• Tidak ada hasil yang ditemukan

P U T U S A N Nomor : PUT / 09 K / PM.II-10 / AD / III / 2010 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "P U T U S A N Nomor : PUT / 09 K / PM.II-10 / AD / III / 2010 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

PENGADILAN MILITER II-10 S E M A R A N G

P U T U S A N

Nomor : PUT / 09 – K / PM.II-10 / AD / III / 2010

“DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA”

Pengadilan Militer II-10 Semarang yang bersidang di Semarang dalam memeriksa dan mengadili perkara pidana pada tingkat pertama telah menjatuhkan putusan sebagaimana tercantum dibawah ini dalam perkara Terdakwa :

Nama lengkap : SAMLAWI Pangkat Nrp : Serka / 613499

Jabatan : Babinsa Ramil-02 / Semarang Tengah Kesatuan : Kodim 0733 BS / Semarang Tempat tanggal lahir : Kendal, 9 September 1967 Jenis kelamin : Laki-laki. Kewarganegaraan : Indonesia. A g a m a : Islam.

Alamat tempat tinggal : Jl. Brigjen Sudiarto No 229 Kota Semarang Terdakwa dalam perkara ini tidak ditahan.

Pengadilan Militer tersebut di atas ;

Membaca : Berita acara pemeriksaan permulaan dalam perkara ini.

Memperhatikan : 1 Surat Keputusan Penyerahan perkara dari Pangdam IV/Diponegoro selaku Papera Nomor Kep/7/I/2010 tanggal 21 Januari 2010.

2. Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor Dak /08/I/2010, tanggal 29 Januari 2010.

3. Relas Penerimaan Surat Panggilan untuk menghadap sidang kepada Terdakwa dan para Saksi.

4. Surat-surat lain yang berhubungan dengan perkara ini. Mendengar : 1. Pembacaan Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor

Dak08/I/2010, tanggal 29 Januari 2010, di depan persidangan yang dijadikan dasar pemeriksaan perkara ini.

2. Hal-hal yang diterangkan oleh Terdakwa di persidangan serta keterangan para saksi dibawah sumpah maupun yang dibacakan dari berita acara Pemeriksaan pendahuluan.

Memperhatikan : 1. Tuntutan Pidana (Requisitoir) Oditur Militer yang diajukan kepada Majelis yang pada pokoknya Odiur Militer menyatakan bahwa Terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah telah melakukan tindak pidana :

(2)

Sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana dalam pasal 378 KUHP.

Dan oleh karenanya Oditur Militer mohon agar Terdakwa dijatuhi pidana sebagai berikut :

a. Pidana Penjara selama 5 (lima) bulan. b. Menetapkan barang bukti berupa :

Surat-surat :

- 1 (satu) lembar surat pendaftaran nomor 2700127/CABA/2007 tanggal 16 Mei 2007.

- 1 (satu) lembar surat pendaftaran nomor 1800572/CATA PK-I/2008 tanggal 28 Januari 2008.

- 1 (satu) lembar surat pernyataan tanggal 4 Mei 2009. Tetap dilekatkan dalam berkas perkara.

c. Membayar biaya perkara sebesar Rp. 7.500,- (tujuh ribu lima ratus rupiah).

2. Permohonan Terdakwa yang dinyatakan bahwa ia merasa bersalah dan sangat menyesal serta berjanji tidak akan berbuat lagi dan oleh karenanya memohon supaya dijatuhi pidana seringan-ringannya.

Menimbang : Bahwa menurut Surat Dakwaan Oditur di atas, Terdakwa pada pokoknya didakwa sebagai berikut :

Bahwa Terdakwa pada waktu-waktu dan di tempat-tempat sebagaimana tersebut dibawah ini yaitu pada bulan Mei tahun dua ribu tujuh sampai dengan bulan September tahun dua ribu delapan, setidak-tidaknya dalam tahun dua ribu tujuh sampai dengan tahun dua ribu delapan di Jl. Brotojoyo No 66 Semarang Utara dan Jl. Sawah Besar X Rt. 007 Rw. 005 Kel. Kaligawe Kec. Gayamsari Semarang, setidak-tidaknya di tempat-tempat lain yang termasuk wewenang Pengadilan Militer II-10 Semarang telah melakukan tindak pidana :

“Barang siapa dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum dengan memakai nama palsu, dengan tipu muslihat, ataupun rangkaian kebohongan, menggerakkan orang lain untuk menyerahkan barang sesuatu kepadanya, ataupun supaya memberi hutang maupun menghapuskan piutang”.

Perbuatan tersebut dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut: 1. Bahwa Terdakwa menjadi anggota TNI-AD sejak tahun 1987/1988, masuk melalui pendidikan Secata di Gombong, setelah selesai ditugaskan di Ajendam IV / Diponegoro. Pada tahun 1998 mengikuti pendidikan Secabater setelah lulus dan dilantik dengan Pangkat Serda ditugaskan di Kodim 0733 BS /

(3)

Semarang sampai terjadinya perkara ini dengan pangkat Serka Nrp 613499.

2. Bahwa sekira bulan Mei 2007 Sdr. Supriyanto (Saksi-1) dan istrinya yang bernama Sdri. Maryam (Saksi-3) datang ke rumah sepupunya yang bernama Sdr. Mulyono (Saksi-4) di Jl. Brotojoyo II No 66 Semarang Utara, sesampainya di rumah Saksi-4, Saksi-1 bercerita kepada Saksi-4 kalau anaknya yang bernama Sdr. Aji Afiyanto (Saksi-2) ingin ikut test Secaba TNI-AD, dan minta tolong kepada Saksi-4 untuk mencarikan orang yang bisa membantu Saksi-2 untuk masuk Seaba TNI-AD tersebut.

3. Bahwa berdasarkan permintaan Saksi-1 tersebut, Saksi-4 menelepon terdakwa agar mau datang ke rumah Saksi-4, setelah terdakwa datang langsung dikenalkan dengan Saksi-1 dan Saksi-3 dan setelah perkenalan tersebut langsung membicarkan tentang pendaftaran Secaba TNI-AD, selanjutnya Saksi-1 berniat menitipkan Saksi-2 kepada Terdakwa untuk dibantu agar bisa lulus, dan Terdakwa menyanggupinya dengan syarat Saksi-1 menyediakan uang administrasi sebesar Rp 50.000.000,00 (Lima Puluh Juta Rupiah).

4. Bahwa berdasarkan informasi dari Terdakwa, pada tanggal 16 Mei 2007 Saksi-2 mendaftar test Secaba di Ajendam IV / Diponegoro dan mendapatkan surat pendaftaran Nomor 2700127/CABA/2007, dan panitia memberitahukan agar datang lagi tiga hari kemudian untuk mengikuti seleksi berikutnya.

5. Bahwa setelah mendapat surat pendaftaran, Saksi-2 menemui Terdakwa kalau Saksi-2 sudah mendaftar nomor test, lalu Terdakwa datang ke rumah Saksi-2 dan mengatakan : ”Kalau mau mendapatkan nomor test harus menyediakan uang sebesar Rp 5.000.000,00 (Lima Juta Rupiah)”, kemudian Saksi-1 menyerahkan uang yang diminta Terdakwa dengan dibuatkan tanda terimanya.

6. Bahwa sesuai dengan waktu yang ditentukan oleh panitia, Saksi-2 mengikuti seleksi administrasi dan postur, setelah Saksi-2 dinyatakan lulus, Saksi-2 mendapatkan nomor dan kartu test tapi nomornya lupa.

7. Bahwa selanjutnya Saksi-2 mengikuti test secara bertahap dan Terdakwa berpesan kepada Saksi-2 “Sebelum mengikuti test harus memberitahu Terdakwa”, dan setiap tahapan test tersebut Terdakwa selalu meminta uang dengan alasan sebagai uang pelicin kepada panitia seleksi dengan jumlah yang bervariasi hingga mencapai Rp 33.000.000,00 (Tiga Puluh Tiga Juta rupiah), dan penyerahan tersebut selalu dilakukan di rumah Saksi-2 dengan dibuatkan tanda terima, tetapi tanda terimanya tersebut saat ini tidak diketahui tempatnya.

8. Bahwa pada bulan September 2007 saat pantuhirda, Saksi-2 dinyatakan tidak lulus, karena tidak lulus orang tua Saksi-2 yaitu Saksi-1 minta agar Terdakwa mengembalikan uang tersebut, akan tetapi Terdakwa menawarkan agar Saksi-2

(4)

ikut test Secata dan diusahakan bisa lulus, lalu pada tanggal 28 Januari 2008 Saksi-2 mendaftarkan seleksi Secata namun baru seleksi administrasi dan postur, Saksi-2 sudah dinyatakan tidak lulus.

