• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis (perusahaan) merupakan suatu organisasi yang menyediakan berbagai

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. Bisnis (perusahaan) merupakan suatu organisasi yang menyediakan berbagai"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Bisnis (perusahaan) merupakan suatu organisasi yang menyediakan berbagai barang ataupun jasa untuk dijual dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan. Prospek memperoleh keuntungan yaitu selisih antara penerimaan dengan biaya-biaya bisnis yang merupakan pendorong orang-orang untuk memulai dan mengembangkan bisnisnya. Keuntungan merupakan pemilik bisnis yang memperoleh imbalan dari risiko yang diambil ketika menginvestasikan uang dan waktu mereka. Hak untuk mengejar keuntungan membedakan bisnis dari organisasi-organisasi lain seperti universitas, rumah sakit, dan lembaga pemerintah, yang beroperasi dengan cara yang sama tetapi umumnya tidak mengejar keuntungan (Griffin & Ebert, 2007).

Semakin ketatnya persaingan dalam dunia bisnis, maka perusahaan harus meningkatkan efisiensi dalam perhitungan biaya produksi dan harga jualnya karena merupakan dasar bagi perusahaan untuk menentukan biaya produksi dan harga jual produknya. Sehingga apabila perhitungan biaya produksi dan harga jual dilakukan dengan tepat maka akan diperoleh biaya produksi dan harga jual yang tepat pula. Salah satu cara yang dapat dilakukan dalam meningkatkan efisiensi biaya yaitu dengan mengendalikan biaya produksi dan harga jual perusahaan.

Menurut Mulyadi (2010) biaya produksi merupakan kumpulan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan dan mengolah bahan baku menjadi barang jadi.

(2)

Elemen biaya tersebut dibagi menjadi tiga golongan yaitu bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik (tetap dan variabel). Dari tiga biaya tersebut harus diklasifikasikan pada jenis, sifat, dan perilaku biaya untuk menanggulangi ketidakpastian biaya produksi dan mengetahui berapa besaran biaya sebenarnya untuk menghasilkan suatu produk. Pada pengumpulan biaya produksi harus ditentukan oleh cara berproduksi yaitu produksi atas dasar pesanan dan produksi massa. Perusahaan yang berproduksi berdasarkan pesanan, pengumpulan biaya produksinya dengan menggunakan metode biaya pokok pesanan. Dalam metode ini biaya produksi untuk tiap-tiap pesanan harus dipisahkan secara jelas, agar biaya setiap pesanan dapat benar dan tepat. Sedangkan perusahaan yang berproduksi secara massa atau terus-menerus mengumpulkan harga pokok produksinya dengan menggunakan metode harga pokok proses. Perusahaan hendaknya mampu menetapkan dan menggunakan informasi harga pokok produksi yang tepat sehingga nantinya dapat mengetahui harga jual yang kompetitif guna bersaing dengan perusahaan lain yang sejenis.

Salah satu metode dalam perhitungan biaya produksi yang dapat membantu perusahaan dalam penentuan harga jual dan merencanakan laba adalah metode variable costing. Pada metode ini, memberikan kemungkinan bagi manajemen untuk meneliti apakah produk yang dihasilkan dapat menembus pasaran dan berapa contribution margin yang dapat diperoleh serta berapa besarnya laba yang masih dapat dicapai setelah seluruh biaya-biaya produk ini tertutup. Dengan menggunakan metode variabel costing dapat membantu manajemen dalam penentuan harga jual yang tepat untuk mencapai target laba tertentu.

(3)

Metode variable costing adalah metode perhitungan biaya produksi yang hanya menghitung biaya produksi yang berperilaku variabel ke dalam biaya produksi, yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik variabel (Mulyadi,2010).

Penelitian yang dilakukan oleh Oentoe (2013) berjudul menganalisis perhitungan biaya produksi dengan menggunakan variable costing pada perusahaan Roti Jordan menyimpulkan bahwa perhitungan biaya produksi dengan menggunakan metode variable costing lebih rendah dibandingkan perhitungan yang dibuat oleh perusahaan. Karena metode variable costing hanya menghitung biaya overhead variabel saja, sedangkan perusahaan menghitung biaya overhead pabrik tetap dan variabel.

Penelitian yang dilakukan oleh Djumali, dkk (2014) berjudul perhitungan harga pokok produksi menggunakan metode variable costing dalam proses penentuan harga jual pada PT. Sari Malalugis Bitung, Universitas Sam Ratulangi Manado menyimpulkan bahwa penentuan harga jual yang dibebankan pada konsumen didasarkan dengan taksiran laba yang diharapkan. Sehingga perusahaan dapat memenuhi kebutuhan operasional dan memperoleh laba yang lebih memadai.

