangsa pasar, perusahaan juga ditantang untuk mampu meningkatkan nilai ekonomis bagi para investor dengan cara meningkatkan keuntungan tanpa menambah modal, mengurangi pemakaian modal, dan melakukan investasi pada proyek-proyek dengan tingkat pengembalian tinggi. Kemampuan perusahaan dalam mengelola modal dapat dilihat dari pengukuran kinerja perusahaan. Berbagai aspek perlu dipertimbangkan dalam pengukuran kinerja, terutama pihak yang menginvestasikan dananya.

Rasio keuangan sebagai alat pengukuran kinerja mempunyai beberapa kelemahan antara lain mengabaikan adanya biaya modal, kontribusi fixed asset, dan nilai kapitalisasi pasar atas saham yang diterbitkan sehingga sulit untuk mengetahui apakah perusahaan telah menciptakan nilai tambah atau tidak. Pengukuran kinerja keuangan perusahaan dapat dilakukan dengan menggunakan metode yang berbasiskan nilai tambah yang lebih realistis dan mendukung penyajian laporan keuangan, sehingga para pemakai laporan keuangan dapat dengan mudah mengambil keputusan. Menurut Harahap (2004), laporan keuangan adalah media informasi yang merangkum semua aktivitas perusahaan. Jika informasi ini disajikan dengan benar, informasi tersebut sangat berguna bagi siapa saja untuk mengambil keputusan tentang perusahaan yang dilaporkan tersebut.

(10)

3 Universitas Kristen Maranatha dengan menggunakan Economic Value Added (EVA) yang mencoba mengukur nilai tambah yang dihasilkan suatu perusahaan dengan cara mengurangi biaya modal yang timbul sebagai akibat investasi yang dilakukan. EVA yang positif menunjukkan bahwa manajemen perusahaan berhasil meningkatkan nilai perusahaan bagi pemilik perusahaan sesuai dengan tujuan manajemen keuangan memaksimumkan nilai perusahaan sedangkan EVA yang negatif menunjukkan bahwa kinerja keuangan perusahaan tidak sehat, karena manajemen perusahaan tidak bisa memberikan nilai tambah (Sawir, 2003).

Selain EVA, dikembangkan pula metode lain yaitu Financial Value Added (FVA) dimana FVA merupakan selisih antara laba operasi setelah pajak (NOPAT) dengan Equivalent Depreciation yang telah dikurangi dengan penyusutan. Hasil perhitungan FVA yang positif menunjukkan bahwa keuntungan bersih dan penyusutan dapat menutupi equivalent depreciation. Jika FVA yang diperoleh bernilai positif maka perusahaan akan dapat meningkatkan pengembalian atas modal yang telah ditanamkan di dalam perusahaan sehingga akan dapat meningkatkan kekayaan pemegang saham. Metode ini mempertimbangkan kontribusi dari fixed asset dalam menghasilkan keuntungan bersih perusahaan. Jika FVA yang diperoleh bernilai negatif menunjukkan bahwa tidak terjadi pertambahan nilai finansial bagi perusahaan (Iramani, 2005).

(11)

4 Universitas Kristen Maranatha “Analisis Kinerja Keuangan berdasarkan EVA dan FVA pada PT. Perkebunan

Nusantara IV Medan periode 2003-2007”. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa EVA tahun 2003 dan 2005 menunjukkan nilai positif yang artinya perusahaan mampu menciptakan nilai tambah ekonomis. Sedangkan hasil perhitungan FVA tahun 2003-2007 menunjukkan nilai positif kecuali tahun 2006.

Penelitian serupa dilakukan oleh Suryaningrat (2010) dengan judul “Analisis kinerja perusahaan berdasarkan Economic Value Added (EVA) dan Financial Value

Added (FVA) pada PT. Tirta Utama Jaya periode 2005-2009”. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa nilai EVA positif pada tahun 2005 yang menunjukkan manajemen mampu menciptakan nilai tambah bagi perusahaan. Sedangkan pada tahun 2006-2009 nilai EVA perusahaan negatif, yang mengindikasikan bahwa manajemen perusahaan belum mampu menciptakan nilai tambah ekonomi perusahaan, sedangkan hasil perhitungan nilai FVA pada perusahaan dari tahun 2005-2009 menunjukkan nilai yang positif.

Penelitian yang dilakukan oleh Ulfah (2010) dengan judul “Perbedaan Kinerja Keuangan Dengan Menggunakan Economic Value Added (EVA) dan Market Value

Added (MVA) pada PT. Telkom Tbk dan PT. Indosat Tbk periode 2005-2009

mendapatkan hasil bahwa kinerja PT. Telkom, Tbk dan PT Indosat, Tbk yang diukur dengan menggunakan metode EVA dan MVA bernilai positif.

