• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KELAYAKAN ISI BUKU TEKS PELAJARAN FISIKA SMA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "ANALISIS KELAYAKAN ISI BUKU TEKS PELAJARAN FISIKA SMA"

Copied!
73
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS KELAYAKAN ISI BUKU TEKS PELAJARAN

FISIKA SMA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam

Ilmu Pendidikan Fisika

Oleh:

AMRIH PRAYOGA NIM. 073611015

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG

(2)

ii

PERNYATAAN KEASLIAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Amrih Prayoga

NIM : 073611015

Jurusan/Program Studi : Tadris Fisika

Menyatakan bahwa skripsi ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian/karya saya

sendiri, kecuali bagian tertentu yang dirujuk sumbernya.

Semarang, 15 Desember 2011

Saya yang menyatakan,

Amrih Prayoga

(3)

iii

(4)

iv

NOTA PEMBIMBING

Semarang, 11 Oktober 2011

Kepada

Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah

IAIN Walisongo

Di Semarang

Assalamu’alaikum wr. wb

Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dan

koreksi naskah skripsi dengan:

Judul : Analisis Kelayakan Isi Buku Teks Pelajaran Fisika SMA

Nama : Amrih Prayoga

NIM : 073611015

Jurusan : Tadris

Program Studi : Fisika

Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada

Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diujikan dalam siding munaqasyah.

Wassalamu’alaikum wr . wb.

Pembimbing I,

Andi Fadlan, S. Si., M. Sc.

(5)

v

NOTA PEMBIMBING

Semarang, 11 Oktober 2011

Kepada

Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah

IAIN Walisongo

Di Semarang

Assalamu’alaikum wr. wb

Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dan

koreksi naskah skripsi dengan:

Judul : Analisis Kelayakan Isi Buku Teks Pelajaran Fisika SMA

Nama : Amrih Prayoga

NIM : 07361105

Jurusan : Tadris

Program Studi : Fisika

Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada

Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diujikan dalam siding munaqasyah.

Wassalamu’alaikum wr . wb.

Pembimbing II,

Dr. H. Muslih, M. A

(6)

vi

ABSTRAK

Judul : Analisis Kelayakan Isi Buku Teks Pelajaran Fisika SMA Penulis : Amrih Prayoga

NIM : 073611015

Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk menemukan status kelayakan isi buku teks pelajaran fisika yang digunakan sebagai buku acuan wajib dalam proses belajar mengajar untuk meningkatkan kualitas pendidikan.

Penelitan ini merupakan penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif, artinya data yang dianalisis tidak untuk menerima atau menolak hipotesis (jika ada), melainkan hasil analisis itu berupa deskripsi dari gejala-gejala yang diamati, yang tidak harus berbentuk angka-angka atau koefisien antar variabel. Penelitian ini berusaha untuk melaporkan keadaan objek yang diteliti sesuai dengan apa adanya, yaitu menggambarkan atau mendeskripsikan kelayakan buku teks pelajaran fisika SMA.

Objek penelitian ini adalah buku teks pelajaran Fisika SMA yang mempunyai dua perbedaan. Buku Sampel I adalah buku yang paling banyak digunakan pada proses pembelajaran sedangkan buku sampel II adalah buku yang paling jarang dipakai pada proses pembelajaran. perbedaan ini didapatkan dari hasil observasi beberapa sekolah. Dari beberapa sekolah tersebut hampir semuanya menggunakan buku sampel I.

Penelitian ini difokuskan pada kedua buku teks pelajaran fisika tersebut untuk dianalisis kelayakan isinya, yang meliputi: kesesuaian isi dengan SK dan KD, substansi keilmuan, wawasan untuk maju dan berkembang. Penelitian ini tidak melibatkan bahasa, sajian dan kegrafikaan yang digunakan pada buku teks tersebut.

Data dikumpulkan dengan metode dokumentasi dan wawancara. Metode dokumentasi dalam penelitian ini berupa buku teks pelajaran Fisika yang dijadikan buku sampel yaitu buku teks pelajaran fisika yang berasal dari pengarang dan penerbit yang berbeda yaitu buku teks pelajaran berjudul ” FISIKA 1A untuk SMA Kelas X SEMESTER 1 ” Berdasarkan Standar Isi 2006 yang disusun oleh Ir. Marthen Kanginan, M.Sc. Penerbit ERLANGGA Tahun 2007 sebagai buku sampel I dan buku teks pelajaran berjudul ” FISIKA SMA dan MA 1A untuk Kelas X

Semester 1 ” Berdasarkan Standar Isi 2006 yang disusun oleh Dr. Eng. Mikrajuddin Abdullah, M.Si. Penerbit ESIS Tahun 2007 sebagai buku sampel II.

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh buku teks pelajaran yang disusun Marthen Kanginan M.Sc mempunyai persentase kelayakan sebesar 85,71%, yang berarti buku teks tersebut termasuk dalam kategori ”Sangat Layak” dan buku teks pelajaran fisika yang disusun oleh Mikrajuddin Abdullah M.Si mempunyai persentase kelayakan sebesar 89,29% dan termasuk dalam kategori “sangat layak”.

(7)

vii

PERSEMBAHAN

Alhamdulillah, rasa syukur yang tak terhingga kupanjatkan kepada Allah

SWT. Atas rencanaNya yang begitu indah untukku. Penulis yakin “Semua bisa diraih

jika kita bersamaNya”, amin.

Sholawat wa’assalam atas Baginda Nabi Muhammad SAW, semoga syafa’at

Beliau selalu menyertaiku Dunia akhirat, amin.

Dengan segenap kerendahan hati karya sederhana ini penulis persembahkan untuk:

 Bapak dan Ibu tercinta (Bp. Sarwoto dan Ibu Daryati) ,yang selalu berusaha

memberikan yang terbaik untuk kebahagiaanku, yang tak pernah sirna

mendoakan dan mendukungku baik secara spirit maupun materi, kasih sayang

yang tak pernah redup sepanjang masa dan pengonsep jalan kehidupanku

sehingga menjadi lebih berarti dan terarah.

 Adekku (Imas, Ela) yang selalu memberikan suasana sejuk, senyum dan ceria.  Keluarga Ibu Rasinah yang telah mengantarku menuju pendewasan ini dan

merawatku selama perjuangan.

 Keluarga besar H. Muhammad Mukhsin senantiasa selalu memberikanku ruang

untuk melakukan segala aktifitas dan bantuan segala sesuatunya.

 Orang spesialku yang selalu menjaga kesejukan hati dan melestarikan senyum

hatiku sepanjang waktu, mungkin sekarang kau biasa bagiku, tapi kelak kau

adalah orang yang luar biasa bagiku.

 Sedulur-sedulur BETA dan teman-teman UKM Musik yang selalu memberikan

ruang untukku berkreasi dan berbagi.

(8)

viii

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT., yang Maha Pengasih lagi Maha

Penyayang, atas limpahan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya, akhirnya peneliti

mampu menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan lancar. Shalawat serta salam

senantiasa tercurahkan ke hadirat beliau Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat,

dan para pengikutnya dengan harapan semoga mendapatkan syafaatnya di hari

kiamat nanti.

Skripsi yang berjudul “Analisis Kelayakan Isi Buku Teks Pelajaran Fisika SMA” ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana

Strata Satu (S.1) pada Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang.

Dalam penulisan skripsi ini, peneliti banyak mendapatkan bimbingan dan

juga arahan serta saran dari berbagai pihak, sehingga penyusunan skripsi ini dapat

diselesaikan. Oleh karena itu peneliti ingin menyampaikan terima kasih

sedalam-dalamnya kepada:

1. Dr. Suja’i, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang.

2. Andi Fadlan, S.Si., M.Sc. dan Dr. H. Muslih, M.A selaku Pembimbing I dan

Pembimbing II yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya untuk selalu

memberikan bimbingan, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

3. Wenty Dwi Yuniarti, S.Pd., M.Kom., selaku dosen wali yang memotivasi dan

memberi arahan selama kuliah.

4. Dosen, pegawai, dan seluruh civitas akademika di lingkungan Fakultas Tarbiyah

Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang

5. Ayahanda Sarwoto dan Ibunda Daryati tercinta yang telah memberikan

dukungan, baik moril maupun materil dengan ketulusan dan keikhlasan doanya

sehingga skripsi ini dapat selesai, semoga Allah senantiasa memberikan panjang

umur disertai kesehatan untuk selalu beribadah kepada Robb dan dapat menyertai

(9)

ix

Semoga amal yang telah diperbuat akan menjadi amal yang saleh, dan

mampu mendekatkan diri kepada Allah SWT dan senantiasa sebagai bekal di akhirat

nanti.

Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat, khususnya bagi

penulis, Amin Ya Rabbal‘Alamin.

