• Tidak ada hasil yang ditemukan

Higiene Sanitasi Penjualan Makanan Jajanan dan Perilaku Konsumsi Jajan Siswa Serta Kejadian Diare di Beberapa Sekolah Dasar Desa Marindal I Kecamatan Patumbak Tahun 2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Higiene Sanitasi Penjualan Makanan Jajanan dan Perilaku Konsumsi Jajan Siswa Serta Kejadian Diare di Beberapa Sekolah Dasar Desa Marindal I Kecamatan Patumbak Tahun 2017"

Copied!
69
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

Lampiran 3 Kuesioner dan Lembar Observasi

KUESIONER PENELITIAN

HIGIENE SANITASI PENJUALAN MAKANAN JAJANAN DANPERILAKU KONSUMSI JAJAN SISWA SERTA KEJADIAN DIARE DI BEBERAPA SEKOLAH DASAR DESA MARINDAL I KECAMATAN PATUMBAK TAHUN

2017

I. Data Responden Penjual Makanan Jajanan

1. Nama : 2. Umur :

3. Jenis kelamin :

4. Makanan Jajanan yang dijajakan :

II. Wawancara Pada Penjual Makanan Jajanan

1. Apakah saat menangani makanan bapak/ibu selalu memakai pakaian bersih?

a. Ya

b. Kadang-kadang c. Tidak

2. Apakah saat menangani makanan bapak/ibu memakai celemek? a. Ya

b. Kadang-kadang c. Tidak

Jika tidak memakai celemek, apa alasan bapak/ibu? a. Kurang perlu

b. Kurang nyaman/rishi karena tidak terbiasa c. Tidak tahu manfaatnya

3. Apakah saat menangani makanan bapak/ibu memakai tutup kepala? a. Ya

b. Kadang-kadang c. Tidak

Jika tidak memakai tutp kepala, apa alasan bapak/ibu? a. Kurang Perlu

b. Kurang nyaman/rishi karena tidak terbiasa c. Tidak tahu manfaatnya

4. Apakah sebelum menangani makanan bapak/ibu mencuci tangan pakai sabun?

a. Ya

b. Kadang-kadang c. Tidak

(4)

a. Ya

b. Kadang-kadang c. Tidak

6. Apakah bapak/ibu tetap menangani makanan saat menderita batuk/pilek? a. Ya

b. Kadang-kadang c. Tidak

7. Apakah saat menjamah makanan bapak/ibu selalu memakai alat bantu? a. Ya

b. Kadang-kadang c. Tidak

8. Apakah bapak/ibu pernah mendapat penyuluhan tentang penyelenggaraan makanan yang baik dan benar?

a. Sering b. Pernah c. Tidak pernah

9. Apakah peralatan untuk menangani makanan langsung dibersihkan saat setelah selesai digunakan?

a. Ya

b. Kadang-kadang c. Tidak

10. Apakah menggunakan bahan pembersih, seperti sabun saat mencuci peralaatan?

a. Ya

b. Kadang-kadang c. Tidak

11. Apakah bapak/ibu mencuci peralatan dengan air bersih yang mengalir? a. Ya

b. Kadang-kadang c. Tidak

12. Air yang dipakai sebagai sumber air bersih? a. PAM

b. Sumur c. Galon

13. Apakah air bersih yang digunakan untuk membuat makanan dimasak sampai mendidih?

a. Ya

b. Kadang-kadang c. Tidak

14. Apakah makanan jajanan yang mau diangkut dalam wadah yang terpisah dengan bahan mentah sehingga telindung dari pencemaran?

(5)

b. -kadang c. Tidak

15. Apakah semua bahan yang tersimpan dalam wadah yang terpisah? a. Ya

b. Kadang-kadang c. Tidak

(6)

LEMBAR OBSERVASI

No Objek Penilaian Higiene Sanitasi Kategori

1. Penjamah Makanan Ya Tidak

1. Berpakaian bersih 2. Memakai celemek 3. Memakai tutup kepala 4. Kuku bersih dan pendek 5. Rambut bersih

6. Selalu pakai alat bantu atau alas tangan menjamah makanan

7. Tidak mengobrol atau bercakap-cakap saat menanganik makanan

8. Tidak merokok waktu menangani makanan

9. Tidak menggaruk anggota badan saat menangani makanan

10. Tidak batuk atau bersin di hadapan makanan jajanan yang disajikan dan tau tanpa menutup mulut dan hidung 11. Mencuci tangan setiap kali hendak

menangani makanan

2. Pencucian Peralatan

12. Peralatan yang sudah dipakai dicuci dengan air bersih dan dengan sabun 13. Peralatan disimpan di tempat yang bebas

pencemaran

14. Tidak menggunakan kembali peralatan yang dirancang hanya untuk sekali pakai

3. Pengangkutan Makanan

15. Makanan jajanan yang dijajakan dalam keadaan terbungkus dan atau tertutup 16. Pembungkus yang digunakan dan atau

tutup makanan jajanan dalam keadaan bersih dan tidak mencemari makanan

4. Penyediaan Air Bersih

17. Secara fisik (warna, bau, rasa) memenuhi syarat

5. Sarana Penjaja

18. Mudah dibersihkan

(7)

20. Tersedia penyimpanan makanan jadi/siap disajikan

21. Tersedia tempat cuci (alat, tangan, bahan makanan)

(8)

KUESIONER PENELITIAN

HIGIENE SANITASI PENJUALAN MAKANAN JAJANAN DAN PERILAKU KONSUMSI JAJAN SISWA SERTA KEJADIAN DIARE DI BEBERAPA SEKOLAH DASAR DESA MARINDAL I KECAMATAN PATUMBAK TAHUN

2017

I. KARAKTERISTIK SISWA

1. Nomor responden : 8. Jenis jajanan yang paling sering dibeli :

II. PERILAKU RESPONDEN a. Pengetahuan

Petunjuk:

Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan memberikan tanda silang (X) pada jawaban yang kamu anggap benar.Bacalah dengan teliti sebelum menjawab soal.

1. Apakah makanan jajanan itu?

a. Makanan dan minuman yang dijual di pinggir jalan

b. Makanan dan minuman yang langsung dapat dikonsumsi yang dijual di pinggir jalam, kaki lima, terminal dan tempat umum lainnya

c. Makanan dan minuman yang lebih enak dari makanan di rumah 2. Apa manfaat mengonsumsi makanan jajanan?

a. Mengisi perut lapar

b. Tidak perlu makan di rumah

c. Memberi tambahan tenaga (energy)

3. Makana jajanan seperti apa yang dikatakan baik?

a. Makanan dan minuman yang bergizi, enak, dan bersih

b. Makanan dan minuman yang bersih, murah, enak, dan warnanya menarik

c. Makanan dan minuman yang dimasak dengan peralatan modern 4. Bagaimana makanan jajanan yang aman?

a. Makanan dan minuman yang bersih, tidak mengandung pewarna berbahaya bagi kesehatan, dan tidak basi.

