• Tidak ada hasil yang ditemukan

E COMMERCE SEBAGAI SOLUSI MENGURANGI PEN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "E COMMERCE SEBAGAI SOLUSI MENGURANGI PEN"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

E-COMMERCE SEBAGAI SOLUSI MENGURANGI PENGGANGGURAN DI INDONESIA

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia

Dosen Pengampu

ZEIN MUTTAQIN., S.E.I, MA.

Disusun Oleh :

IQBAL LAZUARDI (13423023) HARYO FIRAS (13423017)

PROGRAM STUDI EKONOMI ISLAM

FAKULTAS ILMU AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

(2)

KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim...

Puji syukur atas kehadirat Ilahi Rabbi, berkat rahmat dan kasih sayangNya, akhirnya makalah berjudul e-commerce sebagai solusi mengurangi penggangguran di Indonesia telah diselesaikan. Makalah ini disusun selain untuk memenuhi tugas mata kuliah bahasa Indonesia ,juga untuk memberikan informasi kepada pembaca tentang e-commerce sebagai solusi mengurangi penggangguran di Indonesia

Harapan kami semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman, juga membantu menambah pengetahuan bagi para pembaca.Kritik dan saran dari pembaca juga kami harapkan sehingga untuk kedepannya kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini dengan lebih baik. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna,semoga kedepannya segala kekurangan dapat diperbaiki.

Atas terselesaikannya makalah ini, kami sampaikan banyak terima kasih dan kepada berbagai pihak khususnya dosen pengampu mata kuliah ini, yang telah memberikan dedikasinya sedemikian besar dan kepercayaannya sehingga makalah ini dapat terwujud seperti ini. Kritik dan saran membangun dari segenap pihak sangat penulis harapkan untuk perbaikan kedepannya. Semoga dapat membeikan manfaat bagi para pembaca dan menjadi bagian dari amal shaleh kami di hadapan Allah SWT, amin.

Wassalamu’alaikum wr. wb

Yogyakarta, Desember 2016

(3)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...i

KATA PENGANTAR...ii

DAFTAR ISI...ii

BAB I PENDAHULUAN...1

1.1. Latar Belakang...1

1.2 Rumusan Masalah………..3

1.3. Tujuan...3

1.4. Manfaat...3

BAB II HASIL DAN PEMBAHASAN...4

2.1. Peningkatan e-commerce di Indonesia...4

2.2 E-commerce sebagai solusi mengurangi pengangguran di Indonesia...9

BAB III PENUTUP...14

3.1. Kesimpulan...14

3.2. Saran...15

(4)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Indonesia sebagai salah satu negara yang memiliki jumlah penduduk terbesar di dunia tentu memiliki aktivitas perekonomi yang tinggi pula. Indonesia merupakan negara ke 42 dalam hal nilai PDB di dunia. Sebagai salah satu negara yang memiliki aktivitas ekonomi tertinggi di dunia, tentu banyak faktor yang menyebabkan hal tersebut bisa terjadi, diantaranya adalah faktor alam, baranag modal, jumlah penduduk,keunggulan keunngulan komparatif dan keunggulan abslout yang dimiliki Indonesia, dan beberapa faktor lainnnya. Salah satu faktor yang mendongkrak aktivitas perekonomian dunia termasuk di Indonesia dalam beberapa dekade terakhir yaitu adalah perkembangan teknologi dan informasi. Perkembangan teknologi dan informasi yang sangat cepat selama beberapa dekade terakhir membuat seluruh pelaku dalam aktivitas ekonomi merasakan dampak yang nyata dalam hal perekonomian. Penggunaan internet dan beberapa aplikasi penunjang yang kegunannya dapat dimanfaatkan dalam menjalankan aktivitas perekonomian telah terlihat dampaknya.