Semarang, 15 Desember 2011

Peneliti,

Amrih Prayoga

(10)

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

PERNYATAAN KEASLIAN ... ii

PENGESAHAN ... iii

NOTA PEMBIMBING ... iv

ABSTRAK ... vi

MOTTO ... vii

PERSEMBAHAN ... viii

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI ... xi

BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian……….. 4

D. Manfaat Penelitian ... 4

BAB II : LANDASAN TEORI A. Kajian Pustaka ... 5

B. Kerangka Teoritik………. 6

1. Sumber Belajar ... 6

2. Buku Teks... ... 7

3. Badan Standar Nasional Pendidikan BSNP……… 16

BAB III : METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 18

B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 18

C. SumberPenelitian... 18

D. Fokus Penelitian ... 18

E. Teknik Pengumpulan Data ... 19

(11)

xi

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Kategori Penskoran ... 23

B. Hasil Penskoran ... 30

C. Analisis Hasil Penelitian ... 34

D. Analisis Kebutuhan………... 48

BAB V : PENUTUP A. Kesimpulan ... 49

B. Saran- Saran……….. 49

C. Penutup ... 50

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR TABEL

DAFTAR GAMBAR

LAMPIRAN-LAMPIRAN

(12)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 : Status Kelayakan, 21.

Tabel 4.1 : Deskripsi pensekoran aspek kelengkapan, 23

Tabel 4.2 : Deskripsi pensekoran aspek keluasan, 24

Tabel 4.3 : Deskripsi pensekoran aspek kedalaman, 25

Tabel 4.4 : Deskripsi pensekoran aspek kecakapan akademik, 26

Tabel 4.5 : Deskripsi pensekoran aspek kecakapan personal, 26

Tabel 4.6 : Deskripsi pensekoran aspek kecakapan sosial, 27

Tabel 4.7 :Deskripsi pensekoran aspek kesesuaian materi dengan perkembangan

ilmu, 28

Tabel 4. 8 : Deskripsi pensekoran aspek fitur terkini/aktual, 29

Tabel 4.9 : Penskoran Komponen SK dan KD Buku Sampel I, 30.

Tabel 4.10 : Penskoran Komponen SK dan KD Buku Sampel II, 31.

Tabel 4.11 : Penskoran Instrumen Kelayakan Isi Buku Sampel I (Marthen

Kanginan), 32.

Tabel 4.12 : Penskoran Instrumen Kelayakan Isi Buku Sampel II (Mikrajuddin

Abdullah), 33.

Tabel 4.13 : Pembahasan Hasil Penskoran SK dan KD Buku Sampel I (Marthen

Kanginan), 34.

Tabel 4.14 : Pembahasan Hasil Penskoran SK dan KD Buku Sampel II

(13)

xiii

DAFTAR GAMBAR

(14)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Silabus

Lampiran 2 : Instument Kelayakan Isi

Lampiran 3 : Instrument Kesesuaian SK dan KD

Lampiran 2 : Piagam PASSKA

Lampiran 3 : Piagam KKN

Lampiran 4 : Surat Keterangan Ko. Kurikuler

Lampiran 5 : Nilai Ko. Kurikuler

Lampiran 6 : Surat Keterangan Bebas Laboratorium

Lampiran 7 : Surat Penunjukan Pembimbing

Lampiran 8 : Miniatur Buku Sampel I

(15)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sektor pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam

pembangunan sosial budaya dan ekonomi negara. Kemajuan pendidikan tidak

dapat dipisahkan dengan pembangunan fasilitas lembaga pendidikan yang

merupakan fasilitas dalam memperlancar tujuan pendidikan. Sehingga pendidikan

ditantang untuk segera meningkatkan mutunya dengan menyesuaikan dengan

kurikulum, mengembangkan silabus, standar kompetensi serta memilih metode

pembelajaran yang sesuai sehingga peserta didik dapat dengan mudah memahami

materi ajarnya. Fisika merupakan cabang ilmu pengetahuan alam yang

mempelajari tentang fenomena kegiatan alam dan segala sesuatu yang mengalami

proses perubahan suatu keadaan dan kondisi materi.

Pengajaran IPA terutama Fisika di SMA baik secara tradisional maupun

modern tidak dapat dipisahkan dari adanya buku pelajaran ilmu Fisika yang

memenuhi syarat akademik. Namun banyak guru Fisika yang masih menggunakan

buku pelajaran fisika dengan kurikulum lama, sementara sekarang kurikulum

sudah berganti menjadi KTSP. Oleh karena itu dikhawatirkan rendahnnya prestasi

pelajar di bidang Fisika dipengaruhi oleh salahnya pemilihan buku pelajaran

Fisika yang sesuai dengan kurikulum pada saat ini.

Buku merupakan salah satu sumber belajar yang penting bagi guru dan

peserta didik. Tapi apakah kegunaan buku pelajaran tersebut sudah bisa menjawab

semua kesulitan siswa dalam memecahkan semua masalah–masalah Fisika ?.

Sekarang ini sudah relatif banyak beredar buku pelajaran fisika khususnya buku

teks pelajaran Fisika yang merupakan buku pedoman bagi para guru dan peserta

didik. Dengan banyaknya penerbit dan pengarang buku teks pelajaran Fisika

sangat dimungkinkan terjadinya banyak sekali perbedaan bahasa maupun segala

sesuatunya yang bisa mempengaruhi pemahaman peserta didik. Bahkan bisa

dikhawatirkan banyak buku yang kurang atau tidak layak digunakan peserta didik

(16)

2 yang ditentukan oleh BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan). Dalam rangka

melakukan pengawasan dan peningkatan mutu pendidikan dasar dan menengah

melalui standarisasi buku teks pelajaran, telah ditetapkan Peraturan Menteri

Pendidikan Nasional ( Permen ) Nomor 11 tahun 2005 tentang pentingnya buku

teks pelajaran bagi peserta didik.1 Upaya meningkatkan mutu pendidikan

merupakan tugas pemerintah untuk meningkatkan sumber daya manusia dan

intelektual warga negara Indonesia yang meliputi olah hati, olah pikir, olah rasa,

dan olahraga agar memiliki daya saing dalam menghadapi tantangan global

sehingga mampu meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia untuk bersaing di

taraf Internasional. 2 Mampu memenuhi kebutuhan pendidikan sesuai dengan

perkembangan zaman dan persaingan di dunia pendidikan internasional.

Mata pelajaran Fisika (Sains) masih dianggap sulit oleh sebagian peserta

didik. Mulai dari jenjang Sekolah Dasar (SD) sampai Sekolah Menengah (SMA).3

Hal ini ditunjukkan disetiap ujian akhir semester Fisika selalu berada di tingkat

bawah dibandingkan dengan mata pelajaran lain. Hal ini menjadi indikator bahwa

perangkat pendidikan yang penting adalah buku yang menjadi sumber utama

dalam proses belajar mengajar, khususnya buku teks pelajaran yang dipakai

peserta didik. Kepentingan buku teks pelajaran menjadi bertambah, ketika kita

melihat kenyataan di lapangan bahwa guru masih mengandalkan buku teks

pelajaran lama sebagai pedoman bahan mengajar.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran Fisika, masih

banyak ditemukan kesalahan konsep dalam berbagai buku teks pelajaran Sains

khususnya Fisika. Hal ini menjadi sangat buruk ketika guru tidak bisa menyikapi

dengan benar yaitu sesuai dengan SK dan KD pada kurikulum saat ini yaitu

KTSP.

Kesalahan-kesalahan yang seharusnya tidak terjadi, justru malah terjadi

pada buku acuan yang digunakan murid ketika menerima materi yang

1

Pudji Muljono, Buletin BSNP Vol. II/No. 1/Januari 2007, hlm. 14

2

Redaksi Sinar Grafika, Permendiknas 2006 Tentang SI dan SKL, cet. 2 (Jakarta:Sinar Grafika, 2006) hlm.3.

3

(17)

3 disampaikan oleh guru. Karena besarnya pengaruh buku teks sebagai buku acuan

wajib, yang bisa menjerumuskan peserta didik dalam pemahaman konsep materi

pelajaran, maka buku teks seyogyanya memiliki kualitas baik, yang memenuhi

kriteria standar tertentu. 4

Pendidikan sains di indonesia lebih menekankan pada abstract

conceptualization dan kurang mengembangkan active experimentation padahal

seharusnya keduanya seimbang secara proporsional.5 Hal ini juga tercermin dalam

buku teks yang belum bisa menyeimbangkan untuk bisa mengembang secara

konsep dan juga secara eksperimen. Selain itu, kelemahan dalam dunia

pendidikan lebih diasosiasikan dengan kualitas guru sebagai penyampai materi

pembelajaran utama. Namun untuk keberhasilan pembelajaran tidak hanya

ditentukan guru semata tapi juga kerjasama atas segala aspek yang berhubungan

yaitu sekolah, guru dan peserta didik yang semuanya harus saling mendukung

agar tercapainya hasil belajar yang baik.6 Ada variable-variabel lain yang tidak

kalah pentingnya, seperti alat pembelajaran, sarana dan prasarana dan juga sumber

belajar.

Dari berbagai data yang ditemukan dapat disimpulkan menjadi latar

belakang masalah yang harus dicari solusinya dengan melalui penelitian ini yaitu

dengan menguji KELAYAKAN ISI BUKU TEKS PELAJARAN FISIKA SMA

sehingga buku teks yang telah diuji dapat diakui layak dan dapat digunakan untuk

meningkatkan prestasi peserta didik.