(9)

c. Makanan dan minuman yang dijual di tempat yang bersih 5. Tahukah kamu makanan jajanan ala barat?

a. Makanan jajanan yang siap untuk dikonsumsi dalam waktu singkat seperti burger, sosis, dan KFC

b. Makanan jajanan yang harganya sangat mahal

c. Makanan jajanan yang berasal dari barat (luar negeri) 6. Tahukah kamu makanan jajanan tradisional?

a. Makanan jajanan yang harganya murah

b. Makanan jajanan seperti onde-onde dan kue lapis

c. Makanan jajanan yang dijual di pinggir jalan pakai gerobak atau sepeda

7. Menurut kamu apakah snack itu?

a. Makanan yang dibungkus atau dikemas dalam ukuran kecil b. Makanan yang enak seperti oreo, wafer, dan chitato

c. Makanan yang dapat memberi sedikit tenaga (energy)

8. Bagaimana makanan jajanan yang mengandung pewarna berbahaya bagi kesehatan?

a. Makanan dan minuman yang rasanya sangat manis

b. Makanan dan minumanyang berwarna merah atau kuning menyolok

c. Makanan dan minuman yang warnanya menarik

9. Makanan jajanan yang berwarna merah atau kuning meyolok tidak baik dikonsumsi karena?

a. Berbahaya bagi kesehatan b. Mengandung pewarna kimia c. Rasanya pahit

10. Cntoh makanan jajanan yang berjamur? a. Makanan dan minuman yang rasanya enak b. Makanan dan minuman yang basi

c. Kerupuk yang masuk angin 11. Contoh makanan jajanan yang kotor?

a. Makanan dan minuman yang tidak dibungkus

b. Makanan dan minuman yang berwarna merah atau kuning menyolok

c. Ada rambut, kuku, debu, atau batu krikil pada makanan jajanan 12. Tahukah kamu mana yang tidak boleh ditambahkan kedalam makanan

jajanan? a. Gula pasir b. Pewarna

(10)

13. Menurut kamu, mana minuman yang bergizi? a. Susu

b. Coca-cola, Fanta, dan sprite c. Air es yang berwarna-warni

14. Makanan jajanan bisa menyebabkan penyakit apa? a. Sakit perut, munmen (muntah mencret), dan sakit gigi b. Batuk, sakit kepala, dan sakit mata

c. Tidak menyebabkan penyakit apapun 15. Menurut kamu, kenapa makan pagi itu penting?

a. Makan pagi tidak penting

b. Agar konsentrasi waktu belajar di sekolah

c. Agar tidak lemas waktu bermain dengan teman di sekolah.

b. Sikap Petunjuk:

Baca dan simaklah pernyataan dibawah ini dengan baik.Kemudian berilah tanda centang () pada pernyataan yang kamu anggap benar dengan memilih setuju atau tidak setuju.

No Pernyataan Setuju Tidak

setuju

1. Sebelum berangkat ke sekolah tidak perlu sarapan. 2. Sebelum mengonsumsi makanan jajanan tidak perlu

mencuci tangan terlebih dahulu.

3. Makanan jajanan yang baik yaitu yang rasanya enak dan warnanya menarik

4. Makanan jajanan yang harganya murah dicurigai tidak aman dan tidak sehat.

5. Makanan jajanan yang warnanya menyolok tidak mengandung bahan kimia.

6. Makanan jajanan ala barat tidak menyebabkan penyakit apapun walau dikonsumsi tiap hari. 7. Snack seperti chitato, wafer, dan oreo tidak

menyebabkan penyakit apapun jika dikonsumsi tiap hari.

8. Makanan jajanan dibungkus/ dikemas dengan kertas koran.

9. Makanan jajanan tidak perlu dibungkus/ dikemas dengan baik.

10. Makanan jajanan tidak dapat memberi tenaga (energi) bagi tubuh.

(11)

12. Membawa makanan dari rumah itu penting. 13. Jajan hanya di kantin sekolah.

14. Jajan bukan karena lapar tetapi karena tertarik melihat makanan jajanan yang dijual.

15. Jajan karena melihat teman jajan.

c. Tindakan Petunjuk:

Berilah tanda centang () pada pernyataan dibawah ini! Jawaban harus sesuai dengan kehidupan sehari-hari.

No Pernyataan Selalu Sering Kadang-

kadang

Tidak pernah

1. Makan pagi di rumah 2.

Mencuci tangan sebelum mengonsusmsi makanan jajanan

3.

(12)

4.

Jajan diluar pagar sekolah. 5.

Jajan di pinggir jalan. 6.

(13)

7.

Membeli makanan jajanan ala barat seperti burger.

8.

Membeli makanan jajanan seperti mi besar (mi gomak), lontong, nasi goreng, dan mi tek-tek.

9.

(14)

dan lain-lain. 10.

Membeli minuman berwarna. 11.

Membeli susu kemasan. 12.

Membawa air minum dari rumah.

13. AKA

(15)

14. Membeli makanan jajanan yang bersih, enak, dan bergizi.

15. Membeli makanan jajanan yang warnanya menarik dan harganya murah.

III. Diare

1. Apakah anda pernah mengalami diare dalam sebulan terakhir? a. Ya

b. Tidak

2. Apakah anda mencari pengobatan ke rumah sakit atau puskesmas atau klinik terdekat?

(16)

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 942/MENKES/SK/VII/2003

TENTANG

PEDOMAN PERSYARATAN HYGIENE SANITASI MAKANAN JAJANAN

MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa masyarakat perlu dilindungi dari makanan dan minuman yang tidak memenuhi persyaratan kesehatan agar tidak membahayakan kesehatannya;

b. bahwa persyaratan makanan jajanan yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 236/Menkes/Per/IV/1997 perlu disempurnakan dan ditinjau kembali dalam rangka pelaksanaan Otonomi Daerah;

c. bahwa sehubungan dengan huruf a dan b tersebut perlu ditetapkan Pedoman Persyaratan Hygiene Sanitasi Makanan Jajanan dengan Keputusan Menteri Kesehatan;

Mengingat : 1. Undang Undang Nomor 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular (Lembaran Negara Tahun 1984 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3273);

2. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 100, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3495);

3. Undang-undang Nomor 7 Tahun 1996 tentang Pangan (Lembaran Negara Tahun 1996 Nomor 99, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3656);

4. Undang Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahunh 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3839);

5. Undang Undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pusat dan daerah (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3848);

(17)

7. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi Sebagai Daerah Otonom (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3952);

8. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1277/Menkes/SK/XI/2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kesehatan RI;

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN TENTANG PEDOMAN PERSYARATAN HYGIENE SANITASI MAKANAN JAJANAN.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam keputusan ini yang dimaksud dengan :

1. Makanan jajanan adalah makanan dan minuman yang diolah oleh pengrajin makanan di tempat penjualan dan atau disajikan sebagai makanan siap santap untuk dijual bagi umum selain yang disajikan jasa boga, rumah makan/restoran, dan hotel.

2. Penanganan makanan jajanan adalah kegiatan yang meliputi pengadaan, penerimaan bahan makanan, pencucian, peracikan, pembuatan, pengubahan bentuk, pewadahan, penyimpanan, pengangkutan, penyajian makanan atau minuman.

3. Bahan makanan adalah semua bahan makanan dan minuman baik terolah maupun tidak, termasuk bahan tambahan makanan dan bahan penolong. 4. Hygiene sanitasi adalah upaya untuk mengendalikan faktor makanan, orang,

tempat dan perlengkapannya yang dapat atau mungkin dapat menimbulkan penyakit atau gangguan kesehatan.

5. Penjamah makanan jajanan adalah orang yang secara langsung atau tidak langsung berhubungan dengan makanan dan peralatannya sejak dari tahap persiapan, pembersihan, pengolahan, pengangkutan sampai dengan penyajian.

6. Pengelola sentra adalah orang atau badan yang bertanggungjawab untuk mengelola tempat kelompok pedagang makanan jajanan.

7. Peralatan adalah barang yang digunakan untuk penanganan makanan jajanan.

(18)

9. Sentra pedagang makanan jajanan adalah tempat sekelompok pedagang yang melakukan penanganan makanan jajanan.

BAB II

PENJAMAH MAKANAN Pasal 2

Penjamah makanan jajanan dalam melakukan kegiatan pelayanan penanganan makanan jajanan harus memenuhi persyaratan antara lain :

a. tidak menderita penyakit mudah menular misal : batuk, pilek, influenza, diare, penyakit perut sejenisnya;

b. menutup luka (pada luka terbuka/ bisul atau luka lainnya);

c. menjaga kebersihan tangan, rambut, kuku, dan pakaian; d. memakai celemek, dan tutup kepala;

e. mencuci tangan setiap kali hendak menangani makanan.

f. menjamah makanan harus memakai alat/ perlengkapan, atau dengan alas tangan;

g. tidak sambil merokok, menggaruk anggota badan (telinga, hidung, mulut atau bagian lainnya);

h. tidak batuk atau bersin di hadapan makanan jajanan yang disajikan dan atau tanpa menutup mulut atau hidung.