Perkembangan teknologi dan informasi yang begitu pesatnya telah memberikan kemudahan bagi pelaku pelaku ekonomi seperti produsen, distributor dan konsumen. Produsen dapat menggunakan teknologi untuk memperbanyak produski dengan waktu yang relatif cepat dengan biaya yang terjangkau. Distributor dapat menyalurkan barang dari produsen ke konsumen dengan penggunaan teknologi, sehingga dapat mempercepat waktu pendistribusian dan jangkauan distribusi yang lebih jauh dan merata. Konsumen sebagai pengguna barang juga mendapatkan kemudahan dengan adanya perkembangan teknologi dan informasi, konsumen sebagai pengguna barang makin mudah untuk mencari barang yang diinginkan dengan berbagai pilihan produsen dan cara pembayaran yang diinginkan.

(5)

a. Perspektif komunikasi, ecommerce adalah pengiriman barang, layanan, informasi atau pembayaran melalui jaringankomputer atau melalui peralatanelektronik lainnya.

b. Perspektif proses bisnis, ecommerce adalah aplikasi dari teknologi yang menuju otomatisasi dari transaksi bisnisdan aliran kerja

c. Perpektif layanan, e-commerce merupakan suatu alat yangmemenuhi keinginanperusahaan, konsumen, dan manajemen untuk memangkas biaya layanan (service cost) ketika meningkatkan kualitas barang dan menigkatkan kecepatan layanan pengiriman

d. Perpekstif online, e-commerce menyediakan kemampuan untukmembeli dan menjual barang atau informasi melalui internet dan sarana online lainnya.

[CITATION Dew11 \l 1033 ] dalam (Baun dalam Purbo,2000:2) Menurut David Baum, e-commerce adalah “e-commerce is a dynamic set of technologies, applications, communities through electronic transactions and the electronic exchange of goods, service, and information”. Ecommerce merupakan satu set dinamis teknologi, aplikasi, dan proses bisnis yang menghubungkan perusahaan, konsumen, dan komunitas tertentu melalui transaksi elektronik dan perdagangan barang pelayanan, dan informasi yang dilakukan secara elektronik.

Secara sederhana e-commerce dapat diartikan sebagai aktivitas perdagangan yang menghubungkan produsen dan konsumen dengan menggunakan media elektronik sebagai penghubung.

Perkembangan teknologi dan informasi memberikan dampak positif pada perekonomian, tetapi tidak bisa menghilangkan masalah klasik ekonomi yaitu, pengangguran. Perkembangan teknologi dan informasi tidak serta merta menghilangkan pengangguran yang mana diketahui merupakan masalah ekonomi yang dialami oleh banyak negara. Penggangguran yang ada dapat memberikan dampak negatif bagi dari segi sosial maupun ekonomi. Penggangguran di Indonesia tahun 2016 adalah sebanyak 7,02 juta orang[ CITATION bps \l 1033 ]. Hal ini tentu saja disebabkan banyak faktor terutama tidak seimbangnya kesempatan kerja dengan jumlah tenaga kerja. Tingginya angka pengangguran tentu akan memberikan dampak negatif bagi perekonomian suatu negara.

(6)

pengangguran. E-commerce diharapkan mampu memberikan solusi terhadap angka pengangguran yang tentunya hal ini berhasil akan dampak yang signifikan terhadap perekonomian Indonesia secara keseluruhan.

1.2 Rumusan masalah :

E-commerce sebagai salah satu aktivitas ekonomi yang sedang marak dilakukan tentu akan memberikan dampak positif bagi perekonomian secara keseluruhan. E-commerce sebagai suatu aktivitas pereknomian melibatkan banyak pihak seperti produsen, distributor dan konsumen, yang tentunya pihak-pihak tersebut memberikan dampak masing-masing terhadap pertumbuhan ekonomi. E-commerce diyakini bisa menjadi solusi untuk mengurangi angka pengangguran yang selama ini diketahui sangat sulit untuk diturunkan. Tentunya hal tersebut tidak dapat terlaksana begitu saja tanpa ada rencana dan pelaksanaan yang jelas. Perlu kematangan rencana dan pelaksanaan yang baik agar hal tersebut dapat terjadi. Oleh karena itu rumusan masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana peningkatan e commerce di Indonesia

