• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tugas Manajemen Risiko erupsi mengidentifikasik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Tugas Manajemen Risiko erupsi mengidentifikasik "

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Tugas

Manajemen Risiko

Oleh:

Sulistya Ferryanto 26412073 Wong Fanny Christiana 26412116

Tommy Andreas 26412157

Anggiat Cokrojoyo 26412160

Robby Rozano 26412165

(2)

Judul:

A framework for risk assessment based on analysis of historical information of workflow execution in IT systems

Penjelasan:

Tujuan dari riset yang dilakukan

1. untuk mengatur informasi risiko yang terkait dengan kegiatan IT menyediakan dukungan untuk pengambilan keputusan sehingga mengubah respon risiko perencanaan

sederhana, cepat, dan lebih akurat

2. Dapat meningkatkan estimasi yang lebih tepat dalam melihat dan mengatasi resiko yang ada

3. Mendukung otomatisasi proses-proses kunci manajemen resiko agar membuatnya lebih sederhana, cepat dan akurat dalam mengatasi resiko dan masalah yang ada.

4. Untuk mengetahui kekurangan dari system yang telah di buat sebelumnya.

Alasan Penulis memilih permasalahan ini

1. Author memilih topik ini dikarenakan melihat perubahan cara kerja dalam mengatasi resiko yang ada pada masa lalu, sehingga dapat membuat alur kerja yang lebih bagus di masa depan.

2. Selain itu juga mengembangkan pola infrastruktur IT agar dapat menjadi lebih baik lagi. 3. Untuk menghasilkan sebuah produk yang memiliki kualitas tinggi, dibutuhkan suatu

standart dan library (dibutuhkan untuk memaintain, karena untuk membangun system berkualitas tinggi butuh resource yang besar) dibutuhkan yang dapat mencegah resiko resiko negative yang terjadi.

Letak originality penelitian

Letak originalitynya adalah pengenalan framework baru yang di gunakan untuk mensupport beberapa langkah penting yang ada dalam manajemen resiko.

Pendekatan yang digunakan

(3)

Masalah yang ingin dijawab author

Manajemen risiko tidak memiliki otomatisasi, dan framework ini di gunakan untuk mengotomatisasi kan beberapa langkah yang ada di dalam manajemen resiko tersebut. Dalam workflow based it system framework ini melakukan estimasi resiko di masa depan dengan cara belajar dari masalah yang di report dalam workflow – workflow yang sudah dikerjakan

sebelumnya dengan risk analyzer framework yang sudah di perkenalkan. Hal ini bertujuan agar organisasi dapat menghindari pemborosan sumber daya dan uang hanya untuk melakukan suatu hal yang sama berulang – ulang kali. Dengan ini organisasi dapat mencegah berbagai masalah, misalnya: Delay dalam melakukan deployment, pengalokasian biaya berlebih dalam kegiatan tersebut, kegagalan dari sumber daya yang menangani, dan tentunya pemborosan uang organisasi.

Solusi yang digunakan author

Solusi yan digunakan oleh author antara lain: 1. Workflow information model:

Setiap alur kerja diwakili sebuah contoh dari Workflow Process Definition selama aktifitas-aktifitas tersebut diwakili oleh contoh kelas Activity. Aktifitas-aktifitas dapat digrupkan menjadi activity sets berdasarkan segala jenis kriteria yang dijelaskan oleh operator system. Aktifitas-aktifitas dapat dibagi menjadi 3 yaitu:

 Atomic Activity: sebuah aktifitas yang dapat dieksekusi untuk melakukan 1

tugas spesifik

(4)

 Sub-Process Definition: mewakili aktifitas tingkat tinggi yang benar-benar

mengacu pada alur kerja lain dan harus dilaksanakan sebagai bagian dari yang sekarang.