Penelitian yang dilakukan oleh Musdalifah, dkk (2014) berjudul penerapan metode variabel costing dalam penentuan harga jual pada PT. Cahaya Murni Raya Industri, Universitas Sam Ratulangi Manado menyimpulkan bahwa penentuan harga jual dengan menggunakan metode variable costing mendapatkan hasil yang optimal dibanding dengan metode yang diterapkan pada perusahaan.

Penelitian yang dilakukan oleh Rantung, dkk (2015) berjudul analisis penentuan harga jual dengan metode variabel costing dan activity based costing pada

(4)

PT. Massindo Sinar Pratama Indutri, Universitas Sam Ratulangi Manado menyimpulkan bahwa perusahaan belum menentukan harga jual dengan benar dan akurat, karena biaya pemasaran dan biaya administrasi dan umum tidak diperhitungkan. Dengan penentuan harga jual dengan menggunakan metode variable costing memasukkan biaya pemasaran dan administrasi dan umum, maka dapat mencapai laba yang diharapkan.

Penelitian yang dilakukan oleh Salindeho (2015) berjudul analisis perhitungan harga pokok produksi pada UD. The Sweetets Cookie, Universitas Sam Ratulangi Manado menyimpulkan bahwa perhitungan dengan menggunakan metode variabel costing diperoleh hasil yang berbeda dengan perhitungan dengan menggunakan full costing yang diterapkan pada perusahaan.

Dari penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya, ternyata banyak menggunakan objek UMKM. Hal ini merupakan bahwa wujud penting dari UMKM sebagai pertumbuhan ekonomi yang mampu menyerap tenaga kerja, memberikan pelayanan secara meluas kepada masyarakat, dan semaksimal mungkin dapat mensejahterakan masyarakat sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi di setiap daerah.

Secara umum Pasal 1 Undang-undang No.20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro Kecil Menengah merupakan suatu kegiatan usaha yang mampu menyerap lapangan kerja dan memberikan pelayanan ekonomi secara luas kepada masyarakat, serta berperan dalam proses pemerataan peningkatan pendapatan masyarakat, mendorong pertumbuhan ekonomi, dan berperan dalam mewujudkan stabilitas nasional. Selain itu, UMKM adalah salah satu pilar utama ekonomi nasional yang harus memperoleh kesempatan utama, dukungan, perlindungan dan pengembangan

(5)

seluas-luasnya sebagai wujud keberpihakan yang tegas kepada kelompok usaha ekonomi rakyat, tanpa mengabaikan peranan Usaha Besar dan Badan Usaha Milik Negara.

Berdasarkan penelitian sebelumnya di atas maka Peneliti ingin meneliti di Bakery. Terdapat persaingan bakery pada desa Bugo membuat Peneliti tertarik untuk dijadikan penelitian. Dimana Win Bakery menetapkan harga jual pada umumnya dipasaran dan menggunakan perhitungan biaya produksi yang sederhana.

Win Bakery merupakan salah satu usaha roti yang berada di desa Bugo Rt I/Rw II kecamatan Welahan kabupaten Jepara. Usaha ini didirikan oleh Bapak Slamet tahun 1994. Win Bakery anggota dari Koperasi yang bernama KOPINKRA KARYA BOGA (Koperasi Industri dan Kerajinan Karya Boga ) yang merupakan koperasi mitra PT Sriboga Ratu Raya. Kopinkra Karya Boga bergerak dibidang usaha simpan pinjam dan peminjaman alat produksi ke anggota koperasi. Pada awal berdirinya usaha ini, Win Bakery memproduksi kue tambang dan belum mempunyai tenaga kerja melainkan anggota keluarga saja sebagai karyawan. Dari tahun ke tahun Win Bakery mengalami peningkatan jumlah produksi, pemasaran, dan mempunyai pekerja 10 (sepuluh) karyawan. Untuk memasarkan kue tambang, produsen menjual melalui distributor. Daerah pemasaran kue tambang produksi Win Bakery dipasarkan di daerah Jepara, Demak, dan Kudus. Namun pada perjalanan Win Bakery ini tidak lepas dari kegagalan dalam menjalankan usahanya. Pada saat Indonesia mengalami krisis moneter Win Bakery ini terkena dampaknya dimana harga bahan baku dan harga jual masih sama karena distributor tidak setuju bila harga jual naik. Win Bakery mencoba mencari solusi yaitu dengan mengurangi ukuran roti agar dapat mendapatkan keuntungan.

