PEMERINTAH KABUPATEN MALANG
BADAN PENANGGULANGAN BENCANA
DAERAH
KABUPATEN MALANG
LAPORAN KINERJA
TAHUN 2014
i
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT sekalian alam, atas nikmat dan karunia yang dilimpahkan kepada kita sampai saat ini masih dapat menjalankan tugas sebagai amanah. Secara khusus Laporan Kinerja (LKJ) Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Malang Tahun Anggaran 2014 dapat diselesaikan.
Tidak lupa, ucapan terima kasih kepada para Personil Pilihan yang tergabung dalam Kelompok Kerja (Teamwork) yang telah bekerja keras dalam menyelesaikan dan merampungkan tugasnya secara maksimal.
Dalam rangka terselenggaranya Pemerintah yang baik good governance serta mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita-cita berbangsa dan bernegara maka diterbitkan Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah serta Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah yang merupakan tindak lanjut dari TAP MPR RI No. XI/MPR/1998 dan Undang-Undang No. 28 Tahun 1999 yang keduanya mengatur tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme. Semua ini merupakan terobosan dalam pembangunan dengan sistem Akuntabilitas Negara Modern yang handal, demokratis, profesional, efisiensi, efektif, berkualitas, bersih, terbuka, partisipatif dan tanggap terhadap aspirasi masyarakat.
Tujuan penyampaian Laporan Akuntabilitas Kinerja ini adalah sebagai wujud pertanggungjawaban kinerja yang terukur dan transparansi dalam menjalankan pemerintahan yang baik (good government) dan dengan penanganan yang baik (good governance/yang amanah). Selain itu merupakan evaluasi hasil pencapaian tujuan dan sasaran Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Malang sebagai penjabaran da ri visi misi dan per encanaan strategik yang mengidentifikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan-kegiatan sesuai dengan program dan kebijakan yang ditetapkan.
Sebagai proses yang berkesinambungan dengan tahun sebelumnya maka isi yang terkandung di dalam laporan Kinerja ini merupakan kebulatan kesepakatan bersama yang dilaksanakan dan dipertanggungjawabkan secara bersama-sama pula oleh seluruh jajaran Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Malang. Kami sadar bahwa Laporan Kinerja ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat konstruktif senantiasa kami nantikan untuk perbaikan atau penyempurnaan dalam penyusunan Laporan Kinerja di tahun mendatang.
Demikian disampaikan, semoga Laporan Kinerja Bada n Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Malang ini dapat dijadikan bahan
ii
dalam peningkatan pelayanan kepada masyarakat untuk mewujudkan masyarakat Kabupaten Malang yang MADEP MANTEB melalui pembangunan partisipatif yang senantiasa menerapkan nili-nilai agama dalam kehidupan sehari-hari, demokratis yang dalam pengambilan keputusan berdasarkan pada hukum dan keadilan, mampu menyelenggarakan pemerintahan dan pembangunan mandiri serta berdaya saing tinggi dengan semakin berkembangnya jiwa leaership dikalangan pemerintah dan semangat enterpreneurship di kalangan masyarakat luas. Selain itu laporan ini dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam menentukan kebijakan, program/kegiatan dan merupakan perwujudan Kinerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Malang Tahun 2014. Akhirnya kami ucapkan terima kasih, atas koreksi dan saran perbaikan Laporan Kinerja ini dimasa mendatang.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu dan memberikan bimbingan, sehingga penyusunan Laporan Kinerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Malang tahun 2014 ini dapat diselesaikan sesuai dengan target waktu yang diberikan.
Sekian dan terima kasih.
Malang, Januari 2015 KEPALA PELAKSANA BADAN
PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN MALANG
Drs. Ek. HAFI LUTFI, MM
Pembina Utama Muda NIP. 19610813199001 1 001
iii
D A F T A R I S I
Hal Kata Pengantar... i Daftar Isi ... iii Ringkasan Eksekutif ... V
BAB I : PENDAHULUAN... 1 A. A. Latar Belakang ...
B. Maksud dan Tujuan ... C. Gambaran Umum ...
1. Organisasi Perangkat Daerah ……… 2. Sumber Daya Aparatur ………..………. 3. Capaian Kinerja SKPD Tahun 2013 ………...………... D. Dasar Hukum ... E. Sistematika ………... 1 3 4 4 15 21 22 23
BAB II : PERENCANAAN DAN PERJANJJIAN KINERJA ... 25 F. A. Perencanaan Strategis ...
1. Visi ... 2. Misi ... 3. Tujuan, Sasaran, Kebijakan dan Program ...
25 26 26 27 C. B. Perjanjian Kinerja ... 32 D.
BAB III : AKUNTABILITAS KINERJA ... 33 E. A. Capaian kinerja organisasi ...
1. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja
tahun ini ……….………...
2. Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan
tahun ini dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi …………...
3. Membandingkan realisasi kinerja tahun ini dengan
standar nasional ...
4. Analisa penyebab keberhasilan/kegagalan atau
peningkatan/penurunan kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan ...
5. Analisa atas efisiensi penggunaan sumber
33
33
35
36
iv
daya..…...
6. Analisis program/kegiatan yang menunjang
keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja………... B. Realisasi anggaran ... 37 37 38 BAB IV : P E N U T U P ... 40
v
RINGKASAN EKSEKUTIF
Laporan Kinerja (LKj) merupakan kewajiban suatu Instansi Pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam mencapai Misi Organisasi. Disamping itu, Laporan Kinerja dapat digunakan sebagai alat untuk menilai kinerja aparatur pemerintah dalam melaksanakan tugasnya.
Laporan Kinerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Malang tahun 2014 ini merupakan realisasi dan capaian kinerja sebagai wujud pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan tahun 2014.
Dalam penyusunan Laporan Kinerja ini, akan dikemukakan secara singkat tentang hasil pengukuran terhadap Sasaran-Sasaran yang telah ditetapkan dan sejauh mana pengaruhnya terhadap pencapaian Tujuan serta kendala-kendala yang dihadapi dalam pencapaiannya, demikian pula langkah-langkah antisipasi dalam mengatasi kendala yang kemungkinan akan terjadi pada tahun mendatang, lewat ringkasan sebagai berikut:
A. Sasaran Pertama : Penguatan Kapasitas aparatur pemerintah dan masyarakat dalam usaha mitigasi resiko bencana serta penanganan bencana yang bertujuan untuk menciptakan Aparatur dan Masyarakat yang tangguh, mempunyai kesadaran, komitmen serta prilaku dan budaya sadar bencana.
B. Sasaran Kedua : Terbentuknya Tim Gerak Cepat ( Unit Khusus Penanganan Bencana) dengan dukungan peralatan dan alat transportasi yang memadai.
C. Sasaran Ketiga : Terwujudnya kesadaran, siapan dan kemampuan (pemeritah dan masyarakat) dalam upaya penanggulangan bencana
D. Sasaran Keempat : Terwujudnya sistim penanganan kedaruratan bencana yang efektif melalui peningkataan koordinasi penangangan kedaruratan, peningkatan sarana dan prasarana pendukung, serta peningkatan sistim logistik dan peralatan penanggulangan bencana yang efektif dan efisien; E. Sasaran Kelima : Terwujudnya upaya rehabilitasi dan rekontruksi yang
lebih baik dibanding sebelum bencana, melalui peningkatan kapasitas perencanaan rehabilitasi dan rekontruksi yang handal, peningkatan koordinasi pelaksanaan serta pengarusutamaan pengurangan resiko
vi
bencana dalam setiap kegiatan rehabilitasi dan rekontruksi dalam rangka pembangunan berkelanjutan;
F. Sasaran Keenam : Kelancaran pelaksanaan tugas kedinasan.
Secara keseluruhan alokasi anggaran yang ada untuk Belanja Langsung dan Belanja Tidak Langsung pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Malang sesudah Perubahan Anggaran sebesar Rp. 3.252.015.480,- (Tiga milyard dua ratus lima puluh dua juta lima belas ribu empat ratus delapan puluh rupiah) dengan sumber dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah ( APBD ) Kabupaten Malang Tahun 2014.
Belanja Tidak Langsung sebesar Rp. 1.162.562.580,- (Satu milyard seratus enam puluh dua juta lima ratus enam puluh dua ribu lima ratus delapan puluh rupiah) terealisasi sebesar Rp. 1.040.055.062,- (Satu milyar empat puluh juta lima puluh lima ribu enam puluh dua rupiah) atau 89,5% (delapan
puluh sembilan koma empat puluh enam persen), Belanja Langsung sebesar Rp. 2.089.452.900,- (Dua milyard delapan puluh sembilan juta empat ratus
lima puluh dua ribu sembilan ratus rupiah) terealisir sebesar Rp.1.886.092.323,- (Satu milyard delapan ratus delapan puluh enam juta sembilan puluh dua ribu tiga ratus dua puluh tiga rupiah) atau 90,27%.
