• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metode Hanlon

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Metode Hanlon"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Panduan Penetapan Prioritas Masalah Kesehatan

Panduan Penetapan Prioritas Masalah Kesehatan

Masyarakat

Masyarakat

(Dimodifikasi dari Studi Kasus CDC: Menerjemahkan Sains ke dalam Praktek) (Dimodifikasi dari Studi Kasus CDC: Menerjemahkan Sains ke dalam Praktek) Menetapkan prioritas dari sekian banyak masalah kesehatan

Menetapkan prioritas dari sekian banyak masalah kesehatan di masyarakat saat ini merupakandi masyarakat saat ini merupakan tugas yang penting dan

tugas yang penting dan semakin sulit.semakin sulit. Manager  Manager  kesehatan masyarakat sering dihadapkan pada kesehatan masyarakat sering dihadapkan pada masalah yang semakin menekan dengan sumber daya yang semakin terbatas. Metode untuk masalah yang semakin menekan dengan sumber daya yang semakin terbatas. Metode untuk menetapkan prioritas seara adil! masuk akal! dan mudah dihitung merupakan perangkat menetapkan prioritas seara adil! masuk akal! dan mudah dihitung merupakan perangkat manajemen yang penting.

manajemen yang penting.

Metode yang dijelaskan di sini memberikan ara untuk membandingkan berbagai masalah Metode yang dijelaskan di sini memberikan ara untuk membandingkan berbagai masalah kesehatan dengan ara yang relatif! tidak absolut"mutlak! memiliki kerangka! sebisa mungkin kesehatan dengan ara yang relatif! tidak absolut"mutlak! memiliki kerangka! sebisa mungkin sama"sederajat! dan objektif.

sama"sederajat! dan objektif. Metode ini! yang disebut dengan

Metode ini! yang disebut dengan Metode #anlon maupun Sistem Dasar Penilaian PrioritasMetode #anlon maupun Sistem Dasar Penilaian Prioritas ($P%S)! dijelaskan dalam buku Publi #ealth: &dministration and Pratie (#anlon and Pikett! ($P%S)! dijelaskan dalam buku Publi #ealth: &dministration and Pratie (#anlon and Pikett! 'imes Mirror"

'imes Mirror"Mosby College Publishing) dan $asi #ealth Planning Mosby College Publishing) dan $asi #ealth Planning (Spiegel and #yman!(Spiegel and #yman! &spen Publishers).

&spen Publishers).

Metode ini memiliki tiga tujuan utama: Metode ini memiliki tiga tujuan utama:  Memungkinkan para pengambil

 Memungkinkan para pengambil keputusan untuk mengidentifikasi faktorfaktor eksplisit yangkeputusan untuk mengidentifikasi faktorfaktor eksplisit yang harus diperhatikan dalam menentukan prioritas

harus diperhatikan dalam menentukan prioritas

 *ntuk mengorganisasi faktorfaktor ke dalam kelompok yang memiliki bobot relatif satu sama  *ntuk mengorganisasi faktorfaktor ke dalam kelompok yang memiliki bobot relatif satu sama lain

lain

 Memungkinkan faktorfaktor agar dapat dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan

 Memungkinkan faktorfaktor agar dapat dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan dan dinilaidan dinilai seara indi+idual.

seara indi+idual.

Formula Dasar Penilaian Prioritas Formula Dasar Penilaian Prioritas

$erdasarkan tinjauan atas perobaan berulang yang dilakukan dalam mengidentifikasi masalah $erdasarkan tinjauan atas perobaan berulang yang dilakukan dalam mengidentifikasi masalah masalah kesehatan! pola kriteria yang konsisten menjadi kelihatan jelas. Pola tersebut terermin masalah kesehatan! pola kriteria yang konsisten menjadi kelihatan jelas. Pola tersebut terermin  pada komponenkomponen dalam sistem ini.

 pada komponenkomponen dalam sistem ini. Komponen & , *kuran"$esarnya masalah Komponen & , *kuran"$esarnya masalah Komponen $ ,

(2)