(6)

Penelitian ini mereplika penelitian yang dilakukan oleh Oentoe pada tahun 2013 mengenai Analisis Perhitungan Biaya Produksi Menggunakan Variable Costing. Perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian sekarang terletak pada objek penelitian yaitu penelitian terdahulu pabrik sedangkan penelitian sekarang adalah UMKM. Persamaannya terletak pada tujuan yaitu untuk mengetahui bahwa metode variable costing berperan dalam perhitungan biaya produksi.

Berdasarkan latar belakang dan permasalahan tersebut, maka dalam skripsi ini penulis mengambil judul: “PERHITUNGAN BIAYA PRODUKSI DAN HARGA JUAL MENGGUNAKAN VARIABLE COSTING PADA UMKM WIN BAKERY DI JEPARA”.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana perhitungan biaya produksi dan harga jual yang selama ini dilakukan oleh UMKM Win Bakery?

2. Bagaimana perbedaan perhitungan biaya produksi yang diterapkan UMKM Win Bakery dengan perhitungan metode variable costing?

1.3. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan masalah yang dihadapi, tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk menemukan bukti empiris perhitungan biaya produksi dan harga jual yang selama ini telah digunakan UMKM Win Bakery.

(7)

2. Untuk menemukan bukti empiris perhitungan biaya produksi dan harga jual yang diterapkan UMKM Win Bakery dengan perhitungan metode variable costing.

1.4. Manfaat Penelitian

Sedangkan kegunaan atau manfaat yang ingin dicapai dalam penelitian ini antara lain:

1. Bagi Penulis

Dapat menambahkan wawasan pengetahuan dan informasi mengenai hubungan biaya produksi dengan harga penjualan dan pendapatan dengan cara mengevaluasinya.

2. Bagi perusahaan UMKM

Diharapkan dapat dijadikan sebagai masukan dalam menghitung biaya produksi yang tepat bagi UMKM untuk mendapatkan hasil dalam perhitungan biaya produksi dan harga jualnya.

3. Bagi Pembaca

Penelitian ini merupakan tambahan wawasan pengetahuan dan acuan di dalam melakukan penelitian-penelitian berikutnya.

1.5. Sistematika Penulisan

Sistematika yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Menguraikan tentang gambaran umum penelitian yang meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

(8)

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Membahas mengenai teori-teori yang berhubungan dengan penelitian mulai dari beberapa penelitian terdahulu yang digunakan sebagai landasan dalam menganalisis penelitian serta kerangka pemikiran. BAB III : METODE PENELITIAN

Berisi tentang metodologi penelitian yang meliputi tempat dan waktu penelitian, metode pengumpulan data, jenis dan sumber data, metode analisis data, serta tahapan penelitian.

BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN

Menguraikan tentang gambaran umum usaha UMKM Win Bakery dan menguraikan perhitungan biaya produksi dan harga jual menggunakan variable costing.

BAB V : PENUTUP

Mengemukakan kesimpulan dari hasil penelitian yang dilakukan dan saran-saran.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam penelitian ini penulis akan melakukan unit analisis dalam film My Name is Khan berupa teks yang terdapat di film tersebut yang mencerminkan pencitraan

Hasil studi penelitian ini menunjukan bahwa secara keseluruhan responden berada pada kategori tinggi disetiap komponen cinta (intimacy, passion, dan commitment),

Namun karena pandemi, pemerintah Saudi masih menutup tanah suci, sehingga kemungkinan (ibadah haji) ditunda tahun 2021,” terang Kepala Kemenag Kabupaten malang, Dr musta’in

Penyelenggaraan ruang terbuka hijau di wilayah perkotaan, ditujukan untuk tiga hal, yaitu: 1) menjaga ketersediaan lahan sebagai kawasan resapan air, 2) menciptakan aspek

Hal yang luar biasa adalah bahwa kutipan-kutipan dalam Perjan- jian Baru terhadap teks Perjanjian Lama jus- tru didominasi kutipan dari Septuaginta, yang tidak lain adalah

Hasil pengujian hipotesis pertama menunjukkan bahwa elemen gaya hidup yang terdiri dari aktivitas, minat dan opini secara bersama-sama berpengaruh signifikan

Kemudian setelah berlakunya Hukum Agraria Nasional dengan dikeluarkannya UUPA peran Kepala Desa digantikan oleh PPAT (Pejabat Pembuat Akte Tanah ), yang membuat Akte Jual-Beli Tanah

Keadaan ketenagakerjaan di Papua pada Agustus tahun 2017 digambarkan dengan adanya improvisasi pasar tenaga kerja yang tercermin dari peningkatan jumlah angkatan kerja, dan