Hambatan dan kendala yang dijumpai dalam pencapaian target kinerja sasaran adalah sebagai berikut :
1. Terbatasnya sarana dan prasarana yang tersedia;
2. Terbatasnya sumber daya manusia sebagai pelaksana kegiatan;
3. Belum terbangunnya sistem informasi dan komunikasi kebencanaan secara terpadu dan terintregasi.
Untuk mengatasi hambatan dan kendala tersebut diatas diperlukan upaya-upaya penanggulangan antara lain sebagai berikut :
1. Peningkatan sarana dan prasarana yang memadai dalam pelaksanaan kegiatan;
2. Peningkatan kwalitas sumber daya manusia melalui pendidikan dan pelatihan, seminar dan semacamnya;
3. Penambahan Jumlah personil di Badan Penanggulangan Bencana Daerah;
4. Terbangunnya system informasi dan komunikasi kebencanaan secara terpadu dan terintregasi.
vii
Antisipasi ke depan yang akan terus dilakukan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah yaitu penanganan bencana tidak lagi menekankan pada aspek tanggap darurat, tetapi lebih menekankan kepada keseluruhan manajemen resiko bencana.
Semoga pencapaian Sasaran di tahun mendatang akan lebih mengarah pada suatu kondisi yang lebih meningkat dari tahun-tahun sebelumnya. Amin.
Sekian dan terima kasih.
Malang, Januari 2015 KEPALA PELAKSANA BADAN
PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN MALANG
Drs. Ek. HAFI LUTFI, MM
Pembina Utama Muda NIP. 19610813199001 1 001
1
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Mencermati kondisi geografis, geologis, hidrogis dan demografis, pada kenyataannya wilayah Kabupaten Malang memiliki tingkat kerawanan tinggi terhadap terjadinya bencana, baik disebabkan faktor alam, faktor non alam maupun faktor manusia. Dampak utama bencana seringkali menimbulkan korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak kerusakan non materi maupun psikologis. Meskipun perencanaan pembangunan di Kabupaten Malang telah didesain sedemikian rupa dengan maksud dan tujuan meningkatkan kesejateraan rakyat, meningkatkan rasa keadilan, serta meminimalkan dampak perusakan yang terjadi pada lingkungan serta melindungi masyarakat terhadap ancaman bencana. Namun kenyataan pelaksanaannya acapkali terkendala upaya penanganan yang tidak sistemik dan kurang koordinatif.
Seiring dengan perubahan paradigma penanganan bencana di Kabupaten Malang yang telah mengalami pergeseran, yaitu penanganan bencana tidak lagi menekankan pada aspek tanggap darurat, tetapi lebih menekankan pada keseluruhan manajemen risiko bencana. Sebagai respon dari perubahan paradigma penanggulangan bencana tersebut maka diterbitkan Peraturan Daerah Nomor 4 tahun 2011 tentang penanggulangan bencana dimana didalam ketentuan umumnya disebutkan bahwa, penyelenggaraan penanggulangan bencana adalah serangkaian upaya yang meliputi penetapan kebijakan pembangunan yang berisiko timbulnya bencana, kegiatan pencegahan bencana, tanggap darurat, dan rehabilitasi. Selanjutnya ketiga upaya tadi disebut sebagai tahapan penanggulangan bencana.
Lebih jauh lagi, sebagai kerangka hukum penanganan bencana dan pengurangan risiko bencana, telah dikeluarkan 2 (dua) buah
2
peraturan daerah sebagai amanat dari Undang-undang nomor 24 tahun 2007, yaitu : (1) Peraturan Daerah nomor 4 tahun 2011 tentang Penanggulangan Bencana; (2) Peraturan Bupati Nomor 25 Tahun 2011 tentang Organisasi Perangkat Daerah Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Komitmen dan kewajiban formal sebagai salah satu SKPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Malang mengharuskan bahwa, setiap realisasi pelaksanaan tugas yang dilaksanakan wajib dilakukan dengan menerapkan mekanisme pertanggungjawaban publik yang valid, terukur, dan sahih lewat penyusunan Laporan Kinerja di setiap akhir tahun anggaran.
Laporan Kinerja (LKj) merupakan perwujudan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta pengelolaan sumber daya dan pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan kepada setiap Instansi Pemerintah, berdasarkan suatu sistem akuntabilitas yang memadai. LKj juga berperan sebagai alat kendali, alat penilai Kinerja dan alat pendorong terwujudnya good governance. Dalam perspektif yang lebih luas, maka LKj berfungsi sebagai media pertanggungjawaban kepada publik. Semua itu memerlukan dukungan dan peran aktif seluruh lembaga Pemerintahan Pusat dan Daerah serta partisipasi masyarakat.
Berangkat dari Rencana Strategis (Renstra) BPBD Kabupaten Malang tahun 2011- 2015 yang penyusunannya berpedoman kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2010-2015 serta Rencana Kerja (Renja) BPBD Kabupaten Malang tahun 2014 yang penyusunannya berpedoman kepada Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Malang tahun 2014 .
Berpedoman pada Perturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang
3
Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
Berdasarkan ketentuan tersebut diatas, maka Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Malang berkewajiban mempertanggungjawabkan semua kegiatan yang telah dilaksanakan. Pertanggungjawaban tersebut diwujudkan dalam Laporan Kinerja (LKj) Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Malang Tahun 2014.
Hal terpenting dari latar belakang penyusunan LKj Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Malang tahun 2014 selain memenuhi tuntutan untuk berakuntabilitas adalah adanya keinginan yang kuat dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Malang untuk mewujudkan keseimbangan antara akuntabilitas, partisipasi dan transparasi yang merupakan pilar perwujudan tata kepemerintahan yang baik.
B.
MAKSUD DAN TUJUAN
Penyusunan Laporan Kinerja Tahun 2014 berisi ikhtisar pencapaian sasaran sebagaimana yang ditetapkan dalam dokumen penetapan kinerja dan dokumen perencanaan. Pencapaian sasaran tersebut disajikan berupa informasi mengenai pencapaian sasaran Renstra, realisasi pencapaian indikator sasaran disertai dengan penjelasan yang memadai atas pencapaian kinerja dan pembandingan capaian indikator kinerja, dengan demikian Laporan Kinerja BPBD Kabupaten Malang yang menjadi laporan kemajuan penyelenggaraan instansi pemerintah oleh Kepala BPBD kepada Bupati Malang ini telah disusun sesuai peraturan yang berlaku selanjutnya realisasi yang dilaporkan dalam LKj ini merupakan hasil pencapaian sasaran pada tahun 2014.
BPBD merupakan subsistem dari sistem penyelenggaraan pemerintahan daerah, maka BPBD memiliki tanggungjawab yang
4
besar dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah baik mulai tahap perencanaan kebijakan daerah, pengorganisasian, pelaksanaan hingga evaluasi, dengan demikian yang menjadi output BPBD yakni berupa tindakan kebencanaan yang meliputi pencegahan dan kesiapsiagaan, tanggap darurat bencana dan penyediaan logistik serta rehabilitasi dan rekonstruksi bagi korban pasca bencana terjadi.
Maksud penyusunan Laporan Kinerja BPBD Kabupaten Malang Tahun 2014 adalah sebagai penja baran dari visi dan misi B PBD yang terwujud dala m tin gkat keberhasilan/kegagalan pelaksanaan kegiatan-kegiatan sesuai dengan program dan kebijakan yang telah ditetapkan.
Tujuan penyusunan Laporan Kinerja BPBD Kabupaten Malang Tahun 2014 adalah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan misi BPBD dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui pertanggungjawaban secara periodik.
C.
GAMBARAN UMUM
1. Organisasi Perangkat Daerah
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Malang berdiri berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 25 Tahun 2011 tentang Organisasi Perangkat Daerah Badan Penanggulangan Bencana Daerah.
Susunan Organisasi BPBD terdiri dari : a. Kepala Badan;
b. Unsur Pengarah; dan c. Unsur Pelaksana.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah secara ex-officio dijabat oleh Sekretaris Daerah.
5
Unsur Pelaksana BPBD berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Badan.Unsur Pelaksana BPBD dipimpin oleh Kepala Pelaksana yang membantu Kepala Badan dalam penyelenggaraan tugas dan fungsi . Unsur Pelaksana BPBD mempunyai tugas melaksanakan penanggulangan bencana secara terintregrasi yang meliputi pra bencana, saat tanggap darurat dan pasca bencana.