9. Bahwa karena Saksi-2 tidak lulus, Saksi-1 minta kepada Terdakwa untuk mengembalikan uang yang sudah diterimanya dari Saksi-1, dan Terdakwa mengembalikan secara mencicil hingga mencapai Rp 19.000.000,00 (Sembilan Belas Juta Rupiah) sedangkan sisanya Rp 14.000.000,00 (Empat Belas Juta rupiah) tidak dikembalikan, selanjutnya Saksi-1 melaporkan perbuatan Terdakwa ke Kodim 0733 BS/Semarang dan dihadapan Pasi Inteldim Kapten Inf Turoso, Terdakwa me3mbuat pernyataan yang isinya sanggup mengembalikan uang Saksi-1 dalam dua kali angsuran yaitu tanggal 29 Mei 2009 sebesar Rp 7.000.000,00 (Tujuh Juta Rupiah) dan tanggal 29 Juni 2009 sebesar Rp 7.000.000,00 (Tujuh Juta Rupiah), akan tetapi pernyataan tersebut tidak ditepati oleh Terdakwa. 10. Bahwa Saksi-1 dan Saksi-3 tahu kalau Terdakwa tidak terlibat di dalam kepanitiaan seleksi Secaba maupun Secata TNI-AD, tetapi Saksi-1 dan Saksi-3 percaya Terdakwa bisa membantu kelulusan Saksi-2 karena Terdakwa bercerita kalau Terdakwa kenal dengan panitia seleksi dan berjanji kalau Saksi-2 gagal uang dikembalikan secara utuh.

11. Bahwa Terdakwa tidak membantu kelulusan Saksi-2 dan Terdakwa tidak pernah menghubungi para panitia seleksi Secaba TNI-AD, Terdakwa hanya berspekulasi saja, kalau Saksi-2 lulus maka Terdakwa akan mendapatkan keuntungan berupa uang dan kalau Saksi-2 tidak lulus, maka uang dikembalikan kepada Saksi-1.

12. Bahwa uang sebesar Rp 33.000.000,00 (Tiga Puluh Tiga Juta Ribu Rupiah) yang diterima Terdakwa dari Saksi-1 tersebut, Terdakwa gunakan untuk keperluan pribadi.

13. Bahwa Terdakwa memang pernah menjadi pembantu panitia pendaftaran yaitu pada tahun 1989 s/d 1994 dan Terdakwa tahu tidak ada menggunakan uang, peserta lulus karena murni sesuai dengan kemampuan peserta tersebut.

Berpendapat bahwa perbuatan Terdakwa tersebut telah cukup memenuhi unsur-unsur tindak pidana sebagaimana dirumuskan dan diancam dengan pidana yang tercantum dalam Pasal 378 KUHP.

Menimbang : Bahwa dipersidangan Terdakwa tidak didampingi oleh Penasihat Hukum.

Menimbang : Bahwa atas dakwaan tersebut Terdakwa tidak mengajukan Eksepsi.

Menimbang : Bahwa para Saksi dipersidangan menerangkan dibawah sumpah sebagai berikut :

(5)

Saksi-1 :

Nama lengkap : SUPRIYANTO

Pekerjaan : Wiraswasta

Tempat/tanggal lahir : Semarang, 11 Nopember 1963 Jenis kelamin : Laki-laki

Kewarganegaraan : Indonesia

A g a m a : Islam

Tempat tinggal : Jl. Sawah Besar X Rt. 007 Rw. 005 Kel. Kaligawe Kec. Gayamsari Semarang.

Keterangan Saksi-1 dalam persidangan pada pokoknya sebagai berikut :

1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa saat akan memasukkan anak Saksi yang bernama Aji Afiyanto (Saksi-2) ikut test Secaba TNI-AD tahun 2007 tapi tidak ada hubungan keluarga.

2. Bahwa anak Saksi yang bernama Aji Afiyanto (Saksi-2) telah beberapa kali mengikuti test seleksi masuk TNI-AD tetapi selalu gagal, sehingga Saksi bercerita kepada saudara sepupunya yang bernama Yono (Saksi-4) menawari kalau Saksi-4 mempunyai kenalan anggota TNI-AD yang dapat membantu memasukkan Saksi-2 menjadi anggota TNI-AD dan Saksi-1 dikenalkan dengan Samlawi (Terdakwa).

3. Bahwa setelah perkenalan tersebut, Terdakwa datang ke rumah Saksi di Jl. Sawah Besar X Semarang dan menyatakan sanggup memasukkan anak Saksi yaitu Saksi-2 menjadi Bintara TNI-AD sehingga Saksi percaya dan menyuruh Saksi-2 ikut mendaftar seleksi Secaba TNI-AD pada bulan Mei 2007.

4. Bahwa syarat yang diminta oleh Terdakwa untuk bisa diterima Caba TNI-AD adalah agar Saksi menyediakan uang sebesar Rp 50.000.000,- (Lima Puluh Juta Rupiah), namun sebelumnya untuk Dp Terdakwa meminta Rp 5.000.000,- (Lima Juta Rupiah).

5. Bahwa dalam perjalanan mengikuti test tersebut, Terdakwa meminta uang secara bertahap hingga total uang yang sudah diberikan kepada Terdakwa sebesar Rp 33.000.000,- (Tiga Puluh Tiga Juta Rupiah).

6. Bahwa pada bulan Juli 2007, Saksi-2 dinyatakan gagal test pantuhir setelah itu Terdakwa tidak pernah datang menemui Saksi, lalu sekira bulan September 2007 Saksi datang ke rumah Terdakwa untuk meminta uang Saksi dikembalikan dan Terdakwa mengembalikan dengan cara mencicil hingga total uang yang dikembalikan Terdakwa sebesar Rp 19.000.000,- (Sembilan Belas Juta Rupiah) dan sisanya Rp 14.000.000,- (Empat Belas Juta Rupiah) namun jika Saksi menagih sisa uang, Terdakwa selalu ingkar janji.

7. Bahwa karena Terdakwa selalu ingkar janji, maka pada tanggal 4 Juni 2009 Saksi menghadap ke Staf Intel Kodim 0733

(6)

BS / Semarang Kapten Inf. Turoso, lalu Terdakwa membuat surat pernyataan yang isinya Terdakwa akan mengembalikan uang sebesar Rp 7.000.000,- (Tujuh Juta Rupiah) pada tanggal 29 Mei 2009 dan Rp 7.000.000,- (Tujuh Juta Rupiah) pada bulan Juni 2009, tetapi Terdakwa tidak mentaati surat pernyataan tersebut.

8. Bahwa Terdakwa tidak terlibat di dalam kepanitiaan penerimaan test Secaba TNI-AD karena Terdakwa dinas di Koramil, tetapi karena Terdakwa bercerita kalau Terdakwa kenal dengan panitia-panitia test dan berjanji jika Saksi-2 gagal uang akan dikembalikan secara utuh maka Saksi jadi mempercayai Terdakwa.

9. Bahwa saat menyerahkan uang kepada Terdakwa dilakukan di rumah Saksi disaksikan oleh Saksi-2 dan istri Saksi dengan dibuatkan kwitansi tetapi kwitansinya belum ditemukan. 10. Bahwa Saksi mengharapkan uang Rp 14.000.000,- tersebut dikembalikan oleh Terdakwa, jika Terdakwa tidak bisa mengembalikan uang tersebut, kiranya Terdakwa diproses sesuai hukum yang berlaku.

Atas keterangan Saksi tersebut, Terdakwa membenarkan seluruhnya.

Saksi - 2 :

Nama lengkap : AJI AFIYANTO

Pekerjaan : Swasta

Tempat/tanggal lahir : Semarang, 27 Nopember 1986 Jenis kelamin : Laki-laki

Kewarganegaraan : Indonesia

A g a m a : Islam

Tempat tinggal : Jl. Sawah Besar X Rt 007 Rw 005 Kel. Kaligawe Kec. Gayamsari Semarang

Keterangan Saksi-2 dalam persidangan pada pokoknya sebagai berikut :

1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sejak Saksi mendaftar Secaba TNI-AD tahun 2007 tetapi tidak ada hubungan keluarga.

2. Bahwa pada bulan Mei 2007 kakak orang tua Saksi yang bernama Mulyono (Saksi-4) memberi informasi kepada orang tua Saksi, kalau Saksi-4 kenal dengan Samlawi (Terdakwa) anggota Babinsa Ramil -02 Kodim 0733 BS / Semarang yang bisa membantu untuk masuk menjadi anggota TNI-AD lewat pendaftaran Secaba.

3. Bahwa beberapa hari kemudian, Saksi, Saksi-1 dan ibu Saksi yang bernama Maryam (Saksi-3) datang ke rumah Saksi-4 di Jl. Brotojoyo Semarang. Sampai di rumah Saksi-4, Saksi-4 menelpon Terdakwa agar datang, setelah Terdakwa datang langsung membicarakan tentang pendaftaran Secaba TNI-AD

(7)

dan orang tua Saksi yaitu Saksi-1 berniat menitipkan Saksi ke Terdakwa untuk dibantu agar bisa lulus test Secaba.