2. Bagaimana e-commerce bisa menjadi solusi mengurangi pengganguran di Indonesia 1.3 Tujuan Penulisan

Dari pemaparan di atas, makalah ini disusun dengan tujuan sebagai berikut

1. Memahami bagaimana peningkatan e commerce di Indonesia

2. Memahami bagaimana e-commerce bisa menjadi solusi mengurangi pengagguran di Indonesia

1.4 Manfaat Penulisan

Makalah dengan judul “e-commerce sebagai solusi menguranggi penganggguran di Indonesia” ini diharapkan mampu memberikan manfaat bagi:

1. Pemerintah Indonesia. Diharapkan dengan adanya makalah ini pemerintah Indonesia dapat meningkatkan transaksi e-commerce di Indonesia dengan membuat peraturan-peraturan yang sesuai yang dapat meningkatkan e-commerce di Indonesia.

2. Akademisi. Diharapkan makalah ini dapat menambah khasanah keilmuan bagi kalangan akademisi mengenai e-commerce di Indonesia.

(7)

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Peningkatan e-commerce di Indonesia

E-commerce adalah model ekonomi baru yang memiliki pasar sangat luar biasa. Diperkirakan lewat e-commerce pasar akan sangat menakjubkan. Beberapa ramalan mengatakan, jika kita saat ini memiliki perusahaan dengan omset miliaran rupiah tidak masuk dalam e-commerce dalam waktu sepuluh tahun yang akan datang perusahaan kita akan gulung tikar. Sehingga tidak mengherankan jika perusahaan di dunia, termasuk Indonesia, ramai-ramai membuka situsnya di internet.

E-commerce termasuk didalamnya periklanan secara eketronik akan memangkas biaya promosi serta memudahkan pembeli-pembeli potensi untuk melihat-lihat produk sesuka hati tanpa takut merusak produk yang bersangkutan atau menjengkelkan penjual yang tidak sabar. Dalam hal ini, perusahaan-perusahaan penjual juga dapat mengurangi perantara-perantara penjualan yang pada gilirannya akan membuat harga barang atau jasa bisa ditekan serendah mungkin. Hal ini juga sangat menguntungkan dari sudut pandang pembeli. Menyangkut hadirnya perantara-perantara ini, tidak semua perantara-perantara bertindak kurang menguntungka. Ada beberapa kasus dimana peran para perantara justru diperlukan.[ CITATION Adi06 \l 1033 ]

(8)

sebuah bisnis yang tadinya memakan waktu 30 hari, waktunya akan menjadi pendek. Proses yang cepat ini tentu akan meningkatkan pendapatan.

E-commerce euphoria yang ada saat ini merupakan hasil perkembangan e-commerce yang sejatinya sudah dilakukan beberapa perusahaan atau usaha mandiri sejak tahun 90-an. Internet yang mulai digunakan secara luas oleh masyarakat Indonesia tahun 1995 terlalu lama hanya difungsikan untuk melihat informasi yang tidak bisa diperoleh secara bebas dan murah maupun gratis, terutama pada pemerintahan Soeharto. Setelah Soeharto lengser, dan memasuki era presiden Habibie yang perhatian kepada kebebasan pers serta kebebasan mendapat informasi, ternyata fungsi internet itu juga tetap tidak berubah. Memang harus harus diakui bahwa sejumlah situs internet yang menyajikan breaking news mulai menarik pemasang iklan. Juga harus diakui pula bahwa sejumlah pengusaha baru yang terinspirasi dengan sukses yang diraih para pengusaha digital di ngeara maju sudah mulai membuat net companies. Namun demikian kesadaran secara luas bahwa intenet merupakan medium bisnis baru, baru muncul di awal tahun 2000. Selain karena kondisi sosial poliyik yang sudah cukup stabil, yang kemudian memicu bangkitnya kembali optimism masyarakat domestic terhadap masa depan ekonomi Indonesia, orang Indonesia mulai kembali memperhatikan dunia luar pada awal tahun 2000. Berhubung e-commerce di berbagai penjuru dunia sedang mencapai puncaknya, banyak orang Indonesia yang baru tersadar bahwa internet menjanjikan peluang bisnis yang luar biasa.[ CITATION Riy01 \l 1033 ]