Untuk melaksanakan tugas dimaksud Unsur Pelaksana BPBD mempunyai fungsi:
1. Pengkoordinasian penyelenggaraan penanggulangan bencana di daerah;
2. Pengkomandoan penyelenggaraan penanggulangan bencana daerah; 3. Pelaksanaan penyelenggaraan penanggulangan bencana daerah. Susunan organisasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang menurut Peraturan Daerah nomor 25 tahun 2011 komposisinya sebagai berikut:
a. Kepala Pelaksana
b. Sekretaris pelaksana, membawahi :
1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; 2. Sub Bagian Keuangan dan
3. Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan c. Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan, membawahi:
1. Seksi Pencegahan; dan 2. Seksi Kesiapsiagaan.
d. Bidang Kedaruratan dan Logistik membawahi : 1. Seksi Kedaruratan; dan
2. Seksi Logistik.
e. Bidang Rehabilitasi dan Rekontruksi membawahi : 1. Seksi Rehabilitasi; dan
2. Seksi Rekontruksi.
a. Kepala Pelaksana BPBD mempunyai tugas :
1. Memimpin, mengawasi, membina, mengendalikan dan melaksanakan kerja sama serta koordinasi atas penyelenggaraan penanggulangan bencana;
6
2. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Daerah sesuai dengan bidang tugasnya
b. Sekretaris pelaksana BPBD mempunyai tugas mengkoordinasikan perencanaan, pembinaan dan pengendalian terhadap program, administrasi dan sumber daya serta kerja sama. Untuk melaksanakan tugas tersebut Sekteraris mempunyai fungsi :
1. Pengkoordinasian, sinkronisasi dan integrasi di lingkungan Pelaksana BPBD;
2. Pengkoordinasian, perencanaan dan perumusan kebijakan teknis Pelaksanaan BPBD;
3. Pembinaan dan pelayanan adminstrasi ketatausahaan, hukum dan peraturan perundang-undangan, organisasi, tatalaksana, kepegawaian, keuangan, persandian, perlengkapan dan rumah tangga Pelaksana BPBD;
4. Pembinaan dan pelaksanaan hubungan masyarakat dan protokol di lingkungan Pelaksana BPBD;
5. Fasilitasi pelaksanaan tugas dan fungsi Pengarah BPBD; 6. Pengkoordinasian dan penyusunan laporan BPBD.
Sub Bagian masing-masing dipimpin oleh Kepala Sub Bagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris
1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas : a. Menyusun rencana kegiatan Sub Bagian Umum dan
Kepegawaian;
b. Menyelenggarakan, melaksanakan dan mengelola administrasi kepegawaian, kesejateraan pegawai dan pendidikan pelatihan pegawai;
c. Melaksanakan pembinaan organisasi dan ketatalaksanaan, urusan surat menyurat, kearsipan, rumah tangga, perjalanan dinas, keprotokolan, penyusunan rencana kebutuhan barang , peralatan dan mendistribusikannya;
7
d. Melaksanakan tata usaha barang, perawatan/penyimpanan peralatan kantor dan pendataan inventaris kantor;
e. Menyelenggarakan administrasi perkantoran; f. Melaksanakan kebersihan dan keamanan kantor;
g. Menghimpun, mengola data, menyusun program kerja Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
h. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan bidang tugasnya.
2. Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas :
a. Menghimpun, mengola data, menyusun program kerja Sub Bagian Keuangan;
b. Melaksanakan administrasi keuangan yang meliputi pembukuan, pertanggungjawaban dan verifikasi serta penyusunan perhitungan anggaran;
c. Menyelenggarakan peyusunan laporan dan pertanggungjawaban penyelenggaraan anggaran BPBD; d. Menyiapkan bahan penyusunan rencana strategis BPBD; e. Melaksanakan pengurusan pembayaran hak-hak
keuangan;
f. Melaksanakan evaluasi keuangan terhadap hasil pelaksanaan program dan rencana strategis BPBD;
g. Mengkompilasikan dan menyusun hasil laporan perencanaan dan laporan akuntabilitas BPBD;
h. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan bidang tugasnya
3. Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas :
a. Menyusun rencana Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan;
b. Melaksanakan penyiapan bahan dan melaksanakan koordinasi dalam penyusunan rencana strategis BPBD;
8
c. Menyiapkan rumusan kebijakan program kerja dan rencana kerja kegiatan BPBD;
d. Menyiapkan dan menyusun bahan pengembangan kerja sama lintas sektor;
e. Menyelenggarakan Sistim Informasi Manajemen dan Pelaporan BPBD;
f. Melaksanakan koordinasi, sinkronisasi penyusunan rencana kegiatan tahunan BPBD;
g. Melaksanakan monitoring dan koordinasi dalam rangka penyusunan evaluasi dan pelaporan kegiatan BPBD; h. Menyiapkan bahan dan sarana pertimbangan kepada
pimpinan dalam rangka pengendalian dan pengembangan pembangunan bidang penanggulangan bencana;
i. Melakukan evaluasi pelaksanaan rencana dan program pembangunan bidang penanggulangan bencana;
j. Melakukan penyusunan laporan tahunan dan laporan lainnya;
k. Melaksankan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan bidang tugasnya.
c. Bidang Pencegahan dan kesiapsiagaan mempunyai tugas mengkoordinasikan dan melaksanakan kebijakan umum di bidang penanggulangan bencana pada pra bencana serta pemberdayaan masyarakat, untuk melaksanakan tugas tersebut Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan mempunyai fungsi :
a. Perumusan kebijakan umum di bidang penanggulangan bencana pada pra bencana serta pemberdayaan masyarakat; b. Pengkoordinasian dan pelaksanaan kebijakan umum di bidang
penanggulangan bencana pada pra bencana serta pemberdayaan masyarakat;
c. Pelaksanaan hubungan kerja di bidang penanggulangan bencana pada pra bencana serta pemberdayaan masyarakat; d. Pemantauan, evaluasi dan analisis pelaporan tentang
9
bencana pada pra bencana serta pemberdayaan masyarakat. Seksi dipimpin oleh Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang :
1. Seksi Pencegahan mempunyai tugas :
a. Melaksanakan identifikasi dan pengenalan terhadap sumber bahaya atau ancaman bahaya;
b. Melaksanakan pemantauan terhadap :
Penguasaan dan pengelolaaan sumber daya alam;
Penggunaan teknologi tinggi.
c. Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan tata ruang dan pengelolaan lingkungan hidup;
d. Melaksanakan penguatan ketahanan sosial masyarakat; e. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan sesuai dengan bidang tugasnya.
2. Seksi Kesiapsiagaan mempunyai tugas :
a. Melaksanakan penyusunan uji coba rencana penanggulangan kedaruratan bencana;
b. Melakukan pengorganisasian, pemasangan dan pengujian sistim peringatan dini;
c. Menyediakan dan menyiapkan barang pasokan pemenuhan kebutuhan dasar;
d. Melakukan pengorganisasian, penyuluhan, pelatihan dan gladi tentang mekanisme tanggap darurat;
e. Menyiapkan lokasi evakuasi;
f. Menyusun data akurat, informasi dan pemutakhiran prosedur tetap darurat bencana;
g. Menyediakan dan menyiapkan bahan, barang dan peralatan untuk pemenuhan pemulihan prasarana dan sarana;
h. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan sesuai dengan bidang tugasnya.
10
d. Bidang Kedaruratan dan Logistik mempunyai tugas mengkoordinasikan dan melaksanakan kebijakan umum di bidang penanggulangan bencana pada saat tanggap darurat serta melaksanakan koordinasi dan dukungan logistik serta peralatan dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana, untuk melaksanakan tugas tersebut Bidang Kedaruratan dan Logistik mempunyai fungsi :
1. Perumusan kebijakan umum di bidang penanggulangan bencana pada saat tanggap darurat, penanganan pengungsi, logistik dan peralatan dalam penanggulangan bencana;
2. Pelaksanaan penyusunan perencanaan di bidang logistik dan peralatan dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana; 3. Pengkoordinasian dan pelaksanaan kebijakan umum di bidang
penanggulangan bencana pada saat tanggap darurat dan penanganan pengungsi;
4. Komando pelaksanaan penanggulangan bencana pada saat tanggap darurat;
5. Pelaksanaan hubungan kerja di bidang penanggulangan bencana pada saat tanggap darurat dan penanganan pengungsi;
6. Pemantauan, evaluasi dan analisis pelaporan tentang pelaksanaan kebijakan umum di bidang penanggulangan bencana pada saat tanggap darurat, penanganan pengungsi, logistik dan peralatan dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana.
Seksi dipimpin oleh Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang :
1. Seksi Kedaruratan mempunyai tugas :
a. Melaksanakan pengkajian secara cepat dan tepat terhadap lokasi, kerusakan, kerugian dan sumber daya; b. Menentukan status keadaan darurat bencana;
11 bencana;
d. Melaksanakan pemenuhan kebutuhan dasar;
e. Melakukan perlindungan terhadap kelompok rentan; f. Melaksanakan pemulihan dengan segera prasarana dan
sarana vital;
g. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik sesuai dengan bidang tugasnya.