4. Bahwa berdasarkan informasi dari Terdakwa, pada tanggal 16 Mei 2007 sekira pukul 07.00 Wib. Saksi mendaftar di Ajendam IV / Diponegoro dan mendapatkan surat pendaftaran No. 2700127/CABA/2007 dan diberitahu oleh panitia agar datang lagi 3 (tiga) hari berikutnya untuk seleksi selanjutnya. 5. Bahwa setelah mendapat surat pendaftaran tersebut, Saksi menemui Terdakwa menyampaikan kalau sudah mendaftar tetapi Saksi belum mendapat nomor pendaftaran, lalu Terdakwa datang ke rumah Saksi dan mengatakan kalau mau mendapat nomor, harus menyediakan uang Rp 5.000.000,- (Lima juta Rupiah), kemudian Saksi menyerahkan uang yang diminta Terdakwa dan dibuatkan tanda terimanya.

6. Bahwa sesuai dengan waktu yang ditentukan oleh panitia, Saksi datang dan mengikuti seleksi administrasi dan postur, setelah Saksi dinyatakan lulus, Saksi mendapat nomor dan kartu test tapi nomornya lupa

7. Bahwa untuk selanjutnya Saksi secara bertahap mengikuti test sampai pantuhirda, dan sebelum test pertahapan tersebut Saksi selalu memberitahu Terdakwa, dan Terdakwa selalu meminta uang dengan alasan sebagai uang pelicin kepada panitia seleksi dengan alasan .

8. Bahwa pada bulan September 2007 pada tahap Pantuhirda, Saksi dinyatakan tidak lulus, karena tidak lulus orang tua Saksi minta agar Terdakwa mengembalikan uang, tapi Terdakwa menawari Saksi untuk ikut seleksi Secata TNI-AD dan akan diusahakan kelulusannya dengan saran tersebut pada tanggal 28 Januari 2008 Saksi ikut test Secata, namun baru seleksi administrasi dan postur, Saksi sudah dinyatakan tidak lulus sehingga tidak mendapatkan nomor pendaftaran.

9. Bahwa mengenai jumlah uang yang diserahkan Saksi-1 kepada Terdakwa, Saksi tidak mengetahuinya, yang Saksi ketahui Terdakwa tidak bisa mengembalikan uang Saksi-1 sampai batas waktu yang dijanjikan sehingga Saksi-1 melaporkan Terdakwa ke Denpom IV / 5 Semarang.

10. Bahwa menurut keterangan Saksi-4 (Mulyono) Terdakwa memang sering membantu kelulusan orang yang mengikuti seleksi masuk TNI-AD, tapi Saksi tidak tahu kapan dan siapa yang dibantu.

Atas keterangan Saksi tersebut Terdakwa membenarkan seluruhnya.

S a k s i - 3 :

Nama lengkap : MARYAM

Pekerjaan : Wiraswasta

Tempat/tanggal lahir : Demak, 12 Juni 1964 Jenis kelamin : Perempuan

(8)

Kewarganegaraan : Indonesia

A g a m a : Islam

Tempat tinggal : Jl. Sawah Besar X Rt. 007 RW. 005 Kel. Kaligawe Kec. Gayamsari Semarang

Keterangan Saksi-3 dalam persidangan pada pokoknya sebagai berikut :

1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa pada bulan Mei 2007 saat Saksi mau mendaftarkan anak Saksi yang bernama Aji Afiyanto (Saksi-2) untuk masuk Bintara TNI-AD dan tidak ada hubungan keluarga.

2. Bahwa pada saat Saksi dan suami Saksi (Saksi-1) datang ke rumah Yono (Saksi-4), Saksi-1 bercerita mau memasukkan Saksi-2 test Secaba TNI-AD, dan Terdakwa bersedia menguruskan dengan syarat Saksi-1 dan Saksi-3 menyerahkan uang sebesar Rp 50.000.000,- (Lima Puluh Juta Rupiah) dan meminta uang pangkal Rp 5.000.000,- (Lima Juta Rupiah). 3. Bahwa setiap Saksi-2 mau melaksanakan test, Terdakwa selalu datang ke rumah Saksi untuk meminta uang dengan alasan untuk biaya test setiap bagian test Secaba, sehingga uang yang sudah diserahkan kepada Terdakwa mencapai Rp 33.000.000,- (Tiga Puluh Tiga Juta Rupiah), tetapi pada saat pantuhir Saksi-2 dinyatakan gagal.

4. Bahwa setiap Saksi-2 mau melaksanakan test, Terdakwa selalu datang ke rumah Saksi untuk meminta uang dengan alasan untuk biaya test setiap bagian test Secaba, sehingga uang yang sudah diserahkan kepada Terdakwa mencapai Rp 33.000.000,- (Tiga Puluh tiga Juta Rupiah) dan sisanya tidak dikembalikan.

5. Bahwa sesuai dengan perjanjian antara Terdakwa dan Saksi-1, “Jika Saksi-2 gagal uang dikembalikan utuh”’ maka mulai bulan September 2007 Saksi dan Saksi-1 meminta agar Terdakwa mengembalikan uang sesuai dengan perjanjian tersebut dan Terdakwa mengembalikan uang dengan cara mencicil hingga mencapai Rp 19.000.000,- (Sembilan Belas Juta Rupiah) dan sisanya tidak dikembalikan.

6. Bahwa karena sisanya Rp 14.000.000,- (Empat Belas Juta Rupiah) tidak dikembalikan oleh Terdakwa, Saksi-1 melaporkan perkaranya ke Intel Kodim 0733 BS / Semarang yang diterima oleh Kapten Inf turoso, lalu Terdakwa membuat surat pernyataan yang isinya Terdakwa akan mengembalikan uang tersebut dengan perincian Rp 7.000.000,- (Tujuh Juta Rupiah) pada tanggal 29 Mei 2009 dan Rp 7.000.000,- (Tujuh Juta Rupiah) bulan Juni 2009, namun setelah jatuh tempo pembayaran tiba, Terdakwa tidak juga mengembalikan uang tersebut.

7. Bahwa menurut keterangan Terdakwa, uang yang diminta Terdakwa dari Saksi-1 tersebut digunakan untuk Rp 5.000.000,- (Lima Juta Rupiah) untuk pendaftaran, Rp 20.000.000,- (Dua

(9)

Puluh Juta Rupiah) untuk panitia test, Rp 2.500.000,- (Dua Juta Lima Ratus Ribu Rupiah) untuk psikotes, untuk keperluan pribadi Terdakwa Rp 5.500.000,00 (Lima Juta Lima Ratus Ribu Rupiah) sehingga mencapai Rp 33.000.000,00 (Tiga Puluh Tiga Juta Rupiah).

8. Bahwa Terdakwa tidak terlibat di dalam kepanitiaan test Secaba, tapi Saksi percaya Terdakwa bisa membanntu Saksi-2 karena Terdakwa bercerita memiliki hubungan dengan panitia test dan berjanji jika gagal, uang akan dikembalikan secara utuh. 9. Bahwa Saksi menuntut agar Terdakwa mengembalikan uang tersebut atau diproses sesuai hukum yang berlaku.

Atas keterangan Saksi tersebut Terdakwa membenarkan seluruhnya.

S a k s i - 4 :

Nama lengkap : MULYONO

Pekerjaan : Swasta

Tempat/tanggal lahir : Semarang, 27 Juli 1954 Jenis kelamin : Laki-laki

Kewarganegaraan : Indonesia

A g a m a : Islam

Tempat tinggal : Jl. Brotojoyo II No. 66 Rt. 04 Rw. 01 Kel. Panggung Kidul Kec. Semarang Utara Kota Semarang Hp. 085225148123.

Keterangan Saksi-4 dalam persidangan pada pokoknya sebagai berikut :

1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sejak lima tahun yang lalu, tetapi tidak ada hubungan keluarga, sedangkan dengan Saksi-1, Saksi-2 dan Saksi-3 masih mempunyai hubungan keluarga karena masih saudara sepupu istri Saksi. 2. Bahwa pada bulan Mei 2007 sekira pukul 14.00 Wib saudara sepupu istri Saksi yaitu Saksi-1 dan Saksi-3 datang ke rumah Saksi dan bercerita kepada istri Saksi tentang anaknya yaitu Saksi-2 mau mengikuti test Secaba TNI-AD dan minta tolong barang kali ada yang bisa membantu, lalu pada saat Saksi pulang ke rumah, istri Saksi menceritakan hal tersebut kepada Saksi.

3. Bahwa atas permintaan tersebut, karena sudah kenal dengan Terdakwa ke rumah Saksi-1 di Jl. Sawah Besar X Rt. 07 Rw. 05 Kel. Kaligawe Kec. Gayamsari Semarang, sampai di rumah Saksi-1, Saksi mengenalkan Saksi-1 dan Saksi-3 kepada Terdakwa, kemudian Saksi-1 menyampaikan keinginannya kepada Terdakwa untuk dibantu kelulusan Saksi-2 dalam mengikuti seleksi Secaba PK 2007 dan Terdakwa menyanggupinya tapi belum diberikan gambaran biaya yang diperlukan.

(10)

4. Bahwa beberapa hari kemudian Supriyanto (Saksi-2) menelpon Saksi dan mengatakan Terdakwa mau membantu dengan alokasi biaya yang perlu disiapkan sebesar Rp 50.000.000,- (Lima Puluh Juta Rupiah), atas informasi tersebut Saksi menyarankan kepada Saksi-1, bila sanggup silahkan untuk dilanjutkan, jika tidak sanggup mundur saja.