(12)

5 Universitas Kristen Maranatha Keuangan Pada Industri Pariwisata, Hotel dan Restoran yang Terdaftar di

Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2012-2014”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan di atas, maka dirumuskan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana kinerja keuangan industri pariwisata, hotel dan restoran yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan menggunakan Economic Value Added (EVA) periode 2012-2014 ?

2. Bagaimana kinerja keuangan industri pariwisata, hotel dan restoran yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan menggunakan Financial Value Added (FVA) periode 2012-2014 ?

3. Bagaimana perbandingan Economic Value Added (EVA) dan Financial Value

Added (FVA) sebagai alat ukur penilaian kinerja keuangan pada industri

pariwisata, hotel dan restoran yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2012-2014 ?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan di atas, maka tujuan penelitian sebagai berikut :

(13)

6 Universitas Kristen Maranatha 2. Mengetahui kinerja keuangan industri pariwisata, hotel dan restoran yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan menggunakan Financial Value Added (FVA) periode 2012-2014.

3. Menganalisis perbandingan Economic Value Added (EVA) dan Financial Value

Added (FVA) sebagai alat ukur penilaian kinerja keuangan pada industri

pariwisata, hotel dan restoran yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2012-2014.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan berguna dan bermanfaat bagi : 1. Perusahaan

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi penilaian kinerja perusahaan berdasarkan nilai Economic Value Added (EVA) dan Financial Value

Added (FVA).

2. Investor

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi dan masukan kepada para investor dalam menanamkan modalnya pada perusahaan dengan melihat metode

Economic Value Added (EVA) dan Financial Value Added (FVA).

3. Akademisi

(14)

54 Universitas Kristen Maranatha BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan mengenai penilaian kinerja keuangan dengan menggunakan pendekatan EVA dan FVA, maka selanjutnya dapat ditarik kesimpulan bahwa :

1. Berdasarkan hasil analisis EVA, ke 14 perusahaan Subsektor Pariwisata, Hotel dan Restoran pada tahun 2012-2013 belum mampu menciptakan nilai tambah bagi perusahaannya, hal ini terlihat dari nilai rata-rata EVA perusahaan yang bernilai negatif. Namun pada tahun 2014 terjadi peningkatan EVA sehingga nilai yang diperoleh menjadi positif dan menciptakan nilai tambah bagi perusahaannya. Keberhasilan ini dikarenakan laba operasi setelah pajak (NOPAT) telah mampu menutupi biaya modal yang dikeluarkan oleh perusahaan, artinya manajemen telah mampu menciptakan nilai tambah ekonomi bagi perusahaannya.

2. Berdasarkan hasil analisis FVA, ke 14 perusahaan Subsektor Pariwisata, Hotel dan Restoran pada tahun 2012-2013 mengalami penurunan rata-rata nilai FVA namun masih bernilai positif. Pada tahun 2014 FVA kembali meningkat dari tahun sebelumnya, ini menjelaskan bahwa manajemen perusahaan telah mampu menciptakan nilai tambah finansial bagi perusahaannya, karena rata-rata nilai FVA dari tahun 2012-2014 selalu bernilai positif.

(15)

55 Universitas Kristen Maranatha FVA dalam melakukan perhitungan laba, karena metode FVA memperhitungkan kontribusi asset tetap dalam menghasilkan keuntungan bersih perusahaan yaitu depresiasi yang dimasukkan sebagai faktor penambah asset, dengan semakin meningkatnya depresiasi perusahaan akan menyebabkan FVA perusahaan meningkat pula. Sedangkan EVA tidak memasukkan kontribusi dari asset tetap dalam perhitungan laba ekonominya. Jadi EVA hanya mengukur kemampuan laba operasi setelah pajak (NOPAT) untuk menutupi biaya modal yang dikeluarkan perusahaan untuk memperoleh tambahan modalnya.

5.2 Keterbatasan Penelitian

1. Penelitian ini dilakukan dalam periode 2012-2014. Dengan ukuran sampel 42 sampel. Untuk penelitian selanjutnya, hendaknya perlu memperbesar ukuran sampel misalnya dengan menambah periodisasi penelitian sehingga diperoleh sampel yang lebih besar dan memberikan kemungkinan yang lebih besar untuk memperoleh kondisi yang sebenarnya.

2. Penelitian ini menggunakan dua metode pengukuran kinerja keuangan yaitu

Economic Value Added (EVA) dan Financial Value Added (FVA). Penelitian

selanjutnya dapat menggunakan metode lain, tidak hanya EVA dan FVA melainkan bisa menggunakan MVA dan juga REVA.