Sebuah buku teks tidak hanya dapat ditelaah dari segi nilai yang

terkandung di dalamnya, melainkan juga dapat ditelaah dari segi jangkauan

materinya. Buku teks merupakan salah satu komponen dari alat-alat pengajaran

yang menentukan kualitas pendidikan.7Sehingga peserta didik wajib mempunyai

4

Pudji Mulyono, Kegiatan Penilaian Buku Teks Pelajaran, Bulletin BSNP, vol. II/No.1/Januari 2007 hlm.14

5

Ratna Wati, Analisis Keakuratan Materi Buku Ajar Fisika SMP Se Kota Semarang, hlm. 3

6

Pudji Mulyono, Kegiatan Penilaian Buku Teks Pelajaran, hlm.14 7

(18)

4 buku teks untuk membantu proses pembelajaran dan meningkatkan prestasi hasil

belajar. Dengan meningkatnya prestasi belajar peserta didik akan sebagai

indikator meningkatnya mutu pendidikan.

B. RumusanMasalah

Berdasarkan latar belakang di atas permasalahan yang diajukan dalam

penelitian ini adalah bagaimana kelayakan isi buku teks pelajaran Fisika SMA

yang meliputi :

1. Kesesuaian dengan SK dan KD mata pelajaran dan kebutuhan peserta didik.

2. Substansi keilmuan dan life skills.

3. Wawasan untuk maju dan berkembang

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk menemukan status

kelayakan isi buku teks pelajaran fisika yang digunakan sebagai buku acuan wajib

dalam proses belajar mengajar untuk meningkatkan kualitas pendidikan.

D. Manfaat Penelitian

Dengan tercapainya penelitian tersebut, maka akan dapat diketahui buku–

buku teks pelajaran Fisika SMA yang benar–benar layak digunakan. Manfaat

penelitian ini antara lain adalah:

1. Guru dapat menggunakannya sebagai bahan pertimbangan dalam memilih

buku teks pelajaran Fisika SMA untuk proses belajar mengajar.

2. Peserta didik dapat menambah referensi buku teks pelajaran Fisika yang

dapat menunjang keberhasilannya dalam belajar ilmu Fisika.

3. Sebagai bahan evaluasi bagi pengarang/penerbit yang telah diterbitkan

sebelumnya dan menjadi bahan pertimbangan melakukan revisi untuk

(19)

5

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Pustaka

Penelitian adalah kegiatan yang memerlukan banyak pendapat sebagai

acuan masalah yang terjadi pada masalah sebelumnya. Hasil penelitian

sebelumnya merupakan refrensi yang berguna sebagai bahan pertimbangan

pada penelitian ini. Penelitian yang relevan sebagai bahan pertimbangan

tersebut adalah sebagai berikut:

1. Skripsi dari Ratna Wati (4201404078) tentang ANALISIS KEAKURATAN MATERI BUKU AJAR FISIKA SMP SE –KOTA SEMARANG, JURUSAN FISIKA, FAKULTAS MIPA UNNES, 2008. Penelitian ini bertujuan

menentukan keakuratan materi buku ajar fisika SMP se-Kota Semarang.

Penelitian ini meliputi : tingkat akurasi fakta, tingkat akurasi konsep,

tingkat akurasi teori, tingkat akurasi prosedur. Hasil penelitian tersebut

menyatakan tingkat keakuratan materi buku ajar fisika SMP menjulang

tinggi, berarti buku tersebut sesuai dengan deskripsi BSNP tentang

keakuratan materi.

2. Penelitian Pudji Mulyono tentang KEGIATAN PENILAIAN BUKU TEKS

PELAJARAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH, Bulletin BSNP

Vol. II/No. 1/Januari 2007. Penelitian ini bertujuan mendapatkan

instrumen penilaian buku teks. Hasil penelitian tersebut berupa instrumen

meliputi: komponen penelitian buku teks, prosedur dan kriteria penilaian.

Penelitian kelayakan isi buku teks pelajaran merupakan perpaduan dua

masalah dari dua penelitian sebelumnya, penelitian Ratna Wati tentang

ANALISIS KEAKURATAN MATERI BUKU AJAR FISIKA SMP SE–KOTA

SEMARANG sebagai acuan obyek permasalahan, hanya perbedaannya terletak

pada obyek penelitiannya yaitu buku teks pelajaran fisika SMA. Hasil

instrumen yang diciptakan pada penelitian Pudji Mulyono tentang KEGIATAN

PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN PENDIDIKAN DASAR DAN

(20)

6 penelitian kelayakan buku teks pelajaran fisika. Namun peneliti hanya

mengambil salah satu komponen dari empat komponen instrument yang

dihasilkan penelitian tersebut yakni komponen kelayakan isi.

B. Kerangka Teoritik 1. Sumber Belajar

a. Pengertian Sumber Belajar

Sumber belajar adalah semua sumber baik berupa data, orang

dan wujud tertentu yang dapat digunakan oleh peserta didik dalam

belajar, baik secara terpisah maupun secara terkombinasi sehingga

mempermudah peserta didik dalam mencapai tujuan belajar atau

mencapai kompetensi tertentu. Sumber belajar merupakan sumber yang

digunakan peserta didik untuk menambah informasi tentang materi

pelajaran. Oleh karena itu dalam penentuan sumber belajar diperlukan

cara yang tepat yaitu dengan memilih sumber belajar yang relevan

dengan materi yang akan dipelajari. Bahan pelajaran adalah substansi

yang akan disampaikan pada proses belajar mengajar. 8 Untuk

mendapatkan bahan pelajaran yang baik maka harus bisa memilih

sumber belajar yang baik juga.

b. Fungsi Sumber belajar

1) Untuk memotivasi peserta didik yang rendah semangat belajarnya.

2) Dalam rangka pencapaian tujuan pengajaran , menjadi daya dukung

kegiatan pengajaran. Misalnya dengan cara memperluas atau

memperjelas pelajaran dengan sumber belajar yang relevan.

3) Dalam rangka mendukung program pengajaran yang melibatkan

aktifitas penyelidikan. Misalnya suatu sumber belajar yang dapat

diobservasi, dianalisis, diidentifikasi, didata dan sebagainya.

8

(21)

7 4) Penggunaan sumber belajar dapat membantu pemecahan suatu

masalah

5) Untuk mendukung pengajaran presentasi. Misalnya: penggunaan

alat, pendekatan, metode, strategi pengajaran, dan sebagainya.

6) Pengembangan bahan ajar secara ilmiah dan obyektif. Mendukung

terlaksananya program pembelajaran yang sistematis. Meningkatkan

keberhasilan pembelajaran, karena peserta didik dapat belajar lebih

cepat dan menunjang penguasaan materi pembelajaran.

7) Membantu pengajar dalam mengefisienkan waktu pembelajaran dan

menghasilkan pembelajaran yang efektif.

c. Sumber Belajar Dalam Bentuk Cetak

Adanya perkembangan industri yang cepat, pada akhirnya dapat

diproduksi peralatan dan bahan yang jumlahnya besar. Dengan

diketemukannya alat cetak, maka lahirlah sumber belajar baru yang

berbentuk cetak lainnya yang belum pernah ada sebelumnya.

Konsekuensi diketemukannya sumber belajar tersebut adalah terjadinya

perubahan tugas dan peranan guru dalam pembelajaran. Semula guru

merupakan sumber belajar utama yang mempunyai tugas sangat berat,

dengan lahirnya sumber belajar cetak maka tugas guru menjadi ringan.

Contoh sumber belajar cetak adalah: buku, komik, majalah, koran,

pamflet. Dengan lahirnya sumber belajar cetak ini, maka isi

pembelajaran dapat diperbanyak dengan cepat dan disebarkan ke

berbagai pihak dengan mudah, sehingga merupakan kejutan baru dalam

sistem instruksional. Dan sumber belajar cetak yang digunakan sebagai

acuan utama proses belajar mengajar adalah buku teks pelajaran.

2. Buku Teks

Buku teks pelajaran adalah buku acuan wajib yang digunakan di

sekolah yang diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan cabang ilmu

tertentu dapat meningkatkan keimanan dan ketaqwaan, budi pekerti dan

(22)

8 buku teks tersebut peserta didik dituntut untuk rajin membaca seperti yang

tercantum pada al- Quran surat Al- Alaq ayat 1

Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan (QS. Al-Alaq: 1) 9

Menurut Permen Nomor 11 Tahun 2005 buku teks pelajaran

adalah buku acuan wajib untuk digunakan di sekolah yang memuat materi

pembelajaran dalam rangka peningkatan keimanan dan ketaqwaan, budi

pekerti dan kepribadian, kemampuan penguasaaan ilmu pengetahuan dan

teknologi, kepekaan dan kesehatan yang disusun berdasarkan standar

nasional pendidikan.10 Buku teks (text-book) dapat diartikan sebagai

sumber informasi yang disusun dengan struktur dan urutan berdasarkan

bidang ilmu tertentu.11Buku teks mempunyai peranan penting dalam

proses pembelajaran. Buku merupakan salah satu sumber ilmu dan setiap

umat manusia wajib berilmu untuk dapat hidup bahagia di dunia dan

akhirat, berdasarkan pendapat Imam Ghozali pada Kitabnya Ihya

Ulumudin.