(9)

Pertumbuhan pesat pangsa pasar e-commerce di Indonesia memang sudah tidak bisa diragukan lagi. Dengan jumlah pengguna internet yang mencapai angka 82 juta orang atau sekitar 30% dari total penduduk di Indonesia, pasar e-commerce menjadi tambang emas yang sangat menggoda bagi sebagian orang yang bisa melihat potensi ke depannya. Pertumbuhan ini didukung dengan data dari Menkominfo yang menyebutkan bahwa nilai transaksi e-commerce pada tahun 2013 mencapai angka Rp130 triliun.

Ini merupakan angka yang sangat fantastis mengingat bahwa hanya sekitar 7% dari pengguna internet di Indonesia yang pernah belanja secara online, ini berdasarkan data dari McKinsey. Dibandingkan dengan China yang sudah mencapai 30%, Indonesia memang masih tertinggal jauh, tapi perlu anda ingat bahwa jumlah ini akan terus naik seiring dengan bertumbuhnya penggunaan smartphone, penetrasi internet di Indonesia, penggunaan kartu debit dan kredit, dan tingkat kepercayaan konsumen untuk berbelanja secara online. Jika kita melihat Indonesia sebagai Negara kepulauan yang sangat luas, e-commerce adalah pasar yang berpotensi tumbuh sangat besar di Indonesia.

(10)

Data dari lembaga riset ICD memprediksi bahwa pasar e-commerce di Indonesia akan tumbuh 42% dari tahun 2012-2015. Angka ini lebih tinggi jika dibandingkan negara lain seperti Malaysia (14%), Thailand (22%), dan Filipina (28%) Tentulah nilai sebesar ini sangat menggoda bagi sebagian investor, baik dalam maupun luar negeri. Beberapa VC (Venture Capital) besar seperti Rocket Internet, CyberAgent, East Ventures, dan IdeoSource bahkan sudah menanamkan modal ke perusahaan e-commerce yang berbasis di Indonesia. Sebut saja beberapa diantaranya adalah raksasa Lazada dan Zalora, Berrybenka, Tokopedia, Bilna, Saqina, VIP Plaza, Ralali dan masih banyak lagi. Mereka adalah sebagian contoh dari perusahaan e-commerce yang sukses dan berhasil dalam memanfaatkan peluang pasar e-commerce di Indonesia yang sedang naik daun.[CITATION sta14 \l 1033 ]

Industri perdagangan elektronik atau e-commerce yang terus tumbuh dan berkembang di seluruh dunia , diyakini telah menjadi bagian penting dan signifikan dari pertumbuhan ekonomi global. Menurut riset dan penelitian firma konsultan bisnis dan manajemen AT Kearny, nilai penjualan global e-commerce tahun 2015 hampir mencapai 1 triliun dolar Amerika atau tumbuh sebesar 18% dibandingkan tahun 2014.

Untuk kawasan Asia Tenggara, nilai penjualan e-commerce di negara – negara ASEAN masih sangat kecil, kurang dari 1% total penjualan sektor industri retail. Bandingkan dengan dengan negara – negara di Eropa, atau dengan Cina dan Amerika Serikat yang mencapai 6% hingga 8%. Namun dalam beberapa tahun ke depan, masih menurut AT Kearny, pertumbuhan nilai penjualan retail melalui e-commerce di negara – negara ASEAN dapat meningkat hingga 25% per tahun. Hal ini dapat tercapai seiring dengan meningkatnya daya beli, tingkat penetrasi pengguna internet, dan semakin beragamnya tawaran transaksi online.

Berdasarkan riset Online Shopping Outlook 2015 yang dikeluarkan oleh BMI research mengungkapkan nilai belanja online pada 2014 mencapai 21 triliun. Sedangkan data dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), sampai Januari 2016, pengguna internet di Indonesia telah mencapai 88,1 juta, dimana 48 persen di antaranya merupakan pengguna internet harian.

