• Tidak ada hasil yang ditemukan

Upacara Adat Perkawinan pada Masyarakat Mandailing di Padang Lawas : Kajian Semiotik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Upacara Adat Perkawinan pada Masyarakat Mandailing di Padang Lawas : Kajian Semiotik"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

Loading

Referensi

Dokumen terkait

Universitas Sumatera Utara.. karenanya, ia lebih berhak mendapatkan harta dari keluarga suaminya, dari pada harta keluarga orang tuanya. Segala kebutuhan anak perempuan ditanggung

Dari hasil penelitian diperoleh bahwa terdapat berbagai makna simbolik (tanda) pada “Parjambaron” Upacara Adat Kematian “Saur Matua” Batak Toba diantaranya

signifier-signified , tanda tersebut akan menjadi penanda baru yang kemudian memiliki petanda kedua dan membentuk tanda baru. Jadi, ketika suatu tanda yang memiliki makna

Hasil penelitian yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan bahwa makna semiotik sosial yang terkandung pada tradisi lisan baralek gadang pada upacara

untuk mendeskripsikan makna tanda pada upacara adat sulang-sulang pahompu Simalungun dan teori Konotasi Bartes akan digunakan sebagai alat untuk mendeskripsika simbol yang

masyarakat pesisir Sibolga yang dianalisis dalam wujud teks lisan, teks lisan tersebut dituliskan, kemudian yang dianalisis adalah makna semiotik dan nilai- nilai

Hasil penelitian yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan bahwa makna semiotik sosial yang terkandung pada tradisi lisan baralek gadang pada upacara

kematian cawir metua pada masyarakat Batak Karo di Kabupaten Langkat ini dari segi semiotik, karena penulis merasa tertarik untuk mengetahui arti atau makna dari tanda