12

Abu Darda’ r.a berkata, “Jadilah orang yang berilmu, atau belajar atau orang yang mendengar ilmu dan janganlah jadi orang ke tempat (tak termasuk salah seorang dari yang tiga tadi) maka binasalah engkau”.

Fisika Baru Untuk SMA, Tesis diseminarkan (Yogyakarta: Program Pasca Sarjana Pendidikan Fisika UAD, 2009), hlm.3

12

(23)

9

a. Tujuan Dan Fungsi Buku Teks

Di dalam proses belajar mengajar di kelas, ketersediaan buku teks

sangat diperlukan oleh guru dan murid. Tujuan penggunaan buku teks

di sekolah adalah sebagai berikut:

1) Siswa tidak perlu mencatat semua penjelasan guru.

2) Guru mempunyai waktu tatap muka yang relatif lebih lama dibanding bila siswa harus mencatat.

3) Siswa dapat menyiapkan diri di rumah dalam rangka mengikuti pelajaran di sekolah keesokan hari.

4) Guru tidak perlu menjelaskan semua materi pelajaran yang terdapat pada buku teks, melainkan hanya menerangkan sebagian materi pelajaran yang diperkirakan sulit dipahami siswa. 13

Dengan demikian, fungsi buku teks adalah membantu kelancaran

proses belajar mengajar di sekolah, sehingga tujuan kurikulum

disekolah yang bersangkutan dapat tercapai seperti yang diharapkan.

b. Keterbacaan Buku Teks

Keterbacaan merupakan seluruh unsur yang ada dalam buku teks

yang berpengaruh terhadap keberhasilan pembaca dalam memahami

materi yang dibacanya. Faktor yang mempengaruhi keterbacaan ada

tiga hal yaitu:

1) Kemudahan yang berhubungan dengan bentuk, ukuran dan kerapatan tulisan.

2) Kemenarikan yang berhubungan dengan minat pembaca, kepadatan ide bacaan, dan gaya tuisan.

3) Keterpahaman berhubungan dengan karakteristik kata kalimat dan gaya bahasa.14

c. Penilaian Buku Teks

Tujuan penilaian buku teks adalah untuk memastikan bahwa

buku-buku teks yang akan digunakan di sekolah-sekolah

benar-benar layak pakai dan memenuhi standar nasional. Peraturan

13

Hery Kustanto, A. Hinduan, Kecenderungan Buku Teks Fisika Lama Dan Buku Teks Fisika Baru Untuk SMA, Tesis diseminarkan (Yogyakarta: Program Pasca Sarjana Pendidikan Fisika UAD, 2009), hlm.3

14

(24)

10 perundang-undangan yang melandasi penilaian buku teks pelajaran

adalah sebagai berikut:

1) Peraturan Pemerintahan Nomor 19 Tahun 2005 (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran

Negara Nomor 4496) Pasal 43 ayat (3) menyatakan bahwa

“standar buku perpustakaan dinyatakan dalam jumlah judul dan

jenis buku di perpustakaan satuan pendidikan”. Selanjutnya pasal

yang sama ayat (4) menyatakan bahwa “Standar jumlah buku teks

pelajaran di perpustakaan dinyatakan dalam rasio minimal jumlah

buku teks pelajaran untuk masing-masing mata pelajaran di

perpustakaaan satuan pendidikan untuk setiap peserta didik”. Lebih

lanjut Pasal 43 ayat (5) menyatakan bahwa”Kelayakan isi, bahasa,

penyajian dan kegrafikaan buku teks pelajaran dinilai oleh BSNP

dan ditetapkan dengan Peraturan Menteri”.

2) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 11 Tahun 2005

tentang buku teks pelajaran Pasal 1 menyatakan bahwa ”Buku teks

pelajaran adalah buku acuan wajib untuk digunakan di sekolah

yang memuat materi pembelajaran dalam rangka peningkatan

keimanan dan ketaqwaan, budi pekerti dan kepribadian,

kemampuan penguasaaan ilmu pengetahuan dan teknologi,

kepekaan dan kesehatan yang disusun berdasarkan standar nasional

pendidikan”. Selanjutnya Pasal 3 ayat (1) menyatakan bahwa

“Buku teks pelajaran untuk setiap mata pelajaran yang digunakan pada satuan pendidikan dasar dan menengah dipilih dari buku-buku

teks pelajaran yang telah ditetapkan oleh menteri berdasarkan

rekomendasi penilaian kelayakan dari Badan Standar Nasional

Pendidikan (BSNP).

Kelayakan buku dinilai berdasarkan empat aspek pokok yaitu: isi,

metodologi, kebahasaan, dan desain grafis. Penilaian seberapa jauh

sekolah memenuhi standar buku dilaksanakan sebagai bagian dari

(25)

11 di kabupaten/kota dan menjalankan akreditasi sekolah secara berkala

dengan instrument standar nasional.

d. Komponen Penilaian Buku Teks

Komponen buku teks pelajaran meliputi empat komponen, dan

dilaksanakan dengan dua tahap pokok. Ke-empat komponen tersebut

adalah:

1) Kelayakan Isi

Komponen kelayakan isi ini diuraikan menjadi beberapa

sub komponen atau indikator sebagai berikut:

a) Alignment dengan SK dan KD mata pelajaran, perkembangan

anak dan kebutuhan masyarakat yaitu kesesuaian isi buku teks

tersebut dengan SK dan KD mata pelajaran, perkembangan

anak dan kebutuhan masyarakat.

b) Substansi keilmuan dan life skills yaitu kandungan keilmuan

atau Gaya keilmuan dan kecakapan hidup yang terdapat pada

isi buku teks pelajaran tersebut.

c) Wawasan untuk maju dan berkembang adalah suatu ajakan

kepada peserta didik untuk berpikir lebih maju dan

berkembang, ajakan ini terlihat pada contoh masalah yang

disajikan pada buku tersebut yaitu memuat contoh yang

merupakan konteks masalah masa kini atau konteks yang

teknologi pada saat ini sehingga peserta didik berpikir lebih

maju untuk kemajuan teknologi berikutnya.

d) Keberagaman nilai-nilai sosial adalah merupakan nilai yang

terkandung dari beberapa contoh soal, konteks masalah yang

bisa mengajak peserta didik untuk bisa menjadi pakar yang

bisa membantu di kehidupan masyarakat. Hal ini dapat terlihat

pada contoh soal dan konteks masalah yang mengangkat

masalah sehari-hari, sehingga jika peserta didik bisa mengatasi

masalah tersebut peserta didik bisa sebagai pakar yang

(26)

12 dinamo pompa air dan lain sebagainya.

2) Kebahasaan

Komponen kebahasaan ini diuraikan menjadi beberapa sub

komponen atau indikator sebagai berikut:

a) Keterbacaan yaitu tingkatan bahasa yang bisa memahamkan

pembaca dalam mempelajari buku teks tersebut.

b) Kesesuaian dengan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan

benar

c) Logika berbahasa yaitu kesesuaian bahasa logika yang

digunakan untuk memahamkan pembaca.

3) Penyajian

Komponen penyajian ini di uraikan menjadi beberapa sub

komponen atau indikator sebagai berikut:

a) Teknik yaitu bagaimana teknik penyajiannya.

b) Materi yaitu bagaimana buku teks tersebut dalam menyajikan

materi.

c) Pembelajaran yaitu bagaimana alur proses pembelajaran yang

dimiliki buku teks tersebut.

4) Kegrafikaan

Komponen kegrafikaan ini diuraikan menjadi beberapa sub

komponen atau indikator sebagai berikut:

a) Ukuran / format buku

b) Desain bagian kulit

c) Desain bagian isi

d) Kualitas kertas

e) Kualitas cetakan

f) Kualitas jilidan15

Menurut aturan BSNP kegiatan penilaian buku teks pelajaran

dilakukan dalam dua tahap sebagai berikut :

15

(27)

13 Tahap pertama menggunakan instrumen 1 (Kelayakan Isi dan

Kelayakan Penyajian), dengan tahapan sebagai berikut:

1) Menelaah dan memberikan skor kelayakan isi dan penyajian buku teks pelajaran;

2) Merekam data hasil penelaahan dan skor kelayakan isi dan penyajian buku teks pelajaran;

3) Memverifikasi data hasil penelaahan dan skor kelayakan isi dan penyajian buku teks pelajaran;

4) Menganalisis data hasil penelaahan dan skor kelayakan isi dan penyajian buku teks pelajaran;

5) Menetapkan kelulusan dengan kategori lulus (L) atau tidak lulus(TL).16

Buku teks pelajaran yang dinyatakan lulus atau layak akan

melanjutkan ke seleksi tahap kedua.

