• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Vegetasi dan Pola Sebaran Salinitas di Ekosistem Mangrove Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Vegetasi dan Pola Sebaran Salinitas di Ekosistem Mangrove Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Ekosistem mangrove merupakan salah satu ekosistem yang terdapat di wilayah pesisir, dimana ekosistem ini berada lebih dekat kedaratan dibandingkan dengan ekosistem lain yang terdapat di wilayah pesisir atau dapat dikatakan berada pada daerah peralihan antara daratan dan laut. Hal tersebut menjadikan ekosistem ini selalu dipengaruhi oleh faktor dari laut seperti pasang surut dan dipengaruhi oleh segala aktivitas dari daratan, sehingga menjadikannya berperan sangat penting bagi kehidupan masyarakat pesisir yang dapat memanfaatkan ekosistem mangrove tersebut.

Kata mangrove merupakan kombinasi antara bahasa Portugis mangue dan bahasa Inggris grove (Macnae, 1968). Dalam bahasa Inggris kata mangrove digunakan baik untuk komunitas tumbuhan yang tumbuh di daerah jangkauan pasang surut maupun untuk individu-individu spesies tumbuhan yang menyusun komunitas tersebut. Sedangkan dalam bahasa Portugis kata mangrove digunakan untuk menyatakan individu spesies tumbuhan dan kata mangal untuk menyatakan komunitas tumbuhan tersebut (Kusmana, dkk., 2005)

(2)

Indonesia, hal ini akan mengakibatkan penurunan kualitas dan berkurangnya tingkat pemanfaatan yang dapat dilakukan pada ekosistem mangrove.

Mangrove merupakan ekosistem yang kompleks terdiri atas flora dan fauna daerah pantai, hidup sekaligus di habitat daratan dan air laut, antara batas air pasang dan surut. Ekosistem mangrove berperan dalam melindungi garis pantai dari erosi, gelombang laut dan angin topan, serta berperan juga sebagai buffer (perisai alam) dan menstabilkan tanah dengan menangkap dan memerangkap endapan material dari darat yang terbawa air sungai dan yang kemudian terbawa ke tengah laut oleh arus. Ekosistem mangrove selain melindungi pantai dari gelombang dan angin merupakan tempat yang dipenuhi pula oleh kehidupan lain seperti mamalia, amfibi, reptil, burung, kepiting, ikan, primata, dan serangga (Talib, 2008).

Wilayah mangrove sudah dikenal memberikan berbagai jenis jasa ekosistem, termasuk produksi perikanan dan serat, pengendalian sedimen dan perlindungan pantai dari badai/tsunami, 2-4 luas kawasan mangrove menurun pesat akibat penebangan untuk perluasan budidaya tambak dan pembangunan infrastruktur. Penurunan luas sebesar 30–50% selama setengah abad terakhir memberikan perkiraan bahwa mangrove secara fungsional akan hilang sekurang-kurangnya dalam 100 tahun (Donato, dkk., 2012).

(3)

tinggi tanpa mempertimbangkan aspek ekologi mangrove dan kurangnya pengelolaan secara terpadu dapat menurunkan fungsi fisik dari mangrove.

Pemanfaatan ekosistem mangrove yang semakin besar dapat menyebabkan penurunan kualitas dan fungsi fisik mangrove, hal ini dikhawatirkan akan mengganggu kondisi ekologi dan vegetasi mangrove di Kawasan Ekosistem Mangrove Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang. Berdasarkan uraian di atas, maka diperlukan informasi dasar yang menunjang mengenai kondisi mangrove melalui analisis vegetasi untuk mengetahui tingkat kerapatan dan diperlukan data sebaran salinitas untuk mengetahui seberapa besar tingkat salinitas yang terdapat di ekosistem mangrove, sehingga dapat mempermudah pengelolaan (rehabilitasi) melalui penanaman kembali mangrove di kawasan tersebut. Berdasarkan hal tersebut, maka dianggap perlu untuk melakukan penelitian mengenai Analisis Vegetasi dan Pola Sebaran Salinitas di Ekosistem Mangrove Kabupaten Deli Serdang.

