• Tidak ada hasil yang ditemukan

1997: Makalah Hasil Penelitian Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat menempuh Ujian Sidang Sarjana Pendidikan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "1997: Makalah Hasil Penelitian Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat menempuh Ujian Sidang Sarjana Pendidikan"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

1 Kata Kunci : Pembelajaran,menulis ,karangan eksposisi PENDAHULUAN

Sebagai mata pelajaran yang inti dan ditemukan masih ada sebagian sekolah yang belum dapat berhasil dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Salah satunya dengan ditemukan pada siswa lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) belum begitu memahami gaya bahasa, jenis-jenis karangan eksposisi. Kalaupun dapat membuat karangan eksposisi tidak menggunakan ragam dan gaya bahasa yang baku.

Dengan demikian, melalui pendekatan konstruktivisme yakni pendekatan yang bertujuan untuk pembentukan dan perkembangan pengetahuan anak secara psikologis dengan lebih menekankan pada hubungan dialektik antara individu dan masyarakat

ssebaga masyarakat,sebagai interaksi

sosialdalamhalbahasa sebagaiprosesbelajar,(Suparno, 1997:

sebagai interaksi social dalam hal bahasa dan budaya sebagai proses belajar(Suparno,1997). Dijelaskan pula, bahwa pendekatan konstruktivisme digunakan sebagai acuan untuk membangun kelas yang memaksimalkan kelas belajar, mencari tahu hal-hal yang telah diketahui siswa, memaksimalkan interaksi sosial antar teman agar dapat bernegosiasi makna, dan memperoleh berbagai pengalaman bagaimana cara membangun makna dari temannya. (Tobin, dkk 1994:47).

Diketahui bahwa dengan guru menggunakan pendekatan konstruktivisme dalam pembelajaran menulis karangan eksposisi adalah pertama, merefleksikan belajar konstruktivisme, kedua, menggunakan indisipliner, ketiga, meliputi asumsi historis dan filsafat secara PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI DENGAN PENDEKATAN

KONSTRUKTIVISME DI KELAS XI SMA MANBA’UL HUDA SERENA KECAMATAN TANJUNGSARI KABUPATEN BOGOR

Makalah Hasil Penelitian

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat menempuh Ujian Sidang Sarjana Pendidikan A. Abd. Rahman Saleh

NIM. 09210854

Email : aderahman9146@ymail.com

PROGRAM STUDI

PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA DAN DAERAH SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP)

SILIWANGI BANDUNG

ABSTRAK

Skripsi ini berjudul “PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI DENGAN

MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DI KELAS XI SMA MANBA’UL HUDA SERENA KECAMATAN TANJUNGSARI KABUPATEN BOGOR” dengan rumusan masalah penelitian yaitu kegiatan pembelajaran menulis karangan eksposisi dengan menggunakan pendekatan konstruktivisme, bahan penelitian berupa karangan eksposisi yang dihasilkan siswa setelah proses belajar mengajar berlangsung.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perencanaan pembelajaran, mengetahui efektifitas pembelajaran dan mengetahui kemampuan siswa dalam mengekspresikan penulisan karangan eksposisi dengan menggunakan pendekatan konstruktivisme.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan tujuan mendeskripsikan Karangan eksposisi siswa yang meliputi; (1) pengimajinasian, (2) gaya bahasa, (3) tema, (4) perasaan, (5) amanat. Adapun teknik yang digunakan yaitu teknik kepustakaan, pemberian tugas, dan teknik observasi. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa di Kelas XI SMA Manbaul Huda Sirnasari Tahun Pelajaran 2011-2012 sebanyak 139 orang. Sedangkan yang dijadikan sampel penelitian sebanyak 40 orang dengan jumlah karangan berupa karangan eksposisi sebanyak siswa, dari hasil menulis karangan eksposisi 1 dan karangan eksposisi 2. instrument yang digunakan adalah silabus pembelajaran, media gambar dan tabel analisis data.

Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa menulis karangan eksposisi dengan menggunakan pendekatan konstruktivisme berperan dalam meningkatkan kemampuan anak menulis karangan eksposisi dibandingkan dengan menulis karangan eksposisi tanpa menggunakan pendekatan konstruktivisme, dengan selisih nilai 6,47 : 19,41.

(2)

2 konteks, keempat, membantu guru menghubungkan sains, teknologi, dan isu sosial, kelima, menggunakan strategi pembelajaran, keenam, mengenalkan pemecahan masalah dan kolaborasi antara berbagai cabang ilmu dan bidang kajian.