BAB III PERALATAN

Pasal 3

(1) Peralatan yang digunakan untuk mengolah dan menyajikan makanan jajanan harus sesuai dengan peruntukannya dan memenuhi persyaratan hygiene sanitasi.

(2) Untuk menjaga peralatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) :

a. peralatan yang sudah dipakai dicuci dengan air bersih dan dengan sabun;

b. lalu dikeringkan dengan alat pengering/lap yang bersih

c. kemudian peralatan yang sudah bersih tersebut disimpan di tempat yang bebas pencemaran.

(19)

BAB IV

AIR, BAHAN MAKANAN, BAHAN TAMBAHAN DAN PENYAJIAN

Pasal 4

(1) Air yang digunakan dalam penanganan makanan jajanan harus air yang memenuhi standar dan Persyaratan Hygiene Sanitasi yang berlaku bagi air bersih atau air minum.

2) Air bersih yang digunakan untuk membuat minuman harus dimasak sampai mendidih.

Pasal 5

(1) Semua bahan yang diolah menjadi makanan jajanan harus dalam keadaan baik mutunya, segar dan tidak busuk.

(2) Semua bahan olahan dalam kemasan yang diolah menjadi makanan jajanan harus bahan olahan yang terdaftar di Departemen Kesehatan, tidak kadaluwarsa, tidak cacat atau tidak rusak.

Pasal 6

Penggunaan bahan tambahan makanan dan bahan penolong yang digunakan dalam mengolah makanan jajanan harus sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 7

(1) Bahan makanan, serta bahan tambahan makanan dan bahan penolong makanan jajanan siap saji harus disimpan secara terpisah

(2) Bahan makanan yang cepat rusak atau cepat membusuk harus disimpan dalam wadah terpisah.

Pasal 8

Makanan jajanan yang disajikan harus dengan tempat/alat perlengkapan yang bersih, dan aman bagi kesehatan.

Pasal 9

(1) Makanan jajanan yang dijajakan harus dalam keadaan terbungkus dan atau tertutup.

(2) Pembungkus yang digunakan dan atau tutup makanan jajanan harus dalam keadaan bersih dan tidak mencemari makanan.

(3) Pembungkus sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilarang ditiup.

Pasal 10

(1) Makanan jajanan yang diangkut, harus dalam keadaan tertutup atau terbungkus dan dalam wadah yang bersih.

(20)

Pasal 11

Makanan jajanan yang siap disajikan dan telah lebih dari 6 (enam) jam apabila masih dalam keadaan baik, harus diolah kembali sebelum disajikan.

BAB V SARANA PENJAJA

Pasal 12

(1) Makanan jajanan yang dijajakan dengan sarana penjaja konstruksinya harus dibuat sedemikian rupa sehingga dapat melindungi makanan dari pencemaran.

(2) Konstruksi sarana penjaja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus memenuhi persyaratan yaitu antara lain :

a. mudah dibersihkan;

b. tersedia tempat untuk :

1. air bersih;

2. penyimpanan bahan makanan;

3. penyimpanan makanan jadi/siap disajikan;

4. penyimpanan peralatan;

5. tempat cuci (alat, tangan, bahan makanan); 6. tempat sampah.

(3) Pada waktu menjajakan makanan persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus dipenuhi, dan harus terlindungi dari debu, dan pencemaran.

BAB VI

SENTRA PEDAGANG

Pasal 13

(1) Untuk meningkatkan mutu dan hygiene sanitasi makanan jajanan, dapat ditetapkan lokasi tertentu sebagai sentra pedagang makanan jajanan. (2) Sentra pedagang makanan jajanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

lokasinya harus cukup jauh dari sumber pencemaran atau dapat menimbulkan pencemaran makanan jajanan seperti pembuangan sampah terbuka, tempat pengolahan limbah, rumah potong hewan, jalan yang ramai dengan arus kecepatan tinggi.

(3) Sentra pedagang makanan jajanan harus dilengkapi dengan fasilitas sanitasi meliputi :

a. air bersih;

(21)

c. saluran pembuangan air limbah;

d. jamban dan peturasan;

e. fasilitas pengendalian lalat dan tikus;

(4) Penentuan lokasi sentra pedagang makanan jajanan ditetapkan oleh pemerintah Daerah Kabupaten/Kota.

Pasal 14

(1) Sentra pedagang makanan jajanan dapat diselengggarakan oleh pemerintah atau masyarakat.

(2) Sentra pedagang makanan jajanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus mempunyai pengelola sentra sebagai penanggung jawab.

(3) Pengelola sentra pedagang makanan jajanan berkewajiban :

a. mendaftarkan kelompok pedagang yang melakukan kegiatan di sentra tersebut pada Dinas Kesehatan Kabupaten/kota.

b. memelihara fasilitas sanitasi dan kebersihan umum.

c. melaporkan adanya keracunan atau akibat keracunan secepatnya dan atau selambat-lambatnya dalam 24 (duapuluh empat) jam setelah menerima atau mengetahui kejadian tersebut kepada Puskesmas/Dinas Kesehatan Kabupaten/kota.

BAB VII

PEMBINAAN DAN PENGAWASAN

Pasal 15

(1) Pembinaan dan pengawasan makanan jajanan dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/kota.

(2) Untuk melakukan pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan pendataan terhadap sentra pedagang makanan jajanan dan sarana penjaja sebagaimana tercantum dalam lampiran I Keputusan ini.

(3) Terhadap sentra penjaja makanan jajanan maupun penjaja makanan jajanan dapat diberikan tanda telah terdaftar atau stiker telah didaftar.

Pasal 16

(1) Penjamah makanan berkewajiban memiliki pengetahuan tentang hygiene sanitasi makanan dan gizi serta menjaga kesehatan.

(2) Pengetahuan mengenai hygiene sanitasi makanan dan gizi serta menjaga kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diperoleh melalui kursus hygiene sanitasi makanan .

(22)

Pasal 17

Dalam melaksanakan pembinaan dan pengawasan Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota mengikut sertakan instansi terkait, pihak pengusaha, organisasi, profesi, Asosiasi, Paguyuban dan atau Lembaga swadaya masyarakat.

Pasal 18

Dinas kesehatan Kabupaten/Kota secara berkala menyampaikan laporan pelaksanaan pembinaan dan pengawasan kepada Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota secara berjenjang.

Pasal 19

Ketentuan pembinaan dan pengawasan makanan jajanan ditetapkan lebih lanjut oleh Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota.

BAB VIII

KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 20

Semua sentra dan penjaja makanan yang telah melakukan kegiatan sebelum ditetapkannya keputusan ini, harus menyesuaikan dengan keputusan ini dalam waktu selambat lambatnya 2 (dua) tahun.

BAB IX

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 21

Dengan ditetapkannya Keputusan Menteri ini, maka Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 236/Menkes/Per/IV/1997 tentang Persyaratan Kesehatan Makanan Jajanan dinyatakan tidak berlaku lagi.

Pasal 22

Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta pada tanggal3 Juli 2003

MENTERI KESEHATAN,

(23)

LAMPIRAN I

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN NOMOR : 942/Menkes/SK/VII/2003 TANGGAL : 3 JULI 2003

PEMBINAAN DAN PENGAWASAN SANITASI MAKANAN JAJANAN

A. PEMBINAAN

1. Pendataan

a. Kegiatan pendataan Makanan Jajanan meliputi penyiapan formulir pendataan, surat tugas, jadwal kegiatan, pencatatan, surat edaran tentang pendataan makanan jajanan kepada Camat, Lurah, Pemilik gedung, semua pedagang makanan jajanan, surat permintaan dukungan dari Instansi terkait dan penyerahan surat pendaftaran kepada pedagang.

b. Pendataan ditujukan kepada pedagang Makanan Jajanan perorangan dan sentra makanan jajanan baik di dalam gedung maupun di luar gedung.

c. Laporan pendataan meliputi jumlah pedagang Makanan Jajanan di luar gedung dan di dalam gedung serta jumlah sentra Makanan Jajanan di dalam gedung dan di luar gedung serta penyebaran pedagang makanan jajanan dan penyebaran sentra Makanan Jajanan.

d. Pendataan dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota

dengan menggunakan cara sedemikian rupa sehingga memperoleh laporan pendataan sebagaimana dimaksud dalam butir (c).

e. Pendataan dilakukan pada setiap awal tahun kalender.