Komponen C , Perkiraan efekti+itas solusi

Komponen D , P-&% faktor ((propriety! eonomi feasibility! aeptability! resoure

a+ailability! legalityKepatutan! kelayakan ekonomi! dapat diterima! ketersediaan sumber daya! dan legalitas)

Semua komponen tersebut diterjemahkan ke dalam dua rumus yang merupakan nilai numerik yang memberikan prioritas utama kepada mereka penyakit " kondisi dengan skor tertinggi.  /ilai Dasar Prioritas" Basic Priority Rating  ($P%)0 $P% , (& 1 $) C " 2

 /ilai Prioritas Keseluruhan" Basic Priority Rating  (3P%)0 3P% , 4(& 1 $) C " 25 6 D Perbedaan dalam dua rumus akan menjadi semakin nyata ketika Komponen D (P-&%) dijelaskan.

Penting untuk mengenal dan menerima halhal tersebut! karena dengan berbagai proses seperti itu! akan terdapat sejumlah besar subyekti+itas. Pilihan! definisi! dan bo bot relatif yang

ditetapkan pada komponen merupakan keputusan kelompok dan bersifat fleksibel. ebih jauh lagi! nilai tersebut merupakan penetapan dari masingmasing indi+idu pemberi nilai. /amun demikian! beberapa kontrol ilmiah dapat diapai dengan menggunakan definisi istilah seara tepat! dan sesuai dengan data statistik dan akurat.

Komponen

Komponen A - Ukuran/Besarnya Masalah

Komponen ini adalah salah satu yang faktornya memiliki angka yang keil. Pilihan biasanya terbatas pada persentase dari populasi yang seara langsung terkena dampak dari masalah tersebut! yakni insiden! pre+alensi! atau tingkat kematian dan angka.

*kuran"besarnya masalah juga dapat dipertimbangkan dari lebih dari satu ara. $aik keseluruhan  populasi penduduk maupun populasi yang berpotensi"berisiko dapat menjadi pertimbangan.

Selain itu! penyakit 7penyakit dengan faktor risiko pada umumnya! yang mengarah pada solusi  bersama"yang sama dapat dipertimbangkan seara bersamasama. Misalnya! jika kanker yang  berhubungan dengan tembakau dijadikan pertimbangan! maka kanke r paruparu! kerongkongan!

dan kanker mulut dapat dianggap sebagai satu. 8ika akan dibuat lebih banyak penyakit yang juga dipertimbangkan! penyakit ardio+asular mungkin juga dapat dipertimbangkan. /ilai maksimal dari komponen ini adalah 9. Keputusan untuk menentukan berapa ukuran"besarnya masalah  biasanya merupakan konsensus kelompok.

(3)

Komponen B – Tingkat Keseriusan Masalah

Kelompok harus mempertimbangkan faktorfaktor yang mungkin dan menen tukan tingkat

keseriusan dari masalah. Sekalipun demikian! angka dari faktor yang harus dijaga agar tetap pada nilai yang pantas. Kelompok harus berhatihati untuk tidak memba;a masalah ukuran atau dapat diegahnya suatu masalah ke dalam diskusi! karena kedua hal tersebut sesuai untuk

dipersamakan di tempat yang lain.

Maksimum skor pada komponen ini adalah <. =aktorfaktor harus dipertimbangkan bobotnya dan ditetapkan seara hatihati. Dengan menggunakan nomor ini (<)! keseriusan dianggap dua kali lebih pentingnya dengan ukuran"besarnya masalah.

=aktor yang dapat digunakan adalah:

 *rgensi: sifat alami dari kedaruratan masalah> tren insidensi! tingkat kematian! atau faktor risiko> kepentingan relatif terhadap masayarakat> akses terkini kepada pela yanan yang diperlukan.

 'ingkat keparahan: tingkat daya tahan hidup! ratarata usia ke matian! keaatan"disabilitas! angka kematian prematur relatif.

 Kerugian ekonomi: untuk masyarakat (kota " daerah " /egara)! dan untuk masingmasing indi+idu.