Untuk lebih memperdalam dan menguasai terhadap bahasa Indonesia melalui sastra, dalam hal ini karangan eksposisi, maka guru harus memberikan peluang terhadap siswa untuk berekspresi atau berkarya. Sehingga pada akhirnya akan diketahui apakah pembelajaran yang diberikan dapat mendorong siswa mampu menyusun Karangan eksposisi bahkan membuat pantun sekalipun, yang selanjutnya siswa akan merasa tertarik untuk selalu menulis karangan eksposisi dan selalu mengekspresikannya.

Berdasarkan hasil pengamatan, pada umumnya ketidak tertarikan siswa terhadap karangan eksposisi adalah karena cara mengajar guru yang menjemukan. Salah satunya guru pada setiap pertemuan hanya memberikan tugas untuk mencatat karangan eksposisi tanpa adanya media dan teknik yang mendukung, sehingga siswa merasa tertarik dan merangsang idenya untuk mendalaminya.

KAJIAN TEORI DAN METODE

Belajar merupakan perubahan perilaku manusia atau perubahan kapabilitas yang relatif permanen sebagai hasil pengalaman. Belajar melalui proses yang relatif terus-menerus dijalani dari berbagai pengalaman. Pengalaman inilah yang membuahkan hasil yang disebut pembelajaran. Selain itu, belajar juga merupakan kegiatan yang kompleks. Ini artinya bahwa di dalam proses pembelajaran terdapat berbagai kondisi yang dapat menentukan keberhasilan belajar. Faktor yang mempengaruhi keberhasilan pembelajaran adalah berbagai kondisi yang berkaitan dengan proses belajar yakni kondisi eksternal dan kondisi internal.

Proses pembelajaran tidak terlepas dari penggunaan metode-metode atau model-model mengajar dalam upaya mencapai tujuan yang diharapkan, baik itu tujuan pendidikan nasional, tujuan institusional, tujuan kurikuler, dan tujuan pembelajaran.

Proses pembelajaran dapat ditunjang dengan adanya model pembelajaran. Model pembelajaran menurut Dahlan (1990:21) dapat diartikan sebagai suatu rencana atau pola yang digunakan dalam menyusun kurikulum, mengatur materi pengajaran, memberi petunjuk kepada pengajar di kelas dalam seting pengajaran atau seting lainnya.

Berkenaan dengan karangan dapat diketahui bahwa karangan itu dapat diklasifikasikan menurut bentuk, ragam, jenis, rumpun, dan macamnya.

Diketahui bahwa “Berdasarkan tujuannya karangan-karangan yang utuh dapat dibedakan atas “eksposisi, argumentasi, persuasi, deskripsi, dan narasi”.

1) Karangan Eksposisi

Karangan eksposisi adalah jenis karangan yang menguraikan suatu objek atau konsep secara akurat sehingga pembaca memperoleh pengetahuan. Karangan eksposisi menyajikan seluruh bagian-bagian dari suatu objek atau konsep secara informatif dalam bahasa berita.

2) Karangan Argumentasi

Karangan argumentasi adalah jenis karangan yang menguraikan suatu fakta, objek. Atau konsep yang disertai alasan-alasan atau argumentasi. Jenis karangan ini membuktikan suatu kebenaran berdasarkan kajian ilmu pengetahuan. Karangan eksposisi berusaha mengubah serta mempengaruhi pembaca agar menuruti seperti yang dipaparkan dalam karangan.

3) Karangan Persuasi

Karangan persuasi adalah karangan yang berisi ajakan, rayuan, atau bujukan untuk mempengaruhi sehingga pembaca mau bertindak sesuai dengan kehendak pengarang. Sekilas karangan persuasi mempunyai persamaan dengan argumentasi, yaitu sama-sama menggunakan fakta dan sama-sama berupaya ingin terjadi kesesuaian atau kesepakatan antara pengarang dengan pembaca.

4) Karangan Deskripsi

Karangan deskrifsi adalah sejenis karangan yang menjelaskan suatu objek itu seperti atau benar-benar ada dihadapannya. Melalui karangan ini pula pembaca diupayakan seperti mengalami atau berada langsung di dalam lukisannya.