2. Pendaftaran

a. Sebelum dilakukan pendaftaran perlu diberitahukan secara luas kepada para pedagang Makanan Jajanan, sentra pedagang Makanan Jajanan dan instansi terkait yang ada di wilayah kerjanya masing-masing.

b. Kegiatan penyiapan instrumen pendaftaran Makanan Jajanan meliputi penyiapan formulir pendaftaran (MJI), buku register, kartu status makanan jajanan, buku kesehatan penjamah, sticker tanda terdaftar pedagang makanan jajanan dan plakat tanda terdaftar sentra makanan jajanan.

(24)

d. Pendaftaran dilakukan oleh pemohon/pedagang makanan jajana n dengan mengisi formulir pendaftaran (MJI) yang tersedia di Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota setempat untuk dicatat dalam buku register pendaftaran.

e. Setiap pedagang Makanan Jajanan yang telah terdaftar diberikan sticker tanda terdaftar dan wajib memasang sticker tanda terdaftar pada sarana penjaja makanan jajanan yang dikelolanya.

f. Hasil laporan pendaftaran adalah diperolehnya informasi tentang pedagang makanan jajanan dan sentra makanan jajanan yang meliputi : jenis/nama makanan jajanan dan sentra makanan ja janan, alamat, nama pemilik, nama dan jumlah penjamah, keanggotaan kelompok/assosiasi, sarana dan lokasi di dalam atau di luar gedung.

3. Penyuluhan dan Kursus

a. Kegiatan penyuluhan dilakukan oleh petugas kesehatan dan asosiasi bersama kader di masyarakat terhadap para pedagang dan pemilik untuk memotivasi perilaku yang mendukung pelaksanaan pembinaan Makanan Jajanan.

b. Metode penyuluhan dengan cara memotivasi para pedagang makanan jajanan yang melakukan pendaftaran untuk memberdayakan organisasi yang ada dan atau membentuk organisasi bagi yang belum ada sebagai wahana untuk pembinaan makanan jajanan.

c. Dengan bekerjasama kepada pemilik usaha makanan jajanan, assosiasi dan atau pihak penyandang dana atau Bapak Asuh dilakukan kegiatan kursus bagi Pedagang makanan jajanan untuk Memperoleh Sertifikat Kursus Hygiene Sanitasi Makanan.

4. Pembentukan Sentra Pedagang Makanan Jajanan

a. Setiap gedung perkantoran/industri/pusat perdagangan/daerah kegiatan pariwisata yang mempunyai kelompok makanan jajanan atau belum berupa kelompok dilakukan penataan untuk menjadi sentra makanan jajanan.

b. Kelompok makanan jajanan pada butir (a) dilakukan pembinaan dengan melengkapi fasilitas dan sarana pedagang makanan jajanan. c. Pembentukan sentra pedagang makanan jajanan di motivasi oleh Dinas Kesehatan dan Asosiasi yang telah terdaftar di Pemerintah Daerah setempat dengan dukungan kerjasama dari instansi terkait.

(25)

e. Setiap gedung perkantoran/industri/pusat perdagangan/ pembelanjaan serta daerah kegiatan pariwisata yang akan dibangun, yang membutuhkan jasa pelayana n makanan diwajibkan menyediakan lahan atau tempat untuk sentra pedagang makanan jajanan baik yang ada di dalam gedung maupun di luar gedung.

f. Persyaratan hygiene sanitasi sentra pedagang makanan jajanan harus memenuhi ketentuan yang telah ditetapkan dalam Keputusan Menteri ini.

g. Pengaturan lebih lanjut tentang persyaratan hygiene sanitasi makanan jajanan ditetapkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan Kantor Kesehatan Pelabuhan, antara lain mencakup :

1). air bersih

2). lalat, tikus dan hewan lainnya

3). sampah 4). limbah

5). pemeliharaan kebersihan

6). perilaku hygienis penjamah 7). pemeriksaan kesehatan

8). ventilasi dan pencahayaan 9). penataan lalu lintas pengunjung 10). suhu penyimpanan bahan makanan

h. Setiap sentra makanan jajanan harus memiliki pengelola sentra sebagai penanggung jawab yang mengkoordinir pedagang makanan jajanan yang ada di dalam sentra makanan jajanan

i. Pengelola sentra makanan jajanan berkewajiban memelihara kebersihan dan sanitasi lingkungan sentra makanan jajanan

j. Sentra makanan jajanan dikembangkan berupa percontohan sentra makanan jajanan yang dibina secara intensif untuk ditularkan kepada daerah lain.

1. PENGAWASAN

1. Pengawasan sentra makanan jajanan dilaksanakan dengan inspeksi sanitasi secara berkala dan penerapan HACCP secara bertahap oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota setempat .

2. Inspeksi sanitasi dapat dilaksanakan dengan pengujian contoh sample makanan dan spesimen di laboratorium untuk penegasan/konfirmasi yang dilaksanakan sesuai kebutuhan.

(26)

4. Contoh makanan dan spesimen yang dikirim langsung oleh Penanggung jawab Sentra Pedagang makanan jajanan dapat dilayani bila pengambilannya dilakukan sesuai dengan persyaratan pengambilan contoh makanan dan spesimen.

5. Jenis pemeriksaan yang dilakukan oleh laboratorium sesuai dengan permintaan pengirim.

6. Hasil pemeriksaan dikirim kepada pengirim dengan tembusan kepada Dinas Kesehatan setempat untuk keperluan pemantauan/ pengawasan.

7. Biaya pemeriksaan laboratorium untuk pemeriksaan contoh makanan dan spesimen yang dilakukan secara rutin menjadi tanggung jawab pedagang makanan jajanan yang bersangkutan.

8. Biaya pemeriksaan laboratorium untuk pemeriksaan contoh makanan dan spesimen dalam rangka uji petik ditanggung oleh Pusat, Propinsi dan atau Pemerintah daerah.

9. Laporan hasil inspeksi sanitasi dikirim kepada Bupati/Walikota dan tembusan ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, Dinas Kesehatan Propinsi dan Direktorat Penyehatan Air dan Sanitasi Ditjen PPM & PL Depkes RI dengan periode 3 (tiga) bulan sekali, dengan format laporan MJ3.

10. Sentra makanan jajanan yang telah memenuhi syarat dan menerapkan HACCP dapat diberikan penghargaan atas keberhasilannya.

2. EVALUASI

1. Terhadap kegiatan pembinaan dan pengawasan dilakukan evaluasi oleh instansi terkait secara berjenjang.

2. Hasil evaluasi dilaporkan kepada Bupati/Walikota dengan tembusan antara lain kepada Dinas Kesehatan Propinsi, Direktorat Penyehatan Air dan Sanitasi Ditjen PPM & PL Depkes RI, Jakarta, dan Asosiasi yang telah terdaftar di Pemerintah Daerah untuk dijadikan bahan masukan perencanaan, pembinaan dan pengawasan sanitasi makanan jajanan.

MENTERI KESEHATAN,

(27)

LAMPIRAN II

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN NOMOR : 942/Menkes/SK/VII/2003 TANGGAL : 3 Juli 2003

PEDOMAN PENYELENGGARAAN KURSUS HYGIENE SANITASI MAKANAN

A. Peserta, Penyelenggara, Penanggung Jawab dan Pembina Teknis

1. Peserta pelatihan adalah setiap orang dan atau Pengusaha/Penanggung jawab dan penjamah makanan yang yang menangani makanan jajanan.

2. Penyelenggara pelatihan adalah Pusat, Dinas Kesehatan Propinsi, Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota atau Lembaga yang telah terdaftar di Pemerintah Daerah setempat.