Transisi antara aktifitas disebut sebagai Transition Information. Satu aktifitas dapat memiliki transisi kepada dan dari banyak aktifitas lain. Pada umumnya aktifitas memiliki sumber yang terkait dan penjelasan peran dan tanggung jawab untuk sumber yang ada akan lebih dijelaskan pada bagian Participant Spesification. Hubungan antara model alur kerja dan model informasi lain yang ada saat ini dijelaskan oleh Managed Element. Managed element merupakan class yang menjelaskan elemen top-level generic yang dapat diatur dan dihubungkan menggunakan CIM (Common Information Model). Bagian akhirnya semua data penting yang dibuat dan digunakan selema menjalankan aktifitas dari alur kerja harus dimasukkan pada class Relevant Data.

2. Log records Information model.

Model berwarna abu-abu gelap diperkenalkan sebagai informasi risiko yang terkait dengan catatan pelaksanaan alur kerja, sedangkan model abu-abu terang biasanya digunakan untuk mewakili tujuan umum Log Record. Contoh dari kelas Log adalah menjelaskan keberadaan Log dan spesifikasinya. Pesan log untuk menjelaskan metode untuk mengakses, memperbarui atau menghapus pesan log. Record For Log digunakan untuk menjelaskan catatan yang dikumpulkan ke Log. Message Log berguna untuk mencatat tanggal dan waktu, class yang membuat record. Risk log record

diperkenalkan untuk menyimpan informasi risiko terkait pelaksanaan aktifitas dari alur kerja. User entitiy bertanggung jawab atas informasi yang dilaporkan di setiap record. Risk log record dapat terhubung dengan Managed element. Hal ini berguna untuk mengetahui log dari aktifitas yang telah dieksekusi yang termasuk dalam Manage

(5)

Desain eksperimen oleh author

Dengan mengumpulkan informasi risiko yang terkait dari catatan pelaksanaan workflow di masa lalu dan belajar dari workflow yang lama untuk menilai probabilitas dan dampak dari peristiwa yang beresiko. Prosedur pengumpulan data bila dilakukan hanya berdasarkan pada pengalaman manusia maka akan memakan waktu dan sumber daya. Cara ini memungkinkan penulis untuk memiliki gambaran tentang risiko otomotas yang dapat dinilai dalam berbagai tingkat detail dan membantu mengidentifikasi secara cepat dari ancaman dan dapat melakukan efisiensi dalam upaya mitigasi risiko

Keberhasilan eksperimen

Eksperimen berhasil karena scenario yg dijalankan bisa memberikan gambaran yg jelas mengenai risk management system yg sesuai dengan keadaan nyata

Ketidakberhasilan eksperimen

Dari sumber yang kami baca tidak ada eksperimen yang gagal karena semua case study yang mereka berikan dan aplikasikan tidak ada satupun yang bertentangan dengan framework yang mereka rancang dan ajukan. Maka dari itu author tidak membahas penyebabnya karena memang framework yang mereka rancang dapat diaplikasikan dengan syarat bahwa framework tersebut harus di “adopsi” dan diubah dengan keadaan yang berbeda, framework yang mereka ajukan sama dengan guideline lain bahwa framework tersebut tidak dapat langusng semena-mena di aplikasikan. Maka dari itu mereka tidak mengalami kegagalan eksperimen dari framework yang mereka rancang.

Kesimpulan pertanyaan pada bagian introduction

Disimpulkan bahwa pertanyaan pada bagian introduction dapat terjawab , dikarenakan pada introductionnya dijelaskan bahwa dibutuhkannya suatu metode yang mendetail untuk mengatasi resiko resiko yang terjadi dalam suatu organisasi, dan pada conclusion tentang system yang dibuat oleh penulis dijelaskan secara detail step by step untuk mengatasi resiko yang muncul pada suatu project.

Letak kontribusi terbesar

Penelitian ini menghasilkan sebuah system yang mendetail, dinamakan Changeledge, yang menutupi kekurangan dari metode metode yang ada sebelumnya.