2. Seksi Logistik mempunyai tugas :
a. Melaksanakan penyusunan perencanaan di bidang logistik dan peralatan dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana;
b. Melaksanakan pendistribusian logistik dan peralatan dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana;
c. Melaksanakan pemantauan, evaluasi dan analisis pelaporan tentang pelaksanaan kebijakan umum di bidang logistik dan peralatan dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana;
d. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik sesuai dengan bidang tugasnya
e. Bidang Rehabilitasi dan Rekontruksi mempunyai tugas mengkoordinasikan dan melaksanakan kebijakan umum di bidang penanggulangan bencana pada pasca bencana serta pemberdayaan masyarakat, untuk melaksanakan tugas tersebut Bidang Rehabilitasi dan Rekontruksi mempunyai fungsi :
1. Perumusan kebijakan umum di bidang penanggulangan bencana pada pasca bencana;
2. Pengkoordinasian dan pelaksanaan kebijakan umum di bidang penanggulangan bencana pada pasca bencana;
3. Pelaksanaan hubungan kerja di bidang penanggulangan bencana pada pasca bencana;
12
4. Pemantauan, evaluasi dan analisis pelaporan tentang pelaksanaan kebijakan umum di bidang penanggulangan bencana pada pasca bencana.
Seksi dipimpin oleh Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang :
1. Seksi Rehabilitasi mempunyai tugas :
a. Melaksanakan perbaikan lingkungan daerah bencana; b. Melaksanakan perbaikan prasarana dan sarana umum; c. Memberikan bantuan perbaikan rumah masyarakat; d. Melaksanakan pelayanan kesehatan;
e. Melaksanakan rekontruksi dan resolusi konflik;
f. Melaksanakan pemulihan psikologis, social, ekonomi, budaya, keamanan dan ketertiban, fungsi pemerintahan serta pelayanan publik;
g. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Rehabilitasi dan Konstruksi sesuai dengan bidang tugasnya.
2. Seksi Rekonstruksi mempunyai tugas :
a. Melaksanakan pembangunan kembali prasarana dan sarana;
b. Melaksanakan pembangunan kembali sarana sosial masyarakat;
c. Membangkitkan kembali kehidupan sosial budaya masyarakat;
d. Melaksanakan penerapan rancang bangun yang tepat dan penggunaan peralatan yang lebih baik dan tahan bencana;
e. Mendorong partisipasi dan peran serta lembaga, organisasi kemasyarakatan, dunia usaha dan masyarakat;
f. Meningkatkan kondisi sosial, ekonomi dan budaya; g. Meningkatkan fungsi pelayanan publik;
13
h. Meningkatkan pelayanan utama dalam masyarakat;
i. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Rehabilitasi dan Konstruksi sesuai dengan bidang tugasnya.
14
BAGAN STRUKTUR
BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH
Keterangan : _____________ = Garis Komando ... = Garis Koordinasi KEPALA UNSUR PENGARAH UNSUR PELAKSANA KEPALA PELAKSANA BPBD SEKRETARIS
SUB BAGIAN PERENCANAAN, EVALUASI DAN PELAPORAN SUB BAGIAN
KEUANGAN SUB BAGIAN UMUM
DAN KEPEGAWAIAN
KEPALA BIDANG REHABILITASI DAN REKONTRUKSI KEPALA BIDANG KEDARURATAN
DAN LOGISTIK KEPALA BIDANG PENCEGAHAN
DAN KESIAPSIAGAAN
KEPALA SEKSI PENCEGAHAN UNIT PELAKSANA TEKNIS KEPALA SEKSI KEDARURATAN KEPALA SEKSI REHABILITASI UNIT PELAKSANA TEKNIS
KEPALA SEKSI KESIAPSIAGAAN
KEPALA SEKSI REKONTRUKSI KEPALA SEKSI LOGISTIK
15 2. Sumber Daya Aparatur
Tabel 1
DAFTAR KOMPOSISI PERSONIL DALAM
STRUKTUR ORGANISASI BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN MALANG
No
. JABATAN STRUKTURAL DAN STAF PELAKSANA JUMLAH
1 2 3
1. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah : = 1 orang Membawahi dan mengkoordinasi 1 Sekretaris dan 3 Kepala
Bidang.
2. Sekretaris = 1 orang
Membawahi dan mengkoordinir 3 Sub Bagian,
masing-masing : = ( orang) 10
a. Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian : = 1 orang - membawahi dan mengkoordinir 5 orang staf yang
terdiri dari 2 orang PNS, dan 4 orang Tenaga Kontrak = 6 orang
b. Kepala Sub Bagian Keuangan : = 1 orang
- membawahi dan mengkoordinir 1 orang staf yang
terdiri dari 1 PNS, 1 orang tenaga kontrak = 2 orang c Kepala Sub Bagian Perencanaan Evaluasi dan Pelaporan = 1 orang
3. Kepala Pencegahan dan Kesiapsiagaan : = 1 orang
Membawahi dan mengkoordinir 2 Kepala Seksi
masing-masing : = ( 5 orang)
a. Kepala Seksi Pencegahan : = 1 orang
- Membawai dan mengkoordinir 1 orang staf tenaga
Kontrak = 1 orang
b. Kepala Seksi Kesiapsiagaan : = 1 orang
- membawahi dan mengkoordinir 2 orang staf Tenaga
Kontrak = 2 orang
4. Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik = 1 orang
Membawahi dan mengkoordinir 2 Kepala Seksi
masing-masing : = ( 6 orang)
a. Kepala Seksi Kedaruratan : = 1 orang
- membawahi dan mengkoordinir 2 orang staf yang
terdiri dari 1 orang PNS dan 1 orang tenaga kontrak = 2 orang
b. Kepala Seksi Logistik : = 1 orang
- membawahi dan mengkoordinir 2 orang staf tenaga
16
5. Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekontruksi : = 1 orang Membawahi dan mengkoordinir 2 Kepala Seksi
masing-masing : ( 5 orang)
a. Seksi Rehabilitasi : = 1 orang
- membawahi dan mengkoordinir 2 orang tenaga
kontrak. = 2 orang
b. Seksi Rekontruksi : = 1 orang
- membawahi dan mengkoordinir 1 orang tenaga
kontrak. = 1 orang
Jumlah Keseluruhan = 32 orang Sumber : Sub Bagian Umum dan Kepegawaian BPBD Tahun 2014
Dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Malang didukung oleh sumber daya manusia sebanyak 31 orang terdiri dari 18 orang berstatus PNS dan 13 Orang berstatus sebagai tenaga kontrak. Jumlah Pegawai Negeri Sipil ditinjau dari tingkat pendidikan adalah:
a. Berpendidikan S2 berjumlah 10 orang b. Berpendidikan S1 berjumlah 8 orang
c. Berpendidikan SLTA berjumlah 13 orang
Sumber daya manusia yang berstatus PNS ditinjau dari Golongan adalah sebagai berikut:
a. Golongan IV sebanyak 4 orang b. Golongan III sebanyak 11 orang c. Golongan II sebanyak 3 orang
Adapun komposisi pegawai dengan strata pendidikan, tergambarkan dengan tabel berikut:
17
Tabel 2 Keadaan Personil
Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( Desember 2014 )
NO ESELON
GOL / RUANG ( Orang ) STRATA PENDIDIKAN (Orang )
IV III II I NON SD SMP SMA D3 / SM S1 S2 GOL. 1 II b 1 1 2 III a 2 2 3 III b 1 1 1 1 4 IV a 1 8 3 6 5 Eselon Non 1 3 3 1 6 14 10 4 Jumlah 5 10 3 14 13 9 10
Sedangkan berdasarkan jumlah eselon pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah adalah sebagai berikut:
- Eselon II / b : 1 Jabatan
- Eselon III / a : 2 Jabatan
- Eselon III / b : 2 Jabatan
18 Tabel 3 SDM berdasarkan Eselonisasi NO JABATAN ESELO N GOL/NO
N GOL STAF JUMLAH
1 Kepala Pelaksana BPBD II b IV/c - 1
2 Sekretaris BPBD III a IV/a - 1
3 Ka Subag Umum Kepegawaian IV a III/d - 1
4 Staf Subag Umum Kepegawaian - II/b 2 2
- 4 4
5 Ka Subag Keuangan IV a III/c 1
6 Staf Subag Keuangan II/b 1 1
1 1
7 Subag Perencanaan, Evaluasi dan
Pelaporan IV a III/c 1
8 Ka. Bidang Pencegahan dan
Kesiapsiagaan III b IV/a 1
9 Kasi Pencegahan IV a IV/a 1
Staf Seksi Pencegahan - 1 1
10 Kasi Kesiapsiagaan IV a III/c 1
11 Staf Seksi Kesiapsiagaan 2 2
12 Ka. Bidang Kedaruratan dan Logistik III b III/d 1
13 Kasi Kedaruratan IV a III/d 1
14 Staf Seksi Kedaruratan III/b 1 1
1 1
15 Kasi Logistik IV a III/d 1
16 Staf Seksi Logistik 2 2
17 Ka. Bidang Rehabilitasi dan
Rekonstruksi III/a IV/b 1
18 Kasi Rehabilitasi IV a III/d 1
Staf Seksi Rehabilitasi - 2 2
19 Kasi Rekonstruksi IV a III/c 1
20 Staf Seksi Rekonstruksi - 1 1
19 Tabel 4
DATA PEMEGANG JABATAN STRUKTURAL/ESELON PADA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH
TAHUN 2013
No .