3. Penanggung jawab pelatihan adalah Ketua Penyelenggara Pelatihan.

4. Pembina teknis pelatihan adalah Direktur Penyehatan Air dan Sanitasi untuk Tingkat Pusat dan Kepala Dinas Kesehatan sesuai dengan tingkat daerahnya.

B. Kurikulum, Materi dan Pengajar atau Tutor

1. Kurikulum pelatihan Hygiene Sanitasi Makanan bagi pengsaha/penanggung jawab dan penjamah makanan sebagaimana tercantum di bawah ini.

2. Materi pelatihan mengacu kepada modul pelatihan yang diterbitkan oleh Departemen Kesehatan.

3. Pengajar atau tutor pelatihan kursus hygiene sanitasi makanan dengan kualifikasi sebagai berikut :

? memiliki pengetahuan hygiene sanitasi makanan yang bersertifikat. ? tenaga Profesi, Sanitarian.

? berpengalaman bekerja dalam bidang terkait. ? berpendidikan minimal S1 (Sarjana).

C. Tutorial dan Evaluasi

1. Peserta pelatihan yang belajar mandiri dapat dibantu dengan tutorial yang dilakukan di Daerah tempat tinggal peserta bekerja, ataupun tempat lain yang ditunjuk oleh penyelenggara pelatihan.

(28)

3. Pelaksanaan evaluasi oleh Tim yang dibentuk oleh Penyelenggara Pelatihan.

4. Ketua Tim evaluasi adalah Tenaga Sanitarian yang ditunjuk oleh Ketua Penyelenggara Pela tihan.

5. Tugas tim evaluasi adalah menyusun soal, mengawasi, memeriksa dan menyampaikan hasil evaluasi kepada ketua tim evaluasi.

6. Ketua Tim evaluasi menetapkan peserta yang lulus dalam evaluasi.

D. Sertifikat

1. Peserta pelatihan yang dinyatakan lulus diberikan sertifikat.

2. Sertifikat dikeluarkan dan ditandatangani oleh Ketua Penyelenggara Pelatihan.

3. Sertifikat kursus Hygiene Sanitasi Makanan berlaku secara nasional.

4. Sertifikat kursus Hygiene Sanitasi Makanan berlaku untuk jangka waktu tak terbatas.

5. Bentuk sertifikat kursus Hygiene Sanitasi Makanan dibuat sesuai dengan ketentuan sebagaimana pada contoh pada huruf G dan H.

E. KURIKULUM KURSUS HYGIENE SANITASI MAKANAN BAGI

PENANGGUNGJAWAB MAKANAN

Bagian No. Mata Pelajaran Pokok Bahasan

Jam Hygiene sanitasi Makanan

a. UU No. 23/1992 tentang Kesehatan

b. Perundang -undangan dibidang Pangan

2 x 45’

2. Persyaratan hygiene sanitasi Tempat

Pengelolaan Makanan (TPM)

a. Kepmenkes No. …/2002 tentang Persyaratan hygiene sanitasi Makanan jajanan

(29)

B. MATERI

INTI

3. Bahan Pencemar Terhadap

Makanan

a. Rantai Perjalanan Makanan (Food Chain) b. Perkembangan Bakteri

Pada Makanan

c. Dosis Bakteri Pathogen d. Cara Bakteri

Menyebabkan Penyakit

1 x 45’

4. Bahan Pencemar Makanan Lainnya

a. Virus

b. Zat Asing & Bahan Fisik c. Bahan Kimia

1 x 45’

5. Penyakit Bawaan Makanan

a. Penyebab Oleh Mikroba b. Penyebab Oleh Bahan

Kimia

Penyebaran Pencemar Makanan

b. Aspek Sanitasi Makanan c. Pemilihan Bahan

d. Penyimpanan Bahan e. Pengolahan

f. Penyimpanan Makanan g. Pengangkutan

h. Penyajian

i. Pengendalian Waktu dan Suhu Makanan (Danger Zone) j. Pencemaran Silang

(Cross-contamination)

4 x 45’

7. Struktur dan Tata Letak Dapur

a. Bahan dan Konstruksi b. Ukuran dan Fungsi

Ruang Kerja

c. Alur Makanan (Food Flow)

d. Denah Bangunan (Lay Out)

e. Kenyamanan (ergonomi)

2 x 45’

a. Peralatan Masak Memasak

b. Peralatan Makan Minum c. Sarana dan Cara

Pencucian d. Bahan Pencuci

e. Penyimpanan Peralatan

2 x 45’

(30)

Kebersihan Lingkungan

b. Pembuangan Limbah dan Sampah

c. Pengendalian Serangga dan Tikus

d. Pemeliharaan dan Pembersihan Ruangan e. Fasilitas Sanitasi 10. Hygiene

Perorangan

a. Sumber Pencemar dari Tubuh

b. Pengamatan Kesehatan c. Pengetahuan, Sikap dan

Perilaku Sehat d. Pakaian Pelindung

Pencemaran

2 x 45’

11. Penanganan Alat Pendingin

a. Sistem Pendinginan b. Karakteristik Alat

Pendingin

c. Pelunakan Makanan Beku (Thawing) d. Pengawasan dan Pemusnahan Bakteri c. Pemanasan Ulang

(Reheating)

2 x 45’

13. Pengawetan dan Bahan Tambahan Makanan

a. Pemanasan, Pengeringan dan Pengasapan b. Pengale ngan dan

Hampa Udara c. Penggunaan Bahan

Kimia dan Radiasi Bahan Tambahan Makanan (BTM)

2 x 45’

14. Pengendalian Mutu Mandiri

a. Pengendalian Mutu (Quality Control) b. Jaminan Mutu ( Quality

Assurance)

c. Pengujian Mandiri ( Self Control)

d. Analisis Bahaya Titik Kendali Kritis (ABTKK) – Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP)

2 x 45’

C.MATERI

(31)

Makanan b. Latihan Soal

16. Kepariwisataan a. Pengenalan Pariwisata b. Pariwisata Dalam

Pembangunan

c. Peran Makanan Sehat Dalam Pariwisata

1 x 45’

17. Manajemen Hygiene sanitasi Makanan

a. Permodalan dan Pemasaran

b. Peluang Bisnis dan Motivasi Kerja

c. Organisasi dan Asosiasi

1 x 45’

JUMLAH

35 x 45’

F. KURIKULUM KURSUS HYGIENE SANITASI MAKANAN BAGI PENJAMAH MAKANAN

Bagian No. Mata Pelajaran Pokok Bahasan

Jam Hygiene sanitasi Makanan

a. UU No. 23/1992 tentang Kesehatan

b. Kepmenkes No. …/2002 tentang Persyaratan hygiene sanitasi Makanan jajanan

c. Kepmenkes No. …/2002 tentang Persyaratan hygiene sanitasi Rumah Makan / Restoran d. Kepmenkes No. …/2002

tentang Persyaratan Hygiene Sanitasi Makanan jajanan

1 x 45’

a. Rantai Perjalanan Makanan (Food Chain) b. Perkembangan Bakteri

Pada Makanan c. Cara Bakteri

Menyebabkan Penyakit Pada Manusia

d. Mengenal pencemar lain : virus, bahan kimia, parasit, benda asing dan bahan fisik.