5. Bahwa setelah ada kesepakatan antara Saksi-1 dan Terdakwa, Saksi tidak mengikuti lagi perkembangannya, akan tetapi sekira bulan September 2007 Saksi-1 mengabarkan kepada Saksi kalau Saksi-2 (Aji Afiyanto) gagal dan telah menggunakan biaya Rp 33.000.000,- (Tiga Puluh Tiga Juta Rupiah), dan minta pertimbangan kepada Saksi karena Terdakwa menawarkan agar Saksi-2 masuk Secata TNI-AD, lalu Saksi menyarankan : “Keputusan ada pada Saksi-1”, dan ternyata Saksi-1 menerima tawaran Terdakwa, sehingga sekira bulan Januari 2008 Saksi-2 ikut test Secata tetapi gagal.

6. Bahwa karena mengalami kegagalan, Saksi berinisiatif mengumpulkan Terdakwa dengan Saksi-1 dan Saksi-3 untuk menyelesaikan pengembalian uang, dan Terdakwa menyanggupi akan mengembalikan uang tersebut, dan setelah pertemuan tersebut Saksi tidak mengikuti perkembangannya. 7. Bahwa pada tanggal 2 September 2009 saat Saksi memenuhi panggilan Denpom IV / 5 Semarang untuk dijadikan Saksi perkara Terdakwa, Saksi baru mengetahui dari Saksi-1 kalau pengembalian uang dari Terdakwa belum selesai dan masih sisa Rp 14.000.000,- (Empat Belas Juta Rupiah).

8. Bahwa akibat perbuatan Terdakwa tersebut Saksi-1 merasa ditipu, karena Terdakwa menyanggupi untuk membantu kelulusan Saksi-2 dalam mengikuti seleksi Secaba TNI-AD tahun 2007 dan Secata TNI-AD tahun 2008 tetapi gagal dan Saksi-1 mengalami kerugian sebesar Rp 14.000.000,- (Empat Belas Juta Rupiah).

9. Bahwa Saksi percaya dan mengenalkan Saksi-1 kepada Terdakwa untuk menitipkan anaknya Saksi-1 kepada Terdakwa, karena Terdakwa mengaku bisa membantu kelulusan dalam mengikuti seleksi Secaba dan Secata, tapi kenyataannya Saksi-2 tidak lulus.

Atas keterangan Saksi tersebut Terdakwa membenarkan seluruhnya.

Menimbang : Bahwa Saksi-5 sudah dipanggil berdasarkan ketentuan undang-undang, namun sampai waktu yang ditentukan Saksi-5 tersebut tidak dapat hadir tanpa alasan yang sah dan Oditur sudah tidak sanggup lagi untuk menghadirkannya, oleh karenanya dengan berpedoman pada pasal 155 Undang-undang Nomor 31 Tahun 1997, maka keterangan para Saksi dalam Berita Acara Permulaan yang disertai dengan Berita Acara Pengambilan Sumpah dan atas persetujuan Terdakwa tidak keberatan untuk dibacakan sebagai berikut:

(11)

S a k s i - 5 :

Nama lengkap : LIM GIOK SAN AL ACAN

Pekerjaan : Wartawan Media Windo

Tempat/tanggal lahir : Bandung, 30 Mei 1958 Jenis kelamin : Laki-laki

Kewarganegaraan : WNI Keturunan

A g a m a : Kristen

Tempat tinggal : Tlogomukti timur No. 850 Rt. 03 Rw. 26 Kel. Tlogosari Kulon, Kec.

Pedurungan Semarang Hp.

085869258575.

Keterangan Saksi-5 dalam persidangan pada pokoknya sebagai berikut :

1. Bahwa Saksi adalah ketua Paguyuban Solidaritas Masyarakat Jawa Tengah (PSMJ) termasuk pedagang dan PKL, dan Supriyanto (Saksi-1) sebagai anggota Paguyuban tapi tidak ada hubungan keluarga sedangkan dengan Terdakwa kenalnya sejak Saksi mendampingi Saksi-1 di Kodim 0733 BS / Semarang dalam menyelesaikan masalah Saksi-1 dengan Terdakwa.

2. Bahwa kapasitas Saksi hanya membantu / mendampingi Saksi-1 dalam pengembalian uang milik Saksi-1 dari Terdakwa pada tanggal 4 Mei 2009 di Kodim 0733 BS / Semarang.

3. Bahwa pada awal bulan Mei 2009 sekira pukul 10.00 Wib di Pasar Waru Kaligawe Semarang, Saksi-1 mengeluh kepada Saksi yang isinya : pada bulan Mei 2007 Saksi-1 minta bantuan Terdakwa untuk kelulusan anak Saksi-1 yang bernama Aji Afiyanto (Saksi-2) dalam mengikuti test Secaba TNI-AD, dengan biaya sebesar Rp 33.000.000,- (Tiga Puluh Tiga Juta Rupiah) namun tidak lulus, Saksi-1 meminta agar Terdakwa mengembalikan uang tersebut dan sudah dikembalikan sebesar Rp 19.000.000,- (Sembilan Belas Juta Rupiah) sedangkan sisanya sebesar Rp 14.000.000,- (Empat Belas Juta Rupiah) setiap diminta Terdakwa selalu berbelit-belit dan Saksi-1 minta bantuan kepada Saksi dalam menyelesaikan masalah tersebut. 4. Bahwa atas permintaan Saksi-1 tersebut, pada tanggal 4 Mei 2009 Saksi dan Saksi-1 datang ke Kodim 0733 BS / Semarang, lalu Saksi-1 diinterogasi, dan di hadapan Pasi Intel Kapten Inf Turoso, masalah Saksi-1 dan Terdakwa dibicarakan, dan Terdakwa membuat surat pernyataan yang isinya sanggup mengembalikan dua kali angsuran yaitu pada tanggal 29 Juni 2009 Rp 7.000.000,- (Tujuh Juta Rupiah) tapi setelah batas waktu pembayaran Terdakwa tidak menepati janji.

5. Bahwa akibat perbuatan Terdakwa tersebut, Saksi-1 merasa tertitu karena Terdakwa menyatakan sanggup untuk membantu, tapi Terdakwa tidak sungguh-sungguh mengurusnya sehingga Saksi-2 tidak lulus dan Saksi-1 juga mengalami kerugian sebesar Rp 14.000.000,- (Empat Belas Juta Rupiah).

Atas keterangan Saksi tersebut Terdakwa membenarkan seluruhnya.

(12)

Menimbang : Bahwa didalam persidangan Terdakwa menerangkan sebagai berikut :

1. Bahwa Terdakwa menjadi anggota TNI-AD sejak tahun 1987/1988, masuk melalui pendidikan Secata di Gombong, setelah selesai ditugaskan di Ajendam IV / Diponegoro. Pada tahun 1998 mengikuti pendidikan Secabater setelah lulus dan dilantik dengan Pangkat Serda ditugaskan di Kodim 0733 BS / Semarang sampai terjadinya perkara ini dengan pangkat Serka Nrp 613499.

2. Bahwa sekira bulan Mei 2007 Sdr. Supriyanto (Saksi-1) dan istrinya yang bernama Sdri. Maryam (Saksi-3) datang ke rumah sepupunya yang bernama Sdr. Mulyono (Saksi-4) di Jl. Brotojoyo II No 66 Semarang Utara, sesampainya di rumah Saksi-4, Saksi-1 bercerita kepada Saksi-4 kalau anaknya yang bernama Sdr. Aji Afiyanto (Saksi-2) ingin ikut test Secaba TNI-AD, dan minta tolong kepada Saksi-4 untuk mencarikan orang yang bisa membantu Saksi-2 untuk masuk Seaba TNI-AD tersebut.

3. Bahwa berdasarkan permintaan Saksi-1 tersebut, Saksi-4 menelephon Terdakwa agar mau datang ke rumah Saksi-4, setelah Terdakwa datang langsung dikenalkan dengan Saksi-1 dan Saksi-3 dan setelah perkenalan tersebut langsung membicarakan tentang pendaftaran Secaba TNI-AD, selanjutnya Saksi-1 berniat menitipkan Saksi-2 kepada Terdakwa untuk dibantu agar bisa lulus, dan Terdakwa menyanggupinya dengan syarat Saksi-1 menyediakan uang administrasi sebesar Rp 50.000.000,- (Lima Puluh Juta Rupiah).

4. Bahwa berdasarkan informasi dari Terdakwa, pada tanggal 16 Mei 2007 Saksi-2 mendaftar test Secaba di Ajendam IV / Diponegoro dan mendapatkan surat pendaftaran Nomor 2700127/CABA/2007, dan panitia memberitahukan agar datang lagi tiga hari kemudian untuk mengikuti seleksi berikutnya.

5. Bahwa setelah mendapat surat pendaftaran, Saksi-2 menemui Terdakwa kalau Saksi-2 sudah mendaftar nomor test, lalu Terdakwa datang ke rumah Saksi-2 dan mengatakan : ”Kalau mau mendapatkan nomor test harus menyediakan uang sebesar Rp 5.000.000,- (Lima Juta Rupiah)”, kemudian Saksi-1 menyerahkan uang yang diminta Terdakwa dengan dibuatkan tanda terimanya.