Masingmasing faktor harus mendapatkan bobot. Sebagai ontoh! bila menggunakan empat faktor! bobot yang mungkin adalah ? atau kombinasi manapun yang nilai maksimumnya sama dengan <. Menentukan apa yang akan dipertimbangkan sebagai minimum dan maksimum dalam setiap faktor biasanya akan menjadi sangat membantu. #al ini akan membantu untuk menentukan batasbatas untuk menjaga beberapa perspektif dalam menetapkan sebuah nilai numerik. Salah satu ara untuk mempertimbangkan hal ini adalah dengan menggunakannya sebagai skala seperti:

 , tidak ada 9 , beberapa

< , lebih (lebih parah! lebih ga;at! lebih banyak! dll) 2 , paling

Misalnya! jika kematian prematur sedang digunakan untuk menentukan keparahan! kemudian kematian bayi mungkin akan menjadi ? dan gonorea akan menjadi .

Komponen C - !ekti"itas dari #nter"ensi

(4)

=aktor tersebut mendapatkan skor dengan angka dari   9. Komponen ini mungkin merupakan komponen formula yang paling subyektif. 'erdapat sejumlah besar data yang tersedia dari

 penelitianpenelitian yang mendokumentasikan sejauh mana tingkat keberhasilan sebuah inter+ensi selama ini.

-fekti+itas penilaian! yang dibuat berdasarkan tingkat keberhasilan yang diketahui dari literatur! dikalikan dengan persen dari target populasi yang diharapkan dapat terapai.

Contoh: Berhenti Merokok  'arget populasi B?. perokok 

'otal yang menoba untuk berhenti 92.? -fekti+itas penghentian merokok 2< atau !2<

'arget populasi 6 efekti+itas !2 6 !2< , !E atau !9 atau 9 Contoh: Imunisasi

'arget populasi <.

8umlah yang terimunisasi yang diharapkan 92. Persen dari total F atau !F

-fekti+itas B atau !B

Populasi yang terapai 6 efekti+itas !F 6 !B , !9 atau !9

Sebuah keuntungan dengan mempertimbangkan populasi target dan jumlah yang diharapkan adalah akan didapatkannya perhitungan yang realistis mengenai sumber daya yang dibutuhkan dan kemampuan yang diharapkan untuk memenuhi tujuan yang ditetapkan.

Komponen D - PA$%

P-&% yang merupakan kelompok faktor itu! ;alaupun tidak seara langsung berkaitan dengan masalah kesehatan! memiliki pengaruh yang tinggi dalam menentukan apakah suatu masalah dapat diatasi.

(5)

- 7 -onomi =easibility"Kelayakan -konomis. &pakah dengan menangani masalah tersebut akan bermakna dan memberi arti seara ekonomisA &pakah ada konsekuensi ekonomi jika masalah tersebut tidak diatasiA

& 7 &eptability. &pakah dapat diterima oleh masyarakat dan " atau target populasiA % 7 %esoures"Sumber Daya. &pakah tersedia sumber daya untuk mengatasi masalahA  7 egalitas. &pakah hukum yang ada sekarang memungkinkan masalah untuk diatasiA

Masingmasing faktor kualifikasi dipertimbangkan! dan angka untuk setiap faktor P-&% adalah 9 jika ja;abannya adalah @ya@ dan  jika ja;abannya adalah @tidak.@ $ila penilaian skor telah lengkap"selesai! semua angkaangka dikalikan untuk mendapatkan ja;aban akhir terbaik. Karena  bersamasama! faktorfaktor ini merupakan suatu produk dan bukan merupakan jumlah.

Singkatnya! jika salah satu dari lima faktor yang @tidak@! maka D akan sama dengan . Karena D adalah pengali akhir dalam rumus ! maka jika D , ! masalah kesehatan tidak akan diatasi

dibenahi dalam 3P%! terlepas dari seberapa tingginya peringkat masalah di $P%. Sekalipun demikian! bagian dari upaya perenanaan total mungkin termasuk melakukan langkahlangkah lanjut yang diperlukan untuk mengatasi P-&% seara positif di masa mendatang. Misalnya! jika inter+ensi tersebut hanya tidak dapat diterima penduduk! dapat diambil langkahlangkah

 bertahap untuk mendidik masyarakat mengenai manfaat potensial dari inter+ensi! sehingga dapat dipertimbangkan di masa mendatang.