1 x 45’

(32)

Makanan b. Penyebab Oleh Bahan

Penyebaran Pencemar Makanan

b. Pemilihan, Penyimpanan, Pengolahan, Pengangkutan,

Penyajian dan Konsumsi c. Aspek Hygiene Sanitasi

Makanan

d. Pengendalian Waktu dan Suhu Makanan (Danger Zone)

2 x 45’

a. Peralatan Masak Memasak

b. Peralatan Makan Minum c. Sarana dan Cara

Pencucian d. Bahan Pencuci

e. Penyimpanan Peralatan

1 x 45’

6. Pemeliharaan Kebersihan Lingkungan

a. Air Bersih

b. Pembuangan Limbah dan Sampah

c. Pengendalian Serangga dan Tikus

d. Pemeliharaan dan Pembersihan Ruangan e. Fasilitas Sanitasi

2 x 45’

7. Hygiene Perorangan

a. Sumber Pencemar dari Tubuh

b. Pengamatan Kesehatan c. Pengetahuan, Sikap dan

Perilaku Sehat d. Pakaian Pelindung

Pencemaran

1 x 45’

(33)

G. SERTIFIKAT KURSUS HYGIENE SANITASI MAKANAN BAGI PENGUSAHA/PENANGGUNG JAWAB

SERTIFIKAT KURSUS HYGIENE SANITASI MAKANAN

NOMOR : ---

Berdasarkan kepada Kepmenkes Nomor. … tahun 2003 tentang Persyaratan Hygiene Sanitasi Makanan Jajanan, telah dilaksanakan Evaluasi / Kursus Hygiene Sanitasi Makanan bagi pengusaha / penanggungjawab yang diselenggarakan oleh ………, pada tanggal ………, bertempat di ……….., dan sesuai dengan Keputusan Ketua Tim Evaluasi Nomor……….., tanggal ……….., tentang Penetapan Peserta Yang Lulus Evaluasi Kursus Hygiene Sanitasi Makanan, dengan ini memberikan sertifikat kepada :

N a m a : ____________________________________

Tempat tanggal lahir : ____________________________________

A l a m a t : ____________________________________

Pekerjaan / Jabatan : ____________________________________

Perusahaan / Unit Kerja : ____________________________________

Pemegang Sertifikat ini telah memenuhi syarat dan dipandang cakap untuk mengelola hygiene sanitasi makanan.

_________ , __________ 20 ___ PENYELENGGARA PELATIHAN,

KETUA,

________________________

(34)

HASIL EVALUASI HYGIENE SANITASI MAKANAN

MATERI PELAJARAN YANG DIIKUTI

Kelompok Dasar :

1. Perundang-undangan Hygiene Sanitasi Makanan

2. Persyaratan hygiene sanitasi Tempat Pengelolaan Makanan (TPM)

Kelompok Inti :

3. Bakteri Pencemar Terhadap Makanan 4. Bahan Pencemar Makanan Lainnya 5. Penyakit Bawaan Makanan

6. Prinsip Hygiene dan Sanitasi Makanan 7. Struktur dan Tata Letak Dapur

8. Pencucian dan Penyimpanan Peralatan Pengolahan Makanan 9. Pemeliharaan Kebersihan Lingkungan

10. Hygiene Perorangan 11. Penanganan Alat Pendingin 12. Proses Masak Memasak Makanan

13. Pengawetan dan Bahan Tambahan Makanan 14. Pengendalian Mutu Mandiri

Kelompok Penunjang :

15. _____________________________ 16. _____________________________ 17. _____________________________ NILAI EVALUASI RATA RAT A :

____________ ( __________________ )

KETUA TIM EVALUASI KURSUS HYGIENE SANITASI

MAKANAN

(35)

H. SERTIFIKAT KURSUS PENJAMAH MAKANAN

SERTIFIKAT KURSUS PENJAMAH MAKANAN

NOMOR : ---

Berdasarkan kepada Kepmenkes No. … tahun 2003 tentang Persyaratan Hygiene Sanitasi Makanan jajanan, telah dilaksanakan Evaluasi / Kursus Hygiene Sanitasi Makanan bagi Penjamah Makanan yang diselenggarakan oleh ………, pada tanggal ………, bertempat di ……….., dan sesuai dengan Keputusan Ketua Tim Evaluasi No……….., tanggal ……….., tentang Penetapan Peserta Yang Lulus Evaluasi Kursus Hygiene Sanitasi Makanan, dengan ini memberikan sertifikat kepada :

N a m a : ____________________________________

Tempat tanggal lahir : ____________________________________

A l a m a t : ____________________________________

Pekerjaan / Jabatan : ____________________________________

Perusahaan / Unit Kerja : ____________________________________

Pemegang Sertifikat ini telah memenuhi syarat dan dipandang cakap sebagai Penjamah makanan (food handler).

_______ , __________ 20 ___ PENYELENGGARA PELATIHAN

KETUA,

________________________

(36)

MENTERI KESEHATAN,

Dr. ACHMAD SUJUDI

HASIL EVALUASI HYGIENE SANITASI MAKANAN

MATERI PELAJARAN YANG DIIKUTI

Kelompok Dasar :

1. Perundang-undangan di Bidang Hygiene Sanitasi Makanan Kelompok Inti :

2. Bakteri Pencemar Terhadap Makanan 3. Penyakit Bawaan Makanan

4. Prinsip Hygiene dan Sanitasi Makanan

5. Pencucian dan Penyimpanan Peralatan Pengolahan Makanan 6. Pemeliharaan Kebersihan Lingkungan

7. Hygiene Perorangan Kelompok Penunjang :

8. _____________________________ 9. _____________________________ 10. _____________________________ NILAI EVALUASI RATA RATA :

____________ ( __________________ )

---.---200--- KETUA TIM EVALUASI KURSUS HYGIENE SANITASI

MAKANAN

(37)

Lampiran 5 Print Out Data SPSS

OUTPUT SPSS PENELITIAN

HIGIENE SANITASI PENJUALAN MAKANAN JAJANAN DAN PERILAKU KONSUMSI JAJAN SISWA SERTA KEJADIAN DIARE DI BEBERAPA SEKOLAH

DASAR DESA MARINDAL I KECAMATAN PATUMBAK TAHUN 2017

Frequency Table

Umur Siswa SD

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

< 10

Tahun 14 16,9 16,9 16,9

>= 10

Tahun 69 83,1 83,1 100,0

Total 83 100,0 100,0

Jenis Kelamin Siswa SD

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

lk 33 39,8 39,8 39,8

pr 50 60,2 60,2 100,0

(38)

Tempat Memilih Jajan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

dalam 65 78,3 78,3 78,3

luar 18 21,7 21,7 100,0

Total 83 100,0 100,0

Jumlah Uang Saku

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

< 5000 40 48,2 48,2 48,2

>= 5000 43 51,8 51,8 100,0

Total 83 100,0 100,0

Jajanan Yang Sering Dibeli

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 83 100,0 100,0 100,0

Frekuensi Jajan Siswa

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

SH 71 85,5 85,5 85,5

(39)

Total 83 100,0 100,0

Pengetahuan 1

Frequency Percent Valid Percent Cumulati ve Percent

Valid

Salah 18 21,7 21,7 21,7

Hampir Benar 43 51,8 51,8 73,5

Benar 22 26,5 26,5 100,0

Total 83 100,0 100,0

Pengetahuan 2

Frequency Percent Valid Percent Cumulati ve Percent

Valid

Salah 6 7,2 7,2 7,2

Hampir Benar 44 53,0 53,0 60,2

Benar 33 39,8 39,8 100,0

Total 83 100,0 100,0

Pengetahuan 3

Frequency Percent Valid Percent Cumulati ve Percent

(40)

Benar 82 98,8 98,8 100,0

Total 83 100,0 100,0

Pengetahuan 4

Frequency Percent Valid Percent Cumulati ve Percent

Valid

Salah 7 8,4 8,4 8,4

Hampir Benar 2 2,4 2,4 10,8

Benar 74 89,2 89,2 100,0

Total 83 100,0 100,0

Pengetahuan 5

Frequency Percent Valid Percent Cumulati ve Percent

Valid

Salah 3 3,6 3,6 3,6

Hampir Benar 16 19,3 19,3 22,9

Benar 64 77,1 77,1 100,0

Total 83 100,0 100,0

Pengetahuan 6

(41)

Valid

Salah 5 6,0 6,0 6,0

Hampir Benar 2 2,4 2,4 8,4

Benar 76 91,6 91,6 100,0

Total 83 100,0 100,0

Pengetahuan 7

Frequency Percent Valid Percent Cumulati ve Percent

Valid

Salah 23 27,7 27,7 27,7

Hampir Benar 6 7,2 7,2 34,9

Benar 53 63,9 63,9 98,8

33 1 1,2 1,2 100,0

Total 83 100,0 100,0

Pengetahuan 8

Frequency Percent Valid Percent Cumulati ve Percent

Valid

Salah 7 8,4 8,4 8,4

Hampir Benar 8 9,6 9,6 18,1

Benar 67 80,7 80,7 98,8

33 1 1,2 1,2 100,0

(42)