5.3 Implikasi Penelitian

(16)

56 Universitas Kristen Maranatha Karena berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, empat belas perusahaan yang dianalisis walaupun sedang mengalami perkembangan yang pesat namun masih belum bisa memberikan nilai tambah dari dua metode yang digunakan.

5.4 Saran

Adapun saran-saran yang dapat penulis berikan sebagai bahan masukan bagi pihak perusahaan adalah sebagai berikut :

1. Agar perusahaan lebih memperhatikan metode kinerja keuangan perusahaan, hal ini dimaksudkan agar perusahan dapat lebih mudah untuk menilai kinerja keuangan perusahaan.

(17)

57 Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA

Alverniatha, Nora dan Samuel Dossugi. (2010). Analisis Perbandingan Economic

Value Added (EVA) dan Financial Value Added (FVA) Sebagai Alat Ukur

Penilaian Kinerja Keuangan Pada Industri Perkebunan di Bursa Efek Indonesia.

Journal of Applied Finance and Accounting, hal 75-93.

Bakar, A. (2010). Analisis Perbandingan Kinerja Perusahaan Telekomunikasi dengan Menggunakan EVA, REVA, FVA, dan MVA. Jurnal Rekaraya Institut

Teknologi Nasional. 19-27.

Brigham, Eugene. (2001). Manajemen Keuangan Edisi Kedelapan. Jakarta : Erlangga. Darsono. (2009). Manajemen Keuangan. Jakarta: Nusantara Consulting.

Gulo, Wilmar dan WIta Juwita. (2011). Analisis Economic Value Added (EVA) dan

Market Value Added (MVA) Sebagai Alat Pengukur Kinerja Keuangan PT. SA,

Vol. II, No.2.

Harahap, Sofyan Syafri. (2002). Teori Akuntansi. Jakarta : Salemba Empat.

Horne, James C. Van dan John M Wachowicz. (2007). Prinsip-prinsip manajemen

keuangan. Edisi 12, Buku 2. Bandung : Salemba Empat.

Iramani, Rr. dan Erie Febrian. (2005). Financial Value Added : Suatu Paradigma Baru Dalam Pengukuran Kinerja dan Nilai Tambah Perusahaan. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol. 7, No. 1, Hal. 1-10.

Mardiani, M. Topowijono, & Wi Endang, M.G. (2011). Penilaian Kinerja Keuangan Perusahaan menggunakan Analisis Rasio Keuangan dan Konsep Economic

Value Added (EVA). 1-9.

Mulyawan, S. (2015). Manajemen Keuangan. Bandung : Pustaka Setia.

Pura, Rahman. (2013). Pengantar Akuntansi 1. Jakarta : Erlangga. S.Munawir. (2007). Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta : Liberty.

(18)

58 Universitas Kristen Maranatha Sugiono, Arief dan Edy Untung, (2008). Panduan Praktis Dasar Analisa Laporan

Keuangan. Jakarta : Grasindo.

Tunggal, Amin Widjaja. (2001). Memahami Economic Value Added (EVA) dan Value

Based Management (VBM). Jakarta : Harvarindo.

Tunggal, Amin Widjaja. (2008). Memahami Economic Value Added (EVA) Teori Soal

dan Kasus. Jakarta : Harvarindo.

Gambar

Gambar 2.2 Rerangka Pemikiran…………………………………………
Tabel 4.2 Perhitungan FVA………………………………………...……… 46

Referensi

Dokumen terkait

Banyaknya pemohon atau pemakai jasa layanan pembuatan SIM di Kantor Urusan SIM Satlantas Polresta Gunung Sitoli haruslah diimbangi dengan peningkatan kualitas pelayanan,

Dengan demikian dapat pula dipahami bahwa kata “umum” dalam pelayanan umum, tidak lain adalah publik atau dengan kata lain pelayanan umum dan pelayanan publik

Tabel 2.2 Beberapa nilai pembubutan (Hongkong polytecnic Univesity) 20 Tabel 2.3 Mechanical properties dari beberapa keutamaan struktur baja. Tabel 3.1 Data spesimen sebelum

Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Bahasa Inggris Pariwisata Recording video conversation mahasiswa program Studi Perjalan Wisata

[r]

The results from mechanical stability test, XRD, and TGA/DTA analysis shows that by increasing the addition of LNZ particles in the casting solution influenced the crystallinity

Dalam KHI secara jelas menyebutkan akibat hukum perceraian karena cerai talak yaitu berkaitan dengan pemberian nafkah iddah, mut’ah, nafkah ana k, hak asuh anak yang menjadi

1) Memanaskan campuran minyak dan asam stearat pada suhu 80 о C.. 3) Membuat larutan gula, gliserin, dan alkohol sebanyak yang diperlukan sesuai dengan komposisi yang sudah