5) Karangan Narasi

Karangan narasi adalah sejenis karangan yang mengungkapkan suatu urutan kejadian sehingga pembaca seolah-olah mengalami peristiwa itu. Karangan ini mengisahkan kejadian dari awal sampai akhir berdasarkan kurun waktu.

Dalam pembelajaran bahasa, yang dimaksud dengan metode konstruktivisme adalah seperangkat asumsi yang saling berkaitan. Di dalamnya mencakup hakikat bahasa, pembelajaran bahasa, serta belajar bahasa. metode ini bersifat aksiomatis. Artinya, kebenarannya tidak perlu dipersoalkan lagi.

Tujuan pembelajaran bahasa Indonesia dengan metode konstruktivisme adalah membentuk kemampuan berekspresi siswa dalam menggunakan bahasa Indonesia yang mencakup empat keterampilan, baik menyimak, membaca, menulis maupun berbicara. Artinya, melalui berbagai kegiatan pembelajaran, siswa diharapkan mampu menguasai kemampuan berkomunikasi dengan bahasa Indonesia, baik secara lisan-tulisan, maupun situasi resmi-tidak resmi

(3)

3 METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif yaitu suatu metode dalam penelitian suatu kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu peristiwa pada manusia sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi atau gambaran atau lukisan secara sistematis, factual dan akurat mengenai fakta-fakta serta hubungan antara fenomena yang diselidiki. Surakhmad (1998: 139) berpendapat bahwa metode deskriptif merupakan metode-metode yang tertumpu pada pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang. Metode deskriptif tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesis tertentu, hanya menggambarkan apa yang ada tentang suatu variabel gejala atau keadaan tertentu.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Aspek-aspek dalam membuat karangan eksposisi sesuai dengan ketentuan sebagai berikut :

1. Pengimajian; penilaian yang digunakan adalah cara siswa menyusun kata-kata yang tepat sesuai dengan pengalaman sensori seperti penglihatan, (imaji visual) pendengaran (imaji audio) dan perasaan (imaji feeling).

2. Gaya bahasa; penilaian yang digunakan dalam menggunakan gaya bahasa yang tepat sesuai dengan objek yang diperlihatkan.

3. Tema; penilaian tema digunakan dalam menggunakan ide yang ada pada objek (benda) kedalam Karangan eksposisi yang dibuat.

4. Perasaan; penilaiannya adlah ketetapan siswa dalam menggunakan pandangan terhadap pokok persoalan yang ada pada benda (objek) tersebut. Misalnya: rasa, benci, rindu, cinta kasih, pujian dan sebagainya.

5. Amanat; penilaian amanat dilakukan untuk melihat pesan apa yang ingin disampaikan sesuai dengan tema dan mengacu pada objek yang diperlihatkan. Berdasarkan keterangan di atas, diperoleh dari hasil penelitian yang berupa hasil menulis karangan eksposisi siswa, dengan pelaksanaannya sebagai berikut:

Pelaksanaan pembelajaran Kegiatan Awal

- Siswa duduk dengan tertib

- Peneliti menanyakan kehadiran siswa

- Peneliti menyampaikan mata pelajaran tentang menulis karangan eksposisi

- Peneliti dan siswa mengadakan Tanya jawab Kegiatan Inti Menulis 1

- Siswa menyimak uraian peneliti tentang bangun struktur karangan eksposisi dan lapis makna karangan eksposisi

- Siswa menulis karangan eksposisi dengan tema sesuai pemahaman siswa

- Peneliti berkeliling memeriksa pekerjaan siswa - Siswa mengumpulkan hasil karangan eksposisinya Kegiatan Inti Menulis 2

- Siswa menyimak uraian peneliti tentang bangun struktur karangan eksposisi dan lapis makna karangan eksposisi

- Peneliti membacakan sebuah Karangan eksposisi dengan tema sesuai pemahaman siswa

- Peneliti memberikan penjelasan tentang karangan eksposisi

- Peneliti memberikan kertas kerja untuk menulis karangan eksposisi

- Siswa berkomunikasi dengan bahasa Indonesia - Siswa mengasosiasikan pemaparan guru tersebut

dalam ingatannya berdasarkan pengasosiasian dari pemaparan yang didengarnya

- Siswa menulis karangan eksposisi dengan mengembangkan kata kunci selama 45 menit

- Siswa mengumpulkan hasil karangan eksposisinya Langkah- Langkah Penelitian

Tahap Perencanaan

Dalam penelitian ini penulis melakukan berbagai persiapan diantaranya :

1. Mengajukan judul penelitian

2. Melakukan rancangan masalah penelitian berbentuk proposal yang berisi; latar belakang masalah, batasan dan rumusan, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan pustaka, rancangan penelitian dan rancangan analisis data.