(11)

pengguna internet yang melakukan transaksi online ini masih kalah dengan Thailand, Filipina, Vietnam, Singapura, dan Malaysia yang mencapai 60% hingga 80% pengguna internetnya melakukan transaksi online.

Bila merujuk pada populasi penduduk Indonesia yang sangat besar, potensi perkembangan e-commerce di Indonesia sangat besar. Cita-cita menjadikan Indonesia sebagai pelaku ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara dengan proyeksi nilai transaksi e-commerce 130 miliar dolar Amerika per tahun bukanlah hal yang mustahil. Penetrasi pengguna internet yang terus tumbuh signifikan menjadi salah satu faktor percepatan perkembangan e-commerce di Indonesia. Harga sambungan internet yang semakin terjangkau dengan jaringan pita lebar yang makin luas mendorong minat dan antusias masyarakat untuk terus menggunakan internet dalam berbagai aspek kehidupan mereka.

Beragam tawaran produk dan jasa layanan online yang menarik, mudah, kreatif dan tepat guna juga akan menjadi faktor percepatan pertumbuhan transaksi e-commerce. Yang harus diingat, setiap negara dengan kultur dan budayanya memiliki kekhasan tersendiri dalam menciptakan pasar yang unik dan spesifik. Inilah kesempatan para pelaku usaha nasional, terutama sektor retail, memanfaatkan penguasaan pasar dan karakteristiknya menjadi peluang emas dengan memberikan tawaran produk dan jasa layanan yang tepat dan sesuai.

Sebuah peta jalan (roadmap) yang menjadi panduan dan arah tujuan e-commerce nasional dibutuhkan. Berbagai inisiatif mewujudkannya juga telah dimulai. Ada tujuh hal yang diatur dalam peta jalan e-commerce Indonesia. Yaitu menyangkut logistik, pendanaan, perlindungan konsumen, infrastruktur komunikasi, pajak, pendidikan dan sumber daya manusia, serta cyber security.

(12)

pajak bagi investor lokal yang investasi di start-up; (2) penyederhanaan izin/prosedur perpajakan bagi start-up e-commerce yang omzetnya di bawah Rp 4,8 Miliar/tahun; dan (3) persamaan perlakuan perpajakan sesama pengusaha e-commerce, baik asing maupun domestik. 3. Perlindungan Konsumen melalui: (1) harmonisasi regulasi menyangkut sertifikasi elektronik, proses akreditasi, kebijakan mekanisme pembayaran, perlindungan konsumen dan pelaku industri e-commerce, dan skema penyelesaian sengketa; dan (2) pengembangan national payment gateway secara bertahap. 4. Pendidikan dan SDM terdiri dari: (1) kampanye kesadaran e-commerce; (2) program inkubator nasional; (3) kurikulum commerce; dan (4) edukasi e-commerce kepada konsumen, pelaku, dan penegak hukum. 5. Logistik melalui: (1) pemanfaatan Sistem Logistik Nasional (Sislognas); (2) Revitalisasi, restrukturisasi dan modernisasi PT. Pos Indonesia (Persero) sebagai penyedia jasa pos nasional; (3) Pengembangan alih daya fasilitas logistik e-commerce dan (4) pengembangan logistik dari desa ke kota. 6. Infrastruktur komunikasi melalui pembangunan jaringan broadband. 7. Keamanan siber (cyber security) dengan menyusun model sistem pengawasan nasional dalam transaksi e-commerce dan mengembangkan public awareness tentang kejahatan dunia maya. Selain itu juga menyusun SOP terkait penyimpanan data konsumen dan sertifikasi keamanan data konsumen. [CITATION htt16 \l 1033 ]

2.2 E-commerce Sebagai Solusi Mengurangi Pengangguran di Indonesia

(13)

masalah pada pendapatan per kapita, orang yang menganggur berarti tidak memiliki penghasilan sehingga hidupnya akan membebani orang lain yang bekerja. Dampaknya adalah terjadinya penurunan pendapatan per-kapita. Dengan kata lain, bila tingkat pengangguran tinggi maka pendapatan per kapita akan menurun dan sebaliknya bila tingkat pengangguran rendah pendapatan per kapita akan meningkat, dengan catatan pendapatan mereka yang masih bekerja tetap.