Masalah penelitian yang belum terselesaikan

(6)

Ide lain untuk memecahkan masalah

Tidak ada lain, karena menurut kami metode yang diberikan oleh penulis ini telah memberikan solusi yang lebih dapat di terapkan dalam kenyataan yang terjadi pada suatu organisasi. Karena di dalam metode-metode yang ada sebelumnya tidak menjelaskan secara detail bagaimana cara mengimplementasikan cara-cara yang ada dalam kegiatan suatu organisasi. ( paragraph 20 )

Kelemahan pada paper

 Pada awal penulisan di jelaskan mengenai adanya metode Information Technology Infrastructure Library (ITIL) dan Control Objectives for Information and related Technologies (COBIT), namun pada point 3 ( Latar Belakang ) hanya di jelaskan mengenai Information Technology Infrastructure Library (ITIL) dan Project Management Body of Knowledge (PMBOK).

 kelemahan yang ditemukan seperti gambar (figure) yang ada tidak diberikan analisa secara singkat yang menjelaskan gambar tersebut. Jadi, di paper ini, semua gambar diletakkan dan dianalisa menjadi 1 setelah semua gambar.

 Author tidak menjelaskan dengan detail alur dalam menjawab pertanyaan atas riset yang dilakukan

Referensi yang digunakan

Ada beberapa referensi yang dipakai uptodate dan ada beberapa referensi yang sudah tidak uptodate. Dengan dibuatnya Computer Network 55 pada tahun 2011, ada referensi yang dipakai sudah berumur lebih dari 10 tahun dan ada yang uptodate setahun terakhir. Menurut kelompok kami dengan dipilihnya referensi paper/buku penting yang uptodate dapat

memberikan manfaat agar referensi yang kami dapat tidak ketinggalan zaman dan sudah mengikuti perkembangan zaman terbaru saat ini , sedangkan dipilihnya referensi paper/buku penting yang sudah berusia puluhan tahun lalu juga dapat memiliki kegunaan bahwa referensi tersebut sudah memiliki kualitas kebenaran dan teori-teori yang sudah teruji dan diterapkan begitu lama sehingga sudah terpercaya dan dapat bermanfaat hingga saat ini.

Buku penting pada referensi

Pada bagian refernsi, kelompok kami mendapat 2 paper atau buku yang penting menurut kami, yaitu:

 WfMC, Workflow Process Definition Interface – Xml Process Definition Language.

<http://www.wfmc.org/standards/docs/TC-1025_10_xpdl_102502.pdf> (accessed November 2009).

 ISACA, Control Objectives for Information and related Technologies (COBIT), 2010. Available at:

(7)

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan penelitian yang dilakukan sudah sesuai dengan tujuan dan dapat disimpulkan bahwa tingkat respon masyarakat terhadap risiko bencana erupsi Gunungapi Merapi

Pada kategori ini, dapat disimpulkan bahwa latar belakang ICAC dan KPK secara substantif memiliki latar belakang yang sama, yaitu keduanya dibentuk untuk mengatasi wabah

Menurut saya, peran Manajemen Risiko dalam keselamatan pasien yaitu untuk menghilangkan atau meminimalkan dampak yang biasa terjadi pada pasien di Rumah

Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, dari tahun 2017 ke akhir tahun mengalami penurunan, ini menyatakan bahwa Bank BNI mampu mengatasi risiko yang dihadapi.. Pengelolaan manajemen

Hasil penelitian yang dicapai, disimpulkan bahwa sistem ini sudah membantu dalam perencanaan risiko dengan dapat melakukan analisa risiko yang mungkin terjadi pada

Hasil dari pembahasan artikel ini dapat disimpulkan bahwa jenis investasi cryptocurrency memiliki return / tingkat keuntungan yang signifikan, dikarenakan

Jadi berdasarkan hasil pengujian dapat disimpulkan bahwa manajemen risiko berpengaruh signifikan terhadap kinerja organisasi pada lembaga Dana Pensiun Pemberi Kerja

Banyak definisi tentang serangan siber, namun dalam Permenhan nomor 82 tahun 2014 tentang Pedoman Pertahanan Siber dijelaskan bahwa serangan siber cyber attack adalah adalah segala