 Basic Priority System last revised April 19 !""# $epo%ell&

Penetuan Prioritas Masalah Dengan Teknik Skoring Dengan Metode Hanlon 1. Tujuan

Meningkatkan pemahaman dan keterampilan peserta dalam menentukan prioritas masalah dengan metode Hanlon.

2. Alokasi Waktu

Waktu yang diperlukan untuk proses ini yakni 6 menit. !. De"nisi Metode Hanlon.

Metode Hanlon merupakan suatu teknik atau #ara yang digunakan untuk

menentukan prioritas masalah dengan menggunakan $ kelompok #riteria% yakni& ' (esarnya masalah )magnitude*

' +ega,atan masalah )emergen#y*.

' +emudahan penanggulangan masalah )#ausa-ility*.

' aktor yang menentukan dapat tidaknya program dilaksanakan )P/A0 a#tor*. P/A0 a#tor terdiri atas& +esesuaian )Approproatness 3 P*% Murah se#ara ekonomi )/#onomi# easi-ility 3 /*% Dapat diterima )A##epta-ility 3 A*% serta legalitas

(6)

5tidak 37

Dari setiap kelompok #riteria diperoleh nilai dengan #ara melakukan s#oring dengan skala tertentu% kemudian hasilnya dimasukkan kedalan rumus atau ormula untuk memperoleh hasil akhir. Makin tinggi nilainya% semakin penting masalah yang -ersangkutan.

Penggunaan metode metode Hanlon untuk menetapan prioritas masalah dilakukan apa-ila pengelola program menghadapi ham-atan keter-atasan dalam

menyelesaikan masalah. Pengunanaan metode ini menekankan pada kemampuan pengelola program.

Metode Hanlon

BAB &

#D'T#F#KA(# DA' P''TUA' P$#)$#TA(

A* P'DA+U%UA'

*ntuk meningkatkan kinerja dan mutu perenanaan program kesehatan! diperlukan suatu  proses perenanaan yang akan menghasilkan suatu renana yang menyeluruh (komprehensif dan

holistik). Perenanaan kesehatan adalah kegiatan yang perlu dilakukan di masa yang akan datang! yang jelas tujuannya. angkahlangkah perenanaan sebetulnya bersifat generik! yaitu sama dengan alur pikir siklus pemeahan masalah! langkahlangkah pokok yang perlu dilakukan adalah :

9. &nalisis situasi

<. Gdentifikasi masalah dan menetapkan prioritas 2. Menetapkan tujuan

B. Melakukan analisis untuk memilih alternatif kegiatan terbaik  ?. Menyusun renana operasional.

Kelima langkah pokok di atas harus dilaksanakan seara berurutan (sistematis). Setiap langkah yang dilakukan memiliki tujuan sendiri. &nalisis situasi sebagai langkah a;al dalam  perenanaan harus dilakukan sebaik mungkin! sehingga dapat diperoleh gambaran tentang

masalah kesehatan yang ada serta faktorfaktor yang mempengaruhi masalah kesehatan tersebut! yang merupakan tujuan dari analisis ini! pada akhirnya akan diperoleh hasil dari analisis ini yang merupakan titik tolak perenanaan kesehatan terpadu dan dalam langkah selanjutnya diikuti oleh kegiatan untuk merumuskan masalah seara jelas! sekaligus menentukan prioritas masalah

masalah tersebut. Hang dimaksud dengan masalah dalam perenanaan kesehatan tidak terbatas pada masalah gangguan kesehatan saja! akan tetapi meliputi semua faktor yang