E-commerce sebagai fenomena ekonomi datang sebagai “penyelamat” dengan melibatkan seluruh pelaku ekonomi baik itu produsen, distributor maupun konsumen. Datang sebagai “penyelamat” tentu banyak hal yang harus dilakukan e-commerce. Satu hal yang pasti keberlangsungan e-commerce tergantung oleh para pengusaha yang menjalankannya. Bagaimana dan seperti apa para pelaku usaha menjalankan usahanya akan membawa dampak bagi masalah pengangguran di Indonesia. Jika ingin menjadi solusi atas angka pengangguran di Indonesia para pelaku e-commerce harus memperhatikan dengan sangat teliti mengenai usaha yang dijalankan.

(14)
(15)

website dalam hasil pencarian: 1.Ulasan pelanggan. buat user generated content, tambahkan kata kunci dan frase yang banyak digunakan oleh pelanggan.2.Perbaharui homepage. Kamu bisa membuat posting blog terbaru atau posting twitter.3.Halaman produk perbandingan. Tambahkan internal link tentang produk terkait yang relevan. [CITATION Fel15 \l 1033 ]. Untuk mempromosikan website, bisa dilakukan dengan berbagai cara, antara lain, memasang iklan di google, situa jejaring sosial, dan forunm-forum online terkemuka bahakan dengan cara offline seperti memberitahukan dari mulut ke mulut atau membuat stiker dan yang berisi alamat website atau blog. [ CITATION Yoh11 \l 1033 ].

Dengan strategi peningkatan penjualan tersebut para pelaku e-commerce dapat meningkatkan penjualan mereka, yang tentunya nanti akan mereka akan membutuhkan tambahan pegawai untuk membantu mereka menangani banyaknya permintaan oleh konsumen. Peningkatan penjualan atau volume transaksi juga akan berpengaruh terhadap perusahaan-perusahaan penyedia jasa pengiriman barang. Volume pengiriman barang yang terus meningkat pada usaha e-commerce dapat meningkatkan jumlah karyawan yang dibutuhkan oleh perusahaan penyedia jasa pengiriman barang. Hal tersebut tentu saja akan berdampak pada pengurangan angka pengangguran. Jika ditarik lebih jauh hingga pada pihak produsen e-commerce akan memberikan dampak positif pada pengurangan angka pengangguran, peningkatan permintaan oleh konsumen tentu akan membuat produsen membutuhkan tambahan tenaga guna mengejar target produksi, hal tersebut akan mengurangi akan pengangguran. Jika ditarik lebih jauh lagi pada sisi produsen bahan baku e-commerce juga memberikan dampak pada pengurangan angka pengangguran. Produsen bahan baku akan membutuhkan tenaga tambahan untuk memproduksi bahan baku yang selanjutnya memberikan suplai bahan baku kepada produsen barang

(16)

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan

(17)

yang dialami negara lain. Salah satu masalah yang dialami Indonesia adalah tingginya angka pengangguran. Secara sederhana pengangguran dapat didefinisikan sebagai tenaga kerja yang tidak atau belum memiliki pekerjaan. Secara sederhana pula pengangguran disebabkan oleh tidak seimbangnya kesempatan kerja yang tersedia dengan jumlah angkatan kerja yang ada. Angka pengangguran yang ada akan memberikan dampak negatif bagi suatu negara jika hal tersebut tidak diberikan penyelesaian yang tepat.