NAMA JABATAN ESELON/
PANGKAT KET.
1 2 3 4 5
1. Drs. Ek HAFI LUTFI, MM. Kepala Pelaksana II-b
(Gol. IV/c) - 2. Dra. ENDAH PARMANINGTYAS,
Msi Sekretaris
III-a (Gol. IV/a) 3. VIVI LOKASARI, S Sos, MM Kasubag Umum &
Kepegawaian (Gol. III/d) IV-a
4. LILIK KHOLIFAH, S Sos Kasubag Keuangan IV-a
(Gol. III/c) 5. CHALIFAH IRAWATI, S Sos Kasubag Perenc,
Evaluasi & pelaporan ( Gol. III/c ) IV-a 6. JONI SAMSUL HADI, ST, Msi Kabid. Pencegahan
dan Kesiapsiagaan (Gol IV/a) III-b
7. SUWARTAM, SH, M Si Kasi Pencegahan IV-a
(Gol. IV/a)
8. APRILLIJANTO, SE Kasi Kesiapsiagaan IV-a
( Gol. III/c)
9. Ir. BAGYO SETIONO Kabid Kedaruratan
dan Logistik
III-b (Gol. III/d) 10. NYOTO WASONO, S Sos, MM Kasi Kedaruratan IV-a
(Gol. III/d)
11. NUR HADI, S Sos, MM Kasi Logistik IV-a
(Gol. III/d) 12. Ir. ATOK IRIANTO, Msi Kabid Rehabilitasi dan
Rekontruksi
III-a (Gol. IV/b)
13. Drs. HARI SANTOSO Kasi Rehabilitasi IV-a
(Gol. III/d) 14 WAHYUNINGDYAH SITORESMI,
ST, MM Kasi Rekontruksi
IV-a (Gol. III/c)
20 Tabel 5
DATA PEGAWAI BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH TAHUN 2014
NO NAMA NIP JABATAN GOL
1 Drs. Ek. HAFI LUTFI, MM 196108131990011001 Ka. Pelaksana BPBD
IV/c
2 Ir. ATOK IRIANTO M.Si 196209301990031005 Kabid Rehabilitasi
& Rekonstruksi IV/b 3 Dra. ENDAH PARMANINGTYAS,
M.Si
196605221993032004 Sekretaris IV/a
4 JONI SAMSUL HADI, ST, M.Si 196507181988031011 Kabid Pencegahan
& Kesiapsiagaan IV/a 5 Ir. BAGYO SETIONO 196309181999011001 Kabid Kedaruratan
& Logistik III/d 6 SUWARTAM, SH. M.Si 195804151979071003 Kasi Pencegahan IV/a 7 NUR HADI, S Sos, MM 196211041989031008 Kasi Logistik III/d 8 NYOTO WASONO, S Sos, MM 196603161989031009 Kasi Kedaruratan III/d 9 VIVI LOKASARI, S Sos, MM 197004151990032008 Kasubag Umum &
Kepegawaian III/d 10 Drs. HARI SANTOSO 196208181985011006 Kasi Rehabilitasi III/d 11 CHALIFAH IRAWATI, S Sos 196002161986032009 Kasubag
Perencanaan Evaluasi & Pelaporan III/c 12 WAHYUNINGDYAH SITORESMI, ST,MM
197505241996032003 Kasi Rekonstruksi III/c
13 APRILLIJANTO, SE 196104301982081001 Kasi Kesiapsiagaan III/c 14 LILIK KHOLIFAH, S Sos 197604031996022001 Kasubag Keuangan III/c 15 SADONO IRAWAN, S Sos 197711302010011001 Staf III/b 16 MUHAMMAD ADIB 198210292008011010 Staf II/b 17 NANANG SETIAWAN 197510102007011016 Staf II/b 18 ISA ANSHORI 197412152006041016 Staf II/b
19 YOHAN WICAKSONO Staf Honorer
20 SUHARTANTO Staf Honorer
21
NO NAMA NIP JABATAN GOL
23 SAIFUL ANTONI Staf Honorer
24 RUSLI SUKEMI Staf Honorer
25 INDRA ERMAWAN Staf Honorer
26 AGUNG CANDRA FIRMANSYAH Staf Honorer
27 OLDI ADITYA SANTOSO Staf Honorer
28 SARIYANTO Staf Honorer
29 AAN TRIWULANDARI Staf Honorer
30 BHEKTI SETIYAWAN Staf Honorer
31 NUR AHMAD FAUZI Staf Honorer
32 NANIK FARIDA Staf Honorer
3. Capaian Kinerja SKPD Tahun 2013
Capaian Kinerja Sasaran Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Malang di Tahun Anggaran 2013 di uraikan sebagai berikut :
No Sasaran Indikator Target Capaian %
1 Mengurangi resiko bencana di tingkat masyarakat dan peningkatan informasi melalui penyebaran informasi bencana Rasio Peningkatan kemampuan tentang kebencanaan di daerah rawan bencana 0,032 % 0,032 % 100 % Sosialisasi pemahaman dan kesadaran masyarakat dalam menghadapi bencana 2 Terwujudnya koordinasi dalam menghadapi bencana dan bimbingan Teknis Penilaian Kerusakan dan Kerugian akibat bencana
Kecepatan penanganan bencana
100 % 100 % 100
22
1. Untuk Tahun 2013 dengan indikator Rasio Peningkatan Kemampuan tentang kebencanaan di daerah rawan bencana dengan target 0,032 %, tercapai 0,032 % perhitungan ini berdasarkan pada jumlah masyarakat yang dilatih dibagi jumlah masyarakat di daerah rawan bencana ( 800 orang yang dilatih dibagi 2.438.678 orang masyarakat di daerah rawan bencana kali 100 persen ) dapat dikatakan sangat berhasil, indikator ini di dukung oleh Program Pencegahan Dini dan Penanggulangan Korban Bencana Alam dengan kegiatan Pemantauan dan Penyebar
Luasan Potensi Informasi bencana alam dengan anggaran sebesar Rp. 51.064.500,- dan Program Penanggulangan Berbasis
Masyarakat dengan dua kegiatan yaitu Kegiatan Pemberdayan Masyarakat dalam menghadapi bencana dan kegiatan Sosialisasi bencana di Sekolah dengan anggaran sebesar Rp. 189.337.000,- 2. Untuk Indikator Kecepatan Penanggulangan Bencana dengan
target 100 %, tercapai 100% perhitungan ini berdasarkan pada jumlah bencana yang ditangani dibagi jumlah kejadian bencana ( Jumlah bencana yang ditangani sebanyak 55 kali dibagi jumlah kejadian bencana sebanyak 55 kejadian) dapat dikatakan sangat berhasil, indikator ini didukung oleh Program Penanggulangan Bencana dengan anggaran sebesar Rp. 1.135.145.600,- dan Dana Tak Terduga sebesar Rp. 1.625.919.000,-., Dana Siap Pakai Propinsi sebesar Rp. 50.000.000,- dan Dana Siap Pakai Penanganan Siaga Darurat Banjir dan Tanah Longsor dari BNPB sebesar Rp. 513.650.000,-
D.DASAR HUKUM
Pedoman yang menjadi dasar hukum dalam penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Malang yaitu :
23
1. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat RI Nomor : XI / MPR / 1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme;
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan Tata Cara Penyusunan, pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 4817);
3. Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
4. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia No. 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Peloporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah;
5. Peraturtan Daerah Kabupaten Malang Nomor 2 Tahun 2009 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Malang Tahun 2010 – 2015 ;
6. Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 25 Tahun 2011 tentang Organisasi Perangkat Daerah Badan Penanggulangan Bencana Daerah.
E.
SISTEMATIKA
KATA PENGANTAR DAFTAR ISI RINGKASAN EKSEKUTIF BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Maksud dan Tujuan C. Gambaran Umum1. Organisasi Perangkat Daerah 2. Sumber Daya Aparatur
3. Capaian Kinerja SKPD Tahun 2013 D. Dasar Hukum
24
BAB II : PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA A. Perencanaan Strategis
1. Visi 2. Misi
3. Tujuan, Sasaran, Kebijakan dan Program B. Perjanjian Kinerja
BAB III : AKUNTABILITAS KINERJA A. Capaian Kinerja Organisasi
1. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini;
2. Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir.