Rumusan Masalah

Analisis vegetasi dan pola sebaran salinitas dapat memberikan gambaran mengenai tingkat pemanfaatan ekosistem mangrove dan perubahan lingkungan yang terjadi akibat aktivitas tersebut, salah satunya adalah perubahan salinitas dimana saat vegetasi mangrove mulai berkurang maka pemasukan air laut akan semakin besar sehingga dapat menaikkan salinitas di kawasan ekosistem mangrove.

(4)

penurunan kerapatan vegetasi mangrove dan perubahan lingkungan (fisika kimia) khusus nya perubahan salinitas dikarenakan salinitas merupakan salah satu faktor pembatas kehidupan mangrove. Sementara itu, belum ada informasi yang lengkap atau data potensi vegetasi mangrove dan pola sebaran salinitasdi kawasan Ekosistem Mangrove Percut Sei Tuan, sehingga penelitian ini menjadi sangat penting dilakukan sebagai informasi bagi para nelayan dan instansi terkait dalam mengatur pemanfaatan dan rehabilitasi kawasan mangrove tersebut.

Berdasarkan uraian di atas, dapat dirumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana kondisi vegetasi mangrove dari kerapatan, kerapatan relatif, frekuensi, frekuensi relatif, dominansi, dominansi relatif, indeks nilai penting dan indeks keanekaragaman jenis di kawasan Ekosistem Mangrove Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang?

2. Bagaimana pola sebaran salinitas yang terdapat di kawasan Ekosistem Mangrove Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang?

3. Bagaimana hubungan salinitas terhadap jenis mangrove yang mendominasi di kawasan Ekosistem Mangrove Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang?

Kerangka Pemikiran

(5)

sangat tinggi, serta memungkinkan akan dapat merubah pola vegetasi mangrove yang terdapat di kawasan tersebut.

Penurunan vegetasi mangrove dapat berakibat pada banyaknya pemasukan air laut sehingga akan menaikkan tingkat salinitas yang ada di kawasan mengrove, sehingga akan menghambat rencana pengelolaan yang akan dilakukan, dengan demikian perlu dilakukan upaya pengelolaan dan pemanfaatan ekosistem mangrove secara terpadu dan berkelanjutan, untuk itu perlu diketahui data mengenai analisis vegetasi dan pola sebaran salinitas. Secara ringkas kerangka pemikiran dapat dilihat pada Gambar 1.

(6)

Tujuan Penelitian

1. Mengkaji kondisi vegetasi mangrove dari kerapatan, frekuensi, dominansi dan indeks keanekaragaman jenis mangrove di kawasan Ekosistem Mangrove Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang.

2. Mengkaji pola sebaran salinitas yang terdapat di kawasan Ekosistem Mangrove Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang.

3. Mengkaji hubungan salinitas terhadap jenis mangrove yang mendominasi di kawasan Ekosistem Mangrove Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang.

Manfaat Penelitian

Gambar

Gambar 1. Kerangka Pemikiran Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Kajian ini dilakukan untuk mendeskripsikan pola sebaran spasial dan keanekaragaman jenis vegetasi serta mengidentifikasi faktor-faktor penyebab terjadinya perubahan ekosistem

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1)jenis pemanfaatan hutan mangrove yang dilakukan oleh masyarakat serta (2) nilai manfaat langsung dan tidak

membantu penulis dalam penelitian.. Kajian Ekosistem Mangrove Di Desa Tanjung Rejo Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang. Jurusan Pendidikan Geografi, Fakultas Ilmu

Adanya penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi serta rekomendasi bagi masyarakat dan pemerintah tentang pentingnya keberaan hutan mangrove agar dapat dilakukan

Gastropoda yang hidup pada ekosistem hutan mangrove hasil restorasi di Desa Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara terdapat 6 Family dan

karbon di dalam ekosistem mangrove, tipe pengelolaan hutan mangrove. berpengaruh nyata terhadap karbon di atas

Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui Komposisi jenis, Kepadatan dan Pola sebaran di ekosistem mangrove serta mengetahui mengetahui Keanekaragaman,

Tujuan dari penelitian ini yaitu memberikan informasi dan gambaran mengenai partisipasi masyarakat dalam upaya pelestarian ekosistem mangrove di Desa Bagan Percut, Kecamatan Percut