Kegiatan penilaian tahap kedua menggunakan instrumen 2

(Kelayakan Penyajian dan Kelayakan Bahasa) dan instrumen 3

(Kelayakan kegrafikaan) dengan tahapan sebagai berikut:

1) Menelaah dan memberikan skor kelayakan penyajian dan bahasa buku teks pelajaran.

2) Merekam data hasil penelaahan dan memberikan skor kelayakan penyajian dan bahasa buku teks pelajaran.

3) Memverifikasi data hasil penelaahan dan memberikan skor kelayakan penyajian dan bahasa buku teks pelajaran.

4) Menganalisis data hasil penelaahan dan memberikan skor kelayakan penyajian dan bahasa buku teks pelajaran.

5) Mencetak profil hasil penelaahan buku teks pelajaran dan Interpretasinya.

6) Menetapkan kelulusan dengan kategori lulus (L), atau lulus dengan perbaikan (LP), atau tidak lulus (TL). 17

Buku teks pelajaran yang dinyatakan lulus (L) direkomendasikan

kepada Menteri untuk ditetapkan melalui Peraturan Menteri.

e. Kriteria Buku Teks Yang Baik

Menganalisis buku teks adalah salah satu cara agar kita

mengetahui sejauh mana kwalitas buku teks yang kita pakai pada sistem

16

Kaharuddin Arafah, Kegiatan Penilaian Buku Teks Agama,Bulletin BSNP,Vol. V/No. 2/Agustus 2010, hlm. 15

17

(28)

14 pembelajaran. Buku teks memiliki peranan penting bagi guru dan siswa

selain sebagai bahan acuan pembelajaran dan sebagai sarana untuk

membantu belajar siswa. Buku teks pula membantu siswa untuk

memahami materi yang akan mereka pelajari dengan membaca dan

memahaminya. Buku teks yang baik haruslah menarik dan mampu

merangsang minat siswa untuk termotivasi belajar. Dengan buku yang

menarik siswa akan mau belajar dan tertarik untuk memahami materi

pembelajaran.

Teori yang dipakai untuk menganalisis berdasarkan Greene dan

Petty yang memaparkan 10 kriteria cara penulisan buku yang tergolong

berkualitas dan baik. Buku teks yang mampu membimbing siswa untuk

lebih mudah memahami pelajaran. Dari analisis satu bab buku tersebut

dapat kita ketahui apakah buku teks tersebut bermanfaat bagi

pembelajaran siswa dan guru serta mampu memandu siswa untuk

memahami materi pembelajaran.

Berdasarkan pendapat Greene dan Petty terdapat 10 kriteria yang

harus dipenuhi untuk buku teks yang berkualitas, yaitu:

1) Buku teks harus menarik minat anak-anak

2) Buku teks harus mampu memberi motivasi bagi siswa

3) Buku teks juga harus memuat ilustrasi yang menarik hati para siswa-siswanya

4) Buku teks seyogyanya harus mempertimbangkan aspek-aspek linguistik

5) Buku teks juga haruslah berhubungan erat dengan pelajaran-pelajaran lainnya

6) Buku teks juga harus menstimulasi, merangsang aktivitas-aktivitas pribadi para siswa

7) Buku teks haruslah dengan sadar dan tegas menghindari konsep-konsep yang samar-samar

8) Buku teks juga harus mempunyai sudut pandang yang jelas. 9) Selain itu buku teks haruslah mampu memberi pemantapan

penekanan nilai-nilai anak dan orang dewasa.

10) Buku teks harus menghargai perbedaan-perbedaan pribadi para siswa dan pemakaiannya.18

18

(29)

15

f. Perbedaan Buku Teks Fisika Lama Dan Buku Teks Fisika Baru Untuk SMA

Buku teks merupakan sumber belajar yang berbentuk cetak.

Dalam penerbitannya buku teks mempunyai waktu yang berbeda- beda,

sehingga materi contoh yang dimuat dalam buku teks fisika adalah materi

atau contoh yang sesuai dengan perkembangan kehidupan sehari-hari.

Keadaan ini membuat perbedaan buku teks fisika lama dengan buku teks

fisika baru untuk SMA khususnya sangat jelas terlihat dan akan terjadi.

Perbedaan ini terlihat pada konteks masalah yang disajikan pada buku

teks tersebut, misalnya karena zaman dulu alat transportasi hanya ada

mobil maka contoh yang diberikan adalah mobil, namun zaman sekarang

sudah ada mobil listrik maka contoh yang diberikan adalah mobil listrik.

Dari perbedaan tersebut dapat sebagai wacana, bahwa semakin maju

perkembangan teknologi dan budaya di kehidupan sehari-hari maka buku

teks yang akan datang akan lebih rinci, dalam dan luas dalam menyajikan

konteks dan masalah kejadian fisika yang berhubungan dengan aplikasi

prinsip fisika pada kehidupan sehari-hari.

Berdasarkan hasil penelitian Hery Kustanto dan A Hinduan

Program Pasca Sarjana Pendidikan Fisika UAD Yogyakarta tentang

“Kecenderungan Buku Teks Lama Dan Buku Teks Baru Untuk SMA”

yang diseminarkan pada seminar nasional fisika dan pembelajarannya di

UKSW Salatiga tahun 2009. Menunjukkan bahwa baik buku baru maupun

buku lama secara keseluruhan mempunyai tingkat keterbacaan yang

termasuk kategori sedang. Walaupun demikian buku-buku lama

mempunyai tingkat keterbacaan yang secara signifikan lebih tinggi

dibanding dengan buku-buku baru.

Materi fisika pada buku teks fisika baru cenderung lebih

terstrukutur dibandingkan dengan buku-buku fisika lama. Hal itu terlihat

dari pembagian materi pada kedua buku tersebut. Buku-buku teks fisika

lama lebih menekankan pada aspek deskriptif fenomenal sehingga

(30)

16 yaitu pada contoh penerapan prinsip-prinsip fisika pada alat-alat yang ada

dalam kehidupan sehari-hari pada buku teks fisika lama lebih baik dari

pada buku-buku fisika baru.19

Bentuk penyajian buku-buku fisika baru lebih menarik dibanding

dengan buku-buku fisika lama, hal ini terlihat berdasarkan sajian gambar

yang full color, kualitas kertas dan warna kertas yang lebih menarik.

Desain cover yang baik membuat tampilan buku- buku teks fisika baru

lebih terlihat menarik.

3. Badan Standar Nasional Pendidikan ( BSNP)

a. Tentang BSNP

Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) merupakan

lembaga mandiri, profesional, dan independen yang mengemban misi

untuk mengembangkan, memantau pelaksanaan, dan mengevaluasi

pelaksanaan standar nasional pendidikan.

b. Tugas & Kewenangan BSNP bertugas membantu Menteri Pendidikan Nasional dan memiliki kewenangan untuk:

1) Mengembangkan Standar Nasional Pendidikan. 2) Menyelenggarakan ujian nasional.

3) Memberikan rekomendasi kepada Pemerintah dan pemerintah daerah dalam penjaminan dan pengendalian mutu pendidikan.

4) Merumuskan kriteria kelulusan pada satuan pendidikan jenjang pendidikan dasar dan menengah.

5) Menilai kelayakan isi, bahasa, penyajian, dan kegrafikaan buku teks pelajaran.20

Untuk menilai kelayakan isi, bahasa, penyajian dan kegrafikaan

buku teks pelajaran Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) dan Pusat

Perbukuan (PUSBUK) akan melakukan revisi terhadap buku teks

pelajaran yang telah ditelaah berdasarkan pengaduan dari masyarakat.

19

Hery Kustanto, A. Hinduan, Kecenderungan Buku Teks Fisika Lama Dan Buku Teks Fisika Baru Untuk SMA,Tesis diseminarkan (Yogyakarta: Program Pasca Sarjana Pendidikan Fisika UAD, 2009), hlm.1

20

(31)

17 Revisi dilakukan terhadap bagian buku teks pelajaran yang bersifat

konsep/prinsip. Pada tahun mendatang mekanisme penilaian buku teks

pelajaran perlu ditingkatkan terutama yang terkait dengan seleksi tim

penilai, sistem supervisi, dan jumlah penilai untuk setiap buku teks

pelajaran. Usia status kelayakan hasil penilaian tersebut adalah 5 tahun. 21

Setelah lima tahun perlu dinilai kembali. Bahkan dalam waktu lima tahun

itu jika ada kesalahan, penilaian dapat dilakukan. Dengan catatan semua

perubahan harus melalui persetujuan BSNP. Standar yang dikembangkan

oleh BSNP berlaku efektif dan mengikat semua satuan pendidikan secara

nasional.

BSNP dipimpin oleh seorang ketua dan seorang sekretaris yang

dipilih oleh dan dari anggota atas dasar suara terbanyak. Dalam

menjalankan tugasnya, BSNP didukung oleh sebuah sekretariat yang

secara ex-officio diketuai oleh pejabat Departemen Pendidikan Nasional

(Depdiknas) yang ditunjuk oleh Mendiknas. BSNP dapat menunjuk

tim-tim ahli yang bersifat ad hoc sesuai kebutuhan.