6. Bahwa sesuai dengan waktu yang ditentukan oleh panitia, Saksi-2 mengikuti seleksi administrasi dan postur, setelah Saksi-2 dinyatakan lulus, Saksi-2 mendapatkan nomor dan kartu test tapi nomornya lupa.

7. Bahwa selanjutnya Saksi-2 mengikuti test secara bertahap dan Terdakwa berpesan kepada Saksi-2 “Sebelum mengikuti test harus memberitahu Terdakwa”, dan setiap tahapan test tersebut Terdakwa selalu meminta uang dengan alasan sebagai uang pelicin kepada panitia seleksi dengan jumlah yang bervariasi hingga mencapai Rp 33.000.000,- (Tiga

(13)

Puluh Tiga Juta Rupiah), dan penyerahan tersebut selalu dilakukan di rumah Saksi-2 dengan dibuatkan tanda terima, tetapi tanda terimanya tersebut saat ini tidak diketahui tempatnya.

8. Bahwa pada bulan September 2007 saat Pantuhirda, Saksi-2 dinyatakan tidak lulus, karena tidak lulus orang tua Saksi-2 yaitu Saksi-1 minta agar Terdakwa mengembalikan uang tersebut, akan tetapi Terdakwa menawarkan agar Saksi-2 ikut test Secata dan diusahakan bisa lulus, lalu pada tanggal 28 Januari 2008 Saksi-2 mendaftarkan seleksi Secata namun baru seleksi administrasi dan postur, Saksi-2 sudah dinyatakan tidak lulus.

9. Bahwa karena Saksi-2 tidak lulus, Saksi-1 minta kepada Terdakwa untuk mengembalikan uang yang sudah diterimanya dari Saksi-1, dan Terdakwa mengembalikan secara mencicil hingga mencapai Rp 19.000.000,- (Sembilan Belas Juta Rupiah) sedangkan sisanya Rp 14.000.000,- (Empat Belas Juta rupiah) tidak dikembalikan, selanjutnya Saksi-1 melaporkan perbuatan Terdakwa ke Kodim 0733 BS/Semarang dan dihadapan Pasi Inteldim Kapten Inf Turoso, Terdakwa membuat pernyataan yang isinya sanggup mengembalikan uang Saksi-1 dalam dua kali angsuran yaitu tanggal 29 Mei 2009 sebesar Rp 7.000.000,- (Tujuh Juta Rupiah) dan tanggal 29 Juni 2009 sebesar Rp 7.000.000,- (Tujuh Juta Rupiah), akan tetapi pernyataan tersebut tidak ditepati oleh Terdakwa.

10. Bahwa Saksi-1 dan Saksi-3 tahu kalau Terdakwa tidak terlibat di dalam kepanitiaan seleksi Secaba maupun Secata TNI-AD, tetapi Saksi-1 dan Saksi-3 percaya Terdakwa bisa membantu kelulusan Saksi-2 karena Terdakwa bercerita kalau Terdakwa kenal dengan panitia seleksi dan berjanji kalau Saksi-2 gagal uang dikembalikan secara utuh.

11. Bahwa Terdakwa tidak membantu kelulusan Saksi-2 dan Terdakwa tidak pernah menghubungi para panitia seleksi Secaba TNI-AD, Terdakwa hanya berspekulasi saja, kalau Saksi-2 lulus maka Terdakwa akan mendapatkan keuntungan berupa uang dan kalau Saksi-2 tidak lulus, maka uang dikembalikan kepada Saksi-1.

12. Bahwa uang sebesar Rp 33.000.000,- (Tiga Puluh Tiga Juta Ribu Rupiah) yang diterima Terdakwa dari Saksi-1 tersebut, Terdakwa gunakan untuk keperluan pribadi dan Terdakwa tetap akan berusaha mengembalikannya.

13. Bahwa Terdakwa memang pernah menjadi pembantu panitia pendaftaran yaitu pada tahun 1989 s/d 1994 dan Terdakwa tahu tidak ada menggunakan uang, peserta lulus karena murni sesuai dengan kemampuan peserta tersebut. Menimbang : Bahwa dari barang-barang bukti yang diajukan oleh

(14)

Surat-surat :

- 1 (satu) lembar surat pendaftaran nomor 2700127/CABA/2007 tanggal 16 Mei 2007.

- 1 (satu) lembar surat pendaftaran nomor 1800572/CATA PK-I/2008 tanggal 28 Januari 2008.

- 1 (satu) lembar surat pernyataan tanggal 4 Mei 2009. Telah diperlihatkan kepada Terdakwa dan para Saksi serta telah diterangkan sebagai barang bukti dalam perkara ini, ternyata berhubungan dan bersesesuaian dengan bukti-bukti lain, maka oleh karenanya dapat memperkuat pembuktian atas perbuatan-perbuatan yang didakwakan.

Menimbang : Bahwa berdasarkan keterangan-keterangan Terdakwa dan keterangan para saksi dibawah sumpah dipersidangan serta bukti-bukti dan petunjuk lain dan setelah menghubungkan satu dengan yang lainnya maka diperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut :

1. Bahwa benar, Terdakwa menjadi anggota TNI-AD sejak tahun 1987/1988, masuk melalui pendidikan Secata di Gombong, setelah selesai ditugaskan di Ajendam IV / Diponegoro. Pada tahun 1998 mengikuti pendidikan Secabater setelah lulus dan dilantik dengan Pangkat Serda ditugaskan di Kodim 0733 BS / Semarang sampai terjadinya perkara ini dengan pangkat Serka Nrp 613499.

2. Bahwa benar, sekira bulan Mei 2007 Sdr. Supriyanto (Saksi-1) dan istrinya yang bernama Sdri. Maryam (Saksi-3) datang ke rumah sepupunya yang bernama Sdr. Mulyono (Saksi-4) di Jl. Brotojoyo II No 66 Semarang Utara, sesampainya di rumah 4, 1 bercerita kepada Saksi-4 kalau anaknya yang bernama Sdr. Aji Afiyanto (Saksi-2) ingin ikut test Secaba TNI-AD, dan minta tolong kepada Saksi-4 untuk mencarikan orang yang bisa membantu Saksi-2 untuk masuk Seaba TNI-AD tersebut.

3. Bahwa benar, berdasarkan permintaan Saksi-1 tersebut, 4 menelepon terdakwa agar mau datang ke rumah Saksi-4, setelah terdakwa datang langsung dikenalkan dengan Saksi-1 dan Saksi-3 dan setelah perkenalan tersebut langsung membicarkan tentang pendaftaran Secaba TNI-AD, selanjutnya Saksi-1 berniat menitipkan Saksi-2 kepada Terdakwa untuk dibantu agar bisa lulus, dan Terdakwa menyanggupinya dengan syarat Saksi-1 menyediakan uang administrasi sebesar Rp 50.000.000,00 (Lima Puluh Juta Rupiah).

4. Bahwa benar, berdasarkan informasi dari Terdakwa, pada tanggal 16 Mei 2007 Saksi-2 mendaftar test Secaba di Ajendam IV / Diponegoro dan mendapatkan surat pendaftaran Nomor 2700127/CABA/2007, dan panitia memberitahukan agar datang lagi tiga hari kemudian untuk mengikuti seleksi berikutnya.

(15)

5. Bahwa benar, setelah mendapat surat pendaftaran, Saksi-2 menemui Terdakwa kalau Saksi-2 sudah mendaftar nomor test, lalu Terdakwa datang ke rumah Saksi-2 dan mengatakan : ”Kalau mau mendapatkan nomor test harus menyediakan uang sebesar Rp 5.000.000,00 (Lima Juta Rupiah)”, kemudian Saksi-1 menyerahkan uang yang diminta Terdakwa dengan dibuatkan tanda terimanya.

6. Bahwa benar, sesuai dengan waktu yang ditentukan oleh panitia, Saksi-2 mengikuti seleksi administrasi dan postur, setelah Saksi-2 dinyatakan lulus, Saksi-2 mendapatkan nomor dan kartu test tapi nomornya lupa.

7. Bahwa benar, selanjutnya Saksi-2 mengikuti test secara bertahap dan Terdakwa berpesan kepada Saksi-2 “Sebelum mengikuti test harus memberitahu Terdakwa”, dan setiap tahapan test tersebut Terdakwa selalu meminta uang dengan alasan sebagai uang pelicin kepada panitia seleksi dengan jumlah yang bervariasi hingga mencapai Rp 33.000.000,00 (Tiga Puluh Tiga Juta rupiah), dan penyerahan tersebut selalu dilakukan di rumah Saksi-2 dengan dibuatkan tanda terima, tetapi tanda terimanya tersebut saat ini tidak diketahui tempatnya.