Pengetahuan 9

Frequency Percent Valid Percent Cumulati ve Percent

Valid

Salah 2 2,4 2,4 2,4

Hampir Benar 15 18,1 18,1 20,5

Benar 66 79,5 79,5 100,0

Total 83 100,0 100,0

Pengetahuan 10

Frequency Percent Valid Percent Cumulati ve Percent

Valid

Salah 3 3,6 3,6 3,6

Hampir Benar 15 18,1 18,1 21,7

Benar 65 78,3 78,3 100,0

Total 83 100,0 100,0

Pengetahuan 11

(43)

Valid

Salah 2 2,4 2,4 2,4

Hampir Benar 37 44,6 44,6 47,0

Benar 44 53,0 53,0 100,0

Total 83 100,0 100,0

Pengetahuan 12

Frequency Percent Valid Percent Cumulati ve Percent

Valid

Salah 2 2,4 2,4 2,4

Hampir Benar 33 39,8 39,8 42,2

Benar 48 57,8 57,8 100,0

Total 83 100,0 100,0

Pengetahuan 13

Frequency Percent Valid Percent Cumula tive Percent

Valid

Salah 2 2,4 2,4 2,4

Hampir Benar 2 2,4 2,4 4,8

Benar 79 95,2 95,2 100,0

(44)

Pengetahuan 14

Frequency Percent Valid Percent Cumulati ve Percent

Valid

Salah 2 2,4 2,4 2,4

Hampir Benar 2 2,4 2,4 4,8

Benar 79 95,2 95,2 100,0

Total 83 100,0 100,0

Pengetahuan 15

Frequency Percent Valid Percent Cumulati ve Percent

Valid

Salah 2 2,4 2,4 2,4

Hampir Benar 20 24,1 24,1 26,5

Benar 61 73,5 73,5 100,0

Total 83 100,0 100,0

Sikap 1

Frequency Percent Valid Percent Cumulativ e Percent

Valid

Setuju 8 9,6 9,6 9,6

Tidak Setuju 75 90,4 90,4 100,0

(45)

Sikap 2

Frequency Percent Valid Percent Cumulativ e Percent

Valid

Setuju 15 18,1 18,1 18,1

Tidak Setuju 68 81,9 81,9 100,0

Total 83 100,0 100,0

Sikap 3

Frequency Percent Valid Percent Cumulativ e Percent

Valid

Tidak Setuju 21 25,3 25,3 25,3

Setuju 62 74,7 74,7 100,0

Total 83 100,0 100,0

Sikap 4

Frequency Percent Valid Percent Cumulativ e Percent

Valid

Setuju 49 59,0 59,0 59,0

Tidak Setuju 34 41,0 41,0 100,0

Total 83 100,0 100,0

Sikap 5

(46)

Valid

Tidak Setuju 38 45,8 45,8 45,8

Setuju 45 54,2 54,2 100,0

Total 83 100,0 100,0

Sikap 6

Frequency Percent Valid Percent Cumulativ e Percent

Valid

Tidak Setuju 38 45,8 45,8 45,8

Setuju 45 54,2 54,2 100,0

Total 83 100,0 100,0

Sikap 7

Frequency Percent Valid Percent Cumulativ e Percent

Valid

Tidak Setuju 50 60,2 60,2 60,2

Setuju 33 39,8 39,8 100,0

Total 83 100,0 100,0

Sikap 8

Frequency Percent Valid Percent Cumulativ e Percent

(47)

Setuju 63 75,9 75,9 100,0

Total 83 100,0 100,0

Sikap 9

Frequency Percent Valid Percent Cumulativ e Percent

Valid

Tidak Setuju 23 27,7 27,7 27,7

Setuju 60 72,3 72,3 100,0

Total 83 100,0 100,0

Sikap 10

Frequency Percent Valid Percent Cumulativ e Percent

Valid

Tidak Setuju 37 44,6 44,6 44,6

Setuju 46 55,4 55,4 100,0

Total 83 100,0 100,0

Sikap 11

Frequency Percent Valid Percent Cumulativ e Percent

(48)

Tidak Setuju 78 94,0 94,0 100,0

Total 83 100,0 100,0

Sikap 12

Frequency Percent Valid Percent Cumulativ e Percent

Valid

Setuju 2 2,4 2,4 2,4

Tidak Setuju 81 97,6 97,6 100,0

Total 83 100,0 100,0

Sikap 13

Frequency Percent Valid Percent Cumulativ e Percent

Valid

Setuju 38 45,8 45,8 45,8

Tidak Setuju 45 54,2 54,2 100,0

Total 83 100,0 100,0

Sikap 14

Frequency Percent Valid Percent Cumulativ e Percent

(49)

Setuju 43 51,8 51,8 100,0

Total 83 100,0 100,0

Sikap 15

Frequency Percent Valid Percent Cumulativ e Percent

Valid

Tidak Setuju 27 32,5 32,5 32,5

Setuju 56 67,5 67,5 100,0

Total 83 100,0 100,0

Tindakan 1

Frequency Percent Valid Percent Cumul ative Perce nt

Valid

Tidak Pernah 4 4,8 4,8 4,8

Kadang-kadang 38 45,8 45,8 50,6

Sering 28 33,7 33,7 84,3

Selalu 13 15,7 15,7 100,0

(50)

Tindakan 2

Frequency Percent Valid Percent Cumul ative Perce nt

Valid

Tidak Pernah 41 49,4 49,4 49,4

Kadang-kadang 39 47,0 47,0 96,4

Sering 2 2,4 2,4 98,8

Selalu 1 1,2 1,2 100,0

Total 83 100,0 100,0

Tindakan 3

Frequency Percent Valid Percent Cumul ative Perce nt

Valid

Tidak Pernah 16 19,3 19,3 19,3

Kadang-kadang 55 66,3 66,3 85,5

Sering 12 14,5 14,5 100,0

Total 83 100,0 100,0

Tindakan 4

Frequency Percent Valid Percent Cumul ative Perce nt

(51)

Sering 41 49,4 49,4 86,7

Kadang-kadang 11 13,3 13,3 100,0

Total 83 100,0 100,0

Tindakan 5

Frequency Percent Valid Percent Cumul ative Perce nt

Valid

Selalu 34 41,0 41,0 41,0

Sering 35 42,2 42,2 83,1

Kadang-kadang 9 10,8 10,8 94,0

Tidak Pernah 5 6,0 6,0 100,0

Total 83 100,0 100,0

Tindakan 6

Frequency Percent Valid Percent Cumul ative Perce nt

Valid

Tidak Pernah 12 14,5 14,5 14,5

Kadang-kadang 35 42,2 42,2 56,6

Sering 26 31,3 31,3 88,0

Selalu 10 12,0 12,0 100,0

(52)

Tindakan 7

Frequency Percent Valid Percent Cumul ative Perce nt

Valid

Selalu 25 30,1 30,1 30,1

Sering 32 38,6 38,6 68,7

Kadang-kadang 22 26,5 26,5 95,2

Tidak Pernah 4 4,8 4,8 100,0

Total 83 100,0 100,0

Tindakan 8

Frequency Percent Valid Percent Cumul ative Perce nt

Valid

Tidak Pernah 16 19,3 19,3 19,3

Kadang-kadang 49 59,0 59,0 78,3

Sering 16 19,3 19,3 97,6

Selalu 2 2,4 2,4 100,0

(53)

Tindakan 9

Frequency Percent Valid Percent Cumul ative Perce nt

Valid

Selalu 39 47,0 47,0 47,0

Sering 39 47,0 47,0 94,0

Kadang-kadang 5 6,0 6,0 100,0

Total 83 100,0 100,0

Tindakan 10

Frequency Percent Valid Percent Cumul ative Perce nt

Valid

Selalu 40 48,2 48,2 48,2

Sering 36 43,4 43,4 91,6

Kadang-kadang 7 8,4 8,4 100,0

Total 83 100,0 100,0

Tindakan 11

Frequency Percent Valid Percent Cumul ative Perce nt

Valid

Tidak Pernah 27 32,5 32,5 32,5

(54)