BSNP didukung dan berkoordinasi dengan Depdiknas dan

departemen yang menangani urusan pemerintahan di bidang agama, dan

dinas yang menangani pendidikan di provinsi/kabupaten/kota.

21

(32)

18

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitan ini merupakan penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif,

artinya data yang dianalisis tidak untuk menerima atau menolak hipotesis

(jika ada), melainkan hasil analisis itu berupa deskripsi dari gejala-gejala

yang diamati, yang tidak harus berbentuk angka-angka atau koefisien antar

variabel. Penelitian ini berusaha untuk melaporkan keadaan objek yang

diteliti sesuai dengan apa adanya, yaitu menggambarkan atau

mendeskripsikan kelayakan buku teks pelajaran fisika SMA.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan selama 21 hari, mulai tanggal 20 Juni

sampai 10 Juli 2011. Penelitian ini dilakukan di mana saja yaitu untuk

merekam atau mengambil semua teori, data dan segala hal yang berhubungan

dan mendukung penelitian ini di manapun dan kapanpun.

C. Sumber Penelitian

Sumber penelitian ini adalah buku teks pelajaran fisika SMA kelas X

Semester I, yang terdiri atas dua sampel yaitu:

1. Buku teks pelajaran berjudul ”FISIKA 1A untuk SMA Kelas X

SEMESTER 1”Berdasarkan Standar Isi 2006 yang disusun oleh Ir.

Marthen Kanginan, M.Sc. Penerbit ERLANGGA Tahun 2007.

2. Buku teks pelajaran berjudul ”FISIKA SMA dan MA 1A untuk Kelas X

Semester 1”Berdasarkan Standar Isi 2006 yang disusun oleh Dr. Eng.

Mikrajuddin Abdullah, M.Si. Penerbit ESIS Tahun 2007.

D. Fokus Penelitian

Penelitian ini difokuskan pada kedua buku teks pelajaran fisika tersebut

(33)

19 dan KD, substansi keilmuwan, wawasan untuk maju dan berkembang.

Penelitian ini tidak melibatkan bahasa, sajian dan kegrafikaan yang

digunakan pada buku teks tersebut.

E. Teknik Pengumpulan Data

Cara mengumpulkan data adalah proses diperolehnya data dari sumber

data. Sumber data adalah subjek dari penelitian yang dimaksud untuk

memperoleh data-data yang dibutuhkan. Dalam penelitian ini metode yang

digunakan adalah:

1. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.

Dokumentasi bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya

monumental dari seseorang.23

Dokumentasi yang berbentuk tulisan, misalnya sejarah kehidupan,

cerita, biografi, peraturan dan kebijakan. Sedangkan dokumentasi

berbentuk gambar, misalnya foto, gambar hidup, grafik, dan Charta.

Adapun dokumentasi dalam penelitian ini berupa buku teks pelajaran

Fisika yang dijadikan buku sampel.

2. Wawancara

Wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar

informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan

makna dalam suatu topik tertentu.24 Metode wawancara disini berupa

wawancara dengan guru mata pelajaran fisika dan peserta didiknya untuk

mendapatkan informasi tentang jenis buku teks pelajaran fisika yang

digunakan di SMA 13 Semarang, SMA 3 Semarang, SMA 6 Semarang,

SMA 2 Semarang dan SMA 8 Semarang.

23

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2008), hlm. 240

24

(34)

20

F. Teknik Analisis Data

Data dalam riset kualitatif adalah semua hal, barang, tulisan, benda

yang dikumpulkan peneliti untuk dapat menjelaskan persoalan yang sedang

didalami. Data ini menjadi dasar untuk analisis penyimpulan. Data tersebut

meliputi semua hal yang ditemukan selama penelitian. Dalam penelitian ini

analisis data dilakukan secara deskriptif sedangkan untuk mengetahui status

kelayakan buku penulis menggunakan metode kualitatif sehingga penelitian

ini menggunakan analisis deskriptif kualitatif dengan gambaran sebagai

berikut:

Gambar 3.1. Skema analisis data

Adapun instrumen penilaian kelayakan isi buku teks pelajaran menurut

BSNP ada 4 subkomponen. Namun pada penelitian ini hanya diambil 3

subkomponen saja. Sedangkan komponen yang keempat yaitu keberagaman

nilai-nilai sosial dihilangkan karena tidak sesuai dengan ruang lingkup

pendidikan Fisika. Ketiga subkomponen tersebut adalah sebagai berikut :

SUBKOMPONEN BUTIR SKOR

1 2 3 4

1. Kesesuaian

dengan SK dan KD

mata pelajaran dan

1.1 Materi yang disajikan sesuai dan

mencakup semua materi yang

terkandung dalam Standar

Buku Teks Pelajaran Fisika

Penilaian Kelayakan Isi Buku

1. Kesesuaian dengan SK dan KD mata pelajaran dan

kebutuhan pesearta didik.

2. Substansi keilmuwan dan life skills

3. Wawasan untuk maju dan berkembang

(35)

21 kebutuhan peserta

didik

Kompetensi (SK) dan Kompetensi

Dasar (KD) Mata Pelajaran fisika

SMA

1.2 Memuat contoh-contoh praktis

yang sesuai dengan praktik

kehidupan yang konkret dalam

kehidupan masyarakat sehari-hari,

3.1 Materi sesuai dengan

perkembangan ilmu

3.2 Menggunakan fitur atau contoh

terkini/actual

Jumlah skor :

Kategori

Tabel 3.1. Status kelayakan Isi

Persentase Status Kelayakan

(36)

22 Kemudian nilai skor ditafsirkan dengan kalimat kualitatif, misalnya: Jika

skor buku sampel 1 adalah 65% maka buku sampel tersebut dinyatakan layak

menjadi buku teks pelajaran yang dapat digunakan sebagai buku acuan wajib

untuk meningkatkan hasil belajar fisika.25

25

(37)

23

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Kategori Penskoran

Berdasarkan instrumen BSNP dalam penilaian kelayakan isi buku teks

pelajaran fisika harus melewati beberapa komponen:

Alignment dengan SK dan KD mata pelajaran dan kebutuhan peserta

didik adalah sub komponen dalam menilai kelayakan isi buku teks yang

menilai sejauh mana kesesuaian isi buku teks tersebut dengan SK dan KD

selain itu juga dapat memenuhi kebutuhan peserta didik dalam menyelasaikan

masalah-masalah fisika. Untuk menilai kesesuaian dan kebutuhan peserta

didik tesebut, diuraikan lagi menjadi tiga penilaian yaitu:

a. Aspek Kelengkapan

Aspek kelengkapan merupakan aspek yang menilai kelengkapan isi

buku teks tersebut, apakah buku teks tersebut mencakup semua materi

yang ditentukan SK dan KD.

Untuk menilai aspek kelengkapan isi buku terhadap SK dan KD

digunakan teknik skor. Deskripsi penilaian penskoran Aligment SK dan

KD pada aspek kelengkapan adalah sebagai berikut :

Tabel. 4. 1. Deskripsi pensekoran aspek kelengkapan

Skor Status Keterangan

1 Tidak lengkap Jika buku teks tersebut tidak mencakup sama sekali materi yang ditentukan SK dan KD.

2 Kurang lengkap

Jika buku teks tersebut hanya mencakup sedikit

atau beberapa materi yang ditentukan SK dan

KD dan masih ada materi yang belum ada.

3 Lengkap Jika buku teks tersebut mencakup semua materi yang ditentukan SK dan KD.

4 Sangat lengkap

Jika buku teks tersebut mencakup semua materi

yang ditentukan SK dan KD dan ditambah materi

(38)

24 b. Aspek Keluasan

Merupakan aspek yang menilai tentang keluasan isi buku teks

fisika apakah buku teks tersebut mempunyai cakupan materi yang luas

seperti memberikan contoh-contoh atau konteks bahasan yang tidak

sedikit, bervariasi, memuat contoh soal yang banyak jenis masalah dan

penyelesaiannya.

Untuk menilai keluasan isi buku teks fisika tersebut digunakan

teknik penskoran. Deskripsi penilaian penskoran SK dan KD pada aspek

keluasan adalah sebagai berikut :

Tabel. 4. 2. Deskripsi pensekoran aspek keluasan

Skor Status Keterangan

1 Tidak luas

Jika buku teks tersebut sama sekali tidak

menampilkan contoh bermacam-macam, bahasan

yang bervariasi, dan tidak menampilkan adanya

pengembangan materi.

2 Kurang luas

Jika buku teks tersebut hanya sedikit

menampilkan contoh bermacam-macam, bahasan

yang bervariasi, dan sedikit menampilkan adanya

pengembangan materi.

3 Luas

Jika buku teks tersebut menampilkan contoh yang

bermacam-macam, bahasan yang bervariasi, dan

sedikit menampilkan adanya pengembangan

materi.

4 Sangat luas

Jika buku teks tersebut menampilkan contoh yang

bermacam-macam, bahasan yang bervariasi, dan

menampilkan adanya pengembangan materi.

c. Aspek Kedalaman.