3. Membandingkn realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis; 4. Membandingkan realisasi kinerja tahun ini
dengan standar nasional;
5. Analisas penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan kinerja serta alternative solusi yang telah dilakukan;
6. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya; 7. Analisis program/kegiataan yang menunjang
keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja B. Realisasi Anggaran BAB IV : PENUTUP LAMPIRAN-LAMPIRAN - Penetapan Kinerja 2014 - Pengukuran Kinerja 2014
- Rencana Kinerja Tahunan 2014
25
BAB II
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
A.
PERENCANAAN STRATEGIS
Perencanaan strategik merupakan suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu 1 (satu) tahun sampai dengan 5 (lima) tahun dengan memperhitungkan potensi, peluang dan kendala yang ada atau yang mungkin timbul. Perencanaan Strategis yang disusun tersebut mengandung visi, misi, tujuan, sasaran, cara mencapai tujuan dan sasaran yang meliputi: kebijaksanaan, program dan kegiatan yang realistis dengan mengantisipasi perkembangan masa depan.
Dalam sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, perencanaan strategis merupakan langkah awal yang harus dilakukan oleh instansi pemerintah agar mampu menjawab tuntutan lingkungan strategis lokal, nasional, global dan tetap berada dalam tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Oleh karena demikian, pendekatan perencanaan strategis yang jelas dan sinergis, instansi pemerintah lebih dapat menyelaraskan visi dan misinya dengan potensi, peluang, dan kendala yang dihadapi dalam upaya peningkatan akuntabilitas kinerjanya
Rencana Strategis BPBD Kabupaten Malang Tahun 2011-2015 merupakan Dokumen perencanaan strategis yang disusun dan dirumuskan setiap lima tahun (perencanaan jangka menengah) SKPD yang menggambarkan Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Program dan Kegiatan pada BPBD. Renstra secara sistematis mengedepankan isu-isu lokal, yang diterjemahkan ke dalam bentuk strategi kebijakan dan rencana yang terarah, efektif dan berkesinambungan sehingga dapat diimplementasikan secara bertahap sesuai dengan skala prioritas dan kemampuan anggaran pembiayaan.
26
1.
V I S I
Visi merupakan suatu keadaan atau harapan yang harus diwujudkan pada masa yang akan datang. Sebagai unsur yang bertugas membantu Sekretaris Daerah dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah dalam menetapkan visinya harus mengacu kepada visi Sekretaris Daerah Kabupaten Malang dengan tetap memperhatikan fungsi dan tugas pokoknya.
Memperhatikan Visi Kabupaten tersebut serta dengan memperhatikan perubahan paradigma dan peranan perencana pada masa yang akan datang, maka Visi BPBD Kabupaten Malang Tahun 2011-2015 adalah :
Dengan peran dan tanggungjawab yang diemban sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 25 Tahun 2011 maka Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Malang harus mampu mengoptimalkan perannya koordinasi penanggulangan bencana serta terus mendorong upaya keterlibatan masyarakat dalam meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana serta membangun kesadaran masyarakat dalam upaya pengarusutamaan pengurangan risiko bencana dalam berbagai aspek kehidupan berbangsa dan bernegara.
2.
MISI
Dalam rangka mewujudkan Visi, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Malang telah merumuskan Misi yang harus diemban sebagai penjabaran dari Visi yang telah ditetapkan, hal ini dimaksudkan agar tujuan akhir dapat terlaksana dan berhasil sesuai harapan yang dicita-citakan selanjutnya akan dituangkan dalam rumusan program
Terwujudnya
Ketangguhan
Masyarakat
Kabupaten Malang Dalam Menghadapi Bencana
Terwujudnya
Ketangguhan
Masyarakat
27
kegiatan nantinya. Sebagai arah tindak organisasi, maka perumusan misi dilakukan dengan tetap mengacu dan mempertimbangkan tugas pokok dan fungsi organisasi. Misi yang diemban Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Malang adalah:
1. Melindungi masyarakat dari ancaman bencana melalui pengurangan risiko bencana;
2. Membangun sistem penanggulangan bencana yang handal;
3. Menyelenggarakan penanggulangan bencana secara terencana, terpadu, terkoordinasi dan menyeluruh.
Upaya pencapaian misi tersebut diperlukan adanya suatu kerjasama yang sinergis antar lembaga pemerintah dan non pemerintah, pemerintah daerah serta masyarakat untuk dapat melaksanakan program kegiatan dalam Badan Penanggulangan Bencana Daerah sesuai dengan arah kebijakan dan sasaran kinerja yang direncanakan.
3.
TUJUAN, SASARAN, KEBIJAKAN DAN PROGRAM
TUJUAN
Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu satu sampai lima tahun. Penetapan Tujuan didasarkan pada pernyataan Visi dan Misi serta mengakomodasi isu-isu tren yang berkembang ke arah perubahan dari hasil analisis stratejik. Tujuan harus dapat menunjukkan suatu kondisi konkrit dan logis yang ingin dicapai di masa datang. Dengan Tujuan yang telah ditetapkan, maka perumusan Sasaran, Kebijakan, Program, dan Kegiatan akan semakin terarah dalam rangka terealisasinya suatu Misi.
Sehubungan dengan itu, maka Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Malang menetapkan Tujuan yang akan dicapai sebagai berikut :
- Mewujudkan ketangguhan masyarakat melalui peningkatan
pengetahuan, kesadaran, dan komitmen serta perilaku dan budaya sadar bencana;
28
yang handal, mencakup penanganan prabencana, tanggap darurat dan pascabencana;
- Mewujudkan kesadaran, kesiapan dan kemampuan (pemerintah
dan masyarakat) dalam upaya penanggulangan bencana melalui peningkatan kapasitas di tingkat kecamatan dan desa;
- Mewujudkan sistem penanganan kedaruratan bencana yang efektif
melalui peningkatan koordinasi penanganan kedaruratan, peningkatan sarana dan prasarana pendukung serta peningkatan sistem logistik dan peralatan
- Meningkatkan tertib administrasi perkantoran.
SASARAN
Sasaran adalah hasil yang akan dicapai secara nyata dengan rumusan yang lebih spesifik dan dapat diukur capaiannya lewat indikator yang telah ditetapkan dalam jangka waktu relatif pendek yaitu satu tahun secara berkesinambungan sehingga dapat sejalan dengan Tujuan yang ditetapkan dalam Renstra.
Mengacu pada pengertian di atas, maka Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Malang menetapkan Sasaran yang dapat disusun keterkaitan dengan Misi dan Tujuan sebagai berikut :
- Penguatan kapasitas aparatur pemerintah dan masyarakat dalam
usaha mitigasi resiko bencana serta penanganan bencana,
- Pembentukan Tim Gerak Cepat (Unit khusus penanganan
bencana) dengan dukungan peralatan dan alat transportasi yang memadai.
- Terwujudnya kesadaran, siapan dan kemampuan (pemeritah dan
masyarakat) dalam upaya penanggulangan bencana ;
- Terwujudnya sistim penanganan kedaruratan bencana yang efektif
melalui peningkataan koordinasi penanganan kedaruratan, peningkatan sarana dan prasarana pendukung, serta peningkatan sistim logistik dan peralatan penanggulangan bencana yang efektif dan efisien;
- Terwujudnya upaya rehabilitasi dan rekontruksi yang lebih baik
29
perencanaan rehabilitasi dan rekontruksi yang handal, peningkatan koordinasi pelaksanaan serta pengarusutamaan pengurangan resiko bencana dalam setiap kegiatan rehabilitasi dan rekontruksi dalam rangka pembangunan berkelanjutan;
- Kelancaran pelaksanaan tugas kedinasan
KEBIJAKAN
Kebijakan adalah suatu ketentuan yang ditetapkan untuk dapat dijadikan sebagai pedoman, pegangan atau petunjuk dalam pengembangan ataupun pelaksanaan program dan kegiatan agar semakin menjadi lancar dan terpadu dalam penerapannya secara operasional.
Sehubungan dengan pengertian di atas, Badan Penanggulangan Becana Daerah menetapkan Kebijakan sebagai berikut :
- Terselenggaranya penanggulangan bencana yang terencana,
terarah, terkoordinasi, terpadu dan menyeluruh serta akuntabel;
- Meningkatnya kesadaran, kemampuan, dan kesiapsiagaan dalam
menghadapi bencana melalui pembentukan satuan reaksi cepat penanggulangan bencana;
- Terselesaikannya penanganan kedaruratan korban bencana di
wilayah pascabencana secara cepat, tepat, efektif serta terkoordinir/terpadu;
- Terselesaikannya pemulihan sarana dan prasarana fisik dan non
fisik di wilayah pascabencana secara terpadu dan menyeluruh
- Peningkatkan tertib administrasi perkantoran
Implementasi dari kebijakan di atas akan diwujudkan dalam bentuk produk surat-surat dinas ataupun pembuatan petunjuk operasional / prosedur tetap yang akan dijadikan sebagai Pedoman pelaksanaan kegiatan, Pengaturan mekanisme kegiatan lanjutan, dan pendorong motivasi bagi staf dalam melaksanakan tugas.