(7)

mempengaruhi kesehatan penduduk (lingkungan! perilaku! kependudukan dan pelayanan

kesehatan). Menurut definisi! masalah adalah terdapatnya kesenjangan (gap) antara harapan dengan kenyataan. 3leh sebab itu! ara perumusan masalah yang baik adalah kalau rumusan tersebut jelas menyatakan adanya kesenjangan. Kesenjangan tersebut dikemukakan seara kualitatif dan dapat pula seara kuantitatif. Gdentifikasi dan prioritas masalah kesehatan merupakan bagian dari proses perenanaan harus dilaksanakan dengan baik dan melibatkan seluruh unsur terkait! termasuk masyarakat. Sehingga masalah yang ditetapkan untuk

ditanggulangi betulbetul merupakan masalah dari masyarakat! sehingga dalam pelaksanaan kegiatan untuk menanggulangi masalah kesehatan yang ada! masyarakat dapat berperan aktif didalamnya.

$. P-M$&#&S&/ 9. Gdentifikasi

Perenanaan pada hakikatnya adalah suatu bentuk ranangan pemeahan masalah. 3leh sebab itu langkah a;al dalam perenanaan kesehatan adalah mengidentifikasi masalahmasalah kesehatan. Sumber masalah kesehatan masyarakat dapat diperoleh dari berbagai ara antara lain : a. aporanlaporan kegiatan dari programprogram kesehatan yang adab. Sur+ailans

epidemiologi atau pemantauan penyebaran penyakit. Sur+ai kesehatan yang khusus diadakan untuk memperoleh masukan perenanaan kesehatand. #asil kunjungan lapangan super+isi.

Dalam menemukan masalah kesehatan diperlukan ukuranukuran. *kuranukuran yang  paling laIim dipakai adalah angka kematian (mortalitas) dan angka kesakitan

(morbiditas). Masalah kesehatan harus diukur karena terbatasnya sumber daya yang tersedia sehingga sumber daya yang ada betulbetul dipergunakan untuk mengatasi masalah kesehatan yang penting dan memang bisa diatasi.

&da 2 ara pendekatan yang dilakukan dalam mengidentifikasi masalah kesehatan! yakni : 9. Pendekatan logisSeara logis! identifikasi masalah kesehatan dilakukan dengan mengukur mortalitas! morbiditas dan aat yang timbul dari penyakitpenyakit yang ada dalam

masyarakat.<. Pendekatan PragmatisPada umumnya setiap orang ingin bebas dari rasa sakit dan rasa tidak aman yang ditimbulkan penyakit"keelakaan. Dengan demikian ukuran pragmatis suatu masalah gangguan kesehatan adalah gambaran upaya masyarakat untuk memperoleh  pengobatan! misalnya jumlah orangyang datang berobat ke suatu fasilitas kesehatan.2.

Pendekatan PolitisDalam pendekatan ini! masalah kesehatan diukur atas dasar pendapat orang orang penting dalam suatu msyarakat (pemerintah atau tokohtokoh masyarakat).

9. Prioritas masalah kesehatan

Penetapan prioritas dinilai oleh sebagian besar manager kesehatan sebagai inti proses  perenanaan. angkah yang mengarah pada titik ini! dapat dikatakan sebagai suatu persiapan

untuk keputusan penting dalam penetapan prioritas. Sekali prioritas ditetapkan!langkah

(8)

 prioritas! aspek penilaian dan kebijaksanaan banyak diperlukan bersamasama dengan

keakapan unik untuk mensintesis berbagai rinian yang rele+an. #al ini merupakan bagian dari  proses perenanaan yang biasanya dikatakan paling naluriah. /amun! penetapan prioritas

mungkin dapat jauh lebih bermanfaat dibandingkan dengan langkahlangkah lain bila dibuat eksplisit dan menjadi tindakan yang ditentukan seara jelas. Ketrampilan utama yang diperlukan dalam penentuan prioritas dalah menyeimbangkan +ariabel+ariabel yang memiliki hubungan kuantitatif yang sangat berbeda dan dalam kenyataannya terletak dalam skala