Sering 8 9,6 9,6 94,0

Selalu 5 6,0 6,0 100,0

Total 83 100,0 100,0

Tindakan 12

Frequency Percent Valid Percent Cumul ative Perce nt

Valid

Tidak Pernah 9 10,8 10,8 10,8

Kadang-kadang 29 34,9 34,9 45,8

Sering 16 19,3 19,3 65,1

Selalu 29 34,9 34,9 100,0

Total 83 100,0 100,0

Tindakan 13

Frequency Percent Valid Percent Cumul ative Perce nt

Valid

Tidak Pernah 21 25,3 25,3 25,3

(55)

Sering 11 13,3 13,3 92,8

Selalu 6 7,2 7,2 100,0

Total 83 100,0 100,0

Tindakan 14

Frequency Percent Valid Percent Cumul ative Perce nt

Valid

Tidak Pernah 12 14,5 14,5 14,5

Kadang-kadang 34 41,0 41,0 55,4

Sering 28 33,7 33,7 89,2

Selalu 9 10,8 10,8 100,0

Total 83 100,0 100,0

Tindakan 15

Frequency Percent Valid Percent Cumul ative Perce nt

Valid

Selalu 42 50,6 50,6 50,6

Sering 34 41,0 41,0 91,6

Kadang-kadang 7 8,4 8,4 100,0

(56)

Pengetahuan Siswa

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Baik 72 86,7 86,7 86,7

Cukup 11 13,3 13,3 100,0

Total 83 100,0 100,0

Sikap Siswa

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Baik 15 18,1 18,1 18,1

Cukup 68 81,9 81,9 100,0

Total 83 100,0 100,0

Tindakan Siswa

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Baik 24 28,9 28,9 28,9

Tidak Baik 59 71,1 71,1 100,0

(57)

Diare pada Siswa

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Ya 57 68,7 68,7 68,7

Tidak 26 31,3 31,3 100,0

Total 83 100,0 100,0

Pengobatan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Ya 58 69,9 69,9 69,9

Tidak 25 30,1 30,1 100,0

Total 83 100,0 100,0

Crosstabs

Jenis Kelamin Siswa SD * Diare pada Siswa

Crosstab

Diare pada Siswa Total

Ya Tidak

Jenis Kelamin Siswa SD lk

Count 23 10 33

Expected

(58)

% within Diare pada Siswa Diare pada Siswa Diare pada Siswa

100,0% 100,0% 100,0%

(59)

Umur Siswa SD * Diare pada Siswa

Crosstab

Diare pada Siswa Total

(60)

% of

Total 55,4% 27,7% 83,1%

Total

Count 57 26 83

Expecte

d Count 57,0 26,0 83,0

% within Umur Siswa SD

68,7% 31,3% 100,0%

% within Diare pada Siswa

100,0% 100,0% 100,0%

% of

Total 68,7% 31,3% 100,0%

Tempat Memilih Jajan * Diare pada Siswa

Crosstab

Diare pada Siswa Total

Ya Tidak

Tempat Memilih Jajan dalam

Count 44 21 65

Expected

Count 44,6 20,4 65,0

% within Tempat Memilih Jajan

(61)
(62)

Jenis Kelamin Siswa SD * Tindakan Siswa

Crosstab

Tindakan Siswa Total

Baik Tidak Baik

Jenis Kelamin Siswa SD

lk

Count 9 24 33

Expected Count 9,5 23,5 33,0

% within Jenis Kelamin Siswa SD Kelamin Siswa SD Kelamin Siswa SD

28,9% 71,1% 100,0%

% within

Tindakan Siswa 100,0% 100,0% 100,0%

(63)

Jumlah Uang Saku * Tindakan Siswa

Crosstab

Tindakan Siswa Total

Baik Tidak Baik

Jumlah Uang Saku

< 5000

Count 11 29 40

Expected Count 11,6 28,4 40,0

% within Jumlah

Uang Saku 27,5% 72,5% 100,0%

% within Tindakan

Siswa 45,8% 49,2% 48,2%

% of Total 13,3% 34,9% 48,2%

>= 5000

Count 13 30 43

Expected Count 12,4 30,6 43,0

% within Jumlah

Uang Saku 30,2% 69,8% 100,0%

% within Tindakan

Siswa 54,2% 50,8% 51,8%

% of Total 15,7% 36,1% 51,8%

Total

Count 24 59 83

Expected Count 24,0 59,0 83,0

% within Jumlah

(64)

% within Tindakan

Siswa 100,0% 100,0% 100,0%

% of Total 28,9% 71,1% 100,0%

Tindakan Siswa * Diare pada Siswa Crosstabulation

Diare pada Siswa Total

Ya Tidak

Tindakan Siswa

Baik

Count 4 20 24

Expected

Count 16,5 7,5 24,0

% within Tindakan Siswa

16,7% 83,3% 100,0%

% within

Diare pada Siswa

7,0% 76,9% 28,9%

% of

Total 4,8% 24,1% 28,9%

Tidak Baik

Count 53 6 59

Expected

Count 40,5 18,5 59,0

% within

Tindakan Siswa

(65)

% within Diare pada

Siswa

93,0% 23,1% 71,1%

% of

Total 63,9% 7,2% 71,1%

Total

Count 57 26 83

Expected

Count 57,0 26,0 83,0

% within Tindakan Siswa

68,7% 31,3% 100,0%

% within

Diare pada Siswa

100,0% 100,0% 100,0%

% of

(66)

Lampiran 6 Dokumentasi Penelitian

DOKUMENTASI PENELITIAN

Higiene Sanitasi Penjualan Makanan Jajanan dan Perilaku Konsumsi Jajan Siswa serta Kejadian Diare Di Beberapa Sekolah Dasar Desa Marindal I

Kecamatan Patumbak Tahun 2017

Gambar Lampiran 1 Siswa SD Swasta Rizky Ananda

(67)

Gambar Lampiran 3 Salah satu penjual makanan jajanan SDN 101788

(68)

Gambar Lampiran 5 Kondisi Kantin SDN 104211

(69)

Gambar Lampiran 7 Kondisi Kantin SDN 106815

Gambar

Gambar Lampiran 1 Siswa SD Swasta Rizky Ananda
Gambar Lampiran 3 Salah satu penjual makanan jajanan SDN 101788
Gambar Lampiran 5 Kondisi Kantin SDN 104211
Gambar Lampiran 7 Kondisi Kantin SDN 106815

Referensi

Dokumen terkait

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala kasih karunia dan penyertaanNya penulis dapat menyelesaikan penyusunan tugas akhir ini dengan judul

Pembentukan Undang - Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal didasarkan pada semangat untuk menciptakan iklim penanaman modal yang kondusif sehingga Undang -

Pertumbuhan didefenisikan sebagai perubahan panjang atau berat yang terjadi pada suatu individu atau populasi yang merupakan tanggapan atau respon terhadap

P Trus menurut informasi dari dokter nang adek nuan makanan nto penderita tekanan darah tinggi macam mae.. Terus menurut informasidari dokter yang adek tau

• Checked exception hanya dapat ditangani dalam try block atau method yang didesain untuk melempar.. block atau method yang didesain untuk

Ikan Kembung, terutama di Perairan Selat Malaka Belawan Sumatera Utara. Pengelolaan yang sesuai ditujukan agar sumberdaya Ikan Kembung

Ibu Treesia Sujana, MN selaku Wali studi selama ± 1 tahun, Kemudian Ibu Natalia Ratna Yulianti, S.Kep, Ns, MAN selaku Wali studi selama ±2 tahun yang sudah

Laporan kasus ini mendapatkan hasil yang baik pada 1 kasus neurektomi nasalis posterior disertai septoplasti dengan follow up 1 tahun, dengan perbaikan skor VAS pada gejala