30
PROGRAM
Program adalah himpunan dari beberapa kegiatan yang nyata, terpadu, dan sistematis yang akan dilaksanakan oleh elemen-elemen yang terdapat dan menjadi bagian dari suatu organisasi dalam rangka pencapaian tujuan dan sasaran. Dalam penyusunan Program untuk mencapai tujuan dan sasaran, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Malang menetapkan beberapa kriteria sebagai landasan pertimbangan, antara lain :
a. Memperhatikan Tupoksi dari tiap Bidang dan Sekretariat;
b. Memperhatikan program Pemerintah Kabupaten Malang, Pemerintah Propinsi dan Pemerintah Pusat;
c. Mempertimbangkan keadaan masa lalu, saat ini dan masa datang; d. Memperhatikan skala prioritas dalam mendukung tercapainya Visi
dan Misi.
Program dimaksud oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah telah disusun sebagai berikut :
1. Program Kerja Lima Tahun :
Program Kerja Lima Tahun Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Malang disesuaikan dengan Visi dan Misi sebagaimana telah digariskan dengan rinci sebagai berikut :
a. Program Kerja Pembinaan :
Dalam mengantisipasi Tujuan dan Sasaran serta Visi dan Misi yang telah ditetapkan maka cukup beralasan untuk perlu dilakukan pembinaan dari dalam terhadap aparatur Badan Penanggulangan Bencana Daerah secara berkesinambungan dengan maksud agar dapat mengimbangi perkembangan kemajuan yang terjadi dalam masyarakat.
b. Program Kerja Penyuluhan Masyarakat :
Sebagai tindak lanjut dari perwujudan tujuan akhir maka penyuluhan terhadap masyarakat sebagai mitra dalam pembangunan merupakan syarat mutlak yang harus dilaksanakan secara terus-menerus.
31
c. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana :
Faktor penunjang utama dalam operasional dan pelayanan serta pembinaan masyarakat terhadap penanggulangan bencana, maka peningkatan sarana dan prasarana termasuk pilihan prioritas dalam mendukung peningkatan kinerja.
2. Program Kerja Tahunan :
a. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran.
- Keg.jasa komunikasi sumber daya air dan listrik
- Keg.penyedia jasa admin dan keuangan
- Keg. penyedia jasa kebersihan kantor
- Keg.penyedia alat tulis dan kantor
- Keg.penyediaan barang cetakan &penggandaan
- Keg.penyedia komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor
- Keg. Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor
- Keg. Penyediaan bahan bacaan dan Peraturan Perundang-undangan
- Keg. Penyediaan Makanan dan Minuman
- Keg. Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah
b. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur.
- Keg.pemeliharaan rutin / berkala kendaraan dinas / operasional
c. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur .
- Keg. Pendidikan dan Pelatihan Formal
d. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan.
- Keg. Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhitisar Realisasi Kinerja SKPD
- Keg. Penyusunan Laporan Keuangan Semesteran
- Kegiatan Penyusunan Laporan Keuangan Akhir Tahun e. Program Pencegahan Dini dan Penanggulangan Bencana
32
- Kegiatan Pemantauan dan Penyebarluasan informasi Potensi Bencana Alam
f. Program Penanggulangan Berbasis Masyarakat
- Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat dalam menghadapi bencana;
- Sosialisasi Penanggulangan Bencana di Sekolah. g. Program Penanggulangan Bencana
- Kegiatan Kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana;
- Kegiatan Tanggap Darurat di Daerah Bencana;
- Kegiatan Penilaian kerusakan dan kerugian akibat bencana
B. PERJANJIAN KINERJA
Penetapan kinerja merupakan kontrak kinerja yang harus diwujudkan oleh pemerintah daerah yang pada dasarnya menjadi tolok ukur keberhasilan kinerja pemerintah daerah.
Adapun target indikator kinerja utama/sasaran yang telah ditetapkan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Malang Tahun 2014 adalah sebagai berikut :
NO SASARAN INDIKATOR TARGET
1 Mengurangi resiko bencana di tingkat masyarakat dan peningkatan informasi melalui penyebaran informasi bencana
Rasio Peningkatan kemampuan tentang kebencanaan di daerah rawan bencana
- Pemantauan dan Sosialisasi daerah rawan bencana
- Workshop peningkatan kapasitas relawan di daerah rawan bencana dan Sosialisasi Penanggulangan Bencana di Sekolah
0,065 %
Sosialisasi pemahaman dan kesadaran masyarakat dalam menghadapi bencana
2 Terwujudnya koordinasi dalam menghadapi bencana dan bimbingan Teknis Penilaian Kerusakan dan Kerugian akibat bencana
Kecepatan penanganan bencana - Terlaksananya Koordinasi dalam
menghadapi bencana - Bimbingan teknis Penilaian
Kerusakan dan Kerugian akibat bencana
33
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
A.
CAPAIAN KINERJA ORGANISASI
A.1
Membandingkan antara target kinerja dan realisasi kinerja tahun iniNO SASARAN INDIKATOR TARGET REALISASI
1 Mengurangi resiko bencana di tingkat masyarakat dan peningkatan informasi melalui penyebaran informasi bencana Rasio Peningkatan kemampuan tentang kebencanaan di daerah rawan bencana - Pemantauan dan Sosialisasi daerah rawan bencana - Workshop peningkatan kapasitas relawan di daerah rawan bencana dan Sosialisasi Penanggulangan Bencana di Sekolah 0,065 % 0,065 % Sosialisasi pemahaman dan kesadaran masyarakat dalam menghadapi bencana 2 Terwujudnya koordinasi dalam menghadapi bencana dan bimbingan Teknis Penilaian Kerusakan dan Kerugian akibat bencana Kecepatan penanganan bencana - Terlaksananya Koordinasi dalam menghadapi bencana - Bimbingan teknis Penilaian Kerusakan dan Kerugian akibat bencana
100 % 100 %
1. Untuk Tahun 2014 dengan indikator Rasio Peningkatan Kemampuan tentang kebencanaan di daerah rawan bencana dengan target 0,065%, tercapai 0,065% perhitungan ini berdasarkan pada jumlah masyarakat yang dilatih dibagi jumlah masyarakat di daerah rawan bencana ( 1.600 orang jumlah masyarakat yang dilatih dibagi 2.446.218 orang jumlah masyarakat di daerah rawan bencana kali 100 persen ) dapat dikatakan
34
sangat berhasil, indikator ini di dukung oleh Program Pencegahan Dini dan Penanggulangan Korban Bencana Alam dengan kegiatan Pemantauan dan Penyebar Luasan Potensi Informasi bencana alam yang dilaksanakan sebanyak 30 kali koordinasi dan identifikasi wilayah rawan bencana di Kabupaten Malang dan Program Penanggulangan Berbasis Masyarakat dengan dua kegiatan yaitu Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat dalam menghadapi bencana dengan pembentukan dan Pelatihan Beach Rescue Cluster (BRC) yang beranggotakan sebanyak 100 orang yang tersebar di berbagai Pantai di 6 Kecamatan Rawan Tsunami, antara lain
Pantai Licin Kecamatan Ampelgading
Pantai Lenggok Sono Kecamatan Tirtoyudo
Pantai Tamban Kecamatan Sumbermanjing Wetan
Pantai Sendang Biru Kecamatan Sumbermanjing Wetan
Pantai Goa Cina Kecamatan Gedangan
Pantai Bajul Mati Kecamatan Gedangan
Pantai Wonogoro Kecamatan Gedangan
Pantai Balekambang Kecamatan Bantur
dan kegiatan Sosialisasi bencana di Sekolah yang dilaksanakan sebanyak 15 kali kegiatan yang diikuti oleh 1.500 siswa SD
2. Untuk Indikator Kecepatan Penanggulangan Bencana dengan target 100 %, tercapai 100% perhitungan ini berdasarkan pada jumlah bencana yang ditangani dibagi jumlah kejadian bencana ( Jumlah bencana yang ditangani sebanyak 67 kali dibagi jumlah kejadian bencana sebanyak 67 kejadian) dapat dikatakan sangat berhasil, indikator ini didukung oleh Program Penanggulangan Bencana dengan kegiatan Assesment di daerah yang terjadi bencana sebanyak 67 kali, penanganan bencana banjir, tanah longsor, kekeringan dan penanganan bencana meletusnya Gunung Kelud. Gunung Kelud adalah bencana nasional maka penanganan melibatkan pemerintah pusat.