8. Bahwa benar, pada bulan September 2007 saat pantuhirda, Saksi-2 dinyatakan tidak lulus, karena tidak lulus orang tua Saksi-2 yaitu Saksi-1 minta agar Terdakwa mengembalikan uang tersebut, akan tetapi Terdakwa menawarkan agar Saksi-2 ikut test Secata dan diusahakan bisa lulus, lalu pada tanggal 28 Januari 2008 Saksi-2 mendaftarkan seleksi Secata namun baru seleksi administrasi dan postur, Saksi-2 sudah dinyatakan tidak lulus.

9. Bahwa benar, karena Saksi-2 tidak lulus, Saksi-1 minta kepada Terdakwa untuk mengembalikan uang yang sudah diterimanya dari Saksi-1, dan Terdakwa mengembalikan secara mencicil hingga mencapai Rp 19.000.000,00 (Sembilan Belas Juta Rupiah) sedangkan sisanya Rp 14.000.000,00 (Empat Belas Juta rupiah) tidak dikembalikan, selanjutnya Saksi-1 melaporkan perbuatan Terdakwa ke Kodim 0733 BS/Semarang dan dihadapan Pasi Inteldim Kapten Inf Turoso, Terdakwa me3mbuat pernyataan yang isinya sanggup mengembalikan uang Saksi-1 dalam dua kali angsuran yaitu tanggal 29 Mei 2009 sebesar Rp 7.000.000,00 (Tujuh Juta Rupiah) dan tanggal 29 Juni 2009 sebesar Rp 7.000.000,00 (Tujuh Juta Rupiah), akan tetapi pernyataan tersebut tidak ditepati oleh Terdakwa. 10. Bahwa benar, Saksi-1 dan Saksi-3 tahu kalau Terdakwa tidak terlibat di dalam kepanitiaan seleksi Secaba maupun Secata TNI-AD, tetapi Saksi-1 dan Saksi-3 percaya Terdakwa bisa membantu kelulusan Saksi-2 karena Terdakwa bercerita kalau Terdakwa kenal dengan panitia seleksi dan berjanji kalau Saksi-2 gagal uang dikembalikan secara utuh.

11. Bahwa benar, Terdakwa tidak membantu kelulusan Saksi-2 dan Terdakwa tidak pernah menghubungi para panitia seleksi Secaba TNI-AD, Terdakwa hanya berspekulasi saja,

(16)

kalau Saksi-2 lulus maka Terdakwa akan mendapatkan keuntungan berupa uang dan kalau Saksi-2 tidak lulus, maka uang dikembalikan kepada Saksi-1.

12. Bahwa benar, uang sebesar Rp 33.000.000,- (Tiga Puluh Tiga Juta Ribu Rupiah) yang diterima Terdakwa dari Saksi-1 tersebut, Terdakwa gunakan untuk keperluan pribadi.

13. Bahwa benar, Terdakwa memang pernah menjadi pembantu panitia pendaftaran yaitu pada tahun 1989 s/d 1994 dan Terdakwa tahu tidak menggunakan uang, peserta lulus karena murni sesuai dengan kemampuan peserta tersebut. Menimbang : Bahwa lebih dahulu majelis akan menaggapi beberapa

hal yang dikemukakan oleh Oditur Militer dalam tuntutannya dengan mengemukakan pendapat sebagai berikut :

1. Bahwa Majelis sependapat dengan Tuntutan Oditur Militer mengenai keterbuktian unsur-unsur tindak pidana yang didakwakan, selanjutnya Majelis akan membuktikan sendiri dalam putusan ini sesuai dengan fakta-fakta yang terungkap di persidangan.

2. Bahwa mengenai pidana yang dijatuhkan terhadap diri Terdakwa, Majelis akan mempertimbangkan sendiri dalam Putusannya.

Menimbang : Bahwa Terdakwa berdasarkan surat dakwaan Oditur Militer dihadapkan kepersidangan dengan dakwaan yang disusun secara Tunggal yaitu pasal 378 KUHP.

Menimbang : Bahwa selanjutnya Majelis akan menguraikan satu persatu unsur-unsur dalam pasal 378 KUHP tersebut, sebagai berikut:

1. Unsur ke-1 : Barang siapa.

2. Unsur ke-2 : Dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum.

3. Unsur ke-3 : Dengan tipu muslihat dan rangkaian kebohongan.

4. Unsur ke-4 : Menggerakkan orang lain untuk

menyerahkan barang sesuatu

kepadanya.

Menimbang : Bahwa mengenai semua unsur-unsur tersebut Majelis mengemukakan pendapatnya sebagai berikut:

1. Mengenai unsur ke-1 “Barang siapa”.

Bahwa yang dimaksud dengan “Barang Siapa” dalam pengertian KUHP adalah orang atau badan hukum. Sedangkan yang dimaksud dengan orang yaitu seperti dimaksud dalam pasal 2 sampai dengan pasal 9 KUHP, dalam hal ini adalah semua orang Warga Negara Indonesia dan Warga Negara

(17)

Asing yang termasuk dalam syarat-syarat dalam pasal 2 sampai dengan pasal 9 KUHP, termasuk pula anggota Angkatan Perang.

Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi di bawah sumpah, maupun yang dibacakan serta keterangan Terdakwa dipersidangan telah terungkap fakta-fakta sebagai berikut : 1) Bahwa benar, Terdakwa menjadi anggota TNI-AD sejak tahun 1987/1988, masuk melalui pendidikan Secata di Gombong, setelah selesai ditugaskan di Ajendam IV / Diponegoro. Pada tahun 1998 mengikuti pendidikan Secabater setelah lulus dan dilantik dengan Pangkat Serda ditugaskan di Kodim 0733 BS / Semarang sampai terjadinya perkara ini dengan pangkat Serka Nrp 613499.

2) Bahwa benar, Terdakwa adalah WNI yang belum pernah dicabut kewarganegaraannya sehingga yang bersangkutan harus tunduk kepada hukum positif dan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.

3) Bahwa benar, Terdakwa selama ini tidak mengalami

gangguan kejiwaan ataupun gangguan dalam

perkembangannya sehingga Terdakwa adalah TNI yang mampu bertanggung jawab terhadap apa yang diperbuatnya dan cakap dihadapan hukum.

Dengan demikian Majelis berpendapat bahwa unsur ke-1 Barang Siapa telah terpenuhi.

Menimbang : Bahwa mengenai unsur ke-2 “Dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum” tersebut Majelis mengemukakan pendapatnya sebagai berikut:

Bahwa kata-kata dengan “maksud” adalah merupakan pengganti kata “dengan sengaja” yaitu merupakan salah satu bentuk kesalahan dari sipelaku.

Yang dimaksud dengan sengaja adalah adanya kesadaran dan keinsyafan pada diri sipelaku dalam melakukan suatu tindakan. Pelaku menyadari dan menghendaki tindakan yang dilakukannya itu termasuk akibat yang ditimbulkan dari perbuatan tersebut.

Menurut Memori Van Toelihting, yang dimaksud “dengan sengaja" adalah menghendaki dan menginsyafi terjadinya suatu tindakan beserta akibatnya.

Yang dimaksud dengan “menguntungkan” adalah memberikan, mendatangkan, menjadikan beruntung. Dengan demikian yang dimaksud dengan “menguntungkan diri

sendiri atau orang lain” dalam unsur ini adalah perbuatan Terdakwa tersebut memberikan atau mendatangkan suatu keuntungan terhadap dirinya sendiri atau terhadap orang lain.

(18)

Sedangkan yang dimaksud dengan “melawan hukum” yaitu bahwa perbuatan sipelaku (Terdakwa) yang dilakukan bertentangan dengan undang (dilarang oleh undang-undang).

Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi di bawah sumpah didepan Persidangan, keterangan Terdakwa serta alat bukti lain yang terungkap dalam persidangan, terungkap fakta-fakta sebagai berikut :

1. Bahwa benar, sekira bulan Mei 2007 Sdr. Supriyanto (Saksi-1) dan istrinya yang bernama Sdri. Maryam (Saksi-3) datang ke rumah sepupunya yang bernama Sdr. Mulyono (Saksi-4) di Jl. Brotojoyo II No 66 Semarang Utara, sesampainya di rumah 4, 1 bercerita kepada Saksi-4 kalau anaknya yang bernama Sdr. Aji Afiyanto (Saksi-2) ingin ikut test Secaba TNI-AD, dan minta tolong kepada Saksi-4 untuk mencarikan orang yang bisa membantu Saksi-2 untuk masuk Seaba TNI-AD tersebut.

2. Bahwa benar, berdasarkan permintaan Saksi-1 tersebut, 4 menelepon terdakwa agar mau datang ke rumah Saksi-4, setelah terdakwa datang langsung dikenalkan dengan Saksi-1 dan Saksi-3 dan setelah perkenalan tersebut langsung membicarkan tentang pendaftaran Secaba TNI-AD, selanjutnya Saksi-1 berniat menitipkan Saksi-2 kepada Terdakwa untuk dibantu agar bisa lulus, dan Terdakwa menyanggupinya dengan syarat Saksi-1 menyediakan uang administrasi sebesar Rp 50.000.000,00 (Lima Puluh Juta Rupiah).