E-commerce sebagai fenomena ekonomi yang selama beberapa tahun terakhir terjadi melibatkan banyak pihak terutama pelaku ekonomi dalam aktivitasnya. E-commerce secara sederhana dapat didefiniskan sebagai aktivitas pereknomian antara penjual dan pembeli dengan media elektronik sebagai perantara. Produsen, distributor, serta konsumen merasakan dampak positif dengan adanya e-commerce. E-commerce dapat memotong waktu yang dibutuhkan untuk melakukan aktivitas jual beli antara penjual dan pembeli. Sebagai suatu fenomena ekonomi e-commerce dapat menjadi solusi atas angka pengangguran yang ada. Dengan adanya e-commerce para pelaku usaha dapat menambah jumlah tenaga kerja yang diperlukan, tentu saja hal ini akan berlaku jika usaha yang dijalani meningkat penjualannya. E-commerce juga dapat mengurangi angka pengangguran terutama pada pelaku usaha pengiriman barang. Naiknya jumlah transaksi e-commerce memberikan dampak pada pengiriman barang, hal ini tentu saja membuat perusahaan pengiriman barang membutuhkan tenaga kerja baru, dan hal tersebut membuat angka pengangguran berkurang. Lebih lanjut pada produsen bahan baku peningkatan e-commerce meningkatkan produksi bahan baku, yang mana hal tersebut membutuhkan tenaga kerja baru dan hal tersebut dapat mengurangi angka pengangguran yang ada.

3.2 Saran

(18)

memberikan gambaran tentang strategi mana yang lebih baik untuk mengurangi angka pengangguran.

Pada pembahasan mengenai topik ini juga akan lebih lengkap jika dibahas strategi-strategi e-commerce negara lain untuk mengurangi angka pengangguran. Perbandingan strategi e-commerce negara lain untuk mengurangi angka pengangguran di Indonesia, tentu akan menambah khasanah strategi yang mungkin bisa ditiru atau bahkan dikembangkan lebih lanjut lagi. Penambahan strategi dari negara-negara lain juga akan membuat pilihan strategi pengentasan pengangguran di Indonesia melalui e-commerce juga akan semakin variatif.

DAFTAR ISI

Nugrahani, D. S. (2011). E-COMMERCE UNTUK PEMASARAN PRODUK. SEGMEN Jurnal Manajemen dan Bisnis STIE Rajawali Purworejo, 10.

Nugroho, A. (2006). e-cmmerce (memahami perdagangan modern di dunia maya). Bandung: informatika.

Ustadiyanto, R. (2001). Framework e-commerce. Yogyakarta: ANDI.

www.spireresearch.com. (2016). Indonesia's e-commerce market deveploment.

Yohan Jati, W. (2011). Google SEO. Yogyakarta: Andi Offset.

startupbisnis.com. (2014).

(19)

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, diperoleh kesimpulan bahwa pemberian limbah lumpur kering kelapa sawit berpengaruh nyata terhadap tinggi

Indikator yang digunakan peneliti untuk mengetahui Efektivitas Penyaluran Raskin di Desa Selatbaru adalah berdasarkan teori Husein Umar yaitu: 1) kualitas,

Untuk sistem pelaporannya, kami dari pihak Dago resort Hotel akan selalu membawa check list serta surat jalan, yang digunakan sebagai bukti pengiriman dan memastikan bahwa

Tujuan dari kerja praktek yang dilakukan di Frisian Flag Indonesia adalah mendapatkan pengalaman dan pengetahuan di dunia pekerjaan, mendapatkan pengetahuan tentang

Negative past firm performance will lead Indonesian listed family owned business to choose CEO from outside the family member and the more number of family

Dengan demikian agribisnis cabai merah dapat dikembangkan lebih lanjut Input non-tradeable usahatani cabai merah telah digunakan secara efisien dan memberikan

Sa loob ng kagubatan, nakakubli ang maganda at kaaya-ayang lawa kung saan ang pitong kinnaree ay masayang dumadalaw lalo na sa araw ng Panarasi (kalakihan

Model yang dibuat diharapkan dapat meminimumkan total jarak tempuh rute perjalanan kendaraan dan memenuhi kendala-kendala berikut: (1) setiap konsumen hanya dapat