35
A.2
Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir serta dukumen RenstraNO SASARAN INDIKATOR Target Realisasi %
2012 2013 2014 2012 2013 2014 2012 2013 2014 1 Mengurangi resiko bencana di tingkat masyarakat dan peningkatan informasi melalui penyebaran informasi bencana Rasio Peningkatan kemampuan tentang kebencanaan di daerah rawan bencana - Pemantauan dan Sosialisasi daerah rawan bencana - Workshop peningkatan kapasitas relawan di daerah rawan bencana dan Sosialisasi Penanggulangan Bencana di Sekolah 0,028 % 0,032% 0,065 % 0,028 % 0,032 % 0,065 % 100 % 100 % 100 % Sosialisasi pemahaman dan kesadaran masyarakat dalam menghadapi bencana 2 Terwujudnya koordinasi dalam menghadapi bencana dan bimbingan Teknis Penilaian Kerusakan dan Kerugian akibat bencana Kecepatan penanganan bencana - Terlaksananya Koordinasi dalam menghadapi bencana - Bimbingan teknis Penilaian Kerusakan dan Kerugian akibat bencana
36
1. Untuk indikator Sasaran Rasio Peningkatan Kemampuan tentang kebencanaan di daerah rawan bencana pada tahun 2012 ditarget 0,028 % dan tahun 2013 ditarget 0.032 % ada kenaikan sebesar 0,004% dan tahun 2014 di target 0,065% ada kenaikan sebesar 0,033 % realisasi pada Tahun 2014 0,065 %, Tahun 2013 0,032% sedangkan tahun 2012 sebesar 0,028% dengan capaian sebesar 100 %, indikator ini di dukung oleh Program Pencegahan Dini dan Penanggulangan Korban Bencana Alam dan Program Penanggulangan Bencana berbasis masyarakat.
2. Untuk Indikator Kecepatan Penanggulangan Bencana dengan target 100 %, dan terealisasi sebesar 100% pada tahun 2012 maupun tahun 2013 dan Tahun 2014 dengan capaian 100% , indikator ini pada tahun 2012 didukung oleh Dana Tak Terduga tahun 2012 sedangkan pada tahun 2013 dan 2014 didukung oleh Program Penanggulangan Bencana dan Dana Tak Terduga Kabupaten Malang serta Dana Bantuan Sosial dari BNPB.
Kejadian bencana pada tahun 2012 sebanyak 63 kejadian dengan taksiran kerugian sebesar Rp. 4.204.339,- sedangkan pada tahun 2013 kejadian
bencana sebanyak 55 kali kejadian dengan taksiran kerugian sebanyak Rp. 6.482.853.500,- dan pada tahun 2014 terjadi 67 kali kejadian bencana
dengan total kerugian sebesar Rp. 367.762.851.600,- karena pada tahun 2014 terjadi bencana meletusnya Gunung Kelud.
A.3
Membandingkan realisasi kinerja tahun ini dengan Standar Nasional Badan Penanggulangan Bencana Nasional belum ada SPM (NIHIL)A.4
Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukanKejadian bencana adalah suatu kejadian yang tidak dapat kita duga sebelumnya, sesuai dengan tupoksinya BPBD melaksanakan perencanaan penanggulangan bencana mulai dari tahapan sebelum bencana, saat bencana hingga tahapan sesudah bencana yang dilakukan secara terencana, terpadu, terkoordinasi dan menyeluruh. Secara umum semua program dan kegiatan yang telah direncanakan
37
oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Malang di Tahun 2014 telah dapat dilaksanakan sesuai dengan waktu dan tujuan serta sasaran yang ditetapkan.
A.5
Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya a.Sumber Daya ManusiaBadan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Malang di dukung oleh 32 personil yang terdiri dari 18 orang PNS dan 32 orang Non PNS jumlah tersebut dirasa masih sangat kurang terutama jumlah PNS nya, serta kemampuan tentang kebencanaan yang relatif masih rendah
b.Sumber Daya Peralatan
Dengan bertambahnya jumlah peralatan kebencanaan yang diperoleh dari BNPB, BPBD kabupaten Malang sangat memerlukan Gudang untuk menyimpan peralatan yang ada, selama ini peralatan sementara masih disimpan di salah satu ruang kantor.
c. Sumber Daya Keuangan
Dengan Anggaran yang ada di BPBD saat ini dirasa sudah cukup untuk kegatan rutin BPBD, tetapi apabila ada bencana terjadi dan memerlukan rehabilitasi kami masih kekurangan dana.
A.6
Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja.Untuk menunjang keberhasilan pencapaian pernyataan kinerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Malang didukung oleh Program sebagai berikut :
1. Program Pencegahan Dini dan Penanggulangan Korban Bencana Alam
dengan Kegiatan Pemantauan dan Penyebaran Informasi Potensi Bencana Alam.
2. Program Penanggulangan Bencana berbasis Masyarakat didukung dua kegiatan yaitu :
a. Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat dalam menghadapi bencana, b. Kegiatan Sosialisasi Penanggulangan Bencana di Sekolah.
38
3. Program Penanggulangan Bencana di dukung tiga kegiatan yaitu : a. Kegiatan Kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana,
b. Kegiatan Tanggap Darurat di Daerah terkena Bencana,
c. Kegiatan Penilaian Kerusakan dan Kerugian akibat Bencana.
B.
REALISASI ANGGARANUntuk mewujudkan Kinerja Organisasi sesuai dengan Perjanjian Kinerja anggaran yang digunakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah sebagai berikut :
No Program Kegiatan Anggaran Realisasi %
1 2 3 4 5 6
1 Pencegahan Dini dan Penanggulangan Bencana Pemantauan dan Penyebarluasan Informasi Potensi Bencana 63.335.300,- 63.335.300,- 100 % 2 Penanggulangan Bencana Berbasis Masyarakat Pemberdayaan Masyarakat
dalam menghadapi bencana 92.075.900,- 92.075.500,- 100 % Sosialisasi Penanggulangan
Bencana di Sekolah
84.990.300,- 84.990.300,- 100 %
3 Penanggulangan
Bencana Kesiapsiagaan Dalam menghadapi Bencana 88.997.100,- 88.997.100,- 100 % Tanggap Darurat di Daerah
Terkena Bencana
1.000.000.000,- 832.223.300,- 83,33 % Penilaian Kerusakan dan
Kerugian Akibat Bencana
85.000.000,- 85.000.000,- 100%
4 Pelayanan Administrasi
Perkantoran Penyediaan Menyurat Jasa Surat 111.600.000,- 108.000.000,- 96,77 % Penyediaan Jasa Komunikasi,
Sumber Daya Air dan Listrik
18.480.000,- 16.720.073,- 90,48 % Penyediaan Administrasi
Keungan
47.520.000,- 43.320.000,- 91,16 % Penyediaan Jasa Kebersihan
Kantor
12.600.000,- 12.600.000,- 100 % Penyediaan Alat Tulis Kantor
51.805.000,- 51.805.000,- 100 % Penyedian Barang Cetakan dan
Penggandaan
31.645.600,- 31.645.600,- 100 % Penyediaan Komponen
Instalasi Listrik/ Penerangan
Bangunan Kantor 3.000.000,- 3.000.000,- 100 % Penyediaan Bahan Bacaan dan
Peraturan
Perundang-undangan 4.200.000,- 4.195.250,- 99,89 % Penyediaan Makanan dan
Minuman
39
1 2 3 4 5 6
Rapat-rapat koordinasi dan
konsultasi ke Luar Daerah 22.863.700,- 22.863.700,- 100 % 5 Peningkatan Sarana
dan prasarana aparatur Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional 48.290.000,- 48.050.800,- 99,50 %
6 Peningkatan kapasitas
Sumberdaya aparatur Pendidikan dan pelatihan formal 50.000.000,- 24.230.000,- 48,46 % 7 Peningkatan
pengembangan sistim pelaporan capaian kinerja dan keuangan
Penyusunan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD
8.263.000 8.263.000,- 100 %
Penyusunan Laporan
Keuangan Semesteran 3.677.700,- 3.667.700,- 99,73 % Penyusunan Laporan
Keuangan Akhir Tahun 4.793.000,- 4.793.000,- 100 %
Selain Anggaran DPA Badan Penanggulangan Bencana Daerah , guna untuk kegiatan Rehabilitasi dan Rekonstruksi pasca bencana juga ditunjang dengan Dana Bantuan Tidak Terduga Kabupaten Malang sebesar Rp. 2.499.375.000,- dan Dana Bantuan Sosial berpola Hibah Kegiatan Rehap Rekon Pasca Bencana dari APBN sebesar Rp. 6.586.256.000,-