dimensional yang berbeda pula. 'erlalu sering kesalahan timbul akibat memberikan penekanan terlalu banyak pada satu dimensi. Seorang ahli epidemiologi enderung untuk menilai  penetapan prioritas terutama sebagai suatu masalah penentuan mortalitas dan mortabiditas relatif

dari masalahmasalah kesehatan tertentu. Pendekatan ini dipakai seara berlebihan dalam +ersi  pertama JMetode &merika atin dalam perenanaan kesehatan. Glmu;an sosial! politikus! dan

masyarakat umum enderung memandang penetapan prioritas sebagai suatu tanggapan atas  perasaan populer mengenai halhal yang penting. $agi mereka pertimbanganpertimbangan yang  penting adalah : Pertama! apa yang diinginkan masyarakat untuk dilakukan dan yang kedua

adalah program kesehatan yang dapat diterima. Para administrator enderung mengkaji prioritas terutama dalam hubungannya dengan yang disebut oleh metode perenanaan kesehatan &merika atin sebagai Jkera;anan masalahmasalah kesehatan tertentu. Perhatiannya ada pada

ketersediaan metode teknis untuk mengendalikan penyakitpenyakit atau kondisikondisi yang memerlukan perhatian. Keterbatasan paling serius di /egara berkembang yang bahkan mungkin seringkali lebih berat dari pada kerangka kerja administratif untuk menyediakan pelayanan dan  personil yang diperlukan. Para ekonom memberi penekanan khusus pada biaya. #al

inibiasanya merupakan kendala akhir yang menentukan apa yang akan dilakukan! ongkos ongkos relatif berbagai program pengendalian harus diseimbangkan. Kebijakan penting dalam menyeimbangkan ongkos perenanaan kesehatan umumnya adalah menyediakan pelayanan kesehatan ke masyarakat seara maksimum dari pada memberikan pelayanan dengan mutu tertinggi kepada sekelompok keil masyarakat. Perenanaan kesehatan harus

mengembangkan ketrampilan dalam semua disiplin ilmu yang diperlukan agar dapat melakukan  pendekatan perenanaan yang seimbang. Hang terutama diperlukan adalah indeksindeks tertentu

yang +alid di dalam informasi baik kualitatif maupun kuantitatif yang digunakan dalam penilaian ini. 'anpa mengindahkan semua usaha pada pengukuran dan pengelompokkan khusus! si

 perenana pada akhirnya harus bersandar pada elemenelemen kebijaksanaan yang tak pasti  berdasarkan pengalaman atau e+aluasi renanarenana sebelumnya dalam membuat keputusan

akhir. *ntuk dapat menetapkan prioritas masalah ini! ada beberapa hal yang harus

dilakukan! yakni :a. Melakukan pengumpulan data*ntuk dapat menetapkan prioritas masalah kesehatan! perlu tersedia data yang ukup. *ntuk itu perlulah dilakukan pengumpulan data. Data yang perlu dikumpulkan adalah data yang berkaitan dengan lingkungan! perilaku! keturunan! dan  pelayanan kesehatan! termasuk keadaan geografis! keadan pemerintahan! kependudu kan!

 pendidikan! pekerjaan! mata penaharian! sosial budaya! dan keadaan ke sehatan.b. Pengolahan Data&pabila data yang telah berhasil dikumpulkan! maka data tersebut harus diolah! maksudnya adalah menyusun data yang tersedia sedemikian rupa sehingga jelas sifatsifat yang dimiliki oleh masingmasing data tersebut. Cara pengolahan data yang dikenal ada tiga maam! seara manual! elektrikal dan mekanik.. Penyajian DataData yang telah diolah perlu disajikan! ada tiga maam penyajian data yang laIim dipergunakan yakni seara tekstular! tabular dan

grafikal.d. Pemilihan Prioritas Masalah#asil penyajian data akan memunulkan pelbagai masalah. 'idak semua masalah dapat diselesaikan. Karena itu diperlukan pemilihan prioritas

(9)

masalah! dalam arti masalah yang paling penting untuk diselesaikan. Penentuan prioritas masalah kesehatan adalah suatu proses yang dilkukan oleh sekelompok orang dengan

menggunakan metode tertentu untuk menentukan urutan masalah dari yang paling penting sampai dengan kurang penting. Penetapan prioritas memerlukan perumusan masalah yang baik! yakni spesifik! jelas ada kesenjangan yang dinyatakan seara kualitatif dan kuantitatif! serta dirumuskan seara sistematis. Dalam menetapkan prioritas masalah ada beberapa  pertimbangan yang harus diperhatikan! yakni :9. $esarnya masalah yang terjadi<.