3. Mempersiapkan alat-alat yang diperlukan untuk mengumpulkan data seperti materi Karangan eksposisi, kertas untuk siswa dan format penilaian 4. Meminta izin kepada kepala sekolah tempat penelitian Tahap Pelaksanaan

Dibawah ini akan diuraikan langkah-langkah yang dilaksanakan dalam pengumpulan data, diantaranya: 1. Tahap kesatu, penulis menjelaskan beberapa

kegiatan yang akan dilaksanakan siswa di kelas 2. Langkah selanjutnya, penulis mengadakan tes

menulis satu, namun sebelum tes dilaksanakan, penulis menjelaskan dahulu aspek-aspek yang akan dinilai yang akan dinilai mengenai tulisan / karangan siswa.

3. Setelah cara penilaian dijelaskan penulis mempersilahkan siswa untuk memulai mengarang karangan eksposisi sesuai pemahaman siswa. Penulis memberi waktu 45 menit

4. Setelah waktu yang disediakan habis maka penulis mengumpulkan hasil karangan siswa sesuai dengan jumlah siswa yang mengikuti kegiatan tersebut.

(4)

4 5. Penulis meneliti dan menilai karangan eksposisi

siswa berdasarkan kriteria penilaian yang sudah dipersiapkan

6. Kegiatan berikutnya penulis mengadakan tes menulis / mengarang karangan ksposisi yang kedua. Siswa menulis karangan eksposisi, setelah itu siswa diminta menulis karangan eksposisi yang penulis sajikan. Sebelum tes disajikan, penulis mengingatkan kembali aspek-aspek yang akan dinilai pada karangan siswa. Adapun aspek-aspek itu berpatokan kepada bangun struktur karangan eksposisi.

7. Penulis mempersilakan para siswa untuk menulis karangan eksposisi sesuai dengan ide-ide yang diperoleh dari materi karangan eksposisi yang diberikan oleh penulis berdasarkan ingatan dan pengalaman siswa

8. Para siswa diinstruksikan menulis karangan eksposisi berdasarkan pemaparan penulis dengan waktu 45 menit.

9. Setelah waktu habis penulis menyuruh siswa agar karangan eksposisinya dikumpulkan. Kemudian karangan eksposisi diteliti berdasarkan kriteria yang sudah disiapkan

10. Penulis menutup pertemuan

11. Penulis siap melaksanakan penelitian/ mengoreksi karangan siswa

HASIL PEMBAHASAN

Perolehan skor data dari hasil analisis tes pertama dan tes kedua, untuk mengetahui nilai berapa dari skor tersebut, maka skor-skor tersebut harus diubah ke dalam nilai.

Skor siswa adalah jumlah skor yang diperoleh siswa, skor total dalam penulisan tes menulis karangan eksposisi pertama adalah 30. Skor 30 merupakan hasil kali dari 6 x 5. Angka 5 adalah jumlah aspek yang dinilai pada karangan siswa, yaitu aspek bangun struktur karangan eksposisi dan 4 aspek makna karangan eksposisi. Sedangkan angka 6 adalah nilai total (nilai ideal) untuk setiap aspek tadi. Untuk standar nilai, penulis menggunakan standar nilai 10.

Dalam penelitian ini, taraf signifikan yang digunakan adalah taraf signifikan 5 % dengan tingkat kepercayaan 95 % dan taraf signifikan 1 % dengan tingkat kepercayaan 99 %.

Dengan demikian, maka taraf signifikan 1 % dengan d.f = 38 diperoleh nilai t tabel sebesar 2,000. karena perhitungan CR (t Hitung) tadi adalah 2,28 (Berarti melebihi bilai tabel), maka hipotesis nihil ditolak dan hipotesis kerja diterima. Artinya kedua mean di atas signifikan atau terdapat perbedaan signifikan antara tes menulis I dengan tes menulis II pada tingkat kepercayaan 95 %.