Merupakan aspek yang menilai tentang kedalaman sebuah buku

(39)

25 dengan lebih rinci detail dan mengupas masalah-masalah fisika sampai ke

hal yang paling rinci atau dalam.

Untuk menilai aspek kedalaman isi buku teks tersebut digunakan

teknik penskoran. Deskripsi penilaian penskoran SK dan KD pada aspek

kedalaman adalah sebagai berikut :

Tabel. 4. 3 Deskripsi pensekoran aspek kedalaman

Skor Status Keterangan

1 Tidak dalam

Jika buku teks tersebut tidak membahas isi

materi, contoh soal dan masalah-masalah fisika

secara detail dan terperinci.

2 Kurang dalam

Jika buku teks tersebut hanya sedikit membahas

isi materi, contoh soal dan masalah-masalah

fisika secara detail dan terperinci.

3 Dalam

Jika buku teks tersebut membahas isi materi,

contoh soal, dan masalah-masalah fisika secara

detail dan terperinci.

4 Sangat dalam

Jika buku teks tersebut membahas isi materi,

contoh soal dan masalah-masalah fisika secara

detail dan terperinci bahkan menyajikan kontes

lain sebagai pendukung.

Substansi keilmuan dan life skills adalah kandungan keilmuan dan

ketrampilan hidup yang terkandung pada setiap buku teks. Apakah buku teks

tersebut mengandung materi yang berorientasi pada kecakapan akademik,

kecakapan personal atau kecakapan sosial.

Untuk menilai butir Substansi keilmuan dan life skills perlu dibagi lagi

menjadi tiga aspek yaitu:

a) Aspek kecakapan akademik

Merupakan aspek yang menilai kecakapan akademik isi buku teks

(40)

26 konteks materi, konsep dan teori serta mengandung segala sesuatu yang

melibatkan kerja otak.

Untuk menilai aspek kecakapan akademik isi buku teks tersebut

digunakan teknik penskoran. Deskripsi penilaian penskoran Substansi ke

ilmuwan dan life skills pada aspek kecakapan akademik adalah sebagai

berikut :

Tabel. 4. 4. Deskripsi pensekoran aspek kecakapan akademik

Skor Status Keterangan

1 Tidak baik Jika buku teks tersebut tidak mengandung kecakapan akademik.

2 Kurang baik Jika buku teks tersebut sedikit mengandung kecakapan akademik

3 Baik Jika buku teks tersebut mengandung

kecakapan akademik

4 Sangat baik Jika buku teks tersebut mengandung kecakapan akademik secara rinci dan detail.

b) Aspek kecakapan personal

Merupakan aspek yang menilai kecakapan personal isi buku teks

apakah buku teks tersebut mengandung kecakapan personal seperti materi

praktek, Uji coba, penelitian, dan segala sesuatu yang melibatkan kerja

langsung.

Untuk menilai aspek kecakapan personal isi buku teks tersebut

digunakan teknik penskoran. Deskripsi penilaian penskoran Substansi

keilmuwan dan life skills pada aspek kecakapan personal adalah sebagai

berikut :

Tabel. 4. 5. Deskripsi pensekoran aspek kecakapan personal

Skor Status Keterangan

(41)

27 2 Kurang baik Jika buku teks tersebut sedikit mengandung

kecakapan personal.

3 Baik Jika buku teks tersebut mengandung

kecakapan personal

4 Sangat baik Jika buku teks tersebut mengandung kecakapan personal secara rinci dan detail.

c) Aspek kecakapan sosial

Merupakan aspek yang menilai kecakapan sosial pada isi buku teks

pelajaran fisika apakah buku teks tersebut mengandung kecakapan social

seperti Contoh-contoh yang melibatkan kehidupan sehari-hari,

masalah-masalah fisika yang terjadi di kehidupan sehari-hari.

Untuk menilai aspek kecakapan sosial isi buku teks tersebut

digunakan teknik penskoran. Deskripsi penilaian penskoran Substansi

keilmuan dan life skills pada aspek kecakapan social adalah sebagai

berikut:

Tabel. 4. 6. Deskripsi pensekoran aspek kecakapan sosial

Skor Status Keterangan

1 Tidak baik Jika buku teks tersebut tidak mengandung kecakapan social

2 Kurang baik Jika buku teks tersebut sedikit mengandung kecakapan social

3 Baik Jika buku teks tersebut mengandung kecakapan social

4 Sangat baik Jika buku teks tersebut mengandung kecakapan sosial secara rinci dan detail.

Berdasarkan instrumen BSNP dalam penilaian kelayakan isi buku teks

pelajaran Fisika butir ketiga adalah dengan menilai wawasan untuk maju dan

(42)

28 bisa merangsang peserta didik untuk berpikiran lebih maju dan berkembang.

Hal ini bisa ditandai dengan menilai kesesuaian materi dengan perkembangan

ilmu dan menilai apakah contoh-contoh dan masalah-masalah yang disajikan

merupakan contoh dan masalah terkini dan actual.

Untuk menilai butir wawasan untuk maju dan berkembang perlu

dibagi lagi menjadi dua aspek, yaitu:

a) Aspek kesesuaian materi dengan perkembangan ilmu

Merupakan aspek yang menilai isi buku teks pelajaran Fisika

apakah buku teks tersebut mengandung materi yang sesuai dengan

perkembangan ilmu seperti materi yang memenuhi standar perkembangan

kurikulum pendidikan dan standar isi yang ditentukan BSNP.

Untuk menilai aspek kesesuaian materi dengan perkembangan ilmu

isi buku teks tersebut digunakan teknik penskoran. Deskripsi penilaian

penskoran butir wawasan untuk maju dan berkembang pada aspek

kesesuaian materi dengan perkembangan ilmu adalah sebagai berikut:

Tabel. 4. 7. Deskripsi pensekoran aspek kesesuaian materi dengan

perkembangan ilmu

Skor Status Keterangan

1 Tidak sesuai

Jika buku teks tersebut tidak mengandung

materi yang sesuai dengan perkembangan

ilmu.

2 Kurang sesuai

Jika buku teks tersebut sedikit

mengandung materi yang sesuai dengan

perkembangan ilmu.

3 Sesuai

Jika buku teks tersebut mengandung

materi yang sesuai dengan perkembangan

ilmu.

4 Sangat sesuai

Jika buku teks tersebut mengandung

materi yang sesuai dengan perkembangan

(43)

29 b) Aspek fitur dan contoh terkini / aktual

Merupakan aspek yang menilai isi buku teks pelajaran fisika apakah

buku teks tersebut mengandung fitur atau contoh terkini/actual yaitu

mengandung contoh-contoh dengan konteks terkini dan membahas

masalah-masalah fisika yang terjadi saat ini di kehidupan sehari-hari.

Untuk menilai aspek fitur dan contoh terkini/aktualisasi buku teks

tersebut digunakan teknik penskoran. Deskripsi penilaian penskoran butir

wawasan untuk maju dan berkembang pada aspek fitur dan contoh

terkini/actual adalah sebagai berikut:

Tabel. 4. 8. Deskripsi pensekoran aspek fitur dan contoh

terkini/aktual

Skor Status Keterangan

1 Tidak actual

Jika buku teks tersebut tidak menyajikan

contoh yang sesuai dengan masalah saat ini

pada kehidupan sehari-hari

2 Kurang aktual

Jika buku teks tersebut sedikit menyajikan

contoh yang sesuai dengan masalah saat ini

pada kehidupan sehari-hari.

3 Aktual

Jika buku teks tersebut menyajikan contoh

yang sesuai dengan masalah saat ini pada

kehidupan sehari-hari.

4 Sangat actual

Jika buku teks tersebut menyajikan contoh

yang sesuai dengan masalah saat ini pada

(44)

30

B. Hasil Penskoran

1. Penskoran Pada Instrument Komponen SK dan KD

a. Buku Sampel I: Marthen Kanginan

Tabel 4.9 : Penskoran Komponen SK dan KD Buku Sampel I

SK / KD

Kelengkapan Keluasan Kedalaman

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 SK: 1. Menerapkan konsep Besaran Fisika dan pengukurannya

KD:

(45)

31 b. Buku Sampel II (Mikrajuddin Abdullah)

Tabel 4.10 : Penskoran Komponen SK dan KD Buku Sampel II

SK / KD

Kelengkapan Keluasan Kedalaman

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 SK: 1. Menerapkan konsep Besaran Fisika dan pengukurannya

KD:

(46)

32 2. Penskoran Pada Instrumen Kelayakan Isi Buku Teks Pelajaran Fisika

a. Buku Sampel I (Marthen Kanginan)

Tabel 4.11 : Penskoran instrumen kelayakan isi buku sampel I (Marthen Kanginan)

SUBKOMPONEN BUTIR SKOR

1 2 3 4

1.1 Materi yang disajikan sesuai dan mencakup semua materi yang terkandung dalam Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) Mata Pelajaran fisika SMA