Pertimbangan politik2. Persepsi masyarakatB. $isa tidaknya masalah tersebut

diselesaikan. Cara pemilihan prioritas masalah banyak maamnya. Seara sederhana dapat dibedakan menjadi dua maam! yaitu :a. Soring 'ehniLuePada ara ini pemilihan prioritas dilakukan dengan memberikan sore (nilai) untuk pelbagai parameter tertentu yang telah

ditetapkan. Parameter yang dimaksud adalah :9. $esarnya masalah<. $erat ringannya akibat yang ditimbulkan2. Kenaikan pre+alensi masalahB. Keinginan masyarakat untuk

menyelesaikan masalah tersebut?. Keuntungan sosial yang dapat diperoleh jika masalah tersebut terselesaikan.E. %asa prihatin masyarakat terhadap masalahF. Sumber daya yang tersedia yang dapat dipergunakan untuk mengatasi masalah.Seara terperini araara tersebut antara lain :9. Cara $ryantCara ini telah dipergunakan di beberapa negara yaitu di &frika dan 'hailand. Cara ini menggunakan B maam kriteria! yaitu :a. Community Conern! yakni sejauh mana masyarakat menganggap masalah tersebut pentingb. Pre+alensi! yakni berapa banyak  penduduk yang terkena penyakit tersebut. Seriousness! yakni sejauh mana dampak yang

ditimbulkakn penyakit tersebutd. Manageability! yakni sejauh mana kita memiliki kemampuan untuk mengatasinya. Menurut ara ini masingmasing kriteria tersebut diberi soring! kemudian masingmasing skor dikalikan. #asil perkalian ini dibandingkan antara masalah masalah yang dinilai.Masalahmasalah dengan skor tertinggi! akan mendapat prioritas yang 'inggi pula. <. Cara -konometrikCara ini dipergunakan di &merika atin. Kriteria yang dipakai adalah :a. Magnitude (M)! yakni kriteria yang menunjukkan besarnya masalahb. Gmportane (G)! yakni ditentukan oleh jenis kelompok penduduk yang terkena masalah. ulnerability ()! yaitu ada tidaknya metode atau ara penanggulangan yang efektifd. Cost (C) ! yaitu biaya yang diperlukan untuk penanggulangan masalah tersebut.#ubungan keempat kriteria dalam menentukan prioritas masalah (P) adalah sebagai berikut:

P , M * # * &

C 2. Metode #anlon N DelbeLa. Metode delbeL

Proses penetuan kriteria dia;ali dengan pembentukan kelompok yang akan mendiskusikan! merumuskan dan menetapkan kriteria.

Sumber informasi yang dipergunakan dapat berasal dari :• Pengetahuan dan pengalaman

indi+idual para anggota• Saran dan pendapat nara sumber • Peraturan pemerintah yang

rele+an• #asil rumusan analisa keadaan dan masalah kesehatan.angkah selanjutnya adalah :

9. Mengin+entarisir kriteria<. Mengin+entalisir dan menge+aluasi kriteriab. Metode #anlonDalam metode #anlon dibagi dalam B kelompok kriteria! masingmasing adalah :9. Kelompok kriteria & , besarnya masalah<. Kelompok kriteria $ , tingkat kega;atan

(10)

D , Pearl faktor! dimana :P , Kesesuaian- , Seara ekonomi murah& , dapat diterima% , 'ersedianya sumber 