Pada taraf signifikan 1 % dengan d.f = 38 diperoleh sebesar 2.660. Karena perhitungan CR (t Hitung) lebih besar dari tabel (2,28 > 2,660). Maka hipotesis kerja diterima. Artinya terdapat perbedaan signifikan antara tes menulis dengan menggunakan konstruktivisme dengan yang tidak menggunakan metode konstruktivisme. SIMPULAN

Berdasarkan analisis data ternyata setiap aspek tersebut masih banyak kesalahan dan kekurangan dibandingkan dengan menulis karangan eksposisi dengan tanpa menggunakan pendekatan konstruktivisme. Berdasarkan analisis distribusi kedua tahap kegiatan menulis Karangan eksposisi tersebut (menulis Karangan eksposisi tanpa pendekatan konstruktivisme dan menulis Karangan eksposisi dengan pendekatan konstruktivisme) didapatkan perbedaan yang signifikan antara kedua tahapan tersebut.

Dengan melihat data signifikansi dari pengolahan data tersebut, maka taraf signifikansi 5 % dengan tingkat kepercayaan 95 % dengan d.f = 78 diperoleh nilai t tabel sebesar 2.000. Sedangkan CR adalah 2,28 artinya melebihi nilai t tabel, maka hipotesis nihil ditolak dan hipotesis kerja diterima. Artinya kedua mean tersebut signifikan, atau terdapat perbedaan signifikansi antara tes menulis I dan tes menulis II pada tingkat kepercayaan 95 %.

Demikian pula halnya dengan taraf signifikansi 1 % dengan d.f = 78 diperoleh nilai tabel sebesar 2.660, maka berdasarkan hasil perhitungan pada pengolahan data CR (t hitung) lebih besar dari t tabel (2,28 > 2,660), maka hipotesis kerja diterima. Artinya dapat dibedakan taraf signifikansi antara tes menulis pertama dan tes menulis kedua.

Dari perbedaan signifikansi antara tes menulis karangan eksposisi yang menggunakan pendekatan konstruktivisme dengan tes menulis karangan eksposisi yang tidak menggunakan pendekatan konstruktivisme ternyata menulis karangan eksposisi dengan pendekatan konstruktivisme berperan dalam meningkatkan kemampuan menulis.

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Lukman.1996.Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Aminuddun. 2000. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta. Atmazajaki. 1993. Analisis Sajak Teori, Metodologi Dan

Aplikasi. Bandung: Angkasa.

De Porter, Bobbi. 1999. Quantum Learning. Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan. Bandung: Kaifa.

(5)

5 Depdiknas. 2004. Kurikulum 2004 SMP. Jakarta:

Depdiknas.

Depdiknas. 2005. Buletin Pusat Pembukuan. Jakarta: Depdiknas.

Rahmanto, B. 1998. Metode Pengajaran Sastra. Yogyakarta: Karnisius.

Rusyan, A. Tabrani. 1996. Metode Pembelajaran. Jakarta: PT. Amanda Duta.

Sudjana, Nana. 2001. Tuntutan Penyusunan Karya Ilmiah. Bandung: Sinar Baru Algensindo. Suhendar, ME. Dan Pien Supiah. 1993. Sejarah Dan

Apresiasi Sastra Indonesia. Bandung.

Surakhman, Winarno. 1990. Pengantar Penelitian Ilmiah. Bandung: Tarsito.

S. Winataputra, Udin. 1995. Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta: Depdikbud.

Usman, Uzer. 1993. Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya

Wahyu. 1987. Petunjuk Praktis Membuat Skripsi. Surabaya: PT. Usaha Nasional

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian yang telah di lakukan dan dari hasil pembahasan tentang pengaruh motivasi belajar dan lingkungan keluarga terhadap prestasi belajar peserta didik kelas

Selain itu ada beberapa kelebihan dari pendekatan kooperatif tipe learning together diantaranya seperti, siswa menjadi lebih aktif dalam pembelajaran karena selalu diberi

[r]

- Hasil dapat digunakan sebagai database mengenai prevalensi OMSK tipe bahaya dengan komplikasi di RSUP H.Adam Malik.

“A nalisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan

Dimana sistem pakar bila dikaitkan dengan kemampuan dokter dalam mendiagnosa secara dini kondisi kesehatan pasien, dapat diciptakan suatu sistem komputer yang bertugas untuk

Pembahasan Kinerja Guru Tahap Perencanaan Error.. Bookmark

Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis merancang web site toko buku online yang bernama Toko Buku Lintas Ilmu yang melakukan transaksi cash and carry atau melibatkan pihak