• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rancang Bangun Pompa Kalor Pada Alat Pengering Hibrida Pompa Kalor dan Surya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Rancang Bangun Pompa Kalor Pada Alat Pengering Hibrida Pompa Kalor dan Surya"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Indonesia sebagai penghasil kakao terbesar ketiga didunia belum bisa memaksimalkan kualitas hasil kakaonya. Ini disebabkan karena belum didukungnya teknologi pengolahan kakao yang memadai menjangkau seluruh petani di Indonesia. Salah satunya sistem untuk pengeringan kakao yang selama ini masih konvensional, di bawah matahari, tergantung pada iklim dan cuaca. Mempunyai nilai jual yang rendah karena kualitas biji kakao kering yang rendah. Bahkan bila untuk mengeringkan dengan teknologi petani harus menyerahkan kakao dengan perusahaan jasa pengering. Ini tentulah merugikan karena harus mengeluarkan biaya transportasi dan jasa pengolahan. Pengering dengan pompa kalor dan bantuan kolektor surya bisa menjadi solusinya. Selain alat ini bisa bekerja tanpa banyak dipengaruhi cuaca juga bisa diletakkan dekat dengan kebun kakaonya sehingga tidak memerlukan waktu yang lama. Alat ini telah dibangun dan diuji di Universitas Sumatera Utara. Penelitian ini bertujuan melakukan kajian yang meliputi perhitungan COP pompa kalor,perhitungan Total Performance dan pengamatan Relative Humidity yang menjadi variable dalam penelitian ini adalah kecepatan udara yang mengalir keluar evaporator dan tekanan pada kompresor. Dari hasil pengujian pengeringan kakao didapat COP rata pompa kalor adalah 5,70 dan Total Performance rata 40,49 Temperatur rata-rata pada keluaran kondensor dan relative humidity keluaran evaporator 48,32ºC dan 44,54%. Kualitas hasil pengeringan dari alat ini lebih baik dibandingkan dengan mengeringkan secara langsung di bawah matahari.

Kata Kunci : Pengering, Pompa Kalor ,Coefficient of Performance ,

(2)

ABSTRACT

Indonesia as the world's third largest cocoa producer has not been able to maximize the quality of the cocoa. This is because not supported cocoa processing technology adequate to reach all farmers in Indonesia. One is a system for drying of cocoa, which is still conventional, in the sun, depending on the climate and weather. Has a low resale value because of the quality of dried cocoa beans are low. Even if the technology to dry the cocoa farmers must submit a service company dryers. It is certainly detrimental because they have to pay the transportation and processing services. Dryer with heat pumps and solar collectors aid could be the solution. In addition to these tools can work without much influenced by the weather can also be placed close to the cocoa plantation so it does not require a long time. The device has been built and tested at the University of North Sumatra. This study aims to conduct a study that includes calculation of heat pumps COP, the calculation of the Total Performance and Relative Humidity observation. the variable in this study is the speed of the air flowing out of the evaporator and the pressure on the compressor. From the test results obtained drying cocoa average COP heat pump is 5,70 and the Total Performance average 40,49. The average temperature at the exit of the condenser and evaporator output relative humidity 48,32ºC dan 44,54%. The quality of the drying of the tool is better than the direct drying in the sun.

Keywords: Dryers, Heat Pumps, Coefficient of Performance,

Referensi

Dokumen terkait

Rancang bangun pengering pakaian sistem pompa kalor dengan penambahan alat penukar kalor dilatar belakangi dengan dibutuhkannya untuk pengeringan pakaian yang dapat

Telah diketahui bahwa temperatur pengeringan bahan untuk olahan herbal tidak memerlukan temperatur yang tinggi namun temperatur sedang (40⁰C-70⁰C) dengan kelembapan

Hasil dari studi eksperimental dari pompa kalor kimia (CHP) dibantu pengering konvektif (Gbr. 4) menunjukkan bahwa hal itu dapat digunakan untuk produksi air panas

Rancang Bangun Prototype Kolektor Surya Tipe Plat Datar Untuk Penghasil Panas pada Pengering Produk Pertanian dan Perkebunan.. Ashrae

*temperatures are on the ITS−90 scale b = normal boiling point c = critical poin. Sumber: 1997 ASHRAE Fundamentals

Rancang bangun pengering pakaian sistem pompa kalor dengan penambahan alat penukar kalor dilatar belakangi dengan dibutuhkannya untuk pengeringan pakaian yang dapat

Rancang bangun pengering pakaian sistem pompa kalor dengan penambahan alat penukar kalor dilatar belakangi dengan dibutuhkannya untuk pengeringan pakaian yang dapat

Kesimpulan utama dari studi ini adalah bahwa mesin pengering hibrida pompa kalor dan tenaga surya yang telah dirancangbangun dapat digunakan untuk mengeringkan biji