 , egalitas terjamin

<. /on Soring 'ehniLue Memilih prioritas masalah dengan mempergunakan berbagai  parameter! dilakukan bila tersedia data yang lengkap. $ila tidak tersedia data! maka ara

menetapkan prioritas masalah yang laIim digunakan adalah :9. Delphin 'ehniLueHaitu  penetapan prioritas masalah tersebut dilakukan melalui kesepakatan sekelompok orang yang

sama keahliannya. Pemilihan prioritas masalah dilakukan melalui pertemuan khusus. Setiap  peserta yang sama keahliannya dimintakan untuk mengemukakan beberapa masalah pokok!

masalah yang paling banyak dikemukakan adalah prioritas masalah yang diari.<. Delbeh 'ehniLuePenetapan prioritas masalah dilakukan melalui kesepakatan sekelompok orang yang tidak sama keahliannya. Sehingga diperlukan penjelasan terlebih dahulu untuk meningkatkan  pengertian dan pemahaman peserta tanpa mempengaruhi peserta. alu diminta untuk

mengemukakan beberapa masalah. Masalah yang banyak dikemukakan adalah prioritas.  C. K-SGMP*&/Gdentifikasi dan priorita masalah kesehatan merupakan salah satu bagian dari proses perenanaan. Dalam melakukan identifikasi masalah kesehatan! ada beberapa ara  pendekatan yang perlu diperhatikan! sehingga masalah yang dikemukakan merupakan masalah

yang benarbenar penting dan memang harus segera diselesaikan. Selain itu diperlukan ukuran ukuran dan data untuk menemukan masalah kesehatan yang ada. Penentuan prioritas masalah merupakan hal yang sangat penting! setelah masalahmaslah kesehatan teridentifikasi. Penentuan prioritas masalah harus memperhatikan beberapa faktor antara lain : besarnya

masalah! pertimbangan politik! persepsi masyarakat! dan bisa tidaknya masalah tersebut

diselesaikan. Cara memilih prioritas masalah dibedakan atas dua yaitu seara Soring dan /on Soring. Kedua ara tersebut pelaksanaannya berbedabeda. Pemilihan kedua ara tersebut  berdasarkan ada tidaknya data yang tersedia.

DATA0 P4STA+A

&I;ar! &Irul! D%. MP#. &dministrasi Kesehatan > 8akarta$ina %upa &ksara! 9OOMaidin! &limin!dr.MP#! Perenanaan dan -+aluasi Kesehatan

Referensi

Dokumen terkait

Langkah awal dalam penelitian ini crude glycerol dipisahkan dari metanol dengan evaporasi, hasil yang diperoleh selanjutnya dilakukan saponifikasi dengan NaOH.. Kemudian diikuti

Langkah 1 Memilih Masalah Langkah 2 Studi Pendahuluan Langkah 3 Merumuskan Masalah Langkah 4 Merumuskan Anggaran Dasar Langkah 5 Memilih Pendekatan Langkah 6-a

Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam metode penelitian korelasi yaitu: (1) mengidentifikasi masalah penelitian, (2) membatasi dan merumuskan masalah, (3)

1) Upaya memecahkan masalah yang dilakukan secara ilmiah, sistematis dan logis. 2) Langkah-langkah mencari kebenaran dengan menggunakan metode ilmiah (merumuskan

Pada penelitian selanjutnya, dilakukan langkah-langkah berikut: (1) Mengembangkan rancangan perkuliahan berdasarkan hasil yang diperoleh pada langkah-langkah sebelumnya

1. Langkah pertama dalam menyusun pohon masalah adalah mengidentifikasi dan merumuskan masalah utama berdasarkan hasil analisis atas informasi yang

Dari berbagai sumber pustaka yang menjadi bahan kajian, diperoleh suatu pemecahan masalah yang tersebut dalam rumusan masalah, selanjutnya dilakukan langkah - langkah pemecahan

Dari uraian permasalahan diatas, maka penulis dapat merumuskan masalah yang ada untuk dijadikan titik tolak pada pembahasan dalam penulisan penelitian yaitu “Bagaimana Membangun