X

1.2 Memuat contoh-contoh praktis yang sesuai dengan praktik kehidupan yang keilmuwan dan life

skills

3.1 Materi sesuai dengan

perkembangan ilmu X

3.2 Menggunakan fitur atau

contoh terkini/actual X

(47)

33 b. Buku Sampel II (Mikrajuddin Abdullah)

Tabel 4.12 : Penskoran instrumen kelayakan isi buku sampel II (Mikrajuddin Abdullah)

SUBKOMPONEN BUTIR SKOR

1 2 3 4

1.1 Materi yang disajikan sesuai dan mencakup Pelajaran fisika SMA

X

1.2 Memuat contoh-contoh praktis yang sesuai dengan praktik kehidupan yang

kecakapan akademik X

2.2 Mengandung

kecakapan personal X

2.3 Mengandung

kecakapan social X

3. Wawasan untuk maju dan berkembang

3.1 Materi sesuai dengan

perkembangan ilmu X

3.2 Menggunakan fitur

atau contoh terkini/actual X

(48)

34

C. Analisis Hasil Penelitian

1. Kesesuaian Materi dengan SK dan KD

a. Buku Sampel I (Marthen Kanginan)

Tabel 4.13 : Pembahasan hasil penskoran SK dan KD buku sampel I (Marthen Kanginan)

(49)

35 menyajikan besaran dalam gerak melingkar, gerak melingkar beraturan, gaya sentripetal. Namun belum ada materi tambahan

Pada bab aplikasi Newton buku ini mendapatkan skor 4 karena telah mencakup semua materi yang dicantumkan pada SK dan KD. Hal ini dibuktikan dengan adanya sajian materi formulasi dan aplikasi hukum-hukum Newton pada keadaan gerak lurus, horizontal, vertikal dan melingkar beraturan yang didalam buku di contohkan gaya sentrifugal. Dan adanya penambahan materi yang relevan yaitu jenis gaya yang menggunakan prinsip Newton dan analisis kuantitatif masalah dinamika partikel sederhana.

2

SK: 1.Menerapkan konsep Besaran Fisika dan pengukurannya

Buku ini menyajikan macam-macam contoh soal, alat ukur massa, waktu dan panjang dilengkapi lagi dengan cara pengukuran sampai pada ketelitian dalam mengukur, serta menyajikan masalah-masalah fisika yang beraneka ragam. Namun untuk pengembangan materi dalam tiap contoh soal atau masalah fisika

(50)

36

SK: 2. Menerapkan konsep dan prinsip dasar kinematika dan dinamika masalah fisika yang beraneka ragam jenisnya seperti Spidometer, kecepatan mobil, laju sepeda, pelempar baseball, percepatan pesawat, gerak jatuh bebas, gerak vertikal ke atas dan ke bawah Dalam pengembangan materi sudah sedikit menyajikannya yaitu membedakan antara perpindahan dan posisi, dan sedikit penjelasan pada setiap contoh masalah.

2.2

Banyak sekali kejadian pada kehidupan sehari-hari yang menggunakan konsep gerak melingkar, buku ini sudah menyajikan banyak contoh seperti roda katrol yang berputar, mobil yang melintasi jalan melingkar, pesenam yang bergerak melingkar. Hal ini membuktikan kalau buku ini sudah memenuhi standar keluasan namun penjelasan setiap contoh dan bab sebagai tambahan

Karena telah menyajikan bermacam-macam contoh yang bervariasi dan masalah fisika yang beraneka ragam jenisnya seperti kertas diatas benda yang ditarik mobil yang bergerak, orang berjalan, menembak, berlari, berenang, roket lepas landasan, orang menendang bola. Dalam pengembangan materi sudah sedikit menyajikannya yaitu pada setiap penjelasan jawaban soal.

3

(51)

37

(52)

38

Definisi radian, konversi sudut, mengubah derajat ke radian dan putaran, kecepatan sudut, tabel analogi besaran fisis, penurunan rumus besaran, percepatan sentripetal itu adalah beberapa bentuk bahwa buku ini sudah mengkaji materi contoh dan masalah fisika secara mendalam. Dan kedalaman di bab ini diperkuat dengan adanya soal esai yang mempunyai tujuan tersendiri yaitu sebagai bentuk mengaplikasikan skill peserta didik dan sebagai soal tantangan bagi peserta didik.

2.3 fisika yang dipaparkan secara urut sehingga menghasilkan kesimpulan hukum Newton. Hal ini adalah karakteristik buku tersebut untuk dijadikan bukti bahwa telah mengkaji materi secara mendalam yang divariasikan dengan pertanyaan sebagai stimulus untuk proses pemahaman peserta didik, namun pada bab ini belum melibatkan konteks lain sebagai pelengkap yaitu di bab ini diperkuat dengan adanya soal esai yang mempunyai tujuan tersendiri yaitu sebagai bentuk mengaplikasikan skill peserta didik dan sebagai soal tantangan bagi peserta didik.

b. Buku Sampel II (Mikrajuddin Abdullah)

Tabel 4. 14 : Pembahasan hasil penskoran pada instrumen SK dan

KD buku sampel II (Mikrajuddin Abdullah)

NoAspek SK/KD Skor Penjelasan

1

(53)

39

panjang, dan waktu)

menyajikan alat ukur yang sangat jarang dipakai atau hanya dipakai oleh orang-orang tertentu dan tempat- tertentu, dilengkapi dengan cara pengukuran sampai pada ketelitian dalam mengukur. Selain itu pada pokok bahasan besaran fisika ditambahkan materi yang relevan yaitu Dimensi yang berfungsi untuk memudahkan peserta didik dalam memahami konsep besaran dan menyajikan profil ilmuwan sebagai motivator. 1.2 yaitu penjumlahan vektor, cara-cara menjumlahkan vektor seperti metode poligon, jajar genjang. Menentukan besar resultan dan arah resultan, sudah disajikan di dalam buku, ini merupakan wujud kalau buku tersebut sudah memenuhi standar kelengkapan. Walaupun pada bab ini tidak menyajikan materi tambahan. SK: 2. Menerapkan konsep dan prinsip dasar kinematika

dan dinamika

(54)

40

Kelengkapan terlihat pada pengaplikasian hukum Newton pada beberapa keadaan seperti pada gerak vertikal, gerak sentripetal (GMB) dan gerak lurus. Selain itu juga dilengkapi dengan pengertian dasar dinamika dan bunyi Hukum Newton I, II, dan III serta dilengkapi dengan materi diluar SK dan KD yaitu

SK: 1.Menerapkan konsep Besaran Fisika dan pengukurannya memberikan contoh yang bervariasi atau bermacam-macam. Contohnya dalam mengukur panjang, dalam buku ini memberikan 3 buah contoh dengan konteks yang berbeda-beda atau contoh soal yang diberikan tidak sejenis dan disajikan latihan soal yang berguna untuk mengetahui seberapa besar kemampuan pembaca (peserta didik) memahami materi yang disajikan pada buku ini.

1.2

Melakukan penjumlahan vector

3

Pada pokok bahasan penjumlahan vektor mendapatkan skor 3 karena dalam buku ini menyajikan contoh yang cukup menjelaskan setiap materi vektor, contoh-contoh gambar sebagai penjelas materi juga sudah cukup membantu penjelasan namun buku ini kurang memberi masalah-masalah atau contoh masalah fisika yang melibatkan pada kejadian yang ada dalam kehidupan sehari-hari sehingga konteks lain sebagai pendukung belum muncul pada buki ini sebagai pengembangan materi.

Gambar

Gambar 3.1.  Skema analisis data
Tabel. 4. 1. Deskripsi pensekoran aspek kelengkapan
Tabel. 4. 2. Deskripsi pensekoran aspek keluasan
Tabel. 4. 3 Deskripsi pensekoran aspek kedalaman
+7

Referensi

Dokumen terkait

Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimana karakteristik butir tes dignostik Fisika pada pokok bahasan Kinematika Gerak Lurus yang disusun?, (2)

Setelah dianalisis buku teks terbitan Erlangga ini telah memenuhi dan sesuai dengan indikator-indikator yang terdapat di dalam instrumen tersebut.. contoh pada halaman

Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimana karakteristik butir tes dignostik Fisika pada pokok bahasan Kinematika Gerak Lurus yang disusun?, (2)

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis dengan judul “PENGEMBANGAN BUKU AJAR FISIKA BERORIENTASI LITERASI SAINS PADA MATERI GERAK LURUS UNTUK KELAS X SMA” ini

Kedua, Menganalisis setiap sub bab yang terkandung dalam buku teks, (3) menyajikan hasil analisis, (4) Interpetasi temuan hasil analisis dengan menggunakan kriteria

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa kedua buku ajar fisika kelas X yang dianalisis sudah menyajikan kategori literasi sains, namun proporsi

Materi dalam buku teks terbitan Erlangga ini telah memuat uraian, contoh, tugas, pertanyaan, atau soal latihan yang mendorong siswa untuk secara runtut membuat

Skor yang diperoleh buku tersebut pada aspek kesesuaian dengan perkembangan keilmuan adalah 8 dan termasuk dalam kategori akurat. Hal ini terlihat dari materi