3. Bahwa benar, berdasarkan informasi dari Terdakwa, pada tanggal 16 Mei 2007 Saksi-2 mendaftar test Secaba di Ajendam IV / Diponegoro dan mendapatkan surat pendaftaran Nomor 2700127/CABA/2007, dan panitia memberitahukan agar datang lagi tiga hari kemudian untuk mengikuti seleksi berikutnya.

4. Bahwa benar, setelah mendapat surat pendaftaran, Saksi-2 menemui Terdakwa kalau Saksi-2 sudah mendaftar nomor test, lalu Terdakwa datang ke rumah Saksi-2 dan mengatakan : ”Kalau mau mendapatkan nomor test harus menyediakan uang sebesar Rp 5.000.000,- (Lima Juta Rupiah)”, kemudian Saksi-1 menyerahkan uang yang diminta Terdakwa dengan dibuatkan tanda terimanya.

5. Bahwa benar, sesuai dengan waktu yang ditentukan oleh panitia, Saksi-2 mengikuti seleksi administrasi dan postur, setelah Saksi-2 dinyatakan lulus, Saksi-2 mendapatkan nomor dan kartu test tapi nomornya lupa.

6. Bahwa benar, selanjutnya Saksi-2 mengikuti test secara bertahap dan Terdakwa berpesan kepada Saksi-2 “Sebelum mengikuti test harus memberitahu Terdakwa”, dan setiap tahapan test tersebut Terdakwa selalu meminta uang dengan alasan sebagai uang pelicin kepada panitia seleksi dengan jumlah yang bervariasi hingga mencapai Rp 33.000.000,00 (Tiga Puluh Tiga Juta rupiah), dan penyerahan tersebut selalu

(19)

dilakukan di rumah Saksi-2 dengan dibuatkan tanda terima, tetapi tanda terimanya tersebut saat ini tidak diketahui tempatnya.

7. Bahwa benar pada bulan September 2007 saat Pantuhirda, Saksi-2 dinyatakan tidak lulus, karena tidak lulus orang tua Saksi-2 yaitu Saksi-1 minta agar Terdakwa mengembalikan uang tersebut, akan tetapi Terdakwa menawarkan agar Saksi-2 ikut test Secata dan diusahakan bisa lulus, lalu pada tanggal 28 Januari 2008 Saksi-2 mendaftarkan seleksi Secata namun baru seleksi administrasi dan postur, Saksi-2 sudah dinyatakan tidak lulus.

8. Bahwa benar, karena Saksi-2 tidak lulus, Saksi-1 minta kepada Terdakwa untuk mengembalikan uang yang sudah diterimanya dari Saksi-1, dan Terdakwa mengembalikan secara mencicil hingga mencapai Rp 19.000.000,- (Sembilan Belas Juta Rupiah) sedangkan sisanya Rp 14.000.000,- (Empat Belas Juta rupiah) tidak dikembalikan, selanjutnya Saksi-1 melaporkan perbuatan Terdakwa ke Kodim 0733 BS/Semarang dan dihadapan Pasi Inteldim Kapten Inf Turoso, Terdakwa me3mbuat pernyataan yang isinya sanggup mengembalikan uang Saksi-1 dalam dua kali angsuran yaitu tanggal 29 Mei 2009 sebesar Rp 7.000.000,- (Tujuh Juta Rupiah) dan tanggal 29 Juni 2009 sebesar Rp 7.000.000,- (Tujuh Juta Rupiah), akan tetapi pernyataan tersebut tidak ditepati oleh Terdakwa.

9. Bahwa benar Saksi-1 dan Saksi-3 tahu kalau Terdakwa tidak terlibat di dalam kepanitiaan seleksi Secaba maupun Secata TNI-AD, tetapi Saksi-1 dan Saksi-3 percaya Terdakwa bisa membantu kelulusan Saksi-2 karena Terdakwa bercerita kalau Terdakwa kenal dengan panitia seleksi dan berjanji kalau Saksi-2 gagal uang dikembalikan secara utuh.

10. Bahwa benar Terdakwa tidak membantu kelulusan Saksi-2 dan Terdakwa tidak pernah menghubungi para panitia seleksi Secaba TNI-AD, Terdakwa hanya berspekulasi saja, kalau Saksi-2 lulus maka Terdakwa akan mendapatkan keuntungan berupa uang dan kalau Saksi-2 tidak lulus, maka uang dikembalikan kepada Saksi-1.

11. Bahwa benar uang sebesar Rp 33.000.000,- (Tiga Puluh Tiga Juta Ribu Rupiah) yang diterima Terdakwa dari Saksi-1 tersebut, Terdakwa gunakan untuk keperluan pribadi.

Dengan demikian Majelis berpendapat bahwa unsur ke-2 Dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum, telah terpenuhi.

Menimbang : Bahwa mengenai unsur ke-3 “Dengan tipu muslihat dan rangkaian kebohongan menggerakkan orang lain untuk menyerahkan barang sesuatu kepadanya” tersebut Majelis mengemukakan pendapatnya sebagai berikut:

Yang dimaksud dengan Tipu Muslihat adalah suatu tindakah yang dapat disaksikan oleh orang lain baik disertai maupun tidak disertai dengan suatu ucapan yang dengan

(20)

tindakan itu menimbulkan suatu keprcayaan akan sesuatu atau penghargaan bagi orang lain, padahal itu tidak ada.

Yang dimaksud dengan Rangkaian Kebohongan adalah beberapa keterangan yang saling mengisi seakan-akan isi keterangan itu benar, padahal tidak lain daripada kebohongan, tetapi orang akan berkesimpulan dari keterkaitan satu sama lainnya sebagai suatu yang benar.

Yang dimaksud dengan Menggerakkan (bewegen) adalah tergeraknya hati nurani si korban dan mau melakukan suatu perbuatan. Dalam hal ini “tidak ada permintaan dengan tekanan” kendati mengahadapi suatu sikap ragu-ragu atau penolakan dari si korban. Bahkan dalam prakteknya mungkin lebih cenderung merupakan suatu rayuan.

Yang dimaksud dengan Menyerahkan sesuai Kamus Besar Bahasa Indonesia yaitu : Memberikan, menyampaikan atau memberikan dengan penuh kepercayaan. Dalam hal ini penyerahan tersebut bisa secara langsung maupun tidak langsung.

Adapun yang dimaksud dengan Barang sesuatu dalam unsur ini yaitu sesuatu barang yang memiliki nilai ekonomis.

Oleh karena itu yang dimaksud dalam unsur dalam ini yaitu Pelaku dengan tipu muslihatnya atau dengan rayuan kebohongannya terhadap orang lain sehingga orang tersebut dengan sukarela menyerahkan uang kepada pelaku tanpa merasa ada paksaan atau tekanan.

Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi di bawah sumpah didepan Persidangan, keterangan Terdakwa serta alat bukti lain yang terungkap dalam persidangan, terungkap fakta-fakta sebagai berikut :

1. Bahwa benar, setelah perkenalanTerdakwa dan Saksi-1 Sdr. Supriyanto, Terdakwa datang ke rumah Saksi di Jl. Sawah Besar X Semarang dan menyatakan sanggup memasukkan anak Saksi-1 yaitu Saksi-2 Sdr. Aji Afiyanto menjadi Bintara TNI-AD sehingga Saksi percaya dan menyuruh Saksi-2 ikut mendaftar seleksi Secaba TNI-AD pada bulan Mei 2007.

2. Bahwa benar, syarat yang diminta oleh Terdakwa untuk bisa diterima Caba TNI-AD adalah agar Saksi menyediakan uang sebesar Rp 50.000.000,- (Lima Puluh Juta Rupiah) dan bila ternyata gagal atau tidak lulus uang akan dikembalikan utuh, namun sebelumnya untuk Dp Terdakwa meminta Rp 5.000.000,- (Lima Juta Rupiah).

3. Bahwa benar, hal tersebut membuat Saksi percaya, dan mau menyerahkan uang yang diminta oleh Terdakwa tersebut. 4. Bahwa benar, dalam perjalanan mengikuti test tersebut, Terdakwa meminta uang secara bertahap hingga total uang yang sudah diberikan kepada Terdakwa sebesar Rp 33.000.000,- (Tiga Puluh Tiga Juta Rupiah).

(21)

5. Bahwa benar, pada bulan September 2007 saat pantuhirda, Saksi-2 dinyatakan tidak lulus, karena tidak lulus orang tua Saksi-2 yaitu Saksi-1 minta agar Terdakwa mengembalikan uang tersebut, akan tetapi Terdakwa menawarkan agar Saksi-2 ikut test Secata dan diusahakan bisa lulus, lalu pada tanggal 28 Januari 2008 Saksi-2 mendaftarkan seleksi Secata namun baru seleksi administrasi dan postur, Saksi-2 sudah dinyatakan tidak lulus.

6. Bahwa benar, karena Saksi-2 tidak lulus, Saksi-1 minta kepada Terdakwa untuk mengembalikan uang yang sudah diterimanya dari Saksi-1, dan Terdakwa mengembalikan secara mencicil hingga mencapai Rp 19.000.000,- (Sembilan Belas Juta Rupiah) sedangkan sisanya Rp 14.000.000,- (Empat Belas Juta rupiah) tidak dikembalikan, selanjutnya Saksi-1 melaporkan perbuatan Terdakwa ke Kodim 0733 BS/Semarang dan dihadapan Pasi Inteldim Kapten Inf Turoso, Terdakwa membuat pernyataan yang isinya sanggup mengembalikan uang Saksi-1 dalam 2 (dua) kali angsuran yaitu tanggal 29 Mei 2009 sebesar Rp 7.000.000,- (Tujuh Juta Rupiah) dan tanggal 29 Juni 2009 sebesar Rp 7.000.000,- (Tujuh Juta Rupiah), akan tetapi pernyataan tersebut tidak ditepati oleh Terdakwa.

10. Bahwa benar, pada kenyataannya Terdakwa tidak membantu kelulusan Saksi-2 dan Terdakwa tidak pernah menghubungi para panitia seleksi Secaba TNI-AD, Terdakwa hanya berspekulasi saja, kalau Saksi-2 lulus maka Terdakwa akan mendapatkan keuntungan berupa uang dan kalau Saksi-2 tidak lulus, maka uang dikembalikan kepada Saksi-1.

Dengan demikian Majelis berpendapat bahwa unsur ke-3 Dengan tipu muslihat dan rangkaian kebohongan menggerakkan orang lain untuk menyerahkan barang sesuatu kepadanya, telah terpenuhi.

Menimbang : Bahwa berdasarkan hal-hal yang diuraikan di atas yang merupakan fakta-fakta yang diperoleh dalam persidangan, Majelis berpendapat tidak terdapat cukup bukti yang sah dan meyakinkan bahwa Terdakwa bersalah melakukan tindak pidana

Barang siapa dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri secara melawan hukum dengan tipu muslihat, menggerakan orang lain untuk menyerahkan barang sesuatu kepadanya.

Menimbang : Bahwa Terdakwa mampu bertanggung jawab dan tidak ditemukan adanya alasan pemaaf maupun alasan pembenar pada diri Terdakwa, oleh karena Terdakwa dinyatakan bersalah maka harus dipidana.

Menimbang : Bahwa sebelum sampai pada pertimbangan terakhir dalam mengadili perkara ini, Majelis ingin menilai sifat hakekat dan akibat dari sifat dan perbuatan para Terdakwa serta hal-hal lain yang mempengaruhi sebagai berikut :

(22)

1. Bahwa perbuatan Terdakwa membantu Saksi-2 untuk masuk menjadi Secaba TNI-AD sementara Terdakwa tidak berwenang atas itu menunjukan sikap Terdakwa yang ingin mendapatkan keuntungan dengan cara mudah.

2. Bahwa perbuatan tersebut tidak patut dilakukan oleh Terdakwa sebagai seorang anggota TNI yang seharusnya memberikan contoh dan tauladan bagi masyarakat di sekitarnya bukan malah merugikan masyarakat.

3. Bahwa akibat perbuatan Terdakwa tersebut telah merugikan keluaga Saksi-1 Sdr. Supriyanto sebesar Rp. 14.000.000,- (empat belas juta rupiah) dan dapat mencemarkan nama baik Kesatuan Terdakwa dimata masyarakat, dalam hal ini Kodim 0733/BS Semarang.

Menimbang : Bahwa tujuan Pengadilan tidaklah semata-mata hanya memidana orang-orang yang bersalah melakukan tindak pidana, tetapi juga mempunyai tujuan untuk mendidik agar Terdakwa dapat insyaf dan kembali ke jalan yang benar menjadi warga negara dan prajurit yang baik sesuai dengan falsafah Pancasila dan Sapta Marga.

Oleh karena itu sebelum Majelis menjatuhkan pidana terhadap diri Terdakwa dalam perkara ini, perlu terlebih dahulu memperhatikan hal-hal yang dapat meringankan dan memberatkan pidananya yaitu :

Hal-hal yang meringankan :

- Terdakwa mengakui dan menyesali perbuatannya.

- Terdakwa berterus terang sehingga memperlancar jalannya sidang.

Hal-hal yang memberatkan :

- Perbuatan Terdakwa mencemarkan citra TNI-AD dimata Masyarakat khususnya Kodim 0733 / BS Semarang. - Perbuatan Terdakwa bertentangan dengan Sapta Marga dan 8 wajib TNI.

- Perbuatan Terdakwa telah merugikan Sdr. Supriyanto sebesar Rp 14.000.000,- (Empat Belas Juta Rupiah).

Menimbang : Bahwa setelah meneliti dan mempertimbangkan hal-hal tersebut di atas, Majelis berpendapat bahwa pidana sebagaimana tercantum dalam pada diktum ini adalah adil dan seimbang dengan kesalahan Terdakwa.

Menimbang : Bahwa barang-barang bukti dalam perkara ini berupa : Surat-surat :

- 1 (satu) lembar surat pendaftaran nomor 2700127/CABA/2007 tanggal 16 Mei 2007.

(23)

- 1 (satu) lembar surat pendaftaran nomor 1800572/CATA PK-I/2008 tanggal 28 Januari 2008.

- 1 (satu) lembar surat pernyataan tanggal 4 Mei 2009 Oleh karena barang bukti tersebut berhubungan erat dengan perbuatan Terdakwa maka perlu ditentukan statusnya lebih lanjut.

Menimbang : Bahwa oleh karena Terdakwa dipidana, maka ia harus dibebani membayar biaya perkara.

Mengingat : 1. Pasal 378 KUHP.

2. Ketentuan perundang-undangan lain yang bersangkutan.

M E N G A D I L I

1. Menyatakan :

Terdakwa nama SAMLAWI Pangkat Serka NRP. 613499, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana :

“ P E N I P U A N “

2. Memidana Terdakwa oleh karena itu dengan ;

Pidana Penjara selama 2 (dua) bulan 20 (dua puluh) hari. 3. Menetapkan barang-barang bukti berupa :

Surat-surat :

- 11 (satu) lembar surat pendaftaran nomor 2700127/CABA/2007 tanggal 16 Mei 2007.

- 1 (satu) lembar surat pendaftaran nomor 1800572/CATA PK-I/2008 tanggal 28 Januari 2008.

- 1 (satu) lembar surat pernyataan tanggal 4 Mei 2009. Tetap dilekatkan dalam berkas perkara.

4. Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa sebesar Rp. 5.000,- (Lima ribu rupiah).

(24)

Demikian diputuskan pada hari ini Selasa tanggal 2 Maret 2010 dalam musyawarah majelis hakim oleh Mayor Chk Achmad Suprapto, S.H. NRP 565100 sebagai Hakim Ketua, serta Mayor Chk Warsono, S.H. NRP 544975 dan Kapten Laut (KH/W) Koerniawaty S.,S.H. NRP 13712/P sebagai Hakim Anggota dan diucapkan pada hari yang sama oleh Hakim Ketua di dalam sidang yang terbuka untuk umum dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota tersebut diatas, Oditur Militer Mayor Sus Niarti, S.H. NRP 522941 dan Panitera Kapten Chk M. Arif Sumarsono, S.H. NRP 11020006580974 dihadapan Terdakwa dan umum.

Hakim Ketua

TTD

Achmad Suprapto, S.H. Mayor Chk NRP 565100 Panitera

TTD

M. Arif Sumarsono, S.H. Kapten Chk NRP 11020006580974

Disalin sesuai dengan aslinya oleh ; Panitera

M. Arif Sumarsono, S.H. Kapten Chk NRP 11020006580974 Hakim Anggota I

TTD

Warsono, S.H. Mayor Chk NRP 544975 Hakim Anggota II

TTD

Achmad Suprapto, S.H. Mayor Chk NRP 565100

Referensi

Dokumen terkait

Para staff administrasi Program Pasca Sarjana Magister Manajemen Universitas Mercubuana yang telah banyak membantu dan mempermudah penulis dalam menyelesaikan studi di Program

(1) Pengumuman pendaftaran penerimaan calon peserta didik baru sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 ayat (1) huruf a dilakukan oleh Pemerintah Daerah Provinsi

Variabel empati merupakan salah satu dari aspek tingkat kepuasan pasien terhadap kualitas pelayanan kesehatan terhadap pasien rawat jalan tanggungan BPJS di Rumah

Zefanya Budijono 1 *, I Made Ronyastra 1 , Stefanus Soegiharto 1   1 

Pada saat mode non shoot through zero states (8 mode tradisional) maka arus pada induktor akan berkurang secara linear dan nilai tegangan induktor tidak sama

Untuk mewujudkan peranan organisme tanah tersebut perlu diikuti pemberian bahan organik ataupun pupuk sebagai sumber hara dan energi, serta pengendalian jenis dan jumlah

Dekomposisi bahan organik yang lambat, erosi tanah yang rendah, adanya pasokan C-organik dari biomassa tanaman maupun dari eksudat organisme tanah dengan diikuti tingginya

Standar kompetensi disusun terutama sebagai alat penilaian. Standar kompetensi memungkinkan penilaian dilakukan oleh penilai terhadap standar kinerja